Anda di halaman 1dari 20

Mekanism

e Kerja d
an
Fungsi G
rowth Ho
rmone
pada Per
tumbuha
n
Mariella V
alerie Bola
ng
10201343
3 F9

Skenario 3
Seorang remaja perempuan usia 16 tahun berobat ke dokter
puskesmas dengan keluhan sejak satu tahun yang lalu tinggi
badan semakin bertambah dengan cepat dibanding temanteman sebayanya , dan saat ini tinggi badannya adalah 190cm.
Dokter menganjurkan ia berobat ke RS untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.

Mind Map

Struktur Makroskopik
Kelenjar Hipofisis
0

Letaknya di dalam lekuk tulang


sphenoid (cella tursika) tepat di
bawah otak dan dihubungkan
dengan dasar ventrikel ketiga oleh
tangkai hipofise.
0 Hipofisis hipotalamus sebuah
tangkai kecil (infundibulum) yang
mengandung serat saraf dan
pembuluh darah halus.
0 T/d 2 lobus:
Hipofisis anterior (adenohipofisis)
Hipofisis posterior (neurohipofisis)

Struktur Makroskopik
Kelenjar Hipofisis
(lanjutan)

Vaskularisasi Hipofisis
A.hipofisialis inferior yang berasal

dari a.carotis interna


A.hipofisialis
superior
yang
berasal dari a.carotis interna dan
circulus Willis
Persarafan hipofisis traktus
hipotalamus hipofisialis yang t/d
serat-serat saraf tak bermielin
dan merupakan cabang-cabang
protoplasma dari neuron-neuron,
yang badan sel sarafnya terdapat
dalam nukleus supraopticus dan
nukleus
paraventricularis
di
hipotalamus.

Struktur Mikroskopik
Hipofisis Anterior
(Adenohipofisa)

Pars Distalis

Pars Intermedia

Pars Tuberalis

Terdiri atas korda atau


kelompok tidak teratur
sel-sel kelenjar, stroma
kelenjar tidak banyak.

Pada fetus manusia,


pars intermedia cukup
tebal (3%) dari
adenohipofisis, namun
pada dewasa tidak
ditetapkan lagi sebagai
lapis utuh.

Lapis tipis yang


mengelilingi tangkai
hipofisis, tebalnya hanya
25-60m.

1. Kromofil (50%), selsel ini mengandung


granula yang dapat
mengambil warna
hematoksilin atau eosin.

Sel-sel pars intermedia


pada spesies ini adalah
sel-sel epithelial
polygonal besar, yang
mengandung banyak
mitokondria.

Satu ciri morfologiknya


adalah susunan korda
sel-sel epitelialnya yang
memanjang. Sel-sel
utamanya berukuran 1218m dan berbentuk
kuboid.

Sel asidofil (35%)


atau disebut juga sel
Sel basofil (15%)
atau disebut juga sel

Sel-sel ini menghasilkan


MSH dan membuat
sebuah prohormon
berglikosil besar yaitu
proopiomelanocortin
(POMC)

Mereka adalah satusatunya sel dalam


hipofisis yang
mengandung cukup
banyak glikogen.

2. Kromofob (65%),
dianggap sebagai sel
cadangan yang sanggup

Struktur Mikroskopik
Neurohipofisis
Terdiri dari eminentia mediana dari tuber

cinereum,
tangkai
infundibularis,
dan
prosesus infundibularis.
Neurohiposis ini terdiri dari serat-serat yang
tidak bermielin yang badan sel sarafnya
terletak dalam nukleus supraoptikus dan
nukleus paraventrikularis.
Serat-serat tersebut
dalam traktus
hipotalamo-hipofisialis menuju dan berakhir
pada prossesus infundibularis.

Hormon-hormon yang
dihasilkan adenohipofisa
Hormon
Growth Hormone (GH)

merangsang pertumbuhan
(khususnya tulang) dan fungsi
metabolisme.

Prolaktin (PRL) / Luteotrophic


Hormone

merangsang produksi dan sekresi


susu.

FSH (Follicle Stimulating Hormone) merangsang pertumbuhan folikel


ovaria dan proses
spermatogenesis.
LH (Luteinizing Hormone)

menyebabkan terjadinya ovulasi


dan luteinisasi folikel yang telah
berkembang oleh FSH.

