Anda di halaman 1dari 48

KAYU

1. Pendahuluan
Sejalan dengan pembangunan prasarana fisik yang terus
menerus dilaksanakan, pengkajian dan penelitian masalah bahan
bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena itu masih selalu dicari dan
diusahakan pemakaian jenis bahan bangunan dan model struktur
yang ekonomis, mudah diperoleh, mudah pengerjaannya,
mencukupi kebutuhan/kekuatan struktur dengan biaya yang relatif murah.
Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dijumpai,
sering dipakai dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Berat jenis kayu
lebih ringan bila dibanding baja ataupun beton, selain itu kayu juga mudah
dalam pengerjaannya. Ditinjau dari segi struktur, kayu cukup baik dalam
menahan gaya tarik, tekan dan lentur. Ditinjau dari segi arsitektur,
bangunan kayu mempunyai nilai estetika yang tinggi. Sebagai bahan
bangunan yang dapat dibudidayakan (!rene"able!!#, kayu menjadi bahan
bangunan yang relatiif ekonomis.
$ada pembangunan prasarana fisik, kayu sebagai unsur bahan bangunan
turut memegang peranan penting. Salah satu usaha yang dapat dilakukan
untuk menghemat penggunaan kayu sebagai bahan bangunan dan
mengatasi keterbatasan ukuran kayu yang ada di pasaran, maka
dilakukan kombinasi antara kayu dan beton dalam satu kesatuan struktur
komposit.
$enggunaan kayu tidak hanya untuk di darat, tetapi juga di laut yaitu
berupa kapal kayu, dermaga, tiang pancang dan lainnya. Kayu yang
digunakan tersebut tidak luput dari serangan penggerek di laut. %enis
penggerek ini sangat banyak, pada umumnya dibedakan menjadi dua
golongan besar yaitu Mollusca dan Crustacea. $enyebaran binatang ini
sangat luas, hampir ada di seluruh perairan, di daerah tropis dapat
dijumpai sepanjang tahun. Seran
&
gan yang terjadi berupa lubang gerek
pada bagian kapal, dermaga atau tiang pancang yang terendam air,
sehingga sangat merugikan dan berbahaya bila terkena gelombang.
$enelitian telah dilakukan terhadap &'' jenis kayu yang direndam di laut
selama ( bulan, diuji ketahanannya terhadap penggerek di laut. )asilnya
menunjukkan bah"a kelas ketahanan kayu dapat dinilai melalui tingkat
serangan penggerek terhadap kayu. Berdasarkan penelitian ini, kelas a"et
kayu terhadap penggerek di laut dapat dibedakan menjadi * macam
mutu kayu yaitu kelas + (sangat tahan#, kelas ++ (tahan#, kelas +++
(sedang#, kelas +, (buruk# dan kelas , (sangat buruk#. Dari &'' jenis
kayu yang diteliti tersebut, &,*- termasuk kelas +, *- kelas ++, ./- kelas
+++, &*- kelas +,, dan *0,*- kelas ,.
2. Pengertian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan
bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak
dapat ditiru oleh bahan1bahan lain. $engetian kayu disini ialah sesuatu
bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon1pohon di hutan,
yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan
bagian1bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu
tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh1
tumbuhan (pohon1pohonan/trees# dan termasuk 2egetasi alam.
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh1tumbuhan (pohon1
pohonan/trees# dan termasuk 2egetasi alam. Kayu mempunyai 0 unsur
esensial bagi manusia antara lain3
.. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi
4' - berat kayu.
&. 5ignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi .6- 1
&6- dari berat kayu. Komponentersebut berfungsi sebagai pengikat
satuan srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
/. Bahan1bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu,
seperti 3 bau, "arna, rasa, dan kea"etan. Selain itu, karena adanya bahan
ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya3 tannin,
7at "arna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain sebagainya.
0. 8ineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan
selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini '.&- 1 .- dari berat
kayu.
3. Fungsi Kayu
a. Untuk Konstruksi Berat
1 Konstruksi Struktur jembatan kayu
Sebelum abad &', kayu menjadi bahan bangunan utama
bahkan sebagai bahan struktur jalan kereta dan jembatan.
%embatan terdiri dari struktur ba"ah dan struktur atas. Struktur
ba"ah terdiri dari abutment, tiang dan struktur lain untuk
menyangga struktur atas yang terdiri dari balok jembatan dan lantai
jembatan.
Bentuk penyusun struktur dapat berupa kayu gelondong/log,
kayu gergajian, hingga kayu laminasi atau kayu buatan lainnya.
)ingga produk glulam tersebar, ketersediaan ukuran kayu menjadi
kendala penyelenggaraan kayu untuk jembatam. Kalaupun ada,
jembatan kayu merupakan jembatan sementara dengan umur pakai
diba"ah .' tahun.
Struktur kayu laminasi telah membantu kapabilitas
bentangan struktur yang diperlukan untuk jembatan. 9elegar
laminasi ukuran '.(' m : ..6' m mampu mendukung suatu sistem
deck laminasi hingga bentangan .& m ; /' m bahkan lebih. Balok
laminasi dapat membentuk suatu deck/ lantai jembatan yang solid
dan jika dirangkai dengan batang tarik pengekang dapat
membentuk suatu deck laminasi bertegangan tarik. Kayu
laminasi lengkung dapat dipakai untuk memproduksi beragam
jembatan yang indah.
b. Komonen Bangunan
Spesifikasi ukuran balok untuk rangka dinding, kusen pintu
kayu, kusen jendela kayu, daun pintu kayu dan daun jendela kayu
untuk bangunan rumah dan gedung seperti pada <abel /, 0 dan
*.
!abel 3. Ukuran enamang balok untuk rangka dinding
yang biasa digunakan
Balok =kuran penampang (cm#
=ntuk bantalan (/6, 6/6, 6/.', .'/.', .'/.&, .&/.&
=ntuk dinding 6/.&, .'/.&, .'/.0, .&/.0, .&/.(
Kuda1kuda 6/6, 6/.', .'/.', .'/.&, .&/.&, .&/.0
<iang 6/6, .'/.', .&/.&
$alang (/6, 6/6, 6/.', .'/.', .'/.&, .&/.&
Sumber 3 SK S>+S ; .??'. Departemen $=
Sampai saat ini konstruksi kayu masih banyak dilakukan oleh
tukang yang umumnya tidak mengikuti perhitungan konstruksi. Di
+ndonesia sendiri baru pada akhir tahun *'1an (.?*4#, perhitungan
mengenai konstruksi kayu mendapat perhatian yaitu setelah
dicantumkannya konstruksi kayu sebagai mata kuliah di perguruan
tinggi dan itupun tidak populer (<ular, .?6.#.
!abel ". Ukuran kayu terilih untuk kusen
Kusen =kuran
( ( ( ( 6 6 6 .
$intu .
'
( ( ( ( 6 6 6 .
%endela .
' Sumber 3 SK S>+S ; .??'. Departemen $=
!abel #. Ukuran daun intu dan daun jendela untuk rumah
sederhana
Daun <ebal jadi
(mm#
5ebar
rangka
5ebar
daun
<ingg
i
// (6, 6', 4&'
$intu /* .*', .6',
&''
6&' .?('
/' *&6
%ende
la
/* (', 6',
.'', .&'
6&' ..&'
Sumber 3 SK S>+S ; .??'. Departemen $=
Dalam beberapa hal ukuran tersebut sangat sulit diperoleh di
pasaran, hal ini karena untuk memperoleh ukuran yang sesuai
standard dan persyaratan perhitungan gaya, maka diperlukan
ketelitian yang tinggi sejak saat penggergajian yang
memperhitungkan adanya kadar air dan penyusutan arah. Selain itu
kayu yang digergaji yang umumnya berasal dari hutan rakyat,
berdiameter kecil dengan mutu batang yang kurang bagus (bengkok
dan porsi gubalnya tinggi#.
". Penamang Kayu Bulat
$ernahkah anda mendengar bah"a dengan melihat garis
yang melingkar pada bagian penampang kayu bulat (gelondong#
kita bisa memperkirakan umur pohon tersebut@ Apabila anda
mendengar ja"aban BCaB, itu adalah benar. Dari bagian penampang
kayu kita bisa memperkirakan umur kayu tersebut. namun sebelum
kita bahas hal tersebut, sebaiknya kita pelajari beberapa detail
bagian penampang kayu.
.. $ith (hati kayu# 3 menjadi bagian paling lunak pada kayu tetapi
sangat kecil ukurannya dibanding diameter kayu. bagian ini harus
selalu dihindari dan dibuang.
&. )eart"ood (kayu teras#3 bagian utama kayu yang dibutuhkan.
Keras, ber"arna gelap dan lebih berat. $roporsinya juga paling
besar (m/#. Detail penjelasan ada di sini.
/. Sap"ood (kayu gubal#3 berada pada lapisan luar, ber"arna lebih
terang dan lebih mudah menyusut.
0. Dambium layer (lapisan kambium#3 lapisan yang berisi 7at17at
makanan untuk perkembangan pohon.
*. Bast 3 pengirim makanan untuk diolah oleh daun melalui
fotosintesis.
(. Bark (kulit pohon#3 melindungi batang pohon.
4. Annular ring (lingkaran tahun#3 garis1garis yang melingkar pada
pohon yang menunjukkan umur pohon. 5ingkaran terbentuk setiap
tahun berdasarkan musim di mana pohon itu tumbuh.
6. Spring gro"th3 lapisan yang terbentuk pada "aktu musim gugur.
Biasanya lebih tipis karena pada musim ini pertumbuhan pohon
lebih lambat.
?. Autumn gro"th3 lapisan yang terbentuk di "aktu musim semi.
memiliki ketebalan lebih karena pohon tumbuh lebih cepat ketika
musim ini dengan adanya proses pengolahan makanan untuk pohon
yang lebih banyak.
.'. 8edularry rays3 garis yang melintang dari pusat kayu hingga
bagian luar sebagai media penyimpan makanan bagi pohon. bagian
ini bisa menjadi dekorasi ketika kita melakukan pemotongan kayu
bulat secara radial.
#. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Kayu untuk
Konstruksi
A. Keuntungan
Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah,
<ahan terhadap pengaruh kimia dan listrik,
8udah didapatkan dan relati2e murah. 8udah didapatkan
khususnya di +ndonesia dan harganya pun relati2e murah
dibandingkan dengan beton atau baja.
$ada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang
rendah, sehingga sangat baik untuk patisi,
8emiliki sisi keindahan yang khas, dan seni yang tinggi,
8udah Dikerjakan,
<ahan terhadap 9empa, karena struktur kayu tidak sekaku struktur
beton dan relati2e ringan dimana besarnya gaya gempa yang
bekerja pada suatu bangunan dipengaruhi oleh berat sendiri
bangunan tersebut,
8udah diganti dalam jangka "aktu yang singkat atau tidak
membutuhkan "aktu yang lama bila dibandingkan dengan bahan
bangunan lain seperti beton atau baja apabila ada perbaikan.
