ANALISA ROOT-LOCUS
8.1. Pendahuluan
Karakteristik dasar tanggapan waktu dari suatu Sistem Lup Tertutup sangat berkaitan
dengan lokasi dari pole-pole lup tertutup itu sendiri. Pole-pole lup tertutup adalah akar-akar
persamaan karakteristik dari Fungsi Alih Lup Tertutup. Suatu metode yang digunakan untuk
memetakan akar-akar dari persamaan karakteristik tersebut adalah Metode Root-Locus,
dimana dengan metode ini maka akar-akar persamaan karakteristik digambarkan/di-plot
untuk semua nilai parameter sistem. Penggambarannya tetap pada bidang s, sehingga sangat
berguna untuk analisa kestabilan.
2. Komponen magnitude :
|G(s) H(s)| = 1
Catatan : Magnitude dari (s + pk) untuk nilai s = a + jb dan pk = c + jd adalah :
(a c) j (b d ) (a c) 2 (b d ) 2
K ( s z1 )
Contoh 1 : Diberikan persamaan karakteristik : 1 0
( s p1 )( s p 2 )( s p 3 )( s p 4 )
K ( s z1 )
maka G ( s) H ( s)
( s p1 )( s p 2 )( s p3 )( s p 4 )
KB1
Magnitude dari G(s)H(s) : G ( s ) H ( s )
A1 A2 A3 A4
Titik uji s
A2 2
x
-p2
A4 A1
B1 A3
1 1
4
x o x
-p4 -z13 -p1
x
-p3
Gambar 8.1. Sudut dan Magnitude untuk Titik Uji s
Contoh 1 :
C (s) ( s 1)
Fungsi alih loop tertutup suatu sistem diberikan oleh :
R( s ) ( s 1 j 2)( s 1 j 2)
Tentukan sudut dan magnitude dari fungsi alih tersebut pada titik uji s = 2 + j3!
C (s)
Jawab : Sudut dari fungsi alih adalah : ( s 1) ( s 1 j 2) ( s 1 j 2)
R( s)
Untuk titik uji s = 2 + j3, nilai sudutnya menjadi :
C (s)
(2 j 3 1) (2 j 3 1 j 2) (2 j 3 1 j 2)
R( s) s 2 j 3
(3 j 3) (3 j ) (3 j 5)
3
(3 j 3) tan 1 45
3
1
(3 j ) tan 1 18.44
3
5
(3 j 5) tan 1 59 .02
3
C (s)
Jadi 45 18.44 59.02 32.46
R( s)
C (s) s 1
Magnitude dari fungsi alih adalah
R( s) s 1 j2 s 1 j2
3 j3 32 32
3 j 3 j5
3 2 12 32 52
3 j 3 3 2 3 2 4.24
3 j 3 2 12 3.16
3 j 5 3 2 5 2 5.83
C (s) (4.24)
maka : 0.23
R( s) s 2 j 3
(3.16)(5.83)
Latihan 8.1.
C (s) ( s 2)
1. Fungsi Alih Loop Tertutup suatu sistem diberikan oleh : .
R( s ) ( s 1 j )( s 1 j )
Tentukan sudut dan magnitude dari fungsi alih tersebut pada titik uji s = 1 + j2!
C (s) ( s 3)
2. Fungsi Alih Loop Tertutup suatu sistem diberikan oleh : .
R( s ) ( s 2 j )( s 3 j 2)
Tentukan sudut dan magnitude dari fungsi alih tersebut pada titik uji s = 1 - j2!
C (s) ( s 3)
3. Fungsi Alih Loop Tertutup suatu sistem diberikan oleh : .
R( s ) ( s 2 j )( s 1 j 2)
Tentukan sudut dan magnitude dari fungsi alih tersebut pada titik uji s = -1 - j2!
K
Fungsi alih loop terbuka diberikan oleh persamaan G (s) ,
s ( s 1)( s 2)
diasumsikan nilai K 0 dan H(s) = 1. Jadi, persamaan karakteristiknya menjadi G(s) = –1.
Sudut dari persamaan karakteristik :
[(G(s)] = 180o(2k + 1) , k =0, 1, 2, …
–(s) – (s+1) – (s+2) = 180o(2k + 1) , k =0, 1, 2, …
Magnitudenya |G(s)| = 1
K
Maka : 1
s ( s 1)( s 2)
j
x x x
-2 -1 0
⁻ Titik uji s pada sumbu real negatif antara 0 dan –1, maka
(s) = 1800, (s + 1) = (s + 2) = 0o, sehingga –(s) – (s + 1) – (s + 2) = –180o.
Sudut yang dihasilkan sesuai/memenuhi G(s) = 180o(2k + 1), k = 0, 1, 2, … (dengan
nilai k = 0), sehingga antara pole s = 0 dan s = –1 terdapat Root-Locus dan merupakan
bagian dari Root-Locus, seperti gambar 8.4.
j
x x x
-2 -1 0
⁻ Titik uji s pada sumbu real negatif antara –1 dan –2, maka :
(s) = (s+1) = 180o, dan (s+2) = 0o, sehingga –(s) – (s+1) – (s+2) = –360o.
Dapat dilihat bahwa sudut yang dihasilkan tidak sesuai / tidak memenuhi
G(s) = 180o(2k + 1) , k =0, 1, 2, …, sehingga pada sumbu real negatif antara pole s =
–1 dan s = –2 tidak terdapat Root-Locus.
⁻ Titik uji s pada sumbu real negatif antara –2 hingga –, maka (s) = (s+1) = (s+2)
= 180o, sehingga –(s) – (s+1) – (s+2) = –540o.
Sudut yang dihasilkan sesuai/memenuhi G(s) = 180o(2k + 1) , k = 0, 1, 2, …, (dengan
nilai k = 1), sehingga antara pole s = –2 sampai s = – terdapat Root-Locus dan
merupakan bagian dari Root-Locus. Jadi, ada dua buah Root-Locus, seperti gambar 8.5.
j
x x x
-2 -1 0
Untuk nilai s yang besar, persamaan tersebut dapat didekati dengan persamaan :
(s + 1)3 = 0 s = –1 , merupakan titik potong antara asimptot dan sumbu real bidang s,
yaitu pada titik (–1, 0). Gambar 8.6 menunjukkan letak asimptot ini.
j
-180o 60o
x x x
-2 -1 0
-60o
= 2 =0
K=6 K=0
Jadi, titik potong Root-Locus dengan sumbu imajiner adalah (0, j 2 ), (0, – j 2 ), (0, 0).
j
2
x x x
-2 -1 0
-
0.422 -2
6
Gambar 8.7. Root-Locus Lengkap Contoh
K ( s 2)
1
( s 1 j 2 )( s 1 j 2 )
o
-2 -1 0
x -2
Dapat dilihat bahwa sudut yang dihasilkan tidak sesuai / tidak memenuhi
G(s) = 180o (2k + 1) , k =0, 1, 2, …, sehingga pada daerah ini tidak terdapat Root-
Locus.
⁻ Titik uji s pada sumbu real antara zero s = –2 sampai negatif tak terhingga, maka :
(s+2) = –180o
Dapat dilihat bahwa sudut yang dihasilkan sesuai / memenuhi G(s) = 180o (2k + 1) , k
= 0, 1, 2, …, sehingga pada daerah ini terdapat Root-Locus.
o
-2 -1 0
x -2
titik uji s
j
1
x 2
1’
1
o
-2 -1 0
2’ 2
x -2
Gambar 8.11. Titik Uji s untuk Mendapatkan Sudut Keberangkatan (Angle of Departure)
Bila titik uji ini dekat sekali dengan titik pole s = –1 + j 2 (pilihan ini didasari
pemikiran bahwa untuk mengukur sudut keberangkatan, maka titik uji yang dijadikan
referensi haruslah dekat sekali dengan titik awal keberangkatannya), maka 2’ = 2 dan 1’ =
1, sehingga :
1 = 180o – 2 + 1
1 = 180o – 90o + 1
Nilai 1 dapat dihitung dengan persamaan trigonometri sederhana :
tan 1 = 2 atau (2 / 1)
1 = 55o
Sehingga 1 = 180o – 90o + 55o
1 = 145o
Sudut 1 adalah sudut keberangkatan Root-Locus yang akan keluar dari pole s = –1 +
j 2 menuju zero s = –2. Dengan cara yang sama sudut keberangkatan pada pole s = –1 –
j 2 juga dapat dihitung, dimana nilai 2 (sudut keberangkatannya) sama dengan 215o atau –
145o. Gambar 8.12 menunjukkan sudut keberangkatan masing-masing Root-Locus yang
keluar dari pole-pole konjugasi-kompleks.
1 j
x 2
o
-2 -1 0
x -2
2
Karena titik break-in harus berada antara s = –2 dan s = –, maka titik break-in yang
digunakan adalah s = –3.7320.
5. Menggambar Root-Locus
Untuk sketsa Root-Locus antara pole-pole dan break-in, bisa dengan dua cara :
⁻ Cara I : Dengan coba-coba titik uji s (trial and error)
Dengan menggunakan persamaan jumlah sudut dari zero dan pole untuk tiap titik uji,
akan didapatkan nilai-nilai titik uji yang bersesuaian dengan persamaan tersebut.
(s+2) – (s +1 – j2) – (s +1 + j2) = 180o (2k + 1) , k =0, 1, 2, …
Nilai-nilai titik uji s dimasukkan dan diselidiki apakah memenuhi persamaan di atas atau
tidak. Bila memenuhi maka titik uji tersebut pasti dilewati oleh Root-Locus. Dengan
melakukan beberapa kali pengujian maka sketsa Root-Locus antara pole-pole dan titik
break-in dapat diperkirakan.
1 2
1 2
tan 1 tan tan 180 (2k 1)
2 1 1
Dengan menggunakan rumus :
tan x tan y
tan( x y ) maka persamaan di atas dapat diubah dalam bentuk :
1 tan x. tan y
2 2
tan tan 1 tan 1 tan tan 1 180 (2k 1)
1 1 2
2 2
0
1 1 2
Atau 2 2 1 .(0)
1
2
1 1
2 ( 1)
2 2
( 1) ( 2) 2
2 2 2 3 0
Jadi : 0
j
x 2
o
-3.7320 -2 -1 0
x -2
Lathan 8.2. Diberikan suatu sistem loop tertutup seperti gambar berikut. Gambarkan Root
Locusnya!
1. R(s) C(s)
K
+ s ( s 1)( s 2)
_
2. R(s) C(s)
K
+ s ( s 1)( s 3)
_
3. R(s) C(s)
K
+ s ( s 1)( s 2)
_
n = a2 b2
d = b
= sin , dimana = sin–1 (a/n)
atau = |a/n|
j
x b
n
d
a
Gambar 8.14. Nilai-Nilai dan n pada Root-Locus