Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tonsillitis adalah peradangan yang mengenai seluruh jaringan tonsil yang umumnya
didahului oleh suatu keradangan di bagian tubuh lain. Tonsilitis Kronis merupakan
peradangan kronis Tonsil setelah serangan akut yang berulang-ulang. Otitis media akut
merupakan salah satunya. Penyebaran infeksi melalui udara (air bone droplets) , tangan dan ciuman.
apat terjadi pada semua umur terjutama anak-anak. !ering didapatkan pada daerah beriklim tropis
dan subtropis. i "ndonesia sendiri angka kejadiannya cukup tinggi. Pada anak sering
bermanifestasi pada infeksi telinga tengah oleh karena tuba #ustachiusnya pendek, lebar dan
letaknya agak hori$ontal, dan juga adenoid pada anak relatif lebih besar dibanding orang
de%asa.
&dapun beberapa faktor predisposisi timbulnya kejadian Tonsilitis Kronis, yaitu '
(. )angsangan kronis (rokok, makanan)
*. +igiene mulut yang buruk
,. Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang berubah-ubah)
-. &lergi (iritasi kronis dari alergen)
.. Keadaan umum (kurang gi$i, kelelahan fisik)
/. Pengobatan Tonsilitis &kut yang tidak adekuat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
!etelah mempelajari definisi, etiologi, gejala klinis dan penatalaksanaan pada penyakit
Tonsillitis khususnya penyakit Tonsillitis kronik. an untuk menambah pengetahuan dokter
muda secara teoritis sehingga mudah dalam menangani kasus yang tersebut. !elain itu
berguna pula untuk teman seja%at yang membaca tinjauan pustaka ini sebagai acuan kita
untuk mendiagnosis secara pasti.
2. Tujuan Khusus
engan mempelajari laporan kasus ini, diharapkan dokter muda dapat'
(. 0engetahui definisi pada tonsillitis kronik
*. 0engetahui etiologi pada tonsillitis kronik
,. 0engetahui gejala klinis pada tonsillitis kronik
1
-. 0engetahui penatalaksanaan tonsillitis kronik.
C. Ruang Lngku!
alam penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya membahas teori
tentang penyakit tonsillitis kronik.
D. Te"r
Teori 1 teori yang terdapat di dalam penulisan ini adalah diambil dari buku kedokteran,
bahan kuliah dan hasil pencarian dari internet.
E. #um$er
ata 1 data yang didapat dalam penulisan ini adalah didapatkan dari kuliah "lmu penyakit
T+T, buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher 2K3", buku anatomi
dan jurnal dari internet.
BAB II
#TATU# PA#IEN
A. IDENTITA#
4ama ' Tn.
3mur ' -/ tahun
5enis kelamin ' 6aki-laki
&lamat ' 4angela
Pekerjaan ' Pega%ai
2
0asuk ' ** &gustus *7(*
B. ANA%NE#I# &Aut"anamness'
Keluhan utama (
Pasien mengeluh nyeri menelan sejak 8 * minggu !0)!
Keluhan tam$ahan '
4yeri tenggorokan, berdahak, nafsu makan berkurang, nafas berbau, ada benjolan di
leher, demam.
R)a*at Pen*akt #ekarang(
Pasien mengeluh nyeri menelan sejak 8 * minggu !0)!, a%alnya pasien merasa
nyeri tenggorokan sejak ( bulan yang lalu yang semakin berat hingga sulit menelan. Pasien
merasa nafsu makannya berkurang, berdahak ber%arna putih, sulit dikeluarkan dan nafasnya
berbau tidak enak. 8 , hari yang lalu. Pasien merasa adanya benjolan. Tidak ada batuk pilek.
Pasien juga mengeluh demam sejak ( minggu yang lalu, demam dirasakan tidak terlalu
tinggi, terus menerus, turun hanya bila pasien minum obat penurun panas namun akan naik
lagi. Pasien mengaku sering sakit gigi sebelumnya.
R)a*at Pen*akt Dahulu(
- Keluhan yang sama (9)
- !ering sakit gigi
- 0aag (9)
R)a*at Pen*akt Keluarga(
- Kakak pasien pernah mengalami gejala yg sama dan telah dioperasi pengangkatan
amandel
R)a*at Alerg(
- &lergi terhadap debu dan cuaca disangkal
- &lergi terhadap makanan dan obat tertentu disangkal
R)a*at Peng"$atan(
- 0inum obat penurun panas (Paracetamol) dan demam menurun lalu naik lagi
R)a*at Ke$asaan(
3
- Pasien sering minum air es: dingin
- Pasien rajin membersihkan mulut dan sikat gigi
C. PE%ERIK#AAN +I#IK
Keadaan umum ' Tampak sakit sedang
Kesadaran ' Composmentis
Tanda ;ital
o T ' ((7:<7 mm+g
o 4adi ' =< >:menit
o Pernapasan ' ** >:menit
o !uhu ' ,/,.
7
?
!tatus @eneralis
A Kepala
1 4ormocephal
1 0ata ' &nemis (-:-), ikterik (-:-), reflek cahaya (9:9)
1 0ulut ' bibir kering (-:-), sianosis (-:-), lidah kotor (-:-)
1 Telinga' 6ihat status lokalis
1 +idung ' 6ihat status lokalis
1 Tenggorokan ' 6ihat status lokalis
1 6eher ' 6ihat status lokalis
A Thoraks
1 "nspeksi ' simetris, tidak terlihat retraksi
A &bdomen
1 "nspeksi ' !upel, tidak terlihat massa
A #>tremitas
1 "nspeksi ' #utrofi, tidak terlihat adanya kelainan
#tatus L"kals THT
Aurkula De,tra Aurkula #nstra
6apang
!erumen (-)
0ukosa normal
?&# 6apang
!erumen (-)
0ukosa normal
4
!ekret (-) !ekret (-)
"ntak (9)
)efleks cahaya (9)
+iperemis (-)
#fusi tidak terlihat
0embran tympani "ntak (9)
)efleks cahaya (9)
+iperemis (-)
)etraksi (-)
(9) )hinne (9)
Tidak ada lateralisasi Beber Tidak ada lateralisasi
!ama dengan pemeriksa !ch%abah !ama dengan pemeriksa
H-ung
Pemerksaan h-ung luar
Ins!eks (
- Tidak terdapat pembengkakan hidung
- Centuk hidung simetris kanan dan kiri
Pal!as(
- Krepitasi tulang hidung (-)
- 4yeri tekan hidung (-)
- !inus paranasal ' 4yeri tekan pada ' pangkal hidung (-)
pipi (-:-)
dahi (-)
KaDum 4asi )inoskopi &nterior
0ukosa ' Tenang, sekret -:-
Konkha ' #utropi
!eptum 4asi ' 6urus
0assa ' -:-
)inoskopi posterior Tidak dilakukan.
5
Nas".arng / 0r".arng
0ukosa faring ' +iperemis(9), sekret (9), granulasi (9)
&rkus faring ' !imetris kanan dan kiri
3Dula ' ditengah
Tonsil ' +iperemis (9), T ""C: T""C
Kripta melebar 9:9, detritus 9:9
"ndirect 6aringoskopi Tidak dilakukan
Leher
K@C ' Tidak ada pembesaran K@C
Tiroid ' Pembesaran (-:-)
D. RE#U%E PA#IEN
!eorang laki-laki -/ tahun datang dengan keluhan disfagia sejak 8 * minggu yang lalu,
odinofagia, anorksia, berdahak, benjolan di leher, subfebris. !ebelumnya sering sakit gigi.
!udah diobati dengan Paracetamol. Pernah mengalami sakit yang sama. pasien sering minum
air dingin:es
Pada pemeriksaan fisik ditemukan K3' tampak sakit ringan (9). Pada pemeriksaan faring'
0ukosa faring hiperemis(9), sekret (9), granulasi (9), Tonsil' hiperemis (9), T,:T,, Kripta
melebar 9:9, detritus 9:9
E. DIA1N0#I# BANDIN1
Tumor tonsil
+. DIA1N0#I# KER2A
Tonsillofaringitis kronis dektra-sinistra
1. PE%ERIK#AAN PENUN2AN1
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
Pemeriksaan radiologik
Toraks
6
H. TERAPI
%e-kament"sa(
- Obat kumur antiseptik
- ?efota>im tab *>( mg
- 4!&"' &sam 0efenamat ,>.77 mg setelah makan
- &ntipiretik' Paracetamol ,>.77 mg bila demam
N"n me-kament"sa(
- Kurangi minuman dingin dan jaga hygiene mulut
0!erat.(
- Tonsillektomi
I. PR01N0#I#
Euo &d ;itam ' ad bonam
Euo &d 2unctionam ' dubia ad bonam
Euo &d !anantionam ' dubia ad bonam
BAB III
TIN2AUAN PU#TAKA
A. T0N#ILITI# KR0NI#
1. De.ns
Tonsilitis adalah peradangan yang mengenai seluruh jaringan tonsil yang umumnya
didahului oleh suatu keradangan di bagian tubuh lain.
Tonsilitis Kronis merupakan peradangan kronis Tonsil setelah serangan akut yang
berulang-ulang.
7
2. Et"l"g
!treptokokus F hemolitikus @rup &
+emofilus influen$a
!treptokokus pneumonia
!tafilokokus (dengan dehidrasi, antibiotika)
Tuberkulosis (pada keadaan immunocompromise).
3. +akt"r Pre-s!"ss
&dapun beberapa faktor predisposisi timbulnya kejadian Tonsilitis Kronis, yaitu '
(. )angsangan kronis (rokok, makanan)
*. +igiene mulut yang buruk
,. Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang berubah-ubah)
-. &lergi (iritasi kronis dari alergen)
.. Keadaan umum (kurang gi$i, kelelahan fisik)
/. Pengobatan Tonsilitis &kut yang tidak adekuat.
4. Pat".s"l"g
Kuman menginfiltrasi lapisan epitel sehingga epitel terkikis maka jaringan limfoid
superficial mengadakan reaksi yang mengakibatkan infiltrasi leukosit P04 berupa
detritus(leukosit, bakteri dan epitel yang terlepas)
Tonsillitis kronik terjadi karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan
limfoid terkikis. !ehingga pada proses penyembuhan, jaringan limfoid diganti jaringan parut.
5aringan ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan
diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga menembus kapsul dan akhirnya timbul
perlengkapan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris.
5. 1ejala Klns
)asa sakit (nyeri) yang terus-menerus pada tenggorokan, nyeri %aktu menelan atau ada
sesuatu yang mengganjal di kerongkongan bila menelan, terasa kering dan pernafasan berbau.
Pada pemeriksaan, terdapat dua macam gambaran tonsil dari Tonsilitis Kronis yang
mungkin tampak, yakni '
8
(. Tampak pembesaran tonsil oleh karena hipertrofi dan perlengketan ke jaringan sekitar,
kripte yang melebar, tonsil ditutupi oleh eksudat yang purulen atau seperti keju.
*. 0ungkin juga dijumpai tonsil tetap kecil, mengeriput, kadang-kadang seperti terpendam di
dalam tonsil bed dengan tepi yang hiperemis, kripte yang melebar dan ditutupi eksudat
yang purulen
@radasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi '
T
7
' Tonsil sudah diangkat
T
(
' Tonsil masih di dalam fossa tonsil
T
*
' Tonsil keluar dari fossa tonsil tapi belum mele%ati garis tengah antara pinggir lateral
faring-uDula
T
,
' Tonsil sudah mele%ati garis tengah namun tidak sampai uDula
T
-
' Tonsil sudah mencapai uDula atau lebih
6. Penatalaksanaan
Pengobatan pasti untuk tonsilitis kronis adalah pembedahan pengangkatan tonsil
(Tonsilektomi).
