Anda di halaman 1dari 80

Lanjutan Kalkulus 2

1. Bidang Singgung, Hampiran


2. Maksimum dan Minimum
3. Metode Lagrange
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

Tujuan mempelajari: memperoleh persamaan bidang singgung


terhadap permukaan z = f(x, y) di titik (x0, y0, z0).
Bagaimana caranya ?
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

• Kita mulai dengan situasi yang lebih umum, dengan suatu


permukaan ditentukan oleh persamaan

Perhatikan bahwa

dapat dituliskan sebagai


1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

• Perhatikan sebuah kurva pada permukaan ini yang melalui titik


(x0, y0, z0).

• Jika x = x(t)
y = y(t)
z = z(t)
adalah persamaan parameter
untuk kurva tersebut, maka
untuk semua t,
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

• Dengan Aturan Rantai,

Kita dapat mengungkapkan ini, dalam bentuk gradien dari F dan


derivatif dari ungkapan vektor untuk kurva

sebagai
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

• Seperti pada pertemuan sebelumnya, menyinggung kurva.

(Baca bab 14.4, buku Kalkulus dan Geometri Anlitis Edisi Keempat)

• Sehingga, gradien di (x0, y0, z0) tegak lurus pada garis singgung
di titik ini.

Berlaku untuk sebarang kurva yang


melalui (x0, y0, z0) yang terletak pada
permukaan F(x, y, z) = k
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

Definisi
Andaikan F(x, y, z) = k menentukan suatu permukaan dan misalkan
F dapat didiferensialkan di sebuah titik P(x0, y0, z0) dari permukaam
dengan F(x0, y0, z0)  0. Maka bidang yang melalui P yang tegak
lurus F(x0, y0, z0) dinamakan bidang singgung terhadap
permukaan itu di P.
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

Teorema A
(Bidang singgung). Untuk permukaan F(x, y, z) = k, adalah

Fx(x0, y0, z0) (x ̶ x0) + Fy(x0, y0, z0) (y ̶ y0)


+ Fz(x0, y0, z0) (z ̶ z0) = 0

Secara serupa, untuk permukaan z = f(x, y), persamaan bidang


singgung di (x0, y0, f(x0,y0)) adalah

z ̶ z0 = fx(x0, y0) (x ̶ x0) + fx(x0, y0) (y ̶ y0)

Bukti. Pernyataan pertama adalah langsung dan yang kedua menyusul


darinya dengan memperhatikan F(x,y,z) = f(x,y) – z.
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
Contoh 1:

Cari persamaan bidang singgung


terhadap z = x2 + y2 di titik (1,1,2).

Penyelesaian:
maka

Jadi,

Teorema A
z ̶ z0 = fx(x0, y0) (x ̶ x0) + fx(x0, y0) (y ̶ y0)

Maka persamaan bidang singgung di titik (1,1,2) adalah

atau
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

Contoh 2:
Cari persamaan bidang singgung dan garis normal terhadap permukaan
x2 + y2 + 2z2 = 23 di (1,2,3).

Penyelesaian:
sehingga

Teorema A, persamaan bidang singgung


Fx(x0, y0, z0) (x ̶ x0) + Fy(x0, y0, z0) (y ̶ y0) + Fz(x0, y0, z0) (z ̶ z0) = 0
sehingga persamaan bidang singgung di titik (1,2,3)

Persamaan simetri dari garis normal yang melalui (1,2,3) adalah


1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN

• Andaikan z = f(x,y) dan P(x0, y0, z0)


suatu titik tetap pada permukaan
yang berpadanan.

