Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kita mewarisi banyak sekali kitab hadits,sebagian di antaranya sampai kepada
kita,sebagian yang lain tidak. Sebagian besar kitab-kitab tersebut justru tersimpan di
perpustakaan-perpustakaan dunia. Itulah warisan peninggalan islam yang agung yang
akan tetap di pelihara oleh para ulama dan cendikiawan muslim. Jumlahnya memang
banyak sekali, dan itu memang pamtas. Sebab koleksi hadits naai memang sukar di
hitung jumlahnya. Sulit pula di himpun dalam suatu kitab secara lengkap.Imam
Ahmad bin Hanbal memilih musnadnya sendiri tidak kurang dari 750.000
hadits,padahal jumlah hadits pada musnand tersebut tudak mencaai 40.000 buah. AsSyuthi dalam kitabnya jamu al-jwami memahamkan seluruh pelajaran hadits,sesuai
dengan ijtihad dan telaah yang dia lakukan. Tidak kurang 100.000 hadits telah
berhasil dia kumpulkan.
Kedudukan manusia di dunia adalah sebagai hamba Allah, tugas utama hamba
Allah adalah beribadah kepada-Nya. Ketika berbicara masalah serangkaian ibadah
yang harus dilakukan manusia, secara tidak langsung akan berbicara masalah usaha
manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ketika manusia berusaha
untukmendekatkan diri kepada Allah diibaratkan seorang penjelajah yang
membutuhkan peta sebagai petunjuk jalan agar tidak tersesat. Peta yang sempurna
untuk memberi petunjuk manusia mendekatkan diri kepada Allah adalah Al-Quran
dan Hadist.
Namun perlu diketahui ketika hendak menjadikan sebuah hadist sebagai peta
dalam mendekatkan diri kepada Allah, terlebih dahulu kita harus benar-benar
mengerti hadist tersebut dari berbagai aspeknya. Bukan saja dari tahudan memahami
maksudnya namun lebih dari itu kita juga harus tahu kitab-kitab hadist, derajat dan
penulisannya, semua ini dimaksudkan agar kita tahu dengan benar tentang hujjah
atau ketapan dan cara mengamalkan hadist tersebut.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dalam hal ini penulis mencoba
mengangkat topik tersebut dalam sebuah makalah Kitab-kitab Hadist, Derajat dan
Penulisannya. Diharapkan sajianpembahasan dari makalah ini dapat sedikit
memberikan penjelasan pada pembaca tentang hadist.

1 | Ulumul Hadits

B. Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.

Bagaimana perkembangan kitab-kitab hadist?


Bagaimana penulisan kitab-kitab hadist?
Bagaimana kreterianya kitab-kitab hadist?
Bagaimana tingkatan kita-kitab hadist?
Bagaimana kitab-kitab shahih selain jamius shahih?

C. Tujuan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.

Mengetahui perkembangan kitab-kitab hadits


Mengetahui penulisan kitab-kitab hadits
Mengetuhi krteria kitb-kitab hadist
Mengetahui tingkatan kitab-kitab hadits
Mengetahui kitab-kitab shahih selain jamius shahih.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Kitab-kitab Hadits
Cara penyusunan kitab-kitab hadits dalam penyusunan kitab-kitab hadits, para
ulama menempuh cara-cara lantara lain :
1. Penyusunan berdasarkan bab-bab fiqhiyah
Mengumpulkan hadits-hadits yang berhubungan dengan shalat umpamanyadalam
bab shalat,hadits-hadits yang berhubungan dengan masalah wudhu dan bab wudhu
dan sebagainya. Cara ini terbagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Dengan mengkhususkan hadits-hadits yang shahih saja,seperti yang
ditempuh oleh Imam Bukhari dan Muslim.

2 | Ulumul Hadits

b. Dengan tidak mengkhususkan hadits-hadits yang shahih, (asal tidak


munkar), seprti yang ditempuh oleh Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, dan
sebagainya
2. Penyusunan berdasarkan nama-nama sahabat yang meriwayatkannya
Cara ini terbagi menjadi 4 macam :
a. Dengan menyusun nama-nama sahabat berdasarkan abjad.
b. Dengan menyusun nama-nama sahabat berdasarkan nama qabilah. Mereka
dahulukan Banu Hasyim, kemudian qabilah yang terdekat dengan
Rasulullah.
c. Dengan menyusun nama-nama sahabat berdasarkan kronologis masuknya
Islam. Mereka didahulukan sahabat-sahabat yang termasuk assabiqunal
awwalun kemudian ahlul Badr, kemudian ahlul Hubaidiyah, kemudian
yang turut hijrah dan seterusnya.
d. Dengan menyusun sebagaimana

bagian

ketiga

dan

dibagi-bagi

berdasarkan awamir,nawahi, ibadat, dan afalun Nabi seperti yang


ditempuh oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya.
3. Penyusun berdasarkan abjad-abjad huruf dari awal matan hadits
Seperti yang dipakai oleh Abu Mansyur Abdailani dalam Musnadul Firdausi dan
oleh as-Suyuti dalam Jamiush-Shagir.

B. Kitab Hadis Ditinjau dari Segi Kriterianya


Kitab-kitab hadis jika ditinjau dari kriterianya adalah sebagai berikut:
1. Kitab Shahih
Kitab Shahih merupakan kitab yang di dalamnya terhimpun hadis-hadis
yang shahih saja. Orang yang pertama kali mengumpulkan hadis-hadis shahih
adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari (194-256 H) yang
kemudian menamai kitabnya dengan Shahih Bukhari. Muh. Zuhri mengatan
dalam bukunya bahwa al-Bukhari tersebut menjamin hadis-hadis yang ditulisnya
sahih metodenya kemudian diikuti oleh sahabat yang juga menjadi muridnya yaitu
Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Naisaburi (204-261 H). Kedua kitab ini
adalah kitab yang paling shahih. Tetapi Bukhari lebih kuat karena Bukhari dalam
mengeluarkan hadis mensayaratkan dua hal, yakni: pertama, Perawi harus semasa
dengan gurunya. Kedua Perawi benar-benar bertemu atau mendengar langsung
dari gurunya.1 Sedangkan Muslim tidak mensyaratkan poin yang kedua, tetapi
hanya mensyaratkan yang pertama .

1Keempat tarif ini lihat kitab Qawaidut Tahadist


3 | Ulumul Hadits

Kitab lain yang disusun berdararkan persyaratan shahih al-Bukhari


maupun Muslim antara lain, Shahih Abu Awanah, Shahih ibnu Khuzaimah (w.
311) dan shahih Ibnu Hibban(w.254) . kedua kitab Shahih tersebut dikatakan juga
sebagai kitab Jami karena didalamnya memuat tidak kurang dari 8 topik: alAqidah, al-Ahkam, al-Raqaq, adab al-Thaam wa al-Syarab, al-Tafsir, al-Tarikh
wa al-Siyar, al-Qiyam wa al-Quud, al-Fitan, al-Manaqib wa al-Mathalib.2
2. Kitab Sunnan
Kitab Sunnan adalah kitab hadis yang menghimpun hadis-hadis hukum
yang marfu' dan disusun berdasarkan bab-bab fikih. Di antara kitab-kitab yang
termasuk Sunan yang masyhur adalah Sunan Abu Dawud, Sunan al-Tirmidzi,
Sunan al-Nasa'i dan Sunan Ibnu Majah. Keempat kitab sunan ini masyhur dengan
sebutan al-Sunnan al-Arba'ah. Bila dikatakan al-Sunan al-Tsalasah, maka
maksudnya ketiga sunan yang pertama, yakni selain Sunan Ibnu Majah. Kitab
Sunan ini berbeda dengan kitab Jami al-Shahih karena di dalamnya tidak terdapat
pembahasa akidah-akidah dan sirah nabi yang sebagaimana termuat dalam kitab
Jami al-Shahih. Bila dikatakan al-Khamsah, maka yang dimaksud adalah alSunan al-Arba'ah dan Musnad Ahmad. Bila dikatakan al-Sittah, maka yang
dimaksud adalah Shahihaini dan al-Sunnan al-Arba'ah. Kitab-kitab Sunan juga
mendapat perhatian yang cukup besar dari umat islam sepanjang masa dan kerap
dijadikan sebagai referensi terutama berkaitan dengan soal hukum. Masih terdapat
kitab Sunan yang lain seperti Sunan al-Qubra karya Baihaqi, Sunan Dar al-Qutni
dan lain-lain.3
3. Kitab Musnad
Kitab musnad adalah kitab yang hadis-hadis di dalamnya disebutkn
nama-nama sahabat yang lebih dahulu masuk islam atau berdasarkan nasab. Di
dalam sistem ini pengatur mengatur secara sistematis (tertib) mulai nama-nama
dari sahabat yang lebih utama beserta seluruh hadisnya, kemudian disusul dengan
deretan nama-nama sahabat yang utama beserta sahabat yang lebih rendah
derajatnya beserta hadis-hadisnya. Misalnya dalam kitab tersebut dikemukakan
oleh penyusun pada bab pertama, nama sahabat Abu Bakar r.a dengan menyebut
seluruh

hadisnya,

kemudian

2Shahih Bukhari 2:27


3 Lihat Tah-dzibut-Tahdzib 6:15
4 | Ulumul Hadits

disusul

dengan

nama

Umar

r.a

dengan

mencantumkan seluruh hadis yang beliau riwayatkan dan seterusnya berturut-turut


nama-nama sahabat yang lebih rendah daripada Umar dengan seluruh hadisnya.
Contoh dari kriteria kitab ini adalah Musnad Ahmad Ibn Hanbal.4
4. Kitab al-Mustadrak
Al-Mustadrak adalah kitab yang disusun untuk memuat hadis-hadis yang
tidak dimuat dalam kitab-kitab hadis lain dan kitab tersebut mengikuti syarat
kitab hadis yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah al-Mustadrak al-Hakim. Di
situ al-hakim menyebutkan hadis-hadis shahih yang sesuai syarat dri BukhariMuslim atau salah satu syarat dari keduanya, tetapi keduanya tidak mengeluarkan
hadis tersebut. Disebut dengan Mustadrak karena penulisnya menemukan hadis
yang amat berharga karena kesahihannya tetapi tidak sempat diliput oleh
Bukhari dan Muslim. Kitab yang terkenal jenis ini adalah, al-Mustadrak karya
Imam al-Hakim al-Naisaburi, al-Mustadrak karya Abu Dzar al-Harawi dan lainlain.

C. Penulisan kitab-kitab hadits


1. Kitab-kitab hadits pada abad ke-1 H
1. Ash-Shabifah oleh Imam Ali bin Abi Thalib
2. Ash-Shadiqah oleh Imam Abdullah bin Amr bin Al-Ash
3. Daftar oleh Imam Muhammad bin Muslim (50-124 H)
4. Kutub oleh Imam Abu Bakar bin Hazmin
Keempat-empatnya tidak sampai ke tangan kita, jadi hanya berdasarkan
keterangan sejarah saja yang dapat dipertanggung jawabkan ( Ibnu Zakfari,
2007:Html )
2. Kitab-kitab hadits pada abad ke-2 H
1. Al-Musmad oleh Imam Abu Hanifah an-Numan ( wafat 150 H )
2. Al-Muwaththa oleh Imam Malik Anas ( 93 173 H )
3. Al-Musnad oleh Muhammad bin Idris asy-SyafiI ( 150 -204 H )
4. Mukhtaliful Hadits oleh Imam Ali Ridha al-Katsin ( 148 203 H )
5. Al-Jami oleh Abdulrazaq al-Hamam ash-Shanani ( wafat 311 H )
6. Mushannaf oleh Imam Syubah bin jajaj ( 80 180 H )
7. Mushannaf oleh Imam Syufyan bin Uyaina ( 94 -175 H )
8. As-Sunnah oleh Imam Abdurrahman bin Amr al-Auzai ( wafat 157 H )
9. As-Sunnah oleh Imam Abd bin Zubair bin Isa al-Asadi

4 shahih Turmudzy 1:15


5 | Ulumul Hadits

Seluruh kitab-kitab hadits yang ada pada abadini tidak sampai kepada
kita kecuali 5 buah saja yaitu nomor 1 sanpai dengan 5.5
3. Kitab-kitab hadits pada abad ke-3 H
1. Ash-Shahih oleh Imam Muh bin Ismail al-Bukhari ( 194 256 H )
2. Ash-Shahih oleh Imam Muslim al-Hajjaj ( 204-261 H )
3. As-Sunan oleh Imam Abu Isa at-Tirmidzi ( 209 279 H )
4. As-Sunan oleh Imam Abu Dawud Sulaiman bin al-Asyat ( 202 275 H )
5. As-Sunan oleh Imam Ahmad bin Syaab an-Nasai ( 215 303 H )
6. As-Sunan oleh Imam Abu Muhammad Abdullah bin Andurrahman ad-Damiri
( 181 255 H )
7. As-Sunan oleh Imam Muhammad bin Yazid bin Majah Ibnu Majah ( 209
273 H )
8. Al-Musnad oleh Imam Ahmad bin Hambal ( 164 241 H )
9. Al-Muntaqa al-Ahkam oleh Imam Abd Hamid bin Jarud (wafat 307 H)
10. Al-Mushannaf oleh Imam Ibn Bi Syaibah (wafat 235 H)
11. Al-Kitab oleh Muhammad Said bin Manshur (wafat 227 H)
12. Al-Mushannaf oleh Imam Muhammad Sa;id bin Mashur (wafat 227 H)
13. Tandzibul Afsar oleh Imam Muhammad bin Jarir at-Thabari (wafat 310 H)
14. Al-Musnadul Kabir oleh Imam Baqi bin Makhlad al-Qurthubi (wafat 276 H)
15. Al-Musnad oleh Imam Ishak bin Ruwaih (wafat 237 H)
16. Al-Musnad oleh Imam Ubaidillah bin Musa (wafat 213 H)
17. Al-Musnad oleh Imam Abn. Abi Usamah al-Harits ibn Muhammad at-Tamimi
(282 H)
18. Al-Musnad oleh Imam Abu Yala (wafat 307 H)
19. Al-Musnad oleh Imam Ibn. Abi Usmah al-Harits ibn Muhammad at-Tamimi
(282 H)
20. Al-Musnad oleh Imam Ibnu Abi al-Ashim Ahmad bin Amr asy-Syaibani
(wafat 243 H )
21. Al-Musnad oleh Imam Ibnu Abiamrin Muhammad bin Yahya Aladani (wafat
243 H)
22. Al-Musnad oleh Imam Ibrahim bