Anda di halaman 1dari 10

Beranda Syahrur Rohmah

Minggu, 11 Oktober 2015

INTERPRETASI GEOMETRI

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho jualah 
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat atas kerjasama kelompok sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam perkuliahan kami harapkan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam belajar.
Sehingga pengetahuan mahasiswa dapat bertambah dengan membaca makalah kami.
Kami berharap dengan membaca makalah ini para pembaca atau mahasiswa dapat mengerti
dan paham isi dari makalah ini.
Makalah ini yang telah kami selesaikan tak luput dari kesalahan. Maka dari itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

                                                                             Palembang, November 2014

                                                                             Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                 i
Daftar Isi                                                                                           ii
Garis Singgung dan Bidang Normal Pada Suatu Kurva ......            1
Bidang Singgung dan Garis Normal Pada Permukaan..........            1
Kurva di Ruang                                                                                2
Contoh Soal                                                                                      3
Latihan Soal                                                                                      5
Maksimum dan Minimum ....................................................            6
Contoh Soal                                                                                      8
Latihan Soal                                                                                      12
INTERPRETASI GEOMETRI
     Kurva dan permukaan dalam ruang
     Garis singgung dan bidang normal pada suatu kurva

Kurva ruang dapat didefnisikan dalam bentuk parametrik sebagai berikut:


x = f(t), y = g(t), z = h(t).
Pada titik P0(x0, y0, z0) di kurva,
 1) Maka persamaan garis singgungnya adalah :

2) Persamaan bidang normal (bidang yang melalui titik P0 dan tegak lurus dengan garis singgung)
adalah:

 ( x-x0 ) +  ( y-y0 ) +  (z-z0 ) = 0

Bidang singgung dan garis normal pada permukaan


    

b.1. Vektor Normal


Sebuah vektor yang tegak lurus pada vektor singgung dari setiap kurva C pada permukaan S
dan melalui titik P0 pada S disebut dengan vektor normal pada S di P0, yaitu :

          F(x0,y0,z0) = F x (x0,y0,z0)i + F y (x0,y0,z0)j + F z (x0,y0,z0)k

b.2. BidangSinggung

Andaikan F(x,y,z) = k adalah persamaan suatu permukaan S pada ruang dimensi tiga, yang
memuat titik P(x0,y0,z0) dan misalkan F dapat dideferensialkan di P(x0,y0,z0). Bila mana gradien F di
P(x0,y0,z0) yakni (x0,y0,z0)  0, maka bidang yang melalui P(x0,y0,z0) yang tegak lurus (x0,y0,z0)
disebut dengan bidang singgung permukaan S di P(x0,y0,z0). Persamaan bidang singgung dari
permukaan S di P(x0,y0,z0) dengan gradien (x0,y0,z0) diberikan oleh

            F x (x0,y0,z0)(x – x0) + F y  (x0,y0,z0)(y – y0) + F z (x0,y0,z0)(z – z0) = 0

Dalam bentuk vektor persamaan bidang singgung dari permukaan S di P(x0,y0,z0) dengan gradien
(x0,y0,z0) di berikan oleh,

            (x0,y0,z0) • (x – x0)i + (y – y0)j + (z – z0)k] = 0

Dalam hal khusus, untuk permukaan S yang persamaannya diberikan oleh, z = f(x,y) persamaan
bidang singgung di titik (x0,y0,f(x0,y0)) diberikan oleh,

            (z – z0) = f x (x0,y0)(x – x0) + f y (x0,y0)(y – y0)

b.3. Garis Normal

Garis normal permukaan pada permukaan S di P(x0,y0,z0) adalah suatu garis yang melalui
P(x0,y0,z0) dengan vektor arah garis adalah vektor normal (x0,y0,z0). Dalam bentuk persamaan garis
simetri, persamaan garis normal di P(x0,y0,z0) denganvektor arah.

          (x0,y0,z0) = F x (x0,y0,z0)i + F y (x0,y0,z0)j + F z (x0,y0,z0)


Diberikan oleh,
         

Kurva di ruang
     

F ( x, y, z ) = 0
G ( x, y, z ) = 0
Di titik P0 dari kurva, persamaan garis singgungnya :

Sedangkan persamaan dari bidang normal di titik P0 adalah

 ( x-x0 ) +  ( y-y0 ) +  ( z-z0 )

Contoh 1 :
Tentukan persamaan garis singgung dan bidang normal pada kurva x=t, y=t2, z=t3 di titik t=1 !
Jawab :
Pada titik t = 1 maka x = 1, y = 1, z = 1 jadi P0 (1, 1, 1)
3t2
Maka persamaan garis singgungnya adalah:
Sedangkan persamaan bidang normal di titik P0 (1, 1, 1) adalah
 ( x-x0 ) +  ( y-y0 ) +  (z-z0 ) = 0
X – 1 + 2y – 2 +3z – 3 = 0
X + 2y + 3z – 6 = 0
Contoh 2 :

Carilah persamaan bidang singgung di permukaan elipsoida,

            X2 + 4y2 + 3z2 – 2x – 8y = 56

Padatitik (3,2,4)

Penyelesaian

Ambil, F(x,y,z) = x2 + 4y2 + 3z2 – 2y – 8y – 56. Dari fungsi F diperoleh,

            Fx (x,y,z) = 2x – 2,

            Fy (x,y,z) = 8y – 8,

            Fz (x,y,z) = 6z

Jadi persamaan bidang singgung permukaan di (3,2,4) diberikan oleh,

            4(x – 3) + 8(y – 2) + 24(z – 4) = 0 atau, x + 2y +3z = 31

Contoh 3 :

Carilah persamaan simetri garis normal permukaan, x2z +xy2 – yz2 = 19, di titik (2,3,1)

Penyelesaian

Ambil, F(x,y,z) = x2z + xy2 – yz2 – 19, dan dengan menurunkan secara parsial dihasilkan,

            F x (x,y,z) = 2xz + y2

            F y (x,y,z) = 2xy – z2

            F z (x,y,z) = x2 – 2y

Dan gradien F di sembarang titik adalah,


            (x,y,z) = (2xz + y2)i + (2xy – z2)j + (x2 – 2yz)k

dan di titik (2,3,1) adalah

            (2,3,1) = [2(2)(1) + (3)2]i + [2(2)(3) – (1)2 – 2(3)(1)]k

                            = 13i + 11j – 2k

Jadi persamaan simetri garis normal permukaan di titik (2,3,1) dengan vektor arah garis, F(2,3,1) =
13i + 11j – 2k adalah,

           

LATIHAN SOAL
1. Carilah persamaan garis tangen dan bidang normal untuk kurva-kurva berikut:
(a) x = t, y = t2, z = t3 di titik t = 0
(b) x = t – 2, y = 3t2 + 1, z = 2t3
(c) x = tet, y = et, z = t, di titik t = 0
(d) x = t cos t, y = t sin t, z = t, di titik t = 0
2. Carilah persamaan garis tangen dan bidang normal dari kurva di titik yang diberikan oleh:
(a) x2 + 2y2 + 2z2 = 5, 3x – 2y – z = 0, di titik (1, 1, 1).
(b) 9x2 +4y2 – 36z = 0, 3x + y + z = 0, di titik (2, -3, 2)
(c) 4z2 = xy, x2 + y2 = 8z, di titik (2, 2, 1).
3. Tentukanlah titik pada permukaan, z2 = xy2 – 2xy, dimana bidang singgungnya tegak lurus
dengan garis, x = 1 – 3t, y = 9t, z = 4 – 6t. Hitunglah pula persamaan bidang singgung dan garis
normalnya ditiik tersebut.

4. Tentukanlah titik pada permukaan, x2 + 2y2 + 3z2 = 12, dimana bidang singgungnya tegak lurus
dengan garis , x = 1+ 2t, y = 3 + 8t, z = 2 – 6t. Hitunglah pula persamaan bidang singgung dan garis
normalnya dititik tersebut.

MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI BEBERAPA VARIABEL     

            Misalkan Z = f(x, y) terdefinisi dan kontinu dalam domain D. Fungsi ini dikatakan mempunyai
relatif maksimum di (x0, y0 ) jika f (x, y) < f (x0, y0) untuk setiap (x, y) cukup dekat pada (x0, y0) dan
mempunyai relatif minimum di (x0, y0) jika f (x, y) > f (x0, y0).

Pengertian Nilai Ekstrim Fungsi


Andaikan f adalah fungsi dua variabel yang memuat titik (x0, y0) pada daerah asal f.
i)            f(x0, y0) dikatakan sebagai nilai maksimum relatif (mutlak) dari f(x,y) pada daerah asal f,
jika f(x0, y0) ≥ f(x, y) pada daerah asal f

ii)          f(x0, y0) dikatakan sebagai nilai minimum relatif (mutlak) dari f(x,y) pada daerah asal f, jika
f(x0, y0) ≤ f(x, y) pada daerah asal f

iii)         f(x0, y0) dikatakan sebagai nilai ekstrim relatif (mutlak) dari f(x,y) pada daerah asal f, jika
f(x0, y0) adalah nilai maksimum atau nilai minimum f(x,y).

Titik Kritis
Andaikanf(x, y) fungsi yang didefinisikan pada daerah asal yang memuat titik (x0,y0). Jika
f(x0 y0) adalah nilai ekstrim f, maka  (x0, y0) harus merupakan titik kritis, yakni salah satu titik dari :
i). Titik batas daerah asal fungsi
ii). Titik stasioner f
iii). Titik singular f, berikut ini.

