Anda di halaman 1dari 69

SEL DARAH DAN

KOMPONENNYA
Dr. Donny Andriano
Darah
Darah merupakan unit fungsional
seluler pada manusia yang berperan
untuk membantu proses fisiologis
dalam tubuh
PEMBENTUKAN SEL
DARAH/HEMATOPOIESIS
Merupakan proses pembentukan komponen sel darah,
dimana terjadi proses :
1. Proliferasi Sel, peningkatan jumlah sel dari satu sel
hematopoietic pluripotent menghasilkan sejumlah sel
darah
2. Maturasi, proses pematangan sel darah
3. Diferensiasi, beberapa sel darah yang terbentuk
memiliki sifat khusus yang berbeda
PEMBENTUKAN SEL
DARAH/HEMATOPOIESIS
Hematopoiesis pada manusia terdiri dari beberapa
periode :
1. Mesoblastik, dari embrio berusia 2 10 minggu
didalam yolk sac
2. Hepatik, dimulai dari embrio 6 minngu terjadi
dihati, umur 12 minggu terjadi di limpa--
menghasilkan HB
3. Mieloid, Usia embrio 20 minggu terjadi di
sumsum tulang,kel.limfoid dan kel tymus
PEMBENTUKAN SEL
DARAH/HEMATOPOIESIS
Faktor factor yang mempengaruhi proses
pembentukan sel darah :
1. Asam amino
2. Vitamin
3. Hormon
4. Ketersediaan oksigen
5. Transfusi darah
6. Dan factor factor perangsang hematopoietik
Fungsi Darah
Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh
tubuh
Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang
berfungsi untuk pembuangan
Mempertahankan tubuh dari serangan bibit
penyakit
Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu
proses fisiologis
Menjaga stabilitas suhu tubuh
Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh
untuk menghindari kerusakan
Mencegah pendarahan
Komponen darah
Secara umum
darah digolongkan
dalam dua
komponen
Plasma darah
Sel-sel darah
Sel-sel
darah
Plasma
55%
45%
KOMPONEN DARAH
6 8 % dari total berat badan tubuh kita
adalah darah
Volume normal darah orang dewasa 5 Liter
55 % dari seluruh komponen darah adalah
plasma
45 % sel darah
Dan sisanya 1 % adalah sel darah putih dan
trombosit {Platelets }
Plasma Darah
91 % AIR
8 % SUBSTANSI LAIN terdiri dari
albumin, fibrinogen, globulin
0,9 % ENZIM diantaranya asam amino,
lemak, glukosa, urea, garam, sodium
bikarbonat
0,1 % HORMON, ANTIBODI, GAS
Sel-sel Darah
Terdiri dari
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping-keping
darah)

Erythros = merah
Kytos = ruang sel

Warna merah pada sel
dikarenakan adanya
unsur haem yang lebih
dikenal dengan kata
Haemoglobin (Hb)
Eritrosit
Karakteristik Erythrocyte
Terdapat Di pembuluh darah
Komponen dasar
Haemolobin yang mengandung
unsur besi (Fe)
Dihasilkan
Bayi : hati
Orang dewasa: sumsum tulang
belakang
bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti
umur 120 hari
inti Tidak ada
Fungsinya mengangkut zat makanan, oksigen dan zat
sisa metabolime
Hb(aq)+O
2
(g)HbO
2
(aq)
Sel darah merah dianggap
tua ketika berumur 120
hari,
Hati &
limpa
Haem Zat
warna empedu
Fe(besi)
Membentuk sel
darah merah
baru
ERYTHROCYTE/SEL DARAH MERAH
Konsentrasi sel sel darah merah dalam pria normal 5.200.000
{ 300.000 } mm
Konsentrasi dalam wanita normal 4.700.000 { 300.000 } mm
Produksi sel darah merah minggu I kehidupan embrio, sel
darah primitive yang berinti diproses dalam Yolk Sac
Selama pertengahan trimester masa gestasi- hati, limpa
Pada dasarnya sumsum tulang dari semua tulang memproduksi
sel darah merah sampai seseorang mencapai usia 5
tahun.tetapi sumsum dari tulang panjang,kecuali proksimal
humerus dan tibia menjadi sangat berlemak dan tidak
memproduksi lagi setelah kurang lebih berusia 20 tahun
HEMOGLOBIN
Fungsi : mengikat dan membawa oksigen dari paru paru
untuk diedarkan keseluruh sel di berbagai jaringan.
Reaksi antara hemoglobin dan oksigen: Hb + O2 HbO2
Hb yang belum mengikat oksigen = Deoksihemoglobin /
deoksi Hb (Hb)
Hb yang mengikat oksigen = Oksihemoglobin / Hb O2
Jumlah Hemoglobin dalam sel Pria Normal :
16 gram hemoglobin per desiliter
Wanita Normal :
14 gram hemoglobin per desiliter



Sel darah putih (Leukosit)
Fagositosit dapat memakan terutama
bakteri, virus, parasit lainnya
Diapedesis dapat keluar masuk jaringan
dan pembuluh darah
Terdapat sekitar 5000-10000 butir sel
darah putih untuk setiap mikrometer
darah manusia
Leukos = putih
Kytos = ruang sel

Karteristik leukosit
Terdapat
Dalam pembuluh darah dan diluar
pembuluh darah
Dihasilkan
Sumsum merah, limpa dan
kelajar-kelenjar getah bening
bentuk
Tidak tetap (amoeboid) dan tidak
berpigmen
umur 12 hari
inti Berinti satu
leukosit
Berinti besar
AGRANULOSIT
Berinti kecil
GRANULOSIT
Bergerak
cepat
Bergerak
lambat netral
asam basa
limfosit monosit neutrofil eosinofil basofil
Agranulosit
Limfosit

Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14
mikron
Dibentuk di sumsum tulang (janin di hati)
Limfosit, tidak dapat bergerak
berinti satu
berfungsi untuk membentuk antibodi

Monosit

Berinti satu
Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran
diameter 12-20 mikron
Bersifat fagosit
Granulosit
Neutrofil
Memiliki inti
Berukuran sekitar 8 mikron
Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang
terinfeksi
Aktif selama 6-20 jam

Eusinofil
memiliki inti
Bersifat fagosit lemah
Berbentuk hampir seperti bola
Berukuran sekitar 9 mikron
Basofil
Bentuknya bulat atau oval
Meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi
dalam cairan interstitial pada tempat infeksi atau
peradangan, melepas toksin yang membunuh
mikroorganisme penyusup dan parasit.
TROMBOSIT

Masa hidupnya 5-9 hari
Memainkan peran penting
dalam pembekuan darah.
Karakteristik Trombosit
Terdapat Dalam pembuluh darah
Dihasilkan Sumsum tulang
bentuk
Berbentuk bulat, bulat lonjong
atau spindle, cakram
umur 5-9 hari
inti Tidak memiliki inti
TROMBOSIT/ PLATELETS
Bagian paling kecil dari sel darah
Diameter 1 4 micron meter
Bentuknya dapatmenyerupai bulat, lonjong atau
mendekati cakram
Usia 8 12 hari
Menutup luka dan mencegah kehilangan darah pada
perdarahan
Membantu memperbaiki pembuluh darah
150.000 450.000 micro liter

Perbandingan sel-sel darah
No Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit
1.

2.
3.
4.

5.


6.
Tempat
Produksi
Jumlah
Ukuran
Bentuk

Struktur


Fungsi
Sumsum tulang

5.000.000/mm
3
7,5 m
Bulat pipih,
bikonkaf
Tanpa nukleus
Ada hemoglobin
(Hb)

Membawa O
2
dari
paru-paru ke
seluruh bagian
tubuh
Sumsum tulang
& buku limfa
7.000/mm
3
5 9 m
Tidak beraturan

Ada Nukleus
Tanpa
Hemoglobin

Memakan
kuman
Menghasilkan
antibodi untuk
membunuh
kuman
Sumsum tulang

250.000/mm
3
2 4 m
Tidak beraturan

Tanpa
Nukleus
Tanpa Hb

Pembekuan
darah
PROSES PEMBEKUAN DARAH
Trombosit yang pecah saat menyentuh
permukaan luka yang kasar akan
mengeluarkan enzim trombokinase.

Enzim trombokinase menyebabkan
perubahan protrombin menjadi trombin.
Perubahan tersebut dipercepat oleh ion
kalsium.

trombin mengubah fibrinogen menjadi
benang benang fibrin.

PENGERTIAN
penyakit yg ditandai adanya perdarahan yg
tanpa diketahui penyebabnya
Trombosit < 100.000/mm
Akibat : perdarahan spontan bila trombosit <
20.000/mm yg dapat masuk ke SSP, otot,
persendian

