Anda di halaman 1dari 17

1

GANGGUAN REFRAKSI MATA


(Gangguan Ketajaman Mata)
Gangguan penglihatan merupakan salah satu keluhan mata
yang sering dialami oleh anak yang dapat mengganggu kegiatan
pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengakibatkan penurunan
prestasi di kelas. Salah satu masalah yang sering terjadi di kelas
adalah ketika seorang anak mempunyai keluhan mengenai
ketajaman penglihatannya akibat mendapat tempat duduk yang
jauh dengan papan tulis, anak tersebut menjadi kesulitan melihat
tulisan-tulisan di papan tulis, penglihatan anak tersebut mengabur
tetapi ketika duduk di baris depan dan saat membaca buku anak
tidak mengeluhkan adanya penglihatan kabur. Keluhan yang
seperti itu dalam bahasa medis disebut miopia! atau dalam bahasa
a"am adalah rabun jauh.
Selain rabun jauh, keluhan penglihatan kabur dapat
disebabkan oleh penyakit lainnya seperti hipermetropi! atau rabun
dekat dan astigmatisma! atau silinder. Ketiga penyakit ini
merupakan gangguan re#raksi mata. Karena penglihatan
merupakan jendela dunia di mana anak-anak pada masa S$ masih
dalam proses belajar maka perlu dilakukan penanganan bila ada
gangguan dan pencegahan agar tidak terjadi gangguan
penglihatan.
MYOPIA
A. Apa itu yang dimaksud dengan Mipia!"
Miopia merupakan kelainan re#raksi mata yang ditandai
sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga pada mata
dalam keadaan tanpa akomodasi di#okuskan di depan retina,
bayangan yang sampai di retina adalah bayangan setelah
#okus sehingga kabur, karena cahaya yang sampai retina
sudah mengabur lagi. %ntuk lebih jelas dapat dilihat gambar
ilustrasi diba"ah ini &
'
Mata normal Miopia

$ari gambar di atas menggambarkan bah"a cahaya
tidak dapat di#okuskan di retina dan titik #okus cahaya tersebut
jatuh di depan retina.
#. Apa sa$a penye%a% Mipia!"
(anyak #aktor yang merupakan penyebab dari miopia.
Kombinasi antara #aktor genetis dan lingkungan. )ada
dasarnya miopia dibagi menjadi miopia aksial yang
dikarenakan karena bola mata yang terlalu panjang, miopia
kur*atura oleh karena kornea yang terlalu cembung, miopia
posisi oleh karena posisi lensa terlalu ke depan dan miopia
indeks bias oleh karena indeks bias terlalu tinggi.
&. Apa sa$a ge$a'a da(i Mipia"
+nak biasanya mengeluhkan tidak dapat melihat dengan
jelas jika duduk di barisan belakang kelas. Selain keluhan
tersebut ada beberapa tingkah laku yang biasa dilakukan oleh
anak dengan miopia seperti&
a. Sering menggosok-gosok mata secara tidak disadari
,
b. (ila melihat jauh anak menegakkan badannya atau
membungkukkan badannya dan juga yang paling sering
dilakukan adalah menyipitkan mata.
c. +nak akan berjalan mendekati objek agar dapat melihat
dengan jelas
d. Gejala yang lain yang mungkin muncul adalah seperti anak
berjalan dengan sangat hati-hati dan kurang menaruh
perhatian dengan kejadian sekitar.
). Peme(iksaan apa sa$a yang di'akukan untuk mengeta*ui
adanya (a%un $au*"
Sebagai pemeriksaan a"al dan merupakan pemeriksaan
yang paling mudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan
*isus dengan kartu snellen. -isus sendiri mempunyai
pengertian adalah perbandingan jarak seseorang terhadap
huru# optotip snellen yang masih bisa dilihat jelas dengan jarak
seharusnya yang bisa dilihat mata normal. Kemudian untuk
memastikan bah"a terjadi kelainan tajam penglihatan dapat
dikoreksi dengan pinhole. Setelah mengetahui adanya
kelainan tajam penglihatan maka dibutuhkan pengukuran
kelainan tajam penglihatan. Metode yang paling sering
dilakukan adalah trial and eror . Metode ini dengan
menggunakan lensa s#eris negati# dengan berbagai ukuran.
E. #agaimana penata'aksanaan mipia"
Setelah dilakukan pengukuran koreksi kelainan re#raksi
mata menggunakan metode trial and eror dengan lensa
s#eris negati# dan kekuatan lensa sesuai koreksi yang
dilakukan tersebut.
.
F. Apa sa$a yang *a(us di'akukan untuk men+ega* te($adinya
mipia dan men+ega* mipia men$adi %e(tam%a*"
Sangat mungkin miopia menjadi terus bertambah dengan
pertumbuhan bola mata yang memanjang hingga usia ,/
tahun. 0leh karena itu maka dibutuhkan tindakan sebelum
terjadinya miopia atau tindakan pencegahan agar miopia tidak
terus bertambah, tindakan tersebut berupa &
1. )enerangan lampu saat membaca harus baik dan arah
sinar dari atas dan belakang.
'. Membaca dalam posisi tegak jangan membungkuk apalagi
saat tidur
,. 1ika sudah terkena miopia maka kacamata harus selalu
dipakai
.. %sahakan cukup tidur, banyak melakukan akti#itas diluar
rumah, dan saat membaca atau melakukan pekerjaan yang
menggunakan monitor jangan terus-menerus dapat diselingi
dengan mengistirahatkan mata.
2. Menjaga kesehatan umum dan kesehatan mata
,IPERMETROPI
A. Apa itu yang dimaksud dengan ,ipe(met(pi!"
,ipe(met(pi atau ,ipe(pia atau (a%un dekat adalah
kelainan re#raksi mata di mana bayangan dari sinar yang
masuk ke mata jatuh di belakang retina. 3al ini dapat
disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau
kelengkungan kornea yang kurang. )enderita kelainan mata
ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (,/ cm) dan
harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca
secara jelas. )enderita juga akan sulit untuk melakukan
kegiatan yang membutuhkan ketelitian tinggi. )erbaikan
2
penglihatan dapat dilakukan dengan memakai kacamata
dengan lensa s#eris positi# (cembung).
#. Apa sa$a penye%a% ,ipe(met(pi!"
)enyebab timbulnya hipermetropi ini diakibatkan oleh
empat hal yaitu&
1. Sumbu utama bola mata yang terlalu pendek.
3ipermetropia jenis ini disebut juga Hipermetropi
Axial. 3ipermetropi +4ial ini dapat disebabkan oleh
Mikropthalmia, 5etinitis Sentralis, ataupun +blasio 5etina
(lapisan retina lepas lari ke depan sehingga titik #okus
cahaya tidak tepat dibiaskan).
'. $aya pembiasan bola mata yang terlalu lemah.
3ipermetopia jenis ini disebut juga Hipermetropi
Refraksi. $i mana dapat terjadi gangguan-gangguan
re#raksi pada kornea, a6ueus humor, lensa, dan *itreus
humor. Misalnya pada penderita diabetes mellitus,
hipermetropia dapat terjadi bila kadar gula darah di ba"ah
normal, yang juga dapat mempengaruhi komposisi a6ueus
dan *itreus humor tersebut.
,. Kelengkungan Kornea dan 7ensa tidak +dekuat.
3ipermetropia jenis ini disebut juga hipermetropi
kurvatura. $imana kelengkungan dari kornea ataupun
lensa berkurang sehingga bayangan di#okuskan di
belakang retina.
8
.. )erubahan posisi lensa
$alam hal ini didapati pergeseran posisi lensa
menjadi lebih posterior, atau pada pasien yang dengan
tanpa lensa (a#akia).
&. Apa sa$a ge$a'a da(i ,ipe(met(pi!"
(eberapa tanda-tanda dari seseorang yang mengalami
hipermetropia adalah &
Kesulitan melihat benda jauh dan benda dekat. )ada
penderita hipermetropi pandangan menjadi seperti di
ba"ah ini &
Kornea
terlalu datar
Garis titik
bentuk mata
normal
seharusnya
#ayangan $atu* di %e'akang
(etina
,IPERMETR
OPI
Sumbu bola
mata terlalu
pendek
9
Mata tegang
+stheno#ia akomodati*a (sakit pada mata dan sakit kepala
saat membaca lama)
Mata juling ke arah dalam (strabismus kon*ergen)
). Peme(iksaan apa sa$a yang di'akukan untuk mengeta*ui
adanya (a%un $au* dan (a%un dekat"
Sebagai pemeriksaan a"al dan merupakan pemeriksaan
yang paling mudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan
*isus dengan kartu snellen. -isus sendiri mempunyai
pengertian adalah perbandingan jarak seseorang terhadap
huru# optotip snellen yang masih bisa ia lihat jelas dengan
jarak seharusnya yang bisa dilihat mata normal. Kemudian
untuk memastikan bah"a terjadi kelainan tajam penglihatan
dapat dikoreksi dengan pinhole. Setelah mengetahui adanya
kelainan tajam penglihatan maka dibutuhkan pengukuran
kelainan tajam penglihatan. Metode yang paling sering
dilakukan adalah trial and eror . Metode ini dengan cara
mencoba-cobakan lensa s#eris negati# dan lensa s#eris positi#
dengan berbagai ukuran sampai pasien merasa
penglihatannya nyaman.
E. #agaimana Pen+ega*an Ra%un -au*"
1. $uduk dengan posisi tegak ketika menulis.
'. :stirahatkan mata setiap ,/-8/ menit setelahmenonton ;-,
komputer atau setelah membaca.
,. +turlah jarak baca yang tepat (< ,/ cm).
.. Gunakan penerangan yang cukup
=
2. 1angan membaca dengan posisi tidur.
ASTIGMATISMA
A. Apa itu astigmatisma"
+stigmatisma atau dalam bahasa a"am disebut mata
silinder adalah suatu kelainan re#raksi atau pembiasan pada
mata, dimana sinar yang datang dari jarak tak terhingga pada
mata dalam keadaan tanpa akomodasi (pencembungan lensa)
akan di#okuskan tidak berupa titik tetapi berupa sebuah garis
(astigmat).
Mata n(ma'

>
Mata Astigmatisma

#. Apa penye%a% astigmatisma"
Secara umum masih belum dapat dijelaskan secara
detail penyebabnya karena bersi#at poli#aktorial. ?amun,
secara garis besar kelainan bentuk kornea (selaput bening di
bagian paling luar mata) ditemui pada >/@ pasien
astigmatisma. Selain itu lensa mata yang keruh atau kelainan
lensa mata lainnya juga dapat menyebabkan astigmatisma.
&. Apa sa$a ge$a'a pende(ita astigmatisma"
Kesulitan melihat dekat dan melihat jauh, penglihatan
berbayang, mata cepat lelah, atau bisa juga sakit kepala.
(erikut adalah contoh-contoh bayangan yang dihasilkan oleh
mata astigmatisma&
1/

). #agaimana mendeteksi astigmatisma"
7akukan pemeriksaan dasar mata, yaitu pemeriksaan
ketajaman penglihatan atau *isus pada mata kanan dan kiri
secara bergantian. )emeriksaan ini dilakukan dengan
membaca huru#-huru# yang tertera pada kartu Snellen dari
jarak 8 meter. )ada orang astigmatisma, *isusnya akan
didapatkan tidak normal (;idak 8A8). 7alu, dilanjutkan dengan
pemeriksaan menggunakan lubang kecil (pinhole) bergantian
mata kanan dan kiri. Sama halnya dengan pemeriksaan *isus,
namun kali ini membaca huru# dengan cara mengintip dari
lubang kecil di tengah alat pinhole tersebut. )ada penderita
astigmatisma, cara ini akan memperbaiki ketajaman
penglihatan, yang ditandai dengan *isus yang membaik
(mendekati 8A8).
11
Selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan
spesi#ik untuk astigmatisme, yakni dengan chart diba"ah ini.
)ada penderita astigmatisma garis-garis pada gambar
tersebut ada yang terlihat tidak jelas.
E. #agaimana penata'aksanaan mipia. *ipe(met(pi. dan
astigmatisma"
$atangi dokter. ?anti akan dilakukan pemeriksaan yang
lebih mendalam tentang re#raksi mata. Selain itu, oleh dokter
juga akan dilakukan tes koreksi kaca mata untuk menentukan
kekuatan lensa yang digunakan agar penglihatan membaik.
Secara umum, lensa yang digunakan pada penderita rabun
jauh adalah lensa cekung, sementara pada rabun dekat
digunakan lensa cembung, dan pada penderita astigmatisma
1'
lensa yang digunakan adalah lensa silinder, namun jika proses
astigmatisme ini tidak sendirian, misalnya disertai dengan
rabun jauh (miopi) atau rabun dekat (hipermetropi), maka
lensa silinder akan digabungkan dengan lensa speris negati*e
(cekung) atau speris positi# (cembung).
Selain koreksi dengan kacamata, bisa juga dilakukan
teknik operasi untuk memperbaiki bentuk kornea yang tidak
normal. ?amun, hal yang paling penting dilakukan adalah
segera datang ke dokter, karena kelainan re#raksi mata yang
tidak diperbaiki akan menyebabkan banyak hal, misalnya
kelelahan pada mata dan yang paling buruk adalah ambliopia
(kemalasan pada mata).
F. Apa sa$a yang *a(us di'akukan untuk men+ega* te($adinya
mipia dan men+ega* mipia men$adi %e(tam%a*"
Sangat mungkin kelainan re#raksi bila tidak segera
dikoreksi dapat menyebabkan kelainan yang lebih parah.
Misalnya rabun jauh akan semakin bertamah rabun seiring
dengan pertambahan panjang bola mata. 0leh karena itu
maka dibutuhkan tindakan sebelum terjadinya gangguan
re#raksi atau tindakan pencegahan agar gangguan re#raksi
tidak terus bertambah, tindakan tersebut berupa &
1. )enerangan lampu saat membaca harus baik dan arah
sinar dari atas dan belakang.
'. Membaca dalam posisi tegak jangan membungkuk apalagi
saat tidur
,. 1ika sudah terkena gangguan re#raksi dan telah dikoreksi
dengan kacamata, maka kacamata harus selalu dipakai
.. %sahakan cukup tidur, banyak melakukan akti#itas diluar
rumah, dan saat membaca atau melakukan pekerjaan yang
menggunakan monitor jangan terus-menerus dapat
diselingi diselingi dengan mengistirahatkan mata.
2. Menjaga kesehatan umum dan kesehatan mata
1,
PEMERIKSAAN
)eralatan yang dibutuhkan antara lain &
o Kartu snellen
o Kartu baca
o )inhole
o Kartu astigmatisma

Kartu 5abun $ekat
TEKNIK PEMERIKSAAN /ISUS -AU,
Bontoh
Kartu +stigmatisme
Kartu Snellen

1.
1. Meminta pasien untuk duduk 8 meter di depan kartu snellen,
jika menggunakan kacamata diminta untuk membuka kacamata
tersebut.
'. 7akukan pemeriksaan dari mata kanan terlebih dahulu dengan
meminta menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri tanpa
menekan kelopak bola mata kiri.
,. Minta pasien untuk menyebutkan angka yang terdapat di kartu
snellen. Mulai dari angka yang paling atas (besar) hingga paling
ba"ah atau hingga pasien tidak dapat membacaAsalah
menyebutkan.
.. Setelah menemukan maksimum penglihatan maka lihat pada
tepi dari setiap angka kartu snellen maka terlihat kode untuk
angka tersebut. Sebagai contoh jika seorang pasien dapat
menyebutkan angka dengan benar hingga baris kode '/
sedangkan pasien tersebut duduk dengan jarak 8 meter dari
kartu snellen, maka *isus pasien tersebut adalah 8A'/. :ni
berarti bah"a orang tersebut dapat membaca dengan jarak 8
meter sedangkan orang dengan penglihatan normal dapat
membaca dengan jarak '/ meter.
2. 1ika pasien tidak bisa membaca huru# paling besar di kartu
Snellen, maka lakukan perhitungan dengan menggunakan jari
mulai dari jarak 1 meter, dan mundur tiap meter sampai pasien
tidak bisa menyebutkan lagi angka yang ditunjuk oleh jari
pemeriksa. Sebagai contoh seorang pasien dapat membaca
dengan menggunakan jari hingga jarak 2 meter maka *isus
pasien tersebut adalah 2A8/ (jarak orang normal dapat melihat
perhitungan jari adalah 8/ meter).
8. 1ika pasien tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 meter maka
lakukan lambaian tangan secara *ertikal dan horiContal dan
minta pasien untuk mengatakan arah dari lambaian tangan
pemeriksa. 1ika pasien dapat membaca lambaian tangan maka
*isus pasien menjadi 1A,// dimana orang normal dapat melihat
lambaian tangan dari jarak ,// meter.
12
9. 1ika pasien dalam jarak 1 meter tidak dapat melihat lambaian
tangan, maka lakukan pemeriksaan dengan menggunakan
lampu senter. 3idupkan lampu senter didepan pasien dan tanya
pasien apakah dia melihat cahaya atau tidak dan minta pasien
untuk mengatakan arah dari cahaya tersebut. )enilaian *isus
pasien tersebut adalah 1Atak hingga, dimana orang dengan
penglihatan normal dapat melihat cahaya dengan jarak tak
hingga.
=. 1ika pasien tetap tidak dapat melihat maka pasien tersebut
dikatakan no light perception atau tidak ada persepsi akan
cahaya.
>. 7akukan dengan mata sebelahnya.
1/. 1ika *isus tidak 8A8 maka lakukan pemeriksaan dengan
menggunakan pinhole, dengan cara yang sama dengan
pemeriksaan *isus biasa.
TEKNIK PEMERIKSAAN /ISUS )EKAT
1. Minta pasien untuk memegang kartu baca ,/-,2 cm dari mata
'. )eriksa mata secara bergantian, kanan dan kiri. Minta pasien
untuk menutup mata yang tidak diperiksa tanpa menekan bola
mata
,. Minta pasien untuk membaca kartu tersebut dari kalimat
dengan huru# terbesar sampai dengan kalimat dengan huru#
terkecil yang masih dapat diidenti#ikasi dengan baik.
TEKNIK PEMERIKSAAN ASTIGMATISMA
1. Meminta pasien untuk duduk 8 meter di depan kartu snellen,
jika menggunakan kacamata diminta untuk membuka kacamata
tersebut.
18
'. 7akukan pemeriksaan dari mata kanan terlebih dahulu dengan
meminta menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri tanpa
menekan kelopak bola mata kiri.
,. Minta pasien untuk melihat ke arah kartu astigmatisma.
.. :denti#ikasi bila ada garis yang tidak terlihat jelas atau
berbayang. )ada orang normal, semua garis terlihat sama
tegas.
19
FORMU0IR REKAM ME)IS PEMERIKSAAN MATA
I)ENTITAS YANG )IPERIKSA
?ama &
%sia &
+lamat &
I)ENTITAS PEMERIKSA
?ama &
%sia &
)ekerjaan &
,ASI0 PEMERIKSAAN
Mata kanan Mata kiri
-isus jauh
Koreksi pinhole
-isus dekat
+stigmatisma
KESIMPU0AN PEMERIKSAAN 1
DDDDD. ,
DDDDDDDDDD. , '/D
)emeriksa,
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

Anda mungkin juga menyukai