KLASIFIKASI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RS La ode Kamalia PSIK-STIKES IST BUTON PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 2 PENGANTAR Gelombang globalisasi yang akibat AFTA, GATT, APEC, WTO dan lain sebagainya telah menciptakan tantangan bisinis yang semakin besar, yaitu kompetisi, teknologi yang semakin canggih, peraturan dan hukum (legislation)yang lebih ketat dan pelanggan(customer) semakin berpengetahuan sehingga semakin kritis terhadap kualitas(Yamit, 2002). 3 SECARA MANAJEMEN UMUM DIPERLUKAN alternative strategi bersaing (strategy in competition) yang tepat agar perusahaan tetap memiliki growth, strength, competitiveness, profitability dan prosperity (GSCPP).
Ada enam alternative kecenderungan untuk strategi bersaing adalah: Customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Value Creation (penciptaan nilai) Product development(pengembangan produk) Benchmarking (patok duga) International Organization for Standardization (ISO_9000) Total Quality Management (TQM)
Kompetisi semakin tinggi Teknologi semakin canggih Peraturan semakin tinggi Pelanggan semakin pintar Customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Value Creation (penciptaan nilai) Product development (pengembangan produk). Benchmarking (patok duga) International Organization for Standardization (ISO_9000) Total Quality Management(TQM)
GSCPP A P C HUBUNGAN TANTANGAN BISNIS DAN STRATEGI BERSAING D 5 Quality is caring, which is the heart of nursing Quality is relative, which is in the eye of eye beholder Quality is dynamic and ever-changing, which is a sign of our times. Quality is satisfaction, which is achievement of professional standard. Quality is control, which is essential in competitive environment. Quality is elusive, which is difficult to measure Quality is challenge, which is being accepted and pursued by nursing (Kirk & Housing, 1991) ? PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 6 PROBLEM DI PELAYANAN KEPERAWATAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENJAMUR TK. DIPLOMA III & S-1/NERS. LULUSAN BERLIMPAH PENDAYAGUNAAN? DAYA SERAP DI DN KURANG, KE LN STANDAR LULUSAN BELUM MEMADAI KRITERIA USER DI AREA INTERNASIONAL.(DN HANYA MENYERAP SEKITAR 3500-5000/TH) TAHUN 2005 ADA RENCANA PENGANGKATAN PNS nakes UNTUK SEKITAR 50.000 ? DI RS DAN PUSKESMAS MASIH KEKURANGAN TENAGA BAIK JUMLAH MAUPUN KUALITAS
PERAWAT DI RS KOMPETENSI BELUM BAIK KERAMAHAN BELUM BAIK KOLABORASI & TEAMWORK BELUM BAIK COMPLIANCE/KEPATUHAN THD STANDAR BELUM BAIK PENERAPAN SAK MASIH BELUM OPTIMAL BEBAN KERJA BERLEBIH REWARD SYSTEM BELUM BAIK PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 8 Sistem klasifikasi pasien (patient classification system/PCS), dan penjadualan menjadi perhatian para manajer perawat yang menghendaki pelayanan keperawatan yang berkualitas, dalam lingkungan yang aman dan terapeutik
Merupakan metode dalam memperkirakan dan mengkaji jumlah kebutuhan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Sistem ini membantu dalam menentukan jumlah dan jenis pelayanan keperawatan , dan penting bagi perwujudan pelayanan keperawatan sesuai standar( Wise, 1995). PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 9 MANFAAT SISTEM KLASIFIKASI PASIEN
Mengukur tingkat akuitas pasien (beban kerja perawat dan jumlah perawat yang dibutuhkan) Membantu dalam menentukan alokasi dan jadwal perawat Membantu dalam penentuan anggaran Membantu dalam management planning Program peningkatan mutu PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 10 DUA JENIS KLASIFIKASI DASAR PASIEN Sistem evaluasi faktor Sistem evaluasi prototip(Gillies, 1994) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 11
Sistem Evaluasi Faktor
Pada sistem ini ada tiga atau lebih katagori pasien ditentukan untuk merefleksikan tingkat ketergantungan pasien pada perawat, setiap katagori terkait dengan jenis dan jumlah perawatan yang dibutuhkan.