Penatalaksanaan medis termasuk terapi simptomatik, pemberian antibiotika penisilin yang
lama, irigasi tenggorokan sehari-hari dan usaha untuk membersihkan kripta tonsillaris dengan
alat irigasi gigi (oral).
7. K"m!lkas
Komplikasi sekitar tonsil
a. Peritonsilitis
b. &bses Peritonsilar (Euinsy)
c. &bses Parafaringeal
d. &bses )etrofaring
e. Krista Tonsil
f. Tonsilolith (Kalkulus dari tonsil)
Komplikasi Organ jauh
a. emam rematik dan penyakit jantung rematik
b. @lomerulonefritis
9
c. #piskleritis, konjungtiDitis berulang dan koroiditis
d. Psoriasis, eritema multiforme, kronik urtikaria dan purpura
e. &rtritis dan fibrositis
BAB I8
PE%BAHA#AN
A. Dasar Dagn"ss
Pada pasien ini didiagnosis Tonsilofaringitis Kronik #ksaserbasi &kut dengan
komplikasi O0& stadium +iperemis karena berdasarkan kriteria berikut
o Tonsilofaringitis Kronis
Kriteria !ubjektif
4yeri Tenggorokan
4yeri menelan
4afsu makan menurun
4afas berbau tidak enak
emam
)i%ayat nyeri tenggorokan berulang
Kriteria Objektif
0ukosa faring hiperemis
@ranulasi (9)
!ekret (9)
Tonsil hipertrofi (T,:T,)
Tonsil hiperemis
Kripta melebar
etritus (9)
B. Pat".s"l"g Pen*akt Pa-a Kasus
Karena proses radang berulang mukosa jaringan limfoid terkikis jaringan parut
kripta melebar.
10
Kripta berisi epitel, leukosit, limfosit, makrofag, bakteri serta sisa makanan secara
kronis terjadi proses peradangan yang minimal bila ada factor pemicu (mis. 0inum
air dingin, kondisi tubuh lemah) Dasokonstriksi pembuluh darah setempat
mengurangi migrasi sel imun untuk mela%an bakteri bakteri dapat berinDasi ke
jaringan tonsil proses perla%anan oleh imun tubuh yang lebih banyak
mengakibatkan peradangan yang lebih hebat eksaserbasi akut
C. Penatalaksanaan
%e-kament"sa(
- Pengobatan secara local dapat diberikan antiseptik kumur untuk mengurangi jumlah
bakteri dalam rongga mulut
- &ntibiotic diberikan untuk menangani causa (bakteri) penyebab peradangan.
- 3ntuk mengatasi nyeri dan manifestasi peradangan lainnya selama infeksi ditiadakan
oleh antibiotic dapat diberikan 4!&", namun pemberikan 4!&" sebaiknya setelah
makan agar menghindari efek samping gastritis
- Cila masih terdapat demam dapat diberikan antipiretik.
N"n me-kament"sa(
- Kurangi minuman dingin factor pemicu ditiadakan dapat mengurangi kejadian
eksaserbasi
- 5aga hygiene mulut mengurangi jumlah bakteri pathogen yang dapat menyebabkan
infeksi
0!erat.(
Tonsilektomi
a. 3ntuk kasus kronik dan berulang sudah menjadi indikasi untuk dilakukannya
tonsilektomi, dimana tonsillitis kronik ini selalu akan menjadi factor
predisposisi terjadinya eksaserbasi karena struktur dan fungsionalnya yang
telah berkurang.
11
DA+TAR PU#TAKA
&dam,Coies, +igler, Boies Buku Ajar Penyakit THT edisi 6, #@?, 5akarta,(GG=
&ung, K. Pharyngitis, ;iral. e0edicine.?om *77.H (online),
(http'::%%%.emedicine.?om:med:topic.(<(*.htm. diakses *7 2ebruari *7(7.
@uyton,&?, +all,5#, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, (GG=, editor' ira%ati setia%an, ed. G,
(GG=, 5akarta' #@?
!oepardi, #fiaty &rsyad dkk, Buku Ajar Ilmu Keseatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
!eer edisi ", 2K 3", *77/.
12

Anda mungkin juga menyukai