Titik Stasioner – Uji Turunan Pertama


Titik (x0, y0) dikatakan sebagai titik stasioner pada daerah asal fungsi f bilamana, fx (x0, y0) =
0, dan fy (x0, y0) = 0
Contoh :
Carilah nilai maksimum atau minimum f(x, y) = 6x + 8y – x2 – 2y2, jika ada?
Penyelesaian
Langkah awal menentukan titik kritis. Dengan menurunkan secara parsial f(x, y) terhadap variabel
bebasnya dihasilkan,
fx(x, y) = 6 – 2x, dan fy(x,y) = 8 – 4y

Dengan  menetapkan,
fx(x, y) = 0, dihasilkan 6 – 2x = 0, atau x = 3
fy(x, y) = 0, dihasilkan 8 – 4y = 0, atau y = 2
Dengan demikian titik kritis f adalah x = 3 dan y = 2 atau (3,2)
Dengan demikian titik kritis f adalah x = 3 dan y = 4 atau (3,4)
UJI TURUNAN KEDUA
Andaikan  f   adalah fungsi dua variabel dari x dan y sedemikian sehingga  f  dan turunan-
turunan parsial orde kedua kontinu. Andaikan pula bahwa
 fx (x0, y0) = 0 dan fy (x0, y0) = 0
        i.       fx (x0, y0) dikatakan sebagai nilai maksimum  f , jika :

fxx (x0, y0) fyy (x0, y0)- [fxy (x0, y0)]2 > 0, dan fxx (x0, y0)< 0 (atau fyy (x0, y0)< 0
      ii.       fx (x0, y0) diakatakan sebagai nilai minimum  f, jika :

fxx (x0, y0) fyy (x0, y0)- [fxy (x0, y0)]2 > 0, dan fxx (x0, y0)> 0 (atau fyy (x0, y0)> 0
    iii.       fxx (x0, y0) fyy (x0, y0)- [fxy (x0, y0)]2 < 0, uji gagal dan fx (x0, y0) dikatakn bukan nilai ekstrim dan
(x0, y0) disebut dengan titik pelana.

Dari kedua teorema diatas, untuk menentukan nilai ekstrim fungsi dua variabel , langkah-
langkah yang dilakukan adalah :
     tentukan turunan-turunan parsial pertama dan kedua dari  f , yakni  fx (x,y), fy (x,y), fxx (x,y),  fyy (x,y)

dan  fxy (x,y) atau fyx (x,y)

     Tentukan titik kritis (stasioner) fungsi yakni dengan menetapkan , fx (x0,y0) = 0, dan fy (x0,y0) = 0

     Bentuk persamaan pembantu,

D(x,y) = f xx (x,y)  fyy (x,y)- [fy (x,y)]2,


dan selanjutnya selidikilah jenis nilai ekstrim pada titik kritis dengan menggunakan uji turunan
kedua.
Berdasarkan tiga langkah diatas, berikut ini adalah beberapa contoh-contoh penggunaanya :
Contoh 1:
Tentukanlah jenis dan nilai ekstrim (jika ada) fungsi yang didefinisikan oleh,
 fx (x,y) =  y4 + x3 -2y3 – 6x2 + 4y2 + 9x
Penyelesaian :
Langkah pertama, menentukan turunan parsial. Dari fungsi f(x,y) dihasilkan,
 fx (x,y)   = 3x2 - 12x +9                       fy (x,y)    =  y3 – 6y2 + 8y

 fxx (x,y)  = 6x -12                                fyy (x,y)   = 3y2 – 12y + 8


 f xy (x,y)   = 0                                       fyx (x,y)   = 0
Langkah kedua, menentukan titik kritis. Dengan menetapkan tirunan parsial pertama sama nol
yakni,
 fx (x,y)  = 0, dihasilkan           3x2 - 12x +9  = 0
                                                3(x-1)(x-3)    = 0
                                                x = 1 atau x = 3
 fy (x,y)  = 0, dihasilkan           y3 – 6y2 + 8y  = 0
                                                y(y-2)(y-4)    = 0
                                                y = 0, y = 2, y = 4
Dengan titik kritis fungsinya adalah (1,0), (1,2), (1,4), (3,0), (3,2) dan (3,4)
Langkah ketiga,Penyelidikan nilai ekstrim. Untuk memudahkan menerapkan uji turunan kedua,
bentuk Persamaan pembantu
D (x,y) =  f xx (x,y)  fyy (x,y)- [fy (x,y)]2

            =  (6x-12) (3y2 -12y +8)


Selanjutnya perhatikanlah tabel berikut ini.
(x0, y0) f xx (x,y) fyy (x,y) fxy (x,y) D(x,y) Kesimpulan
(1,0) -6 8 0 -48 f(1,0) = 4 bukan ekstrim dan
(1,0) titik pelana
(1,2) -6 -4 0 24 f(1,2) = 8 adalah ekstrim
maksimum relatif
(1,4) -6 8 0 -48 f(1,4) = 4 bukan ekstrim dan
(1,4) titik pelana
(3,0) 6 8 0 48 f(3,0) = 0 adalah ekstrim dan
minimum relatif
(3,2) 6 -4 0 -24 f(3,2) = 4 bukan ekstrim dan
(3,2) titik pelana
(3,4) 6 8 0 48 f(3,4) = 0 adalah ekstrim
minimum relatif

Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1.      f(1,2)  = 8 adalah ekstrem maksimum relatif

2.      f(3,0)  = 0 dan  f(3,4)  = 0 adalah ekstrim minimum relatif

Contoh 2:

Tentukanlah jenis dan nilai ekstrim (jika ada) fungsi didefinisikan oleh :

 f(x,y) =  x3 + 3xy2 – 2x2y + 8y2 – 48y

Penyelesaian :

Langkah pertama, menentukan turunan parsial, Dari fungsi f(x,y) dihasilkan,

  fx (x,y)  = x2 – 4xy + 3y2                                fy (x,y)  = 6xy -2x2 + 16y – 48

 fxx (x,y)  = 2x – 4                                             fyy (x,y) = 6x + 16

fxy (x,y)   =  -4x + 6y                                       fxy (x,y) = 6y – 4x


Langkah kedua, menentukan titik kritis. Dengan menetapkan tirunan parsial pertama sama nol
yakni,

 fx (x,y)  = 0, atau                     x2 -4xy + 3y2 = (x-y)(x-3y) = 0

                                                                       x = y, atau x = 3y

 f y (x,y)   = 0, atau, 6xy – 2x2 + 16y – 48 = 0

Untuk x = y, dan  f y (x,y)   = 0, diperoleh :

6(y)y – 2(y)2 + 16y – 48 = 0

              4y2 + 16y – 48  = 0


              4(y2 + 4y – 12) = 0

              4(y + 6)(y - 2)  = 0

                        Y= -6, y = 2

Sehingga untuk y = -6, diperoleh x = -6, dan x = 2, jika y = 2. Sedangkan untuk x = 3y, dan f y (x,y)   = 0
, diperoleh :

             6(3y)y- 2(3y)2 + 16y – 48  = 0

                                        16y – 48  = 0

                                        16(y - 3)  = 0

                                                y   = 0

Sehingga untuk  y = 3, diperoleh x = 9, jadi titik kritis (stasioner) fungsinya adalah titik-titik (-6,-6),
(2,2), dan (9,3).

Langkah ketiga, penyelidikan nilai ekstrim. Untuk memudahkan menerapkan uji turunan kedua,
bentuk persamaan pembantu

D (x,y) =  f xx (x,y)  fyy (x,y)- [fy (x,y)]2

            = (2x – 4y)(6x +16) – (6y – 4x)2

Selanjutnya perhatikanlah tabel berikut ini.


(x0, y0) f xx (x,y) fyy (x,y) fxy (x,y) D(x,y) Kesimpulan

(-6,-6) 12 -20 -12 -384 f(-6,-6) bukan nilai ekstrim dan


(-6,-6) adalah titik pelana

(2,2) -4 28 4 -128 f(2,2) bukan nilai ekstrim, dan


(2,2) adalah titik pelana

(9,3) 6 70 -18 96 f (9,3) = -72 adalah nilai


ekstrim minimum

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, f(9,3) = -72 adalah nilai ekstrim minimum fungsi f
sedangkan nilai ekstrim maksimumnya tidak ada.

Soal-soal Latihan.
Tentukanlah nilai ekstrim fungsinya jika ada.
1.      f (x,y)   = x3 + 2y3 + 3x2 – 24x -24y
2.      f (x,y)   = x3 – y3  + 6x2 - 12x – 9y

3.      f (x,y)   =  y4 + 2x3 – 2y2 – 24x

4.      f (x,y)   =  y4 – x3 -2y3  6x2 + 4y2 – 9x

5.      f (x,y)   = 2x3 +2y3 – 3xy2 – 12x

6.      f (x,y)   = x2y3(12-x-y)

7.      f (x,y)   = x3y2(36-2x-3y)

8.      f (x,y)   = 2x3 – 6xy + y2 – 9y

9.      f (x,y)   = 4xy2 -2x2y – 16x

10.  f (x,y)   = xye –y (k-x)

Syahrur Rohmah di 18.23

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya

Syahrur Rohmah
Ikuti 7

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai