100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
196 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut merupakan desain jembatan kayu rangka atas dengan panjang 16 meter dan lebar 3 meter yang terdiri dari 8 segmen. Dokumen ini membahas tentang data struktur jembatan, analisis beban yang meliputi beban mati, beban hidup, beban angin dan beban hujan serta kombinasi beban yang dihitung untuk menentukan kapasitas struktur jembatan.
Dokumen tersebut merupakan desain jembatan kayu rangka atas dengan panjang 16 meter dan lebar 3 meter yang terdiri dari 8 segmen. Dokumen ini membahas tentang data struktur jembatan, analisis beban yang meliputi beban mati, beban hidup, beban angin dan beban hujan serta kombinasi beban yang dihitung untuk menentukan kapasitas struktur jembatan.
Dokumen tersebut merupakan desain jembatan kayu rangka atas dengan panjang 16 meter dan lebar 3 meter yang terdiri dari 8 segmen. Dokumen ini membahas tentang data struktur jembatan, analisis beban yang meliputi beban mati, beban hidup, beban angin dan beban hujan serta kombinasi beban yang dihitung untuk menentukan kapasitas struktur jembatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yg memiliki banyak pulau maka dari itu Indonesia memiliki julukan sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau (citra satelit terakhir menunjukkan 18,108 pulau) termasuk 9.638 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni. (Sumber: http://pustaka-alam- buatsemua.blogspot.com/2011/06/indonesia-negara-kepulauan-terbesar-di.html)
(Sumber : www.google.com) Mengingat kondisi alam Negara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari banyak pulau, pegunungan, bukit, sungai serta kondisi tanah yang lunak seperti rawa rawa dan tanah gambut yang tersebar di seluruh Indonesia maka jembatan merupakan salah satu infrastruktur yang sangat vital untuk menunjang kelancaran sistem transportasi, perekonomioan Negara, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. [Pick the date] [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
[Type text] Page 2
Jembatan merupakan sebuah struktur yang menghubungkan dua daerah yang terpisah oleh suatu rintangan (sungai, rawa rawa, jurang, selat, dll). Saat ini teknologi pembuatan jembatan sudah berkembang sangat pesat. Di Indonesiapun jembatan juga berkembang pesat sebagai struktur yang menhubungkan dua daerah yang terpisah. Seperti salah satu contohnya adalah jembatan Suramadu yang baru saja di bangun untuk mehubungkan antara pulau Jawa dan pulau Madura. Namun tidak lepas dari sejarah, jembatan pertama kali dibuat dengan menggunakan bahan kayu untuk menyebrangi sungai . Jembatan dengan menggunakan bahan kayupun memiliki beberapa nilai lebih dibandingkan jembatan yang terbuat dari bahan lain seperti baja atau beton. Jembatan kayu terlbebih memiliki nilai seni atau nilai artistik yang lebih ketimbang jembatan dari bahan lain. Namun pada jaman sekarang ini bahan kayu semakin susah dicari dan harganya sangat mahal. Oleh karena itu kita memerlukan inovasi inovasi untuk pembuatan jembatan dari bahan kayu agar jembatan kokoh, tahan lama, ekonomis dan terlebih agar pembuatan jembatan dari bahan kayu tidak merusak alam.
[Pick the date] [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
[Type text] Page 3
BAB II DESAIN JEMBATAN UKURAN SEBENARNYA 2.1 Data Struktur Jenis jembatan: Jembatan kayu rangka atas Komponen Jenis / Tipe Tumpuan Sendi Rol (Rubber Pad) Jumlah Segmen 8 Segmen Sambungan Plat, Pasak Kayu, Lem Kelas Kuat Kayu II Jenis Kayu Bangkirai
Dimensi 8x8 cm 16x16 cm 16x24 cm Plat Lantai Multiplek 36 mm
Spesifikasi Panjang (m) Bentang Sendi Rol (Rubber Pad) Lebar 8 Segmen Tinggi Plat, Pasak Kayu, Lem Panjang Total Dimensi 8x8 cm 19,48 m Panjang Total Dimensi 16x16 cm 17,09 m Panjang Total Dimensi 16x24 cm
18,1 m
Pembebanan Keterangan Beban Statis Sesuai dengan pembebanan untuk pejalan kaki Lendutan Ijin -
[Pick the date] [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
[Type text] Page 4
Gambar Konstruksi Jembatan Asli
[Pick the date] [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
[Type text] Page 5
2.2 Analisa Struktur Jembatan kayu di rencanakan untuk pejalan kaki dengan bentang panjang 16 meter , lebar 3 meter , dan tinggi 2 meter , yang terdiri dari 1 jalur dan 2 lajur . Plat lantai kendaraan terbaut dari papan kayu keras dengan spesifikasi sebagai berikut : Tebal : 3,6 cm Berat : 11 Kn/m 3
Berat Jenis : 1120 Kg/m 3
(Tabel 3 RSNI T-02-2005 Pembebanan Untuk Jembatan) Direncanakan terdapat 2 gelagar memanjang dengan jarak antar gelagar memanjang adalah 3 m dan 9 gelagar melintang dengan jarak antar gelagar melintang adalah 4 m. Perencanaan Plat Lantai Kendaraan Beban Mati Beban mati merupakan semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan yang dianggap merupakan satu kesatuan tetap dengannya. (RSNI T-02-2005). Berat sendiri papan pejalan kaki = 0,036 x 1120 = 40,32 kg/m 2
Berat sambungan = 10% x 161,28 = 4,032kg/m 2 + Total beban mati = 44,352 kg/m 2
Berat sendiri terpusat = 44,352 x 3 m x 4 m = 532,225 kg (tengah) Berat sendiri terpusat = 44,352 x 1,5 m x 4 m = 266,112 kg (tepi) Faktor beban ultimate akibat beban mati kayu : 1,4 (Tabel 4)
[Pick the date] [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
[Type text] Page 6
Perencanaa Beban Hidup Semua beban yang berasal dari berat kendaraan-kendaraan bergerak/lalu lintas dan/atau pejalan kaki yang dianggap bekerja pada jembatan. (RSNI T-02-2005). Perencanaan beban sandaran pejalan kaki Sandaran untuk pejalan kaki harus direncanakan untuk dua pembebanan rencana daya layan yaitu w* = 0,75 kN/ meter. Beban-beban ini bekerja secara bersamaan dalam arah menyilang dan vertikal pada masing-masing sandaran. Tiang sandaran direncanakan untuk beban daya layan rencana: P =w*L L adalah bentang palang diantara tiang dalam m, hanya dari bagian atas sandaran. Tidak ada ketentuan beban ultimit untuk sandaran. Direncanakan tinggi tiang 90 cm dan tiap segmen memiliki 2 tiang. Maka P =0,75kN/m * 2 m P =1,5 kN P =150 kg
Perencanaan Beban Angin Beban angin bekerja secara merata pada seluruh bangunan atas. Beban angin dapat dihitung dengan persamaan : T EW =0,0006 x C w x V w 2 x A b (kN) Luas ekuivalen yang terkena beban angin adalah 30 % dari luas kedua sisi rangka luar. A b = 30% x 20,024 = 6,0072 m 2
Menentukan nilai C w : (Tabel 27) b = lebar keseluruhan jembatan dihitung dari sisi luar sandaran = 3,4 m d = tinggi bangunan atas= 2 m Sehingga :
= 1,7 Maka: Cw = 1,68 (dengan interpolasi)
[Pick the date] [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
[Type text] Page 7
Kecepatan angin rencana = V w = 30 m/dt (Tabel 28) Sehingga : T EW = 0,0006 x C w x V w 2 x A b (kN) = 0,0012 x 1,68 x 30 2 x 6,0072 = 5,4497 kN = 544,97 kg
Beban Hujan Pada Lantai Kendaraan Berat jenis air : 1000 kg/m 3
Beban hujan untuk 1 pias (t = 3,6 cm) = 0,36 x 1000 = 36 kg/m 3
Beban Terpusat = 36 x 3 m x 4 m = 432 kg (tengah) Beban Terpusat = 36 x 1,5 m x 4 m = 216 kg (tepi)
Beban Kombinasi Kombinasi 1 = 1,4 B.Mati+1,8 B.Hidup+1,2B.Angin+B,Hujan Tengah = 1,4 x 532,225 + 1,8 x 150 + 1,2 x 544,97 + 432 = 2101,079 kg
Kombinasi 1 = 1,4B.Mati+1,8 B.Hidup+1,2 B.Angin+B,Hujan Tepi = 1,4 x 266,112 + 1,8 x 150 + 1,2 x 544,97 + 216 = 1512,52 kg
Kombinasi 2 = 1,4 B.Mati + 1,8 B.Hidup + B,Hujan Tengah = 1,4 x 532,225 + 1,8 x 150 + 432 = 1447,115 kg
Kombinasi 2 = 1,4 B.Mati + 1,8 B.Hidup + B,Hujan Tepi = 1,4 x 266,112 + 1,8 x 150 + 216 = 858,5568 kg