Anda di halaman 1dari 3

Social Act FEUI 2014

Aemir Zahran Agussalam 1406641003


Dari tanggal 25 September 2014 sampai tanggal 28 September 2014, saya
bersama angkatan 2014 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengikuti rangkaian
kegiatan Social Act FEUI 2014 di sebuah desa di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Acara
ini merupakan suatu acara yang dijalankan sebagai salah satu bagian dari rangkaian
POMB FEUI. Selama acara Social Act ini, angkatan FEUI 2014 dibagi menjadi lima
kluster atau daerah-daerah di desa tersebut yang dibagi berdasarkan kelompok OPK,
karena angkatan kami berjumlah sangat banyak dan satu daerah saja di desa tersebut
tidaklah cukup untuk menampung kami semua. Saya adalah anggota kelompok 17,
Mikro, yang berada di kluster 5. Sebagai satu kelompok, kita menjalani semua
rangkaian acara Social Act bersama-sama. Selama empat hari berturut-turut, 17 Mikro
secara bersama-sama merasakan kehidupan masyarakat sekitar Pelabuhan Ratu.
Pada hari pertama Social Act, kita pertama-tama berkumpul di FEUI untuk siap
berangkat ke Pelabuhan Ratu. Kita semua bersama-sama menuju ke Pelabuhan Ratu
menggunakan bis yang tidak ber-AC. Masing-masing bis ini berisi 3 kelompok yang
sudah ditentukan sejak Orientasi Pengenalan Kampus. Dalam perjalanan tersebut
yang kurang lebih 5 jam lamanya, kami semua melakukan berbagai kegiatan bersama
seperti menyanyi bersama, bermain-main, dan tidur juga pastinya. Sebagai satu
kelompok, kita menjadi semakin dekat dan semakin kompak, dan tentu saja kita juga
semakin mengenal dan familiar dengan kelompok-kelompok lain. Kami menjadi
semakin semangat menjalani kegiatan Social Act ini karena bersama dengan teman-
teman kita. Ketika sudah sampai di Pelabuhan Ratu, masing-masing kelompok
kemudian dibagi menjadi 3-4 kelompok rumah yang lebih kecil, dan masing-masing
rumah berisi kurang lebih 4-6 anggota kelompok masing-masing. Saya berada di satu
rumah bersama dengan Kak Gregy, Bram, Cahaya, Dika, dan Reiza. Kami berenam
tinggal di sebuah rumah sederhana milik Bapak Hassan dan Ibu Winda. Sisa dari
kelompok 17 Mikro kebetulan mendapatkan rumah yang lumayan berdekatan
sehingga dapat melakukan kegiatan di waktu luang bersama-sama. Pada hari pertama
ini, kami hanya mengobrol-mengobrol bersama dengan pemilik rumah dan
beristirahat saja, untuk mempersiapkan diri untuk acara di esok harinya.
Pada hari kedua Social Act 2014, kelompok 17 Mikro melakukan dua kegiatan
yaitu mendengarkan sebuah Talk Show dan mengikuti lomba masak. Dari kegiatan
lomba memasak ini saya menjadi lebih mengenal masyarakat yang ada di sekitar desa
ini, karena dalam kegiatan ini kita menjalani lomba masak bersama dengan ibu-ibu
yang berada di desa ini. Dalam lomba memasak, terdapat 3 kelompok OPK, lalu 3
kelompok ini lalu dipisah lagi menjadi 3 kelompok yang berbeda, dan masing-masing
kelompok memasak bersama dengan 2 orang ibu-ibu. Masing-masing kelompok harus
menghidangkan sebuah sajian yang hanya terdiri atas bahan tempe, telor, tepung, dan
sayuran. Pada akhirnya, kelompok saya tidak berhasil menjadi juara. Pada sore
harinya, saya bersama 17 Mikro bersama-sama ke pantai untuk bermain-main di
pantai dan air dan ingin melihat sunset. Akan tetapi sayang sekali, pada hari itu
berawan, sehingga sunset tidak bisa dilihat.
Pada hari ketiga Social Act 2014, 17 Mikro akan melakukan rangkaian acara
fisik, yaitu membangun fasilitas MCK. Tempat pembangunan ini berada di dalam
kota, sehingga kita harus menggunakan angkot untuk menuju kesana. Setelah sampai
di tempat pembangunan, ternyata barang-barang yang akan digunakan untuk
membangun (kayu, semen, batu bata) masih belum datang di tempat, sehingga kita
semua bisa makan bersama dahulu. Setelah selesai makan, kita kembali ke area
pembangunan, dan langsung memulai kegiatan membangun MCK. Dari
melaksanakan kegiatan ini, terasa sekali betapa sulitnya bekerja fisik seperti ini,
apalagi dibawah teriknya matahari siang. Mengangkat-angkat ember penuh semen,
mengaduk semen, dan menata batu bata menjadi kegiatan yang sangat melelahkan.
Sangat tidak terbayangkan seberapa kerasnya kerja bapak-bapak yang bekerja
konstruksi. Saya belajar untuk lebih menghargai kerja keras orang lain karena
pekerjaan ini sangatlah sulit. Setelah selesai dengan acara fisik, setelah makan siang
kami masih ada rangkaian kegiatan non-fisik. Kami sekelompok berjalan menuju
sebuah SD. Di SD ini kami akan mengajarkan anak-anak kelas 1-3 SD untuk
membuat sebuah hiasan ikan-ikanan dari bahan daur ulang. Disini kami belajar
untuk menjadi sebuah contoh untuk para siswa-siswi SD dengan cara membuat
hiasan-hiasan ini. Setelah kegiatan ini, 17 Mikro untuk terakhir kalinya menuju ke
pantai untuk bermain-main bersama di sore hari yang indah itu.
Pada hari keempat dan terakhir, masa-masa terkahir di Pelabuhan Ratu bersama-
sama dinikmati bersama di pantai pada hari terakhir. Kami bermain berbagai
permainan pesta rakyat yang sangat seru. Kesenangan dan kebahagiaan terlihat dari
muka para mahasiswa FEUI 2014.
Social Act 2014 merupakan suatu kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan.
Dari acara tersebut saya belajar berbagai macam hal seperti persahabatan, bersyukur,
dan kepedulian. Saya belajar bahwa apa yang sudah kita miliki harus kita syukuri
karena tidak semua orang dapat mengalami hal yang sama, banyak sekali orang-orang
yang tidak seberuntung kita. Saya juga belajar mengenai solidaritas. Solidaritas dan
rasa kekeluargaan kelompok 17 Mikro menjadi sangat kuat karena Social Act ini.
Selain itu, saya juga belajar untuk menghargai waktu. Waktu yang dinikmati bersama
mungkin hanya bersifat sementara, maka kita harus gunakan waktu sebaik-baiknya,
akan tetapi, kenangan dan keindahan yang dialami bersama-sama di Social Act ini
akan tetap berada di kenangan untuk selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai