Anda di halaman 1dari 4

Deret Balmer Pada Spektrum Hidrogen

Nama: Wanda Suryadinata


Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
Tanggal Penyerahan: 21 Oktober 2014
Nama Asisten: Hanif

Abstrak
Seperti yang sudah diketahui, cahaya merupakan polikromatik yang terdiri dari banyak
panjang gelombang. Ketika caha polikromatik melewati suatu prisma maka akan diperoleh
spektrum denganberbagai warna spektrum yang tidak kontinyu.
Deret balmer mepresentasikan tingkatan energi suatu panjang gelombang. Dimana pada
praktikum ini menggunakan lampu neon dan argon untuk melihat spektrum warna. Hal yang
diperoleh sesuai dengan teori yang sudah ada. Dimana panjang gelombang warna merah memilik
panjang gelombang terpanjang dan ungu merupakan panjang gelombang terpendek.
Lampu neon menghasilkan panjang gelombang terpanjang diantara panjang gelombang
yang lainnya, yaitu diantara 745 nm 1061 nm. Hal inilah yang membuat praktikum ini sesuai
dengan yang diharapkan.

Kata kunci: Cahaya, polikromatik, spektrum, panjang gelombang,


I. Pendahuluan

II. Teori Dasar

Apabila seberkas cahaya polikromatis


ketika melewati prisma akan diperoleh
spektrum yang terdiri dari berbagai warna
penyusunnya. Spektrum garis dihasilkan
apabila sumber cahaya polikromatik diganti
oleh busur listrik yang berisi gas hidrogen,
maka akan dihasilkan spektrum yang tidak
kontinyu. Spektrum yang tidak kontinyu
berupa sederetan garis berwarna yang disebut
spektrum garis tak kontinyu. Kemudian
fenomena spektrum garis ini dibuat oleh
Balmer yang berupa suatu deret balmer.

Atom merupakan unit terkecil di bumi


ini dan tidak dapat diuraikan lebih kecil lagi.
Atom sendiri terdiri dari elektron, proton,
neutron dan inti atom.

Dalam percobaan ini, motivasi dalam


melakukan percobaan ini dapat membuktikan
secara nyata deret balmer yang sudah
dikemukakan terlebih dahulu.

Zat
yang
akan
diselediki
spektrumnya diuapkan pada temperatur
tinggi.

Uap yang terbentuk diletakkan


diantara 2 elektrolit grafit.

Listrik bertegangan tinggi


dialirkan melalui elektroda grafit.
Spektrum
garis
yang
paling
sederahana adalah spektrum garis atom
hidrogen. Balmer yang melakukan penilitian

Tujuan dari praktium deret balmer


adalah untuk menentukan panjang gelombang
merah, hijau kebitu-biruan, dan biru.

Spektrum garis atom hidrogen


menjelaskan,
apabila
berkas
cahaya
polikromatis melewati suatu prisma, maka
akan diperoleh spektrum kontinyu yang terdiri
dari berbagai warna penyusunnya yang
disebut spektrum garis tidak kontinyu.
Spektrum ini dapat diperoleh dengan :

terhadap fenomena ini menemukan suatu


deret yang dinamai deret Balmer.

Tabel 4.1 Data pengamatan


a. Data percobaan untuk lampu argon

, dengan n = 3,4,5,...
III. Percobaan
Percobaan dalam praktikum ini dibagi
menjadi 2 prosedur, pertama dalam
mengamati
proses
spektrum
panjang
gelombang ini menggunakan lampu neon dan
lampu
argon.
Masing-masing
lampu
digunakan untuk pengambilan data dengan
jarak antara kisi dengan layar berkisar 10 cm,
15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm. Dari
masing-masing jarak ini akan teramati
spektrum panjang gelombang, mulai yang
terpanjang sampai yang terpendek. Data yang
diperoleh adalah jarak antara terang pusat ke
spektrum warna yang teramati.

Jarak (cm)
10

15

20

25

IV. Data dan Analisa


Data Percobaan untuk lampu neon
30
Jarak
(cm)
10

15

20

25

30

Warna
Merah
Kuning
Hijau
Ungu
Merah
Kuning
Biru
Hijau
Ungu
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Merah
Hijau
Kuning
Biru
Ungu

Terang Pusat
(cm)
6,8
5
3,9
3
9
6,75
4,45
5,7
3,25
9,3
8,1
7,3
5,75
4,3
11,5
10,35
8,15
7,65
6
13,5
12,4
11,3
9,6
8,1

Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Merah
Hijau
Biru
Merah
Hijau
Biru
Merah
Hijau
Biru
Ungu
Merah
Hijau
Biru
Ungu

Terang Pusat (cm)


5
4,1
3,56
3,2
6,5
5,35
4,3
8,15
7,1
5,55
9,95
8,75
7,75
7
12,4
10,9
9,68
8,6

Tabel 4.2 Data pengamatan lampu


argon
Dengan persamaan:
, yang mana e merupakan terang pusat
dan a merupakan jarak antara layar dan
kisinya.
Setelah itu, dengan persama yang lain:
. Serta dengan persamaan:
, maka dapat diperoleh
nilai keseluruhannya dalam tabel berikut:
b. Lampu argon
Jarak
(cm)
10

15

Warna
Merah
Kuning
Hijau
Ungu
Merah
Kuning
Biru

arc tan
e/a
0,5971767
0,4636476
0,3718561
0,2914568
0,5404195
0,4228539
0,2883959

(nm)
937,18337
745,35599
605,57546
478,91314
857,49293
683,94113
474,02455

Hijau
Ungu

0,363147 592,0296
0,2133686 352,92225

Grafik hubungan RGB:

Grafik RGB Lampu


Neon

Tabel 4.3 Panjang gelombang lampu argon.


Berikut ini grafik hubungan a dan e pada
lampu argon:
e (cm)

15

Lampu Argon
e (cm)

15
10

Lampu
Argon

10

15

Grafik RGB Lampu


Argon
(nm)
745,3559925
632,2554686
558,968922
507,9595452
662,6790627
559,8976466
459,2790551

Lampu Neon
e (cm)

15
y = 0,365x + 1,1
R = 0,9902
Lampu
Neon

5
0
20

40

a (cm)

Gambar 4.2 hubungan e dan a pada neon

e (cm)

arc tan e/a


0,463647609
0,389097231
0,342009999
0,309702945
0,408907829
0,342601554
0,27917994

Grafik hubungan e dan a pada lampu neon:

biru

40

Tabel 4.4 Panjang gelombang lampu neon.

10

40

Gambar 4.3 grafik RGB pada neon

Gambar 4.1 grafik hubungan e dan a


c. Lampu neon
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Merah
Hijau
Biru

20
a (cm)

a (cm)

Jarak
(cm)

hijau
0

20

merah

5
0

y = 0,318x + 3,66
R = 0,9639

10

15
10
5
0

merah
hijau
0

20

40

biru

a (cm)

Gambar 4.4 grafik RGB pada argon

Analisa :
Dari data dan grafik diatas dapat
dijelaskan bahwa dengan jenis lampu yang
berbeda, spektrum warna yang dihasilkan
oleh kedua lampu adalah sama. Hanya saja
perbedaan intesitas energi atau panjang
gelombang yang berbeda. Pada lampu neon
memiliki panjang gelombang labih tinggi dari
pada lampu argon. Berdsarkan urutan RGB
nya, warna mereah lebih panjang dari pada
warna yang lainnya.
Dari data yang diperoleh, kesalahan
yang didapatkan dalam praktikum ini, hanya
pada pengambilan data dari terang pusat ke
spektrum warna dan pengambilan data yang
hanya bagian kanan saja. Seharusnya dalam
pengambilan data praktikum, spektrum yang
dibagian kiri dibandingkan dengan spektrum
di kanan, tetapi secara keseluruhan warna
spektrum dan jarak antara pusat ke
spektrumnya relatif sama. Hal ini dapat dilihat
dari KSR yang didapat tidak terlalu besar,
yaitu dari rentang 5% sama pai yang paling
besar 51%. KSR ini sendiri membandingkan
panjang gelombang yang didapat saat

praktikum dengan data panjang gelombang


yang sudah ada (literatur).

V. Simpulan
Panjang gelombang pada bagian RGB
menghasilkan warna merah yang paling
panjang. Hal ini didapatkan dari data
praktikum dan membandigkannya di grafik.
Dari penjelasan ini, praktikan sudah bisa
menentukan panjang gelombang tersebut.
Deretan yang menghitung spektrum ini
adalah deret balmer, yang mana pada deret ini
mempresentasikan tingkatan energi.

Daftar Pustaka
[1] Beiser,Arthur.1987.Konsep Fisika
Modern.Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai