MENGGUNAKAN BETON PRACETAK 400 DENGAN HRS UNTUK MEMENUHI
TARGET UMUR RENCANA JALAN
Oleh : Ir. Sukanto (Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Timur)
ABSTRAK
Konstruksi jalan fleksibel yang bahan dasarnya Asphalt Rata-rata belum dapat memenuhi target umur rencana jalan akibat perubahan iklim di Indonesia yang rata-rata pada siang hari mencapai panas 67C pada badan jalan sehingga mempercepat pelapukan aspal akibat oksidasi pengaruh energi panas sinar ultra violet, dan sisa-sisa genangan air pada badan jalan menyebabkan stripping, sedangkan overload kendaraan yang lewat menyebabkan jalan mudah mengalami deformasi hingga terjadi kerusakan jalan lebih dini dari umur rencana jalan. Untuk mencegah terjadinya permasalahan di atas diperlukan konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai stabilitas yang tinggi serta mempunyai ketahanan terhadap cuaca tropis dan fleksibilitas terhadap pegeseran roda kendaraan overload. Konstruksi perkerasan jalan komposit dengan menggunakan konstruksi Beton Pracetak K400 sebagai pondasi atas khusus untuk menerima beban kendaraan overload, karena sifatnya yang mempunyai nilai stabilitas yang tinggi. Sedang untuk Lapisan Aus digunakan HRS sesuai dengan spesifikasinya yang mempunyai nilai fleskibilitas yang tinggi dan tidak mempunyai nilai struktur guna melindungi lapisan di bawahnya terhadap pengaruh cuaca dan geseran roda kendaraan. Konstruksi jalan komposit beton pracetak K 400 dengan HRS memenuhi persyaratan yang timbul akibat pengaruh tersebut di atas, di samping biayanya yang lebih murah dari pada konstruksi jalan fleksibel karena perbandingan antara harga asphalt harga semen adalah 6 : 1, untuk memenuhi target umur rencana jalan dengan dana anggaran yang terbatas sesuai dengan keadaan perekonominian Bangsa Indonesia saat ini.
Kata kunci HRS lapisan penutup sebagai flexibilitator terhadap geseran roda dan pengaruh cuaca yang panas, pengaruh air hujan, sesuai sifat Aspal yang stabilitasnya rencah dengan kadar aspal tinggi. Beton pracetak k 400 dengan tulangan sebagai stabilitas yang menerima overload beban kendaraan dengan kontak roda ban kendaraan 30 x 50 cm, sesuai dengan sifat beton yang mempunyai nilai struktur tinggi dengan fleksibilitas rendah. Mengadopsi teknologi import seharusnya disesuaikan dengan kondisi cuaca tropis dan pelaksanaan disiplin konstruksi SDM bangsa Indonesia sendiri.
BAB I KONSTRUKSI JALAN KOMPOSIT BETON PRACETAK 400 DENGAN HRS UNTUK MEMENUHI TARGET UMUR RENCANA JALAN
Pendahuluan
Konstruksi jalan yang menggunakan konstruksi fleksibel (lentur) yang biasa digunakan pada baik jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten rata-rata kurang bisa memenuhi target umur rencana jalan. Hal ini terasa kalau sudah datang musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi yang menggenangi badan-badan jalan yang mengakibatkan konstruksi jalan berlubang dengan kerusakan yang cukup parah. Apa lagi kalau dilewati kendaraan dengan beban overload kendaraan yang yang menyebabkan proses kerusakan konstruksi jalan menjadi lebih cepat. Hal semacam ini disaksikan sendiri oleh bapak Mentei Pekerjaan Umum dan Anggota Komisi V DPD RI. Kerusakan jalan semacam ini mengganggu kenyamanan berkendaraan, mengancam keselamatan pemakai jalan, dan tidak baik dari segi pelayanan publik.
Latar Belakang Permasalahan
Konstruksi fleksibel (lentur) yang banyak menggunakan bahan baku dari bahan dasar aspal curah yang kualitasnya hasilnya kurang begitu baik karena pada siang hari antara jam 12 00 15.00 WIB temperatur cuaca panas pada badan jalan rata-rata mencapai 67 C. Pengaruh sinar ultra violet sinar matahari mempermudah proses oksidasi sehingga mempercepat pelapukan aspal, apa lagi dengan adanya genangan sisa-sisa air hujan pada badan jalan yang menyebabkan proses stripping (pengelupasan) kelekatan aspal pada agregat. Begitu juga akibat beban overload kendaraan yang tidak dapat dihindarkan karena tuntutan peningkatan kebutuhan ekonomi masyarakat yang harus diterima oleh konstruksi jalan mengakibatkan jalan mudah mengalami kerusakan dini yang menyebabkan target umur rencana jalan kurang bisa terpenuhi. Di sisi lain kita yang membangun jalan dituntut untuk meningkatkan kualitas konstruksi jalan dengan dana anggaran yang terbatas.
Maksud dan Tujuan
Dalam paparan ini penulis dengan pengalaman dan pengamatan selama 10 tahun terakhir di bidang konstruksi jalan bermaksud mengajak kepada pengambil keputusan untuk menggunakan konstruksi jalan komposit beton pracetak K 400 dengan lapisan atas mennggunakan lataston HRS di atas konstruksi jalan yang ada. Sebagai wujud penerapan teknologi tepat guna sesuai dengan sumber daya manusia (SDM) Bangsa Indonesia yang penerapan disiplin konstruksinya masih perlu ditingkatkan, karena konstruksi jalan komposit ini lebih efisien, ekonomis, mudah pengawasannya dan lebih kuat dari pada konstruksi jalan fleksibel yang ada dengan hasil yang dapat lebih optimal. Konstruksi jalan fleksibel menggunakan bahan baku aspal yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan bahan baku dari semen dengan perbandingan harga 1 : 6. Disamping itu, harga aspal kenaikannya selalu segnifikan mengikuti harga pasar minyak internasional. Untuk itu mohon kiranya paparan usulan tulisan ini yang merupakan temuan konstruksi jalan komposit yang baru dikaji lebih lanjut dan dikembangkan bukan hanya sekedar untuk wacana saja akan tetapi agar bisa lebih bermanfaat untuk baik jalan negara maupun jalan provinsi guna memenuhi target umur rencana jalan yang berdampak memperkecil biaya anggaran untuk pembangunan jalan, yang akan lebih bermanfaat bagi Bina Marga kususnya, Negara dan Bangsa Indonesia pada umumnya.
KRITERIA PERKERASAN KONSTRUKSI JALAN FLEKSIBEL KOMPOSIT DAN RIGID
NO. PERINCIAN PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KOMPOSIT PERKERASAN KAKU KETERANGAN 1. KENYAMANAN MEMUASKAN PEMAKAI CUKUP BAIK BISING KURANG BAIK UNTUK LALULINTAS
2. KETAHANAN KURANG KUAT KUAT KUAT 3. KEKAKUAN KURANG TINGGI LEBIH TINGGI 4. JUMLAH LAPISAN LEBIH BANYAK CUKUP CUKUP 5. KELAS KONSTRUKSI KELAS TINGGI KELAS TINGGI KELAS TINGGI 6. KEAWETAN KURANG AWET AWET AWET 7. PEMELIHARAAN SERING /BERAT KECIL/RINGAN KECIL/RINGAN 8. KEMAMPUAN PENYEBARAN GAYA KE BAWAH KURANG EFFEKTIF EFFEKTIF EFFEKTIF 9. TEBAL LAPISAN KONSTRUKSI LEBIH TEBAL LEBIH TIPIS TIPIS 10. BIAYA KONSTRUKSI AWAL TINGGI, PEMELIHARAAN TINGGI TOTAL TINGGI AWAL RENDAH PEMELIHARAAN RENDAH TOTAL RENDAH AWAL TINGGI PEMELIHARAAN RENDAH TOTAL RENDAH
11. KEMUDAHAN DALAM OVERLAY MUDAH
MUDAH CUKUP
BAB II ANALISA STRUKTUR
I ANALISIS STRUKTUR KONSTRUKSI JALAN KOMPOSIT GAMBAR 1.1 DIAGRAM PENYEBARAN GAYA HRS 3 CM BETON PRACETAK K 400 12CM PASIR PONDASI TEPI K 225 P
Muatan MST 10 ton Binamarga ( SNI 1732- 1989 F ). Traller 1.2.2 Muatan total maximum P = 26 ,2 ton
18 % P 41 % P 41 % P
A. HRS (Hot Rolled Sheet) sebagai lapisan Penutup. Tidak menerima beban kendaraan hanya untuk mencegah masuknya air dari permukaan jalan ke dalam perkerasan sehingga dapat mempertahankan kekuatan konstruksi pondasi atas dari beton K400, karena HRS mempunyai nilai kekenyalan yang tinggi dan tidak mempunyai nilai struktural (open graded). Kriteria HRS sebagai lapisan Penutup : Kedap air Kekenyalan yang tinggi > 2 mm Tidak mempunyai nilai struktural Stabilitas 450 kg - 850 kg Awet tahan lama . B. Pondasi Tepi menggunakan beton K225. Fungsi Pondasi tepi adalah menerima Gaya Transversal Horizontal H dari beban kendaraan dan mencegah terjadinya pergeseran dari beton Pracetak K 400 ke samping. P PONDASI TEPI BETON k225 pracetak k 400 JOIN SEAL 5 MM
H
PERKERASAN YANG ADA JALAN YANG ADA A. ANALIS STRUKTUR BETON K 400 PENERIMA BEBAN KENDARAAN Asumsi desain : 1. Muatan MST10 ton yang mewakili kendaraan trailler 1,2 2 muatan max 26,2 ton. 2. Pasir sebagai crown bila diperlukan di atas lapisan perkerasan yang ada sebagai perata pembebanan kendaraan : 3. Titik kontak roda ban terhadap perkerasan 30 cm x 50 cm yang hanya diterima oleh beton pracetak K 400. 4. Berat sendiri dan muatan P MST 10 ton hanya diterima oleh pelat beton pracetak K400 50x50x12 5. Subgrade kondisi mantap tidak terjadi bleeding, dengan Sub Base course CBR 100% 1. STANDAR PEMBEBANAN MST 10 TON TITIK KONTAK BAN 30 X 50 CM TERHADAP PRACETAK K 400
Muatan terberat pada Trailer 1,2 2 max 26,2 ton + P = 41% x 26,2 ton : 2 = 5,371 ton
P M P M
Karakteristik Beton dan Besi Beton
Beton K 400 GbK = 400 kg, Eb=6400 x V Gbk = 6400*20 U2 Gak = 3200 kg Ga ijin = 1850 kg/cm2, Ea =2.100.000 Gb tegangan beton tekan =0,56 teg beton karakteristik =0,56*400 = 224kg/cm2 Gb tegangan beton tarik = 0,63 V Gbk =0,63xV400 12,6kg/cm Berat sendiri beton q =0,5x0,5 x0,12x2,4 = 72kg/bh 1.1. Kontrol terhadap tegangan tekan beton -Gb Tegangan tekan diterima oleh Beton
0,50m P M
0,50m
30
Gb tegangan beton tekan = 5371 : 30 *50 = 3,58 KG / CM 2 = 3,58 KG /CM2 < Gn+ 224 kg/cm2
Pracetak 30 x 50 x 12 kuat menerima beban MST 10 ton (OK)
1.2. KONTROL TERHADAP TEGANAGAN TARIK BETON
Gb Tegangan tarik dipikul oleh Besi Beton Beban P = 10 ton terhadap roda ban kontak thd perkerasan 30 x 50 Gb tegangan erjadi 5371 / 30*50 =3,58 kg/cr < 12,60 kg/cm2 (ok)
D = T = b' X 5 / 6 X h X 1 /2 D = 3,58*9*1/2*3/6 , 3/ 6 h Z =5 /6 h = M = 7,875 KG h M = 7,8755 X 5 /6 *h = 50,10 kgcm T
PEMBESIAN M= P x L = x 5.371 x 50 = 67.138 kg cm Gb = 224 kg cm2 Ga = 1850 kg / cm2 N = Ga = 1850 kg/Gb = 224 kg cm2 = 16 QO = Ga = 1850 kg / : Gb x n = 1850 : 16 * 224 = 0,516 QO = 0,516 < Q = 8,009 (ok) tabel caran n lentur H = 12 3 = 9 cm
Ca = h : VN x M : b x Ga
=9: V 16x67.138 / 50* 1850 =9 : V 11,61 =9: 3,41 2 Q 10 mm 22cm =2,64 Q = 0,855100 N *W = 16,75
50
A = W x B x H = 16,75 : 100 x 16 x 50 x 9 = 5,45 cm2 Pakai 2 10mm 22 cm= 7,14 cm 2
12
1.3. KONTROL TERHADAP GAYA GESER BETON
Akibat D terhadap geser Kontrol terhadap Geser t^ geser = 0,68 V Gb t ^ b = 0,68V 400 = 0.68 x 20 P = 13,62 kg / cm t^g
t^g Dmax = 5.371 kg D = T T bp terjadi = P : 2 (30 + 50+2 * 12) x 12 = 5371 : 2.496 = 4,8kg / cm = 4,8kg / cm < t ^ gsr 13,62 kg / cm 2 (ok) KUAT TERHADAP GESER
Beton Pracetak K 400 50 x 50 x 12 bisa dilaksanakan
1.4. Kontrol beban MST 10 ton terhadap dimensi Pracetak 50 x 50 x 12 - U 32 Ga' = 1850 kg / cm 2 ; 2.100.000 kg/cm2 - K 400 Gb' = 224 kg / cm 2
Faktor ekivalent n = Ea / Eb = 2.100.000 / 128.000 = 16,406 Untuk memikul beban P diperlukan beton dengan luas; Ab = luas besi beton @ 6 mm = 0,5 cm2 Ab' = P : G'b Ab= 3x0,5x16.4062 = 24,60938 cm 2 Ab' = 50 x 50 = 2 500 cm 2 + 24,6025 cm2 = 2.524,6025 cm2 Luas Pracetak 50 x 50 cm kuat menerima beban K 400: Gb = 224 kg / cm2 P = 224 x 2524.6025 =565.510 kg =565.510 kg > 5.371 KG(OK)
1.5.Kontrol terhadap pembebanan bidang kontak 30 x 50 K. 400:Gb = 224 kg / cm2 A = 30 x 50 (Bid kontak) = 1500 cm2 P = 1500 x 224 = 336 000 kg Pracetak menerima beban terhadap bidang kontak P = 336 ton > 10 TON (OK)
Kesimpulan : Pelat pra cetak ukuran 50x50x12 kuat menerima beban roda 10 ton karena bisa menerima beban seberat maximum P 333ton dan terhadap bidang kontak beban seberat P = 336 ton
Gambar M P M P
P 50 cm
12cm
50 cm
1.6. Kontrol pelat pracetak sebagai lapisan pondasi atas
Kontrole plat pracetak 50x50x12 sebagai lapis pondasi atas (base course) lebih kuat dari pada ATB sebagai pondasi atas dengan AC WC sebagai lapisan penutup ditinjau dari stabilitas : Spesifikasi ATB stabilitas sebagai Base Course : - Stabilitas spesifikasi 750 kg, bidang kontak marshall test silinder 7,5 x 10 cm - Flexible pavement kontak ban thd perkerasan 11x33 cm G'b A T B Stabilitas : Luas bid kon Marshall = 750 : 7,5 x 10 P< 7,499 ton P< 336 ton FLEXIBEL PRACETAK = 10 kg / cm2
ACWC + ATB hanya menerima beban p max terhadap bidang kontak = 11 x33 x (10+ 10,66) = 7.499 KG G'b pra cetak pelat beton K 400 Gb= 224 kg/cm2 > FLEKSIBEL = 20,66 KG/CM2 (ok)
1.7 Kontrol terhadap ketebalan Pelat STANDART PEMBEBANAN MST 10 ton Titik kontak ban terhadap perkerasan 30 cm x 50 cm
P 5,371 ton M P M
H M
50
Titik kontak ban kendaraan
30 CM
