Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air ukuran standar terhadap kondisi kesehatan Ekosistem air dan kesehatan manusia dilihat dari : 1. Indikator fisik 2. Indokator kimia 3. Indikator biologi Kualitas air dari segi fisik,ditentukan oleh :
Temperatur air Elektrokonduktivitas Padatan terlarut Padatan tersuspensi Transparansi Bau Warna Rasa Kualitas air dari segi Kimia,ditentukan oleh :
pH (Derajat Keasaman) BOD (Kebutuhan oksigen biologis) COD (Kebutuhan oksigen kimiawi) Tingkat kesadahan air Logam berat Nitrat (Kandungan oksidasi nitrogen) Ortofosfat (Kandungan fosfor) Pestisida Surfaktan (Kandungan minyak air) Kualitas air dari segi biologi,ditentukan oleh kandungan organisme :
Metode sederhana dalam melakukan analisis kimia adalah pengukuran berdasarkan unsur tanpa memperdulikan wujud dan bentuk senyawanya. Contohnya adalah mengukur kadar oksigen dalam air, jika dilakukan pengukuran berdasarkan unsur akan didapatkan konsentrasi oksigen sebesar 890 ribu miligram per liter air, karena air (H 2 O) terbentuk dari hidrogen dan oksigen. Sehingga pengukuran kadar senyawa tertentu harus dibedakan berdasarkan wujudnya. Untuk pengukuran kadar oksigen, harus dibedakan berdasarkan oksigen diatomik atau oksigen yang terikat dengan unsur lain. Oksigen diatomik yang terukur dapat disebut dengan kadar oksigen terlarut.
Analisis logam berat harus menyertai endapan yang ada di air karena logam berat yang seharusnya dapat larut mungkin terikat secara adsorpsi dengan partikel lain, misal partikel tanah liat. Penyaringan sampel dapat menghilangkan endapan tersebut, sedangkan logam berat yang mengendap di sumber aslinya mungkin saja dapat terminum oleh manusia dan organisme lain Dalam pengukuran indikator biologis, digunakan istilah EPT yang merujuk kepada Ephemeroptera, Plecoptera, Trichoptera, tiga ordo serangga bersayap yang hidup di sekitar perairan. Index EPT, yaitu jumlah EPT ketika kondisi lingkungan sehat, dapat bervariasi di setiap daerah. Secara umum, semakin banyak organisme EPT, menunjukan bahwa kualitas ekologi perairan tersebut lebih sehat.Keberadaan invertebrata makro juga dapat digunakan sebagai indikator.
Moluska bivalvia digunakan sebagai indikator karena moluska termasuk hewan penyaring yang menghisap air dan menyerap nutrisi dari air yang dihisapnya. Polutan yang diserap akan terakumulasi di dalam tubuh moluska dan dapat memiliki efek yang beragam bagi moluska tersebut. Moluska bivalvia juga biasanya bersifat sessile atau menetap di satu tempat dan jarang sekali berpindah sehingga pengumpulan sampel moluska cenderung mudah. Kadar mineral terlarut di dalam air dapat mempengaruhi jenis pemanfaatan air oleh industri. Misal keberadaan ion kalsium dan magnesium dapat mengganggu fungsi sabun ketika air digunakan sebagai pembersih dan mampu membentuk deposit karbonat. Proses penanganan air dengan kondisi seperti ini dilakukan dengan menukar ion tersebut dengan natrium, dan senyawa magnesium dan kalsium akan mengendap.
Sebaliknya, air dengan kadar kalsium dan magnesium tinggi lebih baik digunakan bagi manusia dibandingkan air dengan kadar natrium dikarenakan kemungkinan timbulnya masalah kesehatan akibat konsumsi natrium tinggi.
Tinjauan Kekuatan Dan Kekakuan Bekisting Kolom Akibat Tekanan Lateral Adukan Beton Pada Proyek Pembangunan Hotel Grand Liberty Medan (05-SI-TA-2013) PDF