Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
ANALISIS PERCOBAAN GESEKAN (FRICTION) UNTUK
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGEREMAN PADA KENDARAAN BERMOTOR
Oleh :
RUSMARDI
J urusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
ABSTRACT This research was conducted with analyzing the result of attempt friction static (s) by 4 kinds of test materials (specimen), that is: steel, alumunium, ferodo and brass. Test place rub is plate become militant standard able to distel with Techquipment Hi brand - Tech HFN 1. Friction can be useful to press brake (to slowing down or discontinuing a wheel rotation). At technology automotive" needed by a system braking of wheel efficiently and effectively. At this research to analyze data used by some close-knit formula with friction, that is : coefficient of friction formula (), style fiddle static (fs), kinetic friction (fk), ferodo (brake lining) liming woven, made from fiberglass matting, asbestos, cotton, smooth brass strand of metal, zinc or bauxite. From result of research obtained by information hence using liming woven type ferodo (brake lining) as more effective and efficient brake canvas. But brake lining constructions have to be reckoned pursuant to correct design utilize. Is for that needed by furthermore research, special regarding design put on the brakes at motor vehicle.
Keywords: Friction, Brake, Force Friction
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Gesekan adalah persinggungan antara dua atau lebih dari suatu benda. Gaya-gaya gesek yang bekerja antara dua permukaan yang berada dalam keadaan relatif satu dengan yang lainnya disebut dengan gesekan statik. Gaya gesekan statik yang maksimum adalah gaya yang terkecil yang menyebabkan benda bergerak. Sekali benda bergerak, gaya-gaya gesekan yang bekerja akan berkurang besarnya, sehingga untuk mempertahankan gesekan lurus beraturan diperlukan gaya yang relatif lebih kecil. Gaya-gaya gesekan selalu melawan gerak dan gerakan relatif antara dua benda yang bersinggungan gaya gesekan dapat juga terjadi. Penelitian ini akan menganalisis hasil percobaan gesekan statik bahan yang digunakan alumunium, baja, kuningan, dan ferodo di atas plat baja yang dapat distel. Alat yang digunakan untuk Tecquipment Hi-Tech HFN 1. Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu alternatif input dalam pengembangan teknologi otomotif kususnya tentang bahan kanvas rem yang cocok dan efisien dalam menyongsong era industri otomotif baik untuk kebutuhan nasional dan internasional. 2. Tujuan dan Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat untuk pengembangan IPTEK dan pengembangan institusi sebagai berikut : a. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 1) Meningkatkan wawasan staf pengajar/ instruktur dan mahasiswa tentang IPTEK terapan untuk sekarang dan masa datang. 2) Mengetahui koefisien gesek statik (s), antara plat baja dengan bahan alumunium, kuningan, baja dan ferodo. 81 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
3) Mengetahui sudut gesek dari masing bahan plat yang diuji. 4) Mengetahui gaya sejajar bidang miring (fs) yang diperlukan pada saat akan bergerak. 5) Memberikan informasi yang berguna tentang alternatif arah pengembangan teknologi otomorid khususnya tentang pengereman pada kendaraan bermotor. b. Pemecahan masalah pembangunan atau pengembangan institusi. 1) Meningkatkan mutu lulusan Politeknik Negeri Padang melalui peningkatan staf pengajar / instruktur dengan terus menerus belajar melalui penelitian. 2) Mencari temuan-temuan baru sebagai alternatif untuk meningkatkan fungsi alat-alat laboratorium agar lebih tepat guna dan berhasil guna, serta aplikatif. 3) Menyiapkan tenaga kerja professional yang mampu berkreatif dimulai dari staf pengajar /instruktur sebagai aplikasi ing ngarso sungtulodo, ing madya mangun karso, dan tutwuri handayani. 4) Ikut berperan aktif dalam membudayakan pola ilmiah di lingkungan Politeknik Negeri Padang dan pengembangan industri di saat ini dan masa datang.
II. METODE PENELITIAN 1. Studi Literatur Gaya gesek terjadi apabila dua benda bergesakan yaitu permukaan kedua benda bersinggungan pada waktu benda yang satu bergerak terhadap yang lainnya (Zemansky, 2001). Gesekan ada yang sengaja diciptakan seperti antara kain rem dengan tromol rem pada kendaraan. Ada juga gesekan yang diusahakan sekecil mungkin, seperti pada bantal poros, antara piston dengan silinder blok dan lain-lain. Rem digunakan untuk mengurangi dan menghentikan putaran roda diperlukan, ini diberlakukan dalam mengendarai kendaraan bermotor, dalam artian memanfaatkan jasa teknologi otomotif. Secara teoritis gesekan ada dua jenis yaitu : gesekan kering dan gesekan fluida. Bila permukaan suatu benda saling kontak, gaya tangensialnya disebut gaya gesek, yang akan timbul jika permukaan satu bergerak terhadap lainnya. Ketepatan dari tahan gesek berdasar hukum Leonardo de Vinci yakni : gaya gesek (f) sebanding dengan gaya normal (FN), gaya gesek (f) tidak tergantung pada luas dari persinggungan (A), berdasarkan Charles A. Coulomb, gaya gesek (f) tidak tergantung pada kecepatan. Dalam penelitian ini ada beberapa rumus dan tabel koefisien gesek yang akan dijadikan dasar dalam menganalisis rumus : a. Koefisien gesek () =f/FN.........(1) b. Gaya Gesek Statik (fs) =d x FN.........(2) c. Gesekan Kinetik (fk) fk =k . FN......(3) d. Grafik hubungan antara gaya gesek statik dengan kinetik fs max
fk f
0 fk Gambar 1. Hubungan gaya gesek statik dengan gesekan kinetik. 82 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
e. Harga koefisien gesek adalah tangen sudut dari resultan gaya normalnya dengan gesekan. W =FN..(4) s =fs/FN s =fs/ M. s...(5) Dimana: F =gaya normal W =gaya berat fs =gaya gesek statik f. Gaya reaksi fg =fs / FN ............................................(6) g. Fx =0 fs =F . W . Sin ...............(7) h. Koefisien gesek statik (s) fs =F W . Sin .(8) FN =W . Cos .............................(9) Berdasarkan hasil percobaan (imperis) menghasilkan harga koefisien gesek kering dari statik dan kinetik. Tabel 1. Koefisien gesek statik dan kinetik No Bahan s k 1. Logam terhadap logam 0.15 / 0.6 - 2. Aluminium dengan baja 0 0.7 3. Baja dengan baja 0.74 0.57 4. Tembaga dengan baja 0.53 0.36 5. Kuningan dengan baja 0.51 0.44 6. Seng dengan besi tuang 0.85 0.21 7. Tembaga dg besi tuang 1.05 0.29 8. Gelas dengan gelas 0.94 0.4 9. Besi tuang dg besi tuang 1.10 0.15
Koefisien gesek statik dan kinetik terutama tergantung pada sifat kedua benda yang bersinggungan, menjadi relatif besar jika permukaan yang bersinggungan kasar dan kecil jika halus. Koefisien tersebut tidak dipengaruhi oleh permukaan yang bersinggungan terhadap luasnya. Hal ini dinyatakan oleh hukum Coulomb, yaitu : 1) Gaya gesek sebanding dengan gaya normal. 2) Gaya gesek tidak tergantung pada luas persinggungan bidang gesek. 3) Gaya gesek tidak tergantung pada kecepatan. Hukum kedua pada bagian pertama dinyatakan oleh Leondardo de Vinci dan bagian terakhir dinyatakan oleh Charles A Coulomb. Rem pada kendaraan bermotor. Pada kendaaraan bermotor terdapat rem yang berbagai macam jenis.
Gambar 2. Skema rem pada mobil
Gambar 3. Konstruksi rem
Gambar 4. Sepatu rem
Macam macam rem, yaitu : 1) Menurut tempat - Rem pada roda - Rem pada propeller shaft 2) Menurut cara pelayanan - Rem tangan - Rem kaki 3) Menurut konstruksi - Rem dalam - Rem luar - Rem model piringan 83 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
4) Menurut mekanis - Rem mekanik - Rem hidrolik - Rem udara rem vakum - Rem buster Bahan kanvas rem (ferodo) terdiri dari berbagai jenis, yakni : 1) Woven Lining. Bahan ini terbuat dari anyaman serat fiber asbes dengan katun (cotton) dan kawat kuning halus, timah hitam atau paduan seng. Woven lining ini dibedakan menurut lebar gesekannya (frictional ranges), yaitu tinggi (high), menengah (medium), dan rendah (low).
Gambar 5. Woven Lining 2) Molded Fabric Lining. Bahan ini terbuat daru katun (cotton) sebagai dasarnya, yang nyaman dengan lapisan asbes yang dibentuk menyilang dengan kawat kuning. Bahan tahan geseknya terbuat dari karet konban yang dapat bekerja di bawah titik tekan. Kanvas rem jenis ini dibentuk dalam gulungan pada suhu mencapai 300 0 F. Kanvas rem jenis ini tahan air (water resistant).
Gambar 6. Molded Fabric Lining 3) Bonded Fibre Lining. Bahan ini merupakan kanvas rem yang terbuat dari tepung raw rubber, cotton fibre, short asbestos fibre, tepung sulfur, dan bahan- bahan lainnya. J enis kanvas ini dibedakan atas 3 macam, yaitu : tipe parallel, tipe random, dan tipe perpendicular (Vlack, 1991).
Gambar 7. J enis Bonded Fibre Lining Pada penelitian ini terdapat hipotesis, antara lain : 1). Perbedaan bahan yang bergesakan permukaan talam tidak mempengaruhi besarnya koefisien (k). 2). Perubahan beban atau berat talam tidak mempengaruhi perubahan gaya gesek. 3). Sudut pergerakan (moving) untuk ke tempat benda uji (speciment) diduga sama besar, dan 4). Masing-masing benda uji (speciment) tidak memiliki perbedaan secara nyata, kecuali bahan ferodo yang mempunyai kemampuan gesek yang lebih bagus dibandingkan dengan yang lain.
2. Metodologi Penelitian a. Rancangan
Persiapan
Identifikasi Masalah
Penentuan Sampel
Uji Pendahuluan
Pelaksanaan Pengujian
Data
Pengolahan Data
Kesimpulan Kepustakaan Gambar 1. Skema Kerja Pelaksanaan Penelititan
84 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
b. Pembuatan Sampel Sampel digunakan talam dari besi tuang dengan standar yang dilapisi dengan masing-masing bahan yang akan diuji gesekannya. Perbedaan masing-masingnya hanya jenis telapak talam yakni ; baja, kuningan, alumunium, dan ferodo dimana berat total talam talam dengan telapaknya yaitu 765 gr (baja), 302,7 gr (kuningan), 873 gr (alumunium), dan 859 gr (ferodo). J umlah sample masing-masing satu macam dan variasinya empat macam yaitu baja, kuningan, alumunium, dan ferodo ukuran ruas telapak atau alas dibuat sama. Variabel yang diteliti adalah 1) Koefisien gesek statis (s), 2) koefisien gesek kinetik (k), 3) gaya gesek (fs), 4) gaya gesek kinetik (fk), 5) sudut pergerakan (moving) (), 6) variansi gesekan masing-masing benda uji (speciment).
Peralatan Yang Digunakan Dalam Percobaan Penelitian ini memerlukan beberapa peralatan dan bahan sebagai berikut : 1) Plat baja yang lengkap dengan alasnya (friction on inclined steel plane), 1 set. 2) Tali dan pengantung beban 1 set. 3) Talam dari baja dengan telapak baja 1 buah. 4) Talam dari baja dengan telapak alumunium 1 buah. 5) Talam dari baja dengan telapak kuningan 1 buah. 6) Talam dari baja dengan telapak kuningan 1 buah. 7) Timbangan 1 buah. 8) Besi pemberat 2 set. 9) Water pas 1 buah.
Gambar 8. Peralatan yang digunakan pada penelitian
c. Percobaan Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka dilakukan langkah-langkah percobaan sebagai berikut : Percobaan I Percobaan I.a 1) Letakkan talam diatas plat baja yang dapat diatur. 2) Ujung talam dihubungkan dengan tali dan ujung yang lain dipakai untuk menggantungkan besi tuang. a) Talam dalam keadaan tanpa beban. Talam dalam keadaan kosong, besi pengantung diberi beban sedikit demi sedikit sampai didapat gaya maksimum saat talam mulai tergelincir. b) Talam dalam keadaan dibebani. Talam dibebani dengan perubahan beban sebesar 500 gr . cukup dengan 2 kali penambahan beban yaitu : 500 gr dan 1000 gr. Percobaan I.b 1) Letakkan talam diatas plat baja datar (0 0 ). 2) Longgarkan alat penjepit (penahan) dengan arah berlawanan jarum jam, dan usahakan Posisi tetphorizontal. 3) Miringkan plat baja perlahan-lahan sehingga talam akan meluncur sendiri. 4) Baca dengan secepatnya sudut kemiringan pada alat pembaca sudut dalam derajat. Lakukan 3 kali tiap bahan dan ambil harga 85 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
sudut rata-rata (). Tanpa diikuti tambahan beban. 5) Inkilnasi sudut () ditentukan =5 0 , 7 0 , 10 0 . Talam arahnya turun kemudian dihubungkan dengan tali yang dibebani sampai turun dengan sendirinya, tanpa dorongan. Lakukan tiga kali tiap bahan uji. Percobaan II 1) Miringkan talam dengan inklinasi sudut ()= 5 0 , 10 0 , dan 15 0 . 2) Talam arahnya naik, dan dihubungkan dengan tali yang dibebani sampai bergerak naik dengan sendirinya tanpa dorongan. 3) Lakukan percobaan 3 kali untuk tiap latihan. Analisis data, percobaan ini adalah rancangan acak sempurna. Setiap kombinasi diperlakukan dengan menggunakan 12 macam observasi. Maka analisis untuk mencari jawaban dari hipotesis digunakan model ANOVA didesain eksperimen tiga faktorial yaitu : sudut kemiringan () alas baja (permukaan), jenis alat talam, beban (gr). Model matematika yang digunakan adalah : Y i j k = +A i +BB i +A i j +E (i j) k Keterangan : i = 1, 2, 3,..a j = 1, 2, 3,..b k = 1, 2, 3,..c Y i j k = variasi respon karena pengaruh bersamaan taraf ke i faktor A ke j, faktor B yang terdapat pada observasi ke k. = harga rata rata. A i = pengaruh dari faktor A. BB i = pengaruh dari faktor B. AB I j = pengaruh interaksi faktor A dan faktor B E i j k =
pengaruh dari unit eksperimen ke k dalam kombinasi perlakuan ( i j ).
Tabel 2. Analisa Factorial
Sumber Variasi dk JK RJK F Rata-rata perlakuan 1 RY R A a -1 Ay A A/E B b - 1 By B E/E AB (1 1) (b 1) ABy AB AB/E
Dengan menggunakan model tetap untuk menguji harga F dipakai prosedur sebagai berikut : H1 F =A/E H2 F =B/E H3 F =AB/E
Daerah kritis pengujian ditentukan oleh : F (a 1), ab (n 1) untuk hipotesis H1 F (b 1), ab (n 1) untuk hipotesis H2 F (a 1), (b 1), ab (n 1) untuk hipotesis H3
Langkah-langkah Percobaaan Gesekan 1) Mempersiapkan alat, bahan, alat ukur, alat Bantu, alat tulis, yang diperlukan. 2) Dapatkan massa talam dengan alat timbangan. 3) Meletakkan talam di atas plat baja yang dapat diatur kemudian ujung talam dihubungkan dengan tali dan ujung tali yang lain dipakai untuk menggantungkan besi penggantung. a) Talam dalam keadaan tanpa beban Talam dalam keadaan kosong, besi penggantung diberi beban sedikit demi sedikit sampai didapat gaya maksimum saat talam mulai mengelincir. b) Talam dalam keadaan dibebani Talam dibebani dengan massa 500 gram dan 1000 gram. Percobaan I dengan memperlakukan plat baja dalam keadaan miring. 1) Meletakkan talam diatas bagian plat baja datar (0 0 ). 86 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
2) Melonggarkan alat penjepit dengan arah berlawanan dengan jarum jam. Usahakan posisi tetap horizontal. 3) Miringkan plat baja perlahan-lahan sehingga talam akan meluncur dengan sendirinya. Kemudian dibaca secepatnya sudut kemiringan pada plat pembaca sudut dalam derajatnya. Percobaan ini dilakukan tiga kali tiap-tiap bahan percobaan, dan diambil sudut rata-ratanya (). Tanpa diberi penambahan beban. 4) Sudut kemiringan ditentukan =5 0 , 7 0 , & 10 0 . Talam arahnya turun kemudian talam dihubungkan dengan tali yang dibebani sampai turun dengan sendirinya, tanpa dorongan.
Percobaan II Baja Dalam Keadaan Miring Miringkan talam sebesar =5 0 , 10 0, & 15 0 . talam arahnya naik, kemudian talam dihubungkan dengan tali yang dibebani sampai bergerak naik dengan sendirinya. Tanpa dorongan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengolahan Data a. Percobaan 1.2 Bahan Sudut -1 0 -10 0 Baja -9,5 0 -13,5 0 -13,5 0 Alumunium 15 -12 0 -13 0 Kuningan -12 0 -24 0 -21 0 Ferodo -24 0
2. Analisis dan Pembahasan a. Karena percobaan uji gesek ini dilakukan dengan system manual serta menggunakan peralatan yang sederhana maka hasil koefisien gesek yang didapatkan pada akhir percobaan ini berbeda dengan nilai koefisien gesek yang sudah ditabelkan sebelum pengujian. b. Ternyata dari penurunan rumus didapat luas permukaan bidang singgung tidak berpengaruh pada besarnya koefisien gesek suatu bahan karena luas permukaan bidang singgung berbanding lurus dengan besarnya gaya normal tersebut. c. Ada beberapa faktor luar yang ikut mempengaruhi hasil yang didapatkan pada percobaan ini diantaranya : 1) Kasar dan halusnya permukaan benda yang saling bersinggungan 87 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
tersebut di mana semakin besar permukaan semakin besar gaya yang diperlukan untuk memulai gesekan sehingga besar pula nilai koefisien geseknya. 2) Tingkat kelembaban permukaan benda kerja yang saling bersinggungan, semakin lembab permukaannya semakin besar gaya yang diperlukan untuk memulai gerakan sehingga koefisien geseknya semakin besar pula. 3) Karena percobaan ini bertujuan untuk menentukan koefisien statik yaitu koefisien gesek tepat pada saat akan bergerak tanpa dipengaruhi oleh gaya-gaya lain selain gaya normal dan gaya yang sengaja diberikan maka untuk mendapatkan hasil yang lebih presisi. Sebaiknya gaya-gaya luar yang dipengaruhinya dijaga sehingga benar gaya tersebut tidak ada. d. Analisis dari semua data percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Metoda yang paling mudah untuk pengujian dalam percobaan ini adalah pengujian linear dan permukaan talam kekasaran permukaannya sangat mempengaruhi koefisien geseknya. 2) Metoda pengujian pada percobaan bidang datar juga dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan. 3) Metoda pengujian dalam percobaan talam meluncur naik pada bidang luncur juga dipengaruhi oleh kekasaran permukaan dan beban yang diberikan. Tetapi pada pengujian ini tidak dapat dilakukan dengan baik, karena jarang sekali terjadi gaya seperti pada benda. 4) Metoda pengujian dalam percobaan talam meluncur turun pada bidang luncur dengan sudut yang telah ditentukan tidak efisien, maka metoda yang dianggap efesien dalam praktek adalah metoda bidang datar. Tetapi dalam kenyataannya yang terjadi gaya tidak hanya bekerja pada bidang datar saja, juga pada bidang miring, maka yang paling baik adalah dengan menggabungkan keempat metoda tersebut.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Pada penelitian analisis hasil percobaan tentang gesekan pada Tecquipment Hi-Tech HFN.1 ini, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Talam baja pada sudut kemiringan 5 0 berat talam 765 gr. Diperoleh (F) eksperimen 2,84N, (F) teoritis 2,84 N dan s =0,29. b. Talam alumunium pada sudut kemiringan 5 0 berat talam 310 gr, diperoleh (F) eksperimen 3.04 N, (F) teoritis 3,04 N dan s =0,27. c. Talam kuningan pada sudut kemiringan 5 0 berat talam 1216 gr, diperoleh (F) eksperimen 3.04 N, (F) teoritis 3,29 N dan s =0,24. d. Talam ferodo pada sudut kemiringan 5 0 berat talam 859 gr, 88 Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709
diperoleh (F) eksperimen 5,59N, (F) teoritis 5,59 N dan s =0,58. e. Terbukti bahwa semakin besar sudut kemiringan tempat talam meluncur untuk masing-masing jenis talam rata-rata diperoleh (F) eksperimen semakin besar dapat dilihat pada tabel percobaan II. f. Bila membandingkan data percobaan yang dilakukan sudah hampir mendekati kesempurnaan. 2. Saran a. Untuk lebih menambah khasanah baru dalam bidang gesekan diperlukan penelitian tentang gesekan lebih lanjut. b. Ferodo memiliki (F) ekseprimen dan s yang lebih besar dibandingkan dengan bahan kuningan, alumunium, dan baja. Oleh karena hal tersebut, maka kanvas rem belum bisa diganti dari bahan ferodo. Namun tetap diperlukan pertimbangan desain tromol dan bentuk sepatu rem yang tepat. c. Lakukan percobaan dengan cermat dan teliti.
DAFTAR PUSTAKA Cochrain William. G. (1957). Experimental Design Second. Canada : Ed J ohn Willey & Sons Inc.