Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ayam Petelur
Ayam petelur adalah ayam yang mempunyai sifat uggul dalam
memproduksi telur atau ayam yang kemampuan berproduksi tinggi. Karakteristik
ayam petelur yaitu bisa nervous atau mudah terkejut, bentuk tubuh ramping,
cuping telinga berwarna putih, kerabang telur berwarna putih, produksi telur
tinggi, sekitar 200 butir/ ekor/ tahun, efisien dalam menggunakan pakan untuk
produksi telur, dan tidak mempunyai sifat mengeram. Ayam ras petelur yang akan
dibicarakan disini adalah ayam petelur final stock, yaitu ayam petelur yang
menghasilkan telur konsumsi !usilorini, 200"#.
Adapun taksonomi $oology ayam sebagai berikut !usilorini, 200"#%
Kingdom % Animalia
&ilum % 'hordata
Kelas % Aves
!ub kelas % (eonithes
)rdo % *alliformis
*enus % *allus
!pesies % Gallus domesticus
2.1.1. Bibit
+ibit merupakan salah satu faktor utama dalam suatu usaha peternakan
ayam, tetapi bibit yang ada di pasaran sekarang sangatlah beragam. )leh karena
itu perlu dilakukan seleksi secara ketat sesuai dengan tujuan produksi, keunggulan
sifat serta kondisi peternakan dan kemampuan dari peternakan itu sendiri
!antoso, 200,#.
-ntuk semua strain unggas pada prinsipnya ada tiga kriteria utama dalam
seleksi, yakni kematangan seksual .. maju atau tepat waktu, kemudian pencapaian
puncak produksi dan yang ketiga persistensi kelanggengan# produksi. /0ada
1ohmann, kematangan seksual diupayakan tepat waktu, karena apabila maju maka
3
pada tahap selanjutnya ayam tidak kuat. 2engan demikian puncak produksi bisa
tercapai, dengan persistensi yang lama. 0ersistensi di sini tentu saja produksi telur
yang layak jual. )leh sebab itu pada ayam 1ohmann, semakin tua semakin berat
telurnya dengan kerabang telur yang kuat. Anonymous, 2003
a
#
2.1.2. Perkandangan
4emelihara ayam petelur sebaiknya dilakukan di tempat yang mempunyai
ketinggian 500 6 7000 meter di atas permukaan laut. Kurang dari ketinggian 500
meter dpl menyebabkan ayam mudah stress karena pengaruh panas. !ementara
itu, ketinggian tempat di atas 7000 meter dpl akan berpengaruh buruk terhadap
ayam karena jumlah oksigen yang tersedia semakin rendah. !udarmono, 2008#
Agar kandang dapat berfungsi optimal seperti yang diharapkan, maka
kandang harus dibangun dengan syarat 6 syarat berikut !udarmono, 2008#%
9idak merugikan pihak lain
4emberikan kemudahan bagi peternak dalam pemeliharaan dan
penyelenggaraan usaha
4emberikan kenyamanan bagi ayam yang dipelihara.
Kandang dengan sistem battery dapat mempermudah pengontrolan
kandang, pemberian pakan, pengambilan telur, menghemat lahan serta biaya.
!istem kandang battery dengan susunan double deck stair step, menggunakan
tiang kandamg dari kayu, lantai kandang berupa semen dan bahan battery dari
bambu :asyaf, 2008#.
Kentungan dari kandang battery antara lain % ventilasi alamiah berlangsung
lancar sehingga memungkinkan ayam merasa nyaman, kemungkinan terjadinya
sifat kanibalisme atau saling mematuk dapat dicegah, pengawasan terhadap ayam
6 ayam yang sakit mudah dilakukan, pencatatan dan pengontrolan terhadap
produksi dan pakan yang dihabiskan dapat dilakukan, ayam tidak banyak
kehilangan energy, kondisi telur selalu dalam kondisi bersih karena tidak terkena
kotoran dan sisa pakan !udarmono, 2008#.
2.1.3. Perlengkapan dan Peralatan Kandang
9empat pakan disusun dibawah tempat minum, posisinya disesuaikan
dengan tinggi ayam sejajar dengan punggung ayam. 9empat pakan terbuat dari
4
paralon berbentuk setengah lingkaran dengan pengisian pakan tidak lebih dari
sepertiga permukaan tempat pakan sehingga kemungkinan pakan terbuang dan
tercecer sangat kecil. 9empat pakan harus dibuat sesuai dengan umur ayam yang
memerlukan baik ukuran, bentuk maupun cara penempatannya mudah dicapai,
tidak mudah dikotori, dan tidak menggangu tata laksana. 0eralatan dibuat seperti
itu agar mempermudah dalam melakukan pengisian dan mempermudah dalam
pembersihan Anonimous, 2070#.
Kelebihan dari dringking nipple adalah !uplai air segar lebih terjamin,
0eningkatan efisiensi kerja, tidak ada pembuangan makanan ditempat minum,
menghambat penyebaran penyakit, pemasangan mudah, tidak diperlukan alat
kusus dan perawatannya mudah. Anonimous, 2070#.
2.1.4. Pakan dan inum
Ayam tipe petelur berbeda dengan unggas tipe pedaging dalam hal
kebutuhan gi$i yang diperoleh dari pakan, usia ternak unggas, dan kebutuhan gi$i
untuk pertumbuhan gi$i untuk pertumbuhan ataupun untuk produksi telur.
0edoman standar nutrisi, sangat penting sebagai persyaratan teknis dan ekonomis.
;al ini menyangkut kebutuhan $at.$at makanan menurut jenis ternak unggas dan
tipenya 4urtidjo, 7<3<#.
0emberian pakan sebaiknya dilakukan dua kali sehari pada fase layer
dengan ketentuan pagi pukul 0=.00 >?+ dan siang pukul 78.00 >?+ atau pagi
pukul 0=.00 >?+ dan sore pukul 7,.00 >?+ !udiro, 7<<7#. 0roduksi telur sangat
tergantung pada kualitas dan jumlah pakan yang disajikan, untuk memproduksi
telur yang baik jumlah kebutuhan protein perekor ayam 7< gram atau jumlah
makanan yang harus diberikan pada setiap ekor ayam perhari adalah 770.720
gram !udarmono, 2008#.
0enyediaan air minum akan bermanfaat dalam proses metabolisme,
pencernaan, pernafasan, pengaturan panas didalam tubuh, dan lain sebagainya.
Ayam yang kekeurangan air akan mengalami penurunan aktivitas metabolisme
yang berakibat pada kecepatan tumbuh dan penurunan produksi telur, pada
periode produksi ayam memerlukan air secara terus 6 menerus dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi keperluan aktivitas tubuh, efisiensi penggunaan pakan,
!
dan berproduksi dimana setiap butir telur 2/8 bagian atau 8, gram berupa air dan
persen ,0 persen lebih tubuh ayam terdiri atas air !udarmono, 2008#.
2.1.!. Sanita"i dan Pen#ega$an Penyakit
!anitasi merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan
untuk memperoleh lingkungan yang bersih, higienis dan sehat yang dilaksanakan
secara teratur yang meliputi sanitasi lingkungan, sanitasi petugas kandang, dan
sanitasi terhadap ayam itu sendiri. !anitasi dapat menggunakan desinfektan,
desinfektan merupakan senyawa kimia yang memiliki daya kerja sebagai
pembasmi dan penghambat pertumbuhan mikro organisme tertentu, dan tidak
semua disinfektan dapat digunakan untuk membasmi semua jenis mikroorganisme
!udarmono, 2008#.
@aksinasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan memasukkan suatu
bibit penyakit 4ikroorganisme# tertentu yang telah dilemahakan kedalam tubuh
ternak dalam rangka untuk menumbuhkan kekebalan tubuh terhadap penyakit
tertentu tersebut. !etiap vaksin hanya mampu menimbulkan kekebalan tubuh
khusus terhadap penyakit tertentu, vaksin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
killed virus dan live virus. !ebagian besar, vaksin untuk unggas adalah tipe live
virus. !uprijadna, 200,#
2.1.%. Penanganan Telur
Kerusakan isi telur akibat bakteri dan mikroba dapat dikurangi dengan
cara dikeluarkan secepatnya dari kandang. 0enggunaan eggtray dalam
pengumpulan telur bertujuan untuk mempermudah pengambilan telur,
menghindari benturan, menjamin dari sikulasi udara, dan menjamin kebersihan
telur :asyaf, 2008#.
*udang telur merupakan tempat penampungan sementara telur yang telah
dikumpulkan dan di grading besar atau kecil sebelum dikirim ataupun dipasarkan
!udarmono, 2008#.
2.1.& Selek"i dan 'ulling
!eleksi adalah usaha memilih unggas yang mempunyai catatan produksi
tinggi sedangkan culling pengafkiran# adalah suatu usaha memilih unggas.
unggas yang mempunyai produksi rendah. -saha ini bisa diterapkan pada semua
%
jenis unggas ayam, itik, puyuh, dll#, dan lebih praktis jika system
pemeliharaannya menggunakan kandang battery Anonymous, 2003
b
#.
9ujuan dari culling adalah memebuat peternak mendapat manfaat yang
sebesar 6 besarnya dalam meningkatkan efisiensi !uprijadna, 200,# %
7. Kepadatan kandang berkurang
2. 0engurangan kemungkinan adanya penyakit
8. Afisiensi tenaga kerja
5. Afisiensi penggunaan ransum
,. 0enambahan penerimaan dari hasil penjualan afkir
2.1.(. )e#*rding
Recording merupakan kegiatan pencatatan sumber data yang akan diolah
menjadi sumber informasi. 2i bidang usaha peternakan kegiatan ini diterapkan
hampir pada semua sektor usaha ternak mulai ternak unggas layer, broiler,
penetasan#, ternak potong sapi perah, sapi potong, kambing dan domba#, dan
aneka ternak seperti kelinci dan lainnya !uprijadna, 200,#.
Adanya recording pencatatan# dapat membantu dalam mengelola suatu
peternakan. 2engan catatan yang baik dapat diketahui berbagai hal antara lain
yaitu apakah pertumbuhannya optimal, adanya tanda 6 tanda serangan penyakit
misalnya konsumsi menurun atau produksi menurun, apakah terjadi pemborosan
pakan, apakah produksi telurnya sesuai, feed konversinya sesuai atau tidak.
!uprijadna, 200,#.
2.1.+. )epla#ement ,Perema-aan.
Replacement peremajaan# merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
peternak sebagi pengelola dengan mempertahankan kontinuitas kelompok lama
yang akan diafkir dengan kelompok baru yang akan menyumbangkan
produksinya!udarmono, 2008#.
0eremajaan bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan produksi.
0eternak berupaya mengganti kelompok ayam lama yang telah mengakhiri masa
&
produksinya dengan kelompok ayam yang baru akan mempertahankan
kelangsungan produksinya !udarmono, 2008#.
2.2. Penyu"unan )an"um Ayam Petelur
-ntuk mandapatkan pakan yang murah dengan $at makanan terpenuhi,
pengetahuan mengenai prinsip.prinsip penyusunan pakan, bahan.bahan pakan,
dan kebutuhan pakan ternak perlu diketahui oleh peternak. 2engan pengetahuan
tersebut, peternak mampu merekayasa pakan sesuai dengan tujuan, kebutuhan,
dan kondisi harga.harga bahan pakan serta produk. Konversi pakan menjadi
daging atau telur harus berlangsung secara efisien dan ekonomis untuk
memperoleh keuntungan bagi perusahaan !uprijadna, 200,#.
2.2.1. Peralatan Penyu"un )an"um Pakan
-ntuk alat dan mesin pengolah pakan yang digunakan untuk keperluan
sendiri, minimal diperlukan % 4iBer dan 9imbangan. Cenis alat dan mesin yang
dipergunakan untuk pembuatan pakan ternak pada pabrik pakan skala kecil terdiri
dari % 0emipil Cagung, Ayakan, 4iBer, 0endingin, 9imbangan, 4esin Cahit
Kemasan dan alat pendukung lainnya *unawan, 2070#.
2.2.2. Pengadaan dan Penanganan Ba$an Baku
+ungkil kedelai sebagai bahan baku pakan yang disukai ternak unggas dan
mudah dicerna,protein serta energinya sangat tinggi disamping itu kadar asam
amino esensialnya sangat menonjol bila secara terpadu digunakan bersama bahan
baku jagung, penggunaan bahan baku kacang kedelai berkisar sekitar 70D.80D.
(amun kacang kedelai ini haruslah yang sudah dihilangkan kadar minyaknya
dengan di shangrai digoreng tanpa minyak#, karena bungkil kedelai ini bisa
menghambat pertumbuhan ayam 4urtidjo, 7<3<#.
4enurut dari informasi Cagung ?ndonesia umumnya memiliki kadar
protein 3,,D.70D, sedangkan Cagung yang terkenal baik adalah jagung yang
berasal dari jawa timur, karena ada dua jenis jagung yaitu jagung butiran kecil dan
jagung bentuk lonjong 4urtidjo, 7<3<#.
2edak padi juga sebagai bahan baku pakan ternak unggas yang mana
merupakan hasil ikutan beras yang sudah mengalami proses dan menurut jenisnya
(
dedak dibedakan menjadi 5 yaitu dedak kasar, dedak halus, dedak lunteh dan
bekatul 4urtidjo, 7<3<#.
Konsumsi pakan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, umur, kesehatan,
tingkat produksi, bentuk pakan, palatabilitas, kepadatan dll. 9inggi rendah
konsumsi pakan pada ternak ruminansia sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal
lingkungan# dan faktor internal kondisi ternak itu sendiri# 0alatabilitas
merupakan sifat performansi bahan.bahan pakan sebagai akibat dari keadaan fisik
dan kimiawi yang dimiliki oleh bahan.bahan pakan yang dicerminkan oleh
organoleptiknya seperti kenampakan, bau, rasa hambar, asin, manis, pahit#,
tekstur dan temperaturnya. ;al inilah yang menumbuhkan daya tarik dan
merangsang ternak untuk mengkonsumsinya 9obing, 2070#.
9epung tulang atau meat bone meal pada umumnya terbuat dari tulang
!api, Kerbau Kambing dll, sebelum proses penggilingan terlebih dahulu tulang.
tulang tersebut dimadak dengan tekanan uap yang tinggi sebagai usaha
membebaskan dari bakteri salmonella. 2alam penggunaannya dalam ransum
pakan ternak unggas relative sedikit, berkisar antara 7D.2D. 9epung tulang ini
mengandung kalsium dan phosphor selain itu juga mengandung protein kasar
namun relative kecil 4urtidjo, 7<3<#.
0enggolongan +ahan 0akan +erdasarkan kandungan nutrisinya
digolongkan kedalam 4urtidjo, 7<3<# /
a. +ahan pakan sumber protein, +ahan pakan yang termasuk dalam golongan ini
mempunyai kandungan protein 20 D atau lebih antara lainEtepung ikan, dan
sebagainya.
b. +ahan pakan sumber energi, +ahan pakan ini mengandung protein kurang dari
20D dan serat kasar kurang dari 73D, misalnya jagung kuning, dedak
halus/bekatul, dan sebagainya.
c. +ahan pakan sumber mineral, misalnya tepung tulang, tepung kerang, kapur
dan sebagainya.
d. +ahan pakan sumber vitamin. 'ontohnya hijauan segar, tepung hijauan, feed
supplement.
e. Feed suplement (Feed additive#. 4erupakan bahan pakan yang terdiri dari
campuran vitamin, mineral, asam.asam amino serta jenis.jenis obat tertentu
+
seperti antibiotik, occidiostat yang komposisinya tidak selalu terdapat secara
bersama.sama.
2.2.3. Peng*la$an Ba$an Baku
0roses pengolahan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
terhadap mutu pakan, disamping faktor lain, seperti bahan pakan, bahan
tambahan, peralatan pengolahan, serta perhitungan formulasi. 2alam proses
pengolahan bahan pakan ada beberapa tahapan 0enerimaan +ahan pakan, !ortasi,
0embersihan/ 0enyaringan Screening#, 0engecilan -kuran grinding) dan
pengayakan Sieving#, 0enimbangan (Weighing#, 0encampuran/ pengadukan
Mixing), 0engemasan (Packaging ), 0enjahit kemasan (seing ), 0enyimpanan
(Storage ) *unawan, 2070#.
*rinding +ahan baku yang dibeli oleh pabrik berasal dari berbagai sumber
dan dalam bentuk tepung dan butiran. +ahan baku butiran perlu digiling untuk
mengurangi ukuran agar diperoleh ransum yang homogen saat pencampuran
miBing# 4iBing, 0encampuran bertujuan untuk menghasilkan produk yang
mempunyai nilai nutrisi yang homogen. -kuran 0artikel. -kuran partikel bahan
baku butiran dikontrol melalui proses penggilingan, -rutan 0enambahan +ahan
+aku. -rutan penambahan bahan juga menentukan penyebaran bahan baku
selama pencampuran. 0engisian +ahan +aku. 0engisian bahan baku ke dalam
miBer mempengaruhi hasil pencampuran, pengawasan produk akhir ditujukan
untuk menjamin bahwa ransum sesuai dengan yang diformulasikan !uparjo,
2070#.
2.3. Sapi Pera$
!api perah merupakan salah satu penghasil protein hewani yang sangat
penting. Air susu sebagai sumber gi$i berupa protein hewani sangat besar
manfaatnya bagi bayi, bagi mereka yang sedang dalam proses tumbuh, bagi orang
dewasa, dan bahkan bagi yang berusia lanjut. !usu memiliki kandungan protein
cukup tinggi, sehingga sangat menunjang pertumbuhan, kecerdasan, dan daya
tahan tubuh *irisonta, 7<<,#.
!api perah di ?ndonesia sebagian besar adalah dari jenis &riesian ;olstein
dan hasil silang lokal. !edangkan sisianya hanya sebagian kecil saja dari &riesian
10
!ahiwal. !api perah yang disebut belakangan ini hanya sebagian sapi percontohan
yang didatangkan pertama.tama untuk riset. !elain itu masih dikenal beberapa
jenis sapi perah yang ada di dunia antara lain Cersey, +rownswiss, Cersey cross,
dan juga +rownswiss cross.
0emeliharaan jenis sapi perah &riesian ;olstein memang sangat tepat
ditinjau dari produksi susunya karena sapi ini memiliki produksi susu yang paling
tinggi bila dibandingkan dengan sapi perah seperti, Cersey dan &riesian !ahiwal
4ahaputra, 7<38#.
Kingdom % Animalia
&ilum % 'hordata
Kelas % 4ammalia
)rdo % Artiodactylia
!ub )rdo % :uminansia
&amili % +oviadae
*enus % +os
!pesies % !os taurus sebagian besar sapi#
!os indicus sapi berpunuk#
2.3.1. Bibit
+angsa sapi perah dibagi menjadi dua, yaitu +os taurus dan +os indicus.
+os taurus adalah bangsa sapi yang hidup di daerah sub tropis. 'iri utamanya
adalah tidak memiliki punuk dipunggungnya. !edangkan +os indicus adalah
bangsa sapi yang hidup di daerah tropis atau beriklim panas. 'iri utamanya adalah
mempunyai punuk di punggungnya &irman, 2070#.
!api &riesian ;olstein &;# yang memiliki corak hitam putih memiliki
produksi susu yang tinggi dan berkadar lemak rendah. ;al ini sangat cocok
dengan kondisi pemasaran saat ini +lakely and +lade, 7<<7#.
&; merupakan bangsa sapi perah terbesar yang paling menonjol di
Amerika !erikat. Cumlahnya berkisar antara 30D sampai <0 D dari seluruh sapi
perah yang ada. 'iri.ciri fisik sapi &; adalah warna rambutnya belang hitam putih
dengan perbatasan tegas sehingga tidak terdapat warna bayangan. 0ada dahi ini
terdapat warna putih berbentuk segitiga, pada bagian dada, perut bawah, kaki dari
11
tracak sampai lutut dan rambut ekor kipas berwarna putih, memiliki tanduk
berukuran kecil, menjurus ke depan. !api &; bersifat tenang sehingga mudah
dikuasai, namun sapi ini tidak tahan terhadap panas. !api ;olstein betina secara
umum memiliki bobot 72,0 pound ,=" kg# dan untuk pejantan bobot
minimumnya sebesar 7300 pound 37= kg#. Cika dibandingkan &riesien ;olstein
lebih besar dibandingkan dengan sebagian besar ternak yang lain dalam satu
bangsa. +angsa sapi perah holstein mempunyai kemampuan menghasilkan air
susu lebih banyak daripada sapi perah lainnya, yaitu mencapai ,<32 liter per
laktasi dengan kadar lemak 8,"D !yarief, 7<35#.
2.3.2. Perkandangan
Kandang bagi sapi perah bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal
saja, akan tetapi harus juga dapat memberi perlindungan dari segala aspek yang
mengganggu. 2engan kata lain, kandang harus dapat mengeleminer segala faktor
luar yang dapat menimbulkan gangguan sapi perah yang berada di dalamnya
!iregar. 7<<,#.
Kandang harus memenuhi syarat kesehatan ternak, antara lain % cukup
mendapat sinar matahari, memungkinkan pertukaran udara segar, mudah dalam
pencarian sumber pakan dan sumber air, mudah dalam transportasi serta
kebersihan kandang harus tetap dijaga !iregar, 7<<,#.
1okasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang
letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh
kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 70
meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat
dengan lahan pertanian. 0embuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di
tengah sawah atau ladang.Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal,
tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. 0ada kandang tipe tunggal, penempatan
sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe
ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau
saling bertolak belakang. 2iantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur
untuk jalan. 0embuatan kandang untuk tujuan penggemukan kereman# biasanya
berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. (amun,
apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang
12
harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang
lebih banyak. 1antai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah
timbulnya berbagai penyakit. 1antai terbuat dari tanah padat atau semen, dan
mudah dibersihkan dari kotoran sapi. 1antai tanah dialasi dengan jerami kering
sebagai alas kandang yang hangat. !eluruh bagian kandang dan peralatan yang
pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti
creolin, lysol, dan bahan.bahan lainnya 0rihatman, 2000#.
-kuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah
7,,B2 m atau 2,,B2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 7,3B2 m dan
untuk anak sapi cukup 7,,B7 m per ekor, dengan tinggi atas F 2.2,, m dari tanah.
9emperatur di sekitar kandang 2,.50 derajat ' rata.rata 88 derajat '# dan
kelembaban ",D. 1okasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah
700.,00 m# hingga dataran tinggi G ,00 m# 0rihatman, 2000#.
Kandang merupakan tempat tinggal ternak setiap hari yang harus memberi
kenyamanan, keamanan dan kesehatan bagi ternak serta mempermudah
tatalaksana pemeliharaan ternak bagi peternak. Keberhasilan suatu usaha
peternakan ditentukan juga oleh perkandangan yang memenuhi persyaratan. )leh
karena itu, kandang yang dipakai dalam manajemen pemeliharaan sapi perah
harus benar.benar diperhatikan desain dan tujuan penggunaannya Karo, 2003
a
#.
&irman 2070#, menyatakan bahwa kandang yang baik harus memenuhi
syarat kesehatan ternak, antara lain% cukup mendapat sinar matahari,
memungkinkan pertukaran udara segar, mudah dalam pencarian sumber pakan
dan sumber air, mudah dalam transportasi serta kebersihan kandang harus tetap
dijaga.
4enurut !unarko dan +ambang 200<#, lokasi kandang dan sumber air
harus dapat memberikan keuntungan ekonomis yang lebih tinggi bagi peternak.
1okasi yang dekat dengan jalan raya akan memudahkan dalam transportasi.
!edangkan lokasi yang dekat dengan sumber air akan memudahkan sanitasi,
kebersihan kandang dan sapi serta pemenuhan kebutuhan minum bagi ternak.
1antai kandang merupakan tempat berpijak dan berbaring bagi sapi pada
sepanjang waktu, maka pembuatan lantai kandang harus benar.benar memenuhi
13
syarat, yaitu% rata, tidak licin, tidak mudah menjadi lembab, tahan injakan, atau
awet !unarko, 200<#.
Atap kandang berfungsi untuk melindungi dari hujan dan teriknya
matahari, serta menjaga kehangatan ternak di waktu malam. !unarko dan
+ambang 200<# menyatakan bahwa, sudut kemiringan atap sekitar 80H. Ada
berbagai bahan yang bisa dimanfaatkan sebagai atap kandang, yaitu% genteng,
seng, asbes, daun kelapa, ataupun dari bahan lainnya. 2iantara berbagai bahan ini,
atap yang terbuat dari genteng dirasa cukup baik karena lebih tahan lama, relatif
murah, udara luar bisa masuk melalui celah.celahnya, dan tidak terlalu banyak
menyerap panas.
2.3.3. Pakan dan inum
4anajemen pakan merupakan hal yang paling penting di dalam usaha
peternakan sapi perah. 4enurut ;artutik 2003#, penyediaan bahan pakan sapi
perah harus mempertimbangkan faktor palatabilitas, nilai nutrisi, ketersediaan dan
tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, serta harga terjangkau. !api perah
hendaknya diberi dua kelompok pakan yaitu pakan hijauan dan pakan konsentrat.
0akan hijauan merupakan pakan utama ruminansia karena melalui fermentasi di
dalam rumen oleh mikroba, serta dapat menyediakan energi untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok. !ementara pakan konsentrat adalah campuran bahan
pakan yang kaya energi dan protein, yang berguna untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas susu sapi perah laktasi.
0enyusunan ransum bagi sapi perah haruslah seimbang dalam arti ransum
yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan proporsi semua kebutuhan nutrian
sapi perah dalam keadaan layak 25 jam. !alah satu strategi yang dapat dilakukan
adalah memperhatikan tingkat degaradasi pakan di dalam rumen ;artutik, 2003#.
0emberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan 8 cara, yaitu%
a# !istem 0enggembalaan pasture fattening#
b# Kereman dr" lot fattening#
c# Kombinasi cara pertama dan kedua.
0akan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. ;ijauan berupa jerami padi,
pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput
raja. ;ijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 80.,0 kg/ekor/hari.
14
0akan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 70D dari
bobot badan ++# dan pakan tambahan sebanyak 7.2D dari ++. !api yang sedang
menyusui laktasi# memerlukan makanan tambahan sebesar 2,D hijauan dan
konsentrat dalam ransumnya. ;ijauan yang berupa rumput segar sebaiknya
ditambah dengan jenis kacang.kacangan legum# 0rihatman, 2000.#.
!elain makanan, sapi harus diberi air juga mempunyai peranan yang
sangat penting bagi ternak. Air tidak hanya digunakan untuk minum tetapi juga
untuk memandikan sapi perah. 0emberian air minum biasanya dilakukan secara
ad.libitum sehingga sapi bisa sepuasnya minum air &irman, 2070#.
!api yang sehat dan produksinya tinggi harus memperoleh suplai air yang
tak terbatas, lebih dari 30 liter air bersih per hari. Air seharusnya harus tersedia
setiap saat adli#itum#, sehingga pada waktu sapi hendak minum, air telah tersedia
*K!?, 7<<,#.
2.3.4. Pengendalian Penyakit
0erbaikan produksi sapi perah dilakukan melalui perawatan kesehatan
yang baik. 0enyakit pada sapi perah dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi
berupa penurunan produksi susu, terlambatnya pertumbuhan dan kematian. !api
yang produktif, hendaknya dibersihkan badannya guna menghasilkan susu yang
bersih dan untuk menjaga kesehatan sapi.
0engamanan penyakit dengan upaya pencegahan merupakan suatu
tindakan yang dapat mencegah terjadinya penurunan produksi, terlambatnya
pertumbuhan sapi muda dan kematian, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan
tidak terlalu tinggi !iregar, 7<<,#.
4enurut &irman 2070# penyakit pada sapi perah bisa disebabkan oleh
virus, bakteri, jamur,ataupun penyakit metabolik, seperti milk fever, grass tetany,
ketosis, defisiensi pakan, dan keracunan. +eberapa faktor yang bisa menyebabkan
penyakit, yaitu% lingkungan kandang tidak bersih, konsentrat berjamur, rumput
yang diberikan masih dalam keadaan basah, penyebaran melalui udara, melalui
ternak sapi atau ternak lainnya, ataupun manusia.
4enurut !udarmono 2003# pencegahan penyakit pada sapi perah dapat
dilakukan dengan cara%
1!
7. Karantina atau isolasi% dilakukan pada sapi.sapi yang masih diragukan
kesehatannya.
2. @aksinasi% meningkatkan kekebalan tubuh. 'ontohnya% vaksinasi
anthrax, #rucellosis, 9+', dan sebagainya.
8. $eorming% tindakan pengobatan atau pengeluaran cacing dengan
obat.obatan atau dengan bahan lain.
5. $eticking% pembasmian atau pembebasan kutu.kutu dari ternak yang
dipelihara.
,. 9indakan higienis/sanitasi% penjagaan kesehatan melalui kebersihan
agar ternak bebas dari suatu infeksi penyakit.
2.3.!. Perka1inan
-saha pengembangan terhadap populasi ternak dapat dilakukan secara kawin
alami atau penerapan inseminasi buatan, sehingga dapat memperpendek jarak
kelahiran. 0erkawinan sapi perah dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu kawin
alami dan kawin suntik inseminasi buatan atau ?+# !udono, 2008#.
+eberapa faktor reproduksi yang perlu diketahui, khususnya yang terkait
langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi produksi, yaitu% siklus estrus,
lama bunting, birahi pertama setelah beranak, kawin pertama setelah beranak,
waktu kosong da"s open#, service perconception !/'#, dan jarak beranak
calving interval# &irman, 2070#.
9abel 7. Karakteristik 0ola :eproduksi 0ada !api 0erah &irman, 2070#%
Karakteristik :ata.rata :entang
-mur 0ubertas bulan# 70 =.75
1ama !iklus Astrus hari# 27 73.25
1ama Astrus jam# 73 70.25
>aktu )vulasi 77 ,.7=
1ama +unting hari#
Ayrshire 2"3
&; dan Cersey 2"3
1%
2.3.%. Pemera$an
9ujuan utama pemerahan adalah memperoleh susu semaksimal mungkin
dari sapi perah. 0emerahan harus dilakukan dengan cermat, tepat dan sampai
habis hingga tidak ada susu yang tertinggal dalam ambing. ;al tersebut bertujuan
mencegah terjadinya infeksi. 0roses pemerahan terkait langsung dengan pekerja
yang melakukan pemerahan susu. ;al.hal yang harus diperhatikan dalam proses
pemerahan susu diantaranya adalah ketrampilan memerah, kebersihan kandang
dan sapi sebelum diperah, serta kebersihan pemerah itu sendiri.
0emerahan umumnya dilakukan dua kali sehari tetapi untuk sapi perah
yang memiliki kemampuan produksi tinggi dapat diperah tiga kali atau lebih. !api
yang akan diperah harus sudah bersih terutama ambing dan sekitarnya. Kandang
dan lantai kandang juga sudah harus dibersihkan dari segala kotoran dan bau.bau
yang tidak sedap. 9angan pemerah harus bersih dan kuku tidak boleh panjang
sebab dapat menimbulkan luka.luka pada puting susu !iregar, 7<<,#.
!api dapat diperah lebih dari dua kali sehari pada setiap saat, namun
pemerahan yang baik adalah jadwal waktu pemerahan secara teratur, sehingga
tidak menimbulkan stes pada sapi yang diperah. Apabila sapi itu sehari diperah
dua kali, pagi pada jam , dan sore pada jam 7,.00, maka jadwal tersebut harus
dipertahankan. 2engan demikian sapi yang bersangkutan akhirnya memiliki
kebiasaan kapan ia harus dimandikan, kapan ia harus makan dan kapan pula ia
harus siap diperah *irisonta, 7<<,#.
0emerahan biasanya dilakukan pada puting susu yang belakang lalu ke
puting susu yang depan. !etiap puting susu harus dipastikan susunya habis karena
bila kurang bersih dapat menyebabkan mastitis. !etelah memerah semua sapi yang
sehat, lalu dilakukan pemerahan pada sapi yang air susunya tidak sehat. Air susu
yang tidak sehat tersebut harus dipisahkan dari air susu yang baik atau akan dijual,
akan tetapi air susu yang tidak sehat dapat diberikan kepada pedet &irman, 2070#.
2.3.&. Penanganan Pr*duk"i Su"u
&irman 2070# menyatakan bahwa produksi susu rata.rata sapi perah &;
adalah 70 liter/ekor/hari atau setara dengan 8.0,0 liter/laktasi. Cika dibandingkan
dengan tempat asalnya, produksi susu sapi perah &; mampu mencapai 5.,00.
1&
,.,00 liter dalam satu kali masa laktasi.
!usu hasil pemerahan yang telah ditampung di dalam ember perah,
selanjutnya dituangkan ke dalam milkcan yang terlebih dahulu disaring dengan
menggunakan kain penyaring. 9ujuannya adalah agar bulu.bulu halus ataupun
benda.benda logam atau benda lainnya yang terbawa saat pemerahan dapat
disaring terlebih dahulu sehingga susu yang diperoleh terbebas dari benda.benda
asing tersebut &irman, 2070#.
0engolahan atau penanganan susu harus dilakukan dalam suatu ruangan
khusus yang terpisah dengan ruangan lainnya. :uang atau kamar susu tidak boleh
jadi satu dengan kandang sapi, kamar tidur petugas ataupun tempat tinggal
peternak. ;al ini dimaksudkan untuk mencegah pengotoran susu, termasuk bau 6
bauan yang ada. :uang susu harus memiliki ventilasi sempurna, yang ditutup
dengan kawat kasa untuk mencegah lalat dan serangga lainnya masuk. :uangan
harus berdinding dan berlantai dari bahan yang berlapis porselin, sehingga tahan
air, mudah dibersihkan, dan tidak berdebu *irisonta, 7<<,#.
2.3.(. Selek"i dan 'ulling
!eleksi ialah kegiatan memilih ternak yang mempunyai sifat.sifat produksi
yang tinggi untuk dijadikan bibit bagi generasi yang akan datang. 0roses seleksi
dilakukan berdasarkan bobot lahir, #reed atau bangsa, potensi produksi, sejarah
penyakit serta perkembangan pertumbuhan dan tinggi setiap 8 bulan dan = bulan
sekali Karo

, 2003
a
#.
0roses seleksi ini akan diteruskan pada proses culling. 0edet.pedet yang
tidak memenuhi persyaratan akan diculling. &ulling dilaksanakan pada umur 7,,
tahun. &ulling adalah proses pengeluaran ternak yang sudah dinyatakan tidak
memenuhi persyratan bibit. !tandar culling menurut Karo 2003
a
# berdasarkan
penelitiannya di 09. *reenfields ?ndonesia adalah perkembangan pertumbuhan
dan tinggi sapi, yaitu %
a. 1arge si$e % 0++ 0,3.7 kg/hariE 09+ 0,02.0,08 cm/hari.
b. !mall si$e % 0++ 0,".0,3/ hariE 09+ 0,07 cm/hari.
2.3.+. )e#*rding
1(
4enurut Karo 2003
a
# pada usaha sapi perah, pencatatan recording# harus
dilakukan secara rutin, seksama, dan rutin. ;al ini bertujuan untuk menunjang
pelaksanaan program yang tatalaksana yang lebih baik, seleksi yang yang lebih
ketat dan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
0encatatan yang perlu dilakukan adalah 0eraturan 4enteri 0ertanian (o.
,,/0ermentan/)9. 750/70/200= dalam 0edoman 0embibitan !api 0erah yang
+aik# %
7. :umpun, identitas ternak dan sketsa foto ternak#
2. ?dentitas, alamat kelompok dan organisasi peternak
8. !ilsilah, rumpun, identitas tetua, produktivitas dan abnormalitas tetua
5. 0erkawinan tanggal, pejantan, ?+/kawin alam, berat kawin#
,. Kelahiran tanggal, bobot lahir, seB, tipe kelahiran, calving.ease#
=. +eranak dan beranak kembali tanggal, perlakuan, treatment#
". 4utasi pemasukan dan pengeluaran ternak#.
;ardjosubroto 7<<=# menyebutkan bahwa adanya recording sangat
membantu dalam pelaksanaan pemeliharaan sehari.hari untuk peternakan sapi
perah. 0encatatan ini terutama dalam hal produksi susu, identitas sapi, data
reproduksi dan kesehatan ternak. 9anpa pencatatan, peternak tidak akan dapat
berbuat banyak dalam usaha mewujudkan semua program mengenai analisis
usaha yang dijalankan. !ehingga pencatatan harus dilakukan secara rutin, seksama
dan intensif. +eberapa faktor penting yang harus dicatat adalah %
7. Cumlah dan pakan yang diberikan pada setiap ekor sapi per hari
2. Cumlah produksi susu setiap hari per bulan
8. 0erkawinan
5. ?dentifikasi induk dan ternak.
2.4. ana-emen Pr*duk"i Pupuk 2rganik
1+
1imbah adalah bahan yang terbuang dari suatu aktivitas manusia atau
proses alam yang tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi, tetapi justru
memiliki dampak negatif. 2ampak negatif yang dimaksud adalah proses
pembuangan dan pembersihannya memerlukan biaya serta efeknya dapat
mencemari lingkungan 2jaja, 2003#.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses produksi pupuk
organik. 0roses ini dimulai dengan pengadaan bahan baku, fermentasi bahan
baku, proses pengolahan produk, dan diakhiri dengan pengecekan kualitas produk
yang dihasilkan.
2.4.1. Pengadaan Ba$an Baku
0ersiapan bahan baku bisa dilakukan sendiri. Cadi jika bahan baku terdiri
dari tiga bahan, maka proses ini juga terbagi menjadi tiga bagian. +ahan untuk
membuat pupuk organik granul harus dalam bentuk tepung. !ebagian bahan baku
bisa diperoleh atau dibeli dalam bentuk tepung, seperti% kaptan, $eolit, dolomit,
atau fosfat alam. !ebagian bahan kemungkinan diperoleh dalam bentuk
bongkahan ukuran yang besar. +ahan.bahan ini harus diolah terlebih dahulu
hingga berbentuk tepung. 0roses persiapan bahan baku terdiri dari tiga tahap,
yaitu% pengeringan, penghalusan, dan pengayakan Aninomous, 2003
c
#.
2.4.2. 3ermenta"i
Kompos atau pupuk kandang yang baru jadi memiliki kandungan air yang
sangat tinggi, kurang lebih =0D, dan sedikit lengket. Kompos yang masih basah
tidak bisa dibuat tepung dan tidak bisa dibuat granul. Kompos ini perlu
dikeringkan terlebih dahulu hingga kadar air kurang lebih 7,D. 'ara paling
mudah untuk pengeringan kompos adalah dengan dijemur di bawah sinar matahari
selama beberapa hari. 0engeringan dengan sinar matahari murah, tetapi memiliki
beberapa kendala seperti% membutuhkan waktu yang lama dan tergantung dengan
cuaca. 0engeringan kompos dengan mesin pengering jarang sekali dilakukan
karena untuk menghilangkan kadar air yang tinggi banyak memerlukan bahan
bakar. +ongkahan.bongkahan kompos yang berukuran besar dipecah.pecah agar
kecil dan lebih cepat kering. Kontaminasi bahan.bahan lain seperti kerikil atau
20
potongan.potongan logam dipisahkan secara manual. 0emisahan batu dan logam
ini penting sekali, karena bisa merusak mesin penghalus kompos. Kompos yang
telah halus dikarungi atau ditampung di gudang bahan baku Aninomous
c
, 2003#.
4enurut 0rihandani, 200"# 0roses 0embuatan 0upuk Kompos adalah
sebagai berikut%
Kotoran sapi % 30.38D
!erbuk gergaji % ,D
+ahan pemacu mikroorganisme % 0,2,D
Abu !ekam % 70Dn
Kalsit/Kapur % 2D
+oleh menggunakan bahan.bahan yang lain asalkan kotoran sapi minimal
50D, kotoran ayam maksimal 2,D
2.4.3. Pr*"e" Peng*la$an Pr*duk
&ormula pupuk organik bisa saja terdiri dari bermacam.macam bahan.
!ecara umum pupuk organik dibuat dengan komposisi utama kompos/pupuk
kandang, yaitu sebesar kurang lebih =0D. !elebihnya adalah bahan.bahan lain
seperti% kaptan, arang sekam, kapur, dolomit, fosfat alam, atau $eolit. +erikut ini
saya contohkan resep pupuk organik granul yang sederhana% Kompos/pupuk
kandang =0D Arang sekam 20D Kapur 70D Ieolit 70D +ahan perekat
yang digunakan adalah molases. !emua bahan harus berbentuk tepung kecuali
molasses !imanungkalit, 200=#.
!emua bahan yang telah tercampur selanjutnya dibuat granul dengan
menggunakan pan granulator. 0erekat jika dalam bentuk cair# ditambahkan
secara perlahan.lahan hingga terbentuk granul. 0engeringan granul yang baru
keluar dari pan granulator biasanya masih basah. *ranul ini perlu dikeringkan
hingga kadar air kurang lebih 70.7,D. 0engeringan granul bisa dengan cara
21
dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan mesin pengering
$r"er# !imanungkalit, 200=#.
0engemasan granul yang berukuran seragam selanjutnya dimasukkan ke
dalam karung atau kantung plastik dan kemudian ditimbang. -kuran kemasan
bermacam.macam tergantung kebutuhan konsumen. -kuran yang biasa
digunakan antara lain , kg, 2, kg, atau 50 kg. Kemasan disablon/dicetak dengan
merek, nama produsen, komposisi, kandungan hara, cara pemakaian, dosis, masa
kadaluwarsa, dan informasi lain yang diperlukan !imanungkalit, 200=#.
2.4.4. U-i Kualita" Pr*duk
0ersyaratan karakteristik bahan baku yang sesuai untuk proses pengomposan
dapat dilihat pada 9abel 2.2jaja, 2003#.
9abel 2. 0ersyaratan Karakterisitik bahan baku untuk proses pengomposan
Karakteri"tik Ba$an
)entangan
+aik ?deal
'4N rati* 20%7.50%7 2,%7.80%7
Kandungan air 50.=,D ,0.=0D
K*n"entra"i *k"igen G,D J,D
Ukuran Partikel ,in#i. K . L +ervariasi
p5 ,,,.< =,,.3,,
6en"ita" ,kg4m7. M0,"33" .
Temperatur ,8'. 58.=,,, ,5.=0
2.!. Tumpang"ari
Kegiatan usaha budidaya terpadu ikan bersama ayam lebih dikenal sebagai
usaha longyam. Kata /longyamN ini merupakan akronim dari kata balong kolam
pemeliharaan ikan# dengan ayam. 4aksudnya adalah suatu sistem pemeliharaan
usaha budidaya ikan dan ayam secara terpadu dengan pembuatan kandang di atas
kolam. 2engan cara ini, kotoran dan sisa.sisa pakan ayam akan jatuh ke dalam
kolam yang dapat menumbukan pakan alami ikan. 2engan demikian pemanfaatan
lahan menjadi efisien dan kotoran ayam tidak akan menimbulkan bau ke
lingkungan sekitarnya Anonimous, 2003
d
#.
22
4enurut 4urhananto 2005#, keuntungan sistem longyam antara lain%
!isa ransum ayam yang terbuang dapat dimanfaatkan untuk pakan
ikan.
Kotoran ayam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
0akan yang tercecer dapat dimanfaatkan sebagai pakan lele.
4emperoleh hasil panen ganda.
Cumlah pakan yang diberikan erat kaitannya dengan ukuran ikan. Cumlah
pakan yang diberikan dalam persentase dari berat total ikan yang dipelihara, yakni
sebanyak 70.72D dari berat badan. 2osis pakan secara berangsur.angsur
dikurangi sampai mencapai 2.8D dari berat badan pada waktu ikan mencapai
ukuran siap dipasarkan. 0akan juga harus mengandung protein yang tinggi untuk
memperlancar pertumbuhan jaringan.jaringan tubuhnya Anonimous, 2003
d
#.
23

Anda mungkin juga menyukai