Hukum Rangkaian Listrik Dan Rangkaian Sederhana

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.

id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 1

MODUL 1

Hukum Dasar Rangkaian Listrik
dan Rangkaian Sederhana

2-1 Pendahuluan
Pada pembahasan ini dibatasi pada analisis rangkaian sederhana yang
hanya mempunyai sumber arus, sumber tegangan dan tahanan; sumber tersebut
boleh yang bebas atau pun yang tak bebas. Di dalam menganalisis rangkaian ini kita
akan menggunakan beberapa transformasi jaringan, teorema jaringan, dan metode-
metode matematik yang akan dapat kita terapkan kelak, dengan hanya mengadakan
sedikit perubahan, kepada rangkaian yang mengandung elemen pasif lain yang
dirangsang oleh sumber yang berubah terhadap waktu. Kita akan mempelajari
metode yang berguna dalam analisis rangkaian dengan cara penerapannya pada
keadaan yang sesederhana mungkin, yakni rangkaian penahan (resistive circuit).


2-2 Hukum-hukum Kirchoff
Gustav Robert Kirchoff, seorang guru besar universitas berkebangsaan
Jerman yang lahir kira-kira pada waktu Ohm melakukan percobaannya. Hukum
aksiomatik ini dinamakan hukum arus Kirchoff (Kirchoofs Current Law, disingkat
KCL), yang mengatakan bahwa



Bila ada arus netto yang masuk sebuah simpul, maka laju penumpukan
coulomb pada simpul tersebut tidak sama dengan nol. Tetapi, sebuah simpul
bukanlah suatu elemen rangkaian dan pasti tidak bisa menyimpan, memusnahkan
atau membangkitkan muatan. Sehingga dengan demikian arus harus berjumlah nol
0
1
=

=
N
n
n
i atau i
1
+ i
2
+ i
3
+ ... + i
N
= 0 (5)
Kita sekarang beralih ke hukum tegangan Kirchhoff ( Kirchhoffs voltage law,
disingkat KVL ). Hukum ini mengatakan bahwa

jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah simpul adalah nol.
Jumlah aljabar seluruh tegangan mengelilingi sebuah
jalan tertutup dalam sebuah rangkaian adalah nol.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 2



Kita harus lagi menerima hukum ini sebagai aksioma, walaupun hukum ini
dikembangkan di dalam pendahuluan teori elektromagnetik.
Arus adalah yang berkaitan dengan muatan yang mengalir melalui sebuah
elemen rangkaian, sedangkan tegangan adalah suatu ukuran selisih energi potensial
melintasi elemen.
Jadi bila kita melalui suatu jalan tertutup, maka jumlah aljabar dari tegangan
melintasi elemen individual sekelilingnya haruslah nol. Jadi, bisa kita tulis
0
1
=

=
N
n
n
v atau v
1
+ v
2
+ v
3
+ ... + v
N
= 0 (6)
Hukum tegangan Kirchoff adalah suatu konsekuensi kekekalan energi dan
sifat konservatif rangkaian listrik. Hukum ini juga bisa ditafsirkan menurut analogi
gaya berat. Bila suatu massa digerakkan sekeliling jalan tertutup dalam sebuah
medan gravitasi konservatif, maka kerja total yang dilakukan terhadap massa
tersebut adalah nol. Kita bisa juga menerapkan KVL pada rangkaian dengan
beberapa cara yang berbeda.

Soal Contoh
2-1. Tentukan jumlah cabang dan simpul pada tiap rangkaian pada Gambar 2-2.
2-2. Tentukan i
x
pada tiap rangkaian pada Gambar 2-2.
2-3. Tentukan v
x
pada tiap rangkaian pada Gambar 2-2.















+



R
A

R
B

6
6 5 A
x
12 V
+



i
x

(a)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 3

50




















Gambar 2-2: Lihat Contoh Soal 2-1, 2-2 dan 2-3
Jawab
Pada Gambar (a)






2-1 Jumlah cabang 6; jumlah simpul 5
2-2 Dengan mempergunakan KCL pada Simpul

=
=
N
n
n
i
1
0

A i
i
x
x
3 2 5
0 2 5
= =
=




+
R
1

5 R
2

i
x

10 A
12 A
5
6 A

x

+



60 V
(b)


50
25 100 i
x

2 A
x
+
(c)

+



R
A

R
B

6
6 5 A
x
12 V
+



i
x

5 A
2 A

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 4

2-3 Dengan mempergunakan KVL pada Loop

=
=
N
n
n
v
1
0

V v
v
x
x
6 12 18
0 12 6 3
= + =
= +

Pada Gambar (b)










2-1 Jumlah cabang 6; jumlah simpul 4
2-2 Dengan mempergunakan KCL pada Simpul

=
=
N
n
n
i
1
0

A i
i
x
x
4
0 10 6
=
=

2-3 Dengan mempergunakan KVL pada Loop

=
=
N
n
n
v
1
0

V v
v
x
x
50 10 60
0 5 2 60
= =
= +

Pada Gambar (c)







2-1 Jumlah cabang 5; jumlah simpul 3
2-2 Tegangan pada cabang a b bernilai sama pada cabang c d karena satu
simpul sehingga



+
R
1

5 R
2

i
x

10 A
12 A
5
6 A

x

+



60 V
6 A
-4 A
10 A


50
25 100 i
x

2 A

x
+
a
b
c
d
10 A
1 A
3 A i
x
2 A

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 5

A i
V i v
V v
v v
ab
ab ab
cd
cd ab
1
100 100
100 50 2
=
= =
= =
=

Dengan mempergunakan KVL pada Loop 0
1
=

=
N
n
n
v

A i
i
i
v i
x
10
250
100 150 25
0 100 50 3 25
0 100 1 25
=
=
+ =
= + +
= + +

Dengan mempergunakan KCL pada Simpul

=
=
N
n
n
i
1
0

A i
i
x
x
13 3 10
0 3 10
= + =
=

2-3 V v
x
150 50 3 = =

2-3 Analisa Rangkaian Loop Tunggal
Kita akan menganggap bahwa nilai tahanan dan tegangan sumber dari
Gambar 2-3a diketahui dan mencoba menentukan arus yang melalui setiap elemen,
tegangan melintasi setiap elemen, dan tenaga yang diberikan atau yang diserap oleh
setiap elemen.






Gambar 2-3: (a) Model rangkaian dengan nilai tegangan sumber dan tahanan
diketahui, (b) Tanda-tanda referensi tegangan dan arus ditambahkan pada
rangkaian.

Langkah kita yang pertama dalam analisis tersebut adalah asumsi mengenai
arah referensi untuk arus-arus yang tak diketahui karena kita tidak tahu sebelumnya
arah-arah tersebut. Secara acak, kita sebuah arus yang tak diketahui i, menurut arah
+
-
R
1
R
2
+ -
v
s2

+ v
R1


-
+
v
R2

-
v
s1

+
-
R
1
R
2
i
+ -
v
s2

i
i
v
s1


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 6

jarum mengalir keluar dari terminal atas sumber tegangan kiri. Pemilihan ini ditandai
dengan sebuah panah dengan tanda i pada rangkaian, seperti diperlihatkan di dalam
Gambar 2-3b. Penggunaan trivial dari hukum arus Kirchoff memastikan bahwa arus
yang sama harus mengalir juga melalui setiap elemen di dalam rangkaian tersebut.
Kita dapat menekankan fakta ini sekarang dengan menempatkan beberapa simbol
arus di sekitar rangkaian.
Berdasarkan definisi, semua elemen yang menyangkut arus yang sama
dikatakan dihubungkan secara seri (deret). Perhatikan bahwa elemen-elemen boleh
mengangkut arus yang besarnya sama tetapi tidak tersusun secara seri; dua bola
100 W di dalam rumah yang bertetangga mungkin saja mengangkut arus yang sama
besarnya, tetapi mereka tidak mengangkut arus yang sama, dan tidak seri satu sama
lain.
Langkah kedua dalam analisis tersebut adalah pemilihan referensi tegangan
untuk masing-masing dari kedua tahanan. Telah kita dapat bahwa penggunaan
hukum Ohm, v = Ri, menghendaki bahwa arah arus dan tegangan harus dipilih
sehingga arus memasuki terminal di mana ditempatkan referensi tegangan positif.
Jika pemilihan arus adalah sembarang, maka pemilihan arah tegangan akan tertentu
jika kita bermaksud menggunakan hukum Ohm didalam bentuk v = Ri. Tegangan v
R1
dan v
R2
diperlihatkan di dalam Gambar 2-3b.
Langkah ketiga adalah penggunaan hukum tegangan Kirchhoff pada jalan
tertutup yang ada. Misalkan kita putuskan untuk bergerak di sekitar rangkaian di
dalam arah perputusan jarum jam, dimulai pada sudut kiri bawah dan menuliskan
langsung setiap tegangan yang pertama ditemui pada referensi positif dan
menuliskan negatif dari tegangan yang ditemui pada terminal negatif. Jadi,
0
2 2 1 1
= + + +
R s R s
v v v v
Akhirnya, kita gunakan hukum Ohm kepada elemen penahan,
i R v
R 1 1
= dan i R v
R 2 2
=
dan mendapatkan 0
2 2 1 1
= + + + i R v i R v
s s

persamaan ini dipecahkan untuk i, sehingga
2 1
2 1
R R
v v
i
s s
+

=
di mana kuantitas di ruas kanan diketahui yang memungkinkan kita untuk
menentukan i. Tegangan atau arus yang diasosiasikan dengan setiap elemen, dapat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 7

sekarang ditentukan dalam satu langkah dengan menggunakan Ri v = , vi p = , atau
R i p
2
= .

Soal Contoh
2-4 Untuk rangkaian yang diperlihatkan di dalam Gambar 2-4, tentukan : (a) i
a
;
(b) v
a
; (c) daya yang diberikan oleh batere 15 V.









Gambar 2-4: Lihat Contoh Soal 2-4.

Jawab











Dengan mempergunakan KVL pada Loop 0
1
=

=
N
n
n
v


+
+
a

1200
800 3 k
15 V
+


50 V
i
a

+
a

1200
800
3 k
15 V
+


50 V
i
a


+

i
a


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 8


mA i
A i
i
i
i i i
a
a
a
a
a a a
7
10 7
35 5000
0 5000 35
0 3000 1200 15 800 50
3
=
=
=
= +
= + + + +



V
i v
a a
4 , 8
1200 10 7
1200
3
=
=
=



mW W
i v p
105 105 , 0
10 7 15
3
15
= =
=
=



2-4 Rangkaian Pasangan Simpul Tunggal
Padanan dari rangkaian yang mempunyai satu jalan tertutup (rangkaian
berloop tunggal) yang dibicarakan di atas adalah rangkaian pasangan simpul tunggal
di mana sebarang banyaknya elemen sederhana dihubungkan di antara pasangan
simpul yang sama. Satu contoh rangkaian seperti itu diperlihatkan di dalam Gambar
2-5. Kedua sumber arus dan nilai konduktansi diketahui, dan kita akan mencari
tegangan, arus, dan daya yang diasosiasikan dengan setiap elemen sekali lagi.

Gambar 2-5: (a) Sebuah rangkaian pasangan simpul tunggal.
(b) Tegangan dan kedua arus ditetapkan

Langkah kita yang pertama sekarang adalah menganggap adanya tegangan
yang melintasi setiap elemen, dan menetapkan sebarang kebutuhan referensi. Maka
hukum tegangan Kirchhoff memaksa kita untuk mengakui bahwa tegangan yang
melintasi setiap cabang adalah sama karena sebuah jalan tertutup melalui setiap
cabang dari satu simpul ke simpul yang lain dan kemudian dilengkapi melalui setiap
120
A
(a)
30
A
30 mho 15 mho
30
i
15
i
+


v


-
(b)
120
A
30
A
30 mho 15 mho
(menyerap daya)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 9