Sistem ini membutuhkan pengidentifikasian elemen/diskriptor perawatan ( elemen, sub elemen, standar waktu).
Standar waktu untuk masing-masing subelemen harus ditentukan disesuaikan dengan: situasi fisik, teknologi perawatan, pengorganisasian/penugasan perawat, pengalaman dan jumlah perawat.
Jumlah diskriptor dapat ditentukan mis. 10, 16, 32 dll. Beberapa sistem klasifikasi menggunakan diskriptor KHS (kegiatan hidup sehari-hari) yaitu : mandi, berhias/berpakaian, mobilitas, makan, buang air besar/kecil. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 12 Deskriptor Perawatan Pasien yang Lazim Kebersihan diri Nutrisi Medikasi dan pemberian cairan Perawatan kulit dan luka Respiratory care Circulatory care Eliminasi MobilitasProsedur terapi dan pemeriksaan diagnostik khusus Pendidikan kesehatan Kegiatan hidup sehari-hari PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 13 Setelah diskriptor diidentifikasi, perancang sistem menentukan tingkat intensitas perawatan untuk masing-masing deskriptor. Tingkatan ini dapat ditentukan dengan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk setiap diskriptor. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 14 Sistem Evaluasi Prototip
Sistem dikembangkan berdasarkan pada potensi rehabilitasi pasien dan sistem membagi dalam beberapa karateristik dan setiap karateristik menggambarkan situasi pasien tertentu Katagori I : Pasien dengan penyakit akut, sementara, yang dapat pulih secara sempurna. Tujuan perawatan : menghilangkan masalah kesehatan Katagori II : Pasien penyakit kronis, potensial kembali ke keadaan akut/preepisodik, tujuan perawatan untuk mengelola penyakit kronis pasien bersama keluarga, tanpa perlu perawatan berkelanjutan dari tenaga kesehatan. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 15 Sistem Evaluasi Prototip
Katagori III: Pasien dengan penyakit atau cacat kronis, tidak dapat dipulihkan seperti sebelum sakit. Tujuan perawatan rehabilitasi terhadap fungsi maksimal dengan bantuan berkelanjutan dari tenaga kesehatan.
Katagori IV: Pasien penyakit kronis, tidak dapat dipertahankan dirumah tanpa bantuan tenaga kesehatan, tujuan perawatan mempertahankan fungsi maksimal dengan bantuan secara terus menerus.
Katagori V : Pasien dengan tahap terminal, tujuan perawatan mempertahankan kenyamanan dan dignitas (martabat) fase terminal. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 16 Sistem prototip yang lain Mengklasifikasikan pasien dalam lima katagori : Self care : kurang dari 2 jam Minimal care : 2 jam Moderate care : 3,5 jam Extensive care : 5-6 jam Intensive care : 7 jam. (Gillies, 1994 hlm. 228) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 17 Lama intervensi perawatan bagi pasien per 24 jam dihitung dengan mempertimbangkan : Diagnosa dan kondisi pasien Lama waktu setiap tindakan Intensitas tindakan PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 18 Hubungan dg case manage care (nursing case management)? Staffing yang diterapkan di rumah sakit-rumah sakit yang telah menerapkan sistem case management , atau managed care telah mempertimbangkan aspek budgetting selain aspek lain seperti mutu dan kebutuhan pasien. Komponen dari staffing ini meliputi : staffing study, suatu master staffing plan, rencana penjadualan, dan nursing management information system (NMIS). Kecenderungan ini pada saat ini baru menjadi tahap awal di Indonesia. Namun , beberapa elemen dari NIMS dapat menjadi suatu pertimbangan dasar dalam kegiatan staffing yaitu PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 19 Pertimbangan yg diperlukan Kualitas pelayanan keperawatan yang harus diberikan dan cara mengukurnya. Karateristik pasien dan kebutuhan perawatannya. Perkiraan sumber daya manusia (perawat) yang dibutuhkan Logistik pola program staffing dan pengendaliannya Evaluasi kualitas pelayanan keperawatan, yang dengan sendirinya juga mengukur keberhasilan staffing ( Swansburg, 1996) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 20 KEGIATAN DALAM STAFFING
Mengidentifikasi jenis dan jumlah keperawatan yang dibutuhkan pasien. Menentukan katagori tenaga (perawat) yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk menjalankan asuhan keperawatan yang dibutuhkan. Memperkirakan jumlah perawat yang dibutuhkan pada setiap jenis katagori Mendapatkan posisi pendanaan untuk setiap jenis katagori kerja Merekrut perawat untuk mengisi posisi yang ditawarkan Menyeleksi dan memilih perawat. Mengkombinasikan tenaga pada suatu konfigurasi yang baik. Mengadakan orientasi Memberikan tanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan 21 PRAKIRAAN KEBUTUHAN PERAWAT Metode diskriptif ( cara lama) Perawat yang berpengalaman menentukan standar asuhan keperawatan untuk setiap katagori. Jumlah perawat ditentukan berdasarkan rasio perawat-pasien yang dianjurkan, dan digunakanan sensus pasien. 22 Metode pendekatan industrial engineering
Metode ini membutuhkan penghitungan tugas-tugas perawat, analisa flow kerja, dan kemudian tugas-tugas diorganisir untuk mencapai efisiensi yang paling tinggi. 23 Metode management engineering Metode ini lebih komprehensif, setiap bagian/ unit keperawatan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, disusun diagram staffing yang menggambarkan bagaimanana kegiatan staffing terkait dengan fungsi manajemen yang lain : planning, organizing, leading, controlling. Kriteria keperawatan untuk setiap pasien ditulis, dan pengelolaan tenaga baik melalui personal mix atau rasio perawat- pasien ditentukan berdasarkan frekwensi dan kesulitan rata-rata tugas. (Gillies, 1994) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 24 Rata-rata jumlah perawatan yang dibutuhkan adalah 5 jam/pasien /24 jam. Jumlah total jam perawatan yang dibutuhkan pada jumlah rata-rata harian pada situasi in?. 19 x 5 = 95 jam. Jika jam kerja adalah 8 jam, maka ini berarti 95 : 8 = 11,9 atau 12 staf full time equivalent ( FTE) dibutuhkan untuk menjalankan asuhan keperawatan unit selama 24 jam. Satu FTE adalah satu orang bekerja secara penuh waktu (40 jam/minggu) atau beberapa orang yang bekerja bersama untuk total waktu 40 jam. Total 12 FTE x 7 hari per minggu = 84 shift per minggu, bila kebutuhan staf adalah sama untuk setiap hari. Jika setiap staf bekerja lima kali 8 jam shift perminggu, maka 84 : 5 (hari kerja)= 16,8 merupakan jumlah FTE yang dibutuhkan sebagai staf dasar di unit. Rumus untuk memperkirakan jumlah perawat per-shift PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 25 Lanjutan .. Langkah berikutnya adalah menentukan rasio antara jumlah perawat profesional ( diploma tiga, S1 atau lebih tinggi) dengan tenaga lain. Sebagai contoh bila rumah sakit menghendaki perbandingannya adalah 1: 1 maka dari jumlah 16,8 orang, 8, 4 adalah untuk perawat profesional dan 8,4 adalah untuk perawat lulusan SPK atau pembantu perawat. ( Salah satu penelitian mengusulkan perpaduan dari 58% perawat profesional, 26% perawat SPK, dan 16% pembantu perawat.) (Swansburg,1996) Catatan di LN (RN, LPN dan NA) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 26 Lanjutan Langkah terakhir adalah menentukan jumlah perawat untuk masing- masing shift. Warstler ( Swansburg, 1996) merekomendasikan , jaga pagi 47%, jaga sore 35% dan jaga malam 17%. Berarti, untuk 16,8 staf maka 8 orang jaga pagi, 6 orang siang, 2,8 malam PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 27 Lanjutan Rencana Staffing Dasar untuk Unit Keperawatan Bedah 25 tempat tidur Katagori Pagi Sore Malam Total Dip.III/ S1 4+(1) 3 1,4 8,4 SPK 2 2+(1) 1,4 5,4+(1) lain-lain 2 1 0+(1) 3 +(1 ) Total 8+(1) 6+(1) 2,8+(1) 16,8+ (3) (Swansburg, 1996) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 28 Sistem klasifikasi pasien membantu perawat manajer dalam Mengidentifiasi kebutuhan pasien pada suatu unit Memfasilitasi distribusi sumber tenaga keperawatan Memastikan asuhan keperawatan yang bermutu dan efisien Memprediksi kebutuhan tenaga per unit Memfasilitasi pembuatan keputusan staf Menilai produktifitas unit PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 29
Menurut Gillies (1992) Kebutuhan tenaga perawat secara kuantitatif dapat dirumuskan dengan perhitungan sebagai berikut Tenaga Perawat (TP) : A x B x 365 (365 C) x jam kerja/hari Keterangan : A : Jam efektif /24 jam B : BOR x jumlah tempat tidur C : Jumlah hari libur PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 30 Untuk rumus Gillies Dengan catatan : Ada satu jam pengganti Jam kerja efektif di ruang penyakit dalam adalah 3,5jam Libur hari minggu = 52 hari Cuti tahunan = 12 hari Libur Nasional = 14 hari Cuti hamil rata-rata = 29 hari Sehingga keseluruhan hari libur berjumlah 78 hari. 31 DOUGLAS(1984) Kebutuhan Perawat Waktu Klasifikasi Pagi Sore Malam Minimal Intermediate Maksimal 0,17 0,27 0,36 0,14 0,15 0,30 0, 07 0, 10 0,20
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 32 Perawatan minimal memerlukan waktu 1 2 jam/24 jam, dengan kriteria: Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri Makan dan minum dilakukan sendiri Ambulasi dengan pengawasan Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shiff Pengobatan minimal, status psikologi stabil Persiapan pengobatan memerlukan prosedur PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 33 Perawatan Intermediet Memerlukan waktu 3 4 jam/24 jam dengan kriteria : Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali Foley catheter/intake output di catat Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan, memerlukan prosedur PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 34 Perawatan maksimal atau total Memerlukan waktu 56 jam/24 jam dengan kriteria : Segalanya diberikan/dibantu Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena Pemakaian suction Gelisah/disorientasi. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 35
Menurut Depkes 2002:
Katagori asuhan keperawatan ada 4 macam: Asuhan Keperawtan minimal : Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri. Makan & minum dilakukan sendiri Ambulasi dengan pengawasan Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift Pengobatan minimal, status psikologis stabil. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 36
Asuhan keperawatan sedang:
Kebersihan diri dibantu, makan & minum dibantu. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 37 Asuhan Keperawatan Agak berat
- Sebagian besar aktivitas dibantu. - Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali. - Terpasang Folley chateter. - Intake output dicatat. - Terpasang infus - Pengobatan lebih dari sekali - Persiapan pengobatan memerlukan prosedur. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 38 Perawatan Maksimal (total), KRITERIA - Segala aktivitas diberikan oleh perawat - Posisi diatur. Observai tanda- tanda vital setiap 2 jam. - Makan memerlukan NGT. Terapi intra vena - Penggunaan suction - Gelisah/disorientasi.
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 39 PEDOMAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN(DEPKES 2002) a. Pengelompokan unit kerja di Rumah Sakit Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat & bidan) hrs memperhatikan unit kerja yg ada di RS. Secara garis besar tdpt pengelompokan unit kerja di RS sbb; 1. Rawat Inap Dewasa 2. Rawat Inap anak/perinatal 3. IGD 4. Kamar Bersalin 5. Kamar Operasi 6. Rawat Jalan
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 40 PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 41 MODEL PENDEKATAN DLM PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN BBRP MODEL PENDEKAAN YG DPT DIPERGUNAKAN DLM PENGHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN(PERAWAT dan BIDAN) DI RS. . PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 42
DI RAWAT INAP
Berdasarkan klasifikasi pasien CARA PENGHITUGAN BERDASARKAN Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus - Rata-rata pasien per hari - Jam perawatan yg diperlukan /hari/pasien - Jam perawatan yg diperlukan /ruangan/hari - Jam kerja efektif setiap perawat/dan 7 jam per hari
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 43 Contoh perhitungan no Jenis/Kategori Rata- rata/hari Rata- rata jam prwt/pas ien/hr Jmlh jam pwrt/hr a b c d e 1. Ps pny dlm 10 3,5 35 2. Ps bedah 8 4 32 3. Ps gawat 1 10 10 4. Ps anak 3 4,5 13,5 5. Ps kebdn. 1 2,5 2,5 Jumlah 23 93 PPE MMR UGM 2004 44 Keterangan : berdasarkan penelitian dari luar. Jumlah tenaga keperawatan yg diperlukan
Jumlah jam perawatan jam kerja efektif per shift
93 7 = 13 perawat PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 45 Utk perhitungan jumlah tenaga tsb perlu ditambah(faktor koreksi) dg:hari libur/cuti/hari besar (loss day) Jmlh hr Minggu dlm 1 thn+cuti+hr bsr Jmlh hari kerja efektif X jml prwt tersedia 52+12+14=78hari x 13 = 3,5 orang 286 PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 46 Jumlah tenaga kep. Yg mengerjakan tugas-tugas non kep(non nursing jobs) seperti : perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep. Jmlh tenaga kep. + loss day x 25 100 13 + 3,5 100 X 25 = 4,1 13 + 3,5 + 4,1 = 21 orang PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 47
Tingkat ketergantungan pasien
Askep minimal(mnimal care) Askep sedang Askep agak berat Askep maksimal
Jmlh jam perawatan di ruangan/hari Jam efektif PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 48 Contoh perhitungan no Jenis/Kategori Rata- rata/hari Rata-rata jam prwt/pas ien/hr Jmlh jam pwrt/hr (c x d) a b c d e 1. Askep mnl 7 2 14 2. Askep sdng 7 3.08 21,56 3. Askep agk brt 11 4.15 45,65 4. Askep maksml 1 6,16 6,16 Jumlah 26 87,37 Tenaga perawat yg iperlukan 87,37 : 7 jam efektif = 12,50
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 49 Utk perhitngan jumlah tenaga tsb perlu ditambah(faktor koreksi) dg:hari libur/cuti/hari besar(loss day) Jmlh hr Minggu dlm 1 thn+cuti+hr bsr Jmlh hari kerja efektif X jml prwt tersdia 52+12+14=78hari x 12,5 = 3,4orang 286 PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 50 Kategori Pelayanan keperawatan yang diperlukan Kategori I
Memerlukan pelayanan keperawatan 1 jam / 8 jam shift Pasien dengan : a. Mampu melaksanakan ADL dengan bantuan atau pengawasan minimum atau tidak memerlukan bantuan b. Aktif berpartisipasi dalam program pengobatan c. Mengikuti aktifitas terjadual yang sudah dikerjakan secara mandiri d. Tidur dengan tenang pada waktu malam Kategori II Memerlukan pelayanan keperawatan 3 jam / 8 jam shift Pasien dengan : a. Memerlukan pengawasan dan bantuan seperlunya dalam melaksanakan ADL b. Memerlukan pengawasan ketika berada di luar ruangan c. Bisa tidur dengan nyenyak, kadang tidak memerlukan intervensi keperawatan d. Berpartisipasi dalam program pengobatan dengan intervensi individu, pengarahan dan memerlukan orientasi Kategori III Memerlukan pelayanan keperawatan 5 jam / 8 jam shift Pasien dengan : a. Memerlukan intervensi keperawatan individu dan intervensi dalam menyelesaikan ADL b. Memerlukan observasi penuh keperawatan setiap saat c. Tidak memahami atau menolak program pengobatan d. Menunjukkan gangguan persepsi, kognitif, dan afektif e. Resiko mencederai diri sendiri atau orang lain f. Memerlukan pengarahan ulang, orientasi dan pembatasan yang nyata g. Tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari dan memerlukan intervensi keperawatan Kategori IV Memerlukan pelayanan keperawatan 8 jam / 8 jam shift Pasien dengan : a. Tergantung penuh dalam pelaksanaan ADL b. Memerlukan intervensi keperawatan satu persatu sepanjang shift c. Tidak memahami atau menolak program pengobatan d. Menunjukkan gangguan persepsi, kognitif, afektif yang konsisten dan berat e. Beresiko mencederai diri sendiri dan orang lain f. Memiliki gangguan tidur yang sangat kronis
Tabel. Sistem Klasifikasi Klien Psikiatri (Stuart & Sundeen, 1995) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 51 Kategori Klien Jumlah Jam Pelayanan Kep. Yang Diperlukan Jumlah Pasien Total Waktu Kategori I 1 jam/ shift (8 jam) 6 6 jam Kategori II 3 jam/ shift (8 jam) 7 21 jam Kategori III 5 jam/shift (8 jam) 4 20 jam Kategori IV 8 jam/shift (8 jam) 1 8 jam Total 18 55 jam
Jumlah perawat yang dibutuhkan 55 : 8 = 6,875 atau 7 perawat
Tabel . Analisis kebutuhan tenaga perawat berdasarkan kategori klien (Stuart & Sundeen, 1995). PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 52 Contoh penghitungan Kebutuhan perawat di RS Grhasia Kategori Klien Bangsal I II III IV Analisis*
Jml Perawat P1 9 3 7 1 (9x1)+(3x1)+(7x3)+(1x5)=38:8=4,75 5 orang P2A 6 6 6 9 (6x1)+(6x1)+(6x3)+(9x5)=75:8=9,38 9 orang P2 9 11 9 1 (9x1)+(11x1)+(9x3)+(1x5)=52:8=6,5 7 orang L1 13 3 - 6 (1x1)+(3x1)+(0x3)+(6x5)=46:8=5,75 6 orang L2A 5 8 4 5 (5x1)+(8x1)+(4x3)+(5x5)=40:8=5 5 orang L2 13 8 7 8 (13x1)+(8x1)+(7x3)+(8x5)=82:8=10,23 10 orang Kelas Putri 6 4 2 3 (6x1)+(4x1)+(2x3)+(3x5)=31:8=3,86 4 orang Kelas Putra 7 1 2 2 (7x1)+(1x1)+(2x3)+(2x5)=24:8=3 3 orang
Ayu Khuzaimah Kurniawati (2004) PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 53 Beberapa catatan Tujuan penempatan staf harus dapat meminimalkan variasi ukuran staf terhadap rasio beban kerja - Richard Jelinek.
Biaya tenaga keperawatan merupakan 20% hingga 30% total pengeluaran Rumahsakit (Hallorn, et al., 1987,cit. Gillies 1994) Perusahaan-perusahaan asuransi swasta dan negeri mendesak pemberi perawatan kesehatan untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan saat ini atau mengurangi tingkat pengeluaran. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 54 Kualitas asuhan keperawatan merupakan yang tertinggi bila beban kerja dan sumber daya staf seimbang atau ketika jumlah pemanfaatan staf meningkat antara 90 dan 110% (Meyer, 1978).
Kekurangan tenaga mengurangi kualitas perawatan sebab perawat-perawat yang kelebihan beban kerja kekurangan waktu untuk menunjukkan ukuran-ukuran terapi dan protektif yang penting.
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 55 Di tahun 1965, Abdellah dan Levina merekomendasi gabungan staf dari 55% profesional dan 45% pekerja non profesional.
Penelitian yang dilakukan oleh Intermountain Health Care, Inc. menyatakan bahwa gabungan staf dari 58% RNs, 26% LPNs dan 16% bantuan, dengan 1 : 1,56 rasio staf-pasien berhubungan dengan masalah terkecil dalam pembedahan medis, postpartum, dan unit pediatri (Bush dan Hart, 1983; disebutkan di Minyard et., al, 1986)
Jika kebijakan agen untuk mempekerjakan pegawai paroh waktu seperti personel tetap, administratur perawat dan manajer harus membuat pedoman untuk gabungan pegawai tetap (ful time) dan pegawai paroh waktu di tiap unit.
Untuk menjamin kontinuitas kelompok kerja dan meminimalkan masalah komunikasi antara asisten pekerja, rasion pekerja full-time dan paroh waktu harus minimal 2 : 1 dan rasio tertinggi (3 : 1, 4 : 1, 5 : 1).
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 56 DRG (Diagnostic Related Group)
Sebagai tambahan dalam sistem klasifikasi pasien, didisain untuk memberi kualitas dan kuantitas tiap kebutuhan keperawatan pasien, berbagai tipe yang berbeda dari sistem klasifikasi pasien dikembangkan untuk dapat digunakan dalam pembayaran prospektif biaya inap pasien medicare. Sejak awal program medicare di tahun 1965, biaya RS telah meningkat. Pada tahun 1982, jumlah inflasi biaya RS mencapai 13,3 % yang berarti 3 X 3,9% kenaikan pada indeks harga konsumen untuk tahun yang sama (Horn, et., al., 1985).
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 57
Beberapa agen kesehatan telah mengembangkan metode untuk memisahkan biaya keperawatan dari total biaya pasien masuk ke RS.
Investigator telah mengidentifikasi rata-rata biaya perawatan per pasien dalam DRGs yang terseleksi (McClaim dan Selhat, 1984; McKibbon et al., 1985; Reschak et al., 1985).
Caterinicchio (1983) mengembangkan persamaan untuk menginvestasikan menit-menit perawatan pasien secara individu didasarkan pada diagnosa awal pasien, dikombinasi dengan berbagai faktor spesifik pasien.
Mungkin saja membandinkan biaya keperawatan dengan penelitian, sebab peneliti telah menggunakan berbagai definisi biaya keperawatan langsung maupun tidak langsung yang berbeda. Mason dan Dugherty (1984) menyebutkan biaya tidak langsung sebagai biaya keperawatan yng mendukung pelayanan sebagai tim via intravenous, genitourinary, dan dukungan administrasi keperawatan.
Reschak et al (1985) menyatakan biaya tidak langsung sebagai biaya sumber untuk mendukung inrastruktur keperawatan dalam memberikan perawatan, seperti admisnistrasi, pengawasan, rekruitmen, orientasi, pendidikan pasien, dan pendidikan staf.
PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 58 penutup Penghitungan tenaga perawat untuk di RS sangat diperlukan dan diperlukan juga penelitian dalam segi kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Demikian juga perlu diperhatikan pendapatan RS dari pelayanan keperawatan termasuk untuk pengembangan karir perawat serta reward system. PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 59 Terima kasih atas perhatian TS semua, mohon maaf apabila ada banyak kekurangan, karena segalanya keterbatasan saya pribadi PPE MMR UGM 2004 koleksi sri werdati 2004 60 Sampai jumpa besok
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional