Bulughul
Maram) dan MUHAMMAD IBN ISMAIL AL-SHAN’ANI (dalam Subul al Salam,
yaitu Syarah dari Bulughul Maram)
1. Akhrajahu al-Sab’ah
Istilah ini umumnya mengiringi matan dari suatu Hadits. Hal tersebut berarti bahwa
Hadits yang disebutkan terdahulu diriwayatkan oleh tujuh Ulama’ atau Perawi Hadits, yaitu
Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud, Al-Tirmidzi, Al-Nasa’i, dan Ibn Majjah.
2. Akhrajahu al-sittah
Maksud Istilah ini adalah bahwa matan Hadits yang disebutkan dengannya adalah
diriwayatkan oleh enam orang perawi Hadits, yaitu: Bukhari, Muslim, Abu Daud, Al-Tirmidzi,
Al-Nasa’i, dan Ibn Majjah.
6. Muttafaq ‘Alaihi
Maksudnya, bahwa matan Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan
ketentuan bahwa sanad terakhirnya, yaitu di tingkat Sahabat, bertemu.
Perbedaannya dengan Al-Bukhari wa Muslim adalah, bahwa yang disebut
terakhir, matan Haditsnya diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi sanad-nya berbeda
pada tingkatan sahabat, yaitu di tingkat sahabat kedua sanad tersebut tidak bertemu. Istilah yang
terakhir ini sama dengan Rawahu Al-Syaykhan, Akhrajahu Al-Syaykhan, atau Rawahu Bukhari
Wa Muslim.
7. Akhrajahu al-Jama’ah
Maksudnya, bahwa matan Hadits tersebut diriwayatkan oleh jemaah ahli Hadits.