50 cm Karakteristik beton dan besi beton Berat sendiri beton Q = 0,5 x0,5 x 0,12 x 2,4 = 0,06 ton = 90 kg. / bh . Beton k 400 bK = 400 kg / cm2 b' ijin = 224 kg / cm 2 t ijin geser = 13,62 kg / cm 2 gs m = 35 kg / cm 2. U 32 ak = 32000kg / cm2 a ijin = 1850 kg / cm2 Muatan sumbu roda belakang max 26,2 ton P = 5371 kg = 5371 kg + 90 kg = 5461 kg. M = 1/ 4 Q x L , W = 1 / 6 B X H X H b' = M / W = 1 / 4x 50 x 5461 / 1/6 x 50 x X H X H 12,6 kg /cm 2 = 68.725 1/6 x 50 x H x H H = V 80,67 = 9 CM (TEBAL MIN) t ijin geser = 1,5 x / A (tanpa tulangan miring) 13,62 = 1,5 X 5.461 / 50 x H. H = 12 CM (TEBAL MIN) Besi 6mm Memakai tulangan miring 6 mm . t gs m = 35 kg / cm 2. 12 t gs m = 35 kg / cm 2 = 1,5 x Q / A = 1,5 x 5.461 / 50 x H H = 4,65 cm (tebal min) Diambil dengan ketebalan beton H = 12 cm dengan tulangan miring. BETON K 400 DENGAN UKURAN 50 X 50 X 12 DAPAT DILAKSANAKAN
II. ANALISIS STRUKTUR KONSTRUKSI LENTUR Paparan penulisan ini hanya berfokus analisis struktur konstruksi jalan pleksibel dengan desain perkerasan lentur hanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman di lapangan selama10 tahun terakhir. 2.1 Permasalahan 1. PERENCANAAN : Jalan negara atau jalan provinsi 2. Tipe Jalan : 6 lajur 2 arah terbagi 3. Umur Rencana : 5 th 8 th 2.2 Data : Hanya sebagai contoh yang mewakili Kondisi iklim setempat : Curah hujan ratarata 750 mm per tahun Kelandian ratarata : 6 % BEBAN SUMBU (TON) JENIS KENDARAAN VOLUME DEPAN BELAKANG MOBIL PENUMPANG 1.500 1 1 BUS 480 3 5 TRUK 10 TON 100 4 6 TRUK 20 TON 60 6 14 Angka pertumbuhan lalu lintas : 8% per tahun. Hasil Benkel Man Beam dengan CBR antara 90 % - 100 % di atas jalan yang ada di dapat hasil pengamatan di lapangan selama10 th terakhir dengan menggunakan konstruksi : GAMBAR 2. ACWC 4 - 5 CM
ATB 5 8 CM ATBL 2,5 3 CM
2.3 Analisis Struktur Konstruksi Fleksibel : Penyebaran Gaya Diagram
P
ACWC ( Wearing course)
ATB (Base Course) ATBL (Lapis perata)
JALAN YANG ADA
2.4. ACWC (ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE) Jalan yang ada ACWC sebagai lapisan penutup (Wearing cource) dengan kriteria harus terpenuhi :
1. Sebagai lapisan pelindung terhadap pengaruh cuaca dan air 2. Menahan beban roda kendaraan langsung untuk di searing ke lapisan di bawahnya dengan stabilitas lebih besar dari pada lapisan di bawahnya seperti yang tertera diagram di atas. Spesifikasi ACWC standar Bina Marga dan ASSHO 83 : 1. Rongga dalam campuran 4,9 5,5 % 2. Rongga terhadap agregat > 15 % 3. Stabilitas > 800 kg 4. Kadar aspal 4,8 5,5 % 5. Penyerapan terhadap agregat < 1,2 % Realisasi kondisi di lapangan dan hasil uji petik : Pengaruh cuaca di lapangan pekerjaan konstruksi fleksibel dengan udara yang panasnya pada siang hari 67 C karena sinar ultravioletnya dan pengaruh air hujan mempercepat proses oksidasi aspal yang berakibat memudahkan aspal mengalami proses stripping lebih cepat. Aspal curah kualitas hasilnya juga kurang begitu baik, karena harga aspal lebih tinggi dari pada harga minyak tanah atau residu. Menggunakan kadar Aspal spesifikasi 4,9 5,5 % bedasarkan Standard AASHO 83 campuran FA (fine agrgat) # 8 200 yang seharusnya menggunakan agrgat abu batu stone crusher bukan pasir (sand) karena bantuk pasir yang bulat tidak ada keyloeking (pengunci) di samping penyerapan asphalt cukup tinggi > 3 % realisasi di lapangan menggunakan sedikit FA abu b atu # 8 200 lebih banyak menggunakan pasir (sand). ACWC sebagai lapisan aus yang berfungsi menahan beban kendaraan secara langsung : Standard Marshall test ring silinder tekanan 7,5 cm x 10 cm dengan stabilitas spesifikasi 800 kg. Gb = Tekanan ijin per cm2 ACWC Gb = 800 kg : 7,5 x 10 cm2 = 10,66 kg / cm2 Over load kendaraan Q = 0,41 x 26,2 ton : 2 = 5,371 kg. Titik kontak ban kendaraan 11 cm x 33 cm, = 11x33x10,66 = 3,87 ton G ak = tekanan beban kendaraan terhadap ACWC = 5371 kg : 11 cm x 33 cm = 14,78 kg cm2 Gb = 10,66 kg / cm 2 < G ak = 14,78 kg cm2 (tidak kuat)
KESIMPULAN :
Dengan faktor tersebut di atas ACWC kurang memenuhi persyaratan kriteria sebagai lapisan aus (waering course) hingga umur rencana kurang dapat terpenuhi.
2.5. LASTON ATAS (ATB) SEBAGAI PONDASI ATAS :
Kriteria ATB sebagai lapis pondasi atas (base Coarse) yang harus terpenuhi Sebagai pendukung terhadap beban lalu lintas lapisan ACWC dan melindungi konstruksi lapisan di bawahnya terhadap air dan cuaca. Mempunyai nilai struktural yang tinggi dan peka terhadap penyimpangan dalam perencanaan dan pelaksanaan.
Spesipikasi Standart Bina Marga untuk ATB 1. Stability : min 750 kg 2. Flow kelelahan : 2 4 mm 3. Kadar asphalt : min 6,0 % Realisasi kondisi dilapangan dan hasil uji petik :
Dalam pelaksanaan penetrapan hot mix sebenarnya diperlukan kedisiplinan konstruksi yang tinggi baik waktu pengolahan Hotmix dari AMP maupun dalam pelaksanaan penghamparan dilapangan berhubung penetrapan disiplin konstroksi kurang, hingg target campuran Well Graded yang mempunyai nilai structural sering tidak terpenuhi begitu juga dalam penghamparan baik Man powernya maupun Peralatannya yang Belum bisa memenuhi Standard spesipikasi. ATB sebagai lapisan pondasi atas pendukung terhadap beban kendaraan diatasnya dengan nilai struktural dan stabilitas yang tinggi Standard Marshalt test Ring Silinder tekanan 7,5 cm x 10 cm dengan stabilitas spesipikasi ATB 750 kg.
Gb = Tekanan ijin per cm2 ATB
Gb = 750 kg : 7,5 x 10 cm2 = 10 kg / cm 2 = 10 x 11x33 = 3,63 ton Beban kendaraan Over Load kendaraan P = 0,41 x 26,2 ton : 2 = 5,371 kg. Titik kontak ban kendaraan 11 cm x 33 cm G ak = tekanan beban kendaraan terhadap ATB = 5371 kg : 11 cm x 33 cm = 14,78 kg cm2
Gb = 10 kg / cm2 < G ak = 14,78 kg cm2 (tidak kuat)
KESIMPULAN : Dengan faktor tersebut diatas ATB kurang memenuhi persyaratan kriteria sebagai lapisan pondasi atas (Base Course) hingga kerakibat umur rencana jalan tidak bisa terpenuhi.
PERBANDINGAN KEKUATAN STRUKTUR KOMPOSIT DENGAN STRUKTUR FLEKSIBEL
Gbr.1.Diagram penerimaan tegangan maksimum terhadap bidang kontak:
KETERANGAN GRAFIK PERKERASAN 0 50 100 150 200 250 JENIS_PERKERASAN konstroksi komposit 224 Kg/cm2 FLEXIBEL 20,66 KG / CM2
Gbr. 2. Diagram Kekuatan Penerimaan Beban Terhadap Bidang Kontak :
KETERANGAN GRAFIK PERKERASAN 0 50 100 150 200 250 300 350 JENIS_PERKERASAN KOMPOSIT 336 ton flexibel 7,5 ton
BAB III ANALISIS BIAYA PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA OVERLAY PEMBUATAN JALAN KOMPOSIT DENGAN KONSTRUKSI JALAN FLEKSIBEL
Perbandingan biaya kontruksi jalan negara / provinsi lebar 7 m panjang 1.000 m gambar 1 & 2 1 .Biaya konstruksi fleksibel pavement o Take coat 0,3 l / m = 0,3 x 7 x 1000 x Rp 6.500,00 = Rp 13.650.000,00 o A T B L = 0,025 x 7 x 1 x 2,32 x 1000 x Rp 609.500,00 = Rp 247.457.000,00 o A T B tebal 7 cm = 0.07 x 7 x 1000 x Rp 1.386.000,00 = Rp 679.140.000,00 o ACWC 4 cm = 7 x 1000 x 1 x Rp 592.500,00 x2,342x 0,04 = Rp 388.206.000,00
JUMLAH TOTAL = Rp 1.328.453.000,00 2 Biaya konstruksi komposit Prime coate 0,9 l / m2 = 0,9 x 7 x 1000 x Rp 5.750,00 = Rp 36.225.000,00 Pasir 3 cm = 0,03 x 7 x 1 x 1000 x Rp 60.000,- = Rp 1.260.000,00 PRACETAK K 400 = 0.12 x 7x1000 x Rp1.041.500,00 = Rp 866.460.000,00 H R S 3 cm = 7 x 1000 x 1 x Rp 61.200,00 x 0,75 = Rp 321.000.000,00 Boring 1,2 cm Pondasi tepi = 2000 x Rp 3.000,00 = Rp 6.000.000,00 Pondasi tepi beton k 225= 0,125 x 0,12 x 2000 x Rp 534.000,0 = Rp 16.020.000,00 Joint sealing & Joint Filler = 7.000 x Rp 6.000,00 = Rp 42.000.000,00
JUMLAH TOTAL = Rp 1.288.965.000,00
Keuntungan biaya penggunaan komposit dibandingkan dengan penggunaan Fleksibel pavement per 1 km.
Konstruksi komposit menguntungkan = Rp 1.328.453.000,00 - Rp 1.288.965.000,00 = Rp 39.488.000,00 / Km Keuntungan menggunaan konstruksi komposit dalam % = 3,06 % / Km/A
GRAFIK PERBANDINGAN BIAYA OVERLAY KOMPOSIT DENGAN FLEKSIBEL
HARGA SATUAN HRS JMF DALAM M2
No. Komponen Satuan Kuantitas Harga Rp.... Harga todal Rp. A. Tenaga Kerja 1,328,453,000 1,288,965,000 1,260,000,000 1,270,000,000 1,280,000,000 1,290,000,000 1,300,000,000 1,310,000,000 1,320,000,000 1,330,000,000 BIAYA FLEXIBEL BIAYA KOMPOSIT
Jumlah harga tenaga kerja dibagi 25 384,06 B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bahan Asphalt 7.5 % Pasir 37 % C A 12.9 % M A 13.8 % F A 23.9 % Filler 3.78 %
Kg m3 m3 m3 m3 kg
181 0,55 0,22 0,25 0,318 87
5.400 60.000 150.000 160.000 150.000 550
977.400,00 33.000,00 33.000,00 40.000,00 47.700,00 47.850,00 Jumlah harga bahan dibagi 25 47.158,00 C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Peralatan A M P Tangki Air Tire Roler 8 10 HP 60 Alat bantu Tandem roller 6-8 HP 50 Asphalt finisher HP 100 Dump truck 8 10 m3 Wheell loader Sprayer Compressor
84.000,00 3.746,40 14.490,00 10.000,00 11.340,00 18.900,00 35.700,00 15.681,40 3.746,40 3.746,40 Jumlah harga peralatan dibagi 25 8.054,02 D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN & PERALATAN (A+B+C) 55.596,08 E. Overhead & laba 10%*D 5.559,61 F Harga satuan pekerjaan (D+E) 61.155,69
Dibulatkan enam puluh satu ribu dua ratus rupiah Rp. 61.200,00
HARGA SATUAN A T B L JMF I DALAM TON NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS Harga Rp. ... Harga total Rp A.
Jam Jam Jam Jam Jam Jam 0,48 0,32 0,08 0,32 0,333 0,08 3.750 4.500 5.000 4.500 4.500 4.500 1.800,00 1.440,00 400,00 1.440,00 1.498,50 360,00 Jumlah harga tenaga kerja 6.938,50 B.
1 2 3 4 5 6 Bahan
Asphalt 6.4 % Pasir 33 % C A 28.02 % M A 25 % F A 23 % Filler 2 %
kg m3 m3 m3 m3 kg
64 0,143 0,121 0,109 0,147 20
5.400 60.000 125.000 128.000 128.000 550
345.600,00 8.580,00 15.125,00 13.952,00 18.816,00 11.000,00 Jumlah Harga Bahan 413.073,00 C.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Peralatan
A M P Tangki air Tire roler 8 10 HP 60 Alat bantu Tandem roller 6-8 HP 50 Asphalt finisher HP 100 Dump truck 8 10 m3 Wheel loader Sprayer Compressor
33.600,00 3.746,40 10.080,00 5.000,00 11.340,00 11.200,00 35.700,00 15.681,40 3.746,40 3.746,40 Jumlah harga peralatan 133.840,60 D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN & PERALATAN (A+B+C) 553.852,10 E Over head & laba 10 %*D 55.385,21 F. Harga satuan pekerjaan (D +E) 609.237,31
Dibulatkan enam ratus sembilan ribu lima ratus rupiah Rp.609.500,00
HARGA SATUAN A C W C JMF DALAM TON NO. KOMPONEN SATUAN KuANTITAS Harga Rp. ... Harga total Rp A.
Jam Jam Jam Jam Jam 0,32 0,08 0,32 0,333 0,08 4.500 5.000 4.500 4.500 4.500 1.440,00 400,00 1.440,00 1.498,50 360,00 Jumlah harga tenaga kerja 6.938,50 B.
1 2 3 4 5 6 Bahan
Aspal 654 % Pasir 15 % C A 33,2 % M A 17 % F A 31,4 % Filler
kg m3 m3 m3 m3 kg
5400 0,08 0,217 0,11 0,22 22
5.400 60.000 150.000 160.000 160.000 600
291.600,00 4.800,00 32.500,00 17.600,00 35.200,00 13.200,00 Jumlah harga bahan 394.950,00 C.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Peralatan
A M P Tangki air Tire roler 8 10 HP 60 Alat bantu Tandem roller 6-8 HP 50 Aspal finisher HP 100 Dump truck 8 10 m3 Wheel loader Sprayer Compressor
33.600,00 3.746,40 10.080,00 10.000,00 11.340,00 11.200,00 35.600,00 15.649,20 3.746,40 3.746,40 Jumlah harga peralatan 136.708,40 D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN & PERALATAN (A+B+C) 538.596,90 E Over head & laba 10 %*D 53.859,69 F. Harga satuan pekerjaan (D +E) 592.456,59
Dibulatkan lima ratus sembilan puluh dua ribu lima ratus rupiah Rp.592.500
HARGA SATUAN A T B JMF DALAM M 3 NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS Harga Rp. ... Harga total Rp A.
Jam Jam Jam Jam Jam 0,444 0,222 0,333 0,333 0,222 4.500 5.000 4.500 4.500 4.500 1.998,00 1.110,00 1.498,50 1.498,50 999,00 Jumlah Harga Tenaga Kerja 9.601,50 B.
1 2 3 4 5 6 Bahan
Asphalt 65 % Pasir 23 % C A 27 % M A 25 % F A 23 % Filler 2 %
kg m3 m3 m3 m3 kg
150 0,34 0,46 0,45 0,31 39
5.400 60.000 150.000 160.000 150.000 550
810.000,00 20.400,00 69.000,00 72.000,00 46.500,00 21.450,00 Jumlah harga bahan 1.039.350,00 C.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Peralatan
A M P Tangki air Tire roler 8 10 HP 60 Alat bantu Tandem roller 6-8 HP 50 Asphalt finisher HP 100 Dump truck 8 10 m3 Wheel loader Sprayer Compressor
84.000,00 3.746,40 14.490,00 20.000,00 11.340,00 18.900,00 35.700,00 15.681,40 3.746,40 3.746,40 Jumlah harga peralatan 211.350,60 D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN & PERALATAN (A+B+C) 1.260.302,10 E Over head & laba 10 %*D 126.030,21 F. Harga satuan pekerjaan (D +E) 1.386.332,31
Dibulatkan satu juta tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah Rp.1.386.000,00
HARGA SATUAN PRIME COAT DALAM M2
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS Harga Rp. ... Harga total Rp A
Tenaga kerja
1.
2.
Pekerja
Mandor
Jam
Jam
0,0105
0,00105 3.750
5.000
39,38
5,25 Jumlah harga tenaga kerja 44,63 B.
1
2
Bahan
Asphalt 62 %
Kerosine
kg
ltr
0,6417
0,4889
5.400
2.500
3.465,18
1.222,25 Jumlah Harga Bahan 4.687,43 C.
1 2 3
Peralatan
Asphalt sprayer Compressor Pickup
Jam Jam Jam
0,0015 0,003 0,0045
75.000,00 60.000,00 45.000,00
112,50 180,00 202,50
Jumlah harga peralatan 495,00 D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN & PERALATAN (A+B+C) 5.227,06 E Over head & laba 10 %*D 522,71 F. Harga satuan pekerjaan (D +E) 5.749,76
Dibulatkan lima ribu tujuh ratus lima puluh rupiah Rp.5.750
LAPIS RESAP PEREKAT (TACK COAT) DALAM M2
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS Harga Rp. ... Harga total Rp A
Tenaga kerja
1.
2.
Pekerja
Mandor
Jam
Jam
0,0105
0,00105 3.750
5.000
39,38
5,25 Jumlah harga tenaga kerja 44,63 B.
1
2
Bahan
Aspal
Kerosine
kg
ltr
0,88
0,25
5.400
2.500
4.752,00
625,00 Jumlah harga bahan 5.377,00 C.
1 2 3
Peralatan
Asphalt sprayer Compressor Pickup
Jam Jam Jam
0,0014 0,003 0,0045
75.000,00 60.000,00 45.000,00
105,00 180,00 202,50
Jumlah harga peralatan 487,50 D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN & PERALATAN (A+B+C) 5.909,13 E Over head & laba 10 %*D 590,91 F. Harga satuan pekerjaan (D +E) 6.500,04
Dibulatkan enam ribu lima ratus rupiah Rp.6.500
SATUAN PEMBAYARAN KONTRUKSI BETON K 400 JMF DALAM SATUAN m3
NO. URAIAN SATUAN KUANTITAS HARGA SATUAN Rp. JUMLAH HARGA Rp.
KET. A
1. 2. 3 4 5
TENAGA KERJA
Pekerja Mandor Tukang Operator Driver
Jam Jam Jam Jam Jam
10 0,53 1,6 0,33 0,333
3.750,00 5.000,00 4.500,00 4.500,00 4.500,00
37.500,00 2.650,00 7.200,00 2.650,00 7.200,00
Jumlah 7.200,00 B.
1 2 3 4 5 6 7 8
BAHAN
Portland cement Pasir Batu Pecah Batu Pecah 1/2 Abu Batu Kayu perancah Air Besi 6 mm - 22
EXISTING JALAN HRS 3 CM PRACETAK BETON K 400 12cm PASIR 3 CM (hanya bila perlu untuk CROWN)
GB.2. POTONGAN MELINTANG
2 M 7 M 2 M HRS 3 CM PRACETAK BETON K 400 12cm PASIR 3 cm untuk Crown PONDASI TEPI K 225
TAMPAK ATAS
BAHU JALAN Pondasi k225 Practak K 400 Nat spacie 4 mm di isi join seal
3,5 m
DETAIL BETON PRACETAK K 400 PENULANGAN BESI 2 10 MM 22,5 CM
DETAIL BETON PRACETAK K 400
45 CM Besi miring 6 mm
12 cm
50 cm 45 CM
DETAIL BETON PONDASI TEPI PRACETAK K 225 20 15 10 100
A. METHODA PELAKSANAAN KOMPOSIT Panduan pelaksanaan : A. Pembuatan beton pracetak Beton prascetak K 400 1) Pembuatan perancah beton disesuaikan dengan bentuk konstruksi beton pracetak K 400 sebagai lapis pondasi atas. Penulangan dobel besi 6mm 22,5 cm Pembesian dengan tulangan miring 6mm BADAN JALAN 2) Kompisisi campuran beton pracetak K 400 dalam 1 M Porland cement (P C) 500 kg Pasir 0,2 M Batu pecah 0,38 M Batu Pecah 1 / 2 0,35 M Abu batu (FA) 0,10 M Pasir 0,20 M Air 200 1 3) Campuran menggunakan ready mix atau mollen dan waktu pengecoran menggunakan hand vibro 4) Setelah menunggu proses pengeringan beton sesuai dengan bentuk konstruksi, beton pracetak siap dibongkar dan dipakai Beton pracetak K 225 untuk pondasi tepi 1) Pembuatan perancah beton disesuaikan dengan bentuk konstruksi beton pracetak K 225 sebagai pondasi tepi (kantstebn) 2) Komposisi campuran beton pracetak K 225 dalam 1 M Portland cement (P C) 350 kg Pasir 0,53 M Batu pecah 0,38 M Batu pecah 1 / 2 0,35 M Abu batu (FA) 0,10 M Pasir 0,20 M Air 200 1 3) Campuran menggunakan ready mox atau mollen dan waktu pengecoran menggunakan hand vibro 4) Setelah menunggu proses pengeringan beton sesuai dengan bentuk konstruksi, beton pracetak siap dibongkar dan dipakai. KETERANGAN GAMBAR BESI 6 mm - 22,5 cm Pondasi atas beton pracetak K 400
12 50 cm 45
50 cm Pondasi Balok tepi beton pracetak K 225
10
12 cm 100 cm
15 cm . PERSIAPAN PENYIAPAN LAHAN 1. PERBAIKAN PEMBENTUKAN CROWN Bila diperlukan crown dihampar dengan pasir 3 cm di sesuaikan dengan Crownnya dan di siram air dipadatkan dengan stamper plat sampai merata padat. 2. PEMASANGAN PONDASI TEPI BETON K 225. Pengeboran 13 mm pada jalan existing dengan jarak 45 cm ,untuk di tempati pondasi tepi beton pracetak k 225. Pemasangan pondasi tepi beton k 225 seperti gambar di atas 3. PEMASANGAN BETON PRACETAK K 400 1. Pemasangan beton pracetak seperti gambar di bawah untuk menghindari kemacetan lalu lintas pemasangan hanya 1 ( satu ) jalur dan untuk jalannya kendaraan akhir pemasangan pracetak ditutup sementara dengan slope crown protection untuk memudahkan kendaraan lewat di atas pracetak tersebut. 2. Antara jarak pracetak di beri jarak speling 5 mm diisi dengan Joint seal dan Joint Filler untuk menghidari adanya susut beton dan pengembangan beton. Gb 1 .rencana kerja
EXIISTiNG JALAN
2 M 7 M 2 M
H R S 3 CM BETON PRACETAK PASIR
BAHU JALAN Pondasi BETON K 225 Practak K 400 Nat spacie 4 mm di isi join seal
3,5 m
3. Sebelum pracetak K 400 telebih dulu pembentukan crown dengan Penghamparan Pasir 3 cm harus betul betul merata sesuai dengan Crownnya 4. Galian Pondasi beton tepi dengan Cutter Saw Concreate kedalaman 21 cm lebar25cm 5. Pemasangan Beton tepi K 225 pracetak pada galian pondasi dengan di beri spacie mortar 1 cm sebagai pengunci beton ,Pracetak komposit K 400 sepanjang satu jalur . BADAN JALAN 6. Pemasangan beton pracetak seperti gambar di bawah untuk menghindari kemacetan lalu lintas pemasangan hanya 1 ( satu ) jalur dan untuk jalannya kendaraan akhir pemasangan Pracetak ditutup sementara dengan slope crown protection untuk memudahkan kendaraan lewat di atas pracetak tersebut. 7. Antara jarak pracetak di beri jarak speling 4 mm 5 mm untuk menghidari adanya susut beton dan ke tidak rataan permukaan beton pracetak.kemudian diisi dengan pasir halus pada speling tersebut. 8. Pelaburan prime coate 0,9 l / m 2 me rata diatas Beton pracetak dan pelaburan dengan mengisi celah celah speling daiantara baton Pracetak 9. Penghamparan H R S 3 cm di atas Prime coat beton pracetak 0,9 l / m2 dengan spesipikasinya.
Gb 1 .rencana kerja GALIAN PONDASI
Pasir 3 cm
EXISTENG JALAN
Gb 2 .rencana kerja
H R S 3 CM BETON PRACETAK PONDASSI TEPI
EXISTENG JALAN
Crown slope dari palat besi
10 cm 100cm
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman Silvia Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova Bandung 1992 Buku catatan harian selama mengawasi proyek peningkatan jalan proyek-proyek perkerasan lentur di Bina Marga Jawa Timur dan perkerasan kaku di dahran Saudi Arabia Buku AASHTO 86 & 93 Keamanan Konstruksi dalam Perhitungan Beton oleh Ir. Wiratman Perhitungan Lentur dengan Cara N oleh Ir. Wiratman 7 M Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya JMF beton K 225, K 400 dan JMF HRS, ACWC, CTB Perencanaan Tebal Perkerasani Jalan Raya Dirjen Bina Marga 1981 Perkerasan Rigid Pavement dengan Permasalahannya DPU Bina Marga Manual CARA PEMASANGAN KONSTRUKSI INTERBLOK OLEH : Ir. Mohamad Anas Aly penerbit YPTM JAKARTA TEKNOLOGI PERKERASAN JALAN BETON SEMEN Oleh : Ir. Mohamad Anas Aly penerbit YPTM JAKARTA Memahami Konstruksi Beton Bertulang oleh : Lucio Canonica, me,ce,etch penerbit angkasa