Anda di halaman 1dari 35

Oleh

Jamaludin
Pengawas SD Kecamatan Cianjur

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang


berlaku saat ini merupakan tanggung jawab
setiap pemangku kepentingan pendidikan di
semua jenjang tingkat kebijakan

Implementasi SPMP terdiri atas rangkaian


proses/tahapan yang secara siklik dimulai dari:

(1) pengumpulan data,


(2) analisis data,
(3) pelaporan/pemetaan,
(4) penyusunan rekomendasi, dan
(5) upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk
program peningkatan mutu pendidikan

Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan


di Indonesia berkaitan dengan tiga bidang garapan utama
yaitu:

1. pengkajian mutu pendidikan;


2. analisis dan pelaporan mutu Pendidikan;dan
3. peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan
mutu yang berkelanjutan.
Proses kegiatan pemetaan dilaksanakan melalui Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) dan instrumen lain yang dapat menambah
informasi tentang profil sekolah

Evaluasi Diri Sekolah (EDS)


komponen penentu yang sangat penting dalam
sistem pengembangan pendidikan nasional karena
dengan EDS sekolah berperan dalam membangun
informasi pendidikan nasional terutama dalam
memotret kinerja sekolah dalam penerapan SPM
dan SNP

TUJUAN ANALISIS EDS


Laporan hasil analisis Peta Mutu Pendidikan Berbasis
Hasil EDS disusun untuk menyajikan hasil pencapaian
6 dari 8 SNP yang dilakukan melalui program
pemetaan mutu pendidikan tahun 2014 disertai
tindak lanjutnya berupa program peningkatan mutu
6 dari 8 SNP untuk jenang SD dan SMP di tingkat
Kabupaten/Kota.

SASARAN PEMETAAN MUTU


Sasaran pemetaan Mutu Pendidikan tingkat Satuan
pendidikan jenjang SD kabupaten Cianjur yang
mengimplementasikan EDS tahun 2014 seluruhnya
berjumlah 1248 sekolah
Sedangkan data yang diolah dan dianalisis hanya data
yang lengkap yaitu sebanyak 1130 satuan pendidikan,
dengan rincian sebagai berikut:

HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil dari Analisis Hasil Evaluasi Diri Sekolah sebagai berikut :

1. Profil mutu capaian

Standar Nasional Pendidikan untuk


Pendidikan Dasar di tingkat Kabupaten.

2. Rekomendasi serta program/kegiatan tindak lanjut


berdasarkan hasil analisis data EDS Tahun 2014 untuk
dimanfaatkan pada program-program peningkatan mutu
pendidikan dasar di tingkat kabupaten

PENGOLAHAN ANALISIS DATA

SUMBER DATA
Data yang digunakan pada kegiatan analisis EDS tahun 2014
adalah data hasil isian responden guru, kepala sekolah dan siswa
jenjang SD di Kabupaten Cianjur melalui aplikasi PADAMU NEGERI
tahun 2014.
Data yang diolah hanya data yang lengkap setelah dilakukan
identifikasi dan verifikasi seluruh data EDS Tahun 2014.
jenjang SD kabupaten Cianjur yang mengimplementasikan EDS tahun 2014
seluruhnya berjumlah 1248 sekolah
Sedangkan data yang diolah dan dianalisis hanya data yang lengkap yaitu
sebanyak 1130

PROSES PENGOLAHAN DATA


Proses pengolahan data hasil EDS tahun 2015 dilakukan melalui beberapa tahapan
proses, yaitu proses entry, proses pengolahan persiapan standar mutu dan proses
analisis

Proses entry dilakukan oleh seluruh stakeholder (Kepala Sekolah-KS, Guru-G, Siswa-S)
melalui sistem Padamu. Seluruh informasi yang dientry oleh stakeholder selanjutnya
dikelola oleh system dalam beberapa struktur database seperti Angket-KS, Angket-G,
Angket-Siswa dan Data-KS.

PROFIL CAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014
TINGKAT SEKOLAH DASAR

SUMBER DATA
Data yang digunakan pada kegiatan analisis EDS tahun 2014 adalah data
hasil isian responden guru, kepala sekolah dan siswa jenjang SD di Kabupaten
Cianjur melalui aplikasi PADAMU NEGERI tahun 2014.
Data yang diolah hanya data yang lengkap setelah dilakukan identifikasi dan
verifikasi seluruh data EDS Tahun 2014.
jenjang SD kabupaten Cianjur yang mengimplementasikan EDS tahun 2014 seluruhnya
berjumlah 1248 sekolah
Sedangkan data yang diolah dan dianalisis hanya data yang lengkap yaitu sebanyak 1130

Berdasarkan hasil pengolahan data EDS Tahun 2015, maka


diperoleh data pencapaian standar nasional pendidikan di
kabupaten Cianjur mencapai capaian Standar Nasional
Pendidikan untuk Jenjang SD berada pada skor 6,33
Standar dengan rata-rata capaian terendah yaitu pada
Standar Lulusan (skor 4,73), sedangkan standar dengan
rata-rata capaian tertinggi yaitu standar Penilaian (skor
7,23).

2014

2013

2013

2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa
dari 5 indikator yang dilakukan analisis data pada standar
Kompetensi Lulusan, indikator Prestasi Siswa/Lulusan
memiliki skor terendah, (Skor 1.32) dibandingkan dengan
skor indikator lainnya. Dengan demikian indikator ini perlu
menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh
pemerintah

STANDAR ISI

Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa


dari 4 indikator yang dilakukan analisis data pada
standar isi, indikator Kurikulum relevan dengan lingkungan
dan kebutuhan memiliki skor terendah (Skor 5.23)
dibandingkan dengan skor indikator lainnya. Dengan
demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam
upaya penyusunan program perbaikan dan peningkatan
mutu yang dilakukan oleh pemerintah.

STANDAR PROSES

Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari

8 indikator yang dilakukan analisis data pada standar PBM


mengembangkan kreativitas peseta didik (Skor 3.67) memiliki
skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.

Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam


upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan

oleh pemerintah daerah.

STANDAR PENILAIAN

Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan


bahwa dari 5 indikator yang dilakukan analisis data
pada standar penilaian,Indikator Sekolah menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal, (skor 5.62) memiliki skor
terendah dibandingkan dengan skor indikator
lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi
prioritas dalam upaya penyusunan program
peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah
daerah

STANDAR PTK

Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 2

indikator yang dilakukan analisis data pada standar PTK , indikator


Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

sekolah, (skor 6.16) memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor


indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas

dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan


oleh pemerintah daerah.

STANDAR PENGELOLAAN

Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 7 indikator


yang dilakukan analisis data pada standar pengelolaan, indikator
Pimpinan melakukan supervise dan evaluasi sesuai standar, (skor 3.55).
memiliki

skor

terendah

dibandingkan

dengan

skor

indikator

lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam


upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh
pemerintah daerah.

REKOMENDASI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Indikator

Skor

Program/
Kegiatan Tindak Lanjut

Rekomendasi
Perlunnya peningkatan prestasi siswa 1.
bidang non akademis

Prestasi siswa/lulusan

Lulusan menunjukkan karakter

Lulusan mampu berpikir logis dan


sistematis

Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan


santun
Lulusan memiliki kemampuan mengamati
dan bertanya untuk berpikir dan bertindak
produktif serta kreatif

2.

1.32

6.49

5.94

5.46

Perlu ditingkatkan pembinaan


1.
berkelanjutan tentang karakter siswa
yang sesuai dengan budaya local
2.
maupun nasional

Bintek pendidikan karakter agar


lebih ditingkatkan
Pembinaan kepada guru-guru
melauli PKG/KKG terkait Pendikar.

Pemahaman suatu persoalan perlu


Dibutuhkan pendidikan bermakna dalam
ada peningkatan melalui program
setiap pembelajaran dan pembelajaran
yang nyata dan pendidikan berbasic berbasic kontekual.
konstektual.
Perlunya peningkatan sikap/prilaku
yang sesuai dengan budaya
setempat

1.

2.

7.86

Pembinaan di tingkat kab bagi siswa


berprestasi untuk kep ting propinsi
maupun Nasional
Dibutukan pendanaan yang mendani
untuk kegiatan tsb, diambil dari
APBD cq DPA Disdik kab Cianjur.

Perlu dipertahankan dan


ditingkatkan agar lebih produktif
lagi

Out come lulusan mampu berprilaku


sesuai etika dan norma yang
berlaku.
Berpikir efektif dan efisien

Supaya dipertahankan dan ditingkatkan

STANDAR ISI
Indikator

Skor

Kurikulum sesuai dengan kurikulum


nasional

Rekomendasi
Sosialisasi dan penerapan
kurikulum lebih ditingkatkan lagi

7.27

Kurikulum disusun secara logis dan


sistematis

7.24

Kurikulum relevan dengan lingkungan


dan kebutuhan

5.23

Revisi kurikulum dilakukan secara


berkala

5.37

Kearifan local akan mewarnai


budaya nasional.

Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
1. Pemberdayaan KKG, K3S maupun
KKPS supaya lebih diefektifkan
2. Pemantauan pelaksanaa kurikulum
ke kelas-kelas berupa monev

Pemahaman kurikulum agar dijadikan


obrolan pendidikan di setiap
pertemuan guru-guru, KS maupun
Pengawas
Perlunya pemahaman kurikulum
Sosialisasi dan pemahaman bahwa
dihubungkan dengan lingkungan
kurikulum harus relevan dengan
dan kebutuhan
lingkungan dan kebutuhan
Revisi kurikulum diperlukan secara Setiap revisi kurikulum perlu sosialisasi
berkala namun jangan terlalu
dan workshop.
sering

STANDAR PROSES
Indikator
RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL
dan standar isi serta memenuhi aspek kualitas
PBM dilakukan secara efisien dan efektif
untuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan menghargai orang
lain
PBM mengembangkan kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun

skor
6.72

4.91

Pengembangan Standar isi ke Indikator 1.


agar lebih dipertajam
2.
Perlu pembinaan dalam PBM kepada
Guru-guru, KS dan Pengawas sekolah

7.38

Peningkatan dan pengembangan PBM


agar ditingkatkan lagi

4.63

Perlunya pembinaan etika tatakrma


dan sopan santun

PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik


3.67

Program/
Kegiatan Tindak Lanjut

Rekomendasi

Workshop pembuatan RPP


Lesson Study agar dijadikan model
pengembangan RPP

1.

Bintek kegiatan tentang PBM agar rutin


dan terprogram
2. Memaksimalkan kegiatan Gugus melaui
KKG /PKG
KKG, K3S dan KKPS agar lebih digairahkan
lagi
1.

2.
Peningkatan metode belajar dan
1.
pendekatan pembelajaran bagi guru2 2.

Keteladan dari pendidik dan tenaga


kependidikan
Contoh kongkrit bukan symbol semata
Lesson Study lebih diefektifkan
Bintek tentang Pembelajaran yang
efektif.

PBM mengembangkan budaya dan


kemandirian belajar

6.49

Perlu peningkatan pengembangan


budaya dan kemandirian belajar

Penanaman pentingnya kemandirian belajar


dan budaya belajar

Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas


PBM

6.56

Pengembangan komunikasi yang lebih


efektif antara guru dan siswa

Pemahaman komunikasi yang lebih efektif

Suasana akademik di sekolah mendukung


pembelajaran (kondusif)

6.18

Peningkatan lingkungan sekolah yang


lebih kondusif

Sekolah harus benar-benar dijadikan pusat


wiyata mandala

STANDAR PENILAIAN
Indikator
Guru menggunakan prinsip-prinsip
penilaian

Skor
7.75

Guru melakukan perancangan penilaian


6.72

Guru menyusun instrumen sesuai


dengan kaidah yang baku

7.11

Sekolah menetapkan Kriteria


Ketuntasan Minimal
5.62

Sekolah memiliki dokumen prosedur


dan kriteria penilaian

8.44

Rekomendasi

Program/
Kegiatan Tindak Lanjut

Peningkatan pemahaman tentang 1. PKG tentang prinsip-prinsip


prinsip-prinsip penilaian oleh guru
penilaian lebih dipertajam
sudah mulai nampak
2. Bintek tentang prinsip-prinsip
penilaian
Perlu peningkatan tentang
1. Perlu pemahaman tentang
penyusunan perancangan / kisiperangan penilaian melalui
kisi penilaian
kegiatan gugus maupun di
sekolah masing-masing
2. Sistematika penyusunan
perancangan penilaian
Peningkatan penyusunan
Pemberdayaan Gugus Sekolah untuk
instrument yang sesuai dengan
peningkatan penyusunan instrumen
kaidah yang baku
Perlu pemahaman dan
1. Sistem pembinaan professional di
peningkatan tentang penyusunan
masing-masing sekolah
KKM
2. Kegiatan KKG melalui Gugus
agar mengefktifkan tentan
pembuatan KKM

Peningkatan pengarsifan dokumen Tata cara penyusunan kearsifan yang


tentang penilaian
memudahkan kalau kita perlu

STANDAR PTK
Indikator

Skor

Guru dan tenaga pendidikan


profesional dalam bidangnya

7.66

Peningkatan kompetensi PTK


dilakukan utk memenuhi
kebutuhan sekolah

Rekomendasi

Agar guru yang belum


Sosialisasi kulaifikasi akademik
memiliki ijazah yang belum sesuai dengan ketentuan
linier segera menyesuaikan

Peningkatan kompetensi
PTK masih perlu
ditingkatkan
6.16

Program/
Kegiatan Tindak
Lanjut

1. Bintek peningkatan
kompetensi guru
2. Pemkab cq Disdik agar
menganggarkan dalam
DPA

STANDAR PENGELOLAAN
Indikator

Skor

Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan


EDS

Visi, Misi dan Tujuan tercapai sesuai


dengan target

Rencana kerja sekolah sesuai EDS

Perumusan visi, misi mengacu kepada


analisis SWOT
Memberdayakan kondisi lingkungan
dan stake holder sekolah

8.51

Visi, Misi, dan Tujuan sekolah sudah


dipahami oleh seluruh komponen
sekolah.

Evalusi program sekolah secara berkala


dan berkesinambungan

6.27

Penyusunan RKS belum menyesuaikan


dengan program EDS

Sosialisasi dan pemahaman EDS


dihubungkan dengan RKS

7.42

RKS sudah berorientasi kepada mutu


pendidikan

Pemahaman Mutu pendidikan untuk


meningkatkan mutu pendidikan secara
nasional
PBM langkah awal peningkatan mutu
pendidikan
Organisasi sebagai wadah kerjasama
untuk peningkatan mutu sekolah

Rencana kerja sekolah berorientasi mutu

Perencanaan sekolah terkait peningkatan


mutu PBM
Suasana organisasi mendukung program
sekolah

1.
2.

7.05

Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh


semua warga sekolah

Program/
Kegiatan Tindak Lanjut

Rekomendasi

8.37
7.96

Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi


sesuai standar
3.55

Program sekolah mengacu kepada


PBM
Penempatan personal sekolah sesuai
dengan kemampuan personalnya
masing-masing
Sosialisasi dan implentasi serta
pemahaman tentang pengertian
supervisi yang sesuai dengan standar

1.
2.

Pendalaman dan pemahaman tentang


mekanisme supervisi
Penguatan kompetensi kepala sekolah
tentang supervisi

Anda mungkin juga menyukai