Anda di halaman 1dari 11

J . K i m . ,N o . 2 ,T h .

l l l
Januari 2004

JUKNAH, KIMIA
rssN 1412-8691

FIssil Penelitian lfimia,


Teori dun Penerupuwxya

,'

,.rL
,i,
r]
1t: ,

,i'

' !7j:
+ :.
: {r'It:
,l'i-.!t.

';F..{l
.i: (

"i.

ii,.

,it$
9..1.

:li
'1i
L :

:r

I)itcrlt illiiur olt:It :

Jurusan Pendidikan Kimla F.MIPA Uniuersitas Negerl Yogyakqrta


I

?
t

,l

JURNALKIMIA
Jurnal HasilPenelitianKimiadan Pembelajarannya
padabulanJanuaridanJuli(ISSN1412-8691)
Terbitduakalisetahun
berisitulisan
pembelajarannya.
ilmiahhasilpenelitian
kimiadan
KetuaPenyunting
Prof.Dr.NurfinaAznam,Apt.
AnggotaPenyunting
Dr.Endang
Widjajanti
L
RetnoArianingrum,
M.Si
Regina
Tutik,P.,M.Si
T oguGultomM.Si,
,
M .Pd
SitiSulastri,
M.S
A.K.Prodjosantoso,
Ph.D
E ndang
DwiSiswani,
M.T
Dr.Phil.HariSutrisno
Suwardi,
M.Si
Penyunting
Ahli
Prof.Dr.Sukardjo
(UNY)
Bambang
Ariwahjoedi,
Ph.D(lTB)
Supranto,
Ph.D(UGM)
(UGM)
Dr.DwiSiswanta
K.H.Sugiyarto,
Ph.D(UNY)
Dr.lndyahSulistyo
Arty(UNY)
Pelaksana
TataUsaha
Supono
dan Tata Usaha: Jurdik Kimia, FMIPAUniversitasNegeri
AlamatPenyunting
psw. 349.
Yogyakarta,KarangmalangYogyakarta55281.Telepon (0274)586168
(tidak
nomor
setahun
100.000,00
2
Rp.
termasuk
ongkos
kirim).
Uang
,Langganan
dapatdikirimdenganweselkepadaRetnoArianingrum,
M.Sike alamat
,larlgganan
TataUsaha.
Jurnal Kimia diterbitkancleh JurusanPendidikanKimia, FMIPA, UniversitasNegeri
Yogyakarta.Penanggung Jawab : Kajurdik Kimia.: Suharto,M.Si, Pengarah :
Kaprodi Kimia : EndangDwi Siswani,M.T. , Kaprodi Dik Kim : Crys FajarP., M.Si.,.
Dekan : Sukirman,M.Pd, PembantuDekan | : Dr. Ariswan,Pembantu Dekan ll :
Drs.Sutiman,PembantuDekanlll: Suyoso,M.Si,Terbitpertamakalitahun2002.
Naskah yang dimuat dalam jurnal ini merupakan hasil penelitian kimia dan
pembelajarannya.
Penyuntingmenerimasumbangan tulisan yang belum pernah
diterbitkandalam mediacetak lain.Naskahditulismengikutipetunjukyang ada pada
s a m p ub
l e l a k a n gj u r n a li n i .

J. Kim., No.2, Th. |il, Januari 2004


Halaman67- 14 4

DAFTARISI
Karakterisasinya,
Suharto,HariSutrisnodan EndangDwi Siswani
( 6 7- 8 1 )

EndangDwi Siswani,HariSutrisno,Suhartodan SusilaKristianingrum


(82- 8e)

occidentale
L) PadaMinyakKacangTanah,ls Fatimah(90- 96)

Suwardi,Agus Salimdan Crys FajarPartana(97-104)

EndangWidjajantiLFXdan ReginaTutik (105-115)

ReaksiHidrogenolisis
n-Pentanol,
M. PranjotoUtomo(116-122)

Sargasum
Sp (AlgaCoklat)dariPantaiSelatanGunungKidulYogyakarta,
S r iA t u n( 1 2 3 -1 3 0 )
(1)-N-Ben
Sintesis
zil-1,1O-Fenantrolin
Klorida,RuslinHadanu, Retno
Dwisoelistyowati,
ChairilAnwar,Juminadan Mustafa(131-136)
Penentuan
KadarB-Sitosterol
Beberapa
MinyaknabatiMenggunakan
Kromatografi
Gas,SusilaKristianingrum,
Sri Handayanidan Endang
DwiSiswani(137-144)

Misel...(Endang,W.,dkk)
PenentuanKonsentrasi

105

PENENTUAN KONSENTRASI MISEL KRITIS LESITIN


SECARA TURBIDMETRI
Endong Widjajanti LFX dan Regina Tutik P.
Jurusan Penditlikan Kimia, FWPA, Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Penelitianini bertujuanuntukmempelajaripenentuan
konsentrasi
miselkitis lesitin
penelitian
turbidimetri.
Subjek
adalah
lesitin
kedelai
kualitas
teknis yang
secara
dengan
jenis
0,6362 g/n[-. Objek penelitiannyaadalah
mempunyai kemurnian 65% dan massa
konsentasimisel kritis lesitin.Turbiditasdispersilesitin dengan konsentrasidari I,55.!O'5'A
kamar,denganberbagai
hingga8,47.104o/o
@/v)dalammediumakuadesdiukurpadaternperatur
variasi temperatur penanasan,kecepatanpengadukandan derajat keasaman.Kenaikan
kamaryaitu 28oCke 30oC menyebabkan
kenaikankonsentrasi
misel
temperaftrrdari temperatur
yang
signifikan. Kenaikankecepatanpengadukandan derajadkeasamanpada
kritis lesitin
kenaikankonsentasimisel kritis lesitin.
tanperaturkamarmenyebabkan
miselkritis, turbidimetri
Kata kunci : lesitin,konsentrasi
Abstract
The aims of this researchis to study the determinationof the critical micelle
concentrationof lecithinby turbidimetry.Thissubjectof this vork is soybeanlecithinwith 65 %
purity and density0,6362g/m.And this objectis the critical micelleconcentrationof lecithin.
- 8,47.1Ut%(w/v)in vater was
1,55.1U5%
Turbidityof lecithindispersionwith concentration
mesured al room temperaturewith varioustemperatureheating, variousstining speedand
variousof the degreeof acidity.Theheatinglecithinat ternperature2fC to 3fC increasethe
critical micelle concentration.Al room temperaturelhe ntore of the stirring speedand the
degreeof acidity increased,lhe more value of the critical micelle concentrationof lecithin
increased.
Kqtwords: lecithin,crilical micelleconcentration,turbidimetry

PENDAHTiLUAN
Konsentrasi
saatmiselmulai termisel kritis
bentuk disebutkonsentrasi
(KMK) (Moechtar,
1989: 139;Jonsson,
et al., 1998: 35). Di bawahkonsentrasi
misel kritis biasanyasurfaktan dapat
bekerjadenganbaik,karenamiseldalam
molekulnyabelum terbentuk,sehingga
'dapat menjadi perantarauntuk mencampdr dua buah larutan yang sulit
Hal ini sangatpentinguntuk
bercampur.
menentukankonsentrasisaat suatu zat
dapat digunakansebagaisurfaktanatau
pengemulsiyang baik. Skemailustrasi
perubahansifat larutansaatkonsentrasi
misel kritis tercapaiditunjukkanpada

Gambar 1 (Hiemenzand Rajagopalan,


1997:361).
Menurut Rosen, konsentrasi
miselkritis ditentukandenganmengukur
sifat - sifat fisika sebagaifungsi konsentrasi(1989 : 111) sedangmenurut
(1997: 361),
Hiemenzdan Rajagopalan
konsentrasi
miselkritis dapatditentukan
melalui pengukuran
konduktivitas,konduktivitas ekivalen, tekanan osmosis,
dan turbiditas.Metode yang telah banyak digunakanuntuk menentukan
nilai
konsentrasimisel kritis adalahmetode
konduktometri.Metode ini telah digunakan oleh beberapa
orangpeneliti,seperti Amir Awaluddin (1988) yang
menentukannilai konsentrasimisel

J.Kim.,No.2,Th,lll,Januari2004

106
kritis kasein,natriumlauril sulfat,gom
arab, dan sabunkalium. Adhy Kartika
(1995) menentukankonsentrasi
misel
kritis putih telur ayiun,kuningtelur
ayam, dan ekstrak daun akasia.Suci

SetyaniWulandari(2003) menentukan
misel kritis SPS dan
nilai konsentrasi
Lignin II Petronatsecarakonduktometri
danturbidimetri.

KonsentrasilvliselKritis

Konduktivitas

:.'t

c:
(n

Tekanan Osmosis

i--.''<:
Turbiditas

Konduktivitasf, kivalen
KMK
Konsenfrasi Surfaktan

Gambar 1. Skema ilustrasi dari variasi sifat larutan surfaklan dengan


konsentrasi
surfaktansaatkonsentrasimisel kritis tercapai
Padasaatmiselmulai terbentuk,
sifat sifat larutansurfaktanmengalami
perubahanyang mendadak,termasuk
juga turbiditas.Oleh karenaitu, pengukuran turbiditasdapatdigunakanuntuk
menentukan
besamyakonsentrasi
misel
kritis larutansurfaktan.
Denganmetode
ini, konsentrasi misel kritis dapat
. ditentukan dengan menandai titik
diskontinuitaspada grafik hubungan
antaraturbiditasdengankonsentrasi,
dan
konsentrasisaat diskontinuitasinilah
yangdisebutkonsentrasi
miselkritisnya.
Penentuan konsentrasi misel
kritis melalui pengukuranturbiditas
(secara turbidimetri) karena belum
banyakdilakukanbahkanterkesandi-

hindari.Robinson(1960) denganperaIatan hamburan cahayatelah menyimpulkan bahwalesitinmembentukmisel


pada konsentrasiyang sangat rendah,
yaitu 10'' glnlL (Paoletti and Krit1963:80).
chevsky,
Pada penelitian ini digunakan
lesitin yangberasaldari kedelaidengan
kualitas teknis, karena kedelai merupakan sumber fosfolipida pengemulsi
yang paling seringdigunakan, praktis,
dan murah. Selain itu, kedelai juga
konsumsigizi protein
menyeimbangkan
hewani dengan nabati (Anton JaYa
HartomodanIvI.C. Widiatmoko, 1993
: 43). Lesitin digunakandalamindustri
tekstil,obat
makanan,cat danpelapisan,

Penentuan
Konsentrasi
Misel...(Endartg,
W.,dkk)
- obatan,danperminyakan.
Namun,secaraluaspenggunaan
lesitinlebihdikenal dalam industrimakanan,misalnya
untuk pembuatancokelat, mayonaise,
margarin,roti, es krim, dan lain - lain.
Industri makananmenggunakan
lesitin
terutamasebagaizat pengemulsiuntuk
pencampuranzat - zat
mempermudah
yangtidak dapatbercampur(Stokerand
Walker,l99l :527), sedangkan
industri
lesitinselainsebagai
Iain memanfaatkan
zat pengemulsijuga sebagaiperantara
penetrasi,deterjen, perantarapemba(Alexander,1946
sahanatauantioksidan
:265).
Lesitin adalah zat pengemulsi
alamiah yang sangatpopuler. Lesitin
dapat bertindak sebagai pengemulsi
karena memiliki gugus hidrofilik dan
hidrofobik dalam molekulnya. Saat
dimasukkan dalam sistem majemuk
pangan,molekul- molekulnyamengatur
diri, mengarahpadaenergirendahantarmuka, sebagai film molekul atau
jembatan antar fasa, sehinggadapat
membantuterbentuknyaemulsi stabil
(Anton Jaya Hartomo dan M.C Widiatmoko,1993:32),
Harapanpeneliti dengan menggunakanlesitin kualitasteknis,peneliti
dapat mengetahui pengaruh adanya
ketakmurnian
terhadapnilai konsentrasi
misel kritisnya.Agar penggunaan
lesitin
pengemulsi
dapatlebih optimal
sebagai
maka perlu dilakukan penentuanbesarnya konsentrasimisel kritis lesitin
kuaitasteknis.
METODE PENELITIAN
SubjelqObjclqdan Variabel
Penelitian
Subjek penelitian ini adalah
lesitin kualitas teknis sedang objek
penelitiannyaadalahkonsentrasimisel
kitis lesitin.Variabelbebasdalampenelitian ini adalahtemperatur,kecepatan
(pH)
pengadukan,
danderajatkeasaman

107
sedang variabel terikatnya adalah
konsentrasi
miselkritislesitin.
Alat danBahanPenelitian
Peralatan yang digunakan
meliputi peralatan gelas dan turbidimeter 2020 Merk La Motte,
pengaduk
magnetmerkEyela,pengaduk
mekanikmerk Eyela,pH-metermerk
Uchida,neracaanalitikmerk AND FIF3000, waterbatlt merk Eyela, dan
stopwatch.Bahan yangdigunakanadalahlarutanHCl4 M, akuades,
danlesitin
kedelaikualitasteknis(kemurnian65%;
p:0,6362 dmL).
ProsedurPenelitian
PembuatandispersiIesitin
Sebanyak 0,5 gram lesitin
dicampurkandengan akuades dalam
gelaskimiakemudian
diencerkan
dalam
labu ukur i00 mL, untuk mendapatkan
konsentrasidispersi0,5%0. Kemudian
dibuat berbagai konsentrasidispersi
Iesitindalamakuadesyang lebih kecil
dari 5 % dengancara mengencerkan
campuran tersebut dengan akuades.
Konsentrasiyang dipilih dari 8,47.10{
oh
% sampai1,55.10')
Kali b rasiturbidimeter
Sebelumdigunakan,
turbidimeter
terlebihdahuludikalibrasidengan larutan standar 1,00 NTU.
Untuk
menentukanbesarnyakoreksi tabung
turbiditas, tabung diisi denganlarutan
standar 1,00 NTU, kemudian diukur
turbiditasnya.Selisihantaranilai yang
tertera pada alat dengan turbiditas
larutan standar adalah bilansan koreksinya.
PenentuanKonsentrasiMisel Kritis
Iesitin
Dispersi lesitin pada berbagai
konsentrasidiukurturbiditasnyapada
kamar(28'C). Padatempetemperatur

108

J.Kim.,No.2,Th.lll,Januari2004

ratur30 oC, 40 oC,dan50 "C dilakukan


pemanasan
lesitinselama 15 menittetapi pengukuranturbiditas dilakukan
setelahlesitin beradapada temperatur
kamar. Hal ini dilakukankarenaturbidimeter yang digunakantidak mampu
bekerjapadatemperatur
lebihdari30'C.
Dispersi lesitin pada berbagai
konsentrasiyang telah dibuat diaduk
selamal5 menitdengankecepatan
400
rpm,700rpm,dan1000rpm, kemudian
dispersitersebutdiukurturbiditasnya.
PenambahanlarutanHCI konsentrasi0,01 M denganvolumtertentu
pada berbagaikonsentrasidispersilesitin bertujuanuntuk menghasilkan
pH
3, 4, dan 5, kemudiandiukur turbiditasnya.
TeknikAnalisisData
Data yangdiperolehdari pengukuran ini adalahnilai turbiditasdari
berbagai konsentrasidispersi lesitin
padavariasitemperatur,kecepatanpengadukan,dan pH. Dari data tersebut
kemudiandibuatgrafikhubungan
antara
turbiditasdan konsentrasi.
Garis yang
diperolehdipotongmenjadi 2 garisdengan batas pada titik yang dianggap

te{adi perubahanmencolok nilai turbiditasnya.Keduagariskemudiandicari


persamaangaris liniernya dan perpotongankeduagaris linier tersebutditetapkan sebagainilai konsentrasimisel
kritis lesitin.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Monorncr- monomerlesitin akan menghamburkan
sinaryangdatang.
Bila konsentrasilesitin bertambah,
ffionomer
monomer yang menghamjuburkansinardatangakanbertambah
ga, hal ini yangmengakibatkan
peningkatan turbiditas. Setelah konsentrasi
misel kritis tercapai,terjadi kenaikan
turbiditasyang cukup tegas(lihat gambar l), hal ini terjadikarenamiselyang
mulai terbentuk mampu menghamburkan sinar datang lebih banyak
dibandingkan pada saat beradapada
keadaan monomer. Pada umumnya,
turbiditas merupakan fungsi linear
konsentrasi
dari partikel tersuspensi
dalam ukuran yang sama (Hartman,
1948: 195).Turbiditasberbanding
lurus
dengankonsentrasi
dan ketebalan,
tetapi
turbiditasjuga bergantungpada rvarna
(Khopkar,l99A:245).

(q

4,5

o4

G
:
!
rlJ
a

?6

)q

1E

0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09


Konsentrasi
lesitindatam% (x1O-21

Gambar2. Grafik hubunganantaraturbiditasdan konsentrasilesitin pada


temperaturkamar
Berdasarkan grafik hubungan
turbiditas dan konsentrasiiesitin lesitin

0 - 8,47. 10* % yang diukur pada


temperaturkamar (28"C) yang dipero-

109

l'/., dkk)
Misel...(Endang,
Konsentrasi
Penentuan
leh sepertiGambar2, titik diskontinuitas
grafik tidak dapat ditentukanletaknya
secaralangsung.Padahaltitik tersebut
digunakan untuk menentukan nilai
konsentrasimisel kritis lesitin. Oleh
karenaitu, digunakansuatupendekatan
besarnyakonsentrasi
unfuk menenfukan
misel kitis lesitin dari grafik yang
diperoleh.
Data yang diperoleh dibagi
menjadi dua bagiandenganbatastitik

yang kita anggap sebagaititik saat


terjadinya perubahan turbiditas yang
menyolok (tanda garis patah)
garis linier
kemudiandicari persamaan
dari kedua garis tersebut.Perpotongan
keduagaris inilah yang kita tetapkan
miselkritisnya
sebagainilai konsentrasi
(tandabintang),sepertipadaGambar3
berikut:

2,s
3
F
Z^
j!

L
r<
I'J

E
F

).02

0,03 0,04 0,05

%
Konsentrasitesitin (x 10''?)

?4

{
2,5
2
1,5
1
0,04

0,05

0,07

0,08

lesitin
grafikhubungan
antaraturbiditasdankonsentrasi
Gambar3. Pemecahan
400 rpm menjadiduapersamaan
garis
setelahdiadukdengankecepatan
linier
Dari perhitungandi atasdiperoleh bahwa setelah diaduk dengan
400 rpm selama
kecepatanpengadukan
15 menit KMK lesitinadalah3,62. lO4
%. Dengan menggunakanc^ra yang
sama, dapat diketahui besarnyaKMK
lesitinyangsecaralengkapdapatdilihat
padaTabel 1,2, dan3.

Padatemperaturkamar,lesitinmemiliki
konsentrasi misel kritis sebesar
3,62.104%. Artinyamiseldalamlesitin
mulai terbentuk pada konsentrasi
ketikalesitinbelum
tersebut,sedangkan
- molekul
KMK,
molekul
mencapai
dalam dispersinyamasih beradadalam
bentuk monomer. Untuk mempelajari
pengaruh temperatur terhadap nilai

J.Kim.,No.2,Th.lll,Januari2004

110
KMK secara turbidimefri ditemui
kesulitan karena alat ukur turbiditas
yangdipergunakan
tidakmampubeke{a
padasuhu lebih tinggi dari 30"C.Oleh
karenaitu dilalcukanpengukuran
setelah
temperatur dispersilesitin hasilpemanasan turun mendekatitemperaturkamar.Hal ini temyatamenghasilkan
nilai
KMK yang tidak berbeda secara
signifikan. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa meskipun pernah dipanaskannamun misel yang te{adi tetap
relatif samapadatemperaturpengukuran
yang sama sehingga menghasilkan

turbiditas yang hampir sama pula.


Grafik hubunganantara turbiditas dan
konsentrasi lesitin pada variasi temperatur pemanasan dinyatakan oleh
gambar 4 sedang nilai KMK hasil
perhitungandinyatakanoleh Tabel l.
Turbiditas dinyatakan sebagai unit
sembarang untuk menunjukkan pola
turbiditasyang terbentuksetelahlesitin
diberi perlakuan. Turbiditas lesitin
setelah dipanaskan pada temperatur
30oC,40oC,dan 50oCselamai5 menit
membentukpola yanghampirsamasatu
samalain.

gl
.!
.g

q
f

0,05 0,06 0,07 0,08 0.09


Konsentrasi lesitin x0,01%

Gambar4. Grafik hubunganantaraturbiditasdankonsentrasilesitin


variasitemperatur

dengan

Tabel1.KMK lesitindenganvariasitemperatur
Temperatur
Pemanasan
Temperaturkamar
300c
400c
500c

Temperatur
penzularran
Temp.kamar
Temp.kamar
Temp.kamar
Temp.kamar

Konsentasi misel lffitis cenderung meningkat karena adanya pemanasan.Pemanasanmenyebabkanpenguapan akuadesyang digunakan untuk
melarutkan lesitin. Namun. akuades

KMK
3,61.l0*Vo
4,r L.104yo
4,14.i04 yo
4 - r 7 . 1 0 4o

yang menguap tidak terlalu banyak,


sehinggaturbiditas lesitin tidak banyak
berubah.Gejaia ini terlihat pada perubahan temperaut pemanasan dan
pengukurandari 28oCke 30"C. Adanya

Penentuan
Konsentrasi
Misel...(Endang,',1.,dkk)

disebabkankemurnianfesitinyangdrgunakan hanya 650A, sehingga dimungkinkanadanya pengaruh dari zat


interferenceyang terkandungdi dalamnya.
KESIMPULAN .
Kenaikan temperatur dari
temperaturkamar yaitu 28"C ke 30oC
kenaikankonsentrasimimenyebabkan
sel kitis lesitinyang signifikansedang
pada temperaturyang lebih tinggi
pengukurantidak dapat dilakukan karena turbidimeteryang dipergunakan
tidak mampu bekerja pada temperatur
lebihtinggidari30"C.
Kenaikankecepatanpengadukan
pada temperaturkamar menyebabkan
kenaikankonsentrasi
nrisellcritissecara
pula kenaikandeDemikian
signifikan.
rajat keasamanpada temperaturkamar
kenaikankonsentrasimimenyebabkan
selkritislesitin.
Nilai konsentrasimisel kritis
untuk lesitin kualitasteknis lebih kecil
darilesitinmurni.
DAFTAR PUSTAKA

Adhy Kartika.(1995).Studi Penentuan


KonsentrasiKritis Misel Lesitin
Zat Putih Telur Ayam, Kuning
TelurAvam dan dan ekstrakDaun
dengcn

Amir Awaluddin. (1988). Penentuan


Konsentrasi Kritis Misel dan
PerubahanEntalpi Misel dari
Kasein,GomArab,SabunKalium,
Gelatin,danNatriumLauril Sulfat
dengan Metoda Konduktometri.
Skripsi. Yogyakarta : FMIPA
UGM
Anton laya Hartono dan M.C
Widiatmoko.(1993).Emulsi dan
Panganinstant
Berlestin. Yogyakarta : Andi
Offset
Avagaro,P.,Mancini,M., Ricci,G. and
Paoletti,R. (1983).Phospholipids
'
and Atherosclerosis.New York :
RavenPress
Hartman, R. J. . (1948). Colloid
Chemistry.2noedition. London :
Sir IsaacPitmanandSons,Ltd.
Hartomo,A.J. dan M.C. Widiatmoko.
(1993).EmulsidanPanganInstant
Oflset
Berlesit in. Yogyakarta:andi
Hiemenz.

Adamson,A.W and AP. Gast. (1997).


PhysicalChemistryof Surfaces.66
ed. New York: John Wilev and
Sons.inc

Akasia

113

metode

Konduktometri.
Skripsi.
Yogyakarta:FMIPAUGM
Alexander, Jerome. (1944). Colloid
VolumeV. New York :
Chemistry.
Co
ReinholdPublishing
Alexander,Jerome. (1946). Colloid
VI. NervYork .
Chemistry.Yolume
ReinholdPublishinsCo

P.C.

and

R.

Rajagopalan.(1997).Principles of
Cotloid and SurfaceChemistry.3d
ed. New York: Marcel Dekker Inc.
Jonsson,B., Lindman,8., Holmberg,K.,
(1998).
&
Kronberg, B.
in
and
Polyners
Surfactants
AqueousSolution. England : John
Wiley and Sons,Ltd.
Khopkar, S. M. (1990). Konsep Dasar
Kimia Analitik. (Terjemahan A.
Sapto rahardjo). Jakarta : UI Press(Bukuasli terbittahun 1985)
Moechtar. (1989). Farmasi Fisika
Bagian Larutan dan Sistem
Dispersi. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press

Penentuan
Konsentrasi
Misel...(Endang,
W.,dkk)
Rosen,M. J. (1989).Surfacta.nts
and
InterfaciaI Phenomena.
2noedition.
New York : Wiley.
Shaw, D. J.(1992). Introduction to
Colloidand SurfaceChemistry.4b
edition.London: Butterworthand
Co,Ltd.
Stauff, C. E. (1999). Emulsifiers.
Minnesota: EaganPress.
Stoker, H. Stephen E Edward B.
Walker. (1991). Fundamentalof
Chemistry;General,Organic and
Biological. 2oo edition. Boston :
Prentice
Hall,Inc.
Supardi.(2000).Pengukuran
Turbiditas
Sistem Koloid denganmenggunakanPrinsip HamburanCahaya.
Jurnal Pendidikan Matematika
dan Sains.
V(1),I i-13.

l,t<

Weast,RobertC. (1970).Handbookof
Chemistry and Physics. 5i"
edition.Cleveland: The Chemical
RubberCo.
Wibaut, J. P. (1951). Organic
Chemistry. (Translation,Samuel
Coffey). Amsterdam: El Sevier
PublishingCompany.
Weete, John D. (1995). Studies on
Lecithin.
Thermalization of
Phospholipids: Characterization,
Metabolism, and Biological
Applications. Illinois : AOCS
Press
Whittinghill, J. M, Norton, J and
Proctor, A. (1999). A Fourier
Transform Infrared Spectroscopy
Studyof theEffect of Temperature
on Soy Lecithin StabilizedEmulsions. Journal of Oil Chemist's
Society. 76(12),1393-1398

Anda mungkin juga menyukai