Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH HUKUM KESEHATAN

dr. H. Agus Widjaja MHA


Pendahuluan
Profesi dokter merupakan profesi luhur dan
sangat terhormat. Dahulu seolah diasosiasikan
dokter sebagai bapak, perawat sebagai ibu dan
pasien sebagai anak. Bahkan profesi perawat pun
sampai akhir abad 19 masih dianggap sebagai
pekerjaan hina dan sering dikaitkan dengan
perempuan nakal dan tuna susila, sampai
munculnya Florence Nightingale seorang putri
bangsawan Inggris yang mengabdikan dirinya
sebagai perawat dalam perang Crimea 1883
meski ditentang oleh keluarganya.
Perkembangan Sejarah
Demikian pula tentang rumah sakit. Pada awal
perkembangannya, rumah sakit dianggap sebagai
tempat menampung orang-orang miskin yang
sakit. Sedangkan jika orang kaya yang sakit selalu
dokternya yang dipanggil untuk datang ke rumah
penderita dengan membawa tas dokter dan
ber-pakaian dokter. Lebih-lebih lagi rumah sakit
jiwa yang lebih dikenal sebagai asylum di mana
jika pasien tidak kooperatif bisa jadi dilakukan
lobotomy frontalis. Contoh bagus pada film One
Flew Over the Cuccoos Nest.
Sejarah Pelayanan Kesehatan/RumahSakit
di Indonesia
Periode I , dari jaman dulu sampai sekitar
1960:
RS bersifat charity, baik RS Pemerintah maupun
sosial
Bebas dari tuntutan hukum
Periode II, mulai sekitar 1966:
RS Swasta mulai sulit mendapat sumbangan
Mulai berubah dari sosial menjadi sosial ekonomis
Muncul pemikiran subsidi silang

Sejarah Pelayanan Kesehatan -RumahSakit
di Indonesia
Periode III, mulai 1990:
Terbit permenkes no.84/1990 yang memberi
peluang mendirikan RS oleh P.T.(Perseroan
Terbatas)
Muncul dua kelompok RS:
Rumah Sakit yang non- profit (non profit
hospital), dan
Rumah Sakit yang for profit (for profit hospital)

Sejarah Pelayanan Kesehatan/ RumahSakit
di Indonesia
Periode berikutnya:
Di akhir tahun 80an atau awal 90an di
beberapa negara maju diterapkan konsep
health service tend to be health service
industry, maka muncul istilah health service
provider-pemberi layanan kesehatan dan
pasien sebagaicostumer.
Mulai ditekankan konsep mutu pelayanan
kesehatan Health Service Quality
Sejarah Pelayanan Kesehatan/RumahSakit
di Indonesia
Di Indonesia juga mulai diperkenalkan upaya
perbaikan mutu pelayanan kesehatan dengan
dibentuknya Gugus Kendali Mutu GKM) di RS,
Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
Pelatihan GKM dilaksanan oleh Pusdiklat
Depkes di RS Kerawang dan Bekasi th 1986. di
lanjutkan untuk RS lainnya di Jawa.


Sejarah PelayananKesehatan/ RumahSakit
di Indonesia
Tahun 1994 diperkenalkan manajemen mutu
terpadu (TQM) untuk perbaikan pelayanan RS di
Jateng, denga RS Banyumas sebagai model dan
diadopsi oleh Jawa Barat dan provinsi lain.
Untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
diperkenalkan program JAMU (QA-Quality
Assurance)pada tahun 1995 di Prov Jabar, Jatim-,
NTB, Kalbar, Kalteng dan Sumbar melalui Proyek
HP IV. Di Jateng dilaksanakan Proyek Community
Health and Nutrition III, sedang untuk DIY
derkenalkan Provincial Health Proyect I
Hukum Kesehatan
Memperhatikan terjadinya perkembangan yang
tidak lepas dari penyimpangan atas profesi luhur
di bidang kesehatan dan kedokteran maka
muncul pemikiran-pemikiran perlunya
dikembangkan hukum kesehatan.
Hukum kesehatan meliputi semua ketentuan
hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan
penerapan hukum yang terkait, seperti hukum
pidana, perdata, hukum administrasi maupun
ketentuan pidana dalam pelayanan kesehatan.
Hukum Kesehatan
Hukum kesehatan di negara maju seperti Australia
sudah berkembang jauh sebelum tahun 1990, tentang
medical law telah diperkenalkan, misalnya: tentang
informed consent muncul dari terjadinya sengketa
seorang perempuan yang menderita cacad mata kiri
dan mendapat tindakan operasi kosmetik dari seorang
Spesialis Mata, sayangnya terjadi Syndroma
Sympathetic Opthalmia sehingga mata kanannya yang
sebelumnya normal menjadi buta. Spesialis Mata
tersebut kalah di pengadilan dan diwajibkan membayar
kerugia sebesar 8 juta USD karena tidak menjelaskan
bahwa salah satu risiko operasinya adalah sindroma
tersebut.
Hukum Kesehatan di Indonesia
Sampai tahun 1996 hukum kesehatan di Indonesia
belum begitu berkembang, tapi mulai muncul kasus
hukum yang menimpa seorang bidan di Jakarta yang
dipidana karena pasiennya meninggal setelah disuntik.
Dalam kasus ini diterapkan KUHP dan UU No. 23/1993
tentang Kesehatan.

Tujuan dari Hukum Kesehatan adalah untuk memberikan
dan kepastian hukum bagi penerima dan pemberi
pelayanan kesehatan, mencakup Hukum Kedokteran,
Hukum Keperawatan, hukum Farmasi Klinik, hukum
Rumah Sakit

Hukum Kesehatan di Indonesia (cont.)
A. Hukum Kesehatan secara Langsung:
adalah ketentuan hukun yang langsung berhubungan
dengan pelayanan kesehatan, contoh:
UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Dan lain-lain
B. Hukun Kesehatan secara Tidak Langsung
adalah ketentuan yang berhubungan bidang spesialisasi
hukum, contoh:
Hukum Perdata
Hukum Pidana
Hukum Administrasi, yang dapat diterapkan dalam pelayana
kesehatan
Hukum Kedokteran Hukum Kesehatan
Hukum Kedokteran adalah pengertian
Hukum Kesehatan dalam arti sempit, yang
menjadi inti dari ketentuan dalam Hukum
Kesehatan.

Hukum Kedokteran juga dibedakan dalam
pengertian luas dan dalam pengertian
sempit
Hukum Kedokteran
Dalam arti luas, adalah:
semua peraturan/ketentuan di bidang medis yang
berkaitan dengan pelayanan medis, baik oleh dokter,
perawat, bidan, dan laboratorium.
Dalam arti sempit, adalah
bagian dari medical Law yang meliputi ketentuan
hukum yang terkait bidang profesi dokter saja.
Cakupan Hukum Kedokteran :
Hubungan dokter pasien
Rekam medis dan Rahasia Kedokteran
Persetujuan tindakan kedokteran/Informed Consent
Malpraktik medis


Perkembangan Sejarah Hukum
Kesehatan di Indonesia
Tidak lepas dari perkembangan sejarah hukum
kesehatan dunia.
Muncul konsep-konsep hukum tentang informed
consent, negligence, mutu pelayanan dan
tuntutan hukum
Ketentuan hukum kedokteran dan pelayanan
kesehatan mulai diperkenalkan dan terus
berkembang seiring perkembangan hukum dan
aturan di bidang kesehatan serta kasus-kasus
terkait sengketa dan tuntutan hukum.
Perkembangan Sejarah Hukum Kesehatan di
Indonesia
Perkembangan Sejarah Hukum Kesehatan
di Indonesia
Pada tahun 1999, di US diterbitkan artikel yang
berjudul To Err is Human: Building a Safer Health
Care System, oleh Institute of Medicine.
Artikel tersebut merujuk pada data penelitian the
Harvard Medical Practice Study yang
menunjukkan bahwa estimasi kematian akibat
medical error diperkirakan merenggut nyawa 40
000 98 000 orang di Amerika.
Publikasi tersebut mendorong tumbuhnya
konsep Patient Safety, di dunia termasuk di
Indonesia
Daftar Pustaka
1. Bates, Phillip W.,(1995): Health Service Law 1,School of Health Service
Management, The University of New South Wales, Sydney, Australia.
2. Guwandi, J., S.H. (2002): Hospital Law (Emerging doctrines & J
urisprudence), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
3. Koentjoro , Tjahjono, (2007): Regulasi Kesehatan di Indonesia, C.V. Andi
Ofset, editor Renati Winoeng rosari, Yogyakarta.
4. Robert, Marc J., Hsiao, William., Berman Peter, Reich, Michael R. (2004):
Getting Health Reform Right, A Guide to Improving Performance and
Equity, Oxford University Press Inc. New York.
5. Sanders, Lisa, M.D.(2009): Every Patient Tells a Story, Medical Miteries and
The Art of Diagnosis, Broadway Books, New York.
6. Wachter, Robert M, (2008): Understanding Patient Safety, the McGraw Hill
Companies, Inc. The USA.
7. Undang Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
8. Undang Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2004 tentang Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
9. Undang Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2004 tentangRumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai