Anda di halaman 1dari 18

KEKONTINUAN FUNGSI BILANGAN

KOMPLEKS DAN BARISAN


Materi Diskusi Kuliah
Analisa Variabel Kompleks

Oleh
Kelompok 7 :
1.

Amalia Warniasih S.

(120210101008)

2.

Rori Azizah

(120210101102)

3.

Ryan Arief Firmansyah

(120210101132)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
SEMESTER GANJIL 2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kekontinuan Fungsi Bilangan Kompleks dan
Barisan dengan tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun sebagai bentuk untuk memenuhi syarat pembelajaran mata
kuliah Analisa Variabel Kompleks. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih
kepada Ibu Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Analisa Variabel
Kompleks yang telah membimbing serta membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
hingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah Kekontinuan Fungsi Bilangan Kompleks dan Barisan ini dapat
bermanfaat untuk pembaca, tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan untuk kesempurnaan tugas selanjutnya.

Jember, Oktober 2014

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1

Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3

Tujuan.......................................................................................................................... 1

BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2


2.1

Kekontinuan Fungsi Bilangan Kompleks ................................................................... 2

2.2

Teorema-Teorema Kekontinuan Fungsi Bilangan Kompleks ..................................... 2

2.3

Barisan ......................................................................................................................... 8

BAB 3. PENUTUP .................................................................................................................. 13


3.1

Kesimpulan................................................................................................................ 13

3.2

Saran .......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

iii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fungsi merupakan hal terpenting dalam pembahasan matematika. Salah satu yang di
bahas adalah fungsi real dan salah satu sifat yang menjadi karakteristik dari sebuah
fungsi adalah sifat kekontinuan.
Istilah kontinu telah digunakan sejak zaman Newton, untuk menuju pada gerakan
benda atau menggambarkan kurva tak terputus, tetapi tidak dibuat tepat sampai abad ke19, Bernhard Bolzano pada tahun 1817 dan Augusti Louis Cauchy pada tahun 1821
mendefinisikan bahwa kekontinuan sebagai sifat yang sangat signifikan dari fungsi,
kemudian Carl Weiersstraass pada tahun 1870 membawa pemahaman yang tepat dengan
ide kekontinuan.
Bilangan Kompleks adalah pasangan terurut dari dua buah bilangan real x dan y yang
dapat dinyatakan dalam z = (x+yi). Kekontinuan fungsi dalam bilangan kompleks
didefinisikan sebagai fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang Z dan titik z0 terletak pada
interior D, fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika untuk z menuju z0, maka lim f(z) =
f(z0).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa definisi kekontinuan fungsi pada bilangan kompleks?
1.2.2 Apa teorema-teorema kekontinuan fungsi bilangan kompleks?
1.2.3 Apa definisi barisan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan yang ingin dicapai
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui definisi kekontinuan fungsi pada bilangan kompleks.
1.3.2 Mengetahui teorema-teorema kekontinuan fungsi bilangan kompleks.
1.3.3 Mengetahui definisi barisan.

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Kekontinuan Fungsi Bilangan Kompleks


Definisi :
Misalkan fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang z dan titik z0 terletak pada interior
D, fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika untuk z menuju z0, maka lim f(z) = f(z0).
Dengan kata lain f(z) kontinu di z = z0 jika

lim f ( z ) f ( z 0 ) 0 0 z z 0 berlaku f ( z) f ( z 0 )

z z0

Tiga syarat yang harus dipenuhi agar fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika
f(z0) ada

lim f ( z ) ada

z z0

lim f ( z) f ( z0 )

z z0

Fungsi f(z) dikatakan kontinu pada suatu daerah D, jika f(z) kontinu pada setiap titik pada
daerah D tersebut.

2.2 Teorema-Teorema Kekontinuan Fungsi Bilangan Kompleks


Teorema 4:
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y), f(z) terdefinisi disetiap titik pada daerah R, dan z0 = x0 +
y0i titik di dalam R, maka fungsi f(z) kontinu di z0 jika dan hanya jika u(x,y) dan v(x,y)
masing-masing kontinu di (x0,y0). Fungsi kompleks f(z) dikatakan kontinu pada daerah R
jika f(z) kontinu pada tiap titik z dalam R.
Pembuktian:
Diketahui: f(z) = u(x,y) + iv(x,y) kontinu di z0 = x0 + iy0 , u(x,y) dan v(x,y) kontinu
di (x0,y0) =

lim

( x , y )( x0 , y0 )

u( x, y) u( x0 , y0 )

dan

lim

( x , y )( x0 , y0 )

v( x, y) v( x0 , y0 ) .

Bukti :
Andaikan f(z) = u(x,y) + iv(x,y), z0 = x0 + iy0 , 0 = u0 + iv0 maka

lim f ( z ) 0

z z0

lim

( x , y ) ( x0 , y 0 )

u ( x, y) u0

dan

lim

( x , y ) ( x0 , y 0 )

v( x, y) v0
2

() Misalkan

lim

( x , y )( x0 , y0 )

u( x, y) u0

0 1 , 2 u u 0
v v0

dan

lim

( x , y )( x0 , y0 )

v( x, y) v0 , artinya

,0 ( x x0 ) 2 ( y y0 ) 2 1

,0 ( x x0 ) 2 ( y y0 ) 2 2

Karena

(u iv) (u0 iv0 ) (u u0 ) i(v v0 ) u u0 v v0


dan

( x x0 ) 2 ( y y0 ) 2 ( x x0 ) i( y y0 ) ( x iy) ( x0 iy0 )
maka (u iv) (u 0 iv0 )

Jadi

bila 0 ( x iy) ( x0 iy0 ) .

lim f ( z ) 0 ...........................................................................(1)

z z0

() Misalkan lim f ( z) 0 , artinya


z z0

0 (u iv) (u0 iv0 ) bila 0 ( x iy) ( x0 iy0 ) .


Perhatikan bahwa

u u0 (u u0 ) i(v v0 ) (u iv) (u0 iv0 )


v v0 (u u0 ) i(v v0 ) (u iv) (u0 iv0 )
dan

( x iy) ( x0 iy0 ) ( x x0 ) i( y y0 ) ( x x0 ) 2 ( y y0 ) 2
Sehingga u u0

dan v v0 bila

0 ( x x0 ) 2 ( y y0 ) 2 .

Jadi

lim

( x , y )( x0 , y0 )

u( x, y) u0

dan

lim

( x , y )( x0 , y0 )

v( x, y) v0 ..................(2)

Dari (1) dan (2) terbukti bahwa:


f(z) = u(x,y) + iv(x,y) kontinu di z0 = x0 + iy0 , u(x,y) dan v(x,y) kontinu di (x0,y0) =

lim

( x , y )( x0 , y0 )

u( x, y) u( x0 , y0 )

dan

lim

( x , y )( x0 , y0 )

v( x, y) v( x0 , y0 ) .

Teorema 5:
Andaikan f(z) dan g(z) kontinu di z0, maka masing-masing fungsi :
1. f z + g(z)
2. f z . g(z)
3.

f z
g z

, g(z) 0

4. f g z ; f kontinu di g z0
kontinu di z0
Pembuktian:
1. f z + g z = f + g (z)
> 0, > 0 : 0 < 0 <

+ + (0 ) <

diketahui f(z) dan g(z) kontinu di z0 berarti


> 0, > 0 : 0 < 0 <

(0 ) < 2 dan

(0 ) < 2 .. 1)

+ + (0 ) dijabarkan sebagai berikut:


+ + (0 ) =

0 + (0 )

(0 ) + (0 )

2+2=

.2)

Dari 1) dan 2) diperoleh:


0 <

+ + (0 ) < , maka

f + g (z) kontinu di z0

(terbukti)
2. f z . g z = f. g (z)
Diketahui:
4

lim0 = 0 artinya
> 0, 1 > 0 jika 0 < 1 mengakibatkan (0 ) < ,

lim0 = 0 artinya
> 0, 2 > 0 jika 0 < 1 mengakibatkan (0 ) < ,

Adit: lim0 |()() | = | 0 (0 )|


Penyelesaian:
Ambil > 0 sebarang
Dengan membatasi nilai yaitu 0 < < 1
Maka
|()| = 0
= 0 + 0
0 | + | 0
< + | 0 |
< 1 + | 0 |
Dengan memperhatika bahwa
0 (0 ) = 0 0 (0 )
= 0 + 0 0 (0 )
0 | + | 0 0 (0 )
= ( 0 )| + | 0 ( 0 )
= | |( 0 )| + 0 |( 0 )
< (1 + 0 ) + 0
= (1 + 0

+ 0 )

Maka ambil =

(1+ 0 + 0 )

Pilih = min{1 , 2 } jika 0 < mengakibatkan


0 (0 ) = 0 0 (0 )
= 0 + 0 0 (0 )
0 | + | 0 0 (0 )
= ( 0 )| + | 0 ( 0 )
= | |( 0 )| + 0 |( 0 )
< (1 + 0 ) + 0
= (1 + 0
=

+ 0 )

(1 + 0 + 0 )

(1 + 0

+ 0 ) =

Sehingga,

lim0 |()() | = | 0 (0 )| (Terbukti)

3.

f z
g z

, g(z) 0

Diketahui:

lim0 = 0 artinya
> 0, 1 > 0 jika 0 < 1 mengakibatkan (0 ) < ,

lim0 = 0 artinya
> 0, 2 > 0 jika 0 < 1 mengakibatkan (0 ) < ,
dimana 0
()

Adit: lim0 | () | = | (0 ) | dimana 0


0

Penyelesaian:
Ambil > 0 sebarang
Dengan membatasi nilai yaitu 0 < < 1
Maka
| | = 0
= 0 + 0
0 | + | 0
< + | 0 |
< 1 + | 0 |
Dengan memperhatika bahwa
() 0
0 0 ()

=
() (0 )
()(0 )
=

0 0 ()
+0
()(0 )

0 0
0 0 0 0
+
()(0 )
()(0 )

0 0 + 0 ( 0 )
()(0 )

| 0 0 + 0 ( 0 )|
|()(0 )|

| 0 0 | + | 0 ( 0 )|
|(0 )|
6

| 0 || 0 | + | 0 ||( 0 )|
|(0 )|

<

| 0 | + | 0 |
(1 + 0 )|(0 )|

( 0

+ 0 )
(1 + 0 )|(0 )|

=
Maka ambil =

(1+ 0 )|(0 )|
( 0 + 0 )

Pilih = min{1 , 2 } jika 0 < mengakibatkan


() 0
0 0 ()

=
() (0 )
()(0 )
=

0 0 ()
+0
()(0 )

0 0
0 0 0 0
+
()(0 )
()(0 )

0 0 + 0 ( 0 )
()(0 )

| 0 0 + 0 ( 0 )|
|()(0 )|

| 0 0 | + | 0 ( 0 )|
|(0 )|

| 0 || 0 | + | 0 ||( 0 )|
|(0 )|

<

| 0 | + | 0 |
(1 + 0 )|(0 )|

=
=

( 0

+ 0 )
(1 + 0 )|(0 )|

(1 + 0 )|(0 )| ( 0 + 0 )
( 0 + 0 ) (1 + 0 )|(0 )|

=
Sehingga,
()

lim0 | () | = | (0 ) | dimana 0 (Terbukti)


0

4. f g z ; f kontinu di g z0 , juga kontinu di z0


akan ditunjukan:
> 0, > 0 : 0 < 0 <

(0 )

<

Adapun yang diketahui adalah sebagai berikut:

f kontinu di (0 ), berarti
> 0, > 0 : 0

(0 )

< 1 =
.1)

<

g kontinu di z0, berarti


> 0, > 0 : 0 <
2)

(0 ) < 1
Dari 1) dan 2) diperoleh:
> 0, > 0 : 0 < 0 <
Maka disimpulkan

(0 )

<

kontinu di z0 (terbukti)

2.3 Barisan
Suatu fungsi dengan peubah bilangan bulat positif, yang dinyataan oleh f(n) atau un,
dimana n= 1,2,3,... dinamakan suatu barisan. Jadi suatu barisan adalah suatu himpunan
biangan u1,u2,u3,... dalam suatu urutan tertentu yang diatur dan dibentuk melalui suatu
aturan tertentu. Setip bilangan dalam barisan dinamakan suku dan un dinamakan suku ken. Barisan u1,u2,u3,... juga disingkat dengan tulisan {un}. Barisan tersebut dinamakan
berhingga atau tak berhingga sesuai dengan apakah bilangan yang terlibat banyaknya
berhingga atau tidak. Dalam hal yang tidak khusus, kita hanya akan mempelajari barisan
tak berhingga.
Contoh:

Himpunan bilangan , 2 , 3 , , 100 adalah suatu barisan berhingga; suku ke-n nya
ditentukan oleh = , = 1,2, , 100

Himpuan bilangan 1 + ,

1+ 2
2!

ke-n nya ditentukan oleh =

1+ 3
3!
1+
!

, adalah suatu barisan tak berhingga; suku

, = 1,2,3,

Barisan bilangan kompleks adalah bilangan kompleks yang diurutkan dengan suatu
pola tertentu.
Biasanya ditulis dalam bentuk berikut :
8

Z1, Z2, Z3, atau { Z1, Z2, Z3, } atau disingkat {Zn}.
Suku Zn disebut sebagai suku umum atau suku ke- n barisan tersebut.
Dua barisan {Zn} dan {Wn} dikatakan sama jika dan hanya jika suku-suku yang
bersesuaian sama.
Zn = Wn untuk semua n = 1, 2, 3,
Contoh
=

2
, = 1, 2, 3,
2 1

, = 1, 2, 3,

Contoh Soal :
2 +1

1. Dimanakah fungsi = 2 3+2 kontinu?


Penyelesaian:
Perhatikan bahwa g(z) diskontinu di z = 1dan z = 2.
Jadi, g(z) kontinu di daerah 1 dan 2 atau > 2
2 +4

2. Apakah fungsi =

, 2

; kontinu di z = 2i?

3 + 4, = 2

Penyelesaian:

Untuk z = 2i
f(z) = 3 + 4z
f(2i) = 3 + 4(2i)
f(2i) = 3 + 8i

Untuk z mendekati 2i
lim = lim

z2 + 4
z 2i

= lim

z + 2i (z 2i)
z 2i

= lim + 2
2

= 2 + 2
= 4
Sehingga lim 2
3

Jadi, f(z) diskontinu di z = 2i


Latihaan Soal
2 +9

1.

Apakah fungsi =

, 3

; kontinu di z = 3i?

3 + 5, = 3
2 +4

2.

Dimanakah fungsi = 2 +2 kontinu?

3.

Tentukan semua titik ketakkontinuan dari fungsi berikut = 2 +2+2 !

23

2 +16

4.

Apakah fungsi =

, 4

; kontinu di z = 4i?

2, = 4

Kunci Jawaban Latihan Soal :


1. Penyelesaian:

Untuk z = 3i
h(z) = 3 + 5z
h(3i) = 3 + 5(3i)
h(3i) = 3 + 15i

Untuk z mendekati 3i
z2 + 9
3 z 3i
z + 3i (z 3i)
= lim
3
z 3i

lim = lim

= lim + 3
3

= 3 + 3
= 6
Sehingga lim 3
3

Jadi, h(z) diskontinu di z = 3i


10

2. Penyelesaian:
2 + 4
= 2
+ 2
2 + 4
=
2 ( + )
Jika z = 2i dan z = -i maka penyebutnya bernilai nol, sehingga g(z) diskontinu di z = 2i
dan z = -i. Jadi g(z) kontinu di daerah selain di z = 2i dan z = -i atau g(z) kontinu di daerah
2 .
3. Penyelesaian:
=

2 3
2 + 2 + 2

Mencari akar-akar penyebut:


1.2 =

2 4
2

2 4 4.1.2
2.1

2 4
2
2 2
=
2
=

= 1
23

Jadi titik-titik ketakkontinuan dari fungsi berikut = 2 +2+2 adalah


= 1 + dan = 1
4. Penyelesaian:

Untuk z = 4i
f(z) = 2z
f(4i) = 2(4i)
f(4i) = 8i

Untuk z mendekati 3i
z 2 + 16
3 z 4i
z + 4i (z 4i)
= lim
4
z 4i

lim = lim

= lim + 4
4

= 4 + 4 = 8
11

lim4 = (4)
Karena ketiga syarat kekontinuan terpenuhi, maka f(z) kontinu di z = 4i

12

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Definisi kekontinuan fungsi, misalkan fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang Z
dan titik z0 terletak pada interior D, fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika untuk z
menuju z0, maka lim f(z)=f(z0).
Tiga syarat yang harus dipenuhi agar fungsi f(z) dikatakan kontinu di z = z0 jika

f(z0) ada

lim f ( z ) ada

z z0

lim f ( z) f ( z0 )

z z0

Fungsi f(z) dikatakan kontinu pada suatu daerah D, jika f(z) kontinu pada setiap
titik pada daerah D tersebut.
3.1.2 Teorema-Teorema Kekontinuan fungsi bilangan kompleks
Teorema 4:
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y), f(z) terdefinisi disetiap titik pada daerah R, dan z0
= x0 + y0i titik di dalam R, maka fungsi f(z) kontinu di z0 jika dan hanya jika u(x,y)
dan v(x,y) masing-masing kontinu di (x0,y0). Fungsi kompleks f(z) dikatakan
kontinu pada daerah R jika f(z) kontinu pada tiap titik z dalam R.
Teorema 5:
Andaikan f(z) dan g(z) kontinu di z0, maka masing-masing fungsi :
1. f z + g(z)
2. f z . g(z)
3.

f z
g z

, g(z) 0

4. f g z ; f kontinu di g z0 ,
kontinu di z0
3.1.3 Barisan
Barisan adalah suatu himpunan biangan u1,u2,u3,... dalam suatu urutan tertentu
yang diatur dan dibentuk melalui suatu aturan tertentu.

13

Barisan bilangan kompleks adalah bilangan kompleks yang diurutkan dengan


suatu pola tertentu. Biasanya ditulis dalam bentuk berikut :
Z1, Z2, Z3, atau { Z1, Z2, Z3, } atau disingkat {Zn}.
Suku Zn disebut sebagai suku umum atau suku ke- n barisan tersebut.

3.2 Saran
3.2.1 Dalam memahami kekontinuan fungsi sebaiknya pembaca mengetahui definisi
fungsi dan defenisi kekontinuan fungsi serta syarat-syarat suatu fungsi kontinu.
3.2.2 Kami mengharapkan kritik atau saran dari pembaca makalah ini, agar makalah
selanjutnya lebih baik dari makalah ini.

14

DAFTAR PUSTAKA
Bara, Toto dan Sugeng, Didik. 2004. Analisa Variabel Kompleks. Jember: Universitas
Jember
Edwin J.Purcel & Varberg, Dale. 1994. Kalkulus dan Geometri Analisis. Jakarta: Erlangga
Hasugian, Jimmy dan Prijono, Agus. 2006. Menguasai Analisis Kompleks dalam Matematika
Teknik. Bandung : Rekayasa Sains
Spiegel, Murray R. 1964. Peubah Kompleks. Jakarta: Erlangga

15

Anda mungkin juga menyukai