diajukan oleh
RITAWATI
(06//EIK/0602)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul Hubungan Persepsi Ibu Tentang Manfaat Pelayanan Posyandu
dengan Keaktifan Ibu Mengikuti Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pijoan Baru
Tanjung Jabung Barat Jambi tepat waktu.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna mencapai
gelar Sarjana Ilmu Keperawatan
Mada Yogyakarta.
Penulis merasa telah banyak mendapatkan bantuan dan dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, oleh
karenanya penulis menyampaikan terimah kasih kepada :
1.
Lely Lusmilasari, S.Kp. M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta dan selaku pembimbing II
2.
3.
Seluruh staf
memberikan dukungan
4.
5.
Bapak, ibu, adik-adik, suami dan anak anakku yang telah memberikan
dukungan baik material maupun non material.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karenanya kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi dunia keperawatan.
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan .............................................................................................. i
Kata Pengantar ..................................................................................................... iii
Daftar isi .............................................................................................................. v
BAB I . PENDAHULUAN .....................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................
E. . Keaslian Penelitian ....................................................................................
1
1
4
4
4
5
7
7
15
16
17
18
19
20
20
21
21
21
21
23
23
24
26
27
27
30
30
31
35
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel. 1. Distribusi Posyandu Puskesmas Pijoan baru Tahun 2007.............................30
Tabel. 2. Distribusi karakteristik responden..................................................................31
Tabel. 3. Distribusi frekuensi nilai persepsi .................................................................32
Tabel. 4. Distribusi tingkat persepsi ibu........................................................................33
Tablel.5 Distribusi keaktifan ke posyandu ...................................................................34
Tabel. 6. Hubungan persepsi ibu dengan keaktifan.....................................................34
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar. 1. Kerangka Teori..........................................................................................19
Gambar. 2. Kerangka konsep penelitian ......................................................................20
Gambar. 3. Skema pengambilan sampel .....................................................................22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. kuesioner
Lampiran 2. Ijin Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pembangunan
kesehatan
dilaksanakan
secara
sistematis
dan
perilaku
penimbangan
balita. Beberapa
faktor
yang
menyebabkan ketidakhadiran balita di posyandu yaitu faktor ibu, faktor balita, faktor
keluarga dan faktor jarak dimana faktor ibu cukup signifikan berhubungan dengan
ketidakhadiran balita di posyandu Ruspita M, (2001) hal tersebut menurut penulis
bahwa persepsi ibu yang baik tentang posyandu tidak menjamin ibu akan aktif
berkunjung ke posyandu. Djaiman,PH (2003) dalam penelitiannya tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kunjungan balita di posyandu menunjukkan bahwa
faktor, umur balita, tenaga penolong persalinan, kemampuan membaca, jumlah
anak, status pekerjaan ibu, ketersediaan waktu ibu untuk merawat anak
berpengaruh terhadap kunjungan balita ke posyandu.
Cakupan pelaksanaan posyandu untuk tingkat nasional tahun 2006 sebesar
87,9 % dengan target 75 % dengan kategori Posyandu Mandiri (Depkes, 2003).
Kabupaten Tanjung Jabung Barat 83,5 % (Dinkes Tanjung Jabung Barat, 2006).
Hasil Laporan Puskesmas Pijuan Baru Tebing Tinggi semester I tahun 2007
didapatkan rata-rata cakupan pada bulan Januari-April 2007 kurang dari 50 %
pelaksanan posyandu balita meliputi pendaftaran, penyuluhan, penimbangan dan
pencatatan hasil pada kartu menuju sehat (KMS). Pelaksanaan setiap bulannya
sudah berjalan baik tetapi dalam studi pendahuluan kami, menurut masyarakat di
Wilayah Kerja Puskesmas Pijuan Baru bahwa balita yang sudah lengkap
imunisasinya tidak perlu di bawa ke posyandu. Bila anak tidak ke posyandu, adanya
keterlambatan pertumbuhan maupun perkembangan tidak akan terdiagnosa secara
dini. Dalam 2 (dua) tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2005 cakupan posyandu
cukup tinggi yaitu sebesar 75,46 % dan pada tahun 2006 sebesar 72,66 %. jumlah
balita pada tahun 2005 sebanyak 1923 jiwa dan tahun 2006 sebanyak 1986 jiwa
yang tersebar 7 desa/kelurahan, dilayani oleh 20 posyandu (Data Puskesmas Pijuan
Baru, 2006). Target cakupan posyandu yang harus dicapai sesuai standar
pelayanan minimal kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2007 adalah 90%, bila
melihat data tersebut di atas, maka hal ini menunjukan bahwa masih rendahnya
cakupan posyandu di di Wilayah Kerja Puskesmas Pijuan Baru. Dalam wawancara
kami dengan ibu-ibu yang memiliki bayi 1-12 bulan, mereka mengatakan bahwa
mereka datang keposyandu karena untuk imunisasi saja, diantara mereka yang
datang imunisasi juga memiliki balita usia
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut bagaimana hubungan persepsi ibu tentang manfaat pelayanan posyandu
dengan keaktifan ibu mengikuti posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pijuan Baru
Desa Tebing Tinggi Jambi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara persepsi ibu tentang manfaat pelayanan
posyandu dengan keaktifan ibu mengikuti posyandu
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui persepsi ibu terhadap manfaat penimbangan, pemeriksaan
kesehatan dan pelayanan gizi bagi balita
b. Mengetahui keaktifan kehadiran ibu di posyandu
c. Mengetahui hubungan persepsi tentang manfaat posyandu dengan keaktifan
ke posyandu
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Mendapat pengalaman langsung dalam melakukan penelitian
2. Bagi ibu
Sebagai informasi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan balita mereka
3. Bagi puskesmas
Bahan pertimbangan dalam melakukan penyuluhan kesehatan dan pelatihan
kader posyandu
E.
Keaslian Penelitian
hadiran balita di posyandu. Variabel yang diteliti adalah ketidak hadiran balita di
posyandu dengan sampel penelitian berumur 10 s/d 60 bulan. Metode penelitian
yang digunakan cross sectional. Hasil penelitian persepsi ibu yang baik tentang
posyandu tidak menjamin ibu akan aktif berkunjung ke posyandu. Perbedaan
dengan penelitian ini adalah variabel yang diteliti, cakupan penelitian lebih dari
satu posyandu dengan sampel ibu yang memiliki balita 13 60 bulan dan tempat
penelitian.
3. Sirait (1995), dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu
dalam kegiatan penimbangan balita di Kecamatan Wates Kulonprogo. Variabel
yang diteliti persepsi ibu tentang penyakit akibat kurang gizi pada balita, manfaat
menimbang balita dan frekuensi penyuluhan dengan perilaku penimbangan
balita. Metode yang digunakan cross sectional. Hasil penelitian persepsi ibu
tentang penyakit akibat kurang gizi pada balita, manfaat menimbang balita dan
frekuensi penyuluhan yang diperoleh ibu berhubungan dengan perilaku
penimbangan balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Posyandu
1. Pengertian
Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan. Mulai diperkenalkan sejak
tahun 1984. Dalam perkembangannya posyandu tumbuh dengan pesat hingga
sekitar tahun 1993, setelah itu mengalami penurunan fungsi dan kegiatannya.
Relatif rendahnya pembiayaan penyelenggaraannya namun dapat menjangkau
cakupan target yang lebih luas, menyebabkan posyandu merupakan alternatif
pelayanan kesehatan yang perlu dipertahankan, untuk itu pemerintah sejak
tahun 1999 melakukan upaya revitalisasi posyandu (Depkes, 2004).
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarkaat yang mempunyai nilai
strategis dalam mengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu
adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan
keluarga berencana (Effendy. N, 1998).
