Anda di halaman 1dari 12

I.

Tujuan
1. Mengetahui dan memahami prinsip penetapan kadar dengan metode titrasi
asam basa
2. Mengetahui dan memahami penerapan metode titrasi asam basa da;am bidang
farmasi
3. Mampu menetapkan kadar suatu senyawa obat yang bersifat asam berdasarkan
metode titrasi asam basa
I. Dasar Teori
1. Titrasi Asam Basa
Salah satu ara dalam penentuan kadar larutan asam basa adalah dengan melalui proses
titrasi asidi!alkalimetri. "ara ini ukup menguntungkan karena pelaksanaannya mudah dan
epat# ketelitian dan ketepatannya $uga ukup tinggi.
Titrasi asidi!alkalimetri dibagi men$adi dua bagian besar yaitu asidimetri dan alkalimetri.
Asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan standar asam untuk menentukan basa.
Asam!asam yang biasanya dipergunakan adalah %"l# asam uka# asam oksalat# asam borat.
Sedangkan alkalimetri merupakan kebalikan dari asidimetri yaitu titrasi yang menggunakan
larutan standar basa untuk menentukan asam.
Selain dalam air#reaksi asam basa $uga dapat berlangsung dalam pelarut non air.
Sebenarnya pemeriksaan ini agak baru dalam pemeriksaan kimia# tetapi untuk pemakaiannya
kini digunakan untuk senyawa organik maupun anorganik#sesungguhnya dalam titrasi bebas
air ini $uga berlangsung reaksi netralisasi.
&alaupun ara ini terhitung baru namun para analis telah merasakan betapa ara ini
memiliki beberapa keuntungan diantaranya untuk senyawa yang tidak dapat larut dalam
air#dapat larut dalam air# dapat larut dalam pereaksi yang mudah didapat dan dikenal.
Sehingga untuk menentukan kadarnya tidak kesulitan dalam menari pelarut yang lain untuk
melarutkannya. 'euntungan lain dengan pemakaian metode ini adalah karena dalam
perobaan digunakan pelarut non air seperti asam asetat glaial# pelarut ini memiliki kekuatan
asam basa yang sangat kuat.
(alam bidang farmasi# asidi!alkalimetri dapat digunakan untuk menentukan kadar suatu
obat dengan teliti karena dengan titrasi ini# penyimpangan titik eki)alen lebih keil sehingga
lebih mudah untuk mengetahui titik akhir titrasinya yang ditandai dengan suatu perubahan
warna# begitu pula dengan waktu yang digunakan seefisien mungkin.
Sebagian senyawa obat yang saat ini digunakan merupakan senyawa asam atau basa
lemah yang mempunyai tetapan keasaman *p'a+ atau kebasaan *p'b+ tertentu. ,ika nilai dari
p'a atau p'b dari senyawa obat tersebut ukup besar# maka senyawa tersebut dapat
ditentukan kadarnya dengan menggunakan metode asam!basa. Sedangkan untuk senyawa
obat yang mempunya nilai p'a atau p'b yang terlalu keil# penetapan kadarnya tidak dapat
dilakukan dengan metode titrasi asam basa. %al itu disebabkan karena titik akhir titrasinya
tidak dapat ditentukan dengan $elas. -ntuk senyawa seperti itu# penetapan kadarnya harus
dilakukan dengan metode seperti titrasi bebas air atau nitrimetri.
2. Aspirin
Aspirin atau asam asetilsalisilat *asetosal+ adalah se$enis obat turunan dari salisilat yang
sering digunakan sebagai senyawa analgesik *penahan rasa sakit atau nyeri minor+# antipiretik
*terhadap demam+# dan anti!inflamasi *peradangan+. Aspirin $uga memiliki efek antikoagulan
dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk menegah serangan
$antung. 'epopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1.1/ ketika ter$adi
pandemik flu di berbagai wilayah dunia.
Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat diprakarsai oleh %ipporates yang
menggunakan ekstrak tumbuhan willow untuk menyembuhkan berbagai penyakit. 'emudian