8ampu menahan gaya tarik, tekan (desak# serta lentur.
)asil Bongkaran atau sisa pemakaian masih mempunyai nilai
ekonomis.
B. Kerugian
Eentan terhadap bahaya kebakaran, dikarenakan sifat kayu yang
mudah terbakar. Berbeda dengan beton atau baja yang masih ada
toleransi temperature panas, sedangkan kayu tidak ada toleransi.
8udah diserang rayap, serangga dan sejenis pengrusak kayu yang
lainnya,
$emuaian dan susut yang relati2e besar. $emuaian serta susut yang
besar akan terjadi pada kayu yang masih dalam keadaan basah
atau yang baru ditebang sehingga kayu yang baru ditebang harus
dikeringkan sampai kering mati barulah dugunakan untuk
menghindari pemuaian serta susut yang lebih besar.
$embebanan untuk jangka panjang lendutannya sangat besar,
Balok kayu yang sudah lama dibebani akan mengakibatkan
lendutan yang besar seiring dengan bertambahnya umur
pemakaian kayu atau menurunnya kekutatan kayu.
<idak bisa digunakan untuk bentang1bentang yang panjang.
$enggunaan kayu pada struktur bentang panjang seperti kuda1kuda
yang panjang lendutan kayu yang dihasilkan sangat besar.
Kurang homogen dengan adanya cacat1cacat alami seperti arah
serat yang membentuk penampang, spiral, diagonal, mata kayu dan
sebagainya. Kurang homogen pada kayu akibat adanya cacat alami
seperti ini dapat menurunkan mutu kayu serta kekutannya sehingga
kurang tepat bila digunakan sebagai struktur utama.
$erlu adanya pera"atan khusus. Seperti pengecatan agar
memperlambat lapuknya kayu dan yang perlu diperhatikan adalah
menjaga kayu dari serangan serangga baik ia kumbang, rayap serta
serangga1serangga lain yang dapat mengakibatkan menurunnya
kekuatan dari pada kayu terebut.
Beberapa jenis kayu kurang a"et. Ada beberapa jenis kayu yang
kurang a"et sehingga untuk penggunaannya pada struktur utama
kurang bagus, contohnya tiang pancang kayu karena sebagian kayu
apabila direndam terus didalam air dia akan semakin a"et dan
tahan lama.
Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban
dan pengaruh "aktu pembebanan. +ni sudah jelas bah"a kekuatan
kayu sangat dipengaruhi oleh jenis dan mutu seperti kayu jati,
galam dan sebagainya.
Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan
struktur bangunan yang berskala besar dan tinggi. Dalam
perencanaan suatu struktur bangunan dari kayu, perencana harus
mengetahui ukuran1ukuran kayu yang umumnya dijual dipasaran
dan perencana tidak bisa membuat ukuran kayu untuk strukturnya
sesuka hati karena keterbatasan ukuran kayu yang ada dipasaran
kecuali harus mengolah sendiri ukurannya namun ini sangat jarang
sekali dilakukan.
=ntuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relati2e mahal dan
ketersediaan terbatas (langka#. Seperti kayu =lin misalnya yang
memiliki mutu tinggi dan harganya pun jauh lebih mahal serta
ketersediaannya terbatas.
8ungkin salah satu kerugian untuk menggunakan kayu sebagai bahan
konstruksi adalah Global Warming yaitu yang menjadi permasalahan
besar dibelahan dunia dikarenakan adanya penebangan besar1besaran
pada hutan secara liar namun tidak melakukan reboisasi.
$. Klasi%ikasi Kayu
1 Pengawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama
yaitu serangga dan jamur.
1 Kekuatan adalah daya tahan kayu terhadap kekuatan mekanis
dari luar, antara lain 3 daya dukung, daya tarik, daya tahan
dan sebagainya.
1 Kelas Awet adalah tingkat kekuatan alami sesuatu jenis kayu
terhadap serangan hama dinyatakan dalam kelas a"et +, ++, +++.
8akin besar angka kelasnya makin rendah kea"etannya.
1 Kelas Kuat adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu
terhadap kekuatan mekanis (beban# dinyatakan dalam Kelas
Kuat +, ++, +++, +, dan ,. 8akin besar angka kelasnya makin
rendah kekuatannya.
A. K&'U(AA(
Artinya angka kegunaan pada lajur 4 adalah sebagai berikut 3
.. Bangunan
&. Kayu lapis
/. 8ebel
0. 5antai
*. $apan dinding
(. Bantalan
4. Eangka pintu dan
jendela
6. Bahan pembungkus
?. Alat olah raga dan
musik
.'. <iang listrik dan
telepon
... $erkapalan
.&. $atung, ukiran F
kerajinan tangan
./. Ginir me"ah
.0. Korek api
.*. $ulp
.(. Alat gambar
.4. $otlot
.6. Arang
.?. Obat1obatan
&'. 8oulding
A. P&(Y&BA)A(
Arti angka penyebaran dalam lajur ( adalah sebagai berikut 3
.. Sumatera
&. %a"a
/. Kalimantan
0. Sula"esi
*. 8aluku
(. >usa <enggara
4. +rian %aya
Si%at dan Kegunaan 12* Kelomok +enis Kayu Perdagangan
,ndonesia
(o
.
+enis Kayu
B.+.
)ata2
Kelas
A-et
Kelas
Kuat
PenyebaranKegunaan
. & / 0 * ( 4
. Agathis ',0? +, +++ .,&,/,0,*,4 .,&,/,4,6,?,.0,.*,.4
& Anpupu ',6? +++,+ ++,+ *,( .,0,*,(,.',..
/ Bakau ',?0 +++ +,++ .,&,/,0,*,(,4 .,.*
0 Balau ',?6 + +,++ .,/,0 .,0,(,.',..
* Balsa 1 , , & ?,.&
( Bayur ',*& +, ++,+++ .,&,/,0,*,( .,&,/,4,..,.&
4 Bangkirai ',?. .,++,+++ +,++ / .,&,/,0,(,..
6 Bedaru .,60 + + .,/ .,/,(,?,..,.&
? Belangeran ',6( ++,+,+++ +,++ .,/ .,/,0,(,4,..
.' Benuang ',// , +,,, .,/,0,* &,6,.0,.*
..
Benuang
5aki
',/? +,,, +,,, &,/,0,*,(,4 .,&,*,6,..
.& Berumbung ',6* ++ ++,+ .,/ .,/,0,*,?,..,.&,&'
./ Bintangur ',46 +++ ++,+++ .,&,/,0,*,( .,&,/,0,*,(
.0 Bongin .,6& +++ + .,/ .,/,0,./
.* Bugis K. ',66 +++,+, ++,+++ /,0,*,4 .,/,0,*,(,4,..,&'
.( Bungur ',66 ++,+++ +,++ .,&,/,0,*,( .,/,0,*,(,4,..
.4 Demara 1 ++,+++ +,++ .,&,0,*,(,4 .,0,*,(,.',..,.6
.6 Dempaga ',4. ++,+++ ++ .,&,/,0,*,( .,&,/,0,*,(,?,.',..
.? Dempaka 1 ++ +++,+, .,&,/,0,*,4
.,&,/,0,*,4,?,.&,./,.
(,.4,&'
&' Dendana ',60 ++ ++,+ &,( .&,.?
&. Dengal ',4' ++,+++ ++,+++ .,& .,&,/,0,*,(,4,..
&& Dahu ',*6 +, +++,+, .,&,/,0,*,4 /,0,*,./
&/ Durian ',(0 +,,, ++,+++ .,&,/,0,* .,&,6
&0 Hbony .,'* + + 0,* /,.&,./
&* 9adok ',4* +++,++ ++,+++,+ .,&,0,*,(,4 .,0,*,..
&( 9elam 1 +++ ++ .,&,/,0,*,(,4 .,0,*,(,.',..,.6
&4
9erunggan
g
',04 +, +++,+, .,/,0,* .,&,6
&6 9ia ',?. +,+, +,++ /,0,*,4 .,0,*,(,.',..
&? 9iam ',?? + + .,/ .,0,(,.',..
/' 9isok ',6/ ++,+++ ++,+ .,/ .,&,/,0,*,4,..
/. 9ofasa ',40 ++,+++ ++,+++ 0,*,4
.,/,0,*,(,4,?,..,.&,.
6,&'
/& %abon ',0& , +++,+, .,&,/,0,*,( &,6,.0,.*
// %angkang ',(/ +,,, +++,++ .,/,0,*,4 &,*,4,6,.&,&'
/0 %ati ',4' +,++ ++ &,0,( .,/,0,*,(,.',..,.&,./
/* %elutung ',0' , +++,, .,/ &,6,.&,.(,.4,&'
/( %eungjing ',// +,,, +,,, .,* .,&,6,.0,.*
/4 %obar ',60 +,++ ++,+ .,& .,/,0,*,.&,./,.6
/6
Kapuk
)utan
',/' , +,,, .,&,0,*,(,4 &,6,.0,.*,&'
/? Kapur ',6. ++,+++ ++,+ .,/ .,&,/,0,*,(,4,..
0' Kedunba ',60 +, +++ .,/ .,&,/,0,*,(,4,&'
0. Kemenyan ',*4 +,,, +++,++ .,& .,&,*,6,.&,.0,.4,&'
0& Kemeri ',/. , +,,, .,&,0,* &,6,.0,.*
0/ Kempas ',?* +++,+, +,++ .,/ .,&,0,(
00 Kenanga ',// , +,,, .,&.0,*,4 &,6,.&,.0,.*,&'
0* Kenari ',** +, +++ .,&,/,0,*,( .,&,0,*,4
0( Keruing ',4? +++ +,++ .,&,/ .,&,0,*,(,..
04 Keranji ',?6 + +,++ .,&,/ .,&,0,*,(,4,..
06 Kesambi ','. +++ + &,0,*,( .,0,*,(,..,.6
0? Ketapang 1 +++,+, ++,+++ .,&,/,0,*,(,4
.,&,/,0,*,4,6,..,.0,&
'
*' Kolaka ',?( +++ + .,&,/,0,*,(,4 .,0,*,(,..
*. Kuku ',64 ++ + .,/,0,*,4 /,0,*,..,./
*& Kulim ',?0 +,++ + .,/ .,&,0,(,.',..
*/ Kupang 1 ++,+, ++,+++ .,&,/,0,* .,&,/,0,*,4,..,./,&'
*0 5ara .,.* + + 0,* .,0,(,.',..
** 5asi ','. ++ ++ 0,* .,/,0,*,.&,./
*( 5eda ',*4 +,,,,++ ++,+, 0,* .,&,*,4,6,.',..,&'
*4 8ahang 1 +,,, ++,+, .,&,/ .,&,*,4,6,.0,.*,&'
*6 8ahoni ',(0 +++ ++,+++ & .,&,/,0,*,4,..,.&
*? 8alas K. .,'0 ++,+++ + .,/ .,0,*,(,..,.6
(' 8atoa ',44 +++,+, ++,+,+++ .,&,0,*,(,4 .,/,0,4,..
(. 8edang 1 +++,+, ++,, .,&,/,0,*,(,4
.,&,/,0,*,4,6,..,.&,&
'
(& 8elur ',*& +, ++,+, .,&,/,0,*,*,4 .,&,/,0,*,4,?,.(,.4
(/
8embacan
g
1 ++,, ++,+++ .,&,/,0,*,*,4 &,*,6,.&,.0,&'
(0
8endaraha
n
1 , ++,+, .,&,/ &,*,4,6,&'
(* 8enjalin 1 , +,+++ .,&,/ .,&,*
(( 8ensira 9. ',(. , ++,+++ .,&,0,*,(,4 .,&,*,4,&'
(4 8entibu ',*/ +,,, +++ .,/ .,&,4,6
(6
8erambun
g
',/6 , +,,, .,&,/,0,*,(,4 &,6,.0,.*
(? 8eranti 8. ',** +++,+, ++,+, .,/,0,* .,&,/,0,*,6,.*
4' 8eranti $. ',*0 +++,+, ++,+, .,/,0,* .,&,/,0,*,6,.*
4. 8era"an ',4' ++,+++ ++,+++ .,/ .,&,/,0,*,(,4,?,..
4& 8erbau ',66 +,++ +,++ .,&,/,0,*,(,4 .,0,*,(,.',..
4/ 8erpayang ',(* , ++,+++ .,/ .,&,/,*,4,6,..,&'
40 8ersa"a ',0( +, ++,+++ .,/ .,&,0,*,..
4* >yatoh ',(4 ++,+++ ++,+,++ .,&,/,0,*,4 .,&,0,*,4,?,..
4( >yirih 1 ++,+++ ++ .,&,/,0,*,(,4
.,&,/,0,*,(,4,..,./,.
6,&'
44 $asang 1 ++,+, +,+++ .,&,/,0,*,(,4 .,&,/,0,*,(,..,./,.6
46 $atin K. ',?& + +,++ . .,&,/,0,*,(,4,..,.&
4? $ela"an 1 +,++ + .,/ .,0,(,.',..,.6
6'
$erepat
Darat
',4( +++ ++ .,/ .,/,0,*,..
6.
$erepat
5aut
',46 ++,+++ ++,+ .,&,/,0,*,(,4 .,0,*,4,..
6& $erupuk ',*( +,,, ++,+++ .,/,0 .,&,/,6,.0,.*
6/ $etaling ',?. +,++ +,++ .,/ .,0,*,(,?,.',..
60 $etanang ',4* +++ ++ . .,0,*,(,..
6* $ilang ',4? +++ ++ &,( .,&,/,0,*
6( $imping 1 +++,+, +,++ .,&,/,0,*,(,4 .,&,*,(,6,..,.0,&'
64 $inang K. ',(( +++,+, ++,+++ .,/ .,&,/,0,*,4,..,&'
66 $ulai ',0( +++,, +,,, .,&,/,0,*,(,4 &,6,.&,.0,.*,.(,&'
6? $unak ',4( +++,+, ++ .,/ .,&,/,0,*,4,..,&'
?' $uspa 1 +++ ++ .,&,/ .,&,0,*,.',..,.6
?. $utat 1 ++,+++ +,++ .,&,/,0,*,(,4 .,/,0,*,(,4,..,.6
?& Eamin ',(/ +, ++,+++ .,/ .,&,/,0,*,4,&'
?/ Easamala ',6. ++,+++ ++ .,& .,0,*,4,.',..
?0 Eengas ',(? ++ ++ .,&,/ /,0,*,(,.&,./
?* Eesak ',4' +++ ++ .,/,*,4 .,&,0,(,4,..
?( Salimuli ',(0 +,++ ++,+++ &,*,( /,0,?,.&
?4 Sampang 1 , +++,+, .,&,/ &,*,4,6,.&,.0,.*,&'
?6 Saninten ',4( +++ ++ .,& .,0,*,4
?? Sa"okecik .,'/ + + .,&,0,*,( /,0,*,?,.&,./,&'
.'
'
Sendok1
sendok
',0* , +++,++ .,/,*,4 &,*,6,.&,.0,.*,&'
.'
.
Simpur 1 +++,, +,+++ .,&,/,0 .,&,/,0,*,..,.6
.'
&
Sindur 1 ++,, ++,+++ .,/,0,* .,&,/,0,*,4,..
.'
/
Sonokeling ',?' + ++ & /,0,*,?,.&,./
.'
0
Sonokemba
ng
',(* ++,+,++ ++,+,++ .,&,0,*,( .,/,0,*,.&,./
.'
*
Sungkai ',(/ +++ ++,+++ .,&,/ .,/,0,*,.&,./
.'
(
Surian 1 +++,, +++,+, .,&,/,0,*,(,4 .,&,/,*,4,6,..,.&
.'
4
Surianba"a
ng
',(' ++,+, ++,+++ .,/,*,4 .,&,/,0,*,4,..,&'
.'
6
<anjung .,'6 +,++ + .,&,0,*,( .,&,/,0,*,4,..
.'
?
<embesu ',6. + ++ .,&,/ .,0,*,(,.',..
..
'
<empimis .,'. + + .,0 .,0,*,(,4,?,..
..
.
<epis 1 +,,, ++,+, .,/ .,&,/,*,4,.0,&'
..
&
<eraling ',4* ++,+, ++ .,&,0 .,&,/,0,*,4,?
..
/
<erap ',00 +++,, +++,, .,&,/,0,*,(,4 .,&,*,6,..
..
0
<erentang ',0' +, +++,+, .,/ &,6,.0,.*
..
*
<rembesi ',(. +, +++ .,&,0,*,( .,&,/,0,*,4,..,.&,./
.. <ualang ',6/ +++,+, ++,+,++ .,/,0 .,&,/,0,*,4,..
(
..
4
<usam ',** +, +++ .,&,0,( .,&,6,.0,.*,.(,.4
..
6
=lin .,'0 + + .,/ .,0,(,.',..
..
?
Ialikukun ',?6 ++ + &,( .,0,*,(,?,.',..,.6
.&
'
Ieru ',44 ++ ++,+ .,&,( .,/,0,*,./
Beberapa jenis kayu tertentu harus dia"etkan untuk mencegah
serangan serangga/organisme maupun jamur perusak kayu. Cang
dimaksudkan dengan penga"etan yaitu memasukkan bahan kimia ke
dalam (pori1pori# kayu sehingga menembus permukaan kayu setebal
beberapa mm ke dalam daging kayu.
$enga"etan bertujuan untuk menambah umur pakai kayu lebih lama
terutama kayu yang dipakai untuk bahan bangunan ataupun untuk
perabot di luar ruangan.
Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas a"et.
.. Kelas a"et + (sangat a"et#, misal3 kayu %ati, Sonokeling
&. Kelas a"et ++ (a"et#, misal3 kayu 8erbau, 8ahoni
/. Kelas a"et +++ (kurang a"et#, misal3 kayu Karet, $inus
0. Kelas a"et +, (tidak a"et#, misal3 kayu Albasia
*. Kelas a"et , (sangat tidak a"et#
Dengan tingkat kea"etan tersebut di atas, hanya Kelas a"et +++, +, dan
, yang perlu dia"etkan. $ada keperluan tertentu, bagian kayu gubal
dari kayu kelas a"et + F ++ juga perlu dia"etkan.
Kayu1kayu yang telah dia"etkan akan tahan terhadap serangan
serangga perusak dan jamur kayu "alaupun kayu diletakkan di luar
ruangan.
Bahan penga"et yang kandungan intinya berupa bubuk memiliki
berbagai jenis. Bahan tersebut dicampurkan dengan air pada kadar
campuran tertentu (lihat S>+1/&//1.??&# dan metode penga"etannya
bermacam1macam.
Bora: menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk menga"etkan
kayu dari metode 2akum, pencelupan dingin, pencelupan panas
(rebus# hingga metode pemolesan.
$enggolongan kayu dapat ditinjau dari aspek fisik, mekanik
dan kea"etan. Secara fisik terdapat klasifikasi kayu lunak dan kayu keras.
Kayu keras biasanya memiliki berat satuan (berat jenis# lebih tinggi dari
kayu lunak. Klasifikasi fisik lain adalah terkait dengan kelurusan dan mutu
muka kayu. <erdapat mutu kayu di perdagangan A, B dan D yang
merupakan penggolongan kayu secara 2isual terkait dengan kualitas
muka (cacat atau tidak# arah1pola serat dan kelurusan batang. Kadang
klasifikasi ini menerangkan kadar air dari produk kayu.
Kayu mutu A
J Kering udara K .* -
J Besar mata kayu maksimum ./( lebar kecil tampang / /,* cm
J <ak boleh mengandung kayu gubal lebih dari ./.' tinggi balok
J 8iring arah serat maksimum adalah ./4
J Eetak arah radial maksimum .// tebal dan arah lingkaran tumbuh
./0 tebal kayu
Kayu mutu B
J Kering udara .*-1/'-
J Besar mata kayu maksimum ./0 lebar kecil tampang / * cm
J <ak boleh mengandung kayu gubal lebih dari ./.' tinggi balok
J 8iring arah serat maksimum adalah ./.'
J Eetak arah radial maksimum L tebal dan arah lingkaran tumbuh
./* tebal kayu
Konsekuensi dari kelas 2isual B harus memperhitungkan reduksi kekuatan
dari mutu A dengan faktor pengali sebesar '.4* ($KK+, .?(., pasal *#
Kelas Kuat Kayu
Sebagaimana di kemukakan pada sifat umum kayu, kayu akan lebih kuat
jika menerima beban sejajar dengan arah serat dari pada
menerima beban tegak lurus serat. +ni karena struktur serat kayu yang
berlubang. Semakin rapat serat, kayu umumnya memiliki kekuatan yang
lebih dari kayu dengan serat tidak rapat. Kerapatan ini umumnya ditandai
dengan berat kayu persatuan 2olume / berat jenis kayu. Angka kekuatan
kayu dinyatakan dapan besaran tegangan, gaya yang dapat diterima per
satuan luas. <erhadap arah serat, terdapat kekuatan kayu sejajar (//# serat
dan kekuatan kayu tegak lurus (M# serat yang masing1 masing memilki
besaran yang berbeda. <erdapat pula dua macam besaran tegangan
kayu, tegangan absolute / uji lab dan tegangan ijin untuk perancangan
konstruksi. <egangan ijin tersebut telah memperhitungkan angka
keamanan sebesar *1.'. Dalam buku $eraturanKonstruksi Kayu +ndonesia
($KK+1>+1*# tahun .?(., kayu di +ndonesia diklasifikasikan ke dalam klas
kuat + (yang paling kuat#, ++, +++, +, (paling lemah#. <abel 6.., menunjukkan
kelas berat jenis kayu dan besaran kuat kayu.
Kelas A-et Kayu
Berdasarkan pemakaian, kondisinya dan perlakuannya, kayu dibedakan
atas kelas a"et + (yang paling a"et# ; , (yang paling tidak a"et#. Kondisi
kayu dimaksud adalah lingkungan/tempat kayu digunakan sebagai batang
struktur. Sedangkan perlakuan meliputi pelapisan/tindakan lain agar kayu
terhindar/terlindungi dari kadar air dan ancaman serangga. <abel
kelas a"et dan kondisinya dapat dikemukakan dalam <abel 6.&.
Si%at Fisik Kayu
.. Berat dan Berat %enis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah 7at kayu, rongga sel, kadar
air dan 7at ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu
berbanding lurus dengan B%1nya. Kayu mempunyai berat jenis yang
berbeda1beda, berkisar antara B% minimum ',& (kayu balsa# sampai
B% .,&6 (kayu nani#. =mumnya makin tinggi B% kayu, kayu semakin
berat dan semakin kuat pula.
8enurut Bro"n et al. (.?*&#, berat jenis kayu adalah perbandingan
antara kerapatan kayu tersebut terhadap benda standart.
Kerapatan adalah perbandingan antara massa atau berat benda
terhadap 2olumenya. Air pada temperatur 0' D atau /&,* 'G
mempunyai kerapatan sebesar . g/cm/. oleh karna itu air pada
temperatur tersebut dijadikan sebagai kerapatan standar.
Berat kayu meliputi berat 7at kayu sendiri, berat 7at ekstraktif dan
berat air yang dikandungnya. %umlah 7at kayu dan 7at ekstraktif
biasanya konstan, sedangkan jumlah air berubah1ubah. Oleh karna
itu berat jenis dari sepotong kayu ber2ariasi tergantung dari kadar
air yang dikandungnya. =ntuk mendapat keseragaman, maka pada
umumnya dalam penentuan berat jenis kayu, berat ditentukan
dalam keadaan kering tanur. Dalam keadaan kering tanur,
2olumekayu akan mencapai minimum sedangakan air yang
dikandungnya sangat kecil, kurang lebih .- dari berat kayu (Bro"n
et al. .?*&#.
Bro"n et al. (.?*&# menyatakan bah"a berat jenis kayu ber2ariasi
diantara berbagai jenis pohon dan diantara pohon dari satu jenis
yang sama. ,ariasi ini juga terjadi pada posisi yang berbeda dari
satu pohon. Adanya 2ariasi jenis kayu tersebut disebabkan oleh
perbedaan dalam jumlah 7at penyusun dinding sel dan kandungan
7at ekstraktif per unit 2olume.
&. Kea"etan
Kea"etan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur1
unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll.
Kea"etan kayu tersebut disebabkan adanya 7at ekstraktif didalam
kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Nat
ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi
kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih a"et dari kayu
gubal.
/. Iarna
Kayu yang beraneka "arna macamnya disebabkan oleh 7at pengisi
"arna dalam kayu yang berbeda1beda.
0. <ekstur
<ekstur adalah ukuran relatif sel1sel kayu. Berdasarkan teksturnya,
kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh3 giam,
kulim dll#, kayu bertekstur sedang (contoh3 jati, sonokeling dll# dan
kayu bertekstur kasar (contoh3 kempas, meranti dll#.
*. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel1sel kayu terhadap sumbu batang
pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat
berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat
miring#.
(. Kesan Eaba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba
permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll#. Kesan
raba tiap jenis kayu berbeda1beda tergantung dari tekstur kayu,
kadar air, kadar 7at ekstraktif dalam kayu.
4. Bau dan Easa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara
terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang
dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau
sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau ba"ang (kulim#,
bau 7at penyamak (jati#, bau kamper (kapur# dsb.
6. >ilai Dekoratif
9ambar kayu tergantung dari pola penyebaran "arna, arah serat,
tekstur, dan pemunculan riap1riap tumbuh dalam pola1pola
tertentu. $ola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu
mempunyai nilai dekoratif.
?. )igroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. 8akin
lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu
sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam
kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara
disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (H8D O
Equilibrium Moisture Content#.
.'. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari 3
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara
berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya
gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu
sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan
pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll#.
... Daya )antar $anas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak
digunakan untuk membuat barang1barang yang berhubungan
langsung dengan sumber panas.
.&. Daya )antar 5istrik
./. $ada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek
untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air
kayu. $ada kadar air ' -, kayu akan menjadi bahan sekat listrik
yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air
maksimum (kayu basah#, maka daya hantarnya boleh dikatakan
sama dengan daya hantar air.
.0. Kadar air
Bro"n et al. (.?*&# menyatakan kadar air kayu adalah banyaknya
air yang terdapat dalam kayu yang dinyatakan dalam persen
terhadap berat kering tanurnya. Dengan demikian standar
kekeringan kayu adalah pada saat kering tanur.
Air dalam kayu tediri dari air bebas dan air terikat dimana
keduaanya secara bersama1sama menentukan kadar air kayu.
Dalam satu pohon kadar air segar ber2ariasi tergantung tempat
tumbuh dan umur pohon ()aygreen dan Bo"yer, .??/#.
Kollmann dan Dote (.?(6# menyatakan bah"a biasanya kayu akan
bertambah kuat apabila terjadi penurunan kadar air, terutama bila
terjadi diba"ah titik jenuh serat. Iangaard (.?*'# menyatakan
bah"a kekuatan kayu sebagai balok (lenturan# dan sebagai kolom
(tekan sejajar serat# akan bertambah besar bila kondisi kayu
tersebut bertambah kering, kecuali keuletannya.
Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang dapat diketahui
secara jelas melalui panca indera, baik dengan penglihatan, pen1ciuman,
perabaan dan sebagainya tanpa menggunakan alat bantu. Sifat1sifat
kayu yang termasuk dalam sifat kasar antara lain adalah 3
"arna, umumnya yang digunakan adalah "arna kayu teras,
tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang,
arah serat, yaitu arah umum dari sel1sel pembentuk kayu,
gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun tangensial
berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu,
lingkaran tumbuh,
bau, dan sebagainya.
Si%at .ekanik Kayu
Sifat mekanis merupakan kekuatan dan ketahanan perubahan bentuk
suatu bahan sedangkan kekuatan adalah kemampuan bahanuntuk
memikul beban atau gaya yang bekerja padanya()aygen dan
Bo"yer,.?6&#. Sifat mekanis biasanya merupakan cirri terpenting dari
produk kayu yang akan digunakan untuk bahan bangunan gedung.
$enggunaan structural adalah setiap $enggunaan dimana sifat mekanis
merupakan kriteria pertama untuk pemilihan bahan. $enggunaan
structural produk kayu antara lain meliputi palang lantai, kaso, kuda1kuda,
tiang, anak tangga dan rangka perabot rumah tangga.
Sifat struktur/mikroskopis adalah sifat yang dapat kita ketahui dengan
mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar (loupe) dengan
pembesaran .' kali. Sifat struktur yang diamati adalah 3
Pori (vessel) adalah sel yang berbentuk pembuluh dengan arah
longitudinal. Dengan mempergunakan loupe, pada bidang
lintang, pori terlihat sebagai lubang1lubang beraturan maupun
tidak, ukuran kecil maupun besar. $ori dapat dibedakan
berdasarkan penyebaran, susunan, isi, ukuran, jumlah dan
bidang perforasi#.
Parenkim (Parenc!ma) adalah sel yang berdinding tipis dengan
bentuk batu bata dengan arah longitudinal. Dengan
mempergunakan loupe, pada bidang lintang, parenkim (jaringan
parenkim# terlihat mempunyai "arna yang lebih cerah dibanding
dengan "arna sel sekelilingnya. $arenkim dapat dibedakan
berdasarkan atas hubungannya dengan pori, yaitu parenkim
paratrakeal (berhubungan dengan pori# dan apotrakeral (tidak
berhubungan dengan pori#.
"ari#$ari (%a!s) adalah parenkim dengan arah hori7ontal. Dengan
mempergunakan loupe, pada bidang lintang, jari1jari terlihat
seperti garis1garis yang sejajar dengan "arna yang lebih cerah
dibanding "arna sekelilingnya. %ari1jari dapat dibedakan
berdasarkan ukuran lebarnya dan keseragaman ukurannya.
&aluran interseluler adalah saluran yang berada di antara sel1sel
kayu yang berfungsi sebagai saluran khusus. Saluran interseluler
ini tidak selalu ada pada setiap jenis kayu, tetapi hanya terdapat
pada jenis1jenis tertentu, misalnya beberapa jenis kayu dalam
famili Dipterocarpaceae, antara lain meranti (&orea spp#, kapur
('r!obalanops spp#, keruing ('ipterocarpus spp#, mersa"a
(Anisoptera spp#, dan sebagainya. Berdasarkan arahnya, saluran
interseluler dibedakan atas saluran interseluler aksial (arah
longitudinal# dan saluran interseluler radial (arah sejajar jari1jari#.
$ada bidang lintang, dengan mempergunakan loupe, pada
umumnya saluran interseluler aksial terlihat sebagai lubang1
lubang yang terletak diantara sel1sel kayu dengan ukuran yang
jauh lebih kecil.
&aluran geta adalah saluran yang berada dalam batang kayu,
dan bentuknya seperti lensa. Saluran getah ini tidak selalu
dijumpai pada setiap jenis kayu, tapi hanya terdapat pada kayu1
kayu tertentu, misalnya jelutung ('!era spp.#
(an)a kerin!ut adalah penampilan ujung jari1jari yang
bertingkat1tingkat dan biasanya terlihat pada bidang tangensial.
<anda kerinyut juga tidak selalu dijumpai pada setiap jenis kayu,
tapi hanya pada jenis1jenis tertentu seperti kempas (Koompasia
malaccensis# dan sonokembang (Pterocarpus in)icus#.
Gelam tersisip atau kulit tersisip adalah kulit yang berada di
antara kayu, yang terbentuk sebagai akibat kesalahan kambium
dalam membentuk kulit. 9elam tersisip juga tidak selalu ada
pada setiap jenis kayu. %enis1jenis kayu yang sering memiliki
gelam tersisip adalah karas (Aquilaria spp#, jati ((ectona gran)is#
dan api1api (Avicennia spp#.
Dua istilah dasar yang digunakan dalam mekanika yaitu tegangan
dan regangan. <egangan adalah gaya tersebar per satuan luas.<egangan
terjadi apabila suatu bagian bertindak terhadap yang lain untuk
melaksanakan suatu gaya. Eegangan akan terjadi apabila tekanan
dikenakan pada suatu benda padat. Apabila tekanan yang dikenakan
tidak melampaui suatu tingkat yang disebut proporsi terdapat hubungan
garis lurus antara besarnya yegangan dengan regangan yang dihasilkan.
$engujian sifat mekanis kayu yang mengacu kepada AS<8 D .0/1?0
(anonym,&''&a# menghasilkan data hasil pengujian kayu contoh kecil
bebas cacat. Sementara itu dalam penggunaan kayu gergajian dan
produk kayu gergajian banyak mengandung cacat seperti mata kayu,
serat miring, lama pembebanan, keragaman dalam spesies dan cacat lain
yang menurunkan kekuatannya. Oleh karena itu dalam penggunaannya
nilai kekuatan ini harus disesuaikan dengan mempertimbangkan factor
diatas. >ilai ini disebut dengan tegangan i7in. $roseduruntuk
mendapatkan nilai tegangan yang dijinkan untuk kayu gergajian menurut
AS<8 D &0* adalah ( contoh untuk 8OE#3
Fb
Dimana3
S O simpangan baku 8or (AS<8 D &***1?6#
8or O tegangan lentur maksimum
..(0*s Omerupakan batas luar ?*- yang lebih rendah (*- e:clusi2e
limit#
Gdl O factor lama pembebanan
Gka O factor kadar air
Gsr O nisbah kekuatan untuk memperhitungkan cacat kayu
Gs O factor koreksi untuk kedalaman gelagar
Berikut ini merupakan sifat mekanis kayu3
Kekuatan !arik
Dua arah kekuatan tarik pada kayu yaitu searah serat kayu atau tegak
lurus (melintang# arah serat kayu. Kekuatan tarik kayu adalah bagaimana
reaksi bahan kayu terhadap gaya1gaya yang menarik kayu. $ada
umumnya kayu memiliki kekuatan tarik lebih besar searah serat kayu.
Kekuatan !ekan
Adalah daya tahan kayu terhadap tekanan pada searah serat kayu atau
melintang serat kayu. Kekuatan tekan kayu lebih lemah pada arah
melintang serat.
Keteguhan 'eser
Keteguhan geser adalah kekuatan kayu menahan gerakan dan tekanan
yang membuat kayu bergeser (tanpa pukulan# baik itu beban mati
ataupun beban hidup. Beban mati artinya tekanan secara terus menerus
pada skala tekanan tertentu. Sedangkan beban hidup berarti tekanan
yang berulang1ulang dan bisa berubah1ubah kekuatannya.
Keteguhan geser kayu paling besar adalah pada posisi melintang serat
kayu.
Kelenturan /Kekuatan 0engkung1
Kayu juga tahan terhadap gaya yang berusaha melengkungkan kayu
dengan satu kali tekanan secara terus menerus atau berkali1kali (secara
mendadak, seperti pukulan#.
Kekuatan Belah
Daya tahan kekuatan kayu terhadap tekanan belah paling rendah pada
posisi searah serat. Ialaupun demikian untuk beberapa jenis kayu
tertentu sangat baik apabila kekuatan belahnya sangat lemah karena
jenis kayu ini akan sangat cocok untuk pembuatan atap sirap atau kayu
bakar.
a. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang
relatif besar atau tahan terhadap kejutan1kejutan atau tegangan1
tegangan yang berulang1ulang yang melampaui batas proporsional serta
mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan
sebagian.
b. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
takik atau lekukan atau kikisan (abrasi#. Bersama1sama dengan keuletan,
kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap
pengausan kayu.
Gaktor1faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar
- Gaktor luar (eksternal#3 penga"etan kayu, kelembaban
lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh
jamur atau serangga perusak kayu.
- Gaktor dalam kayu (internal#3 B%, cacat mata kayu, serat
miring dsb.
- Gaktor1 Gaktor yang 8empengaruhi Sifat 8ekanis Kayu
8enurut <soumiis (.??.# sifat mekanis kayu dipengaruhi oleh
beberapa faktor terutama kadar air, kerapatan, struktur,
temperatur, lama pembebanan dan cacat.
$ada umumnya dapat dikatakan bah"a kayu1kayu yang berat
sekali juga kuat sekali, dan bahkan kekuatan, kekerasan, dan
sifat mekanik lainnya adalah berbanding lurus dengan berat
jenisnya ($KK+ .?(.#. 5embaga $usat $enyelidikan Kehutanan
membagi1bagi kekuatan kayu +ndonesia dalam lima kelas
kuat, hal ini dapat dilihat pada tabel &.
<abel &. Kelas Kuat Kayu Berdasarkan Berat %enis,8OE,dan
Kekuatan <ekan sejajar
Kelas Kuat Berat %enis 8OE(kg/cm&# Kekuatan tekan Sejajar
Serat (kg/cm&#
+ P?' P..'' P(*'
++ '.?'1'.(' ..''14&* (*'10&*
+++ '.('1'.0' 4&*1*'' 0&*1/''
- +, '.0'1'./' *''1/(' /''1&.*
, K'./' K/(' K&.*
- sedangkan berdasarkan nilai 8OH (8odulus of Hlasticity# $KK+
.?(. ($eraturan Kontruksi Kayu +ndonesia# membasi kekuatan
kayu +ndonesia dalam empat kelas kuat. Kelas kayu
berdasarkan 8OH (8odulus of Hlassticcity# dapat dilihat pada
tabel /.
- <abel /. Kelas Kuat Kayu Berdasarkan 8OH ( 8odulus of
Hlasticity#
Kelas Kuat 8OH (kg/cm&#
+ .&*.'''
++ .''.'''
+++ 6'.'''
+, ('.'''
Penga-etan Kayu
Kayu yang berasal dari hutan rakyat umunya berdiameter kecil dan
mempunyai sifat yang lebih rendah dibandingkan kayu hutan alam
(8arta"ijaya, .??'#. Salah satu sifat yang kurang menguntungkan pada
kayu dari hutan rakyat adalah kea"etannya yang rendah.
$enga"etan kayu adalah suatu proses memasukkan bahan
penga"et dengan metode tertentu sampai mencapai retensi dan
penetrasi sesuai dengan spesifikasi. =mur pakai kayu yang dia"etkan
paling tidak sampai .* tahun, sedangkan yang tidak dia"etkan hanya
* tahun (Abdurrohim, .??0#. Dalam satuan "aktu tertentu pemakaian kayu
dapat diperkecil, sedangkan di2ersifikasi jenis dapat memperbesar
2olume kayu yang dapat dipungut setiap ha.
8etode $enga"etan
<eknik penga"etan yang dipilih berpengaruh kepada hasil penga"etan.
$emilihan cara penga"etan selain tergantung kepada tempat di mana
akan digunakan, perlu juga dipertimbangkan faktor jenis dan keadaan
kayu, bahan penga"et yang digunakan serta faktor ekonomisnya. Karena
tidak semua teknik penga"etan dapat mencapai nilai retensi yang
ditentukan. Oleh karena itu dalam standar penga"etan kayu biasanya
hanya mencantumkan teknik tertentu. Dontoh, dalam standar
penga"etan kayu perumahan dan gedung disebutkan empat metode,
yaitu 2akumtekan, rendaman panas, rendaman dingin dan difusi (Anonim,
.???# dan dalam standar penga"etan tiang kayu hanya mencantumkan
proses sel penuh (Anonim, .??&#. <eknik penga"etan selain berpengaruh
terhadap retensi, juga terhadap penembusan atau penetrasi bahan
penga"et ke dalam kayu, yang dinyatakan dalam mm. >ilai penembusan
juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam standar
penga"etan kayu yang besarnya bergantung kepada komoditas yang
dia"etkan. Sebagai contoh, nilai penembusan untuk kayu perumahan dan
gedung minimum.' mm (Anonim, .???# dan untuk tiang kayu minimum
&* mm (Anonim, .??&#. $rosiding $$+ Standardisasi &''? 1 %akarta, .?
>o2ember &''?
( $enga"etan kayu basah
A. $elaburan dan penyemprotan
Beberapa jenis kayu seperti ramin (9onystylus bancanus Kur7#,meranti
(Shorea spp.#, pinus ($inus merkusii %ungh et de ,r.#, karet ()e2ea
brasiliensis 8uell. Arg.# dan jelutung (Dyera spp.# baik dalam bentuk
dolok segar yang baru ditebang dan papan basah yang baru digergaji,
mudah sekali diserang jamur biru dan kumbang amborosia (8arta"ijaya,
.?66#. =ntuk mencegah serangan jamur biru dan kumbang ambrosia
pada dolok dan pada kayu gergajian basah dapat dipergunakan pestida
yang sesuai dengan cara penyemprotan, pelaburan dan pencelupan
(Abdurrochim dan 8artono, .???# atau dengan bantuan kon2eyor, kayu
dile"atkan pada bak yang berisi larutan penga"et sampai seluruh
permuakan kayu basah. Banyaknya larutan yang diserap kira1kira .*'1
&'' ml/m
&
permukaan kayu dan untuk memperoleh hasil baik, pelaburan
diulangi &1/ kali setelah laburan pertama dan kedua kering.
B. Difusi
Ada tiga metode penga"etan secara difusi yang la7im dipraktekkan
secara komersial menggunakan senya"a boron (Boric Acid HQui2alent
OBAH# yaitu pemanasan dan rendaman dingin (steaming and cold
Quench#, rendaman panas (hot immersion# dan pencelupan (momentary
immersion# (Anonim, .?(&#. $roses difusi terdiri dari dua tahap, yaitu
pertama tahap pemasukan bahan penga"et pada permukaan atau di
bagian luar kayuR kedua tahap penyimpanan (diffusion storage# agar
proses difusi berlangsung dengan baik. $roses pemasukan bahan
penga"et dapat dilakukan dengan cara3
.. $emanasan dan rendaman dingin
Dara ini digunakan apabila kayu yang akan dia"etkan masih basah
bercampur dengan kayu yang sudah kering. Kayu yang akan dia"etkan
ditumpuk secara teratur di dalam ruang atau tangki penga"etan. Antara
tumpukan dipasang kayu pengganjal (sticker# berukuran tebal .,&* cm.
Ke dalam ruang tersebut dialirkan uap panas, suhu 6&SD selama
beberapa jam. 5ama "aktu pengaliran uap panas bergantung ukuran
tebal kayu. =ntuk papan tebal &,* cm pemberian uap panas minimum /
jam. Selesai pemberian uap, ke dalam ruang tersebut segera dimasukkan
larutan bahan penga"et encer (&- 1 /-#, kayu dibiarkan terendam
selama .* jam, kemudian larutan dikeluarkan kembali ke dalam bak
persediaan. Kayu yang telah dia"etkan disimpan dalam ruang tertutup
sedemikian rupa sehingga proses difusi berlangsung dengan baik. 5ama
penyimpanan (diffusion storage# beberapa minggu bergantung kepada
jenis dan ukuran tebal kayu yang dia"etkan.
&. Eendaman panas
Dara ini la7im digunakan pada penga"etan kayu gergajian yang masih
basah atau lembab, maksimum .0 hari setelah proses penggergajian.
Seperti cara pertama, kayu yang akan dia"etkan ditumpuk secara teratur
di dalam ruang atau tangki penga"etan. Ke dalam ruang tersebut
dimasukkan larutan bahan penga"et encer (/- 1 (-#, panas pada suhu
6&SD selama beberapa jam bergantung ukuran tebal $rosiding $$+
Standardisasi &''? 1 %akarta, .? >o2ember &''? kayu. =ntuk papan yang
berukuran tebal &,* cm lama "aktu perendaman panas berkisar antara &
1 0 jam. Selesai perendaman kemudian larutan dikeluarkan kembali ke
dalam bak persediaan. Kayu yang telah dia"etkan disimpan dalam ruang
tertutup
sedemikian rupa sehingga proses difusi berlangsung dengan baik. 5ama
penyimpanan (diffusion storage# beberapa minggu bergantung kepada
jenis dan ukuran tebal kayu yang dia"etkan.
/. $encelupan
$roses difusi dengan cara pencelupan, pelaburan dan penyemprotan
prinsip kerjanya sama dengan cara pertama dan kedua. Bedanya, pada
cara ini digunakan larutan bahan penga"et dengan konsentrasi tinggi
berkisar antara &'- 1 0'-. $elaburan dilakukan bagi kayu yang ukuran
besar tetapi jumlahnya sedikit. Apabila kayu yang akan dia"etkan
jumlahnya banyak, kayu tersebut diikat dalam ikatan besar (bundel#,
kemudian dicelupkan ke dalam larutan yang sudah disiapkan. Kayu yang
telah dia"etkan disimpan dalam ruang tertutup sedemikian rupa
sehingga proses difusi berlangsung dengan baik. 5ama penyimpanan
(diffusion storage# beberapa minggu bergantung kepada jenis dan ukuran
tebal kayu yang dia"etkan.
0. $roses difusi lain
Sebelum senya"a boron diperkenalkan sebagai bahan penga"et kayu
cara difusi yang la7im dilakukan adalah proses osmose, penggunaan
balutan bahan penga"et dan difusi berganda (double diffusion# ()unt dan
9arrat, .?6(#.
a. $roses osmose
$roses osmose prinsipnya sama, yaitu dilakukan dengan dua tahap.
<ahap pertama bahan penga"et berupa cream atau pasta dilaburkan
pada permukaan kayu yang masih basahR tahap kedua kayu yang sudah
dilaburi dengan cepat ditumpuk (tanpa pengganjal# dan ditutup rapat
dengan bahan kedap air untuk mencegah penguapan.
5ama penyimpanan (diffusion storage# beberapa minggu bergantung
kepada jenis dan ukuran tebal kayu yang dia"etkan.
b. $roses balutan (bundage#
$roses tersebut dikembangkan di %erman dan dikenal dengan nama
proses A)+9. dilakukan pada penga"etan kayu tiang yang masih basah
dan atau yang sudah terpasang dalam rangka pemeliharaan. Bagian
pangkal tiang yang memungkin terjadinya serangan O$K dilaburi cream
bahan penga"et kemudian dibungkus atau dililiti dengan pembalut yang
berisi bahan penga"et berupa pasta (band aid#.
c. Difusi berganda
Dilakukan dengan cara3 pertama, kayu direndam dalam larutan tembaga
sulfat (terusi# selama "aktu yang cukup untuk terjadinya proses difusiR
kemudian diangkat dan direndam kembali dalam larutan yang
mengandung sodium dikhromat. $erlakuan tersebut diharapkan
terbentuk endapan tembaga1khromat di dalam kayu yang beracun
terhadap jamur dan tahan terhadap pelunturan. $rosiding $$+
Standardisasi &''? 1 %akarta, .? >o2ember &''?
6.$enga"etan kayu kering
Kayu yang harus dia"etkan adalah jenis kayu yang memiliki kea"etan
alami rendah, yaitu kelas a"et +++, +, dan , ( Oey Djoen Seng, .?(0# serta
kayu gubal dari kelas a"et + dan kelas a"et ++. =ntuk memperoleh hasil
penga"etan yang baik perlu diperhatikan hal berikut 3 Kayu yang akan
dia"ekan harus memiliki kadar air yang sesuai dengan metode
penga"etan yang akan dipakai, yaitu3 (.# kering udara sampai maksimal
/*- untuk proses 2akum1tekanR (&# kering udara sampai maksimal 0*-
untuk proses rendaman dingin dan rendaman panas dingin. $ermukaan
kayu harus bersih, bebas dari segala macam kotoran dan tidak berkulit.
Kayu harus sudah siap pakai, sehingga tidak diperlukan lagi pemotongan,
penyerutan atau jenis pengerjaan lain. Apabila terpaksa, maka bagian
yang terbuka harus dilabur dengan bahan penga"et yang pekat secara
merata (8arta"ijaya dan Barly, .??.#.
A. $elaburan, pemulasan dan penyemprotan
$enga"etan dengan cara tersebut dapat dilakukan dengan alat
sederhana. Dairan bahan penga"et larut organik atau berupa minyak
dengan kekentalan rendah la7im digunakan dalam penga"etan kayu
kering yang sudah siap pakai atau sudah terpasang. $ada kayu yang
sudah terpasang pelaburan dapat diulangi secara periodik setiap & 1 /
tahun. Bahan penga"et yang masuk ke dalam kayu sangat tipis.
$enembusan akan lebih dalam apabila terdapat retak. Dara tersebut
hanya dipakai untuk maksud terbatas, yaitu membunuh serangga atau
perusak yang belum banyak pada kayu yang sudah terpasang (represif#.
Selain pada kayu, juga dapat dilakukan pada kayu lapis, bambu dan
produknya.
B. $encelupan
$enga"etan kayu dengan cara pencelupan, hasilnya akan lebih baik
dibandingkan dengan cara pelaburan atau penyemprotan karena bahan
penga"et akan mengenai seluruh permukaan. 5ama "aktu pencelupan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau standar. Biasanya "aktu
pencelupan dalam larutan penga"et pelarut organik atau minyak lebih
singkat, yaitu kurang dari satu jam, sementara apabila digunakan bahan
penga"et pelarut air lebih lama. Kelemahan cara tersebut adalah
penembusan dan retensi yang diharapkan tidak memuaskan. Karena
hanya melapisi permukaan kayu sangat tipis, tidak berbeda dengan cara
penyemprotan dan pelaburan. Dara tersebut dipraktekkan pada
penga"etan bambu dan industri kayu
lapis dalam menga"etkan 2enir serta di industri penggergajian untuk
mencegah jamur biru.
D. Eendaman panas1dingin
8etode rendaman panas1dingin merupakan salah satu proses sederhana
untuk menga"etkan kayu kering dan setengah kering yang umum
digunakan sebagai bahan konstruksi rumah dan gedung (Anonim, .???#.
Dalam cara ini kayu direndam dalam bak penga"etan yang terbuat dari
logam, kemudian larutan bersama isinya $rosiding $$+ Standardisasi &''?
1 %akarta, .? >o2ember &''?
?. dipanaskan selama beberapa jam dan dibiarkan tetap terendam
sampai larutan dingin.
Dara lain dilakukan, kayu berserta larutan dipanaskan beberapa jam,
kemudian kayu diangkat dan dimasukkan ke dalam bak lain yang bersi
larutan dingin. Suhu pemanasan berkisar 4'SD atau 6' ; ?*SD apabila
kreosot yang digunakan (Anonim, .?(?#. Karena pemanasan, udara yang
ada di dalam kayu mengembang dan pemanasan dihentikan jika tidak ada
lagi gelembung udara ke luar. 5ama "aktu perendaman bergantung
kepada jenis kayu dan ukuran tebal sortimen atau perendaman
dihentikan apabila berat contoh uji sebelum dan semudah dia"etkan
menunjukkan nilai retensi yang dikehendaki. Dara tersebut sangat cocok
untuk menga"etkan kayu yang memiliki kelas ketera"etan mudah dan
sedikit sukar dia"etkan dengan cara tekanan.
D. $erendaman dingin
8etode rendaman dingin merupakan salah satu proses sederhana untuk
menga"etkan kayu kering dan setengah kering yang umum digunakan
sebagai bahan konstruksi rumah dan gedung (Anonim, .???#. Bak
penga"etannya dapat dibuat dari besi, kayu atau beton bergantung
kepada keperluan. Dalam cara ini kayu
direndam dalam bak penga"etan dan dibiarkan tetap terendam. 5ama
"aktu perendaman bergantung kepada jenis kayu dan ukuran tebal
sortimen atau perendaman dihentikan apabila berat contoh uji sebelum
dan semudah dia"etkan menunjukkan nilai retensi yang dikehendaki.
Dara tersebut sangat cocok untuk menga"etkan kayu yang memiliki kelas
ketera"etan mudah dan sedikit sukar dia"etkan dengan cara tekanan.
H. ,akum 1 tekan
Salah satu keistime"aan dari proses ini adalah "aktu penga"etan relatif
cepat dan jalannya dapat dikendalikan sehingga retensi dan penembusan
bahan penga"et dapat disesuaikan dengan komoditas dan tujuan akhir
penggunaan kayu. $enga"etan dilakukan dalam tabung tertutup dengan
tekanan tinggi yaitu yaitu antara 6'' k$a1 .0'' k$a. Banyak 2ariasi dalam
proses tekanan, tetapi prinsip kerjanya sama dan secara garis besar
dibagi atas dua golongan yaitu proses sel penuh (full cell process# dan sel
kosong (empty cell process# $roses sel penuh digunakan apabila
menginginkan absorbsi larutan dalam kayu maksimum. Sedangkan proses
sel kosong diperlukan apabila apabila tujuannya untuk memperoleh
penembusan sedalam1dalamnya dengan retensi yang minimum,
menggunakan bahan penga"et creosote dan pelarut minyak. Dalam
proses tekanan, kayu yang akan dia"etkan disyaratkan harus dalam
keadaan kering atau kadar air maksimum /'-. Akan tetapi bagi kayu
yang rentan terhadap jamur biru dan kumbang ambrosia dapat dilakukan
dalam keadaan segar atau basah dengan proses tekanan berganti
(Alternating $ressure 8ethod# atau 2akum1tekan berganti (Oscillating
$ressure 8ethod#. $rosiding $$+ Standardisasi &''? 1 %akarta, .?
>o2ember &''?
.' $enga"etan bambu
Secara anatomis bambu berbeda dengan kayu. Batang bambu berlubang,
berbuku dan beruas. Kulit batang tidak mengelupas, melekat kuat dan
sukar ditembus oleh cairan. Batang bambu dalam keadaan utuh relatif
lambat kering dan pengeringan yang terlalu cepat menyebabkan pecah
atau retak.
A. $enga"etan bambu basah
.. $roses boucherie
$roses ini dilakukan pada bambu yang baru ditebang, yaitu batang belum
dibersihkan, cabang dan daun masih lengkap. $ada bagian pangkal
batang dihubungkan dengan bak yang berisi larutan penga"et. Bahan
penga"et masuk melalui bidang potong dan dari bagian dalam
menembus sampai ke ujung batang
dengan bantuan proses penguapan (9eorge dalam Gindlay, .?6*#. Bidang
penyerapan larutan dapat diperluas dengan cara menguliti bagian
pangkal batang agar "aktu penga"etan lebih pendek. Dalam proses itu,
"aktu penga"etan dipengaruhi oleh antara lain3 jenis dan kadar air
bambu, iklim serta bahan penga"et yang digunakan. Sebagai contoh
penga"etan bambu Dendrocalamus strichus pada kadar air 4&,.-
menggunakan .'- NnDl& diperoleh retensi .&,( kg/m
/
dan pada Bambusa
polymorpha pada kadar air ..'- diperoleh retensi &6,0 kg/m
/
pada
panjang yang sama, yaitu 4,& m (9eorge dalam Gindlay, .?6*#. $ada
bambu ater (9igantochloa atter Kur7.# menggunakan campuran boraks,
asam borat dan polybor dalam "aktu . hari 4*- dari panjang batang
sudah ditembus bahan penga"et dengan retensi 4,&0 kg/m
/
(Barly dan
Sumarni, .??4#.
&. 8odifikasi proses boucherie
Dilakukan dengan cara ujung ranting dan pohon dipangkas. Kemudian
pada bagian pangkal batang yang baru ditebang dipasang selubung
kedap air dan dengan bantuan pompa tekan, secara hidrostatis larutan
bahan penga"et dimasukkan dan mendorong cairan yang terdapat di
dalam batang bambu ke luar (Kumar et al.,.??0#. Suardika (.??0#
menggunakan pompa listrik dengan tekanan & kg/m
&
untuk menggantikan
pompa air sederhana dan 8orisco (.???# menggantinya dengan tabung
udara yang dapat dipompa secara manual bertekanan / kg/m&; * kg/m
&
B. $enga"etan bambu kering
$enga"etan bambu dalam keadaan utuh dengan cara 2akum1tekan
jarang dilakukan karena mudah pecah, tetapi jika diperlukan ruas antar
buku harus dilubangi. $embuatan lubang di ruas juga berlaku pada
penga"etan dengan cara rendaman dingin, rendaman panas1dingin atau
pencelupan agar penembusan bahan penga"et merata. Dara rendaman,
pencelupan dan pelaburan dapat dilakukan terhadap bambu kering
berupa bilah dan sayatan. $rosiding $$+ Standardisasi &''? 1 %akarta, .?
>o2ember &''?
.. $enga"etan produk kayu berperekat
Bahan penga"et dan perekat yang digunakan harus memiliki sifat yang
sesuai satu sama lain (compatible#, sebab akan berpengaruh terhadap
keteguhan rekat.$enerapan penga"etan dapat dilakukan dengan proses
sederhana atau 2akumtekan. Dontoh, proses pencelupan, pelaburan dan
tekanan dapat dipakai pada 2enir yang selanjutnya dibuat kayu lapis
(Anonim..?*?#. $roses 2akum1tekan juga dapat dipakai pada kayu lapis
yang sudah jadi (Abdurrochim dan Barly,&''&#. Dara pertama lebih baik
daripada cara kedua karena bahan penga"et masuk ke dalam 2enir yang
setelah menjadi kayu lapis berarti masuk ke dalam semua bagian kayu
lapis. Dara tersebut dapat dilakukan pada balok dan papan yang
selanjutnya dibuat kayu lamina atau terhadap balok dan kayu lamina
yang sudah jadi. Sejalan dengan perkembangan, pencampuran bahan
penga"et ke dalam perekat dapat dilakukan sepanjang produk yang
dihasilkan memenuhi persyaratan standar. Dontoh, pemakaian bahan
penga"et organik pelarut air (emulsi atau dispersi# dalam jumlah yang
minimal, seperti penggunaan permetrin pada perekat fenol formaldehida
dalam pembuatan kayu lapis (Sulastiningsih et al. .??4R &'''# dapat
memenuhi persyaratan keteguhan rekat menurut standar +ndonesia dan
standar %epang. $enggunaan alfametrin dan foksim masing1masing ke
dalam perekat urea formaldehida dalam pembuatan papan partikel
(8emed, et al., .??&R .??/# dapat memenuhi standar GAO bagi medium
density dan standar %epang tipe .*'. )asil tersebut mungkin akan
berbeda jika dipakai bahan penga"et anorganik karena akan
meningkatkan kekentalan perekat. $ersyaratan retensi bahan penga"et
disebutkan dalam standar produk yang bersangkutan, seperti dalam S>+
,enir lamina (Anonim. &'''#.
.a2am2 kayu olahan
Ada beberapa macam tipe papan kayu
1. Solid / kayu utuh 1
Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, kayu solid yang
cukup populer di +ndonesia alR kayu jati, sungkai, nyatoh, ramin, dan jati belanda,
dll
)arga kayu solid dihitung berdasarkan kubikasi, panjang : lebar :
tebal.......umumnya harga kayu solid cenderung lebih mahal.
2. 0ayered / ly-ood3 multile45 trile45 dll 1
Kayu lapis yang biasa disebut tripleks atau multipleks, sesuai dengan namanya
kayu lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu. 5embaran1lembaran
tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus.
Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang
terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks.
Ketebalan kayu lapis ber2ariasi, mulai dari /mm, 0mm, ?mm, dan .6mm dengan
ukuran penampang standart yaitu .&'cm : &0'cm. Kayu lapis bisa digunakan
sebagai material untuk kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja.
$ly"ood memiliki banyak pilihan motif, yang kerap digunakan sebagai pelapis
lemari ataupun kitchen set, al R motif jati, sungkai, nyatoh, dll.....masing1masing
motif mempunyai ciri khas dan "arna tersendiri, umumnya ply"ood yang dilapisi
oleh lapisan bermotif ini difinishing dengan cara plitur/ >D dan melamik.
Selain itu ada juga melaminto, yaitu kayu lapis dengan lapisan anti air yang
umumnya dipasang pada bagian dalam kitchen set ataupun untuk bagian dalam
pintu kamar mandi. Ada beberapa pilihan "arna pada melaminto.
3. Partikel board
%enis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur
dengan bahan kimia khusus, campuran tersebut kemudian disatukan dengan
lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur.
>amun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun
"aktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan
menahan beban terlalu berat.
". .6F7 / .edium 6ensity Fiberboard 1
Kayu yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan bahan kimia tertentu, cara
pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Kayu 8DG merupakan material kayu
olahan yang tidak tahan terhadap air dan kelembapan. =ntuk daerah1daerah
yang memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu 8DG.
Ginishing kayu 8DG bisa dilakukan dengan lapisan irisan kayu tipis ( 2eneer #,
pelapis kertas ( tacon, supercon,dll #, melamik ataupun duco. Keunggulan dari
8DG adalah permukaannya yang halus dan tidak berpori membuat proses
finishing jauh lebih praktis dibandingkan proses finishing pada jenis kayu lainnya,
namun ada juga kelemahannya yaitu harga yang relatif lebih mahal.
#. Blo2kboard
Balok1balok kayu berukuran 0cm1*cm dipadatkan menggunakan mesin, setelah
itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu.
Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan, .*mm dan .6mm, harganya pun
cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid.
=ntuk menilai kualitas kayu ada / faktor penentu.
.. Berat %enis 1P menentukan berat/ ringan bahan
&. Structural Strength 1P menentukan kekuatan bahan dari segi struktur
/. Iater Eesistance 5e2el 1P menentukan ketahanan bahan terhadap air
%enis board apa yang ringan dan kuat @
%ika board yang dimaksud terbuat dari kayu utuh, perlu melihat tabel bahan
kayu, karena BkuatB ada & macam, kuat secara struktur, dan kemudian kuat
tahan air.
Banyak cara untuk menambah kekuatan aggregate, antara lain memasukkan
bahan kimia tambahan ke dalam campuran aggregate, dengan demikian bahan
tsb akan mampu tahan air sehingga bisa dipakai di luar ruangan (e:terior#
Board yang sering digunakan di industri mebel di indonesia yaitu teak1block,
yang sesungguhnya adalah multipleks di mana lapisan terluarnya adalah kayu
jati, namun di bagian dalam adalah kayu lunak. <reatment ini akan menambah
nilai kayu tersebut, karena pola kayu yang di1BjualB. adalah kayu jati.
<eknologi yang ada saat ini, telah memungkinkan lapisan kayu untuk direkatkan
pada bahan yang ringan, seperti aluminium dan juga $,D. Sehingga
penampilannya tetap kayu, tetapi ringan.
Kayu Solid
Kayu solid merupakan bahan terkuat dan paling
tahan lama dibandingkan kayu olahan. >amun persediaannya terbatas
sehingga harganya un sangat mahal. $roses pengerjaannya pun
membutuhkan keterampilan yang khusus. $engeringan harus sempurna
untuk mengindari sifat muai susut kayu. Kayu yang biasa dipakai di
+ndonesia untuk furniture adalah kayu jati, kayu nyatoh, dan kayu
sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan
cedar.
Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena
kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan
rayap, dan seratnya yang menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu
yang banyak diolah menjadi furniture berkelas. %enis furniture ini pun
sangat diminati oleh penduduk mancanegara sehingga permintaan
eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Iarna ka yu jadi adalah coklat muda, coklat kelabu hingga
coklat tua kemerahan. Sekalipun keras dan kuat kayu ini mudah dipotong
dan dibentuk. Agar keindahan serat dan urat kayu terlihat alami, finishing
nya bisa menggunakan politur, melamik atau $= (polyurethane#.
Kayu sungkai kini semakin popular penggunaannya sebagai pengganti
kayu jati yang mahal. Seratnya lebih lunak dan "arnanya pun lebih terang
dari kayu jati. Kayu sungkai cocok untuk furniture dalam ruangan.
Ialaupun harganya lebih murah dari kayu jati tapi masih lebih mahal dari
pada kayu nyatoh.
Kayu nyatoh biasa disebut kayu jati muda yang banyak terdapat di
propinsi Eiau. Serat kayunya ber"arna coklat muda dengan guratan yang
khas. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan tahan lama.
Kayu lapis ( plywood )
Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal
dengan sebutan tripleks atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari
beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi.
Ketabalanya ber2ariasi dari mulai / mm, 0 mm, ? mm dan .6 mm dan
luasannya &00 : .&& cm. Ketebalan ply"ood menentukan kekuatan dan
kestabilannya.
%enis kayu ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen
set, lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh karena ply"ood mempunyai
permukaan polos dan tidak memiliki serat yang khas maka kadang perlu
diberi pelapis tambahan seperti 2enner(irisan kayu tipis# $,D ataupun
melaminto. )arga kayu lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal
dari kayu olahan lainnya.
Blockboard
Blockboard merupakan potongan kayu kotak kecil1kecil
( sekitar &.* 1 * cm # yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis
2enner di kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai
papan. Ketebalannya bisa .& mm, .* mm dan .6 mm dan luasannya
sama dengan multipleks.
Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat
ply"ood. )arganya pun sedikit diba"ah ply"ood. %enis block board yang
banyak tersedia adalah teakblok (memakai lapisan 2enner kayu jati#.
Dukup baik untuk membuat rak, cabinet ataupun kitchen set.
Kayu MDF ( Medium Density Fibreboard )
8DG terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia
resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang
tinggi. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan
ataupun bamboo. +ni membuat 8DG lebih ramah lingkungan. Bentuknya
berupa papan atau lembaran yan siap dipotong sesuai dengan kebutuhan.
,ersi yang lebih padat dan lebih kuat dikenal dengan )DG ()igh Density
Gibreboard#.
8DG sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. =kuran dan
kekuatannyapun konsisten. >amun karena memakai bahan kimia resin,
8DG lebih berat dari $ly"ood dan particle board. Di pasaran 8DG memiliki
jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu, 2enner, $,D, )$5
ataupun paper laminate. Iarna dan motifnya pun dapat dibuat sangat
beragam
Gurniture yang memakai bahan 8DG biasa dipakai untuk furniture praktis
yang diproduksi masal oleh pabrik. Sistem kno2k do-n digunakan
hampir di semua industry furniture dengan menggunakan do"el (batang
kayu atau plastic kecil# atau connecting bolt yang membuat produk dapat
dibongkar pasang dengan mudah.
Particel Board
$article board terbuat dari partikel sisa pekerjaan kayu seperti serbuk
gergaji, potongan kayu kecil, serpihan kayu dan bahan kimia resin yang
direkatkan dengan tekanan tinggi dan kemudian dikeringkan. $rosesnya
kurang lebih hampir sama dengan 8DG hanya bahan 8DG lebih halus dan
seragam sedangkan partikel board lebih kasar dan tidak
beraturan.
)arga particle board aling murah diantara kayu olahan lainnya. 8usuh
terbesarnya adalah air sehingga mempunyai keterbatasan dalam
pemakaiannya di rumah tangga. %ika bahan ini basah maka kekuatannya
akan hilang. Selain itu particle board juga dapat melengkung jika
menahan beban berat.
Dalam proses finishingnya particle tidak bisa di cat atau di coating karena
teksturnya yang kasar. Sehingga untuk menutupi permukaannya dipakai
lapisan 2eneer, laminate atau fancy paper laminate yang direkatkan.
Berhati hati juga karena partikel board tidak bisa digabungkan memakai
paku atau sekrup biasa. Biasanya pabrik menggunakan semacan perekat
atau sekrup khusus untuk menginstal furniture berbahan particle board.
S8A0
.. $engertian Kayu
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh1tumbuhan
(pohon1pohonan/trees# dan termasuk 2egetasi alam. Kayu mempunyai 0
unsur esensial bagi manusia antara lain3
.. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi
4' - berat kayu.
&. 5ignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi .6- 1
&6- dari berat kayu. Komponentersebut berfungsi sebagai pengikat
satuan srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
/. Bahan1bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu,
seperti 3 bau, "arna, rasa, dan kea"etan. Selain itu, karena adanya bahan
ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya3 tannin,
7at "arna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain sebagainya.
0. 8ineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan
selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini '.&- 1 .- dari berat
kayu.
&. %elaskan Keuntungan dan Kerugian $enggunaan Kayu untuk
KonstruksiT
Keuntungan
Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah,
<ahan terhadap pengaruh kimia dan listrik,
8udah didapatkan dan relati2e murah. 8udah didapatkan
khususnya di +ndonesia dan harganya pun relati2e murah
dibandingkan dengan beton atau baja.
$ada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang
rendah, sehingga sangat baik untuk patisi,
8emiliki sisi keindahan yang khas, dan seni yang tinggi,
8udah Dikerjakan,
<ahan terhadap 9empa, karena struktur kayu tidak sekaku struktur
beton dan relati2e ringan dimana besarnya gaya gempa yang
bekerja pada suatu bangunan dipengaruhi oleh berat sendiri
bangunan tersebut,
8udah diganti dalam jangka "aktu yang singkat atau tidak
membutuhkan "aktu yang lama bila dibandingkan dengan bahan
bangunan lain seperti beton atau baja apabila ada perbaikan.
8ampu menahan gaya tarik, tekan (desak# serta lentur.
)asil Bongkaran atau sisa pemakaian masih mempunyai nilai
ekonomis.
Kerugian
Eentan terhadap bahaya kebakaran, dikarenakan sifat kayu yang
mudah terbakar. Berbeda dengan beton atau baja yang masih ada
toleransi temperature panas, sedangkan kayu tidak ada toleransi.
8udah diserang rayap, serangga dan sejenis pengrusak kayu yang
lainnya,
$emuaian dan susut yang relati2e besar. $emuaian serta susut yang
besar akan terjadi pada kayu yang masih dalam keadaan basah
atau yang baru ditebang sehingga kayu yang baru ditebang harus
dikeringkan sampai kering mati barulah dugunakan untuk
menghindari pemuaian serta susut yang lebih besar.
$embebanan untuk jangka panjang lendutannya sangat besar,
Balok kayu yang sudah lama dibebani akan mengakibatkan
lendutan yang besar seiring dengan bertambahnya umur
pemakaian kayu atau menurunnya kekutatan kayu.
<idak bisa digunakan untuk bentang1bentang yang panjang.
$enggunaan kayu pada struktur bentang panjang seperti kuda1kuda
yang panjang lendutan kayu yang dihasilkan sangat besar.
Kurang homogen dengan adanya cacat1cacat alami seperti arah
serat yang membentuk penampang, spiral, diagonal, mata kayu dan
sebagainya. Kurang homogen pada kayu akibat adanya cacat alami
seperti ini dapat menurunkan mutu kayu serta kekutannya sehingga
kurang tepat bila digunakan sebagai struktur utama.
$erlu adanya pera"atan khusus. Seperti pengecatan agar
memperlambat lapuknya kayu dan yang perlu diperhatikan adalah
menjaga kayu dari serangan serangga baik ia kumbang, rayap serta
serangga1serangga lain yang dapat mengakibatkan menurunnya
kekuatan dari pada kayu terebut.
Beberapa jenis kayu kurang a"et. Ada beberapa jenis kayu yang
kurang a"et sehingga untuk penggunaannya pada struktur utama
kurang bagus, contohnya tiang pancang kayu karena sebagian kayu
apabila direndam terus didalam air dia akan semakin a"et dan
tahan lama.
Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban
dan pengaruh "aktu pembebanan. +ni sudah jelas bah"a kekuatan
kayu sangat dipengaruhi oleh jenis dan mutu seperti kayu jati,
galam dan sebagainya.
Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan
struktur bangunan yang berskala besar dan tinggi. Dalam
perencanaan suatu struktur bangunan dari kayu, perencana harus
mengetahui ukuran1ukuran kayu yang umumnya dijual dipasaran
dan perencana tidak bisa membuat ukuran kayu untuk strukturnya
sesuka hati karena keterbatasan ukuran kayu yang ada dipasaran
kecuali harus mengolah sendiri ukurannya namun ini sangat jarang
sekali dilakukan.
=ntuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relati2e mahal dan
ketersediaan terbatas (langka#. Seperti kayu =lin misalnya yang
memiliki mutu tinggi dan harganya pun jauh lebih mahal serta
ketersediaannya terbatas.
/. %elaskan Sifat Gisis Kayu
a. Berat dan Berat %enis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah 7at kayu, rongga sel, kadar
air dan 7at ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu
berbanding lurus dengan B%1nya. Kayu mempunyai berat jenis yang
berbeda1beda, berkisar antara B% minimum ',& (kayu balsa# sampai
B% .,&6 (kayu nani#. =mumnya makin tinggi B% kayu, kayu semakin
berat dan semakin kuat pula.
b. Kea"etan
Kea"etan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur1
unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll.
Kea"etan kayu tersebut disebabkan adanya 7at ekstraktif didalam
kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Nat
ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi
kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih a"et dari kayu
gubal.
c. Iarna
Kayu yang beraneka "arna macamnya disebabkan oleh 7at pengisi
"arna dalam kayu yang berbeda1beda.
d. <ekstur
<ekstur adalah ukuran relatif sel1sel kayu. Berdasarkan teksturnya,
kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh3 giam,
kulim dll#, kayu bertekstur sedang (contoh3 jati, sonokeling dll# dan
kayu bertekstur kasar (contoh3 kempas, meranti dll#.
e. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel1sel kayu terhadap sumbu batang
pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat
berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat
miring#.
0. %elaskan sifat mekanis kayuT
Kekuatan <arik
Dua arah kekuatan tarik pada kayu yaitu searah serat kayu atau
tegak lurus (melintang# arah serat kayu. Kekuatan tarik kayu adalah
bagaimana reaksi bahan kayu terhadap gaya1gaya yang menarik
kayu. $ada umumnya kayu memiliki kekuatan tarik lebih besar
searah serat kayu.
Kekuatan <ekan
Adalah daya tahan kayu terhadap tekanan pada searah serat kayu
atau melintang serat kayu. Kekuatan tekan kayu lebih lemah pada
arah melintang serat.
Keteguhan 9eser
Keteguhan geser adalah kekuatan kayu menahan gerakan dan
tekanan yang membuat kayu bergeser (tanpa pukulan# baik itu
beban mati ataupun beban hidup. Beban mati artinya tekanan
secara terus menerus pada skala tekanan tertentu. Sedangkan
beban hidup berarti tekanan yang berulang1ulang dan bisa berubah1
ubah kekuatannya.
Kelenturan (Kekuatan 5engkung#
Kayu juga tahan terhadap gaya yang berusaha melengkungkan
kayu dengan satu kali tekanan secara terus menerus atau berkali1
kali (secara mendadak, seperti pukulan#.
Kekuatan Belah
Daya tahan kekuatan kayu terhadap tekanan belah paling rendah
pada posisi searah serat. Ialaupun demikian untuk beberapa jenis
kayu tertentu sangat baik apabila kekuatan belahnya sangat lemah
karena jenis kayu ini akan sangat cocok untuk pembuatan atap
sirap atau kayu bakar
*. Sebutkan Gaktor1faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu@
Gaktor luar (eksternal#3 penga"etan kayu,
kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang
disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
Gaktor dalam kayu (internal#3 B%, cacat mata kayu,
serat miring dsb.
6AF!A) PUS!AKA
http3//a7"aruddin.blogspot.com/&''6/'&/pengertian1kayu.html
http3//""".ilmusipil.com/fungsi1bagian1kayu1bahan1bangunan
http3//""".rambukota.com/sho"Article.php@idUarticleO.0
http3//""".tentangkayu.com/&''4/.&/penampang1pohon1kayu1bulat.html
http3//""".bsn.or.id/files//06&*(/0?/&'.''0&&/S<A>DAED+SAS+
-&'$H>9AIH<A>-&'KAC=-&'DA>-&'BA8B=-&'SHE<A-&'$EOD=K>CA.pdf
http3//""".tentangkayu.com/&''6/'./sifat1mekanik1kayu.html
http3//listiyonobudi.blogspot.com/&'../'//klasifikasi1kayu.html

Anda mungkin juga menyukai