Anda di halaman 1dari 2

Bunyi hadits ini dalam kitab Shahih al-Bukhari adalah sebagai berikut :

Artinya : Dari al-Irbazh bin Saariyah dari Nabi SAW, beliau bersabda : Wajib atasmu berpegang dengan
sunnahku dan sunnah khulafaurrasyidin yang terpetunjuk sesudahku. Maka peganglah kuat-kuat dengan
gerahammu.
Dalam kitab Fath al-Mubin, Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan, hadits ini telah diriwayat oleh Ahmad, Ibnu Majah,
Abu Daud dan Abu Naim. Abu Naim mengatakan, hadits ini jaid (baik) dari shahih hadits orang-orang Syam.
Hadits ini juga diriwayat oleh al-Turmidzi, beliau berkata, hadits ini hadits hasan. 1[1] Jalaluddin al-Mahalli dalam
kitabnya, Syarh Jamul Jawami, setelah mengutip hadits ini, beliau mengatakan, hadits ini telah dinyatakan shahih
oleh al-Turmidzi.2[2]
Dengan demikian, menurut hemat kami bagi orang yang inshaf dengan agamanya sudah memadai penjelasan
yang dikemukakan oleh para imam hadits sekelas al-Turmidzi dan Abu Naim yang mengatakan hadist tersebut
adalah shahih atau hasan. Penjelasan tersebut juga diamini oleh Ibnu Hajar al-Haitami dan Jalaluddin al-Mahalli
dalam kitab keduanya sebagaimana dijelaskan di atas. Lalu apakah kita terpengaruh dengan hanya pernyataan
seseorang yang hidup pada zaman sekarang yang dianya tidak dikenalpun di Indonesia, apalagi di dunia Islam
RINGKASAN BIOGRAFI AL-IRBADH BIN SARIYAH
Irbadh kasroh huruf awal dan sukun huruf ro Yaitu Ibnu Sariyah As-Salami atau
dikenal dengan nama Abu Najih.
Beliau adalah salah seorang sahabat yang berasal dari Suffah dan dia salah satu sebab turunnya ayat :

dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu
memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu."QS. AtTaubah : 93[1]
Ada yang mengatakan bahwa beliau termasuk dari ahli Suffah yang kemudian tinggal di negri
Hamsh[2]
Julukan beliau adalah Abu Najih. Sedangkan periwayat dari beliau diantaranya Abduarrahman Bin Amr,
Jubair Bin Nufair, Kholid Bin Mabad dan lain-lain.[3]
Beliau tinggal di Syam.[4]
Dari kalangan sahabat yang meriwayatkan dari beliau adalah Abu Rohm dan Abu Amamah
sedangkan dari kalangan tabiin yaitu orang-orang syam.[5]
GURU-GURU BELIAU
Guru beliau adalah Abu Ubaidah Ibnu Jaroh[6]
JARH WA TADIL
Periwayat dari beliau yaitu Abu Rohn As-Samai. Abu Muhammad berkata periwayat dari beliau adalah Habib Bin
Ubaid, Hubair Bin Nufair, Abdurrahman Bin Amr As-Salami, Abdullah Bin Abi Bilal, Suaid Bin Jablah dan Abdul AlAla Bin Hilal.[7]
Irbad Bin Sariyah As-Salami dikenal sebagai Abu Najih dari ahli Sufah.
Derajatnya adalah sebagai sahabat.
Wafat setelah tahun 70 H.
Yang meriwayatkan dari beliau adalah Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah
Tingkatan beliau menurut Ibnu Hajar sebagai sahabat[8]
1
2

MURID-MURID BELIAU
AL -Madzi berkata di kitab Tadzib orang-orang yang meriwayatkan dari beliau:
Jabir Bin Nafir Al-Hudri
Habib Bin Baid Ar-Rohbi
Holid Bin Madan
Said Bin Suwaid Al-kalbi
Said Bin Hanial Kholani
Suaid Bin Jabalah As-Salami
Syarih Bin Ubaid
Ubadah Bin Auf An-Namir
Abdullah Bin Abi Bilal
Abdul Ala Bin Hilal
Abdurrahman Bin Amr As-Salami
Abdurrahman Bin Maisaroh Al-Hudri
Amr Bin Al-Aswadi Al-Insi
Katsir Bin Murroh Al-Hurdromi
Alhashir Bin Habib
Yahy Bin Abi Al-Mutho
Abu Umamah Al-Balhi
Abu Rohmi As-Sam
Ummu Habibah Binti Al-Irbadz Bin Sariyah[9]
Abu Muhammad berkata periwayat dari beliau adalah Habib Bin Ubaid, Hubair Bin Nufair, Abdurrahman Bin Amr
As-Salami, Abdullah Bin Abi Bilal, Suaid Bin Jablah dan Abdul Al-Ala Bin Hilal.[10]
WAFAT BELIAU
Al-irbad meninggal pada tahun 75 H, saat fitnah Ibnu Az-Zubair muncul.[11]
Muammad Bin Auf berkata beliau termasuk orang yang masuk islam terdahulu. Kholifah berkata : menginggal
pada saat finah Ibnu Az-zubair muncul. Abu Ashar berkata beliau meninggal setelah itu pada tahun 75 H.

Anda mungkin juga menyukai