Perhatikan bahwa
• Jika x = x(t)
y = y(t)
z = z(t)
adalah persamaan parameter
untuk kurva tersebut, maka
untuk semua t,
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
sebagai
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
(Baca bab 14.4, buku Kalkulus dan Geometri Anlitis Edisi Keempat)
• Sehingga, gradien di (x0, y0, z0) tegak lurus pada garis singgung
di titik ini.
Definisi
Andaikan F(x, y, z) = k menentukan suatu permukaan dan misalkan
F dapat didiferensialkan di sebuah titik P(x0, y0, z0) dari permukaam
dengan F(x0, y0, z0) 0. Maka bidang yang melalui P yang tegak
lurus F(x0, y0, z0) dinamakan bidang singgung terhadap
permukaan itu di P.
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
Teorema A
(Bidang singgung). Untuk permukaan F(x, y, z) = k, adalah
Penyelesaian:
maka
Jadi,
Teorema A
z ̶ z0 = fx(x0, y0) (x ̶ x0) + fx(x0, y0) (y ̶ y0)
atau
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
Contoh 2:
Cari persamaan bidang singgung dan garis normal terhadap permukaan
x2 + y2 + 2z2 = 23 di (1,2,3).
Penyelesaian:
sehingga
Definisi
Andaikan z = f(x, y), dengan f suatu fungsi yang dapat
didiferensialkan, dan andaikan dx dan dy (disebut diferensial-
diferensial dari x dan y) berupa peubah-peubah. Diferensial dari
peubah tak bebas, dz, disebut juga diferensial total dari f dan
ditulis df(x,y), didefinisikan oleh
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN
• Pentingnya dz adalah dari kenyataan bahwa jika
dx = x dan dy = y, masing-masing mewakili perubahan kecil
dalam x dan y, maka dz akan berupa suatu hampiran (aproksimasi)
yang baik terhadap z, perubahan dalam z.
Contoh:
1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN
DIFERENSIAL DAN HAMPIRAN
Penyelesaian:
• Baca Bab 4 (Pasal 4.1 dan Pasal 4.3) Buku Kalkulus dan Geometri
Analitis Jilid 1, Edwin J. Purcell & Dale Varberg.
• Andaikan p = (x, y) dan p0 = (x0, y0) masing-masing berupa sebuah
titik peubah dan sebuah titik tetap, di ruang dimensi dua
Definisi
Andaikan p0 suatu titik di S, yaitu wilayah dari f.
(i) f(p0) adalah nilai maksimum (global) dari f pada S
jika f(p0) f(p) untuk semua p di S.
(ii) f(p0) adalah nilai minimum (global) dari f pada S
jika f(p0) f(p) untuk semua p di S.
(iii) f(p0) adalah nilai ekstrem (global) dari f pada S jika ia adalah
suatu nilai maksimum (global) atau suatu nilai minimum (global).
Definisi yang sama berlaku dengan kata global digantikan oleh lokal
jika, pada (i) dan (ii), kita hanya memerlukan bahwa pertaksamaan
berlaku pada N S, dengan N suatu lingkungan dari p0.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Teorema A
(Teorema Keujudan Maksimum-Minimum). Jika f kontinu pada
suatu himpunan tertutup dan terbatas S, maka f mencapai suatu nilai
maksimum (global) dan suatu nilai minimum (global) dua-duanya di
sana.
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada suatu
himpunan S yang mengandung p0. Jika f(p0) adalah suatu nilai
ekstrem, maka p0 haruslah berupa suatu titik kritik; yakni, p0 berupa
salah satu dari:
(i) Suatu titik batas dari S; atau
(ii) Suatu titik stasioner dari f; atau
(iii) Suatu titik singular dar f
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada suatu
himpunan S yang mengandung p0. Jika f(p0) adalah suatu nilai
ekstrem, maka p0 haruslah berupa suatu titik kritik; yakni, p0 berupa
salah satu dari:
(i) Suatu titik batas dari S; atau
(ii) Suatu titik stasioner dari f; atau
(iii) Suatu titik singular dar f
Titik-titik stasioner.
Kita sebut p0 suatu titik stasioner jika p0 adalah suatu titik dalam dari
S dimana f terdiferensialkan dan f(p0) = 0.
Pada titik yang demikian, bidang singgung adalah mendatar.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada suatu
himpunan S yang mengandung p0. Jika f(p0) adalah suatu nilai
ekstrem, maka p0 haruslah berupa suatu titik kritik; yakni, p0 berupa
salah satu dari:
(i) Suatu titik batas dari S; atau
(ii) Suatu titik stasioner dari f; atau
(iii) Suatu titik singular dar f
Titik-titik singular.
Kita sebut p0 suatu titik singular jika p0 adalah suatu titik dalam dari S
dimana f tidak terdiferensialkan – misalnya, titik dimana grafik f
mempunyai pojok tajam.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Dengan cara yang serupa, fungsi h(y) = f(x0,y) mempunyai suatu nilai
ekstrim di y0 jika memenuhi
Penyelesaian:
- Fungsi yang diberikan dapat didiferensialkan sepanjang wilayahnya,
yaitu bidang xy.
Penyelesaian:
Titik-titik kritis diperoleh dengan menetapkan
Maka:
(i) Jika D > 0 dan fxx(x0,y0) < 0, maka f(x0,y0) adalah nilai maksimum
lokal.
(ii) Jika D > 0 dan fxx(x0,y0) > 0, maka f(x0,y0) adalah nilai minimum
lokal.
(iii) Jika D < 0, maka f(x0,y0) bukan suatu nilai ekstrem ((x0,y0) adalah
titik pelana).
(iv) Jika D = 0, maka pengujian tidak memberi kesimpulan.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Penyelesaian:
dan
karena D < 0 maka (-1,-2) adalah titik pelana dan F(-1,-2) bukan
merupakan nilai ekstrem.
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Penyelesaian:
- Ambil P(x,y,z) titik sebarang pada permukaan tersebut.
- Kuadrat jarak dari titik asal dan P adalah
Jadi, atau .
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Penyelesaian:
g’(t) = 0 tant = 1
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Dan
dalam x dan y , keempat titik tersebut setara dengan ?
Maksimum
Minimum
3. METODE LAGRANGE
dan
Teorema A
(Metode Lagrange). Untuk memaksimumkan atau meminumkan
f(p) terhadap kendala g(p) = 0, selesaikan sistem persamaan
dan
untuk p dan .
Tiap titik p yang demikian adalah suatu titik kritis untuk masalah
nilai ekstrem tekendala dan yang berpadanan disebut pengali
Lagrange.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 1:
Berapa luas daerah terbesar yang dapat dimiliki oleh suatu persegi
panjang jika panjang diagonalnya 2 ?
Penyelesaian:
• Letakkan persegi panjang dikuadran pertama.
• Dua sisi persegi panjang sepanjang sumbu-sumbu koordinat.
• Titik sudut yang berhadapan dengan titik asal mempunyai
koordinat (x,y), dengan x dan y positif.
• Panjang diagonalnya adalah
pada ellips
Penyelesaian:
Kita boleh menuliskan kendala sebagai g(x,y) = x2 + 4y2 – 4 = 0
Sehingga nilai minimum dari f(x,y) pada ellips yang diberikan adalah
-4; nilai maksimum adalah 1.
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3:
Tentukan minimum f(x,y,z) = 3x + 2y + z + 5, terhadap kendala
g(x,y,z) = 9x2 + 4y2 –z = 0.
Penyelesaian:
Gradien f dan g adalah:
dan
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3 (lanjutan penyelesaian):
Gradien:
Solusi
dan
Ini setara, dengan memecahkan sistem empat persamaan simultan
berikut dalam empat peubah x, y, z, .
(1)
(2)
(3)
(4)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3 (lanjutan penyelesaian):
(1)
(2)
(3)
(4)
Dari Persamaan (3), diperoleh:
(5)
(5)
Substitusi Persamaan (5) ke Persamaan (1), diperoleh:
(6)
(7)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 3 (lanjutan penyelesaian):
(1) (5)
(2)
(3) (6)
(4)
(7)
terhadap
dan
(7)
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 4 (lanjutan penyelesaian):
Persamaan-persamaan Lagrange yang berpadanan adalah
(1) (5)
(2)
(6)
(3)
(4) (7)
Jika
3. METODE LAGRANGE
CONTOH 4 (lanjutan penyelesaian):