Anda di halaman 1dari 5

Masalah II

1. Kata-Kata Sulit
Thalasemia: Penyakit kelainan darah yang ditandai dengan sel darah merah lebih
mudah rusak dari yang normal dan merupakan penyakit keturunan, penyakit
keturunan yang menyerang pembentukan sel darah merah sehingga mudah rusak.
Transfusi darah: Pemindahan darah dari orang sehat (donor) kepada orang sakit
(resipien). (menurut Palang Merah Indonesia)
Pucat: Kandungan oksigen rendah dalam darah.
Anemia: Penurunan konsentrasi eritrosit/hemoglobin dalam darah di bawah
normal ketika keseimbangan antara kehilangan darah dan produksi darah terbagi,
kemampuan darah mengangkut oksigen dibawah normal dan ditandai dengan
hematokrit yang rendah (menurut Fisiologi Manusia Sherwood).
Pingsan: Kondisi dimana tubuh kehilangan kesadaran, keadaan kehilangan
kesadaran mendadak yang bersifat sementara karena kekurangan aliran oksigen ke
otak.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah penyebab terjadinya thalasemia?
b. Mengapa anak sering pingsan saat berolahraga?
c. Apa saja jenis-jenis thalasemia?
d. Apa efek samping dari transfusi darah?
e. Apa saja tanda dan gejala anemia?
f. Apa saja tanda dan gejala thalasemia?
g. Bagaimana cara mengobati thalasemia?
h. Berapa prognosis pengidap thalasemia?
i. Bagaimana pemeriksaan penunjang anemia dan thalasemia?
j. Bagaimana terapi supportif untuk pengidap thalasemia?
k. Apakah penyebab anemia pada anak?
l. Apa genotip dari thalasemia?

3. Solusi Sementara
a. Kecacatan pada gen yang mengontrol produksi protein pembentuk hemoglobin,
terdiri dari protein alfa globin dan beta globin.
b. Terganggunya hemoglobin menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak
sehingga anak menjadi sering pingsan.
c. Jenis-jenis thalasemia:
- Thalasemia alfa: mayor, minor / delesi 1 rantai, delesi 2 rantai, delesi 3 rantai
dan delesi 4 alfa.
- Thalasemia beta: mayor, intermediet, carrier.
d. Efek transfusi darah:
- Komplikasi hemosiderosis.
- Menimbulkan penimbunan zat besi dalam jaringan tubuh sehingga
menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh seperti hati, limfa, ginjal, jantung,
tulang dan pankreas.
- Tertularnya penyakit akibat transfusi (seperti Hepatitis B, Hepatitis C dan
HIV).
e. Gejala dan tanda anemia:
- Perubahan warna kulit menjadi pucat.
- Sering lelah.
- Sering mual dan sakit kepala.
- Sembelit.
- Sulit berkonsentrasi.
- Penurunan nafsu makan.
- Sering mengalami stress dan depresi.
- Mengalami sesak nafas.
- Menurunnya kekebalan tubuh.
- Denyut jantung tidak teratur.
- Rambut rontok.
f. Gejala thalassemia:
- Wajah pucat.
- Insomnia.
- Tubuh mudah lemas.
- Nafsu makan berkurang.
- Mudah mengalami infeksi.
- Jantung bekerja lebih keras.
- Mengalami kerapuhan dan penipisan tulang.
g. Cara mengobati thalasemia:
- Transfusi darah berupa eritrosit sampai kadar HB 11gr/dm3.
- Asam folat teratur.
- Pemberian chelating agent.
- Splenektomi.
- Terapi endokrin.
- Transplantasi sumsum tulang.
h. Pada thalassemia mayor yang berhasil hidup berkisar 19-30 tahun.
i. Pemeriksaan penunjangnya adalah pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
j. Menghindari makanan asin, asam dan produk fermentasi karena dapat
meningkatkan produksi zat besi.
k. Penyebab anemia pada anak:
- Adanya masalah yang timbul mulai dari masa kehamilan.
- Bayi lahir prematur.
- Bayi lahir kembar sehingga cadangan zat besi dari ibu terbagi dua.
- Pemberian ASI tidak teratur.
- Kekurangan gizi pada ibu.
l. Belum terjawab.


4. Peta Konsep









Thalasemia
Anemia
Sintesis
Pematangan
Ekskresi
Gangguan
alfa/beta
5. Sasaran Belajar
a. Mengetahui truktur dan fungsi sel darah merah.
b. Mengetahui pembentukan sel darah merah.
c. Mengetahui genotip thalasemia.
d. Menjelaskan jenis-jenis thalasemia.

Anda mungkin juga menyukai