Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Ne!i RSU D!" S#et#m# $ F% Unai! Penda&uluan Fajar perawatan paliatif telah menyingsing di ufuk timur Pulau Jawa dan siap menerangi para penderita yang jatuh ke dalam kegelapan karena penderitaan akibat penyakitnya, di seluruh Nusantara. Setelah itu perawatan paliatif di Surabaya yang merupakan cikal bakal perawatan paliatif di Indonesia telah melalui perjalanan yang cukup panjang dan penuh rintangan dan tantangan sebelum akhirnya sampai pada status Pusat Pengembangan Paliatif dan ebas Nyeri. Jalan yang dilaluinya dapat dibagi menjadi beberapa fase! ". Fase Inspirasi. #. Fase Pembentukan. $. Fase Pelaksanaan. %. Fase Pengembangan. Fase Ins'i!asi Pada tahun "&&', Prof. (r. )arjadi *irjoatmodjo, Sp+n)I,, (irektur -S. (r. Soetomo pada waktu itu, sekembali dari +merika Serikat meninjau di antaranya Pusat Perawatan Paliatif, mendengar adanya seorang dokter muda yang dalam penderitaan yang berat akibat osteo sarcoma dari /ertebra yang telah lanjut, dari putrinya Sawitri yang juga dokter muda 0sekarang (r. Sawitri, Sp))1. Penderita ini bernama +gung, laki2laki, lahir di 3agetan pada tahun "&44. Sebagai dokter muda tentu saja ia dapat menduga bagaimana berjalanan penyakitnya itu. erbagai cara telah dilakukan untuk menghilangkan berbagai penderitaannya dan diberikan perawatan yang terbaik yang dapat diberikan kepadanya. .ntuk dapat mencapai kualitas hidup yang terbaik bagi +gung. Past,Present,Future/Sny/XI/07. 2 5ercetuslah suatu hari ketika ditanya, bahwa sebenarnya ia ingin sekali dapat membanggakan kedua orang tuanya, yang sangat mengharapkan bahwa putranya akan lulus sebagai dokter. Inilah rupanya merupakan harapan terakhirnya 0last wish1. Prof. )arjadi dibantu oleh dokter2dokter dan para perawat, dan tentunya restu dari 5uhan, akhirnya +gung dapat diwisuda sebagai dokter pada tahun "&&". +gung telah memberikan ispirasi kepada Prof. )arjadi untuk membentuk )elompok Perawatan Paliatif dan menjalankan program perawatan paliatif di rumah sakit yang dipimpinnya. )ebetulan sekali pada tahun "&&' itu juga ada surat himbauan dari 3enteri )esehatan -epublik Indonesia kepada semua rumah sakit yang merawat penderita kanker agar membentuk 5im )anker -umah Sakit yang organisasinya mengacu kepada )ominta Nasional Penanggulangan Penyakit )anker. Fase Pembentu(an Sumber daya manusia Pada tanggal " Juni "&&' dibentuklah )elompok Perawatan Paliatif dan ebas Nyeri, -S.( (r. Soetomo 6 F) .nair, yang dikukuhkan dengan Surat )eputusan ersama (irektur -S.( (r. Soetomo 6 F) .nair, No. "%7&&8I."'8"&&# tertanggal "$ 3aret "&&# dan No. "7&8P5'$.9%8F)8:8"&&# tertanggal "% 3aret "&&#, yang berlaku surut tanggal " Juni "&&'.5im yang dibentuk ini tidak tahu apakah perawatan paliatif itu, apalagi bagaimana cara mengerjakannya. 5im ini harus berupaya untuk mendidik diri sendiri dengan berbagai cara. 3embaca textbook. 3embaca journals. 3engunjungi Palliative Care Centers di luar negeri. 3engundang pakar dari luar negeri. Pakar perawatan paliatif dari luar negeri yang pertama kali datang untuk memberikan kursus pendek 0short course1 pada $2; (esember "&&', kepada seluruh anggota )elompok Perawatan Paliatif dan ebas Nyeri adalah (r. Past,Present,Future/Sny/XI/07. 3 -osalie Shaw, +,ed.,-N,3S,F-+,,3+, (irector of Palliati/e ,are .nit, -epatriation <eneral 9ospital, 9ollywood, *estern +ustralia. )edatangan beliau adalah atas usaha (r. *idjoseno <ardjito, Sp. 0sekarang Prof. (r. *idjoseno <ardjito, Sp.1 dan (ra. :rni P. )olopaking, +pt. =ang juga merupakan faktor penting dalam pelayanan kesehatan ialah perawat. .ntuk ini diupayakan juga untuk memperoleh perawat. Perangkat lunak Setelah )elompok ini merasa cukup pengertian, maka mulailah menyusun pedoman2pedoman yang diperlukan untuk tuntunan bekerja dan e/aluasi. Perangkat keras .ntuk dapat melaksanakan pelayanan mutlak dibutuhkan adanya tempat. )ami merasa bersyukur bahwasanya (-.(r.Pudjirochyati, Sp><, yang pada saat itu adalah *akil (irektur Penunjang 3edis dan Instalasi -S.( (r.Soetomo telah memberikan ijin untuk reno/asi sebagian bekas poliklinik lama yang selanjutnya dipergunakan sebagai Poliklinik Perawatan Paliatif dan ebas Nyeri. Selain tempat pelayanan perlu juga disiapkan peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk dapat melakukan pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan, dan tidak kalah pentingnya alat tulis dan kantor yang dibutuhkan untuk rekam medik dan administrasi. Fase Pela(sanaan Setelah segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan siap, maka pada tanggal "& Pebruari "&&# dibuka Poliklinik Perawatan Paliatif dan ebas Nyeri yang terdapat di dalam kompleks Poliklinik >ngkologi Satu +tap 0P>S+1. Inilah merupakan cikal bakal perawatan paliatif di Indonesia. Poliklinik ini menerima pasien2pasien dari! Poliklinik >nkologi yang tergabung dalam P>S+. Poliklinik2poliklinik lain di dalam lingkungan -S.( (r. Soetomo. -uangan2ruangan di dalam lingkungan -S.( (r. Soetomo. -umah sakit 6 rumah sakit lain. Pasien yang datang sendiri. Past,Present,Future/Sny/XI/07. 4 .ntuk pasien2pasien yang membutuhkan rawat inap, tidak diadakan ruang khusus perawatan paliatif tetapi ditempatkan di ruangan2ruangan dari berbagai bagian tergantung pada letak tumor primernya. Fase Pengembangan Pengembangan mutu anggota kelompok 3utu sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam pelaksanaan suatu program. ?ebih2lebih perawatan paliatif yang merupakan sesuatu yang baru bagi Indonesia. ?agipula dalam pelaksanaannya tidak cukup hanya dengan bermodalkan pengetahuan dan ketrampilan, tetapi membutuhkan juga @hati@. )arena itu anggota kelompok membutuhkan tempaan yang terus menerus untuk dapat memberikan pelayanan yang rasional, realistik dan manusiawi. erbagai jalan telah ditempuh untuk mencapai ini. 3engikuti kursuskursus2 kursus, seminar, simposium dan kongres baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Clinical Training di Prince +lfred 9ospital dan juga pendidikan formal Post Grduate Diploma Palliative Medicine di :dith ,owan .ni/ersity, Perth, *estern +ustralia. Pengembangan jenis pelayanan dengan infrastrukturnya (engan sumber daya manusia yang makin mantap, maka mulailah dikembangkan jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat berikut infrastrukturnya yang dibutuhkan untuk dapat mencapai tujuan perawatan paliatif, yakni @kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya@. =ang pada awal pelaksanaan program hanya ada !a)at *alan dan !a)at ina', maka pada tahun "&&A telah dimulai !a)at !uma& dengan melibatkan semua Puskesmas yang ada di wilayah )ota 3adya Surabaya dan kader2kader P)) tingkat )ecamatan dan )elurahan yang ada di )ota 3adya Surabaya pada tahun "&&4. -elawan merupakan anggota tim interdisiplin yang dibutuhkan untuk menjembatani antara pasien dan keluarganya di satu pihak dengan tenaga Past,Present,Future/Sny/XI/07. 5 kesehatan di lain pihak. 3aka pada tahun #''' dalam pelaksanaan rawat rumah dilibatkan relawan dengan berbagai macam latar belakang, pendidikan, pekerjaan, status sosial, budaya dll. +pabila terjadi sesuatu masalah pada pasien ataupun keluarganya di luar jam kerja, maka mereka dapat mencari pertolongan atau setidaknya mendapatkan solusi, dengan menghubungi Surabaya Palliati/e 9otline Ser/ice, yang bekerja #% jam setiap hari, dikelola oleh -elawan dan di back up oleh (okter. 9otline Ser/ice ini di buka pada tahun #''#. =ayasan yang merupakan badan di luar -S. (r. Soetomo, namun membantu pelaksanaan perawatan paliatif rumah sakit ini. +palagi bagi kita, negara berkembang. =ayasan Paliatif Surabaya, dengan program kerja pokok! 3embantu pengadaan obat bagi pasien yang tidak mampu. ertindak sebagai orang tua asuh bagi anakl2anak yang orang tuanya meninggal karena kanker 0dengan syarat2syarat yang berlaku1. 3embantu pengembangan Perawatan Paliatif khususnya di bidang -elawan. =ayasan )asih Ismuwardhani, dengan progrm kerja pokok! 3enyediakan alat kesehatan untuk dipinjamkan kepada pasien yang menjalani rawat rumah. Pendampingan pasien. (alam jangka panjangnya, mendirikan hospice. Pada tahun #'';, setelah "A tahun -S. (r. Soetomo menyelanggarakan pelayanan perawatan paliatif bagi masyarakat, masih juga dirasakan kurang lengkapnya pelayanan itu. 3aka pada tahun ini telah dibuka jenis pelayanan baru, yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasien dan keluarganya. Pelayanan ini adalah! da +a!e dan !es'ite +a!e" +pa yang dimaksud dengan day care, kami yakin sudah dimengerti apa yang dikerjakan di day care itu. Sebaliknya respite care mungkin belum banyak diketahui. +rti kata @respite@ sebenarnya adalah mendapat kelonggaran, istirahat Past,Present,Future/Sny/XI/07. 6 atau berhenti. Siapakah yang mendapat kelonggaran atau mendapat istirahatB )ita memberikan kelonggaran dan istirahat kepada keluarga pasien yang telah bertindak sebagai family caregiver berbulan2bulan, yang sangat mungkin akan meyebabkan exhausted dengan berbagai akibatnya. )arena itu kepadanya perlu diberikan kesempatan untuk melepaskan diri sejenak dari tekanan2tekanan yang diakibatkan oleh lamanya merawat si sakit. Pengembangan secara nasional Pasien kanker tidak saja didapatkan di Surabaya, akan tetapi di berbagai tempat di seluruh Nusantara. )arenanya pengetahuan dan ketrampilan perawatan paliatif perlu didesiminasikan ke perbagai pusat pelayanan kesehatan. (alam hal ini atas prakarsa (epartemen )esehatan -I, pada tahun ## s8d #% 3ei "&&4 telah diundang (irektur, (okter >nkologi, +poteker dan Perawat dari -S ,ipto 3angunkusumo, -S )anker Nasional (harmais dan -S *ahidin Sudirohusodo 03akasar1 untuk datang ke -S.( (r. Soetomo untuk mendapat informasi dasar perawatan paliatif dan melihat bagaimana perawatan peliatif telah dikerjakan di rumah sakit ini. n house training perawatan paliatif telah dilakukan di -S Sanglah, (enpasar, ali, pada tanggal #A s8d #; Juli "&&7, dan pada tanggal "% s8d "A +gustus "&&& di -S Sardjito, =ogyakarta. Pe!a)atan Paliatif di &a!i de'an Di bidang Pelaanan 5erbitnya Surat )eputusan 3enteri )esehatan -I tertanggal "& Juli #'';, nomor 7"#83enkes8S)8CII8#'';, tentang )ebijakan Perawatan Paliatif, perlu kita sambut dengan gembira dan rasa syukur. ersyukur karena para pasien dengan berbagai penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif yang tersebar di seluruh Nusantara, akan mendapatnya, mudah2mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun rasa gembir dan syukur ini sudah pasti disertai tugas nasional untuk mengimplementasikanD Past,Present,Future/Sny/XI/07. 7 Jangkauan pelayanan Indonesia dengan luas ".&"&.%%' kilometer persegi 0anika.com1 dengan $$ pro/insi, sampai dengan sekarang fasilitas perawatan paliatif hanya didapatkan di A 0lima1 ibu kota pro/insi, yakni! ()I Jakarta, (I =ogyakarta, Jawa 5imur, ali dan Sulawesi Selatan. Padahal kita semua tahu pasien dari berbagai penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif tersebar di seluruh Nusantara. ?agipula pelayanan perawatan paliatif kepada masyarakat sudah dimulai pada tahun "&&#. anyak hal yang menyebabkan kenyataan yang memprihatinkan ini. 9al ini tidak mungkin dapat diatasi tanpa upaya yang keras dan sungguhsungguh, dan lebih penting lagi dapatnya diterima secara luas konsep perawatan paliatif secara luas, khususnya dalam masyarakat medisD Sasaran pelayanan Seperti juga di berbagai bagian dunia, perawatan paliatif di -S. (r. Soetomo 6 F) .nair di mulai dengan perawatan paliatif untuk pasien2pasien penyakikt kanker baru kemudian dikembangkan untuk penyakit2penyakit yang lain. )arena pada dasarnya perawan paliatif tidak hanya untuk pasien penyakit kanker, tetapi berbagai penyakit non2kanker. 3asalah penyakit kanker sebagaimana kita ketahui permasalahan yang diakibatnya makin meningkat secara nyata khususnya dua dekade terakhir ini. )arena hal ini maka perawatan paliatif untuk pasien kanker perlu ditingkatkan dalam berbagai aspeknya. Ini merupakan salah satu tantangan yang harus kita sambut dengan upaya yang sungguh2sungguh dan tulus. )arena berbagai hal yang masih sulit diatasi dalam penanggulangan 9IC8+I(S, seperti pengguna narkoba suntik 0I(.1, perilaku seks berisiko, infeksi menular seksual 0I3S1, yang mengakibatkan meningkatnya jumlah pasien 9IC8+I(S dengan cepat. 3enurut istimasi (epartemen )esehatan dan )omisi Penanggulangan +I(S Nasional, pada tahun #''4 ada sekitar "%A.''' 6 "&$.''' orang terinfeksi 9IC 0Nafsiah 3boi1. Sedangkan jumlah kumulatif pasien +I(S pada tahun #''A ada A.$#' orang dan pada tahun #''4 berjumlah 4.$$# orang. Suatu kenaikan yang mengkawatirkan. Para >(9+ ini juga mempunyai Past,Present,Future/Sny/XI/07. 8 hak untuk mendapat pertolongan untuk dapat hidup tanpa penderitaan, sekalipun penyakitnya masih ada di dalam tubuhnya. Ini hanya dapat dicapai dengan perawatan paliatif yang dilakukan dengan benar. 3emang sejak tahun #''A perawatan paliatif di Surabaya telah dilibatkan dalam penanganan >(9+ paripurna 0comprehensi/e1. Namun masih merupakan tantangan bagi kita untuk mengembangkan perawatan paliatif sedemikian rupa sehingga kepada >(9+ dapat diberikan perawatan paliatif yang dapat membebaskan dari penderitaan atau paling sedikit meringankan penderitaan. Jumlah lansia di Indonesia juga meningkat, sebagai produk kemajuan yang dicapai oleh upaya kesehatan di Indonesia. Jumlah lansia umur 4A tahun A,"E dair penduduk seluruhnya, yang terdiri dari laki2laki A.