Anda di halaman 1dari 26

Hipofise

Nama anggota :
1.Aminatuz Zahroh
2.Astri Putri P
3.Dwi Ayu A.
4.Nur alfi A.
5.Windya Noor V.

ANATOMI HIPOFISE
Terletak di dasar tengkorak, kelenjar ini
dilindungi struktur tulang yang disebut
bagian sela tursica yang merupakan bagian
dari os sphenoid. Hypofisis merupakan
kelenjar endokrin seukuran kacang polong
dan beratnya 0,5 gram. Bentuknya
menyerupai tonjolan dari bawah
hypothalamus di dasar otak, terletak dalam
tulang rongga kecil (sela tursika) ditutupi
oleh dural flip (diaphragma sela fossa
hypofisis).

HISTOLOGI

Hipofisis adalah organ yang menempel pada Hipotalamus


dengan penghubung yang disebut sebagai infundibulum.
Kelenjar Hipofisis ini terdapat pada Fossa Hipofisial di
dalam SellaTurcica dari tulang Shenoid. Hipofifis
diperdarahi oleh dua arteri utama yaitu,
1.Arteri Hipofiseal Superior.
2.Arteri Hipofiseal Inferior
Adenohipofisis dibagi dalam beberapa bagian, yang terdiri
dari.
1. Pars Distal
2.Pars tubelaris
3.Pars intermedian

FISILOGI HIPOTALAMUS DAN HIPOFISIS


Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak
dirongga bertulang didasar otak, dibawah hipotalamus.
Hipofisis dan hipotalamus dihubungkan oleh sebuah tangkai
kecil, infundibulum, yang mengandung serat saraf dan
pembuluh darah. Hipofisis memiliki dua lobus yang secara
anatomis dan fungsional berbeda :
1. Hipofisis posterior, secara embriologis berasal dari
pertumbuhan berlebihan otak, terdiri dari jaringan saraf dan
disebut juga neurohipofisis.
2..Hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel kelenjar yang
secara embriologis berasal dari penonjolan dari atap mulut.
Hipofisis anterior juga disebut dengan adenohipofisis

LOBUS PADA KELENJAR


HIPOFISE
HYPOFISIS

Macam-macam fungsi hormon


yang dihasilkan kelenjar hipofisis
Anterior

sel

Somatotropik

Hormon yang dihasilkan

Hormon Somatotropin
(STH), Hormon
pertumbuhan (Growth
Hormone / GH)

Fungsi

merangsang sintesis protein dan


metabolisme lemak, serta
merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot.
kekurangan hormon ini pada anakanak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi
pada saat dewasa, akan
menyebabkan pertumbuhan tidak
seimbang pada tulang jari tangan,
kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.

Tirotropik

Hormon tirotropin atau Thyroid


Stimulating Hormone (
TSH)

Kortikortropik

Adrenocorticotropic hormone
(ACTH)

Laktotropik
mamotropik IGF,
faktor
pertumbuhan
seperti insulin

Prolaktin (PRL) atau Lactogenic


hormone (LTH)

Mengontrol pertumbuhan dan


perkembangan kelenjar
gondok atau tiroid serta
merangsang sekresi tiroksin.
Mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit
ginjal dan merangsang
kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan
untuk metabolisme
karbohidrat).
Membantu kelahiran dan
memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu.

Gonadotropik

hormon

Follicle

Merangsang pematangan

Gonadotropik

Hormon
gonadotropin
pada wanita

Folikel
Stimulating
Hormone (FSH

Luteinizing
Hormone (LH)
Hormone
gonadotropin
pada pria

FSH

Merangsang
pematangan folikel
dalam ovarium dan
menghasilkan es
Trogen
Mempengaruhi
pematangan folikel
dalam ovarium dan
menghasilkan
progestron.
Merangsang terjadinya
spermatogenesis
(proses pematangan
sperma).

Interstitial Cell
Stimulating
Hormone (ICSH)

Merangsang sel-sel
interstitial testis untuk
memproduksi
testosteron dan
androgen.

Tabel jenis hormon serta fungsi hipofisis pars media

Hormon

fungsi

MSH (Melanosit
Stimulating Hormon)

Mempengaruhi warna
kulit individu, dengan
cara menyebarkan butir
melanin, apabila
hormon ini banyak
dihasilkan maka
menyebabkan kulit
menjadi hitam

Tabel jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior

hormon

fungsi

Oksitosin

Menstimulasi kontraksi
otot polos pada rahim
wanita selama proses
melahirkan

Hormon ADH

Menurunkan volume urine


dan meningkatkan tekanan
darah dengan cara
menyempitkan pembuluh
darah.

Kekurangan dan kelebihanHipofisis lobus posterior


Jenis Hormon

Kekurangan

Kelebihan

Oksitosin

Tidak akan bisa

Mengurangi

merangsang ASI

ekstensibilitas

untuk keluar

dan elastisitas
pada otot

Hormon ADH

Menyebabkan

Ginjal

penyakit diabetis

menghasilkan

insipidus

banyak urine
melebihi normal

Kekurangan Dan Kelebihan


kelebihan
Kekurangan

Jenis hormon

Hormon
Somatotropin (STH)

Dapat terjadi kelainan


dwarfisme (cebol)

Gigantisme (pada anak)


Akromegali (pada orang dewasa)

Hormon tirotropin

Hormon tirotropin

Penumpukan iodium di kelenjar


tiroid

Adrenocorticotropic
hormone (ACTH)

Kekurangan ACTH bisa

Kelebihan ACTH menyebabkan


penyakit sindrom chusing

menyebabkan penyakit
addison

Prolaktin (PRL)

Perkembangan payudara
terhambat
Mengurangi produksi ASI

Produksi ASI siap fungsi terlalu


dini

Follicle Stimulating
Hormone (FSH)

Mempengaruhi pertumbuhan
folikel pada ovarium,
mempengaruhi proses
spermatogenensis dalam
tubulus seminiferus dari
testis

Gangguan folikel, folikel tidak


berkembang sehingga sel telur
tidak pernah matang untuk dibuahi

Luteinizing Hormone

Luruhnya dinding rahim dan


mengakibatkan menstruasi

Menyebabkan kuatnya dinding


rahim dan mengakibatkan telatnya
menstruasi

Mekanisme Kerja Hormon


Hipofisis Lobus Anterior
Kelenjar hipofisis anterior terbagi
menjadi 2 yaitu 1.hormon tropik dan
2. hormon non tropik

Hipofisis Lobus Posterior


Sintesa dan sekresi hormon hipofisis dikontrol
oleh hipotalamus, kemudian hormon hipofisis
mengatur sintesa dan sekresi hormon pada organ
target, sebaliknya hormon yang disekresi organ
target mengatur juga sekresi hipotalamus
dan/hipofisis.
Hubungan antara hipofisis dengan jaringan
perifer (organ terget) adalah feedback
mechanisme atau mekanisme umpan balik juga
antara hipofisis dengan hipotalamus.

Hormon gen dalam sel mediator


intraseluler (CyclicAdenosine
Monophophate/cAMP)
Berikatan
dengan membrane sel
Aktivasigengen dalamsel
Reaksi dan Proses

Proses pembentukkan kerja hormon kelenjar


hipofise
Hipofisis Lobus Anterior
1.Somatotropik hormon ( growth hormone)
Hormon pertumbuhan ini dikendalikan oleh
sistem saraf pusat. Stres, gerak badan, suhu
dingin, anastesi, pembedahan, dan perdarahan
akan meningkatkan sekresi growth hormone
2.

2. Hormon tirotropik (thyroid stimulating


hormone / TSH)
Hormon tirotropik (TSH) mengendalikan
kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
Sel-selnya besar berbentuk polyhedral dan
mengandung granula kecil yang berdiameter 50-100
nm. Hormon-hormon dari kelenjar tiroid
menyebabkan menurunnya jumlah sel-sel tirotropik
yang merupakan reseptor terhadap thyroid releasing
factor(TRF) yang menyebabkan menurunnya sekresi
hormon TSH.

3. Hormon adrenokortikotropik ( ACTH)

Mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan


kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
Selnya mengandung secretory granules berdiameter 375550 nm, sel ini menyintesis hormon ACTH dan
betalipoprotein, diproduksi dan disimpan dalam sel
basofil hipofisis anterior, dan mempunyai efek terhadap
suprarenal dan ekstra adrenal.

4. Hormon gonadotropin
Folicle stimulating hormone (FSH)
Sel-selnya berbentuk angular terdapat diseluruh
hipofisis, mengandung sekretori granula diameter
275-375.
Luteinizing hormone (LH)
Mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron
dalam ovarium, memengaruhi luteinisasi pada
wanita.

5. Prolaktin atau luteotropic hormone (LTH)


Prolaktin dihasilkan oleh sel-sel laktotrof di
hipofisis di bagian depan dengan bantuan hormon
lain. Akibat pengaruh hormon estrogen, kadar
prolaktin pada perempuan akan meningkat lebih
tinggi sesudah menjadi perempuan dewasa
( pubertas).
6. Melanocyte stimulating hormone ( MSH)
MSH dihasilkan oleh hipofisis pars intermedius
dan didapati pada manusia dalam fase kehidupan
fetus.

patologi

Berkurangnya pengaruh hormon dapat disebabkan oleh


gangguan sintesis dan penyimpanan hormon. Penyebab
lain adalah gangguan transport di dalam sel yang
mensintesis atau gangguan pelepasan. Defisiensi hormon
dapat juga terjadi jikelenjar hormon tidak cukup
dirangsang untuk memenuhi kebutuhan tubuh, atau jika sel
penghasil hormon tidak cukup sensitive dalam bereaksi
terhadap rangsangan, atau jika sel panghasil hormon
jumlahnya tidak cukup (hipoplasia, aplasia).
Penyebab meningkatnya pengaruh hormon meliputi, yang
pertama peningkatan pelepasan hormon. Hal ini dapat
disebabkan oleh pengaruh rangsangan tunggal yang
berlebihan. Peningkatan sensitivitas, atau terlau banyak
jumlah sel penghasil hormon (hyperplasia, adenoma).

wassalammualaikum

Anda mungkin juga menyukai