Anda di halaman 1dari 9

Disusunoleh:

MariellaValerieBolang
102013433
E4

MahasiswaFakultasKedokteran
UniversitasKristenKridaWacana
Jl.TerusanArjunaNo.6,KebonJeruk
JakartaBarat
Tel(021)56966593-4Fax.(021)5631731

BabI

Pendahuluan

Dalam profesi kedokteran, komunikasi dokter-pasien merupakan salah satu


kompetensi yang harus dikuasai oleh dokter. Kompetensi komunikasi menentukan
keberhasilandalammembantupenyelesaianmasalahkesehatanpasien.Selamaini
kompetensikomunikasidapatdikatakanterabaikan,baikdalampendidikanmaupun
dalampraktekkedokteran/kedokterangigi.

Di Indonesia, sebagian dokter merasa tidak mempunyai waktu yang cukup


untukberbincang-bincangdenganpasiennya,sehinggahanyabertanyaseperlunya.
Akibatnya dokter bisa saja tidak mendapatkan keterangan yang cukup untuk
menegakkandiagnosisdanmenentukanperencanaandantindakanlebihlanjut.Dari
sisi pasien, umumnya pasien merasa dalam posisi lebih rendah di hadapan dokter
(superior-interior), sehingga takut bertanya dan bercerita atau hanya menjawab
sesuaipertanyaandoktersaja.

Komunikasi yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara (tidak


superior-interior) sangat diperlukan agar pasien mau dan dapat menceritakan sakit
atau keluhan yang dialaminya secara jujur dan jelas. Komunikasi efektif mampu
mempengaruhi emosi pasien dalam pengambilan keputusan tentang tindakan
selanjutnya,sedangkankomunikasitidakefektifakanmengundangmasalah.

(1)









BABII

Pembahasan

ManfaatKomunikasiEfektif

Berdasarkan hasil penelitian, manfaat komunikasi efektif dokter-pasien di
antaranya:
1) Meningkatkankepuasanpasiendalammenerimapelayananmedisdaridokter
atauinstitusipelayananmedis.
2) Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar
hubungandokter-pasienyangbaik.
3) Meningkatkankeberhasilandiagnosisterapidantindakanmedis.
4) Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal
dalammenghadapipenyakitnya.(2)

OkmumdalamKomunikasi

OKMUMORANGTUA

Individu berperasaan dan bertindak seperti yang dilakukan ibu dan ayah.
(Dapatmengecam,mendorong)
PENAMPILANANUTANORANGTUA:
(Proteksi,Kritik,Bimbingan,BagaimanaMelakukanSesuatu)

OKMUMDEWASA

Mengolahpersoalanberdasarkandata,analisa,logika.
MAKAD:
(Berorientasi pada kenyataan, memberi keterangan yang diperlukan,
menganalisa situasi dan mencoba memahami, membandingkan berbagai
alternatif, percaya diri sendiri, tidak dipengaruhi perasaan, dan melakukan
koreksiapabilaperlupadaO/K).

OKMUMKANAK-KANAK

Dipengaruhioleh:
Individutersebutwaktumasihkecil,
Perasaandanpolatingkah-lakubersifatwajar,
DapatbertindaksendirilepasdariO;
TetapibisajugamenyesuaikandiriuntukmemuaskanOdalamdiri
individutersebut.(3)

JENIS-JENISKOMUNIKASI

DokterKePasien

- Menanyakanriwayatpenyakitpasien
- Menanyakanriwayatpenyakitkeluarga
- Menjelaskankepadapasiententangstatuskesehatannya
- Menjelaskankepadakeluargatentangstatuskesehatanpasien(bila
perludanadaijin)
- Memberikanmasukan,perencanaanpengobatankepadapasiendan
keluarganya.)

DokterkeDokter

Subtipe:
-Sesamabidang
-Berlainanbidang
Bekerjasamadalamtim
Konsultasisatusamalain
Mempresentasikankaryailmiahdiseminarataupertemuanilmiah

DokterkeMasyarakat

Menyampaikaninformasikesehatandalambahasayangdimengerti
masyarakat(radio,TV,koran,pertemuaninformal)
Bekerjadimasyarakat
Menjadibagiandarimasyarakat(karangtaruna,persekutuandoa,
pengajian)
Bekerjasamadenganfigurpublik

DokterKeProfesiLain

Memberikanpenjelasanyangtepatdanbenarkepadapihakketiga
(asuransi)
Bekerjasamadenganpemerintahdiberbagaitingkatuntukmembuat
kebijakan
Membantuhakim,polisidanjaksasebagaisaksiahli.(4)

Sifat-sifatKomunikasi

1. Komunikasi Verbal: Komunikasi yang menggunakan kata-kata, dapat


disuarakan maupun di tulis dengan memperhatikan pemilihan kata-kata
seperti kualitas suara(keras/tidak), kecepatan, intonasi (tinggi/rendah).
Komunikasiverbaljugadituntutuntukmendengaraktif,seorangdokterharus
mengetahui makna apa yang dibicarakan pasien kita dan harus memberi
kesempatanberbicara.

KomunikasiVerbalmencakup:
a. Intonasi suara: dengan intonasi yang tidak baik, akan mempengaruhi arti
pesan secara dramatik. Oleh karena itu intonasi suara harus proposional
supayatidakmenjadihambatandalamberkomunikasi.
b. Vocabulary(perbendaharaankata-kata):Komunikasitidakbaikbilapesan
disampaikandengankata-katayangsulituntukdimengerti,karenaituolah
katasangatpentingdalamberkomunikasi.
c. Racing(Kecepatan):Komunikasiakanlebihbaikdanefektifbilakecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu
lambat.
d. Humor: Dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan
psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya
selingandalamberkomunikasi.
e. Singkat & jelas: Komunikasi akan efektif apabila disampaikan secara
singkat dan jelas, langsung padapokokpermasalahannya sehingga lebih
mudahdimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat): Hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasiakanberartibilaseseorangbersediauntukberkomunikasi,
artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan
apayangdisampaikan.

2. Komunikasi Non Verbal: Komunikasi untuk melukiskan semua peristiwa


komuniasidiluarkata-kataterucapdantertulis.

KomunikasiNonverbalmencakup:
a. Ekspresiwajah:wajahmerupakansumberkayadengankomunikasi,karena
dari ekspresi wajah seseorang kita dapat mengetahui suasana hati orang
tersebut.
b. Sorot mata: dengan mengadakan kontak mata selama berinteraksi orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperlihatkanbukansekedarmendengarkan.
c. Gerakantubuh:gerakanyangmencakupwajah(termasuksenyumandan
pandanganmata),kakitangan,kepala,dll.Yangdapatdiekspresikan
dengangerakanisyaratdalamberkomunikasi.
d. Sentuhan:bentukkomunikasipersonalmengingatsentuhanlebihbersifat
spontandaripadakomunikasiverbal.Beberapapesansepertiperhatian
yangsungguh-sungguh,dukunganemosional,kasihsayangatausimpati
dapatdilakukanmelaluisentuhan.
e. Posturtubuhdangayaberjalan:Caraseseorangberjalan,duduk,berdiri,
danbergerakmemperlihatkanekspresidirinya.Posturtubuhdangaya
berjalanmerefleksikanemosi,konsepdiri,dantingkatkesehatannya.
f. Sound(suara):Rintihan,menariknafaspanjang,tangisanjugasalahsatu
ungkapanperasaandanpikiranseseorangyangdapatdijadikan
komunikasi.Biladikombinasikandengansemuabentukkomunikasinon
verballainnyasampaidesisatausuaradapatmenjadipesanyangsangat
jelas.

PengertianEmpati

Empati dari Bahasa Yunani yang berarti ketertarikan fisik di definisikan


sebagai respon efektif dan kognitif yang kompleks pada distress emosional orang
lain.suatupengenalandanpemahamanstatuspikiran,keingandanyangterutama
perasaan orang lain. Empati mempunyai hubungan dengan komunikasi, karena
empati dapat membangun komunikasi yang baik dan efektif, empati juga suatu
upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati dan menempatkan diri dalam
posisiyangsama.(5)

Dalamberempatidiperlukanupayadankemampuan.
o Kognitif:doktermengertikebutuhanpasien.
o Afektif:pekaakanperasaanpasien.
o Psikomotor/perilaku:memperlihatkan/menyampaikanempatikepada
pasien.

Tingkat/levelempatidalamkomunikasi:
o LevelO:Seorangdoktermenolaksudutpandangpasien
o Level1:Seorangdoktermengenalsecarasambillalu
o Level3:Seorangdoktermenghargaipendapatpasien
o Level4:seorangodktermenginformasikankepadapasien
o Level 5 : dokter berbagai perasaan dan pengalaman dengan pasien.
(6)

BABIII

Penutup

Kesimpulan:

Dalamkasusini,Doktermemberikanpelayananyangkurangmaksimal
kepadapasiendenganmemberikaninformasiyangtidakjelaslewat
istilah-istilahkedokteran/medisyangtentunyatidakdipahamiolehkaum
awamolehkarenasikapkekanak-kanakkandoktertersebutdanjuga
inginterlihatsuperior.Untukkedepannyadiharapkanagardokterdan
pasienmenciptakansebuahkomunikasiyangbaik&profesional
sehinggatidakadapihakyangmerasadirugikan.

DAFTARPUSTAKA

(1,2)Muhammad,M.A,Ieda,P.M.S,Hadad,Tini.,Adam,Kresna.KOMUNIKASI
EFEKTIFDOKTER-PASIEN.IndonesianMedicalCouncil:2006

(3,4)Andri.Hidayat,Dan,.Ingkiriwang,Elly,.AsnawiEvalina,.Hidajat,H.K.2013.
Blok1Modul2KOMUNIKASIDANEMPATI.Jakarta:UKRIDA

(5) Guntar N, Salmon JS, Desriaman S, Willem S, William G, Judin PT. Who am I,
KomunikasiEmpati,Kom.Dokter-Pasien.BahanKuliah.Jakarta:FKUKRIDA:2007

(6)Baron,Byrne.PsikologiSosial.Ed.2.Jakarta:Erlangga:2006.Hal.111

Anda mungkin juga menyukai