Anda di halaman 1dari 8

15/09/12

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah

Qur'an dan Sunnah


Agama itu Nasehat

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu


Posted by Admin pada 22/03/2010
Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu
Berikut penjelasan hadits-hadits lemah (yang dimaksud pada poin di atas) tersebut.
Hadits Pertama
Hadits Ar-Rubayyi bintu Muawwidz,

Dan beliau mengusap kepalanya dua kali.


Hadits ini dikeluarkan oleh Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf no. 11, Abu Daud no. 126, AtTirmidzy no. 33, Ibnu Majah no. 438, Ahmad 6/359, Ath-Thabarany 24/no. 675, 681, 686, 687
dan dalam Al-Ausath no. 939, dan Al-Baihaqy 1/64. Semuanya dari jalan Abdullah bin
Muhammad bin Aqil dan dia ini adalah rawi yang diperselisihkan oleh para ulama apakah bisa
diterima haditsnya atau tidak. Dan saya lebih condong ke pendapat syeikh Muqbil rahimahullah
yang menguatkan akan lemahnya riwayatnya, apalagi dalam hadits ini dia telah goncang
dalam meriwayatkannya. Kegoncangan tersebut karena di dalam riwayat lain, yang
dikeluarkan oleh Abu Daud no. 129, At-Tirmidzy no. 34, Ibnu Abi Syaibah no. 59, Al-Baihaqy
1/58-60, Ath-Thabarany 24/no. 689 dan dalam Al-Ausath no. 2388, 6100 dan dalam Ash-Shaghir
no. 1167, dan Ibnul Jauzy dalam At-Tahqiq no. 144, Abdullah bin Muhammad bin Aqil
menyebutkan mengusap kepala satu kali bukan dua kali. Maka ini memperkuat akan
lemahnya hadits ini, Wallahu Alam.
Hadits Kedua
Hadits Utsman bin Affan.
Berkata Imam Al-Baihaqy dalam As-Sunan Al-Kubra 1/62, Telah diriwayatkan dari riwayatriwayat yang aneh dari Utsman radhiyallahu anhu pengulangan dalam mengusap kepala,
akan tetapi riwayat-riwayat tersebut -bersamaan dengan menyelisihi riwayat para huffazh ahli
qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

1/8

15/09/12

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah

hafalan yang tsiqah- bukanlah hujjah di kalangan Ahli Marifat para ulama walaupun
sebagian Ashhab orang-orang Syafiiyah berhujjah dengannya.
Berkata Abu Daud dalam As-Sunan 1/64 (cet. Dar Ibnu Hazm), Hadits-hadits Utsman yang
shahih semuanya menunjukkan bahwa mengusap kepala itu hanya sekali saja.
Ini kesimpulan secara global tentang kelemahan riwayat mengusap kepala tiga kali dalam hadits
Utsman bin Affan.
Adapun penjelasan lemahnya secara rinci adalah sebagai berikut.
Penyebutan kepala diusap tiga kali dalam hadits Utsman bin Affan datang dalam lima jalan:
Pertama , dari jalan Abdurrahman bin Wardan, dari Abu Salamah, dari Humran, dari Utsman
bin Affan.
Diriwayatkan oleh Abu Daud no. 107, Al-Bazzar no. 418, Ad-Daraquthny 1/91, Al-Maqdasy
dalam Al-Mukhtarah no. 328, dan Al-Baihaqy 1/62.
Abdurrahman bin Wardan ini rawi yang lemah di tingkatan syawahid pendukung.
Kedua , dari jalan Amir bin Syaqiq bin Jamrah, dari Syaqiq bin Salamah, dari Utsman.
Diriwayatkan oleh Abu Daud no. 110, Ad-Daraquthny 1/91 dan Al-Baihaqy 1/63. Di dalam
sanad hadits ini ada dua cacat:
1. Amir bin Syaqiq adalah layyinul hadits lembek haditsnya sebagaimana yang disimpulkan
oleh Ibnu Hajar dalam At-Taqrib .
2. Amir bin Syaqiq telah goncang dalam meriwayatkan hadits ini karena, dalam Sunan Abu
Daud , Musnad Al-Bazzar no. 393, dan Shahih Ibnu Khuzaimah , dia meriwayatkan hadits yang
sama dan tidak menyebutkan bahwa kepala diusap tiga kali.
Ketiga , dari jalan Muhammad bin Abdillah bin Abi Maryam, dari Ibnu Darah Maula Utsman,
dari Utsman.
Dikeluarkan oleh Ahmad 1/61, Ad-Daraquthny 1/91-92, Al-Baihaqy 1/62, Al-Maqdasy no. 364,
dan Ibnu Jauzy dalam At-Tahqiq no. 136. Ibnu Darah ini majhulul hal tidak dikenal
sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam At-Talkhis 1/146 (cet. Muassah
Qurthubah), dan ada kemungkinan dia goncang dalam meriwayatkan hadits ini, sebab dalam
riwayat Al-Bazzar no. 409 tidak disebutkan mengusap kepala tiga kali.
Kempat , dari jalan Ishaq bin Yahya, dari Muawiyah bin Abdillah bin Jafar bin Abi Thalib, dari
ayahnya, dari Utsman.
Dikeluarkan oleh Imam Ad-Daraquthny dan Al-Baihaqy 1/63. Ishaq bin Yahya ini matrukul
hadits ditinggalkan haditsnya.
Kelima , dari jalan Shalih bin Abdul Jabbar, dari Ibnu Bailamany, dari ayahnya, dari Utsman
bin Affan.
Diriwayatkan oleh Imam Ad-Daraquthny 1/92 dan di dalam sanadnya ada tiga kelemahan:
qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

2/8

15/09/12

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah

1. Shalih bin Abdul Jabbar meriwayatkan hadits-hadits yang mungkar dari Ibnul Bailamany.
Demikian komentar Al-Uqaily.
2. Ibnul Bailamany, namanya adalah Muhammad bin Abdurrahman. Ia ini rawi yang mungkarul
hadits, bahwa dianggap Muttaham dicurigai berdusta, oleh Ibnu Ady dan Ibnu Hibban.
3. Ayah Ibnul Bailamany, yaitu Abdurrahman, dhaif sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hafidz
Ibnu Hajar.
Lihat Mizanul Itidal , Lisanul Mizan , Taqribut Tahdzib dan lain-lain.
Catatan
ada beberapa jalan lain yang disebutkan oleh Ibnul Mulaqqin dalam Al-Badru Al-Munir, tapi
setelah saya merujuk keasalnya, ternyata tidak ada lafazh mengusap kepala tiga kali. Karena
itu, kami tidak menyebutkannya.
Hadits Ketiga
Hadits Ali bin Abi Thalib.
Iman Az-Zailaiy dalam kitabnya, Nashbur Rayah 1/32-33, menyebutkan bahwa ada tiga jalan
dalam hadits Ali bin Abi Thalib yang menyebutkan bahwa kepala diusap tiga kali. Berikut ini
uraian jalan-jalan tersebut.
Pertama , dari jalan Abu Hanifah meriwayatkan dari Khalid bin Alqamah, dari Abdul Khair,
dari Aly.
Diriwayatkan oleh Abu Hanifah sebagaimana dalam Musnad -nya, Abu Yusuf dalam Kitabul
Atsar no. 4,dan Al-Baihaqy 1/63.
Di dalamnya ada dua kelemahan:
1. Abu Hanifah dhaif menurut jumhur ulama Al-Jarh Wat-Tadil. Baca Nasyru Ash-Shahifah
karya Syaikhuna Muqbil rahimahullah.
2. Imam Ad-Daraquthny menyebutkan bahwa Abu Hanifah telah menyelisihi sekelompok
ulama Al-Huffadz ahli hafalan seperti Zaidah bin Qudamah, Sufyan Ats-Tsaury, Syubah, Abu
Awanah, Syarik, Jafar bin Harits, Harun bin Sad, Jafar bin Muhammad, Hajjaj bin Artha`ah,
Aban bin Taghlib, Aly bin Shalih, Hazim bin Ibrahim, Hasan bin Shalih dan Jafar Al-Ahmar.
Semua menyebutkan bahwa kepala hanya diusap satu kali, bukan tiga kali. Demikian dinukil
Az-Zailaiy dalam Nashbur Rayah dan lihat juga Ilal Ad-Daraquthny 4\48-31.
Kedua , diriwayatkan oleh Imam Al-Bazzar dalam Musnad -nya no. 736 dari jalan Abu Daud
Ath-Thayalisi, dari Sallam bin Sulaim Abul Ahwash, dari Abu Ishaq, dari Abu Hayyah bin Qais,
dari Ali radhiyallahu anhu, dan disebutkan bahwa beliau mengusap kepalanya tiga kali.
Demikian riwayat Al-Bazzar. Tetapi riwayatnya ini diselisihi oleh para imam lainnya seperti Abu
Daud dalam Sunan -nya no. (?) , At-Tirmidzy no. (?) , An-Nasa`i no . (?) , Ibnu Majah no. 436,
456, Al-Bukhary dalam Al-Kuna hal. 24, Abdullah bin Ahmad dalam Zawaid Al-Musnad
1/127,157, Abu Yala no. (?) , Al-Maqdasy dalam Al-Mukhtarah no. 795-798, dan Al-Baihaqy
qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

3/8

15/09/12

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah

1/75.
Maka jelaslah dari sini ada kesalahan dalam riwayat Al-Bazzar. Tetapi, dari mana asal kesalahan
ini, sedangkan seluruh rawi Al-Bazzar Muhtajun Bihim dipakai berhujjah?
Penulis lebih condong menitikberatkan kesalahan pada Al-Bazzar karena beliau memiliki
kelemahan dari sisi hafalannya. Wallahu Alam.
Ketiga , diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabarany dalam Musnad Asy-Syamiyyin no. 1336. Di
dalam sanadnya terdapat rawi-rawi yang saya tidak temukan biografinya, dan ada rawi yang
bernama Sulaiman bin Abdurrahman dhaif dan rawi lain bernama Abdul Aziz bin Ubaidillah
Al-Himsyi dhaif kadang-kadang meriwayatkan hadits mungkar.
Hadits Keempat
Hadits Abu Hurairah.
Diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabarany dalam Al-Ausath no. 5912 dari Abu Hurairah
radhiyallahu anhu beliau berkata,

Sesungguhnya Rasulullah berwudhu maka beliau berkumur-kumur tiga kali dan menghirup
air tiga kali dan mencuci wajahnya tiga kali dan mencuci kedua tangannya tiga kali mengusap
kepalanya tiga kali dan mencuci kedua kakinya tiga kali.
Di dalam sanadnya terdapat dua cacat:
1. Guru Imam Ath-Thabarany, Muhammad bin Yahya bin Al-Mundzir Al-Qazzaz Al-Bashry,
tidak disebutkan padanya jarh dan tadil.
2. Amir bin Abdul Wahid Al-Ahwal disimpulkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Taqribut
Tahdzib bahwa beliau adalah shaduqun yukhti`u, berarti ia menurut penilaian Al-Hafizh
hanyalah dipakai sebagai pendukung. Kemudian tidak pantas ia bersendirian dari Atha` bin Abi
Rabah dalam meriwayatkan hadits yang seperti ini karena Atha` adalah seorang rawi yang
terkenal mempunyai banyak murid lalu dimana murid-muridnya yang lain yang lebih senior?
Kenapa mereka tidak meriwayatkan hadits ini? Wallahu Alam.
Dari uraian di atas jelaslah lemah pendapat bahwa kepala boleh diusap lebih dari satu kali.
Berarti dengan hal ini nampak kuat pendapat bahwa kepala hanya diusap satu kali.
Pendapat ini yang dikuatkan oleh Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyah, Syaikh Muqbil, dan lain-lain.
Wallahu alam.
Baca Al-Mughny 1/178-180, Al-Majmu 1/460-465, Al-Fatawa 21/125-127.
Mengusap Telinga Dengan Air Tersendiri
Dalam praktik wudhu di tengah masyarakat, kebanyakan dari mereka ketika mengusap kepala
mengambil air kemudian setelah itu mengambil air lagi untuk mengusap telinga. Ini juga
merupakan kesalahan dalam wudhu.
qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

4/8

15/09/12

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah

Kami tegaskan demikian karena dua alasan:


Alasan pertama , dalil-dalil yang dipakai tentang disyariatkannya mengambil air baru untuk
telinga bersumber dari hadits yang lemah, yakni hadits Abdullah bin Zaid,

Sesungguhnya ia melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam berwudhu lalu beliau
mengambil untuk kedua telinganya air selain dari air yang dia ambil untuk kepalanya.
Hadits dengan lafazh ini diiriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqy dari jalan Al-Haitsam bin
Kharijah dari Ibnu Wahb dari Amir bin Harits dari Itban bin Waqi Al-Anshary dari ayahnya
dari Abdullah bin Zaid. Imam Al-Baihaqy juga menyebutkan bahwa ada rawi lain juga
meriwayatkan hal yang sama dari Ibnu Wahb yaitu Abdul Aziz bin Imran bin Miqlash dan
Harmalah bin Yahya.
Hadits ini syadz lemah sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam
Bulughul Maram . Kami menetapkan syadz-nya hadits ini karena tiga sebab:
1. Imam Muslim meriwayatkan hadits ini dari jalan Ibnu Wahb tetapi dengan lafazh,

Dan beliau mengusap kepalanya dengan air bukan sisa (air untuk mencuci) tangannya.
1. Imam Ibnu Turkumany, dalam Al-Jauhar An-Naqy , menyebutkan bahwa Ibnu Daqiq Al-Ied
melihat dalam riwayat Ibnul Muqri dari Harmalah dari Ibnu Wahb bukan seperti lafazh AlBaihaqy tetapi seperti lafazh Muslim.
2. Enam orang rawi semua meriwayatkan dari Ibnu Wahb dan mereka menyebutkan hadits
dengan lafazh riwayat Muslim. Enam rawi itu adalah: Harun bin Maruf, Harun bin Said, Abu
Ath-Thahir, Hajjaj bin Ibrahim Al-Azraq, Ahmad bin Abdirrahman bin Wahb, dan Syuraij bin
Numan. Lihat riwayat mereka dalam Shahih Muslim no. 236, Musnad Abu Awanah , dan
Musnad Ahmad 4/41.
Nampaklah dari sini kesalahan riwayat Al-Baihaqy yang menetapkan bahwa telinga diusap
dengan air tersendiri, sehingga riwayat ini tidak bisa dipakai berhujjah.
Alasan kedua , mengambil air tersendiri untuk kedua telinga adalah menyelisihi sunnah
Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam , sebab dalam satu hadits yang shahih,
Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam menyatakan,

Kedua telinga itu bagian dari kepala. (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah
no. 36 )
Maksud hadits ini bahwa telinga itu bagian dari kepala dan hukumnya sama dengan kepala.
Karena bagian dari kepala, maka kedua telinga diusap dengan air yang diambil untuk kepala.
Sebagai kesimpulan bahwa kedua telinga diusap dengan air lebih dari kepala setelah mengusap
qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

5/8

15/09/12

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah

kepala dan tidak disyaratkan mengambil air tersendiri untuk telinga. Wallahu alam.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Dan cara wudhu yang pasti dari beliau shallallahu
alaihi wa alihi wa sallam , dalam riwayat Ash-Shahihain (Bukhary-Muslim) dan lain-lainnya dari
beberapa jalan, tidak ada padanya (keterangan) mengambil air baru bagi telinga. Lihat AlFatawa 11/279.
Berkata Ibnul Qayyim, Dan tidak tsabit tetap/shahih dari beliau bahwa beliau mengambil untuk
kedua (telinga)nya air baru. Lihat Zadul Maad 1/195.
Pendapat yang kami kuatkan ini adalah pendapat Jumhur ulama.
Baca Al-Mughny 1/183-184, Al-Majmu 1/424-426, Nailul Authar 1/204 dan lain-lainnya.
Mengusap Leher dan Tengkuk
Ternasuk kesalahan dalam berwudhu adalah mengusap leher atau sebagian darinya seperti
tengkuk. Kesalahan perkara tersebut adalah jelas karena tidak ada hadits yang shahih yang
menunjukkan hal tersebut. Yang ada hanyalah hadits-hadits yang lemah ataupun palsu, di
antaranya:
Hadits Laits bin Abi Sulaim dari Thalhah bin Musharrif, dari ayahnya, dari kakeknya,

Sesungguhnya beliau melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam mengusap


kepalanya hingga ke belakang kepala (tengkuk) dan yang setelahnya dari permulaan batang leher .
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad 3/481, Abu Daud no. 132, Al-Baihaqy 1/60, AthThahawy dalam Syarh Maan y Al-Atsar 1/30, Ath-Thabarany 19/180/407, dan Al-Khatib dalam
Tarikh Baghdad 6/169. Di dalam sanadnya ada rawi yang bernama Laits bin Abi Sulaim dan ia
adalah seorang rawi yang lemah. Juga riwayat Thalhah bin Musharrif dari ayahnya dari
kakeknya ada kelemahan sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembahasan memisah
antara kumur-kumur dan menghirup air.
Mungkin karena itulah Imam An-Nawawy, dalam Al-Majmu 1/488, berkata , Ia adalah hadits
yang lemah menurut kesepakatan (para ulama-pent.) .
Demikian pula hadits yang berbunyi,

Mengusap leher adalah pengaman dari Al-Ghill dengki, iri hati, benci .
Juga hadits yang berbunyi,

Siapa yang berwudhu dan mengusap lehernya, ia tidak akan dibelenggu dengan (rantai)
belengguan hari kiamat .
qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

6/8

15/09/12

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah

Kedua hadits ini adalah hadits palsu sebagaimana yang diterangkan oleh Imam Al- Albany
dalam Silsilah Ahadits Adh-Dhaifah wal Maudhuah no. 69 dan 744.
Berkata Imam An-Nawawy , Tidak ada sama sekali (hadits) yang shahih dari Nabi shallallahu
alaihi wa alihi wa sallam dalamnya (yakni dalam masalah mengusap leher/tengkuk-pent.) .
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al-Fatawa 21/127-128, Tidak benar dari Nabi
shallallahu alaihi wa alihi wa sallam bahwa beliau mengusap lehernya dalam wudhu, bahkan tidak
diriwayatkan hal tersebut dari beliau dalam hadits yang shahih. Bahkan hadits-hadits shahih, yang di
dalamnya ada (penjelasan) sifat wudhu Nabi shallallahu alaihi wa alihi wa sallam , (menerangkan
bahwa) beliau tidak mengusap lehernya. Karena itulah, hal tersebut tidak dianggap sunnah oleh
Jumhur Ulama seperti Malik, Ahmad dan Syafi iy dalam zhahir madzhab mereka , dan siapa
yang meninggalkan mengusap leher, maka wudhunya adalah benar menurut kesepakatan para ulama
.
Berkata Ibnul Qayyim, Tidak ada satu hadits pun yang shahih dari beliau tentang mengusap
leher . Lihat Zadul Maad 1/195.
Baca Al-Majmu 1/488 dan Nailul Authar 1/206-207.
Berdoa Setiap Kali Mencuci Anggota Wudhu
Tidak jarang kita melihat ada orang yang berwudhu, ketika berkumur-kumur, membaca,

Ya Allah berilah saya minum dari telaga Nabi-Mu satu gelas yang saya tidak akan haus selamalamanya.
Lalu ketika mencuci wajah, dia membaca ,

Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari wajah-wajah menjadi hitam.


Kemudian ketika mencuci tangan, dia membaca ,

Ya Allah, berikanlah kitabku di tangan kananku dan janganlah engkau berikan di tangan kiriku.
Selanjutnya ketika mengusap kepala, dia membaca ,

Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari api neraka.


Lalu ketika mengusap telinga, dia membaca ,

Ya Allah, jadikanlah saya dari orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang
terbaiknya.
qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

7/8

Beberapa Hadits Dhoif sekitar Berwudhu Qur'an dan Sunnah


terbaiknya.
Terakhir ketika mencuci kaki, dia membaca ,

15/09/12

Ya Allah, kokohkanlah kedua kakiku di atas jembatan (hari kiamat).


Doa ini banyak disebutkan oleh orang-orang belakangan di kalangan Syafiiyah, dan ini adalah
perkara yang aneh karena tidak ada sama sekali landasan dalilnya. Bahkan Imam Besar ulama
Syafiiyah, yang dikenal dengan nama Imam An-Nawawy, menegaskan bahwa doa ini tidak
ada asalnya dan tidak pernah disebutkan oleh orang-orang terdahulu di kalangan Syafiiyah.
Maka, dengan ini, tidak diragukan bahwa doa ini termasuk bidah sesat dalam wudhu yang
harus ditinggalkan. Lihat Al-Majmu 1/487-489.
Wallahu Taala Alam Wa Fauqa Kulli Dzi Ilmin Alim
Sumber: http://an-nashihah.com/?p=49 Penulis: Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi
Judul: Koreksi Beberapa Kesalahan dalam Berwudhu2
Baca Risalah terkait ini:
1.Tata Cara Wudhu dan Doa Setelahnya
2.Lupa Jumlah Rakaat Ketika Sholat, Apa Solusinya?
3.Bolehkah Menarik Seseorang dari Shaff Untuk Sholat Bersamanya?
4.Janganlah Shaf Sholat Terputus Oleh Tiang Mesjid
5.WAJIBNYA Meluruskan Shaf Dalam Shalat
6.Jangan Engkau Shalat Kecuali Menghadap Sutrah atau Pembatas
7.8 (Delapan) Hal Wanita Sholat Berjamah di Masjid
8.KOREKSI SHOLAT-SHOLAT KITA
9.Koreksi Beberapa Kesalahan dalam Berwudhu
Entri ini dituliskan pada 22/03/2010 pada 2:21 am dan disimpan dalam Kajian hadits, Koreksi
Shalat Kita, Kumpulan Hadits Dho'if, Muslimah, Nasehat. Dengan kaitkata: adakah do'a di
dalam wudhu, Beberapa Kesalahan dalam Berwudhu, hadits mengusap kepala saat wudhu,
hadits menyela jari dengan kelingking, koreksi kesalahan berwudhu, tata cara ringkas wudhu.
Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa
tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.
Larangan Pakaian yang Bergambar Dalam Shalat
MANDI JANABAH Hukum dan Tata Caranya

Blog pada WordPress.com. | Tema: Andreas09 oleh Andreas Viklund.

qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/22/beberapa-hadits-dhoif-sekitar-berwudhu/

8/8

Anda mungkin juga menyukai