0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan17 halaman
1. Gangguan refraksi mata atau kelainan penglihatan seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisma dapat mengganggu kegiatan belajar anak di sekolah dan menurunkan prestasinya.
2. Miopia terjadi ketika titik fokus cahaya jatuh di depan retina, sementara hipermetropia terjadi ketika titik fokus jatuh di belakang retina. Astigmatisma menyebabkan titik fokus berupa garis bukan titik
1. Gangguan refraksi mata atau kelainan penglihatan seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisma dapat mengganggu kegiatan belajar anak di sekolah dan menurunkan prestasinya.
2. Miopia terjadi ketika titik fokus cahaya jatuh di depan retina, sementara hipermetropia terjadi ketika titik fokus jatuh di belakang retina. Astigmatisma menyebabkan titik fokus berupa garis bukan titik
1. Gangguan refraksi mata atau kelainan penglihatan seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisma dapat mengganggu kegiatan belajar anak di sekolah dan menurunkan prestasinya.
2. Miopia terjadi ketika titik fokus cahaya jatuh di depan retina, sementara hipermetropia terjadi ketika titik fokus jatuh di belakang retina. Astigmatisma menyebabkan titik fokus berupa garis bukan titik
(Gangguan Ketajaman Mata) Gangguan penglihatan merupakan salah satu keluhan mata yang sering dialami oleh anak yang dapat mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengakibatkan penurunan prestasi di kelas. Salah satu masalah yang sering terjadi di kelas adalah ketika seorang anak mempunyai keluhan mengenai ketajaman penglihatannya akibat mendapat tempat duduk yang jauh dengan papan tulis, anak tersebut menjadi kesulitan melihat tulisan-tulisan di papan tulis, penglihatan anak tersebut mengabur tetapi ketika duduk di baris depan dan saat membaca buku anak tidak mengeluhkan adanya penglihatan kabur. Keluhan yang seperti itu dalam bahasa medis disebut miopia! atau dalam bahasa a"am adalah rabun jauh. Selain rabun jauh, keluhan penglihatan kabur dapat disebabkan oleh penyakit lainnya seperti hipermetropi! atau rabun dekat dan astigmatisma! atau silinder. Ketiga penyakit ini merupakan gangguan re#raksi mata. Karena penglihatan merupakan jendela dunia di mana anak-anak pada masa S$ masih dalam proses belajar maka perlu dilakukan penanganan bila ada gangguan dan pencegahan agar tidak terjadi gangguan penglihatan. MYOPIA A. Apa itu yang dimaksud dengan Mipia!" Miopia merupakan kelainan re#raksi mata yang ditandai sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga pada mata dalam keadaan tanpa akomodasi di#okuskan di depan retina, bayangan yang sampai di retina adalah bayangan setelah #okus sehingga kabur, karena cahaya yang sampai retina sudah mengabur lagi. %ntuk lebih jelas dapat dilihat gambar ilustrasi diba"ah ini & ' Mata normal Miopia
$ari gambar di atas menggambarkan bah"a cahaya tidak dapat di#okuskan di retina dan titik #okus cahaya tersebut jatuh di depan retina. #. Apa sa$a penye%a% Mipia!" (anyak #aktor yang merupakan penyebab dari miopia. Kombinasi antara #aktor genetis dan lingkungan. )ada dasarnya miopia dibagi menjadi miopia aksial yang dikarenakan karena bola mata yang terlalu panjang, miopia kur*atura oleh karena kornea yang terlalu cembung, miopia posisi oleh karena posisi lensa terlalu ke depan dan miopia indeks bias oleh karena indeks bias terlalu tinggi. &. Apa sa$a ge$a'a da(i Mipia" +nak biasanya mengeluhkan tidak dapat melihat dengan jelas jika duduk di barisan belakang kelas. Selain keluhan tersebut ada beberapa tingkah laku yang biasa dilakukan oleh anak dengan miopia seperti& a. Sering menggosok-gosok mata secara tidak disadari , b. (ila melihat jauh anak menegakkan badannya atau membungkukkan badannya dan juga yang paling sering dilakukan adalah menyipitkan mata. c. +nak akan berjalan mendekati objek agar dapat melihat dengan jelas d. Gejala yang lain yang mungkin muncul adalah seperti anak berjalan dengan sangat hati-hati dan kurang menaruh perhatian dengan kejadian sekitar. ). Peme(iksaan apa sa$a yang di'akukan untuk mengeta*ui adanya (a%un $au*" Sebagai pemeriksaan a"al dan merupakan pemeriksaan yang paling mudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan *isus dengan kartu snellen. -isus sendiri mempunyai pengertian adalah perbandingan jarak seseorang terhadap huru# optotip snellen yang masih bisa dilihat jelas dengan jarak seharusnya yang bisa dilihat mata normal. Kemudian untuk memastikan bah"a terjadi kelainan tajam penglihatan dapat dikoreksi dengan pinhole. Setelah mengetahui adanya kelainan tajam penglihatan maka dibutuhkan pengukuran kelainan tajam penglihatan. Metode yang paling sering dilakukan adalah trial and eror . Metode ini dengan menggunakan lensa s#eris negati# dengan berbagai ukuran. E. #agaimana penata'aksanaan mipia" Setelah dilakukan pengukuran koreksi kelainan re#raksi mata menggunakan metode trial and eror dengan lensa s#eris negati# dan kekuatan lensa sesuai koreksi yang dilakukan tersebut. . F. Apa sa$a yang *a(us di'akukan untuk men+ega* te($adinya mipia dan men+ega* mipia men$adi %e(tam%a*" Sangat mungkin miopia menjadi terus bertambah dengan pertumbuhan bola mata yang memanjang hingga usia ,/ tahun. 0leh karena itu maka dibutuhkan tindakan sebelum terjadinya miopia atau tindakan pencegahan agar miopia tidak terus bertambah, tindakan tersebut berupa & 1. )enerangan lampu saat membaca harus baik dan arah sinar dari atas dan belakang. '. Membaca dalam posisi tegak jangan membungkuk apalagi saat tidur ,. 1ika sudah terkena miopia maka kacamata harus selalu dipakai .. %sahakan cukup tidur, banyak melakukan akti#itas diluar rumah, dan saat membaca atau melakukan pekerjaan yang menggunakan monitor jangan terus-menerus dapat diselingi dengan mengistirahatkan mata. 2. Menjaga kesehatan umum dan kesehatan mata ,IPERMETROPI A. Apa itu yang dimaksud dengan ,ipe(met(pi!" ,ipe(met(pi atau ,ipe(pia atau (a%un dekat adalah kelainan re#raksi mata di mana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina. 3al ini dapat disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang. )enderita kelainan mata ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (,/ cm) dan harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca secara jelas. )enderita juga akan sulit untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan ketelitian tinggi. )erbaikan 2 penglihatan dapat dilakukan dengan memakai kacamata dengan lensa s#eris positi# (cembung). #. Apa sa$a penye%a% ,ipe(met(pi!" )enyebab timbulnya hipermetropi ini diakibatkan oleh empat hal yaitu& 1. Sumbu utama bola mata yang terlalu pendek. 3ipermetropia jenis ini disebut juga Hipermetropi Axial. 3ipermetropi +4ial ini dapat disebabkan oleh Mikropthalmia, 5etinitis Sentralis, ataupun +blasio 5etina (lapisan retina lepas lari ke depan sehingga titik #okus cahaya tidak tepat dibiaskan). '. $aya pembiasan bola mata yang terlalu lemah. 3ipermetopia jenis ini disebut juga Hipermetropi Refraksi. $i mana dapat terjadi gangguan-gangguan re#raksi pada kornea, a6ueus humor, lensa, dan *itreus humor. Misalnya pada penderita diabetes mellitus, hipermetropia dapat terjadi bila kadar gula darah di ba"ah normal, yang juga dapat mempengaruhi komposisi a6ueus dan *itreus humor tersebut. ,. Kelengkungan Kornea dan 7ensa tidak +dekuat. 3ipermetropia jenis ini disebut juga hipermetropi kurvatura. $imana kelengkungan dari kornea ataupun lensa berkurang sehingga bayangan di#okuskan di belakang retina. 8 .. )erubahan posisi lensa $alam hal ini didapati pergeseran posisi lensa menjadi lebih posterior, atau pada pasien yang dengan tanpa lensa (a#akia). &. Apa sa$a ge$a'a da(i ,ipe(met(pi!" (eberapa tanda-tanda dari seseorang yang mengalami hipermetropia adalah & Kesulitan melihat benda jauh dan benda dekat. )ada penderita hipermetropi pandangan menjadi seperti di ba"ah ini & Kornea terlalu datar Garis titik bentuk mata normal seharusnya #ayangan $atu* di %e'akang (etina ,IPERMETR OPI Sumbu bola mata terlalu pendek 9 Mata tegang +stheno#ia akomodati*a (sakit pada mata dan sakit kepala saat membaca lama) Mata juling ke arah dalam (strabismus kon*ergen) ). Peme(iksaan apa sa$a yang di'akukan untuk mengeta*ui adanya (a%un $au* dan (a%un dekat" Sebagai pemeriksaan a"al dan merupakan pemeriksaan yang paling mudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan *isus dengan kartu snellen. -isus sendiri mempunyai pengertian adalah perbandingan jarak seseorang terhadap huru# optotip snellen yang masih bisa ia lihat jelas dengan jarak seharusnya yang bisa dilihat mata normal. Kemudian untuk memastikan bah"a terjadi kelainan tajam penglihatan dapat dikoreksi dengan pinhole. Setelah mengetahui adanya kelainan tajam penglihatan maka dibutuhkan pengukuran kelainan tajam penglihatan. Metode yang paling sering dilakukan adalah trial and eror . Metode ini dengan cara mencoba-cobakan lensa s#eris negati# dan lensa s#eris positi# dengan berbagai ukuran sampai pasien merasa penglihatannya nyaman. E. #agaimana Pen+ega*an Ra%un -au*" 1. $uduk dengan posisi tegak ketika menulis. '. :stirahatkan mata setiap ,/-8/ menit setelahmenonton ;-, komputer atau setelah membaca. ,. +turlah jarak baca yang tepat (< ,/ cm). .. Gunakan penerangan yang cukup = 2. 1angan membaca dengan posisi tidur. ASTIGMATISMA A. Apa itu astigmatisma" +stigmatisma atau dalam bahasa a"am disebut mata silinder adalah suatu kelainan re#raksi atau pembiasan pada mata, dimana sinar yang datang dari jarak tak terhingga pada mata dalam keadaan tanpa akomodasi (pencembungan lensa) akan di#okuskan tidak berupa titik tetapi berupa sebuah garis (astigmat). Mata n(ma'
> Mata Astigmatisma
#. Apa penye%a% astigmatisma" Secara umum masih belum dapat dijelaskan secara detail penyebabnya karena bersi#at poli#aktorial. ?amun, secara garis besar kelainan bentuk kornea (selaput bening di bagian paling luar mata) ditemui pada >/@ pasien astigmatisma. Selain itu lensa mata yang keruh atau kelainan lensa mata lainnya juga dapat menyebabkan astigmatisma. &. Apa sa$a ge$a'a pende(ita astigmatisma" Kesulitan melihat dekat dan melihat jauh, penglihatan berbayang, mata cepat lelah, atau bisa juga sakit kepala. (erikut adalah contoh-contoh bayangan yang dihasilkan oleh mata astigmatisma& 1/