senyawa ini dikembangkan oleh perusahaan Bayer men$adi senyawa asam asetilsalisilat yang
dikenal saat ini.
Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet. Sebelumnya# obat
diperdagangkan dalam bentuk bubuk *puyer+. (alam menyambut 0iala (unia 121A 2334 di
,erman# replika tablet aspirin raksasa dipa$ang di Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka
(eutshland# 5and der 2deen.
Aspirin yang merupakan senyawa alami dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat ini
telah ada se$ak awal mula peradaban manusia. (i mulai pada peradaban Mesir kuno# bangsa
tersebut telah menggunakan suatu senyawa yang berasal dari daun willow untuk menekan
rasa sakit. 0ada era yang sama# bangsa Sumeria $uga telah menggunakan senyawa yang
serupa untuk mengatasi berbagai $enis penyakit. %al ini teratat dalam ukiran!ukiran pada
bebatuan di daerah tersebut. Barulah pada tahun 633 SM# filsafat %ipporates
menggunakannya sebagai tanaman obat yang kemudian segera tersebar luas
Asetosal disintesis pertama kali oleh (r 1eli7 %offmann tahun 1/.8 sudah dalam bentuk
stabil dan murni di laboratorium Farbentabrik Freidrich Bayer di kota 9lberfeld# ,erman.
(an akhirnya asetosal diproduksi seara massal oleh Bayer yang terkenal dengan
brandname!nya adalah aspirin hingga hari ini. :ama tersebut diperoleh dari singkatan ;a
untuk asetil dan ;spir untuk nama famili tanaman Spirea yang mengandung senyawa
turunan asam salisilat *Anonim# 233/; "larke# 233<; Matias et al.# 2336+.
Metabolit utama dari asetosal adalah asam salisilat yang dihasilkan dari proses hidrolisis
asetosal dan metabolit ini dapat ditetapkan kadarnya seara tidak langsung dengan melihat
hasil kualitatifnya. 0enetapan kadar asetosal dalam sediaan obat sangatlah penting untuk u$i
kualitas produk sebelum# selama proses produksi dan=atau setelah men$adi produk akhir# serta
selama produk tersebut berada di pasaran sebelum digunakan oleh konsumen. Tak lupa $uga
penting untuk mengetahui kadar metabolit asetosal dalam serum darah untuk mengatur dosis
terapi *Matias et al.# 2336#>ainsford# 2336+.
Metode penetapan kadar asetosal telah banyak dikembangkan# diantaranya titrasi asam
basa# spektrofotometri sinar ultra)iolet dan tampak yang memanfaatkan reaksi Trinder yang
didasari atas reaksi hidrolisis asetosal yang tahap berikutnya dalam prosedurnya tersebut akan
menghasilkan senyawa yang berwarna ungu!biru kuat yang terbentuk antara asam salisilat
dan besi*222+. Beberapa penelitian $uga telah mengembangkan metode otomatisasi metode
spektrofotometri sinar tampak dengan menggunakan metode flow injection analysis pada
tahap hidrolisisnya *Matias et al.#2336; >ainsford# 2336+.
Asam asetilsalisilat mempunyai nama sinonim asetosal# asam salisilat asetat dan yang
paling terkenal adalah aspirin *brandname product dari Bayer+. Serbuk asam asetilsalisilat
dari tidak berwarna atau kristal putih atau serbuk atau granul kristal yang berwarna putih.
Asam asetilsalisilat stabil dalam udara kering tapi terdegradasi perlahan $ika terkena uap air
men$adi asam asetat dan asam salisilat. :ilai titik lebur dari asam asetilsalisilat adalah 13<o".
Asam asetilsalisilat larut dalam air *1?333+# etanol *1?<+# kloroform *1?18+ dan eter *1?13!1<+#
larut dalam larutan asetat dan sitrat dan dengan adanya senyawa yang terdekomposisi# asam
asetilsalisilat larut dalam larutan hidroksida dan karbonat *"larke# 233<+.
O
H
COOH
O

