FORMULASI

1. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TEORI RASIONAL KOMPREHENSIF
TEORI INKREMENTAL
TEORI PENGAMATAN TERPADU
TEORI RASIONAL KOMPREHENSI

1. PEMBUAT KEPUTUSAN DIHADAPKAN PADA
MASALAH TERTENTU:
2. TUJUAN, NILAI, SASARAN PEDOMAN
MERANKING URUTAN KEPENTINGAN.
3. ALTERNATIF DITELITI
4. AKIBAT : BIAYA DAN MANFAAT SETIAP
ALTERNATIF
5. DIPERBANDINGKAN DGN ALTERNATIF LAIN.
6. PEMBUAT KEPUTUSAN AKAN MEMILIH
ALTERNATIF DAN AKIBAT UNTUK TUJUAN,
NILAI ATAU SASARAN

TEORI INKREMENTAL
JANGKA PENDEK SOCIAL INNOVATION
DIABAIKAN


1. PILIHAN TUJUAN DAN SASARAN PADA TINDAKAN EMPIRIS
SEBAGAI SESUATU YANG SALING TERKAIT.
2. PEMBUAT KEPUTUSAN MEMPERTIMBANGKAN ALTERNATIF
YANG BERHUB DGN POKOK MASALAH.
3. ALTERNATIF DI EVALUASI AKIBAT HANYA YANG MENDASAR.
4. MASALAH DIREDIFINISIKAN PEMBUAT KEPUTUSAN
MEMPER TIMBANGKAN DAN MENYESUAIKAN ANTARA
SARANA DAN TUJUAN DAN SEBALIKNYA MASALAH MUDAH DI
ATASI.
5. TIDAK ADA KEPUTUSAN YANG PALING TEPAT BAGI SETIAP
MASALAH. KESEPAKATAN KEPUTUSAN TERTENTU BUKAN
KEPUTUSAN YANG PALING TEPAT.
6. PEMBUATAN KEPUTUSAN HAKEKATNYA BERSIFAT PERBAIKAN-
PERBAIKAN.
TEORI PENGAMATAN TERPADU
(MIXED SCANNING THEORY)
AMITAI ETZIONI

MEMADUKAN KEPUTUSAN FUNDAMENTAL DAN
INKREMENTAL.
KEPUTUSAN FUNDAMENTAL .MEMFOKUSKAN
PERHATIAN DAERAH YG LUAS, JANGKA PANJANG ,
MEMBUAT ARAHAN, SERTA MENIMBULKAN
PERUBAHAN YANG BESAR
KEPUTUSAN
INKREMENTUNDAMENTAL.AL.MEMFOKUSKAN
PERHATIAN DAEAH YG SEMPIT, JANGKA PENDEK,
MELAPANGKAN JALAN BAGI KEPUTUSAN F



KRITERIA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. NILAI-NILAI POLITIK PARTAI POLITIK,
KELOMPOK KLIEN DSB.
2. NILAI ORGANISASI SIPIL, MILITER,
GAVERMENT, GAVERNANCE DSB.
3. NILAI PRIBADI
4. NILAI KEBIJIKSANAAN
5. NILAI IDIEOLOGI.
Pertemuan ke 7
Proses Kebijakan Publik 3 kelompok kegiatan
utama :
a) PEMBUATAN/FORMULASI
b) PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
c) PENILAIAN/EVALUASI
ARTIKULASI-PERUMUSAN-ALTERNATIF PEMECAH
MASALAH DALAM SISTEM POLITIK-PENENTUAN
SANKSI DAN LEGITIMASI-PENGESAHAN
KEBIJAKAN- PENILAIAN KINERJA - :
UNTK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PERTANGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN
KEBIJAKAN PUBLIK.


PROSES FORMULASI
ILMU POLITIK: proses transformasi pengubahan input politik
menjadi output politik.
INPUT POLITIK POLICY DEMAND DARI MASYARAKAT
PENGUASA (PARTAI ATAU LEMBAGA RESMI) MENANGGAPI
MASALAH TERTENTU YANG MUNCUL.
Stakeholders/pelaku : interaksi antara para ilmuwan, pimpinan
organisasi profesi, para administrator dan para politisi.
HASIL KEBIJAKAN DIPERTANGUNGJAWABKAN BAIK DAN
BERKUALITAS DITERIMA OLEH ?
AKADEMISI, PROFESIONALIS, ADMINISTRATOR DAN POLITISI.



KESIMPULAN
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES, PELAKU DAN SUBSTANSI
ARTIKULASI-PERUMUSAN-ALTERNATIF
PEMECAH MASALAH (DALAM SISTEM POLITIK
TUNTUTAN POLITIK) - PENENTUAN SANKSI
DAN LEGITIMASI-PENGESAHAN KEBIJAKAN
IMPLEMENTASI MONITORING DAN UMPAN
BALIK.

PELAKU KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
MASYARAKAT ASPIRASI : LSM, AKADEMISI,
LEGISLATIF, EKSEKUTIF.
LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF PENETAPAN
KEBIJAKAN PUBLIK.

AKTOR PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
KARAKTER:
1. RASIONALIS :
a) PERAN : ANALIS
KEBIJAKSANAAN/PERENCANAAN
b) NILAI-NILAI : METODE
c) TUJUAN : DAPAT DITETAPKAN SEBELUMNYA
d) GAYA KERJA : KOMPREHENSIF
e) KRITIK : TIDAK MEMAHAMI KETERBATASAN
MANUSIA.
2. TEKNISI

a) PERAN : AHLI/SPESIALIS
b) NILAI-NILAI : PENDIDIKAN/KEAHLIAN
c) TUJUAN : DITETAPKAN FIHAK LAIN
d) GAYA KERJA : EKSPLISIT
e) KRITIK : TERLAMPAU KAKU

3. INKREMENTALIS :
a) PERAN : POLITISI
b) NILAI-NILAI : STATUS QUO
c) TUJUAN : TUNTUTAN BARU
d) GAYA KERJA : JURU TAWAR
e) KRITIK :KONSERVATIF

4. REFORMIS
a) PERAN : PELOBI
b) NILAI-NILAI : PERUBAHAN SOSIAL
c) TUJUAN : MASALAH MENDESAK
d) GAYA KERJA : AKTIVIS
e) KRITIK : TIDAK REALISTIS/TIDAK
KOMPROMI.
PELAKU PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
2 KELOMPOK :
1. PARA PEMERANSERTA RESMI :
1) LEMBAGA/INSTASI PEMERINTAH
2) PRESIDEN/EKSEKUTIF
3) LEMBAGA YUDIKATIF (mk FINAL)
4) LEMBAGA LEGISLATIF
2. PARA PEMERANSERTA TIDAK RESMI
1) KELOMPOK KEPENTINGAN
PEMILU ADALAH TANGGAPAN TDK LANGSUNG
TERHADAP TUNTUTAN-TUNTUTAN WARGA
NEGARA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN.