Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PETROGRAFI



TEKSTUR KHUSUS PADA BATUAN BEKU SECARA PETROGRAFI















OLEH:
ALGIYUL BELO PATIUNG
D611 12 266






MAKASSAR
2014
Tekstur Batuan Beku
Tektur batuan menggambarkan bentuk, ukuran dan susunan mineral di
dalam batuan. Tektur khusus dalam batuan beku menggambarkan genesis proses
kristalisasinya, seperti intersertal, intergrowth atau zoning. Batuan beku intrusi
dalam (plutonik) memiliki tekstur yang sangat berbeda dengan batuan beku
ekstrusi atau intrusi dangkal. Sebagai contoh adalah bentuk kristal batuan beku
dalam cenderung euhedral, sedangkan batuan beku luar anhedral hingga subhedral
Tabel 1. Tekstur batuan beku pada batuan beku intrusi dalam, intrusi dangkal
dan ekstrusi dan pada batuan vulkanik
Jenis batuan

Tekstur
Intrusi dalam
(plutonik)
Intrusi dangkal dan
Ekstrusi
Batuan Vulkanik
Fabrik Equigranular Inequigranular Inequigranular
Bentuk kristal Euhedral-anhedral Subhedral-anhedral Subhedral-anhedral
Ukuran kristal Kasar (> 4 mm) Halus-sedang Halus-kasar
Tekstur khusus
-

Porfiritik-poikilitik
Ofitik-subofitik
Pilotaksitik
Porfiritik: intermediet-
basa
Vitroverik-Porfiritik:
Asam-intermediet
Derajad Kristalisasi Holokristalin
Hipokristalin
Holokristalin
Hipokristalin
Holokristalin
Tekstur khusus - Perthit-perlitik
Zoning pada plagioklas,
tumbuh bersama antara
mineral mafik dan
plagioklas dan intersertal

a) Tekstur trakitik
Dicirikan oleh susunan tekstur batuan beku dengan kenampakan adanya
orientasi mineral arah orientasi adalah arah aliran
Berkembang pada batuan ekstrusi / lava, intrusi dangkal seperti dike dan sill
Gambar 1.1 adalah tekstur trakitik batuan beku dari intrusi dike trakit di G.
Muria; gambar kiri: posisi nikol sejajar dan gambar kanan: posisi nikol
silang

Gambar 1.1 Tekstur trakitik pada traki-andesit (intrusi dike di Gunung
Muria). Arah orientasi dibentuk oleh mineral-mineral plagioklas. Di samping
tekstur trakitik juga masih menunjukkan tekstur porfiritik dengan fenokris
plagioklas dan piroksen orto.
b) Tekstur Intersertal
Yaitu tekstur batuan beku yang ditunjukkan oleh susunan intersertal antar
kristal plagioklas; mikrolit plagiklas yang berada di antara / dalam massa
dasar gelas interstitial.

Gambar 1.2 Tekstur intersertal pada diabas; gambar kiri posisi nikol sejajar dan
gambar kanan posisi nikol silang. Butiran hitam adalah magnetit
c) Tekstur Porfiritik
Yaitu tekstur batuan yang dicirikan oleh adanya kristal besar (fenokris)
yang dikelilingi oleh massa dasar kristal yang lebih halus dan gelas
Jika massa dasar seluruhnya gelas disebut tekstur vitrophyric .
Jika fenokris yang berkelompok dan tumbuh bersama, maka membentuk
tekstur glomeroporphyritic.

Gambar 1.3 kiri: Tektur porfiritik pada basalt olivin porfirik dengan fenokris
olivin dan glomerocryst olivin (ungu) dan plagioklas yang tertanam dalam massa
dasar plagioklas dan granular piroksen berdiameter 6 mm (Maui, Hawaii).
Gambar kanan: basalt olivin porfirik yang tersusun atas fenokris olivin dan
glomerocryst olivin (ungu) dan plagioklas dalam massa dasar plagioklas
intergranular dan piroksen granular berdiameter 6 mm (Maui, Hawaii)
d) Tekstur Ofitik
Yaitu tekstur batuan beku yang dibentuk oleh mineral plagioklas yang
tersusun secara acak dikelilingi oleh mineral piroksen atau olivin (Gambar V.10).
Jika plagioklasnya lebih besar dan dililingi oleh mineral ferromagnesian, maka
membentuk tekstur subofitic (Gambar 1.5). Dalam suatu batuan yang sama
kadang-kadang dijumpai kedua tekstur tersebut secara bersamaan.
Secara gradasi, kadang-kadang terjadi perubahan tektur batuan dari
intergranular menjadi subofitik dan ofitik. Perubahan tektur tersebut banyak
dijumpai dalam batuan beku basa-ultra basa, contoh basalt. Perubahan tekstur dari
intergranular ke subofitic dalam basalt dihasilkan oleh pendinginan yang sangat
cepat, dengan proses nukleasi kristal yang lebih lambat. Perubahan terstur tersebut
banyak dijumpai pada inti batuan diabasik atau doleritik (dike basaltik). Jika
pendinginannya lebih cepat lagi, maka akan terjadi tekstur interstitial latit antara
plagioclase menjadi gelas membentuk tekstur intersertal.

Gambar 1.4 Tekstur ofitik pada doleritik (basal); mineral plagioklas dikelilingi
oleh mineral olivin dan piroksen klino

Gambar 1.5 Tekstur subofitik pada basal; mineral plagioklas dikelilingi oleh
mineral feromagnesian yang juga menunjukkan tekstur poikilitik
e. Myrmekitic texture( mirmekitik )
Myrmekitic texture ( mirmekitik ) adalah teksur dimana terjadi
intergrowth kuarsa dan plagioklas, yang ditunjukkan dengan kuarsa yang tumbuh
seperti cacing (wormlike) dalam plagioklas. Tekstur ini biasa ditemukan pada
granit.

(Gambar dari: http://www.science.marshall.edu/elshazly/igtext/myrmekitic.jpg)
f. Poikilitic ( poikilitik )
Poikilitic ( poikilitik ) adalah tekstur dimana butiran yang kecil
ditutup/dikelilingi (enclosed) oleh satu mineral yang besar.
g. Coronas or reaction rims
Coronas or reaction rims adalah tekstur dimana suatu kristal dikelilingi
oleh kristal lainnya akibat dari ketidakstabilan kristal dan bereaksi dengan kristal
sekelilingnya atau pelelehan

(Gambar dari http://www.science.marshall.edu/elshazly/igtext/poiklilitic.jpg)
h. Intergranular
Intergranular adalah tekstur dimana terdapat mineral olivine, piroksesn
atau oksida besi.disekeliling butiran plagioklas.

( Gambar dari: http://www.science.marshall.edu/elshazly/igtext/intergranular.jpg)
i. Hyalopilitic
Hyalopilitic adalah tekstur dimana massadasar terdiri dari mikrolit
plagioklas dalam gelas.

(Gambar dari : http://www.science.marshall.edu/elshazly/igtext/hyalopilitic.jpg)
j. Vitrofirik
Tekstur yg memiliki kemiripan dengan porfiritik tetapi pada tekstur ini mineral
penyusun yang menjadi massa dasarnya adalah gelas, sedangkan kristalnya hanya
sedikit yaitu sekitar < 10 %.
k. Hyaloofitik
tekstur yang mirip dengan tekstur ofitik tetapi pada tekstur ini kaca/ gelas yang
sepenuhnya mengelilingi plagioklas.
l. Hyalofilitik
yaitu tekstur yang jika mikrolit-mikrolit plagioklas dijumpai bersamaan
mikrokristalin piroksen dengan arah tidak beraturan, dan dijumpai dalam massa
dasar gelas. Tekstur ini sangat khas dijumpai pada batuan yang berkomposisi basa
yang pada umumnya berupa lava.
m. Kelyfitik/rim
sering kali reaksi rims atau Coronas hadir dan mengelilingi individu Kristal,
menyebabkan kristal menjadi tidak stabil dan bereaksi dengan kristal sekitarnya
atau meleleh. Jika reaksi rims ini hadir pada kristal mereka harus dicatat dalam
deskripsi tekstur
n. Grafik
Yaitu tekstur yang tumbuh bersama dalam satu individu atau disebut juga
intergrowths yang terdiri dari kuarsa dan alkali feldspar, dimana orientasi butir
kuarsa meruncing menyerupai tulisan. Tekstur ini paling sering ditemukan pada
pegmatit.
o. Granofirik
Yaitu tekstur yang tumbuh bersama atau bisa juga disebut intergrowth, dimana
jika dua mineral A dan B tumbuh bersama dalam satu individu yang terdiri dari
kuarsa dan K-Feldspar (ortoklas). Tekstur ini sangat khas yang dapat dijumpai
pada batuan beku asam, khususnya pada batuan granitis.
p. Pertit
yaitu tekstur yang tampak secara mikroskopik seolah-olah memberikan
kenampakan tumbuh bersama antara plagioklas dan k- feldspar (mikroklin).
Plagioklas yang hadir berupa albit yang berbentuk memanjang dan sejajar dengan
arah bidang belah mineral mikroklin.
q. Antipertit
Tekstur yg mirip dengan pertit tetapi pada tekstur ini plagioklas yang
menjadi tuan rumahnya dan mikroklin sebagai tamunya.



REFERENSI :
o http://ceritageologi.wordpress.com/2013/01/13/tekstur-batuan-
beku/ Diakses pada hari Minggu, 7 September 2014 pukul 20.20
WITA
o http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/26/petrografi-bab-
v-petrografi-batuan-beku/ Diakses pada hari Kamis, Minggu, 7
September 2014 pukul 22.02 WITA
o http://gemparbumi.blogspot.com/2012/10/tekstur-batuan-beku-
pada-sayatan-tipis_7.html Diakses pada hari Minggu, 7 September
2014 pukul 22.26 WITA

Anda mungkin juga menyukai