trauma mata dan memerlukan terapi di ruang gawat darurat, poliklinik atau praktek
dokter umum.
Trauma tembus mata lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan lebih
sering mengenai golongan usia yang lebih muda. $enyebabnya antara lain adalah
serangan, kecelakaan domestik dan olah raga.
2'3 ,lasi7i4asi Tra")a Ma%a
Birmingham Eye Trauma Terminology System (BETTS) merupakan standar sistem
komprehensi! yang dipakai.
!
8 Keterangan dengan bo5 ganda menunjukkan diagnosis yang biasanya digunakan
dalam praktek klinis
,e%eran5an:
3
Trauma mata tertutup %Closed globe inury)
6
Trauma mata tanpa kerusakan seluruh dinding mata %kornea dan sklera) atau "o
full-thickness wound of eyewall# Trauma mata tertutup terdiri dari7
o Kontusio7 tidak terdapat luka pada dinding mata, tetapi dapat terjadi
kerusakan intraokular seperti ruptur koroid atau perubahan bentuk bola
mata. 8al ini dikarenakan energi kinetik langsung yang dikirimkan oleh
benda.
o -aserasi lamelar. Trauma yang menyebabkan kerusakan parsial dinding
mata.
Trauma mata terbuka %$pen globe inury).
Trauma yang menyebabkan kerusakan pada seluruh ketebalan dinding mata
%kornea dan,atau sklera) atau %ull-thickness wound of the eyewall# Trauma mata
terbuka terdiri atas7
o 'uptur7 kerusakan seluruh ketebalan dinding mata akibat cedera benda
tumpul
o -aserasi7 kerusakan seluruh ketebalan dinding mata yang disebabkan oleh
benda tajam
$enetrasi,luka tembus7 trauma laserasi tunggal yang disebabkan
benda tajam.
$er!orasi7 ditandai oleh adanya luka masuk dan luka keluar. Kedua
luka disebabkan oleh benda yang sama.
9enda asing intraokular7 terdapat benda asing yang tertinggal
dalam bola mata.
2
2'4 E%i&9#a%&5enesis
$enyebab tersering ruptur mata pada dewasa dapat terjadi setelah trauma tumpul
akibat kecelakaan kendaraan bermotor, akti#itas olahraga, penganiayaan atau trauma lain.
Trauma tembus atau per!orasi dapat terjadi akibat tembakan senapan, luka tusuk,
kecelakaan di tempat kerja atau kecelakaan lain yang melibatkan benda tajam atau
proyektil yang menembus jaringan mata.
*
Trauma tembus pada kecelakaan sering terjadi
akibat partikel kecil yang masuk ke dalam mata dengan kecepatan tinggi.
9eratnya
trauma yang terjadi ditentukan oleh ukuran benda, komposisi dan kecepatan pada saat
bertumbukan.
6
'uptur bola mata dapat terjadi saat benda tumpul mengenai orbita, menyebabkan
kompresi antero-posterior dan meningkatkan tekanan intraokular sampai menimbulkan
robekan sklera. 'uptur akibat trauma tumpul biasanya terjadi pada tempat di mana sklera
paling tipis, pada insersi otot ekstraokular, pada limbus, dan sekitar ner#us optikus.
9enda tajam atau yang melaju dengan kecepatan tinggi dapat secara langsung
menimbulkan per!orasi pada bola mata. 9enda asing kecil dapat menembus mata dan
tertinggal dalam bola mata. Kemungkinan ruptur bola mata harus dipikirkan dan
disingkirkan saat menge#aluasi semua kasus trauma tumpul dan trauma tembus mata
begitu pula pada kasus yang melibatkan proyektil berkecepatan tinggi dengan potensi
penetrasi okular.
*
9enda tajam seperti pisau akan menimbulkan luka laserasi yang jelas pada bola
mata. 9erbeda dengan kerusakan akibat benda asing yang terbang,meloncat, beratnya
kerusakan ditentukan oleh energi kinetik yang dimiliki. &ontohnya pada peluru pistol
angin yang besar dan memiliki kecepatan yang tidak terlalu besar memiliki energi kinetik
1
yang tinggi dan menyebabkan kerusakan mata yang cukup parah. Kontras dengan
pecahan benda tajam yang memiliki massa yang kecil dengan kecepatan tinggi akan
menimbulkan laserasi dengan batas yang jelas dan beratnya kerusakan lebih ringan
dibandingkan kerusakan akibat peluru pistol angin.
6
2': .e6ala ,linis
Tajam penglihatan akan menurun akibat terdapatnya kekeruhan media penglihatan
secara langsung atau tidak langsung akibat trauma tembus tersebut.
*
:amun cedera akibat
partikel berukuran kecil berkecepatan tinggi yang dihasilkan dari tindakan menggerinda
dan memalu mungkin hanya menimbulkan nyeri ringan dan kekaburan penglihatan.
6
9ila
terdapat per!orasi kornea akan terlihat bilik mata yang dangkal. ;aringan u#ea akan
menempel pada kornea atau malahan akan terlihat jaringan iris yang prolaps keluar.
0kibat perlengketan iris dengan bibir luka kornea akan terdapat bentuk pupil yang
lonjong atau terjadinya perubahan bentuk pupil. Kadang-kadang terdapat hi!ema, 8al ini
menunjukkan terjadinya ruptur iris atau badan siliar oleh trauma tembus tersebut.
Tekanan bola mata akan rendah akibat cairan mata keluar melalui luka tembus atau
malahan badan kaca dapat keluar.
*
Tanda-tanda lain adalah kemosis hemoragik, laserasi
konjungti#a, atau kamera anterior yang dangkal dengan atau tanpa dilatasi pupil yang
eksentrik.
6
(elain ruptur dinding sklera, gaya kontusi! pada bola mata dapat menimbulkan
gangguan motilitas, perdarahan subkonjungti#a, edema kornea, iritis, hi!ema, glaukoma
sudut sempit, midriasis traumatik, ruptur s!ingter iris, iridodialisis, paralisis akomodasi,
dislokasi lensa dan katarak. &edera yang dialami struktur-struktur posterior adalah
4
perdarahan korpus #itreus dan retina, edema retina, lubang pada retina a#ulsi dasar
#itreosa, pelepasan retina, ruptur koroid atau a#ulsi sara! optik. 9anyak cedera di atas
tidak dapat dilihat melalui pemeriksaan eksternal. (ebagian misalnya katarak, mungkin
belum terbentuk sampai beberapa hari atau minggu setelah cedera.
*
2':'1 #erdarahan S";4&n6"n5%i<a
$erdarahan (ubkonjungti#a adalah terdapatnya darah antara konjungti#a
bulbi dengan sklera dan merupakan salah satu diagnosis banding mata
merah. $erdarahan subkonjungti#a berasal dari perdarahan pembuluh darah
konjungti#a atau episklera ke ruang subkonjungti#a. $erdarahan dapat
akibat dari trauma, spontan, atau terkait dengan penyakit sistemik. 0danya
+anu#er #alsa#a, 8ipertensi,arteriosklerosis, Kelainan darah, diabetes,
(-<, parasit, dan de!isiensi #itamin &, penggunaan antibiotik, steroid,
kontrasepsi, dan #itamin 0 dan D juga dapat menyebabkan perdarahan
subkonjungti#a.
=ejala klinisnya berupa mata merah, iritasi ringan, biasanya asimptomatik.
Dari pemeriksaan !isik terlihat seperti bercak berwarna merah terang dengan
sekelilingnya normal.
2
2':'2 Prolaps Iris
8anya bagian akar iris yang terikat pada korpus siliaris, sedangkan sisanya
tidak terikat. 0danya luka pada kornea akan menyebabkan iris keluar dari
luka di kornea. Disebut iris inkarserata jika jaringan iris mencapai luka
tetapi tidak keluar dari bola mata. $rolaps iris dapat juga pada
intraoperati&e floppy iris syndrome %>?>() selama operasi katarak atau
3
trabekulektomi. 8al ini terkait dengan penggunaan antagonis adrenergik
al!a-1 sistemik. >?>( ditandai dengan dilatasi pupil yang lambat dan
konstriksi pupil yang progresi!.
1
$rolaps iris dapat terjadi ketika kornea mengalami per!orasi. $ada
tahun 1336, 0lan dengan menggunakan prinsip 9ernoulli menjelaskan
bahwa dengan adanya per!orasi kornea, a@uous humor akan keluar dengan
cepat, akan tercipta suatu kondisi #akum yang relati! di depan iris yang akan
memicu prolaps iris.
1
$rolaps iris merupakan kondisi serius dan jika tidak ditanggulangi
dapat menghasilkan in!eksi dan kehilangan penglihatan. $rolaps iris yang
terekspos memerlukan tindakan bedah secepatnya sedangkan prolaps iris
yang masih ditutupi oleh konjungti#a, tindakan pembedahan secepatnya
belum diperlukan.
1
$ada pemeriksaan !isik, pada jaringan iris yang prolaps di bagian
peri!er, iris tampak seperti tonjolan jaringan berwarna yang menghasilkan
sinekia peri!er. Ketika prolaps terjadi di sentral kornea, seluruh batas pupil
dapat prolaps sehingga menghasilkan sinekia total anterior. Tergantung dari
durasi terjadinya prolaps, bentuk iris dapat ber#riasi. $ada prolaps yang
baru, iris masih baik atau &iable. (eiring dengan berjalannya waktu iris akan
kering dan non&iable.
1
Tekanan intraokuler dapat lebih rendah dari normal, tetapi hipotoni
jarang terjadi setelah prolaps iris. $rolaps iris yang berlangsung lama dapat
terjadi iridosiklitis kronik, edema makula sistoid, atau glaukoma.
1
1/
2'= #e)eri4saan
2'='1 Ana)nesis
*
+ekanisme trauma7
Tanyakan kemungkinan adanya benda asing pada bola mata karena dapat
menimbulkan komplikasi nantinya seperti in!eksi oleh benda organik.
Keadaan saat terjadinya trauma7
Tanyakan apakah pasien mempunyai miopia berat karena mata miopia lebih
rentan terhadap trauna kompresi anterior-posterior.
'iwayat medis7
Tanyakan riwayat trauma mata atau operasi mata sebelumnya karena dapat
membuat jaringan lebih rentan ruptur.
Tanyakan #isus dan !ungsi penglihatan sebelum trauma pada kedua mata.
Tanyakan penyakit mata yang ada pada pasien saat ini.
Tanyakan penggunaan obat saat initermasuk obat tetes mata dan alergi.
2'='2 .e6ala
3
11
:yeri 7 dapat tersamar oleh trauma lain dan dapat tidak berat pada awalnya pada
trauma tajam, baik dengan atau tanpa benda asing.