$'7.&74 orang dan perempuan 4.7%A.4%4 orang 0Juli #''%1. Para lansia ini meskipun @tidak menderita penyakit@, namun karena adanya perubahan2perubahan molekuler sehubungan dengan umur dengan akibat terjadi perubahan2perubahan fisiologis yang mendasar dari berbagai organ atau sistem yang pada gilirannya mengakibatkan terjdinya berbagai penyakit degeneratif, dan menurunnya daya tahan, sehinggan rentan terhadap penyakit2penyakit kronik maupun akut. Semuanya ini akan memberikan berbagai keluhan, penderitaan dan membawa para lansia itu pada suatu keadaan yang membutuhkan berbagai pertolongan dan dukungan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menikmati hidupnya sampai akhir hayatnya. Ini juga suatu bidang yang perlu kita tangani dan merupakan tantangan yang harus kita hadapi dengan mengembangkan perawatan paliatif untuk mereka ini. (engan terbitnya Surat )eputusan 3enteri )esehatan -epublik Indonesia tertanggal "& Juli #'';, nomor 7"#83enkes8S)8CII8#'';, tantangan yang kita hadapi pada di hari2hari kemudian nyata sangat besar. Past,Present,Future/Sny/XI/07. 9 Bidang 'endidi(an (engan banyaknya tantangan2tantangan tersebut di atas, maka jelas timbul tantangan yang lain, yakni menyiapkan sumber daya manusianya yang handal. .ntuk ini tidak luput dari pendidikan dan pelatihan untuk mereka. aik dokter, perawat, apoteker dan lain sebagainya, termasuk para relawan. 3emang harus kita akui bahwasanya telah lama 0bertahun2tahun1 dalam prapendidikan doakter spesialis di -S. (r. Soetomo telah dimasukkan juga perawatan paliatif. 5etapi setelah para PP(S itu bekerja di ruangan masingmasing, kenyataan menunjukkan bahwa masalah perawatan paliatif hampirhampir tidak tampak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Program Studi Ilmu )eperawatan 0PSI)1 F) .nair yang sekarang menjadi Fakultas )eperawatan, telah menerima perawatan paliatif sebagai mata ajar sejak tahun #''4. )ita patut bersyukur tenaga kesehatan yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan ini telah mengenal perawatan paliatif sejak mereka masih belajar. Namun inipun masih perlu dikembangkan lagi agar perawatan paliatif dapat lebih didalami oleh mereka. (i Fakultas )edokter .ni/ersitas +irlangga, perawatan paliatif masih dalam proses untuk dapat merupakan salah satu mata ajar di fakultas tersebut. Semoga proses ini akan cepat berlangsung, sehingga perawatan paliatif dapat mulai ditanamkan dalam pola pikir para calon dokter itu dan dihayati serta diamalkan pada waktu mereka bertugas sebagai dokter. 5etapi ini juga merupakan tantangan yang cukup berat bagi kita. Penutu' 3arilah kita bahu2membahu, kita sambut berbagai tantangan itu dengan penuh semangat dan sungguh2sungguh, sedemikian rupa sehingga perawatan paliatif tidak hanya dikenal oleh sebagian kecil saja dari kita, tenaga kesehatan, tetapi benar2benar dapat dimanfaatkan oleh anggota masyarakat yang telah lama menunggu uluran tangan kita untuk membantu mereka keluar dari kegelapan yang diakibatkan oleh penyakitnya. Past,Present,Future/Sny/XI/07. 10
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis