Anda di halaman 1dari 8

Your registration was successfully submitted.

Please confirm maks on 7 June via


twitter with format: Name_Hadir #ET2 @MW_Brawijaya. Thank you.Tips Ringan Lengka
p Merawat SUZUKI SATRIA FU 150
Tips Ringan Atasi Mesin Berisik
Buat penyemplak Satria F150 mungkin pernah mengalami hal seperti ini, Mesin dira
sakan berisik. kretek-kretek-kretek begitu bunyinya Bro. Nah, jangan panik bro!
Ini masalah biasa, karakter mesin 4-tak ber-CC besar. Apalagi mesin satria kita
berteknologi DOHC, Twin Cam, yang memiliki klep jauh lebih banyak dibanding mesi
n 4-tak biasa.
PERHATIAN :
Redaksi tidak bertanggung jawab atas hasil kerja yang dilakukan berdasarkan tips
di bawah ini. Oleh karena itu tips di bawah ini lebih tepat dilakukan bersama d
engan mekanik yang terlatih dan dipercaya.
Sebenarnya mesin berisik ada beberapa penyebab. Biasanya nih, mesin berisik dise
babkan:
1. Katup yg berbunyi
2. Bunyi dari bagian piston
3. Bunyi dari bagian rantai timing
4. Bunyi dari bagian kopling
5. Bunyi dari bagian crankshaft
6. Bunyi dari bagian transmisi
Nah penyakit yang biasanya dihadapi satria FU 150 biasanya bersumber dari bagian
rantai timing, bahasa umumnya rante keteng. Kenapa sih bisa bikin berisik? ya p
enyebabnya bisa karena rantainya sudah 'uzur' bin melar, sproket (gir)-nya aus,
atau karena stelan rantainya tidak pas lagi alias perlu distel lagi kekencengann
ya.
Terus gimana sih solusinya nih? Males banget, motor keren eh bunyinya berisik ba
nget. Huh!!!. Paniknya hati ini, melihat motor kesayangan bunyi mesinnya teriak2
.
Sederhana sih solusinya, cukup dicek cam chain tension adjuster-nya bahasa gampa
ngnya cek alat penyetel otomatis rante keteng. Cek apakah masih berfungsi atau t
idak. Jika sudah tidak berfungsi maksimal ya memang musti diganti. Jadi ngak per
lu asal claim minta diganti. Kalo masih berfungsi, artinya perlu distel lagi tuh
tensioner!.
Ente pasti nanya deh, yakin tuh gara2 tensionernya yg gak bener? Logikanya sih g
ini bro. Motor kita ini baru, kemungkinan cacat produksi memang ada, namun itu s
angat kecil kemungkinannya. Apalagi perusahaan sekaliber Suzuki, pasti ngak semb
arangan membuat suatu produk. Minimal mereka telah menerapkan quality control se
taraf 6 sigma, bahasa umum dikalangan specialist quality control. Jadi rantai ti
ming - rante keteng- kendor alias melar bin uzur ataupun kasus sproketnya yang a
us karena masa pakai harian
Udah percaya kan ente-ente?..
Tuh kan nanya lagi, Bos, gimana nih ngecek kl tensioner adjuster masih berfungsi
baik? bener kan, pasti nanya.
Gini nih caranya:
1.. Buka Cam Chain Adjuster Tensioner dari tempatnya. Gunakan kunci no 8.
2.. Setelah dibuka, dengan menggunakan obeng ( - )masukkan ke dalam celah tegang
an rantai cam dan putar searah jarum jam untuk mengendorkan tegangan, kemudian l
epaskan obeng ( - ).
3.. Untuk memastikan gerakan batang penekannya, bila batang penekannya macet/mek
anisme pegasnya rusak ya harus diganti penyetel tegangan rantai keteng dengan ya
ng baru.
Jadi, ngak melulu tensioner adjusternya musti diganti, cek dulu masih bekerja at
au tidak. Jika masih bekerja, tinggal menyetel ketegangan rantai cam yang sesuai
. Kalo sudah tidak berfungsi barulah diganti. Untuk berbagai kasus, penggantian
ini biasanya gratis, karena masih dalam masa garansi.