CH3 C

O

O
C
CH
3
H2SO
4
CH3
O
C

O
COOH
CH3
O
C

O
COOH
CH3
O
C

O
COON
a
CH3
O
C

O
COON
a
Na O
COON
a
Aspirin merupakan senyawa bersifat asam yang dapat disintetis dari asam salisilat yang
diisolasikan dengan asetil klorida atau anhidrida asam asetat yang persamaan reaksi
kimianya
@ @
'onsentrasi aspirin dapat ditentukan dengan melakukan titrasi dengan larutan :aA% 3#1
M. (alam reaksi netralisasi ini# gugusan ! gugusan karbonil mengalami reaksi dalam
persamaan reaksi kima sebagai berikut?
@ @
Titik akhir titrasi ditandai oleh ter$adinya perubahan warna larutan# dengan indikator
fenol merah yang konstan selama satu menit. 'adar titran :aA% yang berlebih
mengakibatkan ter$adi reaksi sebagai berikut?

@ @
I. Alat dan Bahan
Alat ?
Mortir dan Alu
'ertas Timbang
Spatula
5abu 9rlenmeyer 133= 2<3 m5 *6 buah+
Belas 'imia
Belas -kur
Buret
0ipet Tetes
Bahan ?
'alium biftalat
Tablet Aspirin
2ndikator 1enolftalein
2ndikator 1enol Merah
5arutan :aA% 3#1 :
Air bebas karbondioksida
ACuadest
Aseton
CH3COOH
NaOH H2O
NaOH
CH3COOH
Menghaluskan tablet
aspirin
Menimbang 3.< gram aspirin yang telah
dihaluskan dan memasukannya ke dalam
erlenmeyer
Menambahkan 33 m5
aseton
Melarutkan dan
mengaduknya diatas
penangas air
Menambahkan 13 tetes
indikator 1enol merah
Menimbang < gram kalium
biftalat
Melarutkan dalam 8< m5
air bebas "A
2
Menambahkan 13 tetes
indikator
Menitrasi dengan larutan :aA% 3#1 :
* sampai timbul warna merah $ambu+
0enangas Air
Timbangan
A)en
II. Cara Kerja
Pembakuan NaOH
Menentukan kadar sampel
III. Data Penamatan dan Perhitunan
Pembakuan NaOH
Perlakuan Penamatan
0enambahan < m5 air bebas "A2 0adatan kalium biftalat tidak larut
Titrasi dengan :aA% 0adatan larut# setelah menapai titik akhir
larutan berwarna merah $ambu
I II
Berat 'alium Biftalat 3.1<18 gram 3.1<34
Dolume 0elarut 8< m5 8< m5
Dolume Titran 4..3 m5 4..3 m5
0embakuan 2 0embakuan 22
M'alium Biftalat E
g r
M r
x
1000
v p
E
0.1517
204,2
x
1000
75
E 3.33.. M
M:aA% E
M K al i u m Bi f t al at x V p el ar ut
V t i t r an
E
0.0099 x 75
6.90
E 3.1384 M
M'alium Biftalat E
g r
M r
x
1000
v p
E
0.1506
204,2
x
1000
75
E 3.33./ M
M:aA% E
M K al i u m Bi f t al at x V p el arut
V t i t r an
E
0.0098 x 75
6.90
E 3.134< M
'onsentrasi :aA%
M:aA% E
M 1 + M 2
2
E
0.1076+0.1065
2
E
0.2141
2
E !."!#! M
Penentuan Kadar Asam asetil salisilat
Perlakuan Penamatan
0enumbukan Asam asetil salisilat
0enambahan 33 m5 aseton dan pengadukan Asam asetil salisilat larut dalam aseton
0enambahan 13 tetes indiator fenol merah 5arutan men$adi warna kuning
Titrasi dengan :aA% 5arutan berwarna merah muda saat menapai
titik akhir titrasinya dan padatan tetap tidak
larut
2 22
Berat tablet Asam asetil salisilat 3.<843 3.<8<2
Berat Asam asetil salisilat 3.<334 gram 3.<334 gram
Dolume 0elarut 33 m5 33 m5
Dolume Titran 21./3 m5 21.43 m5
Kadar Asam $alisilat I
1.3 ml :aA% 3.1 : setara dengan ..33/ mg ".%/A6
21./3 ml :aA% 3.1383 : setara dengan F mg ".%/A6
F mg E
21.80 x 0.1070 x 9,008
1 x 0,1
E 213.1234 mg
K a dar ! . a! et i l !al i !i l at dl m t a"l et
Be r at t a"l et !. a !et i l ! al i !i l at
=
K a dar ! . a! et i l !al i ! i l at d l m ! am pel
Ber at #am pe l
$
576.0
=
210.1206
500.6
$=
576.0 x 210.1206
500.6
$=241.7688 mg
'adar Asam Salisilat E
K a dar ! . a! et i l !al i ! i l at d al am t a"l et
Be r at t a"l et !. a!e t i l ! al i !i l at
x 100%
E
241.7688
576.0
x 100%
E %".&# '
Kadar Asam $alisilat II
1.3 ml :aA% 3.1 : setara dengan ..33/ mg ".%/A6
21.43 ml :aA% 3.1383 : setara dengan F mg ".%/A6
F mg E
21.60 x 0.1070 x 9.008
1 x 0.1
E 23/.1.2/ mg
K a dar ! . a! et i l ! al i !i l at d al am t a"l et
Be r at t a"l et ! . a ! et i l ! al i ! i l at
=
K adar !. a! et i l !al i ! i l at d al am ! am pel
Ber at # am pel
$
575.2
=
208.1928
500.6
$=
575.2 x 208.1928
500.6
$= 2&9.2179mg
'adar Asam Salisilat E
K a dar ! . a! et i l !al i ! i l at d al am t a"l et
Be r at t a"l et !. a!e t i l ! al i !i l at
x 100%
E
2&9.2179
575.2
x 100%
E %".() '
I*. Pembahasan
(alam perobaan kali ini bertu$uan untuk menetukan kadar aspirin dalam senyawa
obat. Senyawa obat yang digunakan dalam perobaan ini adalah tablet aspirin <33 mg.
Metode yang digunakan dalam menentukan kadar aspirin dalam senyawa obat ini adalah
titrasi asam basa. (imana senyawa obat yang mengandung aspirin yang bersifat asam dititrasi
dengan se$umlah :aA% dengan konsentrasi 3.1 :.
Sebelum melakukan penentuan kadar aspirin dalam senyawa obat# :aA% 3.1 : harus
distandarisasi terlebih dahulu. Senyawa yang digunakan untuk standarisasi :aA% 3.1 :
dalam praktikum ini adalah 'alium biftalat dengan massa sebesar 3.1<18 dan 3#.<34 gram.
2ndikator yang digunakan pada standarisasi :aA% dengan menggunakan 'alium biftalat
adalah indikator fenolftalein dimana titrasi menapat titik akhir ketika timbul warna merah
$ambu. (ari hasil titrasi sebanyak dua kali diketahui )olume :aA% yang digunakan adalah
sebesar 4#.3 m5 sehingga konsentrasi :aA% yang sebenarnya adalah sebesar 3.1383 M
Setelah dilakukan standarisasi# tahap selan$utnya adalah menentukan kadar aspirin yang
terdapat dalam senyawa obat aspirin. 0elarut yang digunakan untuk senyawa obat ini adalah
CH3
O
C

O
COON
a
CH3
O
C

O
COOH
ONa
CH3
O
C

O
CH3
O
C

O
COOH
aseton. (igunakannya pelarut organik aseton adalah karena aseton bersifat polar sehingga
dapat saling melarutkan dengan aspirin yang bersifat polar $uga. 0emilihan pelarut organik
dan bukan air ini adalah disebabkan apalagi aspirin dilarutkan ke dalam air# aspirin akan
terurai men$adi asam asetat dan asam salisilat sehingga mengakibatkan aspirin men$adi stabil.
Tahap selan$utnya adalah memanaskan aspirin yang telah dilarutkan dalam aseton
dengan menggunakan penangas air. Tu$uan dari pemanasan ini adalah agar ikatan "AA%
pada struktur bangun aspirin terputus men$adi "AA
!
dan %
@
. Selain memutuskan ikatan#
pemanasan ini $uga memperepat reaksi antara aspirin dengan aseton.
Setelah pemanasan# sampel ditetesi dengan indikator fenol merah. 0engunaan fenol
merah sebagai indikator pada titrasi ini disebabkan karena fenol merah mempunyai range p%
yang sesuai dengan p% aspirin. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna dari
kuning men$adi merah $ambu. (ari hasil titrasi yang dilakukan sebanyak dua kali diketahui
)olume :aA% yang digunakan adalah sebesar 21./3 dan 21.43 m5 sehingga kadar aspirin
adalah sebesar 61..8 G dan 61.</ G
%asil ini menun$ukan bahwa selain aspirin tablet mengandung unsur lain yang
mungkin merupakan buffer. 1ungsi dari buffer ini adalah untuk mengurangi efek samping
dari aspirin# dimana aspirin dapat mengakibatkan pendarahan pada lapisan perut untuk 2bu
hamil.
Berikut adalah reaksi yang ter$adi selama titrasi berlangsung ?
+ NaOH
+ NaOH
+ H2O
+ COOH
*. Kesimpulan
1. (ari hasil pembakuan diketahui konsentrasi :aA% yang sebenarnya
adalah 3.1383 M
2. Titik akhir titrasi aspirin adalah pada )olume :aA% sebanyak 21./3
dan 21.43 m5
3. (ari hasil analisa diketahui kadar aspirin dalam tablet adalah sebesar
61..8 G dan 61.</ G
I. Da+tar Pustaka
1. 'imia (asar 22# Tim. 2313. Buku Panduan Pratikum Kimia Dasar II. Surakarta?
1M20A -:S
2. Bis)old# wilson . 1./2. Kimia Farmasi dan Medicine r!anik "disi #III Ba!ian
II. Semarang 0ress.
3. "onnors# Amaidon# S)ela.1..8. Stabilitas 'imiawi Sed)afarmasi 9disi 22 ,ilid 2.
:ew Hork? ,ohn willey and sons.
6. 1amakope 2ndonesia 222# hal 63!66# 413
<. Bouw# 0. Seng dkk# ;Suara 1armasiI# D222#3# hal 83!8/

Anda mungkin juga menyukai