Eccentric Strength Training adalah suatu program untuk meningkatakan kekuatan otot, ukuran yang berdampak pada meningkatnya keseimbangan dan aktivitas seseorang (ACMS, 2013). Eccentric Strength Training sering digunakan untuk tindakan pencegahan cedera otot pada atlet (Boone et al, 2011). Menurut Hibert et al (2008) Eccentric Strength Training juga sangat potensial untuk memperlambat onset nyeri otot atau biasa disebut Delayed Onset Soreness Muscle (DOMS). 1.2 Bentuk Eccentric Strength Training Kontraksi otot meliputi memanjang dan memendek. Fase kontraksi ketika otot memendek disebut koesentrik, dan fase kontraksi ketika otot memanjang disebut fase eksentrik. Contoh simpel dari bentuk eksentrik dan koesentrik ini adalah saat kita berlari. Saat kita berlari otot kuadrisep akan melakukan aksi koesentrik, sedangkan saat kita mulai berhenti untuk berlari otot hamstring akan melakukan aksi eksentrik (ACMS, 2013). Bentuk Eccentric Strength Training dapat meliputi, 1.2.1 Push up Push up merupakan latihan yang bermanfaat untuk membentuk kekuatan pada otot inti dan otot badan bagian atas. Prosedur dari latihan adalah letakan badan lebih rendah dengan periode waktu delapan detik, setelah itu dorong badan ke atas dengan periode tiga detik. Gerakan meletakan badan lebih rendah merupakan gerakan eksentrik dan gerakan ketika anda mendorong badan anda ke atas adalah koesentrik Jika seseorang masih belum mampu melakukan push-up secara benar maka dia dapat melakukan cara lain, yaitu dengan bantuan lutut, jadi posisi badan ketika mengangkat sedikit lebih tinggi (Your train fitness, 2014). 1.2.2 One repetition maximum (1RM) Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengetahui batas maksimum kekuatan otot. Prosedur dari latihan ini adalah metode yang populer untuk mengukur kekuatan otot isotonic dengan cara mengetahui ukuran dari berat maksimal suatu subjek dapat mengangkat dengan satu pengulangan. Hal ini penting untuk mencapai berat maksimum tanpa terlebih dahulu melelahkan otot. Setelah pemanasan, pilih berat badan yang dapat dicapai. Kemudian setelah beristirahat, setidaknya beberapa menit, setelah itu tingkatkan beban dan coba lagi. Penggunaan persamaan prediksi RM 1 telah digunakan ketika pelatih mencoba untuk merancang program pelatihan berat berdasarkan persentase klien yang akan melakukan 1 RM, dengan demikian menentukan berapa banyak berat badan yang klien harus mengangkat. Namun, kebanyakan prediksi persamaan telah dibentuk dari satu atau dua latihan, biasanya bangku tekan dan jongkok, dan mungkin tidak akan cocok untuk latihan lainnya, penelitian oleh Hoeger (1990) yang mencoba dengan presentase 40%, 60%, dan 80% persen dari 1 RM (1) arm curl, (2) knee extension, (3) bench press (4) sit-up, (5) leg curl, (6) lateral pulldown, and (7) leg press. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pengulangan ini dipilih persentase 1 RM ini berbeda untuk setiap latihan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tes submaximal tidak dapat digeneralisir untuk memprediksi 1 RM dari latihan satu sama lain. Leg Curl Otot hamstring terdiri atas tiga otot: femoris semi-membranosus, semitendinosus, dan bisep yang berfungsi untuk fleksor lutut dan extensors pinggul. Kebanyakan strain dan cedera paha belakang terjadi di femoris bisep, yang berjalan lateral ke semimembranosus dan semitendinosus pada paha posterior. Ekstensi pinggul dan fleksi lutut merupakan fungsi penting dalam kinerja atletik dan harus dilatih secara konsentris dan eksentris untuk pencegahan cedera penuh. Cara yang baik untuk melatih fungsi fleksor lutut paha belakang adalah eksentrik leg curl. Melakukan seated or lying leg curl, seseorang biasanya akan melakukannya dengan dua kaki untuk mengangkat beban tapi untuk menurunkan beban hanya menggunakan satu kaki, yang ini merupakan gerakan eksentrik. Hal ini bermanfaat untuk meniadakan risiko cedera dalam atlet. 1.3 Syarat untuk Melakukan Eccentric Strength Training Sebelum melakukan eccentric strength training khususnya untuk eccentric ressistance, ada beberapa persyaratan, antara lain a. Pemanasan selama 5-10 menit b. Lihat ulang form latihan sebelum menaikan beban lebih berat lagi c. Mulailah dengan pelan dengan sedikir repetisi untuk mencegah terjadinya muscle soreness d. Untuk melakukan eccentric strength training dengan beban yang berat harus didampingi oleh ahli e. Lakukan eccentric strength training maksimal satu minggu f. Jika seseorang yang habis pulih dari cedera harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter g. Konsultasikan kondisi kesehatan terlebih dahulu ke dokter apakah memungkinkan untuk mengikuti eccentric strength training.