3
3
TIPE ITP
1. Akut
Sering tjd pd anak & wanita
Tjd < 6 bln
Trombosit kembali normal 6 12 bln
Pyb sering ok/ virus
2. Kronis
Sering tjd pd dewasa & wanita 20 40 th
Tjd > 6 bulan
ETIOLOGI
Etiologi tdk diketahui secara pasti
Diyakini ok/ autoimun
Kondisi yg dpt menyebabkan ITP :
Obat2an sulfa
SLE
Kehamilan
Adanya infeksi k/ virus memicu reaksi imun
yg ternyata merusak trombosit
PATOFISIOLOGI
hidup Trombosit : 8 10 hr
Akibat fk ttt, x:autoimun maka tjd kerusakan trombosit shg masa
hidupnya < 1-3 hr


trombositopenia
TANDA & GEJALA
Tanpa gejala
Petekhie pd ekstremitas & tubuh
Menstruasi banyak
Perdarahan mukosa mulut, hidung, gusi
Muntah darah, batuk darah
Perdarahan GIT
Darah dlm urin & feses
Perdarahan serebral (1-5 % ITP)
TES DIAGNOSTIK
1. DL
a. SDP, SDM normal
b. Trombosit < 100.000/mm
2. Bleeding Time memanjang dg waktu pembekuan normal
3. BMP (Bone Marrow Pungtion) : meningkatnya megakariositik

PENATALAKSANAAN
7an : meningkatkan jumlah trombosit,
mencegah perdarahan
Pemberian kortikosteroid, X : prednison
Pemberian immune globin
Mengatasi infeksi
Transfusi trombosit
PENGERTIAN
DIC merupakan suatu sindrom yg ditandai
dengan aktivasi sistemik dari system
pembekuan darah, yang menyebabkan
reaksi generasi dan deposisi (pengendapan )
dari fibrin, menimbulkan thrombus
microvaskuler di organ-organ tubuh
sehingga menyebabkan terjadinya multi
organ failure. ( Levi, 1999 )

ETIOLOGI
Ada dua penyebab utama
terjadinya DIC yaitu
Respon inflamasi sistemik,
menyebabkan aktivasi
cytokine menimbulkan
aktivasi koagulasi ( sepsis,
trauma mayor ).
Pelepasan atau penyebaran
material (fat, phospolipid )
prokoagulan kedalam
pembuluh darah ( kanker,
kasus kehamilan )

Patofisiologi
penyebab utama terjadinya deposisi fibrin
adalah
Faktor jaringan, penyebab terjadinya generasi
trombin
Kegagalan fisiologis mekanisme antikoagulan,
seperti sistem antithrombin yang menurunkan
keseimbangan generasi thrombin.
Gagalnya fibrin removal yang menyebabkan
penurunan sistem fibrinolitik, perburukan
thrombolisis endogenous aktifitas fibrinolitic
meningkat dan menyebabkan perdarahan.
Manifestasi klinis
Gejala DIC sering berhubungan langsung dengan
kondisi penyebabnya, adanya riwayat perdarahan
dan hipovolume seperti perdarahan gastro
intestin dan gejala dan tanda thrombisis pada
pembuluh darah yang besar seperti DVT dan
thrombosis mikrovaskuler seperti gagal ginjal,
perdarahan dari setidaknya 3 daerah yang tidak
berhubungan langsung dengan DIC seperti :
- Epistaksis
- Perdarahan gusi
- Perdarahan Mukosal
- Batuk
- Dyspnea
- Bingung, disorientasi
- Demam

- Sirkulasi
o Tanda perdarahan spontan atau yang
mengancam jiwa
o Tanda perdarahan subacut
o Tanda thrombosis lokal atau meluas
- Sistem syaraf Pusat
o Penurunan kesadaran tidak spesifik atau
stupor
o Penurunan focal tapi jarang terjadi/ditemui

Kardiovaskuler sistem
o Hipotensi
o Tachikardi
o Sirkulasi kolaps
- Sistem pernafasan
o Ada Pleural Frictio rub
o Tanda ARDS
- Sistem Gastrointestinal
o Hematemesis
Sistem Genitourinari
o Tanda azotemia dan
gagal ginjal
o Asidosis
o Hematuria
o Oliguria
o Metoragia
o Perdarahan Uterin

Sistem Dermatology
Petechie
Purpura
Bula hemorragie
Nekrosis kulit
tungkai bawah
(purpura fulminan)
Infark lokal dan
gangren
Perdarahan luka dan
perdarahan
subkutanius dalam
thrombosis

PENGOBATAN DAN PERAWATAN
Langkah awal adalah mengobati penyakit penyebabnya
- Strategi pengobatan tambahan
-Tranfusi platelet dan komponen plasma
-Diindikasikan pada pasien yang mengalami perdarahan dan
yang membutuhkan prosedur tindakan invasive atau pada
yang mengalami komplikasi perdarahan
- Pemberian factor koagulasi konsentrat
- Ulangi pemeriksaan laboratorium
- Transfusi platelet dapat diberikan pada pasien yang
mengalami thrombositopenia berat khususnya pada pasien
yang mengalami perdarahan atau resiko perdarahan
- Therapi antikoagulan
- Pemberian heparin
Trombosis Vena Dalam (Deep Vein
Thrombosis (DVT)) adalah suatu keadaan
yang ditandai dengan ditemukannya bekuan
darah di dalam vena dalam.

Bekuan yang terbentuk di dalam suatu
pembuluh darah disebut trombus.
Trombus bisa terjadi baik di vena superfisial
(vena permukaan) maupun di vena dalam,
tetapi yang berbahaya adalah yang
terbentuk di vena dalam.


PENYEBAB
3 faktor yang berperan dalam terjadinya trombosis vena dalam:
Cedera pada lapisan vena
Meningkatnya kecenderungan pembekuan darah : terjadi pada
beberapa kanker dan pemakaian pil KB (lebih jarang).
Cedera atau pembedahan mayor juga bisa meningkatkan
kecenderungan terbentuknya bekuan darah.
Melambatnya aliran darah di dalam vena : terjadi pada pasien
yang menjalani tirah baring dalam waktu yang lama karena otot
betis tidak berkontraksi dan memompa darah menuju jantung.
Misalnya trombosis vena dalam bisa terjadi pada penderita
serangan jantung yang berbaring selama beberapa hari dimana
tungkai sangat sedikit digerakkan; atau pada penderita lumpuh
yang duduk terus menerus dan ototnya tidak berfungsi.
Ditemukan
Trombosis juga bisa terjadi pada orang sehat yang
duduk terlalu lama (misalnya ketika menempuh
perjalanan atau penerbangan jauh). Beberapa faktor
resiko lainnya adalah
Riwayat trauma pada tubuh daerah bawah, seperti
fraktur pinggul, tulang paha dan kaki
Obesitas
Gagal jantung
Berada pada ketinggian sekitar diatas 14000 kaki
Pada pengguna estrogen, seperti pada obat - obatan
kontrasepsi
Kanker
Pada pasien dengan DIC (gangguan pembekuan
intravaskuler) yang biasanya disertai infeksi atau gagal
organ
Usia lanjut

Manifestasi klinis
Sekitar 50% penderita tidak menunjukkan
gejala sama sekali.
Jika trombosis menyebabkan peradangan
hebat dan penyumbatan aliran darah,
otot betis akan membengkak dan bisa
timbul rasa nyeri, nyeri tumpul jika
disentuh dan teraba hangat.
Pergelangan kaki, kaki atau paha juga
bisa membengkak, tergantung kepada
vena mana yang terkena
Beberapa trombus mengalami penyembuhan dan
berubah menjadi jaringan parut, yang bisa merusak
katup dalam vena. Sebagai akibatnya terjadi
pengumpulan cairan (edema) yang menyebabkan
pembengkakan pada pergelangan kaki.
Jika penyumbatannya tinggi, edema bisa menjalar
ke tungkai dan bahkan sampai ke paha.
Pagi sampai sore hari edema akan memburuk
karena efek dari gaya gravitasi ketika duduk atau
berdiri. Sepanjang malam edema akan menghilang
karena jika kaki berada dalam posisi mendatar,
maka pengosongan vena akan berlangsung dengan
baik.

Gejala lanjut dari trombosis adalah
pewarnaan coklat pada kulit, biasanya
diatas pergelangan kaki. Hal ini
disebabkan oleh keluarnya sel darah
merah dari vena yang teregang ke dalam
kulit.
Kulit yang berubah warnanya ini sangat
peka, cedera ringanpun (misalnya
garukan atau benturan), bisa merobek
kulit dan menyebabkan timbulnya luka
terbuka (ulkus, borok).


Penatalaksanaan
Pembengkakan dapat dikurangi dengan cara
berbaring dan menaikkan tungkai atau
dengan menggunakan perban kompresi.
( dipakai selama beberapa hari. Selama
pemasangan perban, penderita harus tetap
berjalan.
Jika pembengkakan belum seluruhnya
hilang, perban harus kembali digunakan)

Jika timbul ulkus (luka terbuka, borok) di kulit yang
terasa nyeri, gunakan perban kompresi 1-2
kali/minggu karena bisa memperbaiki aliran darah
dalam vena.
Ulkus hampir selalu mengalami infeksi dan
mengeluarkan nanah berbau.

Jika aliran darah di dalam vena sudah membaik,
ulkus akan sembuh dengan sendirinya.
Untuk mencegah kekambuhan, setelah ulkus
sembuh, gunakan stoking elastis setiap hari.

Warfarin adalah obat oral yang diminum untuk
mengencerkan atau anti-darah mengental
Enoxaparin adalah heparin dengan berat molekul
rendah disuntikkan di bawah kulit untuk
mengencerkan darah. Dosis ini biasanya
1milligram per kilogram berat disuntikkan dua
kali sehari atau 1,5 miligram per kilogram
disuntikkan sekali sehari.
Pencegahan
Orang-orang yang beresiko menderita trombosis vena dalam (misalnya
baru saja menjalani pembedahan mayor atau baru saja melakukan
perjalanan panjang), sebaiknya melakukan gerakan menekuk dan
meregangkan pergelangan kakinya sebanyak 10 kali setiap 30 menit.
Terus menerus menggunakan stoking elastis akan membuat vena sedikit
menyempit dan darah mengalir lebih cepat, sehingga bekuan darah
tidak mudah terbentuk.
Yang lebih efektif dalam mengurangi pembentukan bekuan darah adalah
pemberian obat antikoagulan sebelum, selama dan kadang setelah
pembedahan.
Stoking pneumatik merupakan cara lainnya untuk mencegah
pembentukan bekuan darah. Stoking ini terbuat dari plastik, secara
otomatis memompa dan mengosongkan melalui suatu pompa listrik,
karena itu secara berulang-ulang akan meremas betis dan
mengosongkan vena
DEFINISI
Ggn atau kelainan turunan akibat terjadinya
mutasi atau cacat genetik pada kromosom x.
kerusakan kromosom ini menyebabkan penderita
kekurangan faktor pembeku darah sehingga
mengalami gangguan pembekuan darah (Suriadi
dan Rita Yuliani, 2001)
Kelainan genetik pada kromosom X defisiensi
faktor pembekuan darah (faktor VIII dan faktor
IX) Ggn proses pembekuan drh
Kelainan perdarahan yang diturunkan yang
disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan
(Cecily L. Betz dan Linda A. Sowden,1997)


Klasifikasi
1. Hemofilia A: def faktor VIII, paling
umum & terutama pd pria 80%
kasus yg ada
2. Hemofilia B: Def faktor IX, ditemukan
terutama pd pria
3. Penyk Von Willebrand defek pd
perlekatan trombosit & def faktor
VIII. Dpt tjd pd pria & wanita
Manifestasi klinis
Masa bayi Episode perdarahan
Perdarahan
berkepanjangan stlh
sirkumsisi
Ekimosis subkutan
Hematoma bsr
setelah infeksi
Perdarahan dr
mukosa oral
Perdarahan jar
lunak
Gejala awal nyeri
Stlh nyer bengkak,
hangat & penurunan
mobilitas
Lanjutan komplikasi
Gejala umum
Perdarahan
berkepanjangan dlm
otot kompresi saraf
& fibrosis otot
Perdarahan spontan
stlh luka ringan
Pembengkakan
Nyeri
Kelainan degeneratif
pd sendi
Keterbatasan gerak
Hematuria spontan
Perdarahan GIT

Sekuela jangka panjang
komplikasi
Atropi progresif,
melumpuhkan
Kontraktur otot
Paralisis
Perdarahan intrakranial
Hipertensi
Kerusakan ginjal
Splenomegali
Hepatititis
HIV terpajan produk
darah terkontaminasi
Antibodi terbentuk sbg
antagonis thd faktor VIII
dan IX
Reaksi transfusi
Anemia hemolitik
Trombosis dan
tromboembolisme
Pemeriksaan diagnostik
uji skrining untuk koagulasi darah
jumlah trombosit (normal )
masa protrombin (normal)
masa tromboplastin parsial
(meningkat : mengukur
keadekuatan faktor koagulasi
intrinsik)
masa perdarahan (normal :
mengkaji pembentukan sumbatan
trombosit dalam kapiler)
Assays fungsional terhadap faktor
pembekuan VIII dan IX
Masa pembekuan trombin
biopsi hati (kadang-kadang
dilakukan) digunakan untuk
memperoleh jaringan untuk
pemeriksaaan patologi dan kultur
uji fungsi hati, digunakan untuk
mendeteksi adanya penyakit hati
(misal, serum glutamic pyrufic
transaminase atau SGPT dan SGOT,
fosfatase alkali dan bilirubin)

penatalaksanaan
Px RICEdiistirahatkan (rest), dikompres
es (Ice), ditekan/ dibebat(compression),
dan ditinggikan (elevation).
Obat yanga dapat mengganggu
pembekuan darah, seperti aspirin tidak
dibenarkan untuk hemofilia
Pengobatan terhadap penderita hemofilia
berupa pemberian rekombinan FVIII dan
FIX
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai