Oleh: Gustika Nurmalia 1 ABSTRAK Sistem pasar yang tidak sempurna dibangun dengan unsur persaingan didalamnya, kehidupan ekonomi saat ini dipandang sebagai suatu arena persaingan yang bebas yang mana dalam sistem tersebut menjamin bahwa si kuatlah yang menang. Padahal ini tidak sesuai dengan aturan hukum Islam yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis, yang menjelaskan bahwa setiap pedagang atau pengusaha muslim itu dituntut harus berprilaku jujur, adil, dan harus menghindari bentuk persaingan yang tidak sehat yang didalamnya terdapat keurangan, ketidakjujuran dan ketidakadilan. !ulisan ini membahas tentang mekanisme transaksi penetapan harga pada pasar oligopoli di Indonesia dan bagaimana Islam memandangnya. !ulisan ini menyimpulkan bahwa dalam penetapan harga pada pasar oligopoli, mekanisme transaksinya ditentukan oleh supply and demand "penawaran dan permintaan#, dan seorang produsen atau seorang yang menjadi market leader harus menetukan harga dari produk baru sampai dengan produk yang lama. Apabila suatu produk sudah menua "aging) atau melemahnya permintaan suatu produk dalam pasar maka seorang produsen harus menentukan kembali harganya baik denagn ara menaikan harga atau menurunkan harga. $enurut hukum Islam, penetapan harga itu tidak diperbolehkan karena akan mempenagruhi harga yang sudah wajar menjadi naik, tetapi akan menjadi boleh jika kondisi dalam pasar menjadi tidak wajar seperti adanya penimbunan barang "ihtikar# yang akhirnya mengakibatkan harga naik, maka disinilah peran pemerintah untuk memaksa pedagang untuk menjual barangnya dengan harga yang wajar. I. PENDAHLAN Pada abad sekarang ini salah satu iri paling dominan tentang globalisme adalah pertikaian dan persaingan yang tiada henti-hentinya antar pengusaha atau para produsen, yang masing- masing dari mereka ingin melakukan hal yang terbaik untuk menjadikan %isi kehidupan sosioekonominya berlaku, dan kalau bisa menguasai dunia pasar seara keseluruhan. !erdapat 1 $ahasiswi Program Pasa Sarjana $agister &konomi ' (euangan Islam )ni%ersitas Islam Indonesia. * banyak perusahaan yang masing-masing dari perusahaan bersikap bersaing satu sama lain, karena mereka tidak punya suatu pengaruh apapun terhadap pasar karena dari setiap perusahaan- perusahaan itu mereka harus menerima saja harga yang telah ditetapkan oleh permintaan dan penawaran pasar. +isebabkan ideologi inilah maka dalam teori ekonomi, pasar mempunyai strukturnya sendiri yang biasa disebut pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna, pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang ideal, karena harga yang terjadi adalah harga yang optimal yang dapat diapai, sehingga para pelaku pasar mempunyai pemasukan yang wajar bagi stabilitas perekonomiannya. Sedangkan pasar tidak sempurna didalamnya terdapat pasar monopoli yang mana pasar tersebut hanya mempunyai satu penjual dan penjual itulah yang berkuasa untuk menentukan harga dan jumlah produksi, karena dia adalah pemilik tunggal dari pasar tesebut. Sedangkan struktur pasar yang lain adalah oligopoli dimana pasar tersebut terdapat ,-*- perusahaan yang masing-masing dari mereka menjual komoditi yang sama yang mana perilaku dari masing-masing perusahaan tersebut saling tergantung atau bekerjasama dalam menentukan jumlah harga dan jumlah produksi. Praktek oligopoli pada umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. +alam pasar oligopoli ada istilah penetapan harga, yang mana dalam penetapan harga ini dilakukan oleh leader market, leader market adalah suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan pasar yang mendominasi pasar-pasar yang lain. Market leader akan selalu menentukan tingkat produksi lebih awal yang kemudian disusul oleh pesaingnya. !api walaupun sebuah perusahaan telah menjadi market leader ia tetap harus memperhatikan .gerak/ pesaingnya supaya tingkat produksi dan keuntungannya tidak terebut. Sistem pasar yang tidak sempurna ini dibangun dengan unsur .persaingan/ didalamnya dan sistem ini memungkinkan memakan banyak .korban/ dikarenakan kalah dalam bersaing. $aka dari itu kehidupan ekonomi saat ini dipandang sebagai suatu arena persaingan yang bebas yang mana dalam sistem tersebut menjamin bahwa si kuatlah yang menang. Padahal ini tidaksesuai dengan aturan hukum Islam yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis, yang menjelaskan bahwa , setiap pedagang atau pengusaha muslim itu dituntut harus berprilaku jujur, adil, dan harus menghindari bentuk persaingan yang tidak sehat yang didalamnya terdapat keurangan, ketidakjujuran dan ketidakadilan. 0erawal dari latar belakang tersebut, maka dalam penetapan harga yang dilakukan oleh para produsen pada pasar oligopoli masih jauh dari sistem perekonomian Islam. 1leh karena itu, tulisan ini akan membahas tentang mekanisme transaksi penetapan harga pada pasar oligopoli di Indonesia dan bagaimana islam memandangnya. II. KA!IAN PSTAKA Pembahasan tentang oligopoli dan penetapan harga bukan merupakan bahasan baru, karena pernah dikaji oleh beberapa peneliti sebelumnya. (uswati ",--2# membahas tentang oligopoly dengan judul .!injauan Hukum Islam !erhadap Sistem Oligopoli dalam Perdagangan $enurut UU RI No. 5 Tahun 1999 Tentang arangan !raktek Monopoli dan !ersaingan Usaha Tidak "ehat/, dalam penelitian tersebut (uswati menitik tekankan pada !injauan hukum Islam terhadap sistem oligopoli dimana dalam penelitian tersebut (uswati lebih mengau pada UU RI No. 5 Tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. $uhammad 0irusman 3uryadin ",--4# dalam tulisannya yang berjudul .Harga dalam Perspekti5 Islam/ menyimpulkan bahwa berbagai maam metode penetapan harga tidak dilarang oleh Islam dengan ketentuan bahwa harga yang ditetapkan oleh pihak pengusaha6pedagang tidak men7alimi pihak pembeli, yaitu tidak dengan mengambil keuntungan di atas normal atau tingkat kewajaran. Harga diridai oleh masing-masing pihak, baik pihak pembeli maupun pihak penjual. Harga merupakan titik keseimbangan antara kekuatan permintaan dan penawaran pasar yang disepakati seara rela sama rela oleh pembeli dan penjual. Apabila keseimbangan ini terganggu, maka pemerintah atau pihak yang berwenang harus melakukan inter%ensi ke pasar dengan menjunjung tinggi asas-asas keadilan baik terhadap pihak pedagang6pengusaha maupun terhadap pihak konsumen. Asmuni ",--2# dalam tulisannya yang berjudul .Penetapan Harga dalam Islam8 Perpekti5 9ikih dan &konomi/ mengemukakan beberapa pendapat ulama mengenai penetapan harga yang kemudian dapat disimpulkan bahwa penetapan harga "tas#ir# pada suatu perdagangan dan bisnis diperbolehkan jika di dalamnya terdapat kemungkinan adanya manipulasi sehingga berakibat naiknya harga. +i jelaskan pula bahwa dalam rangka melindungi hak pembeli dan penjual, Islam membolehkan bahkan mewajibkan melakukan inter%ensi harga. Ada beberapa : 5aktor yang membolehkan inter%ensi harga yaitu, inter%ensi harga menyangkut kepentingan masyarakat, jika harga tidak ditetapkan ketika penjual menjual dengan harga tinggi sehingga merugikan pembeli "menegah terjadinya ikhtikar atau ghaban $aa%hisy). !ulisan ini mengau pada beberapa tulisan diatas namun lebih ter5okus pada penetapan harga-harga yang dilakukan oleh para produsen dalam pasar oligopoli, yang mana dalam penentuan harga tersebut kurang adanya kesimbangan, dan dalam penentuan harga dan jumlah produksi juga ditentukan oleh leader market. +isini penulis juga mem5okuskan pada ontoh kasus tentang penetapan harga yang dilakukan oleh para produsen. III. METODOLOGI Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui sur%ey literatur atau disebut juga kepustakaan "library resear&h), seperti dari jurnal, buku dll. !eknik pengumpulkan data yang digunakan adalah dengan ara membaa, mengkaji, memahami seara ermat dan menatat hal-hal yang dianggap penting atau terkait dengan dengan masalah-masalah yang ada. +alam menganalisis data dan materi yang telah dikumpulkan, digunakan beberapa metode sebagai berikut 8 a. $etode +edukti5 8 +engan ara menggunakan kaidah yang umum, yang dalam hal ini buku-buku kepustakaan yang ada kaitannya dengan pembahasan dalam tulisan ini, untuk membahas permasalahan yang ada agar bisa diambil kesimpulan seara khusus. b. $etode +eskripti5 ;eri5ikati5 8 $etode yang dimulai dari sebuah konsep atau teori yang kemudian dilakukan pengumpulan data yang dilapangan selanjutnya di analisis untuk menilai dan membuktikan kebenaran dari data tersebut apakah diterima atau ditolak. I". PEMBAHASAN A. Pasar #alam Perek$%$mia% Islam 1. Pe%&ertia% 'asar #alam Islam Pasar di de5inisikan sebagai sarana pertemuan antara penjual dan pembeli, dimana seorang pembeli datang ke pasar dengan membawa suatu permintaan barang tertentu untuk bertemu dengan penjual yang membawa penawaran barang yang sama juga. +an hasil dari pertemuan tersebut akan menghasilkan kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang tingkat harga dan jumlah barang dalam transaksi. <ika terjadi kesepakatan antara = penjual dan pembeli maka terjadilah ketetapan harga atas suatu barang dalam transaksi tersebut. , +alam ilmu ekonomi suatu pasar dapat diistilahkan sebagai tempat transaksi yang bisa dilakukan dimana saja, yang antara penjual dan pembeli bisa berhubungan seara langsung atau tidak langsung, ontoh penjual dan pembeli yang berjualan seara langsung adalah pasar yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu seperti pasar tradisional. Sedangkan pasar yang antara penjual dan pembeli berhubungan seara tidak langsung adalah pasar yang dalam pemesanannya menggunakan media, seperti media internet dan lain-lain. Sekarang pasar tidak lagi dibatasi, karena komunikasi modern telah memungkinkan para pembeli dan penjual untuk mengadakan transaksi tanpa harus saling bertemu satu sama lain. 0arang yang ditransaksikan dalam pasar bisa berupa baran apapun, mulai dari beras, sayur-mayur, uang, sampai ke jasa angkutan, dan tenaga kerja. 0erdagang adalah akti5itas yang paling umum dilakukan di pasar. )ntuk itu Al- Quran memberikan penerahan terhadap akti5itas dalam pasar dengan sejumlah rambu dan peraturan permainan, dengan tujuan supaya dapat menegakkan keadilan untuk kepentingan semua pihak, baik indi%idu ataupun berkelompok. Al-Quran pun menjelaskan bahwa orang yang berdagang tidak akan kehilangan kemuliaan atau kekharismaannya bila melakukan kegiatan ekonomi dalam pasar. Sesuai dengan 5irman Allah S>! dalam surat Al-9ur?aan ayat ,- 8 '(an kami tidak mengutus rasul%rasul sebelummu) melainkan mereka sungguh memakan makanan dan ber*ualan di pasar% pasar...+. Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang berada di kalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar, mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi. Akti%itas yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan produsen dan konsumen. $asing-masing dari mereka mempunyai peranan yang sangat penting terhadap pembentukan harga dalam pasar. (. Meka%isme 'asar 2 <usmaliani dkk, ,ebi*akan -konomi Mikro (alam Islam. .@ogyakarta8 (reasi >aana, ,--2#, hlm. *AB 2 &konomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan indi%idu berada dalam keseimbangan .i/tishad) tidak boleh ada jarak diantara mereka, sehingga salah satunya menjadi dominan dari yang lain. Pasar menentukan harga dan ara berproduksi, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar tersebut. 3amun dalam kenyataannya sulit ditemukan pasar yang berjalan sendiri seara adil .$air). +istorasi pasar tetap sering terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak. $aka sehubungan dengan mekanisme pasar di atas, dalam system ekonomi kon%ensional itu harus menyesuaikan dengan apa yang terkandung dalam sistem ekonomi Islam. (arena seara umum dapat dikatakan bahwa dalam sistem ekonomi Islam terdapat ilmu yang dibangun berdasarkan norma dan kaidah yang berasal dari Al-Quran dan Hadis. @ang mana dalam konsep ekonomi Islam tersebut haruslah terjadi rela sama rela dalam melakukan transaksi, keadaan rela sama rela tersebut merupakan kebalikan dari keadaan aniaya yang mana dalam keadaan tersebut salah satu pihak berbahagia diatas penderitaan orang lain. Islam diturunkan di tanah kelahiran yang memiliki kegiatan ekonomi yang tinggi. Adalah bangsa Arab yang sudah berpengalaman selama ratusan tahun dalam berakti5itas di dunia perdagangan. Pada 7aman itu terlihat bahwa para ilmuwan muslim telah membahas permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan mekanisme pasar. +i situ mereka menoba menganalisis tentang tingkat suatu harga pada kegiatan perekonomian. $uhammad 3ajatullah Shiddi?i, dalam buku The -&onomi& -ntreprise in Islam) menulis, '"istem pasar di ba0ah pengaruh semangat Islam berdasarkan dua asumsi) 1sumsi itu adalah rasionalitas ekonomi dan persaingan sempurna. 2erdasarkan asumsi ini) sistem pasar di ba0ah pengaruh semangat Islam dapat dianggap sempurna. "istem ini menggambarkan keselarasan antar kepentingan para konsumen.+ 3 @ang dimaksud dengan rasionalitas ekonomi, adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh produsen "penjual# dan konsumen "pembeli# dalam rangka memaksimumkan kepuasannya masing-masing. Penapaian terhadap kepuasan sebagaimana tersebut tentunya haruslah diproses dan ditindak lanjuti seara berkesinambungan, dan masing- masing pihak hendaknya mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana keputusan yang harus diambil dalam pemenuhan kepuasan ekonomi tersebut. 3 $uhammad 3ejatullah Shiddi?i, The -&onomi& -ntreprise in Islam, hlm. B, C $enurut pandangan Islam yang diperlukan adalah suatu peraturan seara benar serta dibentuknya suatu sistem kerja yang bersi5at produkti5 dan adil demi terwujudnya pasar yang normal. Si5at produkti5 itu hendaklah dilandasi oleh sikap dan niat yang baik guna terbentuknya pasar yang adil. ). Struktur 'asar Struktur pasar memiliki suatu pengertian yaitu penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada iri-irinya misalnya, seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam suatu industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. $aka dalam teori ekonomi struktur pasar itu dibedakan menjadi dua yaitu 8 Pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna "yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni a. Pasar Persaingan Sempurna Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip persaingan bebas "per$e&t &ompetition#. 3amun bukan berarti kebebasan itu mutlak, tetapi kebebasan itu harus sesuai dengan aturan syariah. Pasar persaingan sempurna adalah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersi5at homogen atau sama dan tidak dapat dibedakan. Suatu harga terbentuk karena mekanisme pasar dan pengaruh hasil dari suatu penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga "pri&e%taker# saja. = b. Pasar Persaingan !idak Sempurna Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna. +imana antar penjual dan pembeli, jumlahnya relati4e. Pasar tidak sempurna dibagi menjadi beberapa maam yaitu 8 1) Pasar $onopoli "ihtikar). +imana suatu bentuk pasar di mana dalam pasar hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Seorang monopolis adalah sebagai penentu harga "pri&e% 4 <usmaliani dkk, ,ebi*akan -konomi Mikro (alam Islam. .@ogyakarta8 (reasi >aana, ,--2#, hlm. *AB 4 maker#, seorang monopolis dapat menaikkan atau mengurangi harga dengan ara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. +alam Islam keberadaan satu penjual di pasar atau yang tidak ada pesaingnya, tidaklah dilarang dalam Islam akan tetapi, dia tidak boleh melakukan ihtikar. 5 (arena ihtikar adalah mengambil suatu keuntungan di atas keuntungan yang normal yang dengan ara menjual sedikit jumlah suatu barang agar mendapatkan harga yang tinggi. $aka pasar seperti ini dilarang dalam Islam sebagaimana sabda Dasulullah SA>. ,# Pasar 1ligopoli Pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. )mumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Praktek oligopoli biasanya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan untuk masuk ke dalam pasar, dan tujuan perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli adalah sebagai salah satu usaha untuk menikmati suatu keuntungan dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan persaingan harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki modal yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. :# $onopolistik Adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang sama tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual dalam pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki iri tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. B. Pe%eta'a% Har&a #alam Islam 1. Pe%&ertia% Har&a 5 Adiwarman A. (arim, -konomi Mikro Islami) .<akarta8 P!. Daja Era5indo Persada, ,--B#, hlm *4: B Harga adalah 5aktor utama dalam mengalokasikan sumber daya pelaku ekonomi. +alam suatu transaksi, bagian terpenting dalam jual beli adalah nilai tukar dari suatu barang yang dijual. Faman sekarang nilai tukar itu biasa disebut dengan uang. )lama 5i?h mengartikan harga "15%5amn# adalah harga pasar yang berlaku normal di tengah-tengah masyarakat pada saat ini. !erjadinya harga didasarkan pada nilai kepuasan dari produsen ataupun konsumen. (onsumen Islam tidak dianjurkan untuk melakukan suatu kepuasan yang setinggi- tingginya. Seorang konsumen harus menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam yang seharusnya menjaga agar tingkat konsumsinya tidak berlebihan. $aka seara sederhana, kita telah diajarkan bahwa 5ungsi permintaan seseorang itu tergantung pada harga suatu barang, pendapatannya, selera, dan harga-harga barang lainnya. Artinya, dengan melihat kur%a demand tersebut seorang konsumen muslim yang sadar akan hakikat agamanya maka ia enderung lebih rendah dalam mengkonsumsi suatu barang daripada 5ungsi permintaan kon%ensional. $ekanisme pembentukan harga yang hasil dari permintaan dan penawaran ini sudah ada sejak awal, bahkan 3abi pun sadar bahwa harga suatu barang itu terbentuk dari mekanisme permintaan dan penawaran. +an untuk suatu transaksi jual beli, selain ada kesepakatan antara kedua belah pihak juga harus ada 6an%taraadin minkum yang merupakan dasar utama dalam jual beli. (. Pe%e%tua% har&a #alam Islam Tas#ir "penetapan harga# merupakan salah satu praktek yang tidak dibolehkan oleh syariat Islam. Pemerintah ataupun yang memiliki kekuasaan ekonomi tidak memiliki hak dan kekuasaan untuk menentukan harga tetap sebuah komoditas, keuali pemerintah telah menyediakan untuk para pedagang jumlah yang ukup untuk dijual dengan menggunakan harga yang telah disepakati bersama. Hal ini dapat kita lihat dari bagaimana sikap Dasulullah SA> terhadap masalah ini. !atkala Dasulullah SA> didatangi oleh seorang sahabatnya untuk meminta penetapan harga yang tetap. Dasulullah SA> menyatakan penolakannya. 0eliau bersabda8 '(ari 1bu 7urairah berkata8 9luktuasi harga .turun% naik) itu adalah perbuatan 1llah) sesungguhnya saya ingin ber*umpa dengan%Nya) dan saya tidak melakukan ke:aliman pada seorang yang bisa dituntut dari saya+.7R. 1bu (a0ud. A Pemerintah Islam, sejak 7aman 3abi telah &on&ern terhadap masalah keseimbangan harga, terutama pada peran pemerintah dalam mewujudkan kestabilan harga dan mengatasi masalahnya. Akan tetapi sebagian ulama menolak peran pemerintah dalam menampuri urusan ekonomi yang salah satunya adalah tentang ketentuan penetapan harga karena berdasarkan sebuah hadis 3abi SA> '1llah%lah yang sesungguhnya penentu harga) yang men&abut) yang meluaskan dan pemberi ri:/i. 1ku berharap tatkala bertemu 1llah tidak ada seorang pun diantara kamu yang menuntut padaku tentang adanya ke:aliman dalam urusan darah maupun harta bendanya.+ +alam hadis tersebut 3abi menegaskan bahwa ikut ampur dalam masalah pribadi orang lain tanpa adanya kepentingan yang berarti maka itu adalah perbuatan yang 7alim. Akan tetapi, jika keadaan pasar itu sudah tidak wajar, seperti adanya penimbunan barang "ihtikar# oleh pedagang dan adanya permainan harga maka dalam keadaan demikian boleh menetapkan suatu harga dengan tujuan demi memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjaga dari perbuatan yang sewenang-wenang dan serakah. +engan demikian maksud dari hadis diatas tidak mutlak tentang di larangnya penetapan harga tetapi menetapkan harga mempunyai maksud untuk menghilangkan bahaya dan menghalangi perbuatan 7alim seseorang. Pendapat Ibn !aimiyah membedakan dua tipe penetapan harga8 tidak adil dan tidak sah, serta adil dan sah. Penetapan harga yang .tidak adil dan tidak sah/ itu berlaku atas naiknya suatu harga akibat persaingan pasar yang bebas, yang mengakibatkan terjadinya kekurangan suplai atau menaikkan permintaan. $isalnya, Ibn !aimiyah menyatakan, .$emaksa penduduk menjual barang-barang dagangan tanpa ada dasar kewajiban untuk menjual, itu merupakan tindakan yang tidak adil dan ketidakadilan itu dilarang dalam Islam. !etapi jika penetapan harga itu penuh dengan keadilan, misalnya, melarang mereka menambah dari harga mitsli yaitu harga yang berlaku pada saat itu di pasar dan memaksa untuk membayar harga mitsli. $aka hal ini dianggap halal dan bahkan hukumnya wajib, karena jika ada seseorang penjual yang tidak mau menjual barangnya, padahal barang itu sangat di butuhkan masyarakat, selain itu masyarakat harus menambah harga maka disinilah kehalalan untuk memaksa pedagang agar menjual barangnya dengan harga mitsli. +an penetapan harga dengan ara memaksa ini merupakan ara yang adil untuk *- memenuhi perintah Allah. C Gontoh nyata dari ketidak sempurnaan pasar ini adalah karena adanya monopoli dalam perdagangan baik berupa makanan atau barang-barang. +alam kasus seperti itu, pemerintah harus menetapkan harganya untuk menetapkan penjualan dan pembelian mereka. Seorang pemegang monopoli tidak boleh dibiarkan bebas melaksanakan kekuasaannya. +i abad pertengahan, umat Islam sangat menentang praktek menimbun barang dan monopoli, dan mengagap pelaku monopoli itu adalah sebagai perbuatan dosa. $eskipun menentang praktik monopoli) tetapi Ibnu !aimiyah juga membolehkan pembeli untuk membeli barang dari pelaku menghasilkan harga barang dagangan pada tingkat yang lebih rendah, kasus tersebut biasa disebut monopoli. Ibnu !aimiyah juga sangat menentang diskriminasi harga untuk melawan pembeli atau penjual yang tidak tahu harga sebenarnya yang berlaku di pasar pada saat itu .mitsli). Ia menyatakan, .Seorang penjual tidak dibolehkan menetapkan harga di atas harga biasanya, harga yang tidak umum di dalam masyarakat, dari indi%idu yang tidak sadar "mustarsil# dan harus menjualnya pada tingkat harga yang umum "al%/imah al%mu#tadah#. <ika seorang pembeli harus membayar pada tingkat harga yang berlebihan, ia memiliki hak untuk memperbaiki transaksinya. Seseorang tahu, bahwa diskriminasi dengan ara seperti itu bisa dihukum dan dikuilkan haknya memasuki pasar. Pendapat Ibnu !aimiyah ini merujuk pada sabda Dasulullah SA>, /menetapkan harga terlalu tinggi terhadap orang yang tak sadar tidak tahu adalah riba/. *. Ti%+aua% mum te%ta%& Oli&$'$li Pada umumnya dalam suatu perusahaan itu pasti memiliki pesaing, tetapi lama kelamaan dalam kurun waktu tertentu perusahaan-perusahaan itu akan menghadapi persaingan yang tidak terlalu tinggi yang pada akhirnya memaksa mereka untuk tidak hanya menjadi penerima harga "pri&e taker#. Situasi yang seperti ini oleh para ekonom biasa disebut pasar persaingan tidak sempurna "imper$e&t &ompetition#. 6 Syekh $uhammad @usu5 Qardhawi, 7alal dan 7aram dalam Islam) .Surabaya, P! 0ina Ilmu, ,--4#, hlm :22 ** Pasar persaingan tidak sempurna itu dapat diartikan sebagai pasar yang penjual dan pembelinya itu jumlahnya relati4e, yang terkadang jumlah penjual dan pembelinya itu sedikit, bahkan ada penjual dan pembelinya itu hanya satu. $aka dari itu salah satu bentuk dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah oligopoli, yang berarti sebuah pasar dimana hanya terdapat sedikit penjual yang masing-masing dari penjual itu menawarkan produk yang identik satu sama lain. Seara umum pengertian oligopoli adalah suatu keadaan dimana hanya ada ,-*- perusahaan yang menguasai pasar baik seara sendiri-sendiri "independen# atau seara bersama-sama yang mana perilaku antar perusahaan saling ketergantungan satu sama lain. 4 +alam )) anti monopoli pengertian oligopoli tidak di de5inisikan seara jelas, tetapi di dalam pasal = ayat *, oligopoli ditetapkan melalui suatu perjanjian, yaitu bahwa .pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat/. +an dalam pasal = ayat , dinyatakan bahwa, .pelaku usaha patut diduga atau dianggap seara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan pemasaran barang atau jasa tertentu, apabila dua atau tiga pelaku usaha menguasai lebih dari 42H pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu/. <adi ketentuan pasal = ayat * dan , tersebut bersi5at rule o$ reason yang artinya dugaan terhadap dua atau tiga pelaku usaha yang melakukan penguasaan pasar sebesar 42H dan masih memerlukan pembuktian (PP), apakah terjadi praktek monopoli atau persaingan usaha yang tidak sehat. B (arena pasar oligopolistik hanya memiliki sedikit penjual, maka si5atnya yang sangat menolok adalah kuatnya tarik-menarik antar perusahaan atau para penjual yang bekerjasama di pasar tesebut. !api jika kerjasama mereka dalam pasar tesebut bisa dikompromikan, maka masing-masing dari mereka akan dapat memproduksi pada tingkat output yang rendah dan menekankan harga diatas biaya marginal. 3amun sayangnya masing-masing perusahaan tesebut berusaha untuk menapai kepentingan dan keuntungannya masing-masing tanpa memperhatikan keuntungan perusahaan lainnya. 7 0oediono, -konomi Mikro, "@ogyakart8 Penerbit 9akultas &konomi )ni%ersitas Eajah $ada, *AB,#, hlm. **: 8 $. )din Silalahi "ed.#, !ersaingan dalam Industri "emen) mimeo *, dan apabila keadaan ini terus mereka jalani maka epat atau lambat kekuatan mereka akan berakhir. Salah satu karakteristik pasar oligopoli yang diperdagangkan adalah barang-barang yang bersi5at sama "homogeny# seperti semen, bensin, minyak mentah, rokok, air dll. 0arang-barang yang homogen dalam pasar oligopoli itu selalu saling bergantung dan berkaitan satu sama lain. (arena jika suatu pelaku usaha yang mendominasi pasar menaikan harganya maka otomatis yang lain juga ikut menaikan harganya, begitu juga sebaliknya. Semakin homogen suatu produk, maka semakin besar pula ketergantungannya terhadap kebijakan yang di lakukan perusahaan yang dominan dalam pasar tentang harga. (arena kualitas barang yang sama inilah yang menyebabkan tidak adanya persaingan kualitas, tetapi apabila produk atau barangnya berbeda "di$erensiasi produ&t# maka itu akan berpeluang terjadi persaingan antar pelaku usaha untuk saling menyesuaikan, persaingan itu terjadi karena tidak adanya kesepakatan yang terjalin antar pelaku usaha. <ika semakin keil ketergantungan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya maka pasti akan lebih bisa di gambarkan kur%a permintaannya, kur%a permintaan suatu perusahaan lebih bisa di gambarkan jika tingkat ketergantungan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya keil, akan tetapi akan terjadi sebaliknya jika tingkat ketergantungan suatu perusahaan itu besar maka, kita tidak bisa menggambarkan kur%a permintaannya. (euali kalau kita telah mengetahui apa yang akan dilakukan produsen-produsen lain jika seorang market leader tersebut mengubah harga jual atau mengubah tingkat outputnya, sehingga lebih gampang untuk di analisa. D. Pe%eta'a% Har&a #alam Pasar Oli&$'$li +alam memutuskan suatu harga, seorang produsen harus memulai dari menentukan harga untuk sebuah produk yang baru sampai dengan menentukan kembali harga dari produk yang lama. +isamping itu, seorang produsen juga harus mempunyai strategi yang jitu dalam memasarkan produknya demi mendapatkan keuntungan dalam pasar. +alam proses penentuan harga itu dibutuhkan pertimbangan yang bijaksana jika nanti terjadi suatu perubahan dalam persaingan. Seorang produsen suatu perusahaan itu harus *: mengetahui metode-metode apa yang akan dipakai pesaingnya dalam menentukan harga, karena semua itu mempengaruhi apakah perusahaan-perusahaan tersebut mengikuti aturan-aturan dalam industri atau bahkan menyimpang dari aturan industri tersebut. 0anyak produsen dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan konsumen lebih banyak enderung memakai metode promosi atau iklan. $etode promosi non-harga ini dipilih oleh produsen karena sangat e5ekti5 untuk meningkatkan jumlah konsumen, juga menambah keuntungan yang besar bagi perusahaan. +alam metode ini seorang konsumen tidak hanya menilai dari segi harga saja tapi juga menilai dari segi disain, mutu produk, lokasi yang strategis, dan juga tersedianya kredit. Pada pasar oligopoli, perubahan harga oleh salah satu anggota oligopoly itu akan menimbulkan reaksi dari anggota-anggota yang lain, karena jika terjadi suatu perubahan harga maka seorang penjual akan dapat kehilangan pasarnya, jadi kebanyakan perusahaan dalam pasar oligopoli itu menghindari perubahan-perubahan harga. Harga pada kondisi yang sempurna adalah harga yang bisa meman5aatkan sumber daya yang ada dengan optimal, harga akan memberikan kesejahteraan yang tinggi bagi konsumen dan produsen. Suatu harga yang sempurna adalah harga yang tidak terlalu mahal bagi konsumen dan juga tidak terlalu murah bagi produsen, inilah yang disebut harga yang pas. $aka hanya ada satu harga yang punya iri seperti yaitu harga yang terbentuk pada pasar persaingan sempurna. +alam struktur pasar bersaing sempurna, sebuah perusahaan itu tidak menentukan harga produknya tapi masing-masing produsen bertindak sebagai pri&e taker) (arena produsen tidak mempunyai kekuatan penuh dalam pasar "market po0er#, seorang produsen yang mempunyai market po0er akan dapat menentukan harga produknya dalam pasar dan dalam menentukan harga market po0er akan tetap memikirkan permintaan konsumennya. +alam menentukan harga seorang produsen pasti mengoptimalkan keuntungannya, keuntungan disini berarti De%enues "D# dikurangi Gosts "G#, jadi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sebuah perusahaan dalam memproduksi, ongkos atau biaya produksi yang terakhir harus sama dengan pendapatan penjualan terakhir. jika $D I $G, maka hanya dengan menambah jumlah penjualan akan dapat meningkatkan keuntungan, tapi jika $G I $D, $aka kerugian terebut bisa ditekan dengan ara mengurangi *= jumlah produksi. (ebanyakan keputusan harga itu diambil dalam lingkungan pasar yang beriri persaingan murni ataupun monopoli. +alam pasar persaingan tidak sempurna seorang produsen yang menjadi leader market itu bertanggung jawab atas penetapan harga dan dia harus mempunyai pandangan yang jelas tentang persaingan. <ika seorang produsen telah mengetahui tujuan penetapan harga maka produsen tersebut telah siap untuk menetapkan harga dasar suatu produk yang baru dalam pasar. Harga untuk produk yang baru itu telah ditetapkan tinggi dengan tujuan untuk merebut pasar, dimana kur%a permintaan relati5 tidak elastis padahal produsen membutuhkan keuntungan yang epat. <ika produk-produk baru itu telah kehilangan sinarnya karena menghadapi persaingan dari barang pengganti yang baru maka tidak banyak yang dapat dilakukan produsen keuali menurunkan harga dengan segera. !ujuan penetapan harga yang terpenting dalam perusahaan adalah 8 a. Penetapan harga untuk menapai suatu target return on in4estment "pengembalian atas in%estasi# b. (eseimbangan antara harga dan margin . Penetapan harga bertujuan untuk menapai target market share "penguasaan bagian pasar# d. Penetapan harga untuk mengatasi dan menegah persaingan, dan e. Penetapan harga bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan. Penting untuk disadari bahwa keputusan harga untuk suatu produk itu tidak hanya berkaitan dengan lingkungan pasar saja tapi juga berkaitan dengan perusahaan. (arena penetapan harga adalah suatu alat untuk menapai tujuan. +alam sebuah perusahaan itu jarang hanya mengejar satu tujuan tunggal misalnya, suatu perusahaan berusaha mempertahankan bagian pasarnya "market share# tapi dalam waktu yang sama dia juga mengejar target atas modal yang ditanam agar kembali. Sasaran terakhir dari tujuan penetapan harga adalah memaksimumkan keuntungan, Semua perusahaan dapat dikatakan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan untuk jangka panjang. Akan tetapi jika sasaran penetapan harga adalah jangka pendek, maka laba jangka pendek itu akan dapat di maksimumkan jika biaya marginal sama dengan penghasilan marginal. *2 $enurut Stanton langkah pertama dalam penetapan harga adalah .(engan sadar merumuskan suatu tu*uan dan menyatakan dengan *elas se&ara tertulis. "etelah tu*uan harga itu disepakati) maka para produsen dapat bergerak untuk menentukan harga+. <ika dalam pasar terdapat permintaan suatu produk mengendur maka mungkin disebabkan beberapa 5aktor yang antara lain menuanya "aging# suatu produk, masuknya produk yang lebih baru atau modern dalam pasar, sehingga menyebabkan konsumen berpaling, dan banyak 5ator lainnya. 0iasanya seorang produsen agar tetap dapat bertahan di pasar itu harus memulai dengan menurunkan harga, karena permintaan pasar biasanya lebih peka terhadap penurunan harga dari pada peningkatan promosi non-harga. +alam situasi ini seorang produsen harus segera menentukan kembali harga jual terhadap produk yang permintaannya lemah tersebut. $ungkin ara dalam penentuan kembali itu bisa dengan menaikkan harga atau menurunkan harga, dengan tujuan agar pasar menilai telah terjadi perubahan atas produk tersebut. Perubahan itu bisa perubahan biaya distribusi atau promosi. +engan ara perubahan harga inilah mungkin dapat bertahan terhadap gerakan harga atau non harga dari pesaingnya. $asalah penentuan kembali harga menjadi sangat rumit bila jumlah penjual dalam industri itu sedikit dan tingkat perbedaan produknya keil. +alam lingkungan ini, sebuah perusahaan harus eJtra hati-hati dalam menentukan kembali harganya, karena jika tidak berhati-hati besar kemungkinan akan kehilangan pasar. (arena langkah-langkah itu sebuah perusahaan erat kaitannya dengan reaksi pesaingnya. 1leh karena itu dalam penentuan kembali harga pada pasar oligopoli enderung di paksa. (ompetisi harga "pri&e 0ar# dalam pasar oligopoli itu dapat mengakibatkan penurunan harga yang tajam, sehingga beberapa perusahaan yang tidak baik harus keluar dari industrinya. (eluar dari industri bukan sesuatu yang menyenangkan bagi produsen, maka untuk menegah lebih banyak lagi perusahaan yang harus keluar dari industri pemerintah telah menetapkan harga minimum "&eiling pri&e# diatas biaya marginalnya. <ika harga yang dihadapi masing-masing produsen sama, maka perusahaan dapat berkompetisi dengan tidak menggunakan harga "non pri&e &ompetition#. Perusahaan semen misalnya, akan berkompetisi dengan lebih menonjolkan mutu, disain dan pelayanan. +engan peningkatan ser%is ini mungkin dapat membuat harga semen menjadi *C naik dan bisa melebihi harga minimum. <adi pri&e &eiling bisa membuat harga semakin naik karena adanya kompetisi non%pri&e. *$%t$h Kasus Salah satu industri strategis yang diproduksi di Indonesia adalah semen yang merupakan 5aktor penting dalam pembangunan dan perekonomian. Pada jaman orde baru semen seringkali menjadi perhatian masyarakat, karena masalahnya yang klasik, yaitu harganya yang 5luktuati5 meskipun pemerintah telah menetapkan harga patokan setempat "HPS#, tapi tetap saja terjadi pembagian wilayah pemasaran diantara produsen semen. Artinya, pada masa itu terjadi kartel harga dan pembagian wilayah pemasaran. Akibatnya seringkali terjadi kelangkaan semen di pasar yang bersangkutan dan diikuti dengan harga yang tinggi. Salah satu sektor yang harus dihapus dalam perdagangan dalam negeri adalah penghapusan kartel semen. 0erbiara mengenai struktur pasar semen domestik, itu berarti kita berbiara mengenai berapa pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha dibidang semen, berbiara tentang pangsa pasarnya, kekuatan kemampuan keuangannya, kepemilikan sahamnya dan pendistribusiaannya. Pada tahun ,-*- ada tujuh produsen semen nasional, yaitu P! Semen Andalas mempunyai pangsa pasar =,:H, P! Semen Eresik Eroup menguasai =CH, dengan dua anak perusahaannya, P! Semen Padang dan P! Semen !onasa, P! Indoement :CH, P! Semen Gibinong *:,CH, P! Semen 0aturaja ,,CH, P! Semen 0osowa *,AH, dan P! Semen (upang menguasai -,CH. +ilihat dari penguasaan pangsa pasar tersebut terdapat dua pelaku usaha yang mempunyai pangsa pasar yang tidak jauh berbeda dengan pesaingnya sebagai market leader, yaitu P! Semen Eresik Eroup dan P! Semen Indoement. +alam struktur pasar yang demikian pasar semen Indonesia adalah suatu pasar yang oligopolis. 1leh karena itu ada keenderungan untuk melakukan perilaku yang saling menyesuaikan, dan lama kelamaan dapat menjadi kartel. Hal yang menarik dari kasus semen lainnya adalah adanya kebebasan pelaku usaha asing untuk membeli saham di pasar dalam negeri. 0ebasnya in%estor asing membeli saham di pasar semen, mempengaruhi perilaku pelaku usaha semen nasional, karena *4 terdapatnya sejumlah wewenang yang dimiliki in%estor tersebut melalui kepemilikan saham tersebut. Pemilik saham yang mayoritas akan mempunyai hak yang lebih besar dalam menentukan suatu kebijakan perusahaan, baik mengenai produksi atau pemasarannya. +an melalui kepemilikan saham ini bisa terjadi jabatan rangkap di beberapa produsen semen nasional. Sampai saat ini pada produsen semen nasional belum terlihat adanya jabatan rangkap. !etapi melalui kepemilikan saham $3G ada kekhawatiran akan terjadi kartel, dan akibatnya harga semen di pasar domestik akan tinggi. Pada tahun tersebut ada empat perusahaan multinasional, yaitu GemeJ "$eksiko# mengusai ,2,2:H saham P! Semen Eresik Eroup, Holim "Swiss# menguasai 44,::H saham P! Semen Gibinong, Heidelberger Fement "<erman# menguasai C*,4-H saham P! Semen Indoement dan Gementia Holding AE - Ka5arge "Pranis# menguasai BBH saham P! Semen Andalas. (alau melihat harga semen nasional pada tahun *AAB sampai pertengahan tahun ,--, harga semen relati5 stabil $isalnya pada tahun ,--, harga semen dipasar berkisar antara Dp. ,2.--- L Dp. :-.---6sak. !api pada tahun ,--2-,--C harga semen berkisar rata-rata sekitar Dp. =A.--- per 7ak atau sekitar Dp. 4,-.--- per ton atau sekitar 4= dolar AS per ton. (enaikan itu akibat dari hambatan pasokan yang menimbulkan kelangkaan dan tingginya harga jual dalam pasar, dan ini merupakan dugaan adanya praktek persaingan usaha tidak sehat baik di tingkat produsen maupun di jalur distribusinya. Pendistribusian semen dalam negeri tergantung kepada masing-masing produsen semen, mau mendirikan suatu perusahaan sebagai distributornya atau menggunakan distributor independen. Sedangkan dalam industri semen dalam negeri pasar ekspornya banyak dipengaruhi oleh kepemilikan asing, dan itu sangat tergantung kepada isi masing- masing perjanjian jual beli saham tersebut. "Antara pemerintah dengan pihak asing, atau antara swasta dengan pihak asing#. Isi perjanjian jual beli saham tersebut akan sangat mempengaruhi kebijakan pelaku usaha untuk memasarkan produksi semennya. (enyataannya, yang dialami produsen semen nasional tentang kebijakan ekspor produsen semen nasional ikut ditentukan oleh $3G tersebut, yaitu melalui perjanjian-perjanjian eksklusi5 yang disebut dengan -;port <ooperation 1greement=-<1. $isalnya untuk mendapatkan akses pasar diluar negeri, perjanjian ekspor kerjasama "&GA# antara *B Pemerintah Depublik Indonesia "P! Semen Eresik Eroup# dengan GemeJ harus dilakukan. $isalnya, pada awal tahun ,--- Semen Padang mengekspor semennyake <erman *.---.--- ton6tahun, berdasarkan &GA, Semen Padang tidak melanggar &GA. !etapi dalam kenyataannya GemeJ $eJio melarang ekspor tersebut ke <erman, karena GemeJ menganggap Semen Padang telah bergabung dengan Semen Eresik Eroup sejak tahun *AAB dan itu melanggar kesepakatan. @ang mengherankan lagi adalah pada saat yang sama Heidelberger Fement, Ka5arge dan 0lu Girle "produsen Inggris# yang seharusnya menjadi pesaingnya, justru ikut memberikan larangan serta anaman akan melakukan tindakan balasan, apabila pihak Semen Padang tetap melanjutkan ekspornya. Selain itu GemeJ juga menghambat ekspor Semen Padang ke negara 0angladesh, Srilanka dan $auritus dengan ara yang melakukan ekspor adalah GemeJ bukan Semen Padang. +emikian juga Semen Padang tidak boleh mengekspor semennya ke Philippina karena terikat &GA. $aka dalam hal ini jelas bahwa Semen Padang tidak bisa melakukan ekspor karena adnya anaman dari berbagai pihak karena akibat kepemilikan saham GemeJ melalui Semen Eresik Eroup dan dalam hal ini sangat merugikan pasar semen nasional. E. Meka%isme Tra%saksi Pe%eta'a% Har&a 'a#a Pasar Oli&$'$li $leh Pr$#use% Allah memberikan kesempurnaan kepada makhluknya yaitu manusia berupa inspirasi dalam hal bermuamalah dengan tujuan agar kehidupan manusia satu dengan lainnya damai dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. +alam Islam, aturan dan etika berdagang itu telah ditetapkan sesuai dengan ajaran Islam, tetapi tidak jarang para pelaku usaha itu akan melakukan berbagai ara guna mendapatkan keuntungan yang besar, seperti melakukan permainan harga dan persaingan usaha yang tidak sehat yang di dalamnya menjamin bahwa yang kuatlah yang menang. +an hal ini akan memungkinkan memakan banyak korban dikarenakan kalah dalam bersaing. <elas hal ini tidak sesuai dengan aturan hukum Islam yang menjelaskan bahwa setiap pelaku usaha dalam berdagang harus berprilaku jujur dan adil dan harus menghindari bentuk persaingan yang tidak sehat. +imana di dalamnya terdapat unsur keurangan dan ketidakadilan seara nyata, Sebagaimana 5irman Allah dalam surat Al- Hud ayat B2 8 .(an "yu>aib berkata8 7ai kaumku) &ukupkanlah takaran dan timbangan *A dengan adil) dan *anganlah kamu merugikan manusia terhadap hak%hak mereka dan *anganlah kamu membuat ke*ahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan/ Sebelum mekanisme transaksi penetapan harga oleh produsen itu dilakukan, terlebih dahulu seorang produsen harus memutuskan , maam keputusan yaitu 8 dengan menentukan jumlah output yang harus diproduksi dan berapa jumlah input yang harus digunakan. Semua itu bertujuan untuk mengoptimalkan keuntungan dan menge5isiensikan produksinya. Hakikatnya dalam menentukan harga seorang produsen itu harus bertindak seara adil dan jujur kepada masyarakat dan juga pesaingnya, dan tidak hanya 5okus untuk mengeruk keuntungan saja. Penentuan harga dalam pasar itu ditentukan oleh supply and demand atau ard 0a ta#ab "kekuatan pernawaran dan permintaan#. Antara permintaan dan penawaran harus terjadi rela sama rela yang tidak ada unsur terpaksa atau tertipu dalam melakukan transaksi barang. !etapi akan berbeda keadaannya bila penentuan harga dalam pasar oligopoli itu terjadi pada kasus semen. +alam kasus, P! Semen Eresik seara otomatis menjadi market leader. <abatan sebagai market leader itu digunakan P! Semen Eresik untuk menentukan harga, jumlah produksi dan juga untuk membatasi pasar atau menahan perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar. Apabila P! Semen Eresik memproduksi semen sebesar *4,,2 juta ton pertahun, maka Indoement harus memproduksi dengan jumlah dibawahnya yaitu sebesar *2,C2 juta ton pertahun, keputusan untuk memproduksi dibawah tingkat produksi P! Semen Eresik itu juga berlaku untuk produsen semen lainnya. (apasitas produksi semen belakangan ini naik sebesar :,, H, kenaikan produksi tersebut terjadi karena permintaan dalam pasar juga meningkat sebesar **,, H. !etapi kenaikan permintaan itu tidak di ikuti dengan pengeluaran jumlah produksi yang optimal yang akhirnya mengakibatkan stok semen dalam pasar itu mengalami kelangkaan, semua ini diakibatkan karena produsen tidak penuh dalam mengeluarkan produksinya. +an inilah yang mengakibatkan harga dalam pasar sempat naik pada tahun ,--4-,--B. (eputusan market leader dalam menentukan jumlah produksi dan penimbunan barang tersebut tidaklah dibenarkan dalam Islam karena terdapat hak-hak produsen lain dan masyarakat yang di7alimi dan tidak ada unsur antharadhin didalamnya karena keputusannya itu. Padahal untuk menapai harga dan jumlah produksi yang seimbang itu ,- tidak harus melakukan keurangan seperti menimbun barang "ihtikar# atau menaikkan harga yang pada akhirnya membuat masyarakat susah. )ntuk membuat harga yang seimbang "e/uilibrium pri&e# adalah dengan membuat harga se-stabil mungkin dengan memperbanyaknya stok barang agar tersedia dalam pasar dan membuat biaya hidup yang relati5 minim, karena hanya dengan ara demikian seorang produsen akan tatap mendapatkan keuntungan dan konsumen tetap dapat membeli barang kebutuhannya dengan harga yang bisa dijangkau. F. Pe%eta'a% Har&a 'a#a Pasar Oli&$'$li #alam Pa%#a%&a% Islam Penetapan harga "pri&e $i;ing# dalam Islam sesungguhnya tidak dibolehkan karena akan menyebabkan naiknya suatu harga akibat persaingan pasar yang bebas dan juga akan mengakibatkan kekurangan jumlah produksi padahal permintaan sedang banyak atau naik, yang akhirnya nanti akan menyebabkan kelangkaan barang. Selain penetapan harga, Islam juga melarang adanya diskriminasi harga yang bertujuan untuk menipu penjual atau pembeli yang tidak tahu harga sesungguhnya yang berlaku dalam pasar "15% 5i#r# saat itu. Islam tidak memberikan ruang sedikitpun baik kepada pemerintah atau seseorang yang memiliki kekuasaan penuh dalam hal ekonomi untuk menetapkan harga, keuali dan hanya keuali pada kondisi yang darurat yang akhirnya menuntut pihak-pihak tertentu untuk mengambil keputusan, untuk menentukan harga. Hal ini sesuai dengan hadis 3abi yang menolak peran pemerintah dalam menampuri urusan ekonomi yang salah satunya adalah tentang ketentuan penetapan harga adalah sebagai berikut 8 '1llah%lah yang sesungguhnya penentu harga) yang men&abut) yang meluaskan dan pemberi ri:/i. 1ku berharap tatkala bertemu 1llah tidak ada seorang pun diantara kamu yang menuntut padaku tentang adanya ke:aliman dalam urusan darah maupun harta bendanya.+ +alam hadis tersebut menegaskan bahwa dalam penetapan harga pemerintah tidak boleh ikut ampur, karena apabila pemerintah ikut ampur dalam menetapkan harga maka pemerintah dapat membatasi kebebasan dan merugikan pihak pedagang atau produsen. Akan tetapi, jika keadaan pasar itu tidak wajar, seperti adanya penimbunan barang "ihtikar# oleh pedagang dan adanya permainan harga maka dalam keadaan demikian pemerintah boleh menetapkan suatu harga dengan tujuan demi memenuhi kebutuhan ,* masyarakat dan menjaga dari perbuatan yang sewenang-wenang dan serakah dari produsen. +alam penetapan harga itu dapat dibagi menjadi , yaitu penetapan harga yang tidak adil dan penetapan harga yang adil. +alam penetapan harga yang tidak adil, dijelaskan bahwa apabila terjadi kenaikan suatu harga akibat persaingan pasar yang bebas, yang mengakibatkan terjadinya kekurangan jumlah produksi atau menaikkan permintaan, seperti memaksa penduduk menjual barang-barang dagangan tanpa ada kewajiban untuk menjual, itu merupakan tindakan yang tidak adil karena ada unsur pemaksaan yang menyebabkan ketidak ridhaan dari penjual untuk menjual dagangannya dan ketidakadilan seperti itu dilarang dalam Islam. Sedangkan penetapan harga yang adil adalah apabila kenaikan harga itu disebabkan kesalahan pedagang yang menimbun barang "ihtikar#, sehingga stok barang di pasar menjadi langka dan harga menjadi naik seara tajam, seperti jika ada seorang penjual yang tidak mau menjual barangnya, padahal barang itu sangat di butuhkan masyarakat, selain itu masyarakat harus menambah harga jauh dari harga mitsli) untuk membeli barang tersebut. $aka disinilah kehalalan pemerintah untuk memaksa pedagang agar menjual barangnya dengan harga mitsli. +an penetapan harga dengan ara memaksa ini merupakan ara yang adil untuk memenuhi perintah Allah. +alam menetapkan harga, pemerintah harus memikirkan kemaslahatan para pedagang dan para konsumen agar tidak merasa dirugikan. Seara umum teori harga itu sama, bahwa harga yang wajar atau harga keseimbangan diperoleh dari interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran dalam suatu persaingan sempurna. +istorsi pasar yang kompleks dalam system perekonomian modern melahirkan persaingan tidak sempurna dalam pasar. banyak dijumpai penyimpangan perilaku yang merusak keseimbangan pasar. Seperti kasus semen, pada tahun *AAB - ,--, harga semen relati5 stabil misalnya pada tahun ,--, harga semen dipasar berkisar antara Dp. ,2.--- L Dp. :-.---6sak. !api pada tahun ,--2-,--C harga semen berkisar rata-rata sekitar Dp. =A.--- per sak atau sekitar Dp. 4,-.--- per ton. (enaikan itu akibat dari hambatan pasokan yang menimbulkan kelangkaan dan tingginya harga jual dalam pasar, dan ini merupakan dugaan adanya praktik persaingan usaha tidak sehat baik di tingkat produsen maupun di ,, jalur distribusinya. +alam kasus semen pada perkiraan tahun ,--2 L ,--C itu di duga adanya penimbunan barang yang di lakukan produsen agar semen menjadi langka dan harga semen naik, selain itu ada penghalangan e;por yang dilakukan GemeJ terhadap Semen Padang di berbagai negara, sehingga mengakibatkan kerugian bagi Semen Padang, hal ini terjadi karena akibat kepemilikan saham GemeJ melalui Semen Eresik Eroup yang dominan. ". KESIMPLAN +ari uraian diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan 8 *. $ekanisme transaksi penetapan harga pada pasar oligopoli itu ditentukan oleh supply and demand "penawaran dan permintaan# dan seorang produsen dalam menentukan harga harus memulai dari menentukan harga untuk produk yang baru sampai dengan produk yang lama. +alam menentukan harga produk baru, seorang produsen yang menjadi market leader terlebih dahulu harus mendapatkan permintaan pasar terhadap produk barunya, bila sudah dapat barulah seorang produsen yang menjadi market leader menentukan harga dan jumlah produksinya lebih awal yang kemudian disusul dengan produsen lainnya. Apabila di dalam pasar terdapat suatu produk yang menua .aging) atau melemahnya suatu permintaan) maka seorang produsen harus menentukan kembali dengan , ara yaitu, dengan menaikkan harga atau menurunkan harga. +engan tujuan agar pasar menilai telah terjadi perubahan atas produk tersebut. ,. +alam Islam, penetapan harga itu tidak diperbolehkan baik dilakukan oleh pemerintah atau siapa pun karena akan menyebabkan naiknya suatu harga akibat persaingan pasar yang bebas dan juga akan mengakibatkan kekurangan jumlah produksi. !api akan lain halnya jika kondisi dalam pasar darurat atau tidak wajar seperti adanya penimbunan barang "ihtikar# oleh pedagang maka dalam keadaan demikian pemerintah boleh menetapkan suatu harga dengan tujuan demi kemaslahatan bersama. DA,TAR R!KAN Adiwarman A. (arim, -konomi Islam sebagai ,a*ian ,ontemporer) <akarta, P!. Daja Era5indo Persada, ,--B ,: MMMMMMMMMMMMMMMM, -konomi Mikro Islami) <akarta, P!. Daja Era5indo Persada, ,--B 0oediono, -konomi Mikro, @ogyakarta) Penerbit 9akultas &konomi )ni%ersitas Eajah $ada, *AB, Hendi Suhendi, 9i/h Muamalah) <akarta, P! Dajawali Pers, ,--4 <usmaliani dkk, ,ebi*akan -konomi Mikro (alam Islam. @ogyakarta, (reasi >aana, ,--2 $. )din Silalahi "ed.#, !ersaingan dalam Industri "emen) mimeo Sinar Era5ika, Undang%Undang RI No. 5 Tahun 1999 Tentang arangan !raktek Monopoli dan !asar !ersaingan Tidak "empurna. Syekh $uhammad @usu5 Qardhawi, 7alal dan 7aram dalam Islam) Surabaya, P! 0ina Ilmu, ,--4 MMMMMMMM, Norma dan -tika -konomi Islam) <akarta, Eema Insani Press, *AA4 http866 dikmenum.go.id http866wikipedia.om http866skripsieonomy.om http866shariaeonomy.blogspot.om ,=