Anda di halaman 1dari 7

AL MUWATTA’ MALIK

kelompok 08
Alzulva sahara (6)
Ilviyatul malufa (12)
Inez dela (14)
Kitab ini dikarang oleh Abu Abdillah Malik bin
Anas bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin al-
Harits bin Gayman bin Husail bin Amr bin al-
Harits al-Asbahi alMadani yang lebih dikenal
dengan Imam Malik.
Kitab yang berisi hadis-hadis Nabi Muhammad saw.dan fatwa sahabat dan
tabiin ini dinamakan muwatta sebelum kitab tersebut di sebarluaskan, Imam
Malik telah melakukan sosialisasi dengan menyodorkan karyanya tersebut
hadapan 70 ulama Fiqih Madinah dan mereka menyepakatinya.Hal ini seperti
yang terdapat dalam sebuah riwayat al-Suyuti bahwa,

Imam Malik berkata


“Aku mengajukan kitabku ini kepada 70 ahli Fikih Madinah, mereka semua
setuju dengan kitabku tersebut, maka Aku namai dengan al-Muwatta”.
Seperti yang disinggung sebelumnya kitab ini berisi hadis Rasulullah saw. baik
yang bersambung sanadnya maupu tidak, fatwa sahabat Nabi, dan juga fatwa tabi‟in.
Para ulam berbeda pendapat tentang jumlah hadis yang terdapat di kitab ini:

1. Ibnu Habbab yang dikutip Abu bakar Al-Arabi dalam syarah Al-Tirmizi
menyatakan ada 500 hadis yang disaring dari 100.000 hadis.
2. Abu Bakar Al-Abhari berpendapat ada 1726 hadits dengan perincian 600 musnad,
222 mursal, 613 mawqūf dan 285 fatwa tabiin.
3. Al-Harasi dalam ''Taliqah fi Al-Usul'' mengatakan kitab Malik memuat 700 hadits
dari 9000 hadits yang telah disaring.
4. Abu Al-Hasan Bin Fahr dalam “fada il” mengatakan ada 10.000 hadits dalam kitab
Al-Muwatta
5. Arnold John Wensinck menyatakan dalam Al-Muwatta ada 1612 hadits.
6. Muhammad Fuad Abdul Al-baqi mengatakan Al-Muwatta berisi 1824 hadits.
7. Ibnu Hazm berpendapat dengan tanpa menyebutkan jumlah persisnya. 500 lebih
hadis musnad, 300 lebih hadits mursal,70 hadits lebih yang tidak diamalkan Imam
Malik dan beberapa hadis daif.
8. Muhmmad Syuhudi Ismail menyatakan kitab al-Muwatta 1804 hadits.
Metode yang di pakai adalah metode pembukuan hadits berdasarkan klasifikasi
hukum Islam (fiqih) dengan mencantumkan hadis-hadis yang bersumber langsung dari Nabi
saw, yang disebut dengan Marfu dan yang besumber dari sahabat Nabi saw, yang disebut
dengan Mauquf ataupun yang berasal dari tabiin, yang disebut Maqthu. Imam Malik juga
menggunakan tahapan-tahapan, yang berupa;
a) penyeleksian terhadap hadis-hadis yang di sandarkan kepada Nabi.saw.
b) atsar atau fatwa sahabat.
c) fatwa tabiin.
d) ijma ahli Madinah dan
e) pendapat Imam Malik sendiri.
‫ُهّللا َأْع َلُم ِﺑﺎ ﻟَّﺼ َﻮ ﺍﺏ‬

Anda mungkin juga menyukai