Posyandu adalah salah satu upaya pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh puskesmas sebagai kesehatan masyarakat yang bersumber
daya masyarakat (UKBM) yang dalam pengelolaannya dilaksanakan oleh
masyarakat dan di dukung oleh petugas kesehatan dari puskesmas (Depkes,
berbasis masyarakat.
c. Pelaksanaan Posyandu perlu dihimpun seluruh kekuatan masyarakat agar
daerah
untuk
mensosialisasikan
dan
mengkoordinasikan
adalah
pos
pelayanan
terpadu
yang
dikelola
dan
3. Penyelenggaraan posyandu
Pelayanan posyandu terdiri dari pelayanan minimal yang perlu diberikan
pada balita berupa penimbangan, pemberian makanan tambahan bagi anak
yang
kurang
gizi,
pemberian
imunisasi,
memantau
ISPA,
pelayanan
f.
Anak: mencegah
penderitaan
kemungkinan cacat
kecemasan
dan
yang
atau kematian.
psikologi
pengobatan
bila
anak sakit.
Mendorong
masyarakat. Pelaksanaan
B.
Persepsi ibu
1. Pengertian
Persepsi adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan
menunjukan bagaimana sesorang melihat, mendengar, merasakan, memberi
serta meraba obyek disekitar kita (Widayatun, 1999).
Persepsi merupakan keadaan yang integrated dari individu yang
bersangkutan, maka apa yang akan terjadi dalam diri manusia, pengalamanpengalaman individu akan ikut aktif dalam persepsi individu (Walgito, 1997).
C.
memberikan
manfaat
langsung
kepada
masyarakat
yang
bersangkutan
3. Manfaat yang diperoleh dapat memenuhi kepentingan masyarakat
Anderson (1974 cit. Notoatmojo, 1997) mengemukakan bahwa partisipasi
keluarga dalam menggunakan pelayanan kesehatan tergantung pada : a)
predisposisi keluarga untuk menggunakan pelayanan kesehatan, b) kemampuan
keluarga untuk memperoleh dan terjangkaunya sarana pelayanan kesehatan, c)
D.
1. Pengertian ibu
Ibu menurut Hornby (1994) adalah orang tua perempuan yang mengasuh anak
dan atau melahirkan, menurut penulis ibu adalah perempuan yang menikah
memiliki anak baik laki-laki maupun perempuan, serta mengasuh anaknya.
Seorang ibu menurut Djayadiningrat (1992) cit (Afrina, 1995) adalah ibu yang
memberikan segalanya dan tidak meminta imbalan apapun disebut ideologi
ibuisme. Tuntutan terhadap peran ibu tidak hanya di dalam keluarga tetapi juga
di masyarakat dengan menyumbang peran serta dalam meningkatkan tumbuh
kembang dan derajat anak.
2. Pengertian Balita
Kriteria balita dalam Depkes RI (1995) adalah anak pada usia antara 13 bulan
hingga 60 bulan. Pada usia balita merupakan periode penting dalam tumbuh
kembang. Anak usia 0 12 bulan dikategorikan masih bayi. Kurangnya gizi
serius pada anak dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan.
E.
Menurut
Djaiman.
PH
Landasan Teori
(2003)
Keikutsertaan
peserta
posyandu
dalam
F.
Kerangka Teoritis
Faktor balita :
Status kesehatan anak
status gizi anak
Usia
Persepsi ibu :
Pengetahuan
Tingkat pendidikan
Kepercayaan
Tradisi
G.
- Penimbangan balita
- Pemeriksaan kesehatan
- pelayanan gizi
H. Hipotesis
Ada hubungan antara persepsi ibu tentang manfaat pelayanan posyandu dengan
keaktifan mengikuti posyandu di di wilayah kerja Puskesmas Pijuan Baru.
BAB III
METODE PENELITIAN
Puskesmas Pijuan Baru Desa Tebing Tinggi Kecamatan Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi
Kriteria Eksklusi
a. Ibu yang menjadi tenaga kesehatan dan atau kader posyandu
3. Besar Sampel
Besar sampel minimal menggunakan rumus (Taro Yamane) :
n =
N
N .d 2 + 1
n =
1588
1588(0,10) 2 + 1
n = 94 orang
4. Cara pengambilan sampel
Penarikan sampel menggunakan metode Cluster random sampling yaitu
dengan membagi 2 kategori posyandu yaitu kategori dekat dan jauh dari
puskesmas selanjutnya setiap
Simpel random
Sampel.1. 3 Posyandu
Proporsional random
Sampel 2. 94 responden
Gambar. 3. Skema pengambilan sampel
5. Sampel terpilih
a. Posyandu terdekat
1) Posyandu KPR : 20 responden pada tanggal 10 Desember 2007
2) Posyandu Klasian : 13 responden pada tanggal 12 Desember 2007
3) Posyandu Amal : 9 responden pada tanggal 15 Desember 2007
b. Posyandu terjauh
1) Posyandu Teluk pengkah : 13 responden pada tanggal 17 Desember
2007
2) Posyandu Sungai baung
2007
3) Posyandu Agrowiyana
2007
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1. Variabel bebas yaitu persepsi ibu tentang manfaat pelayanan posyandu
2. Variabel terikat yaitu keaktifan kunjungan ibu ke posyandu
E. Definisi Operasional
Skala pengukuran
ordinal
5. Keaktifan kunjungan ke posyandu adalah kehadiran ibu ke posyandu membawa
balita mereka usia 1 5 tahun satu tahun terakhir. Masing-masing terdiri dari :
usia 1- 2 tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun dan 4-5 tahun Cara pengukuran dengan
data panduan dokumentasi di posyandu. Skor pengukuran Aktif = 2) tidak aktif =
1)
Parameter
Aktif bila kehadiran
75%
F.
Instrumen Penelitian
menggunakan skala likert dengan sangat tidak setuju = 1), tidak setuju = 2),
setuju = 3), sangat setuju = 4) untuk pertanyaan favorabel dan sangat tidak
setuju = 4), tidak setuju = 3), setuju = 2), sangat setuju = 1) untuk pertanyaan
unfavorabel. Hasil kuesioner ini akan dikategorikan baik bila skor > 80 %, cukup
bila skor 60 80 % dan kurang bila skor < 60 % berdasarkan nilai dengan rumus
jumlah skor / skor total x 100 %.
2. Data sekunder
Menggunakan panduan dokumentasi berdasarkan kunjungan balita setiap
bulan. Ukuran keaktifan sesuai dengan acuan Standar Pelayanan Minimal
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi yaitu 1 kali sebulan.
3. Kisi-kisi instrumen
Sub variabel
Pelayanan
penimbangan
Pelayanan gizi
Indikator
Jenis pelayanan
Manfaat
Jenis pelayanan
Manfaat
Favorabel
1,2,4,5,7,12
13,14
1,2,3,
8,9,10,11,12
Unfavorabel
3,6,8,9,10,11
Pemeriksaan
kesehatan
Jenis pelayanan
Manfaat
1,3,4,
5,6,7,8,9
2,10
G.
4,5,6,7
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Pengujian validitas instrumen penelitian ini
H.
Analisis Data
AB
N ( N 1)
2
rangking atas
B
rangking bawah
N
jumlah sampel
I.
Jalannya penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap ini meliputi penelusuran literatur, pengajuan judul, pembuatan
proposal, konsultasi dengan pembimbing, seminar proposal dan revisi proposal
serta penyelesaian ijin penelitian berlangsung dalam bulan Desember 2007.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini diawali dengan melakukan uji validitas kuesioner di Desa
Purwodadi Kecamatan Tungkal Ulu Tebing Tinggi, selanjutnya merekrut asisten
peneliti sebanyak 2 orang dengan kriteria petugas puskesmas yang merupakan
penanggungjawab program posyandu. Peneliti memberikan penjelasan tentang
isi kuesioner serta teknik pemberian kuesioner kepada asisten, berupa cara
penjelasan kuesioner dan permintaan persetujuan
2007, posyandu Klagian tanggal 12 Desember 2007, posyandu Lr. Amal tanggal
15 Desember 2007, Posyandu Teluk pengkah tanggal 17 Desember 2007,
posyandu
kemudian dilakukan
pengolahan data
3. Tahap penyusunan laporan
Setelah pengolahan data selesai, peneliti menyusun laporan hasil penelitian dan
kesimpulan, dilanjutkan dengan seminar hasil, serta revisi yang diselesaikan
pada bulan Desember sampai Maret 2008.
J. Hambatan penelitian
1. Data yang diambil hanya pada ibu-ibu saat datang ke Posyandu
2. Waktu pengambilan data yang terbatas
3. Peneliti tidak secara langsung mengambil data dilapangan tetapi hanya
dilakukan asisten peneliti disebabkan jarak dan waktu yang terbatas maka
peneliti hanya memberikan penjelasan tentang teknik, metode pengambilan data
dan pengisian kuesioner melalui telepon.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum
Wilayah kerja Puskesmas Pijoan Baru mencakup 4 (empat) desa yaitu : desa
Tebing tinggi, Desa Adi Jaya, Desa Suka Damai dan desa Brasau, dengan batas
wilayah :
Sebelah utara berbatasan dengan desa Teluk Nilau Kecamatan Pengabuan
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukarejo Kecamatan Betara
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Purwodadi Kecamatan Tungkal Ulu
Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Kuala Dasal Kecamatan Tungkal Ulu
Wilayah kerja Puskesmas Pijoan Baru memiliki jumlah penduduk 15.624 jiwa
dilayani oleh 6 (enam) Puskesmas pembantu, 3(tiga) polindes dan 20 Posyandu.
Tabel. 1. Data Karakteristik Posyandu Puskesmas Pijoan baru Tahun 2007
No.
1.
2.
3.
Kategori posyandu
Madya
Purnama
Mandiri
Jumlah
Sumber : Data Puskesmas Pijoan Baru tahun 2007
Jumlah (%)
7 (35%)
7 (35%)
6 (30%)
20 (100%)
Berdasarkan data dari puskesmas Pijoan Baru tahun 2007, dari 20 posyandu
terdapat
B. Hasil
Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pijoan Baru
yang dilakukan mulai tanggal 10 Desember 2007 s/d 24 Desember 2007 pada 94
responden sesuai kriteria yang ditetapkan sebelumnya dengan data yang meliputi
karakteristik responden, persepsi terhadap manfaat posyandu dan keaktifan
mengikuti posyandu. Peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut :
1. Karakteristik responden
Karakteristik responden yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi pendidikan
responden,
umur
responden,
pekerjaaan
responden
dan
umur
balita.
Karakteristik responden
Umur Ibu
< 20 tahun
20 35 tahun
36 45 tahun
> 45 tahun
Jumlah
2
Pendidikan Ibu
SD
SLTP
SLTA
Sarjana
Jumlah
3
Pekerjaan Ibu
IRT
Swasta
PNS
Jumlah
4
Umur Balita yang dimiliki
1-3 tahun
3-5 tahun
Jumlah
Sumber : Data primer
Frekuensi
Persentase (%)
1
77
16
0
94
1
82
17
0
100
19
33
38
4
94
20,2
35,1
40,4
4,3
100
80
5
9
94
85,1
5,3
9,6
100
69
25
94
73,4
26,6
100
Frekuensi
66
28
94
%
70,2
29,8
100
Persepsi
1
Penimbangan balita
2
Pemeriksaan kesehatan
3
Pelayanan gizi
Sumber data primer
Cukup
(n) %
66(70,2)
79(84,0)
61(64,9)
Baik
(n)%
28(29,8)
15(16,0)
33(35,1)
Total
94 (100%)
94 (100%)
94 (100%)
kerja Puskesmas Pijoan Baru yang paling banyak adalah kategori cukup yaitu
sebanyak 79 orang (84,0%), untuk sub variabel pelayanan gizi kategori persepsi
ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Pijoan Baru yang paling banyak adalah
kategori cukup yaitu sebanyak 61 orang (64,9%)
3. Analisis keaktifan responden ke posyandu
Keaktifan responden datang ke posyandu di ukur dari frekuensi mereka
selama 1 tahun terakhir datang ke posyandu dengan kategori minimal 75%
kehadiran mereka membawa balitanya ke posyandu. Keaktifan ibu dapat di lihat
pada tabel berikut :
Frekuensi
84
10
94
%
89,3
10,7
100
Aktif (n) %
Koefisien
Cukup
Baik
Sumber : data primer
56 (84.8)
28 (100)
10 (15,2)
0 (0)
0,03
+0,225
sebanyak 28 orang (100%) dan tidak aktif tidak ada. Hal ini menunjukan bahwa
responden dengan persepsi baik akan aktif ke posyandu.
Berdasarkan hasil uji stastistik Kendal tau didapatkan bahwa nilai koefisien
korelasi sebesar + 0,225 atau arah hubungan yang positif yang berarti bahwa
semakin baik persepsi ibu balita terhadap manfaat posyandu akan semakin aktif
mengikuti kegiatan posyandu.
C. Pembahasan
1. Karakteristik responden
Bila dilihat dari karakteristik responden bahwa umur responden yang
paling banyak adalah antara 20 35 tahun sebanyak 77 orang (82%) di ikuti
umur antara 36 -45 tahun sebanyak 16 orang (17%). Dalam penelitian ini
menunjukan bahwa responden lebih banyak pada usia dewasa muda. Hal ini
sesuai dengan pendapat Calhoun&Acecela (1990) dimana pada tingkat
perkembangan dewasa sesorang sudah ahli dalam persepsi sosial. Hal ini
didukung pula pernyataan Widayatun(1999) bahwa umur merupakan salah satu
Hal ini
budaya
setempat,
pengalaman,
media
massa.
Pendidikan
disebut sebagai proses psikologis. Jadi proses akhir dari tahap persepsi adalah
individu menyadari tentang adanya stimulus yang diterima melalui alat indera
dan merupakan proses dari hasil persepsi yang sebenarnya. Setelah itu individu
akan memberikan respon dari persepsi yang diterima dalam berbagai macam
bentuk. Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah
persiapan dalam persepsi itu karena individu tidak akan dihadapkan pada satu
stimulus saja dalam waktu yang bersamaan. Stimulus yang mendapat respon
adalah stimulus yang mendapat perhatian dari individu yang bersangkutan.
3. Keaktifan ibu balita mengikuti posyandu
Bila dilihat dengan keaktifan dari 94 responden, sebanyak 84 (89,3%)
merupakan ibu-ibu yang aktif ke posyandu dan sisanya sebanyak 10 responden
(10,7%) tidak aktif.. Bila di tinjau dengan pekerjaan ibu sebanyak 80 (85,1%)
adalah Ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu. Hal ini menunjukan
bahwa semakin baik persepsi ibu terhadap manfaat posyandu akan semakin
aktif mengikuti kegiatan tersebut. Tetapi hal ini tidak sesuai bila dilihat dalam
penelitian Purwandari (2006) yang menunjukan bahwa persepsi ibu tentang
posyandu sebagian besar sudah baik tetapi tidak diikuti dengan perilaku ibu
dalam menggunakan posyandu. Dalam penelitian Suryanto (1995) penimbangan
merupakan pelayanan yang paling banyak digunakan ibu balita. Hal ini sesuai
dengan penelitian Djaiman PH (2003), menunjukan bahwa ketersediaan waktu
ibu untuk merawat anak berpengaruh terhadap kunjungan balita ke posyandu.
posyandu
Dari hasil uji kendal tau mennjukan nilai p=0,030 < 0,05, karena nilai
signifikansinya lebih kecil maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara persepsi ibu tentang manfaat pelayanan posyandu
dengan keaktifan mengikuti posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pijuan Baru.
Sementara untuk mengetahui arah hubungan dapat dilihat dari koefisien
korelasinya. Berdasarkan uji kendal tau nilai koefisien korelasinya sebesar
+0,225 yang berarti hubungan antara persepsi ibu tentang manfaat pelayanan
posyandu dengan keaktifan mengikuti posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Pijuan Baru adalah positif. Yang berarti semakin baik persepsi ibu tentang
manfaat posyandu akan semakin aktif mengikuti kegiatan posyandu maka dalam
penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara persepsi ibu tentang
manfaat posyandu dengan keaktifan mengikuti kegiatan posyandu. Hal ini tidak
sesuai dengan penelitian Purwandari (2006) yang menunjukan bahwa persepsi
ibu terhadap posyandu 95 % baik tetapi tidak diikuti dengan cakupan pelayanan
posyandu yang hanya kurang dari 50 %.
Penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian
Ruspita M (2006)
menunjukkan bahwa persepsi ibu yang baik tentang posyandu tidak menjamin
ibu akan aktif berkunjung ke posyandu.
Dalam penelitian Sirait (1995) menunjukan bahwa persepsi ibu tentang
penyakit akibat kurang gizi pada balita, manfaat menimbang balita dan frekuensi
penyuluhan dengan perilaku penimbangan balita berhubungan dengan perilaku
penimbangan balita, hal ini sesuai dengan penelitian ini dan juga pada penelitian
Djaiman PH (2003), menunjukan bahwa faktor; umur balita, tenaga penolong
persalinan, kemampuan membaca, jumlah anak, status pekerjaan ibu,
ketersediaan waktu ibu untuk merawat anak berpengaruh terhadap kunjungan
balita ke posyandu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi puskesmas
Diperlukan peningkatan upaya penyuluhan dan pemberian informasi bagi ibuibu balita tentang manfaat posyandu.
2. Bagi petugas kesehatan
Tetap mempertahankan kegiatan yang telah dilakukan dalam program posyandu
dan melakukan pendekatan bagi mereka yang tidak aktif mengikuti posyandu
melalui kader posyandu setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Posyandu.
PT.
Taspen.
KUESIONER PENELITIAN
2. Maksud penelitian ini adalah dalam rangka penyusunan skripsi atas nama :
Ritawati Nim. 06/EIK/0602, untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
derajat sarjana pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Jambi 2007.
Ritawati
Peneliti
Nama responden
Demikian surat pesetujuan ini di buat intuk dipergunakan sebagai mana mestinya.
Jambi, 2007
Peneliti
Ritawati
Responden
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Identitas Ibu
Nama ibu :
Umur:.tahun
Pendidikan : (SD/SLTP/SLTA/Sarjana)*
Pekerjaan :..
2. Identitas balita
Nama balita
Umur: ..tahun bulan
Anak ke:
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini di sebelah pertanyaan sesuai dengan
pendapat saudara dengan memberikan checklist pada kotak yang tersedia sesua
pendapat anda
Adapun keterangan dari jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut :
STS
TS
: tidak setuju
: setuju
SS
: sangat setuju
Pertanyaan
STS
Menurut saya ;
1
penimbangan
balita
merupakan
salah
satu
kegiatan posyandu
2
bahwa
penimbangan
bermanfaat
untuk
TS
SS
berat
badan
anak
dapat
diketahui
tanpa
penimbangan
10
11
12
13
14
Pertanyaan
STS
Menurut saya,
1
TS
SS
Di
posyandu
orangtua
dapat
mengetahui
pencegahan diare
9
10
3. Pelayanan gizi
No.
Pertanyaan
STS
Menurut saya,
1
2.
Diposyandu
diakukan
pemerian
makanan
TS
SS
10
Nasehat
pemberian
makanan
tambahan
12
Umur
Kunjungan ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Hadir
Tidak Hadir
Keterangan