). #agaimana mendeteksi astigmatisma" 7akukan pemeriksaan dasar mata, yaitu pemeriksaan ketajaman penglihatan atau *isus pada mata kanan dan kiri secara bergantian. )emeriksaan ini dilakukan dengan membaca huru#-huru# yang tertera pada kartu Snellen dari jarak 8 meter. )ada orang astigmatisma, *isusnya akan didapatkan tidak normal (;idak 8A8). 7alu, dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan lubang kecil (pinhole) bergantian mata kanan dan kiri. Sama halnya dengan pemeriksaan *isus, namun kali ini membaca huru# dengan cara mengintip dari lubang kecil di tengah alat pinhole tersebut. )ada penderita astigmatisma, cara ini akan memperbaiki ketajaman penglihatan, yang ditandai dengan *isus yang membaik (mendekati 8A8). 11 Selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan spesi#ik untuk astigmatisme, yakni dengan chart diba"ah ini. )ada penderita astigmatisma garis-garis pada gambar tersebut ada yang terlihat tidak jelas. E. #agaimana penata'aksanaan mipia. *ipe(met(pi. dan astigmatisma" $atangi dokter. ?anti akan dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam tentang re#raksi mata. Selain itu, oleh dokter juga akan dilakukan tes koreksi kaca mata untuk menentukan kekuatan lensa yang digunakan agar penglihatan membaik. Secara umum, lensa yang digunakan pada penderita rabun jauh adalah lensa cekung, sementara pada rabun dekat digunakan lensa cembung, dan pada penderita astigmatisma 1' lensa yang digunakan adalah lensa silinder, namun jika proses astigmatisme ini tidak sendirian, misalnya disertai dengan rabun jauh (miopi) atau rabun dekat (hipermetropi), maka lensa silinder akan digabungkan dengan lensa speris negati*e (cekung) atau speris positi# (cembung). Selain koreksi dengan kacamata, bisa juga dilakukan teknik operasi untuk memperbaiki bentuk kornea yang tidak normal. ?amun, hal yang paling penting dilakukan adalah segera datang ke dokter, karena kelainan re#raksi mata yang tidak diperbaiki akan menyebabkan banyak hal, misalnya kelelahan pada mata dan yang paling buruk adalah ambliopia (kemalasan pada mata). F. Apa sa$a yang *a(us di'akukan untuk men+ega* te($adinya mipia dan men+ega* mipia men$adi %e(tam%a*" Sangat mungkin kelainan re#raksi bila tidak segera dikoreksi dapat menyebabkan kelainan yang lebih parah. Misalnya rabun jauh akan semakin bertamah rabun seiring dengan pertambahan panjang bola mata. 0leh karena itu maka dibutuhkan tindakan sebelum terjadinya gangguan re#raksi atau tindakan pencegahan agar gangguan re#raksi tidak terus bertambah, tindakan tersebut berupa & 1. )enerangan lampu saat membaca harus baik dan arah sinar dari atas dan belakang. '. Membaca dalam posisi tegak jangan membungkuk apalagi saat tidur ,. 1ika sudah terkena gangguan re#raksi dan telah dikoreksi dengan kacamata, maka kacamata harus selalu dipakai .. %sahakan cukup tidur, banyak melakukan akti#itas diluar rumah, dan saat membaca atau melakukan pekerjaan yang menggunakan monitor jangan terus-menerus dapat diselingi diselingi dengan mengistirahatkan mata. 2. Menjaga kesehatan umum dan kesehatan mata 1, PEMERIKSAAN )eralatan yang dibutuhkan antara lain & o Kartu snellen o Kartu baca o )inhole o Kartu astigmatisma
Kartu 5abun $ekat TEKNIK PEMERIKSAAN /ISUS -AU, Bontoh Kartu +stigmatisme Kartu Snellen
1. 1. Meminta pasien untuk duduk 8 meter di depan kartu snellen, jika menggunakan kacamata diminta untuk membuka kacamata tersebut. '. 7akukan pemeriksaan dari mata kanan terlebih dahulu dengan meminta menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri tanpa menekan kelopak bola mata kiri. ,. Minta pasien untuk menyebutkan angka yang terdapat di kartu snellen. Mulai dari angka yang paling atas (besar) hingga paling ba"ah atau hingga pasien tidak dapat membacaAsalah menyebutkan. .. Setelah menemukan maksimum penglihatan maka lihat pada tepi dari setiap angka kartu snellen maka terlihat kode untuk angka tersebut. Sebagai contoh jika seorang pasien dapat menyebutkan angka dengan benar hingga baris kode '/ sedangkan pasien tersebut duduk dengan jarak 8 meter dari kartu snellen, maka *isus pasien tersebut adalah 8A'/. :ni berarti bah"a orang tersebut dapat membaca dengan jarak 8 meter sedangkan orang dengan penglihatan normal dapat membaca dengan jarak '/ meter. 2. 1ika pasien tidak bisa membaca huru# paling besar di kartu Snellen, maka lakukan perhitungan dengan menggunakan jari mulai dari jarak 1 meter, dan mundur tiap meter sampai pasien tidak bisa menyebutkan lagi angka yang ditunjuk oleh jari pemeriksa. Sebagai contoh seorang pasien dapat membaca dengan menggunakan jari hingga jarak 2 meter maka *isus pasien tersebut adalah 2A8/ (jarak orang normal dapat melihat perhitungan jari adalah 8/ meter). 8. 1ika pasien tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 meter maka lakukan lambaian tangan secara *ertikal dan horiContal dan minta pasien untuk mengatakan arah dari lambaian tangan pemeriksa. 1ika pasien dapat membaca lambaian tangan maka *isus pasien menjadi 1A,// dimana orang normal dapat melihat lambaian tangan dari jarak ,// meter. 12 9. 1ika pasien dalam jarak 1 meter tidak dapat melihat lambaian tangan, maka lakukan pemeriksaan dengan menggunakan lampu senter. 3idupkan lampu senter didepan pasien dan tanya pasien apakah dia melihat cahaya atau tidak dan minta pasien untuk mengatakan arah dari cahaya tersebut. )enilaian *isus pasien tersebut adalah 1Atak hingga, dimana orang dengan penglihatan normal dapat melihat cahaya dengan jarak tak hingga. =. 1ika pasien tetap tidak dapat melihat maka pasien tersebut dikatakan no light perception atau tidak ada persepsi akan cahaya. >. 7akukan dengan mata sebelahnya. 1/. 1ika *isus tidak 8A8 maka lakukan pemeriksaan dengan menggunakan pinhole, dengan cara yang sama dengan pemeriksaan *isus biasa. TEKNIK PEMERIKSAAN /ISUS )EKAT 1. Minta pasien untuk memegang kartu baca ,/-,2 cm dari mata '. )eriksa mata secara bergantian, kanan dan kiri. Minta pasien untuk menutup mata yang tidak diperiksa tanpa menekan bola mata ,. Minta pasien untuk membaca kartu tersebut dari kalimat dengan huru# terbesar sampai dengan kalimat dengan huru# terkecil yang masih dapat diidenti#ikasi dengan baik. TEKNIK PEMERIKSAAN ASTIGMATISMA 1. Meminta pasien untuk duduk 8 meter di depan kartu snellen, jika menggunakan kacamata diminta untuk membuka kacamata tersebut. 18 '. 7akukan pemeriksaan dari mata kanan terlebih dahulu dengan meminta menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri tanpa menekan kelopak bola mata kiri. ,. Minta pasien untuk melihat ke arah kartu astigmatisma. .. :denti#ikasi bila ada garis yang tidak terlihat jelas atau berbayang. )ada orang normal, semua garis terlihat sama tegas. 19 FORMU0IR REKAM ME)IS PEMERIKSAAN MATA I)ENTITAS YANG )IPERIKSA ?ama & %sia & +lamat & I)ENTITAS PEMERIKSA ?ama & %sia & )ekerjaan & ,ASI0 PEMERIKSAAN Mata kanan Mata kiri -isus jauh Koreksi pinhole -isus dekat +stigmatisma KESIMPU0AN PEMERIKSAAN 1 DDDDD. , DDDDDDDDDD. , '/D )emeriksa, DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis