Anda di halaman 1dari 10

Putri Adisti Hasanah

2110550052
Resume Harmoni IV
Akor Primer dalam Posisi Inversi Dua dan Akor II



Akor Primer dalam Posisi Inversi Dua
Dalam bab-bab sebelumnya, kita sudah mempelajari akor-akor primer (I, IV, dan V)
dalam bentuk susunan dasar (

) maupun inversi satu (


6
). Pada bab ini, kita akan
membahas mengenai akor-akor primer dalam susunan inversi dua (

). Inversi akor-
akor ini digunakan baik dalam tangga nada mayor maupun minor. Pengertian dari
akor inversi dua adalah akor dengan nada kwint sebagai bas.

Penulisan akor inversi dua dalam harmoni empat suara:
Nada kwint sebagai bas
Nada yang didobel adalah kwint. Pendobelan tonik jarang terjadi, dan tidak
disarankan adanya pendobelan terts

Penggunaan akor-akor inversi dua:
Apabila terjadi minimal dua pola pergerakan suara yang sama, maka akan terbentuk
suatu fungsi. Sebagian besar dari fungsi-fungsi ini dilihat berdasarkan fungsi-fungsi
nada nonharmonik yang sudah dibahas dalam bab nada nonharmonik. Pada nada
nonharmonik, pola suara yang begerak hanya ada pada satu suara. Sedangkan,
pada pendefinisian fungsi akor inversi dua ini, fungsi dilihat dari pergerakan pola
pergerakan yang sama dari dua atau lebih suara.
1. Akor I


Neighboring chords
Seperti halnya dalam neighboring tones, neighboring chords berada di
ketukan kuat dan pola suara yang sama akan melangkah dengan interval
sekonde

akor tersebut berfungsi sebagai akor V dengan dua nada tetangga sekaligus,
sehingga dapat dikatakan bahwa akor ini menunda datangnya akor V
Suspension chords

Dari contoh di atas terlihat adanya dua nada suspensi sekaligus sehingga
akor ini berfungsi sebagai suspension chord. Seperti pada suspension pada
nada nonharmonik, pada akor suspensi terdapat tahap persiapan, suspensi
atau penahanan, dan resolusi. Persiapan suspensi terletak di ketukan yang
relatif ringan. Ketika tersebut berada pada akor yang baru dan merupakan
nada di luar akor tersebut, nada tersebut disebut suspensi. Akor suspensi
berada di ketukan yang relatif berat. Nada pada akor suspensi kemudian
melangkah sekonde ke nada akor yang baru. Gerakan melangkah ini disebut
resolusi atau penyelesaian suspensi.
Passing chords

seperti yang terlihat, dua nada lintas yang ada pada progresi akor di atas
membuat akor tersebut berfungsi sebagai passing chord.
Changing chords

Dua nada ganti sekaligus pada akor tersebut menyebabkan akor tersebut
berperan sebagai changing chord. Penggunaan akor ganti sering ditemukan
pada akor yang sama, namun dapat juga digunakan pada pergantian akor.
Bass figuration; sustainable tension (arpeggio)

pergerakan bas sementara tiga suara atas lainnya ditahan menyebabkan
adanya akor I

. Akan tetapi, pada kasus-kasus seperti ini, efek yang lebih kuat
terdengar adalah efek pergerakan bas dibanding efek penggunaan akor I


Free chords

free chords adalah fungsi untuk akor-akor I

yang fungsinya tidak dapat


digolongkan dari penggolongan fungsi di atas.
Namun, terkadang, fungsi aakor tidak terlalu terlihat gamblang secara visual
seperti pada contoh-contoh di atas. Akan tetapi, fungsi tersebut masih bisa
kita tentukan dengan peninjauan secara audio.
2. Akor IV


Pada dasarnya, keterangan-keterangan pada akor IV

sama seperti pada akor I

.
Yang berbeda adalah akor yang kita bahas merupakan akor tingkat empat
Neighboring chords

Suspension chords

Changing chords

Bass figuration

Free chords

3. Akor V


Pada dasarnya, keterangan-keterangan pada akor V

sama seperti pada akor I

.
Yang berbeda adalah akor yang kita bahas merupakan akor tingkat lima
Passing chords

Changing chords

Bass figuration

Free chords

Akor II


Akor II

adalah akor II
7
inversi satu. Dari susunannya akor ini sama dengan akor IV


dengan tambahan nada sekta. Oleh karena itu, akor ini sering juga disebut sebagai
akor subdominan dengan tambahan nada seksta (subdominant triad with added
sixth)

pada penulisannya dalam harmoni empat suara, tentunya terts harus selalu menjadi
bas. Apabila akor yang dibuat dalam bentuk full chord, tentunya tidak terjadi
pendobelan. Apabila akor tidak dibuat dalam bentuk full chord, maka yang boleh
didobel adalah tonik, terts, dan septim.

ada dua fungsi yang paling sering digunakan pada akor II

yaitu:
Subtitut dari akor IV
Fungsi ini sering digunakan pada kadens. Contoh penggunaannya banyak
digunakan pada karya-karya J.S. Bach

Sustainable tension dari akor IV
Pada fungsi ini, akor II

menjadi bagian dari penahanan akor IV




Akor-akor Sekunder

Akor-akor sekunder adalah akor-akor di luar akor primer (I, IV, dan V) dalam tangga
nada mayor maupun minor. Akor-akor sekunder antara lain adalah akor II, III, VI,
dan VII.
1. Dalam tangga nada mayor
Akor II, II, dan VI adalah akor minor
Akor VII adalah akor diminished

2. Dalam tangga nada minor
Akor VI adalah akor mayor
Akor VII adalah akor diminished
Akor III adalah akor augmented

Penggunaan akor-akor sekunder:
Akor-akor mayor dan minor
Akor-akor sekunder mayor maupun minor mengalami hukum yang sama dengan
akor-akor primer. Pada sistem penulisan harmoni empat suara, nada yang didobel
adalah tonik atau kwint bagi akor susunan dasar. Bagi akor inversi dua, nada
yang didobel adalah kwint.


Akor-akor diminished
Pada akor diminished, nada yang didobel adalah terts. Hal ini disebabkan oleh
nada yang membentuk interval 4
x
atau 5
o
tidak boleh didobel. Pada
penggunaannya dalam penulisan harmoni empat suara, penyelesaian interval 4
x

atau 5
o
harus didahulukan.

Akor-akor augmented
Pada akor augmented, nada yang didobel adalah terts. Hal ini disebabkan oleh
nada yang membentuk interval 4
x
atau 5
o
tidak boleh didobel. Pada
penggunaannya dalam penulisan harmoni empat suara, penyelesaian interval 4
x

atau 5
o
harus didahulukan.


Akor-akor pengganti:
Beberapa akor sekunder dalam inversi satu pada tangga nada mayor apabila dibuat
dalam bentuk dobel terts, dapat berfungsi sebagai subtitut akor primer.

Aturan penulisan akor-akor sekunder dalam harmoni empat suara:
Pada progresi dari akor-akor yang memiliki nada yang sama, diusahakan ada
nada yang ditahan seperti pada progresi sesama akor primer

Pada progresi dari akor-akor yang tingkatannya bersebelahan sehingga tidak
memiliki nada yang sama, progresi dilakukan dengan cara yang sama seperti
dengan progresi IV-V atau V-IV

Anda mungkin juga menyukai