Anda di halaman 1dari 17

Biosparging untuk Remediasi Air

Tanah Tercemar Minyak Bumi


Bias Agatha Permata S 3312100010
Ragil Tri Setiawati
3312100022
Istifiarti Mandasari
3312100076

Studi Kasus
Tumpahan minyak akibat

kebocoran pipa di kawasan


sumur bor Tanjung Miring
Timur, Kabupaten Ogan Ilir
yang dikelola oleh PT Gold
Water, yang merupakan
Perusahaan Rekanan
Pertamina menyebabkan
pencemaran pada tanah
bahkan pada air tanah.

Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan hasil dekomposisi tumbuhan dan

hewan, berupa cairan kental berwarna hitam dan terdapat


dalam jebakan/cekungan kerak bumi.
Minyak bumi dapat dibedakan atas 3 kategori yaitu nalkana, sikloalkana, dan aromatik. Golongan lain yaitu olefin
merupakan hidrokarbon tidak jenuh, biasanya terdapat
pada produk minyak bumi yang dibuat dari proses
perengkahan (creaking).

(Edward dan Z. Tarigan, 1997)

Komponen Minyak Bumi


Menurut Muchtar (2001) minyak bumi merupakan
campuran yang komplek dari senyawaan kimia yang terdiri
dari unsur-unsur karbon ( C ), hidrogen (H), sulfur (S), oksigen
(O), nitrogen (N), dan logam (Cu,Fe, Ni, dan lain lain) atau
senyawaan kimia yang terdiri dari komponen hidrokarbon.
Campuran minyak bumi dikelompokkan sebagai berikut:
Senyawa hidrokarbon (senyawa yang terbentuk dari
karbon dan hidrogen)
Senyawa non-hidrokarbon
Senyawa organometalik dan garam inorganik (senyawa
metalik)

Karakteristik Minyak Bumi


Sifat Fisik

Berat jenis Berkisar antara 0,84 0,89 gram/cm3


Viskositas Semakin kecil berat jenis minyak, semakin besar
temperatur dan tekanan semakin kecil viskositasnya.
Titik nyala Semakin ringan berat jenis, titik nyala semakin tinggi .
Titik didih Semakin besar berat jenis, titik didih semakin tinggi.
Warna minyak berberat jenis besar berwarna hijau kehitaman,
sedang yang berat jenis ringan berwarna coklat kehitaman.
Nilai kalori Antara 11.700- 11.750 kal/ gram untuk minyak BJ= 0,75
dan antara 10000- 10.500 kal/ gram untuk minyak BJ= 0,9- 0,95.

Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berada di dalam tanah

(underground).
Air tanah terletak di dalam pori-pori tanah, sehingga
sering disebut sebagai aliran dalam media berpori (porous
media).
Sebagian air tanah terletak di dalam celah atau retakan
batuan dan mengalir melalui saluran semacam pipa
(conduit).
Air tanah ini terletak dalam lapisan tanah yang disebut
aquifer dan media porous yang dangkal (sekitar 450 m di
bawah permukaan tanah).
(Mardyanto, 2010)

Dampak Hidrokarbon dalam Air Tanah


Pencemaran minyak bumi pada tanah merupakan

ancaman yang serius bagi kesehatan manusia. Minyak


bumi yang mencemari tanah dapat mencapai lokasi air
tanah, danau, atau sumber air yang menyediakan air
bagi kebutuhan domestik maupun industri sehingga
menjadi masalah serius bagi daerah yang mengandalkan
air tanah sebagai sumber utama kebutuhan air bersih
atau air minum dan kegiatan pertanian.
Pencemaran minyak bumi, meskipun dengan konsentrasi
hidrokarbon yang sangat rendah sangat mempengaruhi
bau dan rasa air tanah
(Atlas dan Bartha, 1997).

Upaya Remediasi
Remediasi paling utama dalam pencemaran air tanah oleh

minyak bumi adalah dengan menghentikan atau mencegah


masuknya sumber pencemar ke dalam air tanah.
Pada kasus tumpahan minyak akibat kebocoran pipa di
kawasan sumur bor Tanjung Miring Timur tersebut, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan
aktivitas pengeboran sehingga tidak akan menambah
jumlah minyak bumi yang mencemari air tanah.
Selanjutnya dapat dilakukan upaya-upaya remediasi dengan
berbagai metode, di antaranya adalah dengan metode
bioremediasi dan biosparging.

Pengertian Bioremediasi
Bioremediasi merupakan tindakan campur tangan

manusia untuk memperbaiki atau mengembalikan


lingkungan kepada keadaan semula dengan bantuan agen
biologi, sehingga diharapkan lingkungan akan kembali
seperti sebelum adanya pencemaran atau masuknya zat
kontaminan ke lingkungan, salah satu teknik bioremediasi
yang sering digunakan pada bahan bakar fosil hidrokarbon
adalah Biosparging (Coffey, 2003)

Biosparging
Biosparging adalah teknologi remediasi in-situ yang

digunakan untuk meremediasi kontaminan organik yang


terlarut dalam air tanah melalui penggunaan
mikroorganisme yang terdapat dalam air tanah yang
sebelumnya telah tinggal dan hidup disana untuk
mendegradasi atau menguraikan kontaminan menjadi CO2,
air dan hasil lainnya.
Udara diinjeksikan ke bawah permukaan tanah untuk
menstimulasi proses degradasi kontaminan oleh mikroba di
dalam air tanah.
Biosparging saat ini sedang digunakan secara luas sebagai
upaya untuk mengurangi konsentrasi petroleum
hidrokarbon dalam air tanah. (Coffey, 2003)

Biosparging paling sering digunakan pada lokasi dengan produk


proteleum dengan berat yang sedang (contoh: solar, aftur); produk
proteleum ringan (bensin) cenderung mudah diuapkan dan akan
dihilangkan dengan segera menggunakan udara sparging. produk
yang lebih berat (contoh: minyak pelumas) umumnya memakan
waktu yang lebih panjang untuk terdegradasi daripada produk
yang lebih ringan, tetapi biosparging masih bisa digunakan pada
lokasi ini
Biosparging paling sering digunakan pada lokasi dengan pencemar
berupa produk minyak dengan berat yang sedang (solar, aftur),
dan produk minyak ringan (bensin), karena cenderung mudah
diuapkan dan akan segera dihilangkan dengan air sparging.
Sedangkan produk minyak yang lebih berat (minyak pelumas)
umumnya memakan waktu yang lebih panjang untuk terdegradasi
daripada produk yang lebih ringan, tetapi biosparging masih bisa
digunakan (hasil editan nih, how?)

Keuntungan & Kerugian dari Teknik Biosparging


No.

Keuntungan

Kerugian

1.

Mudah untuk dioperasikan

Hanya dilakukan di lingkungan yang cocok

2.

Meningkatkan keefektifan dari airsparging untuk


area yang lebih luas dalam meremediasi
petroleum hydrocarbons

Beberapa interaksi antara proses reaksi


kimia kompleks, fisik, dan biologis tidak
diketahui dengan pasti

3.

Waktu remediasi relatif pendek (6 bulan 2 tahun) Kurangnya data pendukung dari lapangan
dan laboratorium

4.

Harganya terjangkau

5.

Rendahnya tingkat injeksi udara, meminimisasi


potensi timbulnya uap yang berlebih

6.

Tidak memerlukan adanya pemindahan,


perlakuan lebih, penyimpanan, atau discharge
pada air tanah

7.

Meminimalisasi timbulnya kerusakan di tempat.

Berpotensi terjadinya perpindahan unsurunsur pokok yang ada

Biosparging sebaiknya tidak digunakan apabila terdapat kondisi


sebagai berikut:
Terdapat produk bebas. Biosparging dapat menyebabkan
penumpukan air tanah yang dapat menyebabkan produk
bebas berpindah dan kontaminasi menyebar.
Basement, saluran, atau ruangan di bawah tanah lainnya
berlokasi di dekat daerah pencemaran. Potensi bahaya karena
terjadi akumulasi konsentrasi konstituen di ruang bawah
tanah kecuali digunakan vapor extraction system untuk
mengontrol perpindahan uap.
Air tanah yang terkontaminasi berlokasi pada confined
aquifer. Biosparging tidak dapat digunakan karena udara yang
dialirkan ke dalam aquifer akan terjebak oleh lapisan jenuh
sehingga tidak dapat dilepaskan pada zona tidak jenuh.

Keefektifan Biosparging tergantung


dari 2 Faktor Utama :
1.

2.

Permeabilitas Tanah, menentukan besarnya


oksigen yang dapat disuplai pada
mikroorganisme untuk mendegradasi
hydrocarbon dalam tanah.
Biodegradabilitas dari konstituenitas bahan
bakar, menentukan tingkat terdegradasinya
bahan bakar tersebut oleh mikroorganisme

TERIMIKICIW

Anda mungkin juga menyukai