Anda di halaman 1dari 10

Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN)

Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN) merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari batu (agregat)
pokok dan batu (agregat) pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan
cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis, apabila akan digunakan sebagai lapis
permukaan perlu diberi laburan aspal dengan batu penutup.
1.1. ungsi
LAPEN dapat ber!ungsi sebagai "
a. Lapisan Permukaan
b. Lapisan pondasi
1.#. $i!at%si!at
LAPEN mempunyai si!at sebagai berikut "
a. &urang kedap air (permeabilitas sedang).
b. &ekuatan utama didapat dari saling mengunci (interlocking) antara batuan pokok dan pengunci.
c. Mempunyai nilai struktural.
d. 'ukup kenyal.
e. Mempunyai permukaan yang kasar.
1.(. Penggunaan
LAPEN dapan diletakkan diatas berbagai )enis*kondisi perkerasan lama maupun baru untuk lalu
lintas ringan sampai sedang.
II. BAHAN
+ahan yang digunakan untuk LAPEN terdiri dari agregat pokok, agregat pengunci, agregat
penutup (untuk permukaan) dan aspal.
#.1. Agregat
Agregat yang digunakan harus agregat dengan persyaratan sebagai berikut "
a. &eausan agregat bila diperiksa dengan mesin Los Angeles pada ,-- putaran (P+.-#-.%/.) adalah
0-1.
b. 2ndeks kepipihan (+.$.) maksimum #,1.
c. &elekatan terhadap aspal (P+.-#-,%/.) lebih besar dari 3,1.
d. +agian%bagian batu yang lunak (A$4M '%#(,) maksimum ,1.
e. 5umpalan%gumpalan lempung (A$$647 4%1#) maksimum -,#,1.
!. 5radasi dibedakan "
% 8kuran butir maksimum agregat pokok adalah k.l. #*( tebal lapisan yang direncanakan.
% 5radasi agregat pokok, agregat pengunci dan agregat penutup adalah sebagaimana tertera di
ba9ah ini "

TABEL 2.1. : Ukuran Areat

4ebal
4ipe Lapisan (/ : 1- cm) (, : ; cm) (0 : , cm)
+atu
Agregat pokok
Mele9ati "
/, mm 1-- : :
.- mm 3- : 1-- 1-- :
,- mm (, : /- 3, : 1-- 1--
0- mm - : 1, (, : /- 3, : 1--
#, mm - : , - : 1, :
1; mm : - : , - : 1,
Agregat
Pengunci
Mele9ati "
#, mm 1-- 1-- 1--
1; mm 3, : 1-- 3, : 1-- 3, : 1--
3 mm - : , - : , - : ,
Agregat
Penutup
Mele9ati "
1# mm 1-- 1-- 1--
3 mm ;, : 1-- ;, : 1-- ;, : 1--
0 mm 1- : (- 1- : (- 1- : (-
# mm - : 1- - : 1- - : 1-
#.#. Aspal
a. Aspal yang digunakan pada umunya aspal keras Pen. 0-, Pen .-, Pen. ;- memenuhi persyaratan
sebagaimana tertera di ba9ah ini "
TABEL 2.2. " Persyaratan Aspal &eras
<enis
pemeriksaan
'ara
pemeriksaan
Pesyaratan
$A48AN Pen. 0- Pen. .- Pen. ;-
Min Maks Min Maks Min Maks
Penetrasi
(#,=', ,
detik)
PA.
-(-1 : /. 0- ,3 .- /3 ;- 33
-,1 mm
4itik
lembek
(ring >
ball)
PA.
-(-# : /. ,1 .( 0; ,; 0. ,0
='
4itik nyala
(de?. 7pen
cup)
PA.
-(-( : /. #-- % #-- % ##, %
='
&ehilangan
berat
(1.(=', ,
)am)
PA.
-(-0 : /. % -,0 % -,0 % -,.
1 berat
&elarutan
(''L
0
Atau
'$
#
)
PA.
-(-, : /. 33 % 33 % 33 %
1 berat
@aktilisasi
(#,=', ,
cm*menit)
PA.
-(-. : /. /, % 1-- % 1-- %
cm
Penetrasi
setelah
kehilangan
berat
PA.
-(-1 : /. /, % /, % /, %
1semula
+erat <enis
(#,=')
PA.
-(-/ : /. 1 % 1 % 1 %
gr*cc
b. Aspal cair A'%#,-, A'%;--, atau A'%(--- yang memenuhi persyaratan sebagaimana tertera
diba9ah ini "
TABEL 2.!. " Persyaratan aspal cair
<enis
pemeriksaan
'ara
pemeriksaan
Pesyaratan
$A48AN A'. #,- A'. ;-- A'.(---
Min Maks Min Maks Min Maks
&ekentalan
kinematik
(.-=')
PA. -(-; % /. #,- ,-- ;-- 1.-- (--- .--- cst
4itik nyala
(tag 7pen
cup)
PA. -(-3 % /. #/ .( 0; ,; 0. ,0 ='
@estilasi
(terhadap isi
destilasi
(.-=')
PA. -(1- % /.
sampai
##,='
(, % 1,% % % 1 isi
sampai
#.-='
.- % 0,% #,% 1 isi
sampai
(1,='
;- % /,% /-% 1 isi
sisa destilasi
((.-=')
., % /,% ;-% 1 isi
Penetrasi
residu
(#,=', ,
detik)
PA. -(-1 % /. ;- 1#- ;- 1#- #- 1#- -,1 mm
@aktilitas
(#,=', ,
cm*menit)
PA. -(-. % /. 1-- % 1-- % 1-- % cm
&elarutan
(''L
0
Atau
'$
#
)
PA. -(-, % /. 33 % 33 % 33 % 1 berat
Pelekat
dalam air
(permk.
+atuan)
PA. -(1# % /. ;- % ;- % ;- % 1 luas
&adar air PA. -(11 % /. % -,# % -,# % -,# 1
c. Aspal emulsi anionik (A$%1, A$%#) atau kationik ('A$%1, 'A$%#) yang memenuhi persyaratan
sebagaimana tertera diba9ah ini "
TABEL 2.". " Persyaratan aspal emulsi anionik
<enis
pemeriksaan
'ara
pemeriksaan
Pesyaratan
$A48AN A$%1 A$%#
Min Maks Min Maks
&ekentalan
!urol (#,=')
AA$647 4%
,3
#- 1-- % % detik
&ekentalan
!urol (,-=')
AA$647 4%
,3
% % /, 0-- detik
$isa
@estilasi
AA$647 4%
,3
,/ % .# % 1 isi
Pengendapan
(, hari)
AA$647 4%
,3
% ( % (
selisih
persen
Pengendapan
emulsi ((,
ml dari -,-#
N'a'l
#
)
AA$647 4%
,3
.- % ,- % 1
@aktilitas
(#,=', ,
cm*menit)
AA$647 4%
,3
% 1- % 1- 1
Analisa
saringan
(tertahan
no.#--)
PA. -(-1 % /. 1-- #-- 1-- #-- -,1 mm
@aktilitas
residu (#,=',
, cm*menit)
PA. -(-. % /. 0- % 0- % cm
&adar air
AA$647 4%
00
3/ % 3/ % 1 berat
4A+EL #.,. " Persyaratan aspal emulsi kationik
<enis Pemeriksaan
'ara
Pemeriksaan
Persyaratan
$atuan 'rs%1 'rs%#
Min. Mak. Min. Mak.
1. &ekentalan urol AA$647
#- 1-- 1-- 0-- detik
(,-
o
') 4%,0
#. $isa @estilasi AA$647
.- % ., % 1isi
4%,,
(. Pengendapan AA$647
% , % ,
selisih
(, hari) 4%,. persen
0. Analisa saringan AA$647
% 1- % 1- 1
(tertahan no.#-) 4%,/
,. Muatan listrik AA$647
Positi! Positi!
4%,;
.. @estilasi minyak AA$647
% ( % ( 1isi
4%,3
/. Penestrasi residu PA.-(-1%/. 1-- #,- 1-- #,- -,1 mm
(#,
o
', , detik)
;. @aktilitas residu
PA.-(-.%/. 0- % 0- % cm
(#,
o
',
,cm*menit)
3. &elarutan AA$647
3/ % 3/ % 1berat
('
#
6
(
'l
(
) 4%00
III. PE#EN$ANAAN
8ntuk mendapatkan LAPEN yang baik, perlu dilakukan suatu perencanaan.
(.1. @ata perencanaan
a. 4ebal rencana
b. 8kuran agregat yang ada dan mungkin diperoleh
c. <enis aspal yang tersedia
(.#. Penentuan )umlah agregat dan aspal
<umlah agregat dan aspal dapat ditentukan sebagaimana tertera diba9ah ini "
Ta%e& !.1
LAPEN sebagai lapisan permukaan
4abel lapisan
LAPEN (cm)
Agregat Pokok
Aspal
(kg*m
#
)
Agregat
pengunci
(kg*m
#
)
Aspal
(kg*m
#
)
Agregat
Penutup
(kg*m
#
)
kg*m
#
/%1- ,%; 0%,
1- #-- ;,, #, 1,, 10
3 1;- /,, #, 1,, 10
; 1.- .,, #, 1,, 10
; 1,# . #, 1,, 10
/ 10- ,,, #, 1,, 10
/ 1(( ,,# #, 1,, 10
. 110 0,0 #, 1,, 10
, 1-, (,/ #, 1,, 10
, ;- #,, #, 1,, 10
Ta%e& !.2
LAPEN sebagai lapisan pondasi
4ebal Lapisan
LAPEN (cm)
Agregat Pokok
Aspal
(kg*m
#
)
Agregat
Pengunci
(kg*m
#
)
&g*m
#
/%1- ,%; 0%,
;,, #-- % % ;,, #,
/,, 1;- % % /,, #,
.,, 1.- % % .,, #,
.,, % 1,# % .,- #,
,,, 10- % % ,,, #,
,,, % 1(( % ,,# #,
0,0 % 110 % 0,0 #,
(,/ % 1-, % (,/ #,
(,/ % % ;- #,, #,

I'. PELA()ANAAN
0.1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dibagi kedalam peralatan ditempat penyimpanan bahan (stock pile) dan
peralatan di lapangan yang dilaksanakan secara mekanik atau manual.
0.1.1. Peralatan ditempat penyimpanan*penimbunan bahan
a. 'ara mekanik
% @ump truck
% &etel aspal
% Loader
b. 'ara manual
% $ekop
% 4ruck
0.1.#. Peralatan di lapangan
a. 'ara mekanik
4andem roller . : ; ton atau three 9heel roller . : ; ton.
$el! propelled pneumetic tired roller 1- : 1# ton.
Asphalt distributor.
Penebar agregat (aggregate spreader).
Po9er broom * compressor.
$ekop, kereta dorong, dan alat bantu lainnya.
4angki air ()ika diperlukan).
b. 'ara manual
4andem roller . : ; ton atau three 9heel roller . : ; ton.
$el! propelled pneumetic tired roller 1- : 1# ton ()ika diperlukan).
$apu, sikat, dan karung.
Pengki.
Emrat.
$ekop, kereta dorong, dan alat bantu lainnya.
&etel aspal.
0.#. Persiapan lapangan
$ebelum penghamparan dilaksanakan permukaan yang akan dilapis LAPEN harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut "
a. +entuk permukaan kearah meman)ang dan memenuhi lintang harus telah dipersiapkan sesuai
dengan perencanaan.
b. Permukaan harus bebas sari bahan : bahan yang tidak dikehendaki misalnya debu dan bahan :
bahan lainnya.
c. Permukaan yang tidak menggunakan bahan pengikat, harus cukup lembab (tidak terlalu kering)
Permukaan yang menggunakan bahan pengikat harus kering.
d. Permukaan yang tidak menggunakan bahan pengikat harus diberi lapis serap pengikat (prime coat)
sebanyak minimum -,, liter*m
#
.
e. Permukaan yang menggunakan bahan pengikat dapat diberi lapis pengikat (tack coat) sebanyak
maksimum -,, liter*m
#
.
0.(. Pengangkutan
8ntuk mengangkut agregat dan aspal.
% Agregat "
@alam penger)aan LAPEN yang bersi!at manual dilakukan dengan truck, dan untuk cara mekanik
dengan dump truck.
% Aspal "
8ntuk pengangkutan aspal penger)aan LAPEN cara manual dilakukan dengan truck, dan untuk
mekanik dengan asphalt distributor.
0.0. Penghamparan dan pemadatan.
8ntuk penghamparan dan pemadatan dapat dilakukan baik secara manual atau mekanik.
0.0.1. Mekanik
a. Penaburan agregat pokok.
Penaburan agregat*truck bergerak melalui permukaan )alan yang sudah disiap kan sambil
menghampar agregat pokok dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga )umlah per satuan luas
yang direncanakan terpenuhi.
b. Pemadatan agregat pokok.
$ebaiknya agregat pokok, dipadatkan dengan mesin gilas besi roda tiga, . : ; ton dengan
kecepatan k.l. ( km*)am sampai kedudukan agregat men)adi rata dan stabil ()umlah lintasan
minimum adalah . lintasan).
c. Penyemprotan aspal pada agregat pokok.
% 4emperatur harus di)aga agar tetap pada temperatur yang disyaratkan.
% &ecepatan asphalt distributor dan daya semprot harus harus diatur sedemikian rupa agar )umlah
aspal per m# yang direncanakan tercapai.
% Pasang lembaran kertas penutup pada tempat%tempat penyemprotan dimulai dan berakhir yang
diperlukan untuk mendapatkan batas%batas penyemprotan yang rapih.
% Pasang tanda (benang) pada batas%batas samping pengaspalan sebagai petun)uk operator.
% Asphalt distributor ditempatkan dibelakang kertas peutup yang pertama.
% Asphalt distributor di)alankan pada kertas penutup dan pipa penyiram dibuka.
% Asphalt distributor bergerak ma)u dengan kecepatan tetap sesuai dengan )umlah penyemprotan
aspal yang ditetapkan, sampai ke lembar kertas penutup akhir, lalu pipa penyiram ditutup.
% 4achometer harus kelihatan oleh operator asphalt distributor.
% Lembaran kertas kemudian disingkirkan.
% +agian%bagian yang tidak kena*kurang aspal akibat tersumbatnya noBel, perlu diperbaiki dengan
penyemprotan aspal dengan tangan.
d. Penebaran agregat pengunci.
Penebaran agregat pengunci dilakukan setelah penyemprotan aspal dengan cara seperti penebaran
agregat pokok.
e. Pemadatan agregat pengunci.
$ebaiknya agregat pengunci dipadatkan dengan mesin gilas tandem . : ; ton dengan kecepatan
k.l. ( km*)am, sampai kedudukan agregat pengunci tertanam dengan baik.
!. Apabila LAPEN digunakan sebagai lapis permukaan dilakukan peker)aan%peker)aan sebagai
berikut "
% Penyemprotan aspal dilakukan sebagai mana penyemprotan aspal pada agregat pokok.
% Penebaran agregat penutup dilakukan sebagaimana penebaran agregat pengunci.
% Pemadatan sebaiknya dilakukan menggunakan sel! propelled pneumatic tired roller 1- : 1# ton. 0
: . lintasan dengan kecepatan ,km*)am sampai permukaan rata.
0.0.#. Manual
Agregat dan aspal yang akan digunakan harus sudah tersedia di lokasi penghamparan sebelum
peker)aan dimulai.
Pengaturan penyimpanan agregat dan aspal harus sedemikian rupa agar ter)aga kebersihan dan
kemudahan pelaksanaan peker)aan.
a. Penebaran agregat pokok.
Penebaran agregat pokok dapat dilakukan dengan pengki sedemikian rupa rupa sehingga merata
dan sesuai dengan )umlah agregat (persatuan luas) yang direncanakan.
b. Pemadatan agregat pokok.
Pemadatan agregat pokok dilakukan sebagaimana pemadatan pada cara mekanik.
c. Penyemprotan aspal dapat dilakukan dengan ember semprot (emrat), pada temperatur yang
disyaratkan sedemikian rupa sampai merata dan )umlah per m# yang direncanakan tercapai.
d. Penebaran agregat pengunci.
Penebaran agregat pengunci dilakukan setelah penyemprotan aspal, dengan cara seperti penebaran
agregat pokok pada temperatur aspal di permukaan sebagaimana yang disyaratkan.
e. Pemadatan agregat pengunci.
$ebaiknya agregat pengunci dipadatkan dengan mesin gilas tendem . : ; ton dengan kecepatan
k.l. ( km*)am, sampai kedudukan agregat pengunci tertanam dengan baik.
!. Apabila LAPEN digunakan sebagai lapis permukaan, dilakukan peker)aan%peker)aan sebagai
berikut "
% Penyemprotan aspal dilakukan sebagaimana penyemprotan aspal pada agregat pokok.
% Penebaran agregat penutup, dilakukan sebagaimana penebaran agregat pengunci.
% Pemadatan sebaiknya dilakukan menggunakan sel! propelled pneumatic tired roller 1- : 1# ton. 0
: . lintasan dengan kecepatan ,km*)am sampai permukaan rata.
0.,. Pengendalian mutu
Pengendalian mutu harus dilakukan untuk mencapai hasil peker)aan yang sesuai dengan
perencanaan.
Pengendalian mutu meliputi kegiatan%kegiatan sebagai berikut "
a. Penyimpan atiap !raksi agregat di tempat penimbunan harus diletakkan secara terpisah agar satu
sama lainnya tidak tercampur dan ter)aga kebersihannya.
b. Penyimpanan aspal harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ter)adi kebocoran%
kebocoran dan terlindung dari pengaruh air.
c. 4emperatur pemanasan aspal
4emperatur pemanasan aspal harus di)aga sesuai dengan yang disyaratkan sebagai berikut "
% Aspal keras pen 0-, pen .-, dan pen ;- dipanaskan maksimum 1/.=' (1(,=' % 1/-=')
% Aspal emulsi )enis A$%1 dipanaskan #0='%,,=', A$%# dipanaskan 0(='%/1='.
% Aspal cair )enis A'%# (A'%#,-) dipanaskan .-='%1--=', A'%0 (A'%(---) dipanaskan ;#='%
1-/=', A'%( (A'%;---) dipanaskan //='%11,=', M'%0 (M' (---%.---) dipanaskan ;-='%1(-='.
% 8ntuk peker)aan penyemprotan aspal keras pen 0-, pen .-, atau pen ;- harus mempunyai
temperatur 1(,='%1/.='.
d. <umlah agregat
4ebal tebaran lepas setiap lapis harus diukur sesuai dengan yang diperoleh dari hasil penebaran
percobaan di lapangan.
e. Pemadatan
Pemadatan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terlihat adanya gerakan%gerakan agregat
diba9ah mesin gilas.
!. &erataan permukaan saat pemadatan.
&erataan permukaan setiap tahap pemadatan harus di pehatikan. Apabila terdapat bagian bagian
permukaan yang kurang rata, harus diberi tebaran tambahan.
g. &erataan permukaan pemadatan agregat pokok.
&erataan permukaan dapat diukur dengan straight edge (mistar perata) pan)ang ( m dan
perbedaannya tidak boleh melebihi ; mm.
h. $ambungan melintang dan meman)ang perlu mendapat perhatian.
0... Lalu lintas
LAPEN bisa dibuka untuk lalu lintas dengan kecepatan rendah setelah # )am pemadatan akhir
selesai dan dibuka untuk kecepatan normal 0 )am.

*A+TA# I)TILAH
1. Lapisan penetrasi macadam (LAPEN) ialah suatu lapis perkerasan yang terdiri dari batu (agregat)
pokok dan batu (agregat) pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan
cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis, apabila akan digunkan sebagai lapis
permukaan perlu diberi laburan aspal dengan penutup.
#. Aspal cair adalah yang pada suhu normal dan tekanan atmos!ir bebrbentuk cair.
(. A.'. (Aapid 'uring Asphalt) adalah aspal cair yang berupa campuran (pelarut) antar aspal semen
dengan pelarut )enis gasoline yang mempunyai daya menguap tinggi.
0. Aspal emulsi adalah aspal cair yang berupa campuran (pelarut) antara aspal semen, air, dan
emulsi.
,. Aspal semen atau aspal keras adalah suatu )enis aspal minyak yang didapat dari residu hasil
detilasi minyak bumi pada keadaan hampa udara.
.. 4ack 'oat adalah lapisan aspal cair diatas lapis permukaan )alan yang masih beraspal sebelum
lapis permukaan perkerasan yang baru (dalam rangka perkuatan*o?erlay) dihampar diatasnya dan
ber!ungsi sebagai pengikat kedua lapis tersebut.
/. Prime 'oat adalah lapisan aspal cair ber?iscositas rendah diletakkan diatas lapis pondasi sebelum
lapis permukaan dihampar diatasnya.
Aspal cair ini dapat meresap kedalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan
serta mengisi lapis pondasi dan lapis permukaan.
;. Agregat adalah batu pecah, kerikil, pasir atau komposisi mineral lainnya baik berupa hasil alam
maupun hasil pengolahan (penyaringan, pemecahan) yang merupakan bahan utama konstruksi
)alan, betonm pondasi (ballast), )alan kereta api dan lainnya sebagainya.
3. Emrat adalah suatu alat penyiram aspal yang dibuat dari kaleng atau ember dengan lubang
dibagian ba9anya dan menggunakan tangkai kayu.
1-. Pengki adalah suatu alat untuk penebar agregat secara manual pada hamparan yang belum rata.

PEMBE#ITAHUAN
@alam hal timbul keragu%raguan dalam pena!siran atau pengertian terhadap petun)uk
pelaksanaan ini, dapat di hubungi @irektorat <enderal +ina Marga melalui alamat "
@2AE&47AA4 PENCEL2@2&AN MA$ALA6
4ANA6 @AN <ALAN
<ln. AACA 42M8A 4elp. /;#,1%/;#,#%/;#,(
+AN@8N5
$etiap tambahan atau perubahan (koreksi atau perbaikan%perbaikan) terhadap petun)uk
pelaksanaan ini akan dikeluarkan dalam bentuk DinterimE yang harus diperlakukan sebagi bagian
yang tak terpisahkan dari petun)uk pelaksanaan sampai dengan dikeluarkannya petun)uk
pelaksanaan edisi baru.
8saha penyempurnaan petun)uk pelaksanaan ini akan selalu diadakan, karena setiap kritik
dan saran atau sumbangan%sumbangan pemikiran untuk penambahan atau perobahan materi
petun)uk pelaksanaan ini akan selalu diharapkan dan diterima dengan baik.
$aran dan sumbangan%sumbangan pemikiran tersebut dapat dikirim kepada alamat tersebur
diatas.

Anda mungkin juga menyukai