Anda di halaman 1dari 15

KELENJAR HIPOFISIS

(Glandula Pituitary)

RIFATH AFANDI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS GRESIK
Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan anatomi kelenjar hipofisis


Menjelaskan fungsi organ hipofisis
Menjelaskan gangguan organ hipofisis
Pendahuluan

Hipotalamus
Hipotalamus berfungsi mengontrol sintesa dan
sekresi hormon-hormon hipofise  melepaskan
sejumlah hormon yang merangsang/ memicu
(Releasing) dan menekan (Inhibiting) pelepasan
hormon hipofise.
Hipotalamus terletak di batang otak, tepatnya di
dienchepalon, dekat dengan ventrikel os ketiga
(ventrikulus tertius) yang berfungsi sebagai pusat
tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan
fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf.
Anatomi Kelenjar Hipofisis

Sebuah kelenjar sebesar kacang polong, berbentuk


oval dengan diameter kira-kira 1 cm.
 Terletak di sella Tursika ( lekukan os. Spenoidalis
basis cranii/ di dalam struktur bertulang di dasar
otak)
Terdiri dari: adenohipofisis ( lobus anterior) dan
neurohipofisis (lobus posterior).
Lobus anterior: bagian terbesar dari hipofise kira-
kira 2/3 dari hipofise.
Anatomi

Lobus posterior: 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari


jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise.
 Hipofise stalk adalah struktur yang
menghubungkan lobus posterior hipofise dengan
hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Hipofise menghasilkan hormon tropik : mengontrol
sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran,
hormon nontropik akan bekerja langsung pada
organ sasaran.
Hipofisis mengendalikan fungsi dari sebagian
kelenjar yang lain  Master of Gland
Gambar Anatomi
Fungsi Hipofisis Anterior

Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja


sebagai zat pengendali produksi dari semua organ
endokrin yang lain, yaitu:
1. Hormon pertumbuhan (somatotropin)
 mengendalikan pertumbuhan tubuh (tulang,
otot, dan organ-organ lain)
2. Hormon TSH : mengendalikan pertumbuhan dan
aktivitas sekretorik kelejar tiroid
3. Hormon ACTH : mengendalikan kelenjar
suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang
berasal dari kortex suprarenal.
Fungsi Hipofisis Anterior

4. Hormon FSH :
* Ovarium: untuk merangsang perkembangan
folikel dan sekresi esterogen.
* Testis: untuk merangsang pertumbuhan tubulus
seminiferus, dan spermatogenesis.
5. Hormon LH :
Ovarium u/ ovulasi, pembentukan korpus luteum,
menebalkan dinding rahim,sekresi progesteron.
Testis u/ sekresi testoteron
6. Hormon Prolaktin u/ sekresi mamae dan
mempertahankan korpus luteum selama hamil.
Fungsi Hipofisis Posterior

Anti-diuretik hormon (ADH): mengatur jumlah air


yang melalui ginjal, reabsorbsi air, dan
mengendalikan tekanan darah pada arteriole
Hormon oksitosin : mengatur kontraksi uterus
sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air susu
sewaktu menyusui.
Patofisiologi

Kelainan hipofise akibat tumor adenohipofisis


(adenoma)
Gejala dan tanda tumor hipofisis tergantung hormon
yang diproduksi (hiperfungsi atau hipofungsi),
misal: somatotropik GH Akromegali, Gigantisme,
ACTH Morbus Cushing, Prolaktinoma Amenorrhea,
Galaktore, impotensi, dll
Kelainan Hipofisis

Hiperprolaktinemia: adenoma mikro di hipofisis


 amenorrhea, galaktorrhea
Adenoma hormonal aktif: menyebabkan sindrom
hiperpituitarisme  Morbus Cushing
(hiperadrenokortisme), akromegali dan amenorea
Hipopituitarisme: defisiensi hormon hipofisis;
kekurangan hormon pertumbuhan (Dwarfisme),
diabetes insipidus, dll
Hiperpituitari: kelebihan hormon hipofisis;
Akromegali, gigantisme
Kelenjar Timus

Thymus terletak di dalam mediastinum di belakang


os stemum.
Hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Setelah itu kelenjar ini mengecil dan tidak
ditemukan lagi.
 Kelenjar ini berwarna kemerah-merahan dan terdiri
atas 2 lobus. Beratnya sekitar 10 gram pada bayi
yang baru lahir, namun bertambah seriring masa
remaja, yaitu sekitar 30-40 gram, kemudian
berkerut lagi setelah dewasa. system) yang bersifat
seluler.
Kelenjar Timus

Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel


darah putih yang disebut T-lymphocyte.
Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh
dan mempunyai memory atau ingatan terhadap
benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel tubuh
yang abnormal (termasuk sel kanker). Jika zat yang
sama masuk tubuh maka sel ini akan memperbanyak
dan menetralkan efek zat itu terhadap tubuh. Fungsi
ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh
atau sistem imun (cell mediated immune ) yang
besifat seluler.
Gambar Anatomi
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai