Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344462867

DAKTALITAS DAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN


PERKUATAN GFRP-S

Conference Paper · October 2020

CITATIONS READS

4 473

2 authors, including:

Mufti amir Sultan


Khairun University
48 PUBLICATIONS   75 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mufti amir Sultan on 03 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Konferensi Nasional Teknik Sipil 12
Batam, 18-19 September 2018

DAKTALITAS DAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN


PERKUATAN GFRP-S

Mufti Amir Sultan1, Rudy Djamaluddin2

1
Prodi Teknik Sipil, Universitas Khairun, Jl. Jusuf Abdulrahman Ternate
Email: muftiasmirsultan.unkhair@gmail.com
2
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino, Gowa
Email: rudy0011@hotmail.com

ABSTRAK
Dewasa ini telah dikembangkan teknologi sistim perkuatan struktur yaitu dengan memasang bahan
eksternal yang terbuat dari bahan komposit non-logam yang disebut Glass Fiber Reinforced Polymer
Sheet atau tipe Lembaran (GFRP-S). GFRP-S mempunyai beberapa keuntungan antara lain mudah
dalam pemasangan, mempunyai kuat tarik yang tinggi (3500 MPa), dan dapat dipasang pada bagian
permukaan beton, baja maupun kayu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui
pengaruh pemasangan GFRP-S pada balok beton bertulang (fc’=20 MPa) terhadap kapasitas lentur
dan daktilitas balok. Di dalam program eksperimen, dibuat dua buah benda uji sebagai balok kontrol
(kode BK) dan tiga buah benda uji balok dengan perkuatan GFRP-S pada bagian bawah balok.
Penampang melintan balok 150x250 mm dengan panjang 3300 mm. Balok diuji dengan sistim
pengujian pembebanan statik dengan model pembebanan ’two point load’. Hasil eksperimen
menunjukkan bahwa pemasangan GFRP-S pada balok dapat meningkatkan kapasitas lentur dan
daktilitas balok. Masing-masing sebesar 37,96% dan 25%.
Kata kunci: GFRP-S, Kapasitas Lentur, Daktilitas, Perkuatan, Balok beton

1. PENDAHULUAN
Kerusakan struktur dapat terjadi diakibatkan oleh umur struktur, perubahan pembebanan, perubahan fungsi
bangunan atau bencana alam seperti gempa bumi. Permasalahan struktur tersebut menyebabkan konstruksi yang
telah berdiri biasanya perlu dibongkar atau direkonstruksi ulang sebagai dampak pencegahan terhadap kemungkinan
runtuhnya konstruksi yang mungkin menimbulkan korban jiwa. Dengan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan
teknik maka lahirlah Fiber Reinforced Polymer (FRP) sebagai material solusi perkuatan dan perbaikan struktur yang
telah banyak digunakan saat ini. FRP adalah material yang terbuat dari fiber (serat) sintetis seperti glass, aramyd
atau carbon yang disatukan oleh zat matrik seperti epoxy atau polyester. Keuntungan dari penggunaan FRP adalah
karena kemudahan pemasangan, kuat tarik yang tinggi, ringan dan tahan korosi. Ada berbagai jenis FRP, tergantung
pada fiber yang dipakai. Yang umum dikenal ada tiga, yaitu GFRP (glass fiber reinforced polymer), AFRP (aramyd
fiber reinforced polymer) dan CFRP (carbon fiber reinforced polymer).
Glass fiber merupakan serat yang saat ini paling banyak dipakai karena harganya yang murah dan lebih mudah
didapatkan di pasaran. Kuat tarik glass fiber yang tinggi membuat GFRP-S dapat dimanfaatkan sebagai tulangan
yang menerima gaya tarik pada elemen struktur. GFRP-S dapat dibuat berbentuk batangan atau pelat. Khusus untuk
yang berbentuk pelat, dibuat dari anyaman serat GFRP-S yang direkatkan lapis perlapis dengan matriks (pengisi)
dari bahan epoxy.
Dari pemanfaatan GFRP pada beberapa jenis struktur, ternyata memberikan hasil yang cukup efektif dalam
membantu kemampuan kinerja struktur yang ada. Beberapa penelitian terdahulu tentang penggunaan GFRP sebagai
penguat ekternal pada balok beton bertulang diantaranya : Balok beton bertulang diperkuat dengan FRP sebanyak 1
lapis dapat meningkatkan kapasitas lentur dan beban ultimit sekitar 53,70% terhadap balok beton bertulang tanpa
perkuatan FRP (Jumaat dan Alam, 2010). Perkuatan struktur balok beton bertulang dengan menggunakan FRP tipe
lembaran sebagai tulangan eksternal pada benda uji balok beton bertulang dengan perkuatan lentur GFRP terjadi
peningkatan beban sampai dengan 75,13% dan peningkatan lendutan maksimum (Alami, 2010). Perkuatan dengan
menggunakan lembaran GFRP pada balok beton bertulang yang telah terbebani hingga leleh tulangan memiliki
kapasitas lentur yang lebih tinggi dari balok aslinya (Djamaluddin dan Hino, 2011). Balok beton bertulang diperkuat
dengan lembaran GFRP dengan parameter lebar sabuk GFRP, hasil penelitian menunjukkan bahwa balok yang
diperkuat dengan sabuk GFRP terjadi peningkatan kapasitas lentur maksimum. (Djamaluddin dan Akkas, 2014).

ISBN: 978-602-60286-1-7 MT - 25
MT - 26

Perkuatan balok beton pada daerah tarik dengan menggunakan GFRP-S dapat meningkatkan kapasitas lentur balok
(Sultan dkk, 2014, 2015).
Terdapat 3 faktor penting dalam merencanakan struktur bangunan yaitu kekakuan, kekuatan, dan daktilitasnya.
Kekakuan diperlukan agar bangunan tidak bergoyang berlebihan, dan kekuatan agar bangunan tidak runtuh. Faktor
ketiga yaitu daktilitas, sering tidak diperhatikan, karena faktor ini baru teruji ketika bangunan menerima beban luar
biasa seperti gempa bumi yang kuat. Bangunan harus didesain memiliki daktilitas yang tinggi agar memberikan
kesempatan orang untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi keruntuhan struktur secara tiba-tiba. Beberapa
penelitian tentang daktalitas balok beton bertulang dengan penggunakan bahan serat polymer. Kapasitas lentur dan
daktalitas balok beton bertulang yang dipasang Carbon Wrapping menunjukkan bahwa pemasangan Carbon
Wrapping pada balok dapat meningkatkan kapasitas lentur dan daktilitas balok (Antonius dkk, 2009). Tavio dkk
(2009) meneliti peningkatan daya dukung dan daktalitas balok beton bertulang dengan menggunakan perkuatan
CFRP, hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan daktilitas kurvatur dan momen pada eksperimen balok
terkekang CFRP dua lapis dibandingkan dengan balok tanpa pengekang CFRP dari analisa teoritis. Persentase
peningkatan daktilitas kurvatur yang terjadi mencapai rata-rata 26.5%, sedangkan peningkatan momen sebesar rata-
rata 45%. Nurlina dkk (2016) menelitian pengaruh perkuatan GFRP terhadap daktilitas balok beton bertulang, hasil
penelitian menunjukkan prosentase peningkatan daktilitas balok yang diperkuat dengan GFRP dari balok tanpa
perkuatan yaitu sebesar 31.859% sedangkan balok yang diperkuat dengan CFRP yaitu sebesar 13.736% dari balok
tanpa perkuatan. Kekuatan balok beton setelah diperkuat dengan GFRP mengalami peningkatan kapasitas beban dan
daktalitas masing-masing sebesar 20 % dan 4% pada balok GFRP dibandingkan dengan balok original atau balok
tanpa perkuatan. (Parmo dan Taufikurrahman, 2013). Penelitian eksperimental yang dilakukan pada balok beton
bertulang serat fiber (SFRC) dengan melapisi Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) sebagai perkuatan eksternal
untuk mempelajari kekuatan dan daktalitasnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa balok dengan perkuatan
eksternal GFRP menunjukkan peningkatan kinerja pada balok dibandingkan balok dengan tulangan serat internal
(Mahalingan, 2013). Perkuatan balok beton bertulang menggunakan pelat CFRP dan kain menunjukkan
peningkatan yang signifikan pada kapasitas lentur balok sebesar 30% dan 16%, dibandingkan dengan Balok tanpa
perkuatan (Hashim, 2013).
Distribusi tegangan balok setelah diberi perkuatan (ACI.440.2R-08) seperti gambar 1 berikut :

Gambar 1. Distribusi tegangan pada balok dengan perkuatan GFRP-S


Berdasarkan gambar 1, keseimbangan gaya-gaya dalam sebagai berikut :
C c  C s  Ts  Ts1 (1)

C c  0,85 .fc'.a.b (2)

C s  A s '. fy (3)

Ts  A s .fy (4)

Ts1  A f .f f (5)

Momen nominal penampang dapat dituliskan dalam persamaan berikut:

h a h   h  h
Mn  Cc.    Cs.  d'   Ts. d    Ts 1 . h   (6)
 2 2   2   2   2
Berdasarkan persamaan (6), terjadi penambahan kapasitas momen sebesar , yang merupakan kontribusi
dari GFRP-S

ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 27

2. METODE PENELITIAN

Benda uji
Analisis bahan – bahan untuk beton bertulang diuji dengan pengujian laboratorium dengan rencana kuat tekan beton
25 Mpa. Tulangan utama menggunakan baja mutu 400 MPa dan 240 MPa untuk tulangan sengkang. GFRP-S yang
digunakan yaitu Tyfo The Fibrwrap Composite System SEH-51A yang mempunyai tebal 1.3 mm dan kuat tarik 460
MPa dan elongation 2.2%.
Benda uji berupa adalah balok beton bertulang dengan dimensi 15x20x300 cm. Benda uji dibuat sebanyak 5 buah,
pada daerah tekan dipasang tulangan 26 dan 2D14 pada daerah tarik. Tulangan sengkang digunakan 10-77 pada
daerah ¼ bentang dari tumpuan, sengkang digunakan 10-200 pada daerah ½ bentang. Mutu beton f’c sebesar 25
Mpa. Detail benda uji seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Penulangan benda uji


Kelima benda uji dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama diberi nama BK (balok kontrol). Kelompok kedua
diberi nama BG (balok yang diberi perkuatan GFRP-S pada bagian tarik). Variabel benda uji seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Penampang benda uji tanpa perkuatan dan dengan perkuatan GFRP-S

Set up pengujian
Balok beton bertulang diuji terhadap beban statik.Tumpuan bedan uji balok adalah sendi-rol. Pembebanan
dilakukan dengan sistim two point load dengan jarak antar titik pembebanan 600 mm dan sejauh 1200 mm dari
masing-masing tumpuan.

Gambar 4. Set up benda uji


Digunakan pembebanan yang bersifat statik dengan kecepatan ramp actuator konstan sebesar 0.05 mm/dt sampai
balok gagal. Pembacaan data pada data logger diambil pada setiap kenaikan beban 1 kN pada kondisi normal,
sedangkan untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti pada first cracking, yield dan ultimate load data diambil lebih
rapat. Sementara itu pengamatan terhadap balok uji terus dipantau secara visual, terutama terhadap perkembangan
retak yang terjadi akibat bertambahnya beban, juga terhadap perilaku kegagalan yang terjadi. Pembebanan
dilakukan hingga mencapai beban ultimit. Untuk untuk merekam lendutan vertikal dipasang LVDT pada beberapa

ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 28

bagian benda uji. Untuk regangan pada tulangan longitudinal, beton dan GFRP, dipasang beberapa strain gauge
pada posisi-posisi tertentu seperti pada gambar 4.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Material penyusun
Hasil pengujian baja tulangan didapatkan mutu baja sebesar: Ø 6 = 240,1 MPa, Ø 10 = 410,2 MPa dan D14 = 421,7
MPa. Mutu beton rencana sebesar 25 Mpa. Saat perhitungan mix desain didapat perbandingan campuran penyusun
beton sebagai berikut, Semen : Pasir : Kerikil = 1 : 1,730 : 3,303. Pengujian beton segar menggunakan uji slump
dengan alat kerucut abrams. Hasil uji slump didapat nilai slump sebesar 105 – 120 mm.
Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah beton genap berumur 28 hari. Benda uji yang digunakan berupa
silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Dari pengujian dan perhitungan didapat kuat tekan beton rata-rata
sebesar 25.1 MPa, kuat lentur 3.4 MPa dan modulus elastis 24.2 MPa

Kapasitas balok beton bertulang


Hasil pengujian benda uji ditampilkan pada tabel 1. Secara umum benda dengan perkuatan GFRP-S mengalami
peningkatan beban maksimum terhadap balok tanpa perkuatan.
Tabel 1. Hasil pengujian
Balok Kontrol Balok Perkuatan
Rata- Rata-
Parameter BK1 BK2 BG1 BG2 BG3
rata rata
Beban maks (ton) 2,704 2,644 2,674 4,326 4,233 4,373 4,310
Beban retak awal (ton) 0,895 0,507 0,701 1,008 0,808 0,800 0,872
Beban leleh (ton) 2,297 2,283 2,290 3,231 3,124 3,365 3,240
Momen maks (ton.m) 0,170 0,167 0,168 0,268 0,262 0,270 0,267
Lendutan maks (cm) 3,46 4,32 3,89 3,93 3,72 4,46 4,04
Regangan leleh 0,0020 0,0021 0,0021 0,0020 0,0021 0,0020 0,0020
Daktalitas 0,44 0,37 0,40 0,46 0,50 0,53 0,50
Model keruntuhan Lentur Lentur Lentur Lentur Lentur
Perilaku keruntuhan
Spesimen Balok Kontrol (BK) seperti pada gambar 5. Pola retak balok kontrol terlihat pada gambar 5. Retak awal
terjadi pada beban 0,70 ton ditandai dengan munculnya retak rambut pada bagian tarik balok. Tulangan tarik mulai
leleh pada saat nilai regangan 0,0021 dan beban 2,29 ton. Sementara itu keruntuhan balok terjadi pada beban sebesar
2,67 ton, dan besarnya nilai daktilitas adalah 0,40.

a. Foto pola retak balok kontrol b. Hubungan momen defleksi balok kontrol

Gambar 5. Pola retak balok kontrol BK1

ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 29

a. Foto pola retak balok perkuatan b. Hubungan momen defleksi balok perkuatan

Gambar 6. Pola retak balok kontrol BG1


Spesimen Balok Perkuatan (BG). Pola retak balok kontrol terlihat pada gambar 6. Retak awal terjadi pada beban
0,70 ton ditandai dengan munculnya retak rambut pada bagian tarik balok. Tulangan tarik mulai leleh pada saat nilai
regangan 0,0021 dan beban 3,24 ton. Sementara itu keruntuhan balok terjadi pada beban sebesar 4,31 ton, dan
besarnya nilai daktilitas adalah 0,50.

Perbandingan hasil eksperimen - analisis


Di dalam penelitian ini, hasil eksperimen dibandingkan terhadap hasil analisis yang diperoleh berdasarkan
perhitungan persamaan (6.), seperti terlihat dalam tabel 2. Berdasarkan tabel tersebut, secara keseluruhan tidak ada
perbedaaan yang berarti antara hasil eksperimen dan analisis.
Tabel 2. Perbandingan Hasil Eksperimen dan Analisis
Beban Ultimit (kN) Momen Ultimit (kN.mm) Eksperimen/
Benda Uji Eksperimen Analisis Eksperimen Analisis Analisis
BK1 2,704 2,644 4,326 4,233 1,03
BK2 0,895 0,507 1,008 0,808 1,01
BG1 2,297 2,283 3,231 3,124 1,01
BG2 0,170 0,167 0,268 0,262 0,99
BG3 3,46 4,32 3,93 3,72 1,03

4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pengujian dan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Pemasangan GFRP tipe lembaran pada balok beton bertulang dapat meningkatkan kapasitas momen dan
daktilitas balok.
2. Berdasarkan pola keruntuhan benda uji, balok BK dan BG mempunyai pola keruntuhan lentur,

DAFTAR PUSTAKA
Alami, F., (2010). Perkuatan Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP). Jurnal
Seminar dan Pameran Haki.
Antonius., Prihanantio, J. (2009). Kapasitas Lentur dan Daktalitas Balok Beton Bertulang yang Dipasang Carbon
Wrapping, Prosiding Temu Ilmiah Nasional Dosen Teknik VIII (pp. 51–60), Fakultas Teknik Universitas
Tarumanegara.
Djamaluddin, R., Hino, S. (2011). “Kapasitas Lentur Perkuatan Balok Beton Bertulang yang Dipasang Carbon
Wrapping, Dimensi Teknik Sipil, 11(3), 293-300

ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 30

Hashim dkk (2013). “Structural Performance and Ductility of Fiber Reinforced Polymer Concrete Bonding System
Under Tropical Climates”. Jurnal Teknologi, 61(3), 21-29
Jumaat MZ, Alam MA (2010). “Experimental and numerical analysis of end anchored steel plate and CFRP
laminate flexurally strengthened R.C. beams”. Int. J. Phys. Sci. 5:132-144.
Mahalingam, M. Pulipakka, R. Rao, N and Kannan, S. (2013). Ductility Behavior Fiber Reinforced Concrete Beams
Strengthened With Externally Bonded Glass Fiber Reinforced Polymer Laminates, American Journal of
Applied Sciences, 10 (1), 107-111.
Nurlina, S., Suseno, H. Hidayat, M.T. dan Pratama, I.M.Y. (2016), “Perbandingan Daktalitas Balok Beton Bertulang
dengan Menggunakan Perkuatan CFRP dan GFRP”. Rekayasa Sipil, 10(1), 62- 69.
Sultan, MA dkk (2014). “Bonding Stress Distribution of GFRP for Flexural Strengthening Attached OF RC Beams,
Proceedings of the 2nd International Seminar on Infrastructure Development In Cluster Island Eastern Part of
Indonesia (ISID 2014) pp:203-209, Civil Department Hasanuddin University.
Sultan, MA dkk (2015). “Effect of Marine Environment to the Concrete Beams Strengthened Using GFRP Sheet,
International Journal of Engineering and Technology, 7(1).
Tavio., Purwono, R. And Rosyidah, A. (2009). “The Improvement of Ductility and Bearing Capacity of Reinforced
Concrete Beam Using CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer) Strengthening”. Dinamika Teknik Sipil, 9(1),
9-18.
Parmo., Taufikurrahman., (2013). “Perbaikan Kekuatan dan Daktalitas Balok Beton Bertulang Menggunakan Glass
Fiber Reinforced Polymer (GFRP) Strips”. Jurnal Ilmu-ilmu Teknik - Sistem, 10(3), 63-71.

ISBN: 978-602-60286-1-7

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai