Anda di halaman 1dari 9

OLEH :

BAHTIAR YOPE PRATAMA 06/KG-3A


Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi
air ukuran standar terhadap kondisi
kesehatan Ekosistem air dan kesehatan
manusia dilihat dari :
1. Indikator fisik
2. Indokator kimia
3. Indikator biologi
Kualitas air dari segi fisik,ditentukan oleh :

Temperatur air
Elektrokonduktivitas
Padatan terlarut
Padatan tersuspensi
Transparansi
Bau
Warna
Rasa
Kualitas air dari segi Kimia,ditentukan oleh :

pH (Derajat Keasaman)
BOD (Kebutuhan oksigen biologis)
COD (Kebutuhan oksigen kimiawi)
Tingkat kesadahan air
Logam berat
Nitrat (Kandungan oksidasi nitrogen)
Ortofosfat (Kandungan fosfor)
Pestisida
Surfaktan (Kandungan minyak air)
Kualitas air dari segi biologi,ditentukan oleh
kandungan organisme :

Ephemeroptera
Plecoptera
Trichoptera
Mollusca
Escherichia coli
Bakteri koliform

Metode sederhana dalam melakukan analisis kimia adalah
pengukuran berdasarkan unsur tanpa memperdulikan wujud dan
bentuk senyawanya. Contohnya adalah mengukur kadar oksigen
dalam air, jika dilakukan pengukuran berdasarkan unsur akan
didapatkan konsentrasi oksigen sebesar 890 ribu miligram per
liter air, karena air (H
2
O) terbentuk dari hidrogen dan oksigen.
Sehingga pengukuran kadar senyawa tertentu harus dibedakan
berdasarkan wujudnya. Untuk pengukuran kadar oksigen, harus
dibedakan berdasarkan oksigen diatomik atau oksigen yang
terikat dengan unsur lain. Oksigen diatomik yang terukur dapat
disebut dengan kadar oksigen terlarut.

Analisis logam berat harus menyertai endapan yang ada di air
karena logam berat yang seharusnya dapat larut mungkin terikat
secara adsorpsi dengan partikel lain, misal partikel tanah liat.
Penyaringan sampel dapat menghilangkan endapan tersebut,
sedangkan logam berat yang mengendap di sumber aslinya
mungkin saja dapat terminum oleh manusia dan organisme lain
Dalam pengukuran indikator biologis, digunakan istilah EPT yang
merujuk kepada Ephemeroptera, Plecoptera, Trichoptera, tiga
ordo serangga bersayap yang hidup di sekitar perairan. Index
EPT, yaitu jumlah EPT ketika kondisi lingkungan sehat, dapat
bervariasi di setiap daerah. Secara umum, semakin banyak
organisme EPT, menunjukan bahwa kualitas ekologi perairan
tersebut lebih sehat.Keberadaan invertebrata makro juga dapat
digunakan sebagai indikator.


Moluska bivalvia digunakan sebagai indikator karena moluska
termasuk hewan penyaring yang menghisap air dan menyerap
nutrisi dari air yang dihisapnya. Polutan yang diserap akan
terakumulasi di dalam tubuh moluska dan dapat memiliki efek
yang beragam bagi moluska tersebut. Moluska bivalvia juga
biasanya bersifat sessile atau menetap di satu tempat dan jarang
sekali berpindah sehingga pengumpulan sampel moluska
cenderung mudah.
Kadar mineral terlarut di dalam air dapat
mempengaruhi jenis pemanfaatan air oleh industri.
Misal keberadaan ion kalsium dan magnesium dapat
mengganggu fungsi sabun ketika air digunakan
sebagai pembersih dan mampu membentuk deposit
karbonat. Proses penanganan air dengan kondisi
seperti ini dilakukan dengan menukar ion tersebut
dengan natrium, dan senyawa magnesium dan
kalsium akan mengendap.

Sebaliknya, air dengan kadar kalsium dan magnesium
tinggi lebih baik digunakan bagi manusia
dibandingkan air dengan kadar natrium dikarenakan
kemungkinan timbulnya masalah kesehatan akibat
konsumsi natrium tinggi.

Anda mungkin juga menyukai