OK, sekarang katakanlah cam chain tensioner adjuster masih berfungsi. Cara memas
angnya gimana nih, apakah tinggal pasang aja atau perlu perhatian khusus?
Berikut ini langkah-langkah yang kudu duperhatikan pada saat akan memasang kemba
li alat tersebut.
1.. Sebelum memasang, pastikan pegas penegang sudah dikunci. Caranya dengan oben
g (-) putar searah jarum jam.
2.. Putar Crankchaft pada arah yang normal untuk menghilangkan kekendoran rantai
antara crank sproket dan exhaust sproket.
3.. Setelah memasang cam chain tension adjuster, putar obeng (-) berlawanan arah
jarum jam. Pada saat cam chain tension adjuster berputar batang penegang akan t
erdorong oleh daya pegas dan menekan cam chain tension adjuster yang sekaligus m
enekan rantai cam.
Nah, begitu bro inpo-nye...
Ente boleh coba sendiri, tapi sebaiknya didampingi mekanik yang berpengalaman.
Servis? Nggak Usah Ke Bengkel!
Tak sedikit yang beranggapan, kalau teknologi motor semakin canggih, maka perawa
tannya juga bakal makin susah. Sehingga pemilik motor takut untuk melakukan tune
-up sendiri (selepas garansi servis) dan harus dikerjakan oleh bengkel atau meka
nik ahli. Padahal tidak juga lo. Misalnya Suzuki Satria F150 yang mesinnya dilen
gkapi teknologi DOHC (double overhead camshaft) plus oil cooler.
"Justru perawatannya lebih mudah dibanding motor 4-tak lainnya yang masih mengan
ut sistem pelatuk pada klepnya, kayak Shogun," bilang Sofyan Sumarkoco, kepala m
ekanik Suzuki Margonda, Depok, Jabar. Misalnya mengenai clearance klep. Dalam pe
riode tertentu, sekitar jarak tempuh 3.000 km, Shogun mesti dicek kerenggangan k
lepnya. Jika melebihi batas yang dianjurkan, wajib disetel ulang. Nah, untuk men
yetelnya, tidak semua orang bisa. Apalagi jika gak punya special toolsnya (feele
r gauge).
Sementara di Satria F150 tidak perlu. Soalnya, pada teknologi DOHC, kem langsung
mendorong klep tanpa melalui pelatuk. "Antara klep dan kem diantarai shim. Sehi
ngga kemungkinan celah klep renggang, sangat lama. Mungkin bisa di atas jarak te
mpuh 25 ribu km atau kira-kira 2 tahun. Dengan catatan sistem pelumasan baik," j
elas Sofyan. Makanya, klep Satria F150 tidak punya setelan.
Mengenai perawatan lainnya, sama saja seperti motor-motor lain. Misalnya members
ihkan karburator tiap kali ganti oli mesin (per 2.500 km). Itu bisa dikerjakan s
endiri di rumah. Jadi enggak perlu ke bengkel! Prosesnya sami mawon kok dengan S
hogun. Sekalian membersihkan filter udaranya yang terbuat dari busa (diganti tia
p 20.000 km). Caranya cukup direndam bensin atau air sabun, lalu peras pakai sat
u tangan dan kemudian keringkan.
Selanjutnya mengecek kerenggangan rantai, dengan cara menekan rantai sebelah baw
ah pada bagian tengah (gbr.1). Jarak kerenggangan yang ideal antara sebelum dan
sesudah ditekan adalah berkisar 1-1,5 cm. "Bila lebih atau kurang dari itu, sege
ra atur ulang setelan kerenggangan rantai di ujung swing arm dekat as roda," sar
an Sofyan.
Item lain yang perlu dilakukan adalah membersihkan busi. Gunakan sikat kawat (ja
ngan pakai ampelas) untuk membersihkannya (gbr.2). Oh ya, tiap jarak tempuh 8.00
0 km, busi wajib diganti agar performa dapur pacu tetap fit. Begitu pula dengan
filter oli yang terletak di bak mesin kanan (diganti per 8.000 km berbarengan sa
at ganti oli mesin).
Cara menggantinya mudah kok. Tinggal buka baut cover oil filter pakai kunci 8 mm
(gbr.3), lalu tarik filter oli yang lama keluar. Sebelum, saringan baru dipasan
g, bersihkan dulu endapan kotoran yang kemungkinan menempel di rumah filter paka
i kain bersih.
Jarak main rem, baik rem depan maupun belakang juga harus diperhatikan. Bila ter
lalu dalam, segera setel ulang sesuai jarak ideal atau yang dianggap nyaman buat
tangan dan kaki. Caranya tinggal menyetel baut penonjok master rem di pangkal t
uas rem (gbr.4).
"Jangan lupa pula memeriksa baut-baut pegangan mesin, bodi, kaki-kaki dan sebaga
inya. Kencangkan secukupnya bila kendur," pesan Sofyan. DiC
Sumber: Otomotif Online
Karburator, Busi, Koil
Pertanyaan dan jawaban seputar penggantian part untuk Suzuki Satria F150, tentan
g masalah karburator, busi, dan koil. Informasi ringan tapi cukup penting untuk
kita pahami.
Pertanyaan
Aku punya Suzuki Satria F150 dan berencana ingin ganti karburator.
1. Apa karburator motor 2-tak bisa dipakai ke motor 4-tak? cocoknya pakai tipe a
pa?
2. Apakah main jet dan pilot jet-nya harus diganti sesuai dengan standarnya?
3. Katanya karbu tipe flat slide lebih bagus dari round slide?
4. Saya juga ingin ganti busi racing. Merek dan tipe apa yang cocok untuk motor
saya?
5. Apakah dengan mengganti koil dengan punya Thunder 250 berpengaruh banyak pada
pengapian?
Trims buanyak buat semuanya.
Saran ; Solusi
1. Bisa
Karburator vakum standar F150 memang rada sayang untuk dijahili buat meningkatka
n kecepatan.
Solusinya bisa memilih karbu motor 2-tak. Anda bisa lirik karbu milik Yamaha RX-
King (Mikuni 26 mm), Suzuki RGR (Mikuni 26 mm) atau Honda NSR150R (Keihin 28).
Namun untuk kemudahan mencari komponen karbu, seperti spuyer dan harga yang terj
angkau, ada baiknya pilih Mikuni 26 mm. Tf1.Mikuni.
Tinggal pasang dan mudah didapat
2. Bukan diganti sesuai dengan standarnya, tetapi settingan diatur sesuai kebutu
han motor.
Untuk itu Anda mesti riset sendiri, misalnya saat memilih spuyer.
Karena masih baru, coba pilih main jet 130 dan pilot jet 20 buat patokan. Lantas
nyalakan mesin dan tes jalan.
Baca kondisi ruang bakar dari busi. Jika belum pas karena campuran terlalu kaya
atau miskin, silakan naik-turunkan spuyer.
3. Karburator flat side (kotak) atau round slide (bulat) punya kelebihan dan kek
urangan masing-masing. Karbu kotak dikenal lebih presisi dalam menakar bahan bak
ar.
Lantas karena bentuk skep kotak, kebocoran dari samping kanan kiri skep lebih bi
sa diminimalisasi.
Kekurangannya, spare part sulit dicari. Sedang karbu bulat, onderdil dan pilihan
nosel sangat mudah ditemui dan bervariasi.
Hanya untuk kepresisian agak di bawah kotak.
4. Busi dingin atau biasa disebut busi racing punya karakter melepas panas denga
n cepat.
Cocok buat motor yang dibawa dalam kecepatan tinggi atau kondisi ekstrem secara
terus menerus.
Nah apakah motor Anda dikendarai dalam kondisi seperti itu?
Jika tidak bakal percuma. Soalnya jika dipaksa ganti dengan tipe dingin, busi ak
an cepat mati.
Sayang uang Anda, apalgi busi dingin agak susah didapat dan harganya mahal.
Sekadar panduan, busi standar F150 yakni NGK CR8E atau Denso U24ESR-N. Jika mau
yang dingin, pilih dengan kode angka lebih tinggi.
5. Koil saja tidak cukup. Karena masih ada CDI, aki atau kumparan yang menentuka
n besar kecilnya pengapian
Sumber: Tabloid OTOMOTIF
Doping Performance Satria F150
Motormania, khususnya pemilik Suzuki Satria F150, boleh bersenang hati. Sebab se
karang banyak parts performance untuk mendongkrak tenaga motor itu agar lebih li
ar. Dibilang begitu, karena tenaga aslinya saja sudah mumpuni untuk diajak ngebu
t.
Nah, bagi yang belum merasa puas, tinggal tambahkan doping pemacu tadi.
Dari knalpot hingga busi juga telah tersedia. Sok, pilih sesuai kemauan dan dana
di kantong. Tetapi ingat, karakter peranti juga kudu diperhatikan.
Tujuannya, agar jangan sampai bentrok sama peranti aslinya.
Maksudnya, setelah pakai part itu, eh akselerasi motor malah memble.
Sebab, semua alat itu saling terkait antara satu dan lainnya.
Apa aja sih ? Mari kita bedah bersama!
Per Kopling
Buat menyempurnakan penyaluran tenaga mesin, harus didukung entakan kuat.
Maksudnya, respons tendangan balik per kopling.
Kerenggangan per pun tetap terjaga.
Sebab kampasnya tak selalu bergesekan dengan pelat kering.
Sehingga peranti itu lebih awet.
Punya engine bagus, tapi bila entakan koplingnya tidak, sama juga bohong.
Rpm mesin tak akan menyentuh putaran tinggi, ujar Cepi, mekanik Pro SE.
Solusinya, bisa pakai merek Inspiro dijual dengan harga Rp 150 ribu (hitam) dan
Rp 100 ribu (kuning).
CDI
Kuda besi sekarang banyak dilengkapi CDI dengan pembatas rpm alias limiter. So,
jangan protes kalau puncak tenaga mesin enggak pernah kesampaian.
Baiknya, ganti tipe CDI unlimiter, ujar Sumantri bos Chips Motor di Pos Pengumbe
n, Jakbar.
Sudah banyak CDI impor yang datang untuk memuaskan hasrat ngebut para F150-ers.
Misalnya, CDI racing buatan Thailand, seperti LEK, Shindengen dan TDR.
Harganya bervariatif antara Rp 1,1 sampai Rp 1,7 juta.
Namun tak ada salahnya mengaplikasi buatan lokal!
Sebab, kualitasnya tak kalah bersaing dengan peranti pengapian dari Thai itu, lo
!
Sayang, baru satu buatan Indo yang berani bertarung.
Yakni merek BRT yang bisa ditebus dengan harga Rp 550 ribu.
Knalpot
Untuk menyalurkan gas buang, pilihan knalpot yang ideal jadi penentu akselerasi.
Sebab jika tak tepat, lari motor malah tertahan.
Knalpot besar belum tentu menambah power mesin, ujar Dodo dari Dodo Motor Sport
Racing, di Cileduk, Tangerang.
Selain tertahan, jika mengaplikasi tipe gambot, terkadang tenaga cendrung ngempo
s alias terbuang percuma.
Maka pemilik Satria F150 (F150-ers), harus pilih yang memiliki spesifikasi volum
e sesuai karakter mesin.
Pilihanya, beragam knalpot impor dan lokal bisa jadi diaplikasi. Misal, buatan T
hailand seperti merek Yoshimura.
Terbagi 2 macam, tabung bahan titanium dilego Rp 2,3 juta dan stainless steel Rp
1,1 juta.
Lainnya, merek Endurance model silencer oval ditawarkan Rp 1 juta.
Lalu Performance lapis karbon ditawarkan Rp 1,3 juta dan penyalur gas sisa pemba
karan berbahan stainless steel merek KR9 buatan Thailand dilepas Rp 1,1 juta.
Bila tak ingin mengganti keseluruhan bagian knalpot, cukup tukar silencernya saj
a.
Buatan lokal bisa jadi alternatif, soal kemampuan tak kalah dibanding merek Thai
land.
Misal merek Sinergy dilego Rp 400 ribu.
Lainnya, merek Five Star dengan harga Rp 350 ribu dan bisa tembus hingga 12 ribu
rpm.
Karburator
Beralih ke piranti penyalur semburan bensin alias karburator juga banyak. Mulai
bikinan Amrik, Jepun hingga Taiwan dapat digunakan.
Ukurannya dari 28 hingga 32 mm ujar An An Kuda juragan Pro SE Racing di kawasan
Kebon Jeruk III, Jakbar.
Nah, bicarain karbu, tinggal pilih.
Mau merk Keihin atau Mikuni ?
Keihin tipe PWK 28 mm, buatan 3 negara diatas, dilepas Rp 950 rb - Rp 1,9 juta.
Tipe FCR 28 mm vacuum Rp 3,5 juta.
Merek serupa untuk Honda NSR SP bisa dijagokan buat F150
Sedang Mikuni, hanya tersedia dua option.
Tipe TM28 mm, pilih buatan Taiwan yang dijual Rp 1,2 juta atau Jepun Rp 2,1 juta
.
Bedanya ada dibagian tengah.
Racikan Jepang mengaplikasi nosel, jarum skep dan cut away (bibir karbu) yang le
bih besar ketimbang Taiwan.
Busi
Sabar ! Meski Satria F 150 telah dilengkapi OIL COOLER, mesin juga butuh pending
inan tambahan. Ingin pasang dua peredam panas mesin ?
Ingin pasang dua peredam panas mesin ?
Wah, enggak mungkin, tuh !
Jalan keluarnya pakai aja busi tipe dingin.
Merk NGK Platinum CR8EGP, dilego Rp 90 ribu.
Sumber: Tabloid OTOMOTIF
Jangan Telat Mengganti Oli
Oli sebagai pelumas mesin tentu mempunyai masa pakai yang terbatas. Ini disebabk
an selama bekerja, oli tentu mengalami kondisi-kondisi seperti temperatur yang t
inggi dan terkontaminasi dengan zat asing seperti aditif, kotoran (sludge), atau
bahan lain. Satria F150 merupakan salah satu mesin dengan temperatur tinggi.
Temperatur tinggi paling banyak membuat oli mengalami oksidasi semakin besar. Pa
da setiap kenaikan suhu 10 derajat C, oksidasi akan meningkat dua kali lipat.
Pada saat oli mengalami oksidasi, oksigen akan bereaksi dengan molekul-molekul p
elumas dan menghasilkan asam dan lumpur oksidasi. Seperti yang telah kita ketahu
i, zat yang bersifat asam akan memicu terjadinya korosi. Sedangkan lumpur oksida
si menyebabkan viskositas oli jadi meningkat, tetapi viskositas indeksnya menuru
n. Pada tingkat yang cukup serius akan membuat oli jadi lebih kental dan pada ko
ndisi dingin (awal) oli bisa sampai membentuk gel. Hal ini tentu akan menyulitka
n ketika mulai menghidupkan mesin di pagi hari. Daya hantar panasnya juga mulai
berkurang karena larutan pelumas sudah tak satu senyawa dengan ukuran partikel y
ang tidak sama lagi. Oleh sebab itu, oli perlu segera diganti.
Waktu Ganti Oli
Menurut beberapa mekanik bengkel, saat ganti oli yang tepat pada umumnya adalah
5.000 km untuk oli mineral, sedangkan untuk oli sintetik mempunyai masa pakai ya
ng lebih panjang hingga tiga kali lipat. Ada satu hal yang perlu diketahui, bahw
a untuk mengetahui saat yang lebih tepat mengganti oli adalah berdasarkan work h
our (jam kerja) mesin, bukan jarak tempuh (mileage) mobil. Di kondisi jalan yang
berat atau macet seperti lalu lintas Jakarta, mesin terus bekerja meskipun mobi
l tidak bergerak sehingga oli pun terus bekerja melakukan tugasnya. Jadi, bila k
ondisinya demikian saran dari mekanik bengkel di atas harus lebih diperhatikan.
Kental = Suara Mulus?
Ada pendapat yang mengatakan, bahwa semakin tinggi viskositas oli dapat membuat
suara mesin semakin halus. Hal ini berdasarkan pemikiran, bahwa semakin kental l
arutan akan lebih solid dalam meredam getaran atau suara mesin. Namun dengan tek
nologi pelumas yang semakin maju, pemikiran seperti itu sudah mulai ditinggalkan
. Hal ini disebabkan sudah adanya penambahan aditif langsung pada oli. Di antara
nya adalah lapisan film yang dapat lebih melindungi permukaan logam mesin walaup
un oli terbuat dari base oil yang relatif lebih encer.
Tren yang ada saat ini adalah oli yang mendukung efisiensi bahan bakar, pengguna
an atau masa pakai yang lebih lama, sehingga menuntut produsen untuk menghasilka
n oli dengan viskositas rendah. Misalnya saja dengan SAE 10W-30 atau SAE 15W-40
tetapi dengan lapisan film yang semakin tahan terhadap gesekan dan beban akibat
kerja mesin.
Sumber: www.mobilmotor.co.id
Tips & Trik Merawat Mesin Sepeda Motor
Setiap pengguna sepeda motor pasti berharap bisa mengendarainya untuk jangka pan
jang. Untuk itu pemilik sepeda motor harus memperhatikan perawatan mesin karena
kondisi mesin sepeda motor tergantung dari pemeliharaan dan kebiasaan pemiliknya
dalam mengendarai. So tak ada salahnya Anda cermati tips dan trik tentang meraw
at mesin sepeda motor berikut:
- Tanda-tanda kerusakan
Pada umumnya setiap kerusakan pasti akan terdapat tanda-tanda terlebih dahulu ke
cuali jika terjadi hal-hal yang menyimpang misalnya kecelakaan. Untuk mengantisi
pasinya maka perhatikan apabila ada gejala yang tidak normal/tidak seperti biasa
nya pada sepeda motor Anda. Sikap demikian akan membantu dan memudahkan Anda unt
uk mendeteksi kerusakan lebih dini.
- Cermati kerusakan
Apabila terjadi kerusakan mesin maka perbaikan tidak boleh ditunda lebih lama de
ngan kata lain harus segera diperbaiki. Namun ingat, jika Anda tidak punya cukup
keahlian jangan sekali-sekali membongkar dan
memperbaikinya seorang diri. Karena disamping buang waktu dan tenaga maka kerusa
kan bisa jadi akan tambah parah. Lebih baik segera Anda bawa ke bengkel.
- Kerusakan beruntun
Apabila sepeda motor Anda mengalami gejala kerusakan yang berturut-turut dan leb
ih dari satu sebab maka
cara yang paling tepat adalah periksalah bagian-bagian yang mudah dicapai terleb
ih dahulu satu per satu baru
kemudian ke bagian-bagian lain. Anda bisa membawanya ke bengkel dengan keteranga
n yang lengkap jadi akan memudahkan mekanik nya untuk memperbaikinya.
- Kerusakan kecil
Apabila terjadi kerusakan kecil di jalan seperti kerusakan pada mur, baut, kabel
-kabel, kebocoran bensin/oli yang tidak memerlukan pembongkaran mesin yang ruwet
maka Anda bisa melakukan perbaikan sendiri. Akan tetapi jika kerusakan yang ter
jadi mengakibatkan patahnya komponen utama dan memerlukan pembongkaran mesin And
a harus membawanya ke bengkel service.
Nah, tak sulit bukan jika Anda mulai mencoba bersahabat dengan kendaraan sendiri
, semakin rajin merawat, tentu semakin sedikit biaya yang bakal anda keluarkan
Sumber : http://www.amrusujud.com/2010/11/tips-ringan-lengkap-merawat-suzuki.htm
l#ixzz2kxe6t9qu

Anda mungkin juga menyukai