ACTH (Adenocorticotrophic
Hormone)

merangsang korteks adrenal


untuk mensekresikan
glukokortikoid dan androgen
adrenal.

TSH (Tyroid Stimulating Hormone)

merangsang kelenjar tiroid

Growth Hormone
0 Mengendalikan pertumbuhan seluruh sel

tubuh yang mampu memperbesar ukuran


dan jumlah, disertai efek utama pada
pertumbuhan tulang dan otot rangka.
0 Polipeptida dengan 191 asam amino (berat
molekul sekitar 22.000) yang memiliki dua
jembatan disulfida.

Fungsi Growth Hormone


Meningkatkan sintesis protein di semua sel tubuh,

terutama sel otot.


Menstimulasi pertumbuhan kartilago dan aktivitas
osteoblas, sel penghasil tulang di tubuh.
Penting untuk pertumbuhan tulang longitudinal dan
untuk remodeling tulang yang terus-menerus
berlangsung seumur hidup.
Efek GH terhadap tulang dan kartilago tejadi melalui
peptida perantara, yang disebut somatimedin atau
faktor pertumbuhan mirip insulin (insulinlike growth
factor, IGF) yang dilepaskan dari hati sebagai respon
terhadap hormon pertumbuhan.

Mekanisme GH

Pengaruh Growth
Hormone

Terhadap karbohidrat
Penurunan pemakain glukosa untuk energi
Peningkatan endapan glikogen di dalam sel
Berkurangnya ambilan glukosa oleh sel
Peningkatan sekresi insulin

Terhadap protein
Meningkatkan pengangkutan paling sedikit

beberapa dan mungkin sebagian besar asam


amino melewati membran sel ke bagian dalam sel.
Keadaan ini meningkatkan konsentrasi asam
amino dalam sel dan paling tidak berperan
sebagian terhadap naiknya sintesis protein.
Merangsang transkripsi DNA di dalam inti,
sehingga meningkatkan jumlah pembentukan
RNA. Keadaan ini selanjutnya meningkatkan
sintesis protein dan juga meningkatkan
pertumbuhan energi, asam amino, vitamin, dan
bahan-bahan lain.

Terhadap lemak
Mempunyai efek yang spesifik dalam

menyebabkan pelepasan asam lemak dari


jaringan adiposa, sehingga meningkatkan
konsentrasi asam lemak dalam cairan tubuh.
Hormon pertumbuhan meningkatkan
perubahan asam lemak menjadi asetil KoA
dan kemudian digunakan untuk energi.

Hormon Pertumbuhan
lain
0 Insulin sel beta dari pulau langerhans

(pankreas)
0 Tiroid kelenjar tiroid di atas permukaan
anterior kartilago tiroid trakea, tepat di
bawah laring.

Kelainan pada sekresi


hormon pertumbuhan
Gigantisme pertumbuhan abnormal dari

seluruh tubuh karena kelenjar hypophysis


memproduksi hormon berlebihan.
Akromegali pertumbuhan berlebihan
akibat pelepasan hormon pertumbuhan yang
berlebihan dan terjadi pada usia 30-50 tahun.
Dwarfisme defisiensi seluruh sekresi
kelenjar hipofisis anterior atau disebut
panhipopituitarisme selama masa anak-anak.

Kesimpulan
Pada masa pertumbuhan selain karena
adanya growth hormone dan hormone
pertumbuhan lain seperti insulin dan tiroid,
asupan makanan juga berpengaruh karena
adanya
gizi
yang
dibutuhkan
untuk
pertumbuhan tulang. Kemungkinan terjadi
karena adanya kelebihan growth hormone,
kelebihan hormon ini bisa terjadi salah
satunya karena adanya tumor pada kelenjar
hipofisis yang membuat hipersekresi.

Daftar Pustaka
0 Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h.421-31.
0 Gunawijaya, F.A, Kartawiguna, E. Penuntun praktikum histologi: kumpulan foto mikroskopik.

Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007.h.140.


0 Ganong, WF. Review of medical physiology. Edisi ke-21. USA: The McGraw-Hill Companies;
2003.h.853-5.
0 Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h.205-6.
0
0 Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta:

EGC; 2003.h.712.
0
0 Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC; 2009.h.283-6.
0
0 Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.725-46.
0 Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta: EGC; 2007.h. 905-

55,117180.
0 Sediaoetama AD. Ilmu gizi. Jakarta: Dian Rakyat; 2006.h.199- 203.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai