Anda di halaman 1dari 5

Musik terbentuk dari kumpulan nada yang tersusun harmonis sehingga menghasilkan keindahan

menurut indera pendengaran. Musik tentu memiliki unsur-unsur sehingga menjadi sebuah karya
yang enak didengar. Beberapa diantaranya adalah tinggi rendah nada dan tanda tempo. Tinggi
rendah nada ditentukan oleh frekuensi dan getarannya. Semakin cepat frekuensinya, akan semakin
tinggi nadanya. Sebaliknya, semakin lambat frekuensinya akan semakin rendah nadanya

Nada adalah bunyi yang beraturan, sedangkan tangga nada adalah deretan nada yang teratur tinggi
rendahnya. Tangga nada terdiri atas tujuh nada, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, si, do Nada-nada tersebut
dapat dituliskan dalam bentuk not balok dan not angka.

A. Notasi Musik

Not (Notasi Musik) adalah sistem penulisan ekspresi musik yang di tuangkan dalam bentuk simbol
yang berwujud angka atau gambar not balok. Jenis notasi musik yang kita ketahui ada dua yaitu nota
angka dan not balok. Berikut ini penjelasanya.

1. Not Balok

Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not. Tulisan musik biasa disebut partitur. Notasi musik
standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap
nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Notasi balok adalah simbol atau tanda
untuk menyatakan tinggi rendahnya suara yang diwujudkan dengan gambar.

Pada not balok, nada-nada dituliskan pada garis peranada dalam bentuk gambar/simbol. Letak dan
bentuk lambang menunjukkan panjang pendek bunyi sebuah nada. Semakin tinggi nada, letaknya
semakin ke atas.
Jenis-Jenis Not Balok

Berikut jenis-jenis not balok yang dilambangkan dengan gambar not yang berbeda-beda sesuai
dengan nilai not.

Nama Not Bentuk Not Tanda Istirahat Nilai

Not Penuh 4 ketuk

Not 1/2 2 ketuk

Not 1/4 1 ketuk

Not 1/8 1/2 ketuk

Not 1/16 1/4 ketuk

Not 1/32 1/8 ketuk

2. Not Angka

Nada juga dapat dituliskan dengan simbol angka (not angka). Tinggi rendah angka pada not angka
disimbolkan dengan urutan angka. Dalam not angka terdapat tujuh nada yang menyusun tangga
nada dari rendah ke tinggi. Nada yang rendah menunjukkan suara semakin rendah. Sedangkan nada
yang tinggi menunjukka suara semakin tinggi.

Pada umumnya, nada semkain ke kanan semakin tinggi. Nada berbeda dengan suara gaduh, jika
nada memiliki getaran yang bertauran sehingga menghasilkan jarah tertentu. Namunm suara gadug
memiliki tinggi nada tang tidak tertentu karena getarannya tidak teratur. Dua nada akan berbunnyi
berbeda jika memiliki tinggi nada yang berbeda. Jarak kedua nada biasanya disebut interval.
B. Tanda Tempo dan Birama

Tempo dan birma merupakan bagian penting dalam musik. Tempo adalah tanda yang digunakan
untuk menunjukan cepat lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan. Sedangkan birama adalah
bagian dari suatu baris melodi yang menunjukkan jumlah ketukan

1. Tanda Tempo

Tempo adalah cepat lambatnya lagu saat dinyanyikan. Tempo berfungsi sebagai ukuran kecepatan
lagu dalam birama. Tempo lagu berhubungan dengan syair lagu. Tempo cepat menunjukkan suasana
gembira dan memacu semangat. Tempo sedang menunjukkan suasana gembira dan kemegahan.
Tempo lambat menunjukkan suasana sedih dan khidmat.

Tempo pada lagu biasanya ditulis di sebelah kiri atas lagu, baik pada lagu notasi angka. Secara garis
besar terdapat tiga kelompok tanda tempo, yakni:

Tempo lambat terdiri dari: 

 Largo = sangat lambat dan khidmat (40-48 ketuk per menit)

 Lento = lambat (48-52 ketuk per menit)

 Grave = lambat dan agung (52-56 ketuk per menit)

 Adagio = sedikit lebih cepat dari largo (56-68 ketuk per menit) 

Tempo sedang Jenis tempo sedang, yaitu: 

 Adante = secepat orang berjalan (68-76 ketuk per menit)

 Andantino = loebih cepat dari adante (76-82 ketuk per menit)

 Maestoso = agung dan mulia (82-92 ketuk per menit)

 Moderato = sedang (92-96 ketuk per menit)

Tempo cepat terdiri dari: 

 Allegretto = agak cepat dan riang (96-104 ketuk per menit)

 Allegro = cepat, hidup, dan riang (120-132 ketuk per menit)

 Vivace = hidup dan riang (156-172 ketuk per menit)

 Presto = agak cepat (188-204 ketuk per menit)

 Prestisimo = sangat cepat (220-240 ketuk per menit)


2. Birama

Birama adalah bagian dari suatu baris melodi yang menunjukkan jumlah ketukan. Dalam nada
terdapat pola irama yaitu panjang pendeknya sebuah nada. Pola irama disebut dengan juga birama.
Nilai birama bermacam-macam. Ada yang 2/4, 3/4, 4/4, atau 6/8.

Cara membaca tanda birama adalah sebagai berikut :

1. Tanda birama 2/4 berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai
seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap birama. Dalam artian mudahnya,
tiap birama terdiri dari dua ketukan.

2. Tanda birama 3/4 berarti setiap birama memiliki tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai
seperempat atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama.

3. Birama 4/4  berarti bahwa setiap setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan
bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama. Jadi, bisa
disimpulkan, tiap birama terdiri dari empat ketukan.

4. Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan bernilai
seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo. Dalam artian mudahnya, tiap
birama terdiri dari enam ketukan.
Berikut ini beberapa contoh lagu dengan masing-masing biramanya,

No. Birama Contoh Lagu

1. Birama 2/4 1. Hari Merdeka (lagu nasional)

2. Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat 

3. Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan

4. Manuk Dadali dari Jawa Barat

5. Hari Merdeka (lagu nasional)

2. Birama 3/4 1. Burung Tantina dari Maluku

2. Burung Kakatua dari Maluku

3. Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah

4. Lisoi dari Tapanuli

5. Lagu nasional Terima kasihku

3. Birama 4/4 1. Bungong Jeumpa dari Aceh

2. Butet dari Tapanuli

3. Injit Injit Semut dari Jambi

4. Ayam Den Lapeh dari Sumatra Barat 

5. Jali-Jali dari Jakarta

4. Birama 6/8 1. Naik-Naik ke Puncak Gunung dari Maluku,

2. Desaku yang Kucinta dari Nusa Tenggara Timur,

3. Oh Amelia

4. Di Timur Matahari.

Anda mungkin juga menyukai