Anda di halaman 1dari 7

By Timotius Agung Silaban

BAB 3
TEMPO, KETUKAN, DAN TANDA-
TANDA PENTING
1. TEMPO

Tempo adalah ukuran kecepatan dalam birama lagu. Ukuran kecepatan bisa diukur dengan alat bernama
metronome dan alat bernama keyboard. Di dalam keyboard terdapat digital metronome yang bisa berfungsi sebagai
pengukur kecepatan dalam birama, misalnya 3/4 atau 4/4 . Tempo standard lagu pop antara 64-80 atau 100-120,
untuk lagu mars bisa antara 140-160, dan dixieland atau country ballad mungkin bisa sampai 220.
Tempo biasanya terletak di bagian kiri atas sebuah partitur, di bawah penulisan nada dasar lagu tersebut.
Tanda ini digunakan untuk menyatakan kecepatan yang tepat, atau dianjurkan sang komposer, untuk memainkan
atau menyanyikan sebuah karya musik. Berikut kita akan melihat pembagian ketetapan tempo dalam setiap menit:

Tempo ( beat/mnt)
Grave: lambat, berat, tenang dan sopan ( 40-44)
Largo: lambat, lebar, dan luas ( 44-48)
Lento: lambat ( 50-54)
Adagio: lambat, lebih lambat dari andante (54-58)
Larghetto: lambat, lebar, tidak selambat largo (58-63)
Adagietto: lambat, tidak selambat adagio (63-69)
Andante: sedang, langkah santai (69-76)
Andantino: lebih cepat dari andante (76-84)
Maestoso: agung, penuh kemuliaan ( 84-92)
Moderato: sedang, lebih cepat dari andante (92-104)
Allegreto: mirip namun tidak secepat allegro (104-112)
Animato: penuh semangat (116-126)
Allegro: riang, cepat (126-138)
Assai: (Allegro Assai) sangat; amat; banyak (138-152)
Vivace: hidup, lincah, cepat (152-168)
Vivace quasi presto: sangat vivace (168-176)
Presto: sangat cepat (176-192)
Prestissimo: paling cepat (192-208)

Dalam penggunaannya, tempo diberikan agar komposer bisa menyampaikan kepada mereka yang
memainkan atau menyanyikan karyanya mengenai kecepatan yang dia inginkan untuk karya musiknya. Pengguna
karya tersebut harus menyesuaikan diri terhadap tempo yang diinginkan agar maksud yang ingin disampaikan sang
komposer bisa tercapai.
Selain di atas, masih ada tanda lain yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat tempo:
- Rittardando (rit.), artinya semakin lambat
- Accelerando (accel.), artinya semakin cepat

Contoh Tanda Tempo :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Presto : cepat sekali
4. Vivace: cepat dan girang
5. Moderato : sedang
6. Andante: perlahan-lahan
7. Largo : lambat
8. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
9. Grave: sangat lambat sedih
10. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan
By Timotius Agung Silaban



2. IRAMA, NILAI NOT, DAN KETUKAN
Ketukan adalah hal yang penting untuk dipelajari dalam bermusik. Tanda ketukan bisa kita temukan pada awal
partitur. Pada not balok ini adalah setelah simbol klef, sedangkan pada not angka atau partitur akor biasanya
diletakkan setelah tanda nada dasar (Do = C | 4/4 misalnya). Pemusik profesional biasanya sudah langsung bisa
memahami bagaimana ketukan sebuah lagu dan langsung memainkan lagu tersebut. Pakai feeling katanya. Tidak
sedikit pula pemusik pemula yang sudah paham topik ini. Ketukan-ketukan yang umum ditemukan:

1. Ketukan 4/4
Ketukan 4/4 berarti ada 4 ketukan dalam tiap ruang birama, dengan nilai tiap ketukan adalah 1/4. Jadi 4 not 1
terangkai dalam 1 ruang birama membentuk ketukan ini. Berikut contoh ketukan 4/4.
1 1 1 1 - 1 1 1 1 - 1 1 1 1
Pada penerapannya, jenis ketukan ini biasanya ditandai dengan suara bass pada ketukan 1 diikuti suara akor pada
ketukan 2 sampai 4. Bisa juga suara bass berada pada ketukan 1 dan 3. Intinya ketukan ini terdengar genap gitu.
Pada keyboard, ketukan ini ditemukan pada style 8-Beat. Variasinya sangat banyak karena memang ketukan ini yang
paling dikenal.
2. Ketukan 2/4
Ketukan 2/4 berarti ada 2 ketukan dalam tiap ruang birama, dengan nilai tiap ketukan adalah 1/4. Jenis ketukan ini
serupa dengan 4/4 namun dalam tempo yang terdengar lebih cepat. Contoh ketukan 2/4:
1 1 - 1 1 - 1 1
Style march atau polka bisa dikatakan mengikuti ketukan 2/4 ini, meskipun dalam partitur biasanya tetap ditulis 4/4.
3. Ketukan 3/4
Ketukan 3/4 adalah ketukan Waltz. Terdapat 3 ketukan dalam 1 ruang birama, tiap ketukan bernilai 1/4. Mari kita
lihat contohnya:
1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1
Ketukan waltz yang paling dasar sangat mudah dikenali, ketukan pertama selalu bass diikuti 2 ketukan akor, lalu
bass lalu 2 x akor, dst. Khas sekali. Variasi jenis ketukan ini sudah sangat banyak akhir - akhir ini.
4. Ketukan 6/8
Ketukan 6/8 bisa dikatakan sebagai variasi ketukan 3/4. Saya cantumkan karena ketukan ini cukup sering dipakai.
Seperti pada ketukan 2/4 terhadap 4/4, ketukan 6/8 dimainkan dengan tempo yang relatif lebih cepat daripada 3/4.
Namun ketukan ini sedikit sulit dimainkan dan perlu feeling.
1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1

Dalam sebuah lagu biasanya terdapat birama (time signature) atau jumlah ketukan dalam tiap bar, dan yang
paling sering digunakan adalah 4/4 dan 3/4, jika tidak disebutkan berarti 4/4.
Satu bar berarti waktu antara tanda |, misalnya seperti ini
| 1 2 3 4 |
Not angka di atas adalah satu bar, berisi 4 ketukan, dan masing-masing nada adalah 4 ketukan. Tanda titik di dalam
not angka berarti memperpanjang ketukan, misalnya:
| 1 2 3 . |
Nada do dan re bernilai satu ketukan, sedangkan mi 2 ketukan sehingga genap dalam satu bar. Artinya nada mi
dibaca lebih lama sebanyak 2 ketukan.

Arti angka 0 pada not angka: Nol bukan nada, tapi sifatnya diam, karena tidak semua lagu itu dimulai dari ketukan
pertama, misalnya.
| 0 1 2 3 |





By Timotius Agung Silaban

3. DINAMIKA DAN TANDA-TANDA PENTING

Dinamika adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan keras dan lembutnya permainan sebuah karya
musik. Ada beberapa tanda dinamik yang umum digunakan dalam karya musik:

Tanda Dinamik Lembut:
- p (piano) = lembut
- pp (pianissimo) = sangat lembut
- ppp (pianississimo) = sangat lembut sekali

Tanda Dinamik Sedang
- mp (mezzo piano) = agak setengah lembut
- mf (mezzo forte) = agak keras

Tanda Dinamik Keras
- f (forte) = keras
- ff (fortissimo) = sangat keras
- fff (fortississimo) = sangat keras sekali

Selain tanda dinamik diatas, ada juga tanda perubahan dinamik, yaitu:
- Diminuendo (dim) : melembut
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : semakin lama semakin keras
- Decrsescendo : semakin lama semakin lembut

Tanda dinamika sangat diperlukan agar sebuah karya musik tidak menjadi monoton atau datar. Pemain
musik atau penyanyi yang baik akan selalu mengikuti dinamika lagu yang diberikan. Terkadang, sang pemimpin
orkes atau paduan suara harus menginterpretasikan sendiri lagu yang akan dibawakan, dan memberi tanda dinamika
atas lagu itu agar makna dari lagu itu lebih bisa ditangkap oleh penikmatnya.



















Tanda Birama alias Time Signature adalah dua angka yang diletakkan bersusun pada di sisi kanan clef,
angka di atas menunjukkan jumlah ketukan dalam tiap bar, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not yang
dihargai sebagai satu ketukan.

Contoh :
4/4 artinya ada 4 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu ketuk.
3/4 artinya ada 3 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu ketuk.
2/4 artinya ada 2 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/4 dihitung sebagai satu ketuk.
6/8 artinya ada 6 ketuk dalam tiap bar, dan not 1/8 dihitung sebagai satu ketuk.

By Timotius Agung Silaban











Gambar di atas menunjukkan tanda birama 4/4 (4 ketuk dengan not 1/4). Measure artinya adalah bar. 1
measure/bar bernilai 4 ketuk.
Tanda birama dalam musik ada beberapa macam berdasarkan ketukan (angka yang ada di atas), antara lain :
1. Tanda birama 2 ketuk, disebut Duple. Contoh : 2/2, 2/4
2. Tanda birama 3 ketuk, disebut Triple. Contoh : 3/2, 3/3, 3/4
3. Tanda birama 4 ketuk, disebur Quadruple. Contoh : 4/2, 4/4














By Timotius Agung Silaban



Notasi angka menggunakan beberapa tanda untuk memperjelas penulisan notasi. Tanda-tanda yang
digunakan dalam notasi angka adalah:

1. Titik ( )
Tanda Titik digunakan dalam dua macam fungsi

a. Sebagai tanda tinggi rendah nada
Untuk nada rendah, titik diletakkan dibawah nada yang dimaksud, sedangkan untuk nada tinggi titik
diletakkan di atas nada yang dimaksud, contoh :
Nada Rendah

Nada Tinggi
5 6 7




5 6 7

b. Sebagai tanda jumlah/panjang ketukan Tanda titik digunakan untuk tanda penambahan jumlah/panjang
ketukan suatu nada. Titik diletakkan setelah nada yang dimaksud.

Penambahan 3 Ketukan

| 3 4 |

Penambahan 2 Ketukan

| 3 2 4 |

2. Garis Tegak ( | )
Garis tegak digunakan sebagai batas birama.

a. Birama 4/4



b. Birama 3/4




By Timotius Agung Silaban

c. Birama 2/4



3. Garis Mendatar

Digunakan sebagai tanda pembagian jumlah ketukan.



4. Garis Miring ( / )
Digunakan sebagai tanda untuk nada yang naik atau turun setengah dari nada asal.

a. Naik setengah nada
Garis miring ke kanan ( / ) diletakkan diatas nada yang dimaksud.

b. Turun setengah nada
Garis miring ke kiri ( \ ) diletakkan diatas nada yang dimaksud.


5. Tanda Permata
PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.
























By Timotius Agung Silaban

Anda mungkin juga menyukai