0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
303 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas klasifikasi media perbenihan berdasarkan bentuknya (cair, padat, setengah padat) dan tujuannya (sederhana, kompleks, buatan, khusus). Media perbenihan digunakan untuk mempelajari dan menginokulasi bakteri serta mendapatkan biakan murni.
Dokumen tersebut membahas klasifikasi media perbenihan berdasarkan bentuknya (cair, padat, setengah padat) dan tujuannya (sederhana, kompleks, buatan, khusus). Media perbenihan digunakan untuk mempelajari dan menginokulasi bakteri serta mendapatkan biakan murni.
Dokumen tersebut membahas klasifikasi media perbenihan berdasarkan bentuknya (cair, padat, setengah padat) dan tujuannya (sederhana, kompleks, buatan, khusus). Media perbenihan digunakan untuk mempelajari dan menginokulasi bakteri serta mendapatkan biakan murni.
A. Bentuk dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Media Cair (liquid) 2. Media Padat (solid) 3. Media Setengah Padat (semi solid).
1. Media Cair (liquid) : Digunakan sebagai perbenihan diperkaya sebelum disebarkan pada media padat. Tidak cocok digunakan sebagai perbenihan untuk menginokulasi mikroorganisme, memperoleh biakkan murni, juga tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni kuman. misal : kaldu gizi, air pepton, dll. Jenis-jenis perbenihan cair : 1. Kaldu : Cairan jernih tembus cahaya dan berwarna kuning jerami, dibuat dari ekstrak daging atau pepton.Beberapa jenis kaldu yang biasa dipakai, yaitu : a. Kaldu infusi : Daging sapi cincang bebas lemak dimasukkan ke dalam lemari es 1 malam. Cairan yang didapat sesudah dipisahkan dari daging dididihkan 18 menit. Tambahkan pepton dan NaCl 0,5 %. b. Kaldu ekstrak daging : Tersedia dipasaran dengan nama Lab-Lemco c. Kaldu cerna : Dibuat dari daging dengan enzimatik. Zat-zat gizi disini lebih banyak dari pada didalam kaldu infusi/kaldu ekstrak. Tidak perlu penambahan pepton, maka kaldu cerna lebih ekonomis. Enzim-enzim yang digunakan : tripsin, pepsin, dll 2. Pepton : Merupakan protein yang terhidrolisis sebagian dengan menggunakan enzim hidrolitik, misal : pepsin, tripsin, papain, dll. 3. Ekstrak ragi : Dibuat dengan mengekstraksikan ragi yang diotolisiskan dengan air. Mempunyai kandungan vitamin B yang tinggi. Contoh lain media perbenihan cair : 1. Perbenihan Gula-gula (gula 1 % dlm air pepton) 2. Kaldu Glucosa (glucosa 1 % dlm kaldu gizi) 3. Kaldu Empedu (garam empedu 0,5% dlm kaldu gizi) 4. Serum Hiss (1 bagian serum & 3 bagian kaldu gizi) 5. Perbenihan MacConkey Cair 6. Garam Gliserol 7. Perbenihan Diperkaya (tetrationat dan selenit)
2. Media Padat (solid) : Digunakan untuk mempelajari koloni bakteri Penting dalam menginokulasikan bakteri untuk mendapatkan biakkan murni a. Agar-agar : Isi perbenihan padat yang penting & merupakan senyawa polisakarida rumit diperoleh dari rumput laut. Mencair pada suhu 80-100 0 C dan membeku pada suhu 35-42 0 C
a. Gelatin : b. Merupakan protein yang dibuat dgn hidrolisis kolagen menggunakan air mendidih. Mencair pada suhu 37 0 C, membentuk gel yang tembus cahaya pada suhu dibawah 25 0 C. c. Penggunaan utama gelatin : untuk menguji kemampuan bakteri dalam mencairkan gelatin. Sifat ini penting utk identifikasi dan klasifikasi kuman. d. Jika perbenihan menghitam, artinya ada pembentukan hidrogen sulfida (H 2 S).
3. Media Setengah Padat (semi solid) : Penambahan zat pemadat hanya 50%/kurang dari yang seharusnya. Umumnya diperlukan utk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerob atau fakultatif. misal : media SIM, MIO, dll.
B. Tujuan : Klasifikasi perbenihan berdasarkan tujuan, yaitu : 1. Perbenihan Sederhana 2. Perbenihan Kompleks 3. Perbenihan Buatan atau Terarah 4. Perbenihan Khusus
1. Perbenihan Sederhana : Disebut juga perbenihan dasar, terdiri dari ekstrak daging, pepton, NaCl dan air a. Air pepton : Dibuat dengan penambahan 1 gr pepton dan 0,5 gr NaCl dlm 100 mL aquadest b. Agar gizi : Kaldu gizi ditambah 2% agar-agar membentuk agar gizi
2. Perbenihan Kompleks : Mengandung zat-zat yang digunakan untuk keperluan khusus/menunjukkan adanya sifat- sifat khas bakteri tertentu
3. Perbenihan Buatan atau Terarah : Perbenihan ini dibuat hanya dari zat kimia murni dan susunan kandungan masing-masing zat tidak ditentukan, karena hanya digunakan untuk tujuan penelitian.
4. Perbenihan Khusus : 1. Perbenihan Diperkaya : Merupakan perbenihan dasar yang ditambahkan bahan2 tertentu. misal : darah, serum/telur 2. Perbenihan Pesemaian : Perbenihan yang ditambahkan beberapa zat dgn tujuan suatu organisme akan tumbuh lebih banyak dp yang tidak diinginkan misal : kaldu selenit F, kaldu tetrationat 3. Perbenihan Selektif : Perbenihan pesemaian yang ditambahkan zat penghambat pd suatu perbenihan padat misal : deoksikolat sitrat 4. Perbenihan Indikator : Perbenihan mengandung indikator yang berubah warna jika ditambah bakteri misal : wilson blair 5. Perbenihan Diferensial : Perbenihan ini dpt menumbuhkan beberapa jenis bakteri, ttp mampu memunculkan perbedaan sifat2 khas bakteri/satu tipe bakteri tumbuh dgn khas misal : EMB, Cetriamide agar, Enterobacter sakazakii, Isolat agar 6. Perbenihan Gula-gula : Perbenihan yang mengandung 1 % gula tertentu dlm air bersamaan dgn indikator yang cocok Didlm dimasukkan tabung durham yang terbalik utk mengetahui adanya gas 7. Perbenihan Transport : Perbenihan yang digunakan utk mengirim sampel klinik dari suatu tempat ke Lab dan didlm media bakteri tidak mati dan tidak berkembang biak misal : carry & blair, amies, stuart.