Anda di halaman 1dari 12

BAB V

IMPULS DAN MOMENTUM


Kompetensi Dasar : 1.7 Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan
momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan

Pada permainan sepak bola anda bisa perhatikan bagaimana seorang pemain
mengolah bola dengan kakinya. Seorang pemain profesional akan dengan mudah
mengontrol bola, kapan bola harus ditendang dan seberapa kecepatan yang dikehendaki.
Tentu harus banyak latihan agar pemain bola itu dapat mengatur saat menghendaki bola
dioper jauh, dekat, cepat atau lambat. Pemain bola itu harus mengatur berapa cepat kaki
mengayun dan berapa gaya yang harus diberikan pada bola.
Pada permainan ini bola menerima impuls karena kaki bertumbukan dengan
bola. Dalam fisika impuls didefinisikan sebagai perkalian antara gaya rata-rata dengan
lamanya tumbukan. Saat bola ditendang dengan kaki berkecepatan tinggi maka bisa
juga melaju cepat dan saat bola ditendang dengan kecepatan rendah maka bola juga
melaju dengan cepat. Tendangan antara kecepatan dengan massa bola tersebut ada
kaitannya dengan momentum. Dalam fisika momentum didefinisikan sebagai perkalian
antara massa benda dengan kecepatan geraknya.
Pada bab ini kita akan membahas bagaimana hubungan antara impuls dan
momentum dan hubungannya dengan tumbukan.
A. Impuls dan Momentum
Saat pemain biliar ingin memasukkan bola putih ia menggunakan bola lain
untuk memukul bola putih. Saat bola dipukul bola mengenai bola putih dan bola
putih bergerak lambat memasuki lubang. Berkurangnya kecepatan bola tersebut
karena berubah menjadi gaya untuk mengerakkan bola putih. Mengapa kecepatan
bola berubah, hal itu karena ada perubahan momentum pada bola.
Momentum didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan
kecepatannya. Momentum termasuk besarnya vektor karena mempunyai besar dan
arah. Sebagai contoh: peluru yang massanya kecil saat ditembakkan mempunyai
momentum yang besar dan mampu merobohkan seseorang yang massanya jauh
lebih besar tetapi diam
Secara matematis, persamaan momentum sebuah benda dapat ditulis
P = m.v
Dengan m = masa benda (kg)
V = kecepatan benda (m/s)
P = momentum (kg m/s)
Konsep tentang impuls terkait dengan hukum II Newton. Sebuah bola
yang mula-mula bergerak dengan kecepatan V1 setelah diberikan gaya
kepadanya kecepatan bola menjadi v2 setelah selang waktu t

Menurut hukum II Newton


F
=m. a
F
=m. vt vo

t
F
=m. v v
t
F. t =m(v2-v1)
F. t =mv2-mv1
F. t =P2-P1
2- 1

F.t = P

Dimana

Maka

F.t = I

I=P

I = Implus
P= perubahan momentum

Contoh soa1 5.1


1. Tentukan momentum sebuah peluru bermassa 100 gram yang bergerak dengan
kecepatan 500 m/s!
Jawab:
Diketahui m = 100 gr = 0,1 kg
v
= 500 m/s
p
= mv
= 0,1 .500
= 50 kg m/s
2. Sebuah bola golf dalam keadaan diam massanya 0,1 kg kemudian dipukul
dengan tongkat golf sehingga kelajuannya 60 m/s. Jika selang waktu tongkat golf
menyentuh bola 0,1 sekon, berapa gaya yang diberikan pada boal?
Jawab:
Diketahui m
=0,1 kg
V
= 60 m/s
T
= 0,1 sekon
Gaya yang diberikan
F . t = m (v2 - vl)
F. 0,1 = 0,1 (60 - 0)
F
=60 N
3. Tentukan perbandingan momentum yang dimiliki sebuah motor bermassa 200 kg
bergerak dengan kecepatan 72 km/jam dengan sebuah truk bermassa 2 ton yang
bergerak dengan kecepatan 36 km/jam.
Jawab :
= 200 kg
mm
vm
= 72 km/jam = 20 m/s
mt
= 2 ton
= 2000 kg
vt
= 36 km/jam = 10 m/s
momentum motor p

momentum truk

pm
pm

: pt

pt

= 4000 : 20000
:5

: pt =1

= mm. vm
= 200. 20
= 4000 kg m/s
= m,. vx
= 2000 . 10
=20000 kg m/s

4. Pada permainan soft ball, bola bermassa 200 gram dilempar ke depan dengan
kecepatan 10 m/s. Sesaat setelah dipukul dan bersentuhan dengan pemukul selama
0,1 sekon bola berbalik arah dengan kecepatan 20 m/s. Tentukan:
a. Impuls yang diberikan pemukul
b. Gaya rata-rata yang diberikan pemukul
Jawab:
Diketahui m
= 200 gr
= 0,2 kg
vi
= 10 m/s
t
= 0,15
= - 20 m/s (tanda - karena berbalik arah)
v2
a) Impuls = perubahan momentum
I
= m(v2-v1)
=0,2 (-20-10)
=0,20(-30)
=-60 kg/m/s
=-60 Ns
b) I
=F.t
I
F
=
t
- 60
F
=
0,1
F
= -600 N (tanda (-) menunjukkan bahwa arah gaya yang diberikan
berlawanan dengan arah kecepatan bola mula-mula)

Contoh saal A
1) Sebuah bola massanya 200 gram mula-mula diam kemudian ditendang dengan gaya
sebesar 100 N dan lamanya kaki menyentuh bola 0,1 sekon. Tentukan;
a) Impuls yang diberikan pada bola
b) Kecepatan bola sesaat setelah ditendang
2) Sebuah mobil massanya 1500 kg bergerak dengan kelajuan tetap 72 km/jam
menabrak pohon dipinggir jalan dan berhenti setelah 0,5 sekon. Tentukan gaya ratarata yang diberikan mobil pada pohon!
3) Pada permainan soft ball, bola datang mengenai pemukul dengan kelajuan 5 m/s dan
setelah dipukul bola menyentuh pemukul selama 2 m/s jika massa bola 200 gram
dan gaya yang diberikan pemukul yang arahnya melawan bola adalah 2000 N
tentukan kecepatan bola setelah dipukul!
B. Hukum Kekekatan Momentum
Dengan menggunakan mobil mainan anda dapat mengamati, bagaimana hukum
kekekalan momentum dijelaskan. Dua buah mobil mainan I dn II digerakkan dengan
arah berlawanan. Mobil I bermassa m1 dan bergerak dengan kecepatan v1 sedangkan
mobil bermassa m2 bergerak dengan kecepatan v 2 . Kemungkinan yang terjadi
setelah tumbukan
1) Mobil I berhenti dan mobii II terpental ke belakang, atau sebaliknya
2) Mobil I dan mobil II bergerak bersamaan dengan kecepatan sama.
3) Mobil I dan mabil II keduanya terpental ke belakang
4) Mobil I bergerak searah mobil II dengan kecepatan berkurang atau sebaliknya.

Peristiwa tumbukan di atas dapat dijelaskan dengan hukum aksi reaksi dari Newton
(hukum II Newton)

Sebelum tumbukan

F12

F21
VI
V2
V1

V21

saat tumbukan

sesaat setelah tumbukan

= gaya dari benda 1 untuk menumbuk benda 2


= gaya dari benda 2 untuk menumbuk benda 1
= kelajuan benda 1 sebelum tumbukan
= kelajuan benda 2 sebelum tumbukan
= kelajuan benda l setelah tumbukan
= kelajuan benda 2 setelah tumbukan

Dengan hukum III Newton


Faksi
= - Freaksi
F12 . t
= F21 . t
p1
= -p2
= -( m2v21- m2v21)
(m1v11 m1v1
(m1v11 m1v1
= - m2v21+ m2v21
1
- m1v1 m2v2
= m1v11- + m2v21
m1v1 + m2v2
p1 + p2

= m1v11 + m2v21
= p11 + p21

Persamaan hukum kekekalan momentum: jumlah momentum sebelum tumbukan sama


dengan jumlah momentum setelah tumbukan, asal tidak ada gaya luar yang
mempengaruhinya.
Jika setelah tumbukan kedua benda menyita, berarti kecepatan setelah tumbukan adalah
sama, sebesar V' dan dapat dijelaskan dengna gambar berikut:
m1v1 + m2v2

= m1v11 + m2v21

Sebelum tumbukan sesaat setelah tumbukan


Contoh soa1 5.2
1. Dua bola masing-masing bermassa 8 kg dan 2 kg bergerak berlawanan arah masingmasing dengan kelajuan 4 m/s dan 5 m/s. Setelah tumbukan keduanya menyatu.
Tentukan besar kecepatan dan arah kedua benda.
Jawab:
Diketahui :
m
= 3 kg
v2
= 4 m/s
m2
= 2 kg
v2
= - 5 m/s (tanda-tanda berlawanan dengan v1)
mlvl + m2V2
= ( m I + m2) V 1
8.4+4-(-5)=(8+2).vl
32-10
=10v1
22
=10v1
1
V
= 2,2 m/s

karena vl positif maka arah kedua benda searah vl


2. Seorang berdiri di atas lantai membawa senapan yang massanya 2 kg
menembakkan sebutir peluru bermassa 0,07 kg, saat peluru di tembakkan .
searah mendatar dengan kecepatan 200 m/s orang yang bermassa 68 kg tersebut
terdorong ke belakang. Berapa kecepatan terdorongnya penembak saat peluru
dilepas?
Jawab:
Diketahui:
mo
= 68 kg
ms
= 2 kg
m1 = m orang + m senapan
mp
= 0,07 kg
m2 = m peluru
vp
= 200 m/s
m1v1 + m2V2 = m1v11+m2v21
70. 0 + 0,07. 0
= 70 v11 + 0,07. 200
0
= 70 v11+14
14
V1 1
=70
1
V1
= - 0 , 2 m / s (tanda karena orang dan senapan
terdorong kebelakang)
3. Seorang bermassa 72 kg berada di atas perahu kecil yang massanya bergerak di
atas air dengan kelajuan 4 m/s. Tentukan kecepatan perahu saat orang tersebut
melompat ke depan searah gerakan perahu dengan kelajuan 20 m/s.
Jawab:
Diketahui mo
= 70 kg
mp
= 140 kg
v
= 4 m/s
vo l
= 20 m/s (positif karena ke depan)
Mula-mula kecepatan perahu dan orang sama, v = 4 m/s
(mo+mp )4
=mo vo2+mv
4. Sebuah kereta luncur bermassa 1 kg berjalan dengan kelajuan tetap 2,4 m/s
menabrak kereta luncur lain yang didalam, setelah terjadi tumbukan kedua kereta
menempel dan menjadi satu. Berapakah kelajuan kereta luncur setelah tumbukan
jika massa waaita luncur 2 orang.
Jawab:
Diketahui
ml
= l kg
v1
= 219 m/a
v2
= 2 kg
= m1v11 + m2v21
m1v1 + m2v2.
1.2,4 + 2.0
= (1 + 2) 3 v1
2,4
= 3 v1
1
v
= 0,8 m/s
LATIHAN B
1. Dua buah balok masing-masing m2 = 1 kg. Ditempatkan diujung-ujung pegas
sehingga keduanya diam setelah kedua balok ditekan dengan benang Saat
benang diputus, balok kedua bergerak ke kanan dengan kecepatan 0,6 m/s.
Berapa kecepatan gerak balok pertama?
2. Sebuah peluru masanya 4 gram ditembakkan ke sebuah balok kayu yang
massanya 6 kg. Peluru mengenai balok dan bersarang di dalamnya. Jika
kecepatan peluru mengenai balok 400 m/s. Hitunglah kecepatna peluru saat
bersarang di balok!
3. Seorang anak naik skote bord yang massanya 2 kg. Skate board bergerak dengan
kecepatan 4 m/s. Jika massa anak tersebut 48 kg, tentukan kecepatan skate board
pada saat anak tersebut meloncat?

a) Ke belakang dengan kecepatan 2 m/s


b) Ke depan dengan kecepatan 2 m/s
c) Ke samping dengan kecepatan 2 m/s
4. Dua orang anak berada di atas sepatu roda saling berhadapan, saat anak pertama
mendorong anak kedua dan anak kedua mendorong anak pertama. Anak pertama
yang bermassa 50 kg terdorong ke belakang dengan kecepatan 10 m/s.
Berapakah kecepatan anak kedua yang massanyaa 40 kg.
C. Tumbukan
Tumbukan merupakan salah satu contoh penggunaan konsep momentum,. Pada
pembahasan ini, tentukan yang terjadi adalah tumbukan aktual yaitu tumbukan
antara dua buah benda yang terjadi pada jenis hubung titik pusat massanya atau titik
pusat benda yang satu menjadi titik pusat benda yang lain.
Untuk membedakan tumbakan sentral dan tumbukan tidak sentral dapat anda
perhatikan kedua gambar berikut:

Tumbukan sentral

tumbukan tidak sentral

Berdasarkan hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan sebelum dan


sesudah benda bertumbukan. Tumbukan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Tumbukan elastis sampurna atau tumbukan buting sempurna pada tumbukan ini,
jumlah energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama
2. Tumbukan elastis sebagian atau tumbukan centing sebagian terjadi tumbukan ini.
Terjadi perubahan energi kinetik, ketika terjadi tumbukan sebab sebagian energi
diubah menjadi kalori.
3. Tumbukan tidak elastis sama sekali atau tidak sama sekali. Pada tumbukan ini,
setelah tumbukan kedua benda menjadi satu dengan kecepatan sama.

Tumbukan lenting sempurna


Pada tumbukan tenting sempurna berlaku hukum kekekalan energi kinetik dan hukum
kekekalan momentum sehingga dalam menyelesaikan saat yang berhubungan dengan
tumbukan lenting harus menggunakan dua kesamaan tersebut.
Hukum kekekalan energi kinetik menyatakan bahwa energi kinetik dua buah benda
setelah tumbukan adalah sama.
Ek sebelum tumbukan
= Ek1 sesudah sembukan
Ek1 + Ek2
= Ek11 + Ek21
1
1
1
1
12
12
ml VI 2 + m2v2
= m1 v1 m 2 v 2
2
2
2
2
2
12
2
12 + m
= m1v1
m1vz + m2m2
2v2
m1v12 m1v112
= m2v212 m2v22
(v 2 v 12
m1 1 1 )
= m2 (212 v22)
m(v+v11) (v1-v11)
= m2 (v21 + v2) v21-v2)
m1(v1-v1)
= m2 (v21 + v2) (v21 v2)
(v1 + v1)
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa momentum dua buah benda sebelum
tumbukan dan sesudah tumbukan adalah sama.

P sebelum tumbukan = P sesudah tumbukan

P1 + P2
m1v1 + m2v2
m1v1 + m1v1
mi(v1 + V 1 1 )

= P21 + P21
= m1v11 + m2v21
= m2 v21 m2v2
= m2 (v21 v2)

Persamaan (1) disubstitusikan dipersamaan 2


m 2 ( v12 v 2 )( v12 v 2 )
m 2 ( v12 v 2 )( v12 v 2 )
2
( v1 v )
Kedua ruas dibagi dengan m2 (v21 v2)
v12 v 2
=1
v1 v1
= v1 + v11
v21 + v2
1
1
= v1-v2
-v1 + v2
1
1
-1(v1 v2 ) = m2 (v21 v2)
v1 v 2
v11 v12
2
atau
= -1 persamaan untuk tumbukan lenting sempurna
v1 v11
v1 v 2
v1
vz
v11
v21

= kecepatan benda 1 sebelum tumbukan


= kecepatan benda 2 sebelum tumbukan
' = kecepatan benda 1 sesudah tumbukan
= kecepatan benda 2 setelah tumbukan

Tumbukan lenting sebagian


Pada tumbukan lenting sebagian, energi kinetik setelah tumbukan antara dua buah
benda akan berukuran sehingga tidak berlalu lagi hukum kekekalan energi kinetik tetapi
hukum kekekalan momentum tetap berlaku.
Besarnya energi kinetik sebagian hilang, ada yang menjadi kalah setelah tumbukan,
besarnya Ek = Ek - Ekl.

Secara umum, dengan menurunkan rumus seperti lenting sempurna pada tumbukan
lenting sebagian berlaku persamaan
v11 v12
= -e dimana e adalah koefisien restitusi yang besarnya antara 0 dan 1,
v1 v 2
0 <e<1
Sedangkan hukum kekekalan momentum tetap berlaku
I
M I v1 + m2v2 = m1v1 + m 2 v 2
Contoh tentukan lenting sebagian adalah tumbukan sebuah bola yang jatuh ke lantai.
Dalam hal ini lantai sebagai benda kedua tetap diam sebelum dan sesudah tumbukan.

v1 v 2
e
v1 v 2
1

v1 0
e
v1 0
1

v1
e
v1
1

2ghi1

2gh 1

h1
h
e 2 atau 2 e 2
h1
h1
Jika tumbukan berulang kali dari h 1 , menjadi h 2 , h 3 , h3, hu dan seterusnya
e2=

e=

h2 h3 h4

h1 h 2 h 3
h
h2
h
3 4
h1
h2
h3

Tumbukan tidak Ienting sama sekali


Untuk harga e = 0 berarti tidak ada lenting sama sekali, kedua benda bersatu
dengan kecepatan sama sehingga v11 = v21 = v1. pada keadaan ini hukum kekekalan
energi tidak berlaku. Dan hukum kekekalan momentum masih berlaku. m1 v1 + m2v2 =
1
(m1 + m2)v
Contoh soal 5.3
1) Dua buah benda A dan B bergerak dengan kecepatan masing-masing 4 m/s dan 2
m/s. Benda A mengejar benda B jika massa masing-masing 3 kg dan 5 kg dan
suatu saat terjadi tumbukan Ienting sempurna. Tentukan kecepatan masingmasing benda!
Jawab:

Diketahui : vA = 4 m/s
VB = 2 m/s
mA = 3 kg
mB = 5 kg
e =1
1
1
V VB
- A
1
VA VB

V VB
1
- A
42
-(VA1-VB1) = 2
VB1-VA1 = 2
VB1
= 2 + VA 1
Menurut hukum kekekalan momentum
mAvA + mBvB = mAvB1+mBvB1
3 . 4 + 5 . 2 = 3 . vA1+5(2+vA1)
12 + 10
= 3 vA1+10+5 vA1
12
= 8 vA1
VA1
= 1,5 m/s
1

Jadi vB1
VB 1

= 2+vA1
=3,5 m/s

2) Dua buah benda A dan B masing-masing 3 kg dan 4 kg saling mendekat dengan


kecepatan 10 m/s dan 4 m/s sehingga terjadi tumbukan. Tentukan :
a. Kecepatan masing-masing benda jika terjadi tumbukan lenting sempurna
b. Kecepatan masing-masing benda jika terjadi tumbukan lenting sebagian
dengna koefisian restitusi 0,5.
c. Kecepatan masing-masing benda jika terjadi tumbukan tidak lenting sama
sekali
Jawab :
Diketahui

mA = 2 kg
mB = 4 kg
vA = 10 m/s
vB = -4 m/s (tanda karena berlawanan dengan arah A)
a) Tumbukan lenting sempurna, e = 1
1
1
vA vB
e
vA vB
vA vB
1
10 4
-(vA1-vB1) =14
1

VB1 =14+vA1
Menurut hukum kekekalan momentum
mA v A + mB vB = mA vA1 + mB vB
2 . 10 + 4 (-4) = 2 . v + (14+v)
-52
= 6 VA1
1
VB
= -8,67 m/s
Jadi VB1 = (14-8,67) m/s, VB1 =5,33 m/s
b) Tumbukan lenting sebagian, e = 0,5
1
1
vA vB
0,5
10 4
-(vB1-vB1) =7
Va1
=7+VA1
Menurut hukum kekekalan momentum:
mA vA+mB vB = mA vA1 +mB vB1
2 . 10+4(-4) = 2 vA1 + 4(7+vA1)
-24
= 6 vA1
VA1
= -4 m/s
1
Jadi vB = (7 4) m/s, vB1 = 3 m/s
c) Tumbukan tidak lenting sama sekali
MAvA + mBvB = (mA + mB) v1
2 . 10 + 4 (-4) = (2+4) v1
4
= 6v1
V1
= 0,67 m/s (searah VA)

3) Sebuah balok bermassa 9,8 kg diam di atas lantai mendatar. Sebutir peluru
berkecepatan 100 m/s menumbuki balok sehingga peluru persarang dalam balok
itu. Jika massa peluru 200 gram, tentukan besarnya energi kinetik yang hilang
dalam tumbukan itu!
Jawab:

Diketahui m B

= 9,8 kg
mp = 200 gr = 0,2 kg
vB
=0
vp
=100 m/s
Saat terjadi tumbukan v B 1 = vp 1 = v1
Berlaku hukum kekekalan momentum
1
m B vB + m p v p
= (m B + m p ) v
9,8 . 0 + 0,2. 100 = (9,8 + 0,2) v1
20
=10 v1
V1
= 2 mls
Energi kinetik sebelum tumbukan
Ek = EkB + Ekp
1
mp vp2
Ek = 0 +
2
1
. 0,2 . 1002
Ek =
2
Ek = 1000 joule
Energi kinetik setelah tumbukan:
Ek1 = EkB1 + Ekp1
1
1
1 2
Ek1 =
m p (v1)2 +
mp ( V )
2
2
1
(m p + m p ) (v 1 ) 2
2
1
Ek1 =
(9,8 + 0,2) (2)2
2
Ek1 = 20 joule
Besar energi kinetik yang hilang
Ek
= Ek Ek1
Ek
= 1000 joule - 20 joule
Ek
= 980 joule
Ek1 =

4) Sebuah bola tenis massanya 20 gram dilepas tanpa keepatan awal dari ketinggian
h di atas lantai. Jika bola memantul dengan ketinggian pertama 4 meter dan
ketinggian kedua 2 meter. Tentukan berapakah tinggi h mula-mula?
Jawab:
Diketahui m
= 20 gr
h1
=4m
h2
=2m
h2
h1
Besarnya koefisien restitusi e =

h1
ho
h2

h1

h1
ho

2
4

4
ho
2 ho = 16
Ho = 8
Jadi h mula-mula 8 meter

5) Dua buah bola x dan y yang massanya sama, x bergerak dengan kecepatan 10 m/s
menumbuk y yang diam. Jika terjadi tumbukan lenting sempurna, berapakah
kecepatan bola x dan y setelah tumbukan?
Jawab:
Diketahui: my = m
vx = 10 m/s
vy = 0
e
=1
Dengan hukum kekekalan energi
vx 1 vy1
e
vx vy
vx 1 vy1
1
10 0
-(vx1-vy1) = 10
Vy1
= 10+vx1

Menurut hukum kekekalan


mx vx + myvy = mxvx +myvy
m .l0 + m . 0 = mvx + m (l0+vx1)
10
= 2vx +10
1

Vy1

=0

Maka dari persamaan di atas


Vy1 = 10 vx1
Vy1= 10 m/s
Jadi bola x setelah tumbukan menjadi diam dan bola y yang diam setelah tumbukan
menjadi bergerak dengan kecepatan 10 rn/s.
Latihan Soal C
1. Sebuah peluru massanya 2 gram ditembakkan pada balok kayu yang massanya 4 kg
yang diam di atas bidang datar dengan koefisien gesekan antara balok dengan
bidang 0,2. Peluru bersarang di dalam balok dan bergerak bersama balok. Jika balok
kayu bergeser sejauh 50 cm, tentukan kecepatan peluru ketika mengenai balok!
2. Sebuah bola dilepas dari ketinggian 50 meter. Setelah mengenai lantai bola itu
dipantulkan kembali, pada pantulan pertama bola memantul setinggi h di atas lantai
dan pantulan kedua mencapai ketinggian 5 meter. Berapa meterkah ketinggian
pantulan pertama dari tanah?
3. Sebuah balok tergantung pada seutas tali yang panjangnya 1 meter. Balok yang
tergantung tersebut ditumbuk bola yang massanya dua kali massa balok. Berapakah
kecepatan bola yang menumbuk balok agar balok yang tergantung mencapai titik
1
lingkaran
tertinggi sejauh 1 meter dari kedudukn awal balok dengan lintasan
4
yang ditempunya, jika tumbukan yang terjadi adalah lenting sempurna?
4. Dua buah benda masing-masing l kg dan 2 kg. Keduanya bergerak berlawanan arah
dengan kecepatan 8 m/s dan 4 m/s. Jika setelah tumbukan kedua benda bersatu.
Berapakah kecepatan kedua benda setelah tumbukan?
5. Sebuah peluru massanya 100 gr ditembakkan hingga menembus balok saat
menumbuk balok, momentum peluru sebesar 4 x 104 gr cm/s dan gaya gesek peluru
dengan balok l06 dyne. Hitung kedalaman peluru dalam balok!
6. Mobil A massanya 800 kg bergerak berlawanan arah dengan mobil B massanya
1800 kg yang bergerak 10 m/s. Kedua mobil bertabrakan dan berhenti sama sekali.
Berapakah kecepatan mobil A sebelum bertabrakan? Hitung pula energi yang hilang
pada saat bertabrakan!

Penerapan Prinsip Hukum Kekekalan Momentum


Penerapan hukum kekekalan momentum dapat diawali pada peluncuran sebuah
roket. Roket mendapat percepatan dari adanya tolakan gas yang disemburkan oleh
roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai sebuah peluru kecil yang ditembakkan
roket. Asas yang digunakan roket yaitu asas pendorong jet. Gas hasil pembakaran pada
roket memperoleh impuls yang arahnya ke bawah. Karena jumlah impuls konstan maka
roket memperoleh impuls yang besarnya sama tetapi arahnya ke atas sehingga roket
terdorong ke atas.
Gambar Asas Terbag Roket

Pada awal terbangnya, hampir semua energi dipakai utnuk memberikan energi
kinetik pada gas, sedikit sekali yang diterima roket, sehingga gerak roket relatif lambat:
Jika roket sudah memperoleh kecepatan relatif terhadap bumi yang sama dengan
kecepatan gas yang disemburkan maka saat gas meninggalkan roket kecepatan gas
relatif terhadap bumi adalah nol, jadi seluruh energi yang dihasilkan oleh gas diberikan
pada roket. Sehingga pendorong roket sangat mempengaruhi gerak roket.
Contoh lain dalam penerapan prinsip kerja roket yaitu balon udara yang diam
kemudian dilepas dengan membuka penutupnya, maka balon udara akan meluncur
karena adanya dorongan dari gas yang keluar dari balon.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

RANGKUMAN
Momentum sebuah partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan keepatan
partikel.
P = m.v
Impuls pada sebuah partikel merupkan perubahan momentum dari partikel tersebut.
Impuls didefinisakan sebagai hasil kali gaya rata-rata dengan lamanya tumbukan
oleh dua benda.
I = F. t
I = P
F. t = P
Hukum kekekalan momentum berlaku jika tidak ada gaya lain selain gaya interaksi,
menyatakan bahwa j umlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan selalu tetap.
p = konstan
m1vl + m2V2 = m1vl + m2 V2 1
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan energi kinetik dan
hukum kekekalan momentum.
1
1
1 12
1
mv12 +
mv22 =
mv212, merupakan persamaan pada hukum
+
mv1
2
2
2
2
kekekalan energi kinetik.
Pada tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tidak lenting sama sekali, tidak
berlaku hukum kekekalan energi kinetik hanya berlaku hukum kekekalan
momentum.
Ukuran elastisitas sebuah tumbukan dinyatakan dengan koefisien restitusi (e) yang
didefinisikan sebagai perbandingan selisih kecepatan kedua benda sesudah
tumbukan dengan selisih kecepatan setelah tumbukan.
1
1
vA vB
e=vA vB
Untuk lenting sempurna 0 =1
Untuk lenting sebagian 0 < e < 1
Untuk tumbukan tidak lenting sama sekali e = 0 (terjadi saat vA1 = vB1) benda
bersatu setelah.tumbukan.

Anda mungkin juga menyukai