• Berikan sumbu-sumbu koordinat


baru (sumbu – sumbu dx, dy, dan dz)
yang sejajar dengan sumbu-sumbu
lama, dengan P sebagai titik asal.
• Pada sistem yang lama, bidang singgung di P mempunyai
persamaan
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN
• Pada sistem yang lama, bidang singgung di P mempunyai
persamaan

tetapi pada sistem yang baru persamaan ini mengambil bentuk


sederhana

Definisi
Andaikan z = f(x, y), dengan f suatu fungsi yang dapat
didiferensialkan, dan andaikan dx dan dy (disebut diferensial-
diferensial dari x dan y) berupa peubah-peubah. Diferensial dari
peubah tak bebas, dz, disebut juga diferensial total dari f dan
ditulis df(x,y), didefinisikan oleh
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN
• Pentingnya dz adalah dari kenyataan bahwa jika
dx = x dan dy = y, masing-masing mewakili perubahan kecil
dalam x dan y, maka dz akan berupa suatu hampiran (aproksimasi)
yang baik terhadap z, perubahan dalam z.

Contoh:
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN

Pada gambar di atas, dz tidak kelihatan berupa suatu hampiran yang


baik terhadap z.
Hampiran terhadap z akan semakin baik jika x dan y semakin
kecil.
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN
CONTOH 3:
Andaikan . Hitung z dan dz bila
(x,y) berubah dari (2,1) ke (2,03 , 0,98).

Penyelesaian:

di (2,1) dengan x = 0,03 dan y = -0,02.


1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN
CONTOH 4:
Rumus P = k(T/V), dengan k suatu konstanta, memberikan tekanan P
dari suatu gas yang terkurung yang volumenya V dan suhu T. Secara
hampiran, cari persentase kesalahan (galat) maksimum pada P yang
ditimbulkan oleh suatu kesalahan 0,4% pada pengukuran suhu dan
suatu kesalahan 0,9% pada pengukuran volume. 0,004T
0,009T
Penyelesaian:
Kesalahan pada P (P) akan dihampiri dengan dP.
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN
CONTOH 4 (lanjutan penyelesaian):

Kesalahan relatif maksimum, , kira-kira 0,013, dan persentase


galat maksimum kira-kira 1,3%.
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN

DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN

Pada kasus fungsi satu peubah, masalah diferensial menuju ke


hampiran yang sahih dekat x0

Analog dengan yang di atas, untuk fungsi dua peubah adalah


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

• Baca Bab 4 (Pasal 4.1 dan Pasal 4.3) Buku Kalkulus dan Geometri
Analitis Jilid 1, Edwin J. Purcell & Dale Varberg.
• Andaikan p = (x, y) dan p0 = (x0, y0) masing-masing berupa sebuah
titik peubah dan sebuah titik tetap, di ruang dimensi dua

Definisi
Andaikan p0 suatu titik di S, yaitu wilayah dari f.
(i) f(p0) adalah nilai maksimum (global) dari f pada S
jika f(p0)  f(p) untuk semua p di S.
(ii) f(p0) adalah nilai minimum (global) dari f pada S
jika f(p0)  f(p) untuk semua p di S.
(iii) f(p0) adalah nilai ekstrem (global) dari f pada S jika ia adalah
suatu nilai maksimum (global) atau suatu nilai minimum (global).
Definisi yang sama berlaku dengan kata global digantikan oleh lokal
jika, pada (i) dan (ii), kita hanya memerlukan bahwa pertaksamaan
berlaku pada N  S, dengan N suatu lingkungan dari p0.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

Gambar di atas memberikan tafsiran geometri dari definisi tentang


nilai maksimum, nilai minimm, global dan lokal.

Perhatikan bahwa suatu maksimum (atau minimum) global secara


otomatis adalah suatu maksimum (atau minimum) lokal.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

Teorema A
(Teorema Keujudan Maksimum-Minimum). Jika f kontinu pada
suatu himpunan tertutup dan terbatas S, maka f mencapai suatu nilai
maksimum (global) dan suatu nilai minimum (global) dua-duanya di
sana.

Pembuktian dapat ditemui pada hampir semua buku kalkulus

DIMANA NILAI-NILAI EKSTREM MUNCUL ?


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada suatu
himpunan S yang mengandung p0. Jika f(p0) adalah suatu nilai
ekstrem, maka p0 haruslah berupa suatu titik kritik; yakni, p0 berupa
salah satu dari:
(i) Suatu titik batas dari S; atau
(ii) Suatu titik stasioner dari f; atau
(iii) Suatu titik singular dar f

Titik-titik batas, lihat Pasal 15.3 Buku Kalkulus dan Geometri


Analitis Jilid 2, Edwin J. Purcell & Dale Varberg
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada suatu
himpunan S yang mengandung p0. Jika f(p0) adalah suatu nilai
ekstrem, maka p0 haruslah berupa suatu titik kritik; yakni, p0 berupa
salah satu dari:
(i) Suatu titik batas dari S; atau
(ii) Suatu titik stasioner dari f; atau
(iii) Suatu titik singular dar f

Titik-titik stasioner.
Kita sebut p0 suatu titik stasioner jika p0 adalah suatu titik dalam dari
S dimana f terdiferensialkan dan f(p0) = 0.
Pada titik yang demikian, bidang singgung adalah mendatar.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada suatu
himpunan S yang mengandung p0. Jika f(p0) adalah suatu nilai
ekstrem, maka p0 haruslah berupa suatu titik kritik; yakni, p0 berupa
salah satu dari:
(i) Suatu titik batas dari S; atau
(ii) Suatu titik stasioner dari f; atau
(iii) Suatu titik singular dar f

Titik-titik singular.
Kita sebut p0 suatu titik singular jika p0 adalah suatu titik dalam dari S
dimana f tidak terdiferensialkan – misalnya, titik dimana grafik f
mempunyai pojok tajam.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

Teorema Titik Kritis Fungsi Satu Peubah.


Fungsi g(x) = f(x,y0) mempunyai suatu nilai ekstrim di x0 jika

Dengan cara yang serupa, fungsi h(y) = f(x0,y) mempunyai suatu nilai
ekstrim di y0 jika memenuhi

Gradien adalah 0 karena kedua parsialnya adalah 0.


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Contoh 1:
Cari nilai-nilai maksimum atau minimum lokal dari

Penyelesaian:
- Fungsi yang diberikan dapat didiferensialkan sepanjang wilayahnya,
yaitu bidang xy.

- Jadi, titik-titik kritis yang mungkin adalah titik-titik stasioner yang


diperoleh dengan cara menetapkan fx(x,y) dan fy(x,y) sama dengan
nol.
Tinggal memutuskan
apakah (1,0) memberikan
suatu maksimum atau
suatu minimum atau bukan
keduanya.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Contoh 1 (lanjutan penyelesaian):

Tinggal memutuskan apakah (1,0) memberikan suatu


maksimum atau suatu minimum atau bukan keduanya.
- Kita akan segera mengembangkan suatu alat sederhana untuk
menjawab pertanyaan di atas.
- Namun, sementara kita gunakan langkah sederhana

Jadi, f(1,0) sebenarnya


adalah suatu minimum global
untuk f. Tidak terdapat nilai-
nilai maksimum lokal.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Contoh 2:
Tentukan nilai-nilai minimum atau maksimum lokal dari

Penyelesaian:
Titik-titik kritis diperoleh dengan menetapkan

Hasil dari hitungan di atas adalah (0,0).


Apakah memberikan suatu nilai maksimum, minumin atau bukan
keduanya ?
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Contoh 2 (lanjutan penyelesaian):

Hasil dari hitungan, titik kritis adalah (0,0).

Apakah memberikan suatu nilai maksimum, minimun


atau bukan keduanya ?

Titik (0,0) tidak memberikan suatu


nilai maksimum ataupun minimum.

Titik ini disebut titik pelana.

Fungsi yang diberikan tidak


mempunyai ekstrem lokal
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

• Contoh 2 mengilustrasikan kenyataan yang menyulitkan bahwa

tidak menjamin bahwa terdapat suatu ekstrem lokal di (x0,y0).

Apakah ada syarat untuk menentukan suatu titik merupakan


nilai ekstrem ?
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Teorema C
(Uji Parsial-Kedua). Andaikan bahwa f(x,y) mempunyai turunan
parsial kedua kontinu di suatu lingkungan dari (x0,y0) dan bahwa
, hitung

Maka:
(i) Jika D > 0 dan fxx(x0,y0) < 0, maka f(x0,y0) adalah nilai maksimum
lokal.
(ii) Jika D > 0 dan fxx(x0,y0) > 0, maka f(x0,y0) adalah nilai minimum
lokal.
(iii) Jika D < 0, maka f(x0,y0) bukan suatu nilai ekstrem ((x0,y0) adalah
titik pelana).
(iv) Jika D = 0, maka pengujian tidak memberi kesimpulan.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 3:
Tentukan ekstrem, jika ada, untuk fungsi F yang didenisikan oleh
F(x,y) = 3x3 + y2 – 9x + 4y.

Penyelesaian:
dan

Sehingga (x,y) adalah (1,-2) dan (-1,-2)


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 3 (lanjutan penyelesaian):
(x,y) adalah (1,-2) dan (-1,-2)

Pada titik (1,-2)

Karena D > 0 dan Fxx > 0 maka


F(1,-2) = -10 adalah nilai minimum lokal dari F.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 3 (lanjutan penyelesaian):
(x,y) adalah (1,-2) dan (-1,-2)

Pada titik (-1,-2)

karena D < 0 maka (-1,-2) adalah titik pelana dan F(-1,-2) bukan
merupakan nilai ekstrem.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 4:
Tentukan jarak minimum antara titik asal dan permukaan
z2 = x2 y + 4

Penyelesaian:
- Ambil P(x,y,z) titik sebarang pada permukaan tersebut.
- Kuadrat jarak dari titik asal dan P adalah

- Kita mencari koordinat P yang memberikan d2 suatu minimum.


- Karena P terletak pada permukaan itu, koordinatnya memenuhi
persamaan permukaan.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 4 (lanjutan penyelesain):
z2 = x2 y + 4
- Substitusi z2 = x2y + 4 pada , kita peroleh
d2 sebagai fungsi dua peubah x dan y:

- Untuk mencari titik kritisnya, kita tetapkan fx(x,y) = 0 dan fy(x,y) = 0.

- Dengan menghilangkan y dari persamaan – persamaan ini, kita


dapatkan

Jadi, atau .
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 4 (lanjutan penyelesain):
- Jadi, atau .

- Substitusi nilai-nilai di atas pada persamaan


diperoleh
dan

- Sehingga, titik-titik kritisnya adalah (0,0),

- Untuk menguji masing-masing ini, kita perlukan


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 4 (lanjutan penyelesain):

- Titik-titik kritis adalah (0,0), ,

- Untuk menguji masing-masing ini, kita perlukan

- maka titik dan


tidak memberikan suatu ekstrem.

- dan , sehingga (0,0)


menghasilkan jarak minimum.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 4 (lanjutan penyelesain):

- Berdasarkan perhitungan D dan fxx, titik (0,0) memberikan jarak


minimum.

- Jarak minimum antara titik asal dan permukaan adalah


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 5:
Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum dari

Pada himpunan tertutup

Penyelesaian:

Satu-satunya titik kritis dalam adalah (1,1).


Batas dari S adalah lingkaran , yang secara parameter
dapat dijelaskan oleh
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):

Kita ingin memaksimumkan dan meminimumkan fungsi satu peubah


,

Dengan Aturan Rantai,


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):

g’(t) = 0  tant = 1
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):

adalah 2 titik kritis untuk g.

Adakah titik kritis yang lain ?


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM
Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):

Ilustrasi dari tracing titik yang


memenuhi fungsi f(x) = sinx
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM
Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):

Ilustrasi dari tracing titik yang


memenuhi fungsi f(x) = cosx
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM
Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):
f(x) = sinx f(x) = cosx
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):

adalah 2 titik kritis untuk g.

Adakah titik kritis yang lain ?


ADA

Dan
dalam x dan y , keempat titik tersebut setara dengan ?

pada lingkaran batas.


2. MAKSIMUM DAN MINIMUM

SYARAT CUKUP UNTUK EKSTREM


Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):
Dari perhitungan di atas, titik-titik batas adalah

Nilai-nilai f di titik-titik batas ini adalah:

Maksimum

Minimum
3. METODE LAGRANGE

Kita mulai dengan membedakan dua jenis masalah, yaitu:


1.Untuk mencari nilai minimum dari
adalah suatu masalah nilai ekstrem bebas.
2. Untuk mencari nilai minimum dari
terhadap kondisi bahwa
adalah masalah nilai ekstrem terkendala.

Banyak permasalahan di dunia nyata, khususnya di bidang ekonomi,


termasuk jenis yang kedua.

Sebagai contoh, seorang pengusaha ingin memaksimumkan


keuntungan, tetapi dibatasi oleh banyaknya bahan mentah yang
tersedia, banyaknya tenaga kerja, dan sebagainya.
3. METODE LAGRANGE

Contoh 4 di atas adalah sebuah masalah nilai ekstrem terkendala.

Kita diminta mencari jarak minimum dari permukaan


ke titik asal.

Kita formulasikan masalah sebagai peminimuman


terhadap kendala .
3. METODE LAGRANGE
Kita tangani masalah tersebut dengan substitusi nilai z2 dari kendala
dalam rumus untu d2 dan kemudian menyelesaikan masalah nilai
ekstrem bebas yang dihasilkan.

Tetapi, seringkali terjadi nahwa persamaan kendala tidak mudah


diselesaikan untuk salah satu peubah dan, kendatipun jika ini dapat
dikerjakan, boleh jadi terdapat metode lain yang lebih praktis.

Metode tersebut disebut metode pengali Lagrange, dinamai menuurt


Joseph-Louis Lagrange.
3. METODE LAGRANGE
TAFSIRAN GEOMETRI DARI METODE
▪ Pertama, mari kita pandang kasus dimana kita ingin
memaksimumkan atau meminimumkan f(x,y) terhadap kendala
g(x,y) = 0.

▪ Gambar di bawah memberikan saran suatu tafsiran geometri dari


masalah ini.
3. METODE LAGRANGE
TAFSIRAN GEOMETRI DARI METODE

▪ Kurva ketinggian dari f adalah kurva-kurva f(x,y) = k, dengan k


suatu konstanta.
▪ Kurva-kurva tersebut diperlihatkan sebagai kurva-kurva hitam
pada gambar di atas untuk k = 200, 300, …, 700.
▪ Grafik dari kendala g(x,y) = 0 juga berupa sebuah kurva, yang
diperlihatkan dalam warna biru pada gambar di atas.
3. METODE LAGRANGE
TAFSIRAN GEOMETRI DARI METODE

▪ Untuk memaksimumkan f terhadap kendala g(x,y) = 0 sama


dengan mencari kurva ketinggian dengan kemungkinan k terbesar
yang memotong kurva kendala.
▪ Secara geometri, kurva ketinggian yang maksimum menyinggung
kurva kendala di suatu titik P0(x0,y0).
▪ Nilai maksimum f terhadap kendala g(x,y) = 0 adalah f(x0,y0).
3. METODE LAGRANGE
TAFSIRAN GEOMETRI DARI METODE

▪ Metode Lagrange menyajikan suatu prosedur aljabar untuk


penentuan P0 dan P1.
▪ Karena di titik-titik demikian, kurva ketinggian dan kurva kendala
saling menyinggung(yaitu, mempunyai suatu garis singgung
bersama), kedua kurva tersebut mempunyai suatu garis tegak lurus
bersama.
3. METODE LAGRANGE
TAFSIRAN GEOMETRI DARI METODE

▪ Berdasar Pasal 15.5, di sebarang titik dari kurva ketinggian, vektor


gradien adalah tegak lurus.
▪ Dan dengan cara serupa adalah tegak lurus terhadap kurva
kendala.
3. METODE LAGRANGE
TAFSIRAN GEOMETRI DARI METODE

▪ Jadi, dan sejajar di P0 dan juga di P1; yaitu

dan

untuk suatu bilangan 0 dan 1 tidak nol.


3. METODE LAGRANGE
TAFSIRAN GEOMETRI DARI METODE

Teorema A
(Metode Lagrange). Untuk memaksimumkan atau meminumkan
f(p) terhadap kendala g(p) = 0, selesaikan sistem persamaan
dan
untuk p dan .
Tiap titik p yang demikian adalah suatu titik kritis untuk masalah
nilai ekstrem tekendala dan  yang berpadanan disebut pengali
Lagrange.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 1:
Berapa luas daerah terbesar yang dapat dimiliki oleh suatu persegi
panjang jika panjang diagonalnya 2 ?

Penyelesaian:
• Letakkan persegi panjang dikuadran pertama.
• Dua sisi persegi panjang sepanjang sumbu-sumbu koordinat.
• Titik sudut yang berhadapan dengan titik asal mempunyai
koordinat (x,y), dengan x dan y positif.
• Panjang diagonalnya adalah

dan luasnya adalah xy.


• Jadi, kita boleh merumuskan masalah berupa pemaksimuman
f(x,y) = xy terhadap kendala g(x,y) = x2 + y2 – 4 =0
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 1 (lanjutan penyelesaian):
• Jadi, kita boleh merumuskan masalah berupa pemaksimuman
f(x,y) = xy terhadap kendala g(x,y) = x2 + y2 – 4 =0

• Memanggil kembali Teorema A


dan
• Gradien yang berpadanan adalah

• Persamaan Lagrange menjadi


(1)
(2)
(3)
yang harus diselesaikan secara serentak.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 1 (lanjutan penyelesaian):
(1)
(2)
(3)
Persamaan (1) dikalikan dengan y, menjadi:
(4)
(5)
Dari Persamaan (4) dan Persamaan (5), diperoleh:
(6)
Dari Persamaan (6) ke Persamaan (4), diperoleh:
dan
Substitusi nilai x dan y ke Persamaan (1), diperoleh:
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 1 (lanjutan penyelesaian):
(1)
(2)
(3)
Jadi, penyelesaian Persamaan (1) sampai (3), dengan membuat x dan
y positif, adalah

Kita simpulkan bahwa persegi panjang yang luasnya terbesar dengan


diagonal 2 adalah bujursangkar, yang panjang sisinya . Luasnya
adalah 2.

Tafsiran geometri masalah ini diperlihatkan pada Gambar pada slide


selanjutnya.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 1 (lanjutan penyelesaian):
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 2:
Gunakan metode Lagrange untuk mencari nilai-nilai maksimum dan
minimum dari

pada ellips

Penyelesaian:
Kita boleh menuliskan kendala sebagai g(x,y) = x2 + 4y2 – 4 = 0

Persamaan-persamaan Lagrange adalah


(1)
(2)
(3)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 2 (lanjutan penyelesaian):
Persamaan-persamaan Lagrange adalah
(1)
(2)
(3)

Perhatikan dari persamaan ketiga bahwa x dan y keduanya tidak dapat


sama dengan nol.
Jika , persamaan (1) menyimpulkan bahwa .
Kemudian, Persamaan (2) mensyaratakan bahwa .
Kita simpulkan dari Persamaan (3) bahwa .
Jadi, kita telah memperoleh titik-titik kritis .
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 2 (lanjutan penyelesaian):
Persamaan-persamaan Lagrange adalah
(1)
(2)
(3)

Kemudian, jika , dari Persamaan (2) diperoleh .


Berdasar Persamaan (1), .
Dari Peramaan (3), .
Kita simpulan bahwa juga merupakan titik-titik kritis.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 2 (lanjutan penyelesaian):
Dari hasil penyelesaian Persamaan Lagrange, kita memperoleh titik-
titik kritis adalah ( 2,0) dan (0,1).
Sekarang, untuk ,

Sehingga nilai minimum dari f(x,y) pada ellips yang diberikan adalah
-4; nilai maksimum adalah 1.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3:
Tentukan minimum f(x,y,z) = 3x + 2y + z + 5, terhadap kendala
g(x,y,z) = 9x2 + 4y2 –z = 0.

Penyelesaian:
Gradien f dan g adalah:

Untuk menemukan titik-titik kritis, kita pecahkan

dan
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3 (lanjutan penyelesaian):

Gradien:

Solusi
dan
Ini setara, dengan memecahkan sistem empat persamaan simultan
berikut dalam empat peubah x, y, z, .
(1)
(2)
(3)
(4)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3 (lanjutan penyelesaian):
(1)
(2)
(3)
(4)
Dari Persamaan (3), diperoleh:
(5)
(5)
Substitusi Persamaan (5) ke Persamaan (1), diperoleh:
(6)

Substitusi Persamaan (5) ke Persamaan (2), diperoleh:

(7)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3 (lanjutan penyelesaian):
(1) (5)
(2)
(3) (6)
(4)
(7)

Substitusi Persamaan (6) dan Persamaan (7) ke Persamaan (4),


diperoleh:

Jadi penyelesaian sistem empat persamaan simultan tersebut adalah


3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3 (lanjutan penyelesaian):
Dan satu-satunya titik kritis adalah

Maka nilai minimum f(x,y,z) terhadap kendala g(x,y,z) = 0 adalah

Bagaimana kita mengetahui bahwa nilai di atas adalah suatu nilai


minimum ?
3. METODE LAGRANGE
• Bilamana lebih dari satu kendala yang ditekankan pada peubah-
peubah suatu fungsi yang harus dimaksimumkan atau
diminimumkan, digunakan pengali-pengali Lagrange tambahan.

• Sehingga terdapat satu pengali Lagrange untuk setiap kendala.

• Misalnya, jika kita mencari ekstrem suatu fungsi f tiga peubah,


terhadap dua kendala g(x,y,z) = 0 dan h(x,y,z) = 0, maka kita
pecahkan persamaan-persamaan:
(1)
(2)
(3)
untuk x, y, z,  dan , dengan  dan  adalah pengali-pengali
Lagrange.
3. METODE LAGRANGE
• Ini setara dengan terhadap pencarian penyelesaian sistem lima
persamaan simultan dalam peubah-peubah x, y, z,  dan .
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Dari penyelesaian sistem ini, kita peroleh titik-titik kritis.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 4:
Tentukanlah nilai-nilai maksimum dan minimum dari

pada ellips yang merupakan perpotongan tabung


pada bidang
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 4 (lanjutan penyelesaian):
Penyelesaian:
Kita ingin memaksimumkan dan meminimumkan

terhadap

dan

Persamaan-persamaan Lagrange yang berpadanan adalah


(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 4 (lanjutan penyelesaian):
Persamaan-persamaan Lagrange yang berpadanan adalah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Dari Persamaan (1), diperoleh


(6)
Dari Persamaan (2) dan (3), diperoleh

(7)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 4 (lanjutan penyelesaian):
Persamaan-persamaan Lagrange yang berpadanan adalah
(1) (5)
(2)
(6)
(3)
(4) (7)

Substitusi Persamaan (6) dan Persamaan (7) ke Persamaan (4),


diperoleh

Jika
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 4 (lanjutan penyelesaian):

Kita simpulkan bahwa 5 adalah nilai maksimum dan 1 adalah nilai


minimum.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai