Anda di halaman 1dari 12

POTENSI PENGEMBANGAN INUSTRI KOMODITAS

KACANG TANAH

Disusun Oleh :
Ketua Kelompok : Ridwan Fachrudin (F34120042)
Anggota : 1. Asdani Muatika Sari (F34120041)
2. Vairul Dwi Nopiasari (F341200)









DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kacang tanah merupakan tumbuhan yang dapat hidup dalam iklim tropis
dan subtropis. Indonesia sebagai Negara beriklim tropis menjadi area yang sangat
cocok sebagai tempat tumbuh kacang tanah. Dengan iklim yang mendukung
tumbuhnya kacang tanah, Indonesia menjadi salah satu Negara yang menjadi
produsen terbesar kacang tanah pada tahun 2010 menurut data FAO dengan
menempati urutan ke tujuh. Komoditas kacang tanah mempunyai arti yang
strategis karena menyediakan kebutuhan paling esensial bagi kehidupan sebagai
bahan pangan serta sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan. Kacang tanah
banyak digunakan sebagai bahan baku olahan makanan. Selain itu kacang tanah
juga di ekspor ke luar negeri.
Pengembangan komoditas kacang di Indonesia sebagian besar hanya
diolah sebagai bahan makanan. Padahal kacang memiliki kandungan lain yang
sangat potensial untuk dikembangkan selain hanya sebagai bahan makanan.
Kenyataanya, kacang tanah juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan
diantaranya membantu dalam mengontrol gula darah, membantu mencegah batu
empedu, membantu mengatasi depresi, meningkatkan kekuatan ingatan,
menurunkan kolesterol, dan menurunkan resiko penyakit kanker. Selain untuk
dikonsumsi, kacang tanah juga dapat dimanfaatkan daunnya untuk pakan ternak.
Oleh karena itu diperlukan analisis dan identifikasi terhadap komoditas kacang
tanah agar potensi yang dimanfaatkan dapat optimal.

1.2. Tujuan
Menganalisis dan mengidentifikasi komoditas kacang tanah, baik
penyebarannya, produksinya, komposisi kimia yang terkandung di dalam kacang
tanah agar kacang tanah dapat dikembangkan dan diambil manfaatnya lebih
optimal.


II. PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Umum Kacang Tanah
Kacang tanah ( Arachis hypogaea) merupakan tanaman polong-polongan
atau legum dari famili Papilionaceae . Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan
tepatnya Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim
tropis atau subtropis. Pada mulanya, kacang tanah dibawa dan disebarkan di
Eropa kkemudian baru masuk ke Asia. Kacang ini banyak dibudidayakan di
Indonesia, dan merupakan kacang terpenting kedua setelah kacang kedelai. Di
beberapa daerah di Indonesia, kacang tanah memiliki beberapa sebutan, di
antaranya : kacang una, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang
kole, dan lain-lain. Kacang ini memiliki ciri fisik tanaman berupa tanaman perdu
setinggi 30 hingga 50 cm dan berdaun kecil.
Klasifikasi taksonomi dari kacang tanah adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotiledoneae
Ordo : Legumminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Penanaman kacang tanah di Indoesia kebanyakan dilakukan di tanah
kering (tegalan) atau di sawah. Pada umumnya kacang tanah ditanam pada saat
menjaelang musim kemarau. Namun, penanaman kacang tanah di tegalan
dilakukan pada awal atau akhir musim penghujan (Aak 1989). Kacang tanah dan
jenis-jenis kacang yang lain adalah anggota dari keluarga kacang-kacangan yang
merupakan sumber protein terbaik di kerajaan tanaman. Selain sumber protein,
kacang tanah juga merupakan salah satu sumber minyak, terbukti produksi
minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada
tahun 2003 menurut FAO. Kacang dapat ditemukan di berbagai produk makanan,
namun kacang tanah juga dapat dimakan langsung dengan cara diasinkan, kering,
dibakar, direbus dan bahkan mentah. Kacang tanah dalam produk olahan dapat
ditemukan pada peremen, es krim,biskuit, kacang gula, sambal kacang/sambal
pecel dan selai kacang tanah . Produk-produk tersebut merupakan produk-produk
olahan yang hampir setengah bahan baku pembuatannya menggunakan kacang
tanah sebagai bahan baku. Kacang tanah juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak dan pupuk kompos dengan cara memanfaatkan daun dan batang pohonnya

2.2. Data Produksi komoditas, Ekspor Impor, Luas & sebaran area produksi
(2001-2012).
Data komoditas kacang tanah mulai tahun 2001-2011 didapatkan dari BPS
dan disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel Luas Panen, Produktivitas, Dan Produksi Kacang Tanah Nasional 2006-
2011
Tahun Luas Panen(Ha) Produktivitas(Ku/Ha) Produksi(Ton)
2006 706.753 11.86 838.096
2007 660.480 11.95 789.089
2008 633.922 12.15 770.054
2009 622.616 12.49 777.888
2010 620.563 12.56 779.228
2011 539.459 12.81 691.289


Tabel Ekspor Impor komoditas Kacang Tanah 2002-2012

Keterangan : *) Data ARAM II 2012







Tabel Sebaran Area Produksi (2001-2011)

Sumber : Badan Pusat Statistik
2.3. Sifat Fisikokimia Komoditas Kacang Tanah
Kerusakan kacang tanah dapat disebabkan oleh faktor biotis, yaitu dengan
adanya aktivitas mikroba atau jasad renik yang hidup pada kacang tanah. Kacang
tanah setelah dipanen memiliki kadar air yang tinggi. Hal ini menyebabkan
kerusakan kacang tanah disebabkan oleh jamur yang menghasilkan aflatoksin. Hal
terakhir ini penting sekali karena kadar air yang tinggi memudahkan perubahan
biokimia dan kimiawi dalam kacang serta pertumbuhan mikroorganisme,
serangga dan rayap selama penyimpanan. Perubahan biokimia yang paling
penting selama penyimpanan adalah respirasi. Biji-bijian adalah organisme
yang masih hidup, oleh karena itu masih melakukan respirasi. Proses ini
mengakibatkan metabolisme karbohidrat dan lemak menghasilkan
karbondioksida, air, dan panas. Suhu yang lebih tinggi (sampai batas suhu
hilangnya aktivitas enzim) cenderung menaikkan pernafasan, demikian pula yang
terjadi dengan kenaikan kadar air. Air dan panas yang ditimbulkan oleh
pernafasan akan menstimulir tumbuhnya mikroorganisme dan hama disamping
menaikkan laju pernafasan. Oleh karena itu, sebelum penyimpanan kadar air
dalam kacang tanah perlu dikurangi hingga mencapai 10-12%
2.4. Standar Mutu Komoditas Kacang Tanah Berdasarkan SNI 01-3921-1995
Mutu kacang tanah diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu mutu I, mutu II, dan
Mutu III. Syarat Mutu dibagi menjadi 2, yaitu syarat umum dan syarat khusus. Syarat
umum meliputi bebas hama penyakit, bebas bau busuk, asam, apek dan bau asing
lainnya, bebas dari bahan kimia seperti : insektisida dan fungisida, serta memiliki
suhu normal. Syarat khusus diterangkan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Spesifikasi persyaratan mutu kacang tanah biji (wose)
No. Jenis uji Satuan
Persyaratan umum
I II III
1 Kadar air (%) Maks. 6 Maks. 7 Maks. 8
2 Butir rusak (%) Maks. 0 Maks. 1 Maks. 2
3 Butir belah (%) Maks. 1 Maks. 5 Maks. 10
4 Butir warna lain (%) Maks. 0 Maks. 2 Maks. 3
5 Butir keriput (%) Maks. 0 Maks. 2 Maks. 4
6 Kotoran (%) Maks. 0 Maks. 0,5 Maks. 3
7 Diameter (mm) Min. 8 Min. 7 Min. 6
Tabel 2. Spesifikasi persyaratan mutu kacang tanah polong (gelondong)
No. Jenis uji Satuan
Persyaratan umum
I II III
1 Kadar air (%) Maks. 8 Maks. 9 Maks. 9
2 Kotoran (%) Maks. 1 Maks. 2 Maks. 3
3 Polong keriput (%) Maks. 2 Maks. 3 Maks. 4
4 Polong rusak (%) Maks. 0,5 Maks. 1 Maks. 2
5 Polong berbiji satu (%) Maks. 3 Maks. 4 Maks. 5
6 Rendemen (%) Min. 65 Min. 62,5 Min. 60

2.5 Komposisi Kimia Dalam Kacang Tanah
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat
besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K.
Kandungan protein dalam kacang tanah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan
kacang soya. Kandungan serat yang tinggi pada kacang tanah sangat baik untuk
kelancaran fungsi usus. Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang
menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat
(LDL) dalam tubuh, karena kandungan resveratrol. Kacang tanah mengandung
folat niasin, mangan, protein, serta vitamin E yang melimpah, maka kacang tanah
sangat bermanfaat untuk kelancaran fungsi tubuh.Kacang tanah banyak sekali
mengandung kalsium dan vitamin D, yang bisa membantu menjaga kesehatan
tulang dan gigi, dan dalam jangka panjang mencegah serangan osteoporosis.
Penelitian yang dilaksanakan oleh publikasi Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia kacang tanah mengandung energi sebesar 525 kilokalori,
protein 27,9 gram, karbohidrat 17,4 gram, lemak 42,7 gram, kalsium 315
miligram, fosfor 456 miligram, dan zat besi 5,7 miligram. Selain itu di dalam
Kacang Tanah juga terkandung vitamin A sebanyak 0 SI, vitamin B1 0,44
miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Kacang Tanah, dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 100 %. Secara lengkap tabel kandungan gizi kacang tanah dalam tabel
berikut.



Tabel Kandungan Gizi Kacang Tanah
Komponen Kacang tanah
Energi (kkal)
Protein(g)
Lemak(g)
karbohidrat total
Serat(gr)
Abu(gr)
Ca(mg)
Phosphor(mg)
Besi(mg)
Karoten total(mg)
Vit.A(SI)
Vit.B1(mg)
Vit.C(mg)
Air(g)
Edible portion (%)
525
27.9
42.7
17.4
2.4
2.4
316
456
5.7
30
0
0.44
0
9.6
100
Sumber : Kementrian Kesehatan RI
2.6. Pohon Industri Kacang Tanah
Setiap bagian dari kacang tanah dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan. Mulai dari biji kacang tanah, daun, dan batang kacang tanah dapat
dimanfaatkan. Pengolahan kacang tanah dapat dilakukan dalam bidang kuliner,
pakan ternak, dan untuk industri pembenihan. Dalam proses pengolahannya, biji
kacang tanah dapat diolah menjadi produk setengah jadi sebagai bahan baku
dalam pembuatan produk yang lain atau dapat langsung dimanfaatkan dari biji
mentah menjadi produk akhir. Pengolahan biji kacang tanah menjadi produk
setengah jadi contohnya adalah pembuatan tepung kacang tanah, minyak kacang
tanah, mentega, pasta, tahu kacang tanah, susu kacang tanah, dan bungkil kacang
tanah. Sedangkan pengiolahan biji kacang tanah menjadi produk akhir contohnya
adalah pembuatan cookies, selai kacang, permen, kacang oven, kacang sangrai,
kacang atom, rempeyek, dan gula kacang. Biji kacang juga dapat dimanfaatkan
sebagai campuran minuman seperti wedang ronde, bajigur, dan wedang kacang.
Contoh lain dari pemanfaatan biji kacang adalah diolah menjadi beraneka macam
bumbu. Batang dan daun kcang tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Penjelasan pemanfaatan kacang tanah dapat dilihat pada pohon industri berikut.

Sumber : deptan.go.id

2.7. Analisis Pengembangan Industri
Kacang Tanah memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan hasil
olahannya. Apabila hanya dimanfaatkan secara mentah, maka hasil yang
didapatkan tidak seberapa. Untuk itu diperlukan pengolahan secara lebih jauh agar
komoditas kacang tanah dapat memiliki nilai tambah yang tinggi. Beberapa
contoh dari olahan kacang tanah adalah di bidang kuliner. Banyak sekali produk
olahan dari kacang tanah di bidang kuliner, misalnya selai kacang, tahu, tempe,
cookies, kacang sangrai, kacang oven, campuran dalam wedang ronde, dan
sebagainya. Selain dari biji atau bungkil kacang tanah, masih banyak bagian dari
kacang tanah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit kacang tanah dapat
dijadikan tepung kemudian dijadikan biskuit. Kacang tanah juga dapat
dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak. Umumnya yang dimanfaatkan
sebagai konsentrat pakan ternak adlah limbah hasil industry pengolahnnya seperti
ampas tahu, ampas kecap dan bungkil kacang (Fachruddin 2000).
Selain dalam bidang kuliner, kacang tanah juga bermanfaat dalam bidang
kesehatan. Dengan kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan, kacang tanah
memiliki prospek yang bagus untuk pengembangan industri di bidang farmasi.
Kacang tanah mengandung fitosterol yang berfungsi untuk mereduksi penyakit
kanker atau tumor, mengandung tembaga dan magnesium yang berfungsi untuk
mencegah penyakit jantung koroner. Omega-3 dan omega-9 yang terkandung
dalam kacang tanah dapat memelihara kerja jantung. Kacang tanah juga
mengandung lecithin untuk meeduksi kolesterol darah dan resveratrol, salah satu
fitokimia. Penelitian menunjukkan bahwa resveratrol mengurangi resiko stroke
dengan mengubah mekanisme molekul pembuluh darah dan menaikkan produksi
hormone vasodilator (Astawan 2009). Dengan kandungan zat-zat yang bemanfaat
bagi tubuh, kacang tanah dapat diolah menjadi suplemen makanan untuk menjaga
kesehatan dan mencegah penyakit-penyakit seperti yang disebut di atas.
Adanya bakteri Rizhobium yang bersimbiosis dengan akar tanaman kacang
hijau juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos untuk menjaga kesuburan
tanah. Rizhobium dapat mengikat Nitrogen bebas di udara kemudian disimpan
dalam bentuk bintil-bintil akar (Fachruddin 2000). Nitrogen tersebut sangat
bermanfaat untuk kesuburan tanah. Jadi, industri kacang tanah dapat
dikembangkan menjadi pupuk kompos dengan memanfaatkan akar tanamannya.




III. PENUTUP
3.1 Simpulan
Kacang tanah merupakan komoditas di Indonesia yang memiliki potensi
besar untuk dikembangkan. Namun, komoditas kacang tanah yang sangat besar di
Indonesia sebagian besar hanya dimanfaatkatkan sebagai bahan pangan. Potensi
yang dimiliki kacang tanah cukup luas, tidak hanya sebagai bahan pangan,
melainkan sebagai obat dalam mencegah dan menangani berbagai macam masalah
kesehatan. Kandungan kacang tanah yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan
diantaranya resveratrol yang dapat mengutrangi resiko terserang stroke.
Pengembangan industri kacang tanah yang mungkin dilakukan adalah pada sector
farmasi dengan pemanfaatan kacang tanah yang diolah menjadi suplemen
makanan untuk menjaga kesehatan.
3.2 Saran
Melihat data ekspor dan impor yang bersumber dari BPS yang terus
mengimpor kacang tanah, pemerintah seharusnya mulai bersungguh-sungguh
untuk mewujudkan swasembada kacang tanah untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri.










DAFTAR PUSTAKA

Aak.1989.Kacang Tanah.Yogyakarta : Kanisius.(ID)
Astawan,Made.2009.Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian.Depok :
Penebar Swadaya.(ID)
Deptan.2012.Kacang Tanah.[Terhubung berkala].
http://tanamanpangan.deptan.go.id/doc_upload/47_Kacang%20tanah%20
Upload%201.pdf.[19 Oktober 2013]
Fachruddin,Lisdiana.2000.Budidaya Kacang-kacangan.Yogyakarta :
Kanisius.(ID)
SNI 01-3921-1995
http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php

Anda mungkin juga menyukai