Anda di halaman 1dari 2

3 Hadits Lemah Seputar Puasa Muharram

January 5th 2009 by Abu Muawiah | Kirim via Email

3 Hadits Lemah Seputar Puasa Muharram

Berikut penyebutan beberapa hadits lemah seputar puasa Muharram:


1.    Hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, beliau berkata : “Rasulullah Shollallahu
‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda :
‫صو ُموا قَ ْبلَهُ يَ ْو ًما َأ ْو بَ ْع َدهُ يَ ْو ًما‬
ُ ‫صو ُموا يَ ْو َم عَاشُو َرا َء َو َخالِفُوا فِي ِه ا ْليَ ُهو َد‬
ُ
“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyuro` dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya, (yaitu)
berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”. Hadits ini dikeluarkan oleh
Ahmad (1/399/2155), Ibnu Khuzaimah dalam Shohihnya (3/290-291/2095) dan Al-Baihaqy
(4/287) dari jalan Ibnu Abi Laila dari Daud bin ‘Ali dari ayahnya dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu
‘anhuma dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam secara marfu’ .
Berkata Asy-Syaukany rahimahullah setelah membawakan hadits ini: “Riwayat ini dho’if
(lemah) mungkar ”.
Ini dikarenakan dalam sanad nya terkumpul dua kelemahan :
1.    Ibnu Abi Laila yang dia ini bernama lengkap Muhammad bin ‘Abdirrahman ibnu Abi Laila
adalah seorang rowi yang lemah haditsnya. Berkata Al-Hafizh dalam At-Taqrib : Shoduqun
sayyi`ul hifzhi jiddan (Jujur tapi jelek sekali fahalannya).
2.    Dia telah menyelisihi ‘Abdurrozzaq –yang beliau lebih kuat hafalannya dari dirinya-, beliau
meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Juraij dari ‘Atho` dari Ibnu ‘Abbas secara mauquf  dari
perkataan beliau (Ibnu Abbas) –sebagaimana telah berlalu penyebutannya, itupun dengan lafazh
“berpuasalah pada hari ke 9 dan ke 10” tanpa ada tambahan lafazh “atau sehari setelahnya”.
Maka penyelisihan Ibnu Abi Laila terhadap ‘Abdurrozzaq terjadi dari sisi sanad serta matan 
hadits.

2.    Juga dari hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata : “Rasulullah Shollallahu
‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda :
‫صا َم يَ ْو ًما ِمنَ ا ْل ُم َح َّر ِم فَلَهُ بِ ُك ِّل يَ ْو ٍم ثَالَثُ ْونَ يَ ْو ٍم‬
َ ْ‫َو َمن‬
“… dan barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Muharram maka baginya dari setiap hari
(bagaikan berpuasa) 30 hari”.
Dikeluarkan oleh Ath-Thobarony dalam Mu’jam Ash-Shoghir (2/164/963) dari jalan Muhammad
bin Rozin Jami’ul Mishr dari Al-Haitsam bin Habib dari Sallam Ath-Thowil dari Hamzah Az-
Zayyat dari Laits bin Abi Sulaim dari Mujahid dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma.
Berkata Syaikh Al-Albany rahimahullah : “Ini adalah hadits maudhu’ (palsu), dalam sanadnya
ada rowi yang bernama (1)Sallam Ath-Thowil dan dia adalah pendusta, (2) Laits bin Abi Sulaim
bercampur hafalannya serta Al-Haitsam bin Habib dianggap pendusta oleh Imam Adz-Dzahaby”.
Lihat Dho’if At-Targhib wat Tarhib 1/312 no. 615.

3.    Masih dari hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata : “Rasulullah Shollallahu
‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda :
‫ضانَ َويَ ْو ُم عَاش ُْو َرا َء‬ َ َّ‫صيَ ِام ِإال‬
َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ ْ َ‫س لِيَ ْو ٍم ف‬
ِّ ‫ض ٌل َعلَى يَ ْو ٍم فِي ال‬ َ ‫لَ ْي‬
“Tidak ada satu haripun yang memiliki keutamaan atas hari-hari yang lainnya dalam hal
berpuasa kecuali bulan Ramadhan dan hari ‘Asyuro`”.
Diriwayatkan oleh Ath-Thobarony (11/127/11253) dan di dalam sanadnya terdapat ‘Abdul
Jabbar ibnul Ward yang dikatakan oleh Imam Al-Bukhory : “Dia menyelisihi pada sebagian
hadits-haditsnya” dan berkata Ibnu Hibban : “Dia sering salah dan wahm. Dan hadits ini
dihukumi sebagai hadits yang mungkar oleh Syaikh Al-Albany sebagaimana bisa dilihat dalam
Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah (1/453-455 no. 285).

This entry was posted on Monday, January 5th, 2009 at 3:51 am and is filed under Ensiklopedia
Hadits Lemah. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can
leave a response, or trackback from your own site.

Anda mungkin juga menyukai