cabang lain. Tegangan total sebesar nol menghendaki tegangan yang identik
melintasi setiap elemen. Kita katakan bahwa elemen-elemen yang mempunyai
tegangan bersama melalui elemen-elemen tersebut dihubungkan secara paralel. Kita
namai tegangan ini v dan memilihnya sembarangan, seperti diperlihatkan di dalam
Gambar 2-5b.
Dua arus, yang mengalir di dalam tahanan, kemudian dipilih sesuai dengan
konvensi yang didapatkan dengan hukum Ohm. Arus-arus ini diperlihatkan juga di
dalam Gambar 2-5b.
Langkah ketiga di dalam analisis rangkaian simpul tunggal adalah pemakaian
hukum arus Kirchhoff pada salah satu dari kedua simpul di dalam rangkaian
tersebut. Biasanya lebih jelas untuk memakaikannya kepada simpul di mana
ditetapkan referensi tegangan positif, dan karena itu kita akan menyamakan jumlah
aljabar arus yang meninggalkan simpul atas dengan nol,
0 30 120
15 30
= + + + i i
Akhirnya, arus di dalam tiap tahanan dinyatakan di dalam dan konduktansi
tahanan menurut hukum Ohm,
v i 30
30
= dan v i 15
15
=
dan kita dapatkan
0 15 30 30 120 = + + + v v
jadi,
v = 2 V
i
30
= 60 A dan i
15
= 30 A
Harga nilai-nilai dari daya yang diserap sekarang didapat dengan mudah. Di
dalam kedua tahanan tersebut,
( ) 120 2 30
2
30
= = p W ( ) 60 2 15
2
15
= = p W
dan untuk kedua sumber,
( ) 240 2 120
120
= =
A
p W ( ) 60 2 30
30
= =
A
p W
Jadi, sumber arus yang lebih besar memberi 240 W kepada ketiga elemen
lain di dalam rangkaian, dan hukum kekekalan energi pun dibutuhkan lagi.

Soal Contoh
2-5 Untuk rangkaian pasangan-simpul-tunggal yang ditunjukkan pada Gambar 2-
6, carilah daya yang diserap oleh masing-masing dari kelima elemen.



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 10












Gambar 2-6: Lihat Contoh Soal 2-5.

Jawab
Rangkaian dapat disederhanakan menjadi







Dengan mempergunakan KCL pada Simpul

=
=
N
n
n
i
1
0

V v
v
v v v
v
v v
8 , 24
124 5
0 124 4 8
40
0 1 , 3 1 , 0
5 40
1
1
1 1 1
1
1 1
=
=
= +

= +


( )
W
R
v
p
376 , 15
40
8 , 24
2 2
40
=
= =


( )
W
R
v
p
008 , 123
5
8 , 24
2 2
5
=
= =




40 5
2
3,1 A
0,1
1

1

+






40 5 3,1 A
0,1
1

1

+



+





_

1


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 11

(memberikan daya)
(memberikan daya)

W
v
i v p
v
504 , 61
8 , 24 1 , 0 8 , 24
1 , 0 8 , 24
1
1 , 0
1
=
=
=
=



W
i v p
A
88 , 76
1 , 3 8 , 24
1 , 3
=
=
=

0
2
= p karena tidak dilalui oleh arus sehingga dayanya NOL.

Soal Latihan
1. Dalam rangkaian pada Gambar 2-7, carilah daya yang diserap oleh (a)
sumber 4 A; (b) tahanan 2 ; (c) tahanan 12 ; (d) tahanan 2,25 ; (e)
tahanan 6 ; (f) sumber tegangan V
s
.







Gambar 2-7: Lihat Latihan Soal 1.
2. Dalam rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 2-8, X adalah sebuah
elemen rangkaian sederhana. Anggap bahwa X menyerap 100 W dan: (a)
tentukan R, bila X adalah tahanan yang lebih besar dari 5 ;(b) tentukan v
s
,
acuan + sebelah atas, bila X adalah sumber tegangan bebas v
s
< 5 V.








Gambar 2-8: Lihat Latihan Soal 2.


2 2,25
12 6 24 V 4 A V
s

+


_

+


X
0,2
0,6
30 V

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB www.mercubuana.ac.id
Ir. Said Attamimi MT.
RANGKAIAN LISTRIK 12

3. Pada Gambar 2-9, cailah daya yang diberikan oleh masing-masing sumber
tak bebas jika besarnya: (a) 3i
A
; (b) 3i
B
.







Gambar 2-9: Lihat Latihan Soal 3.





1 k 4 k
i
A

i
B

20 mA

Anda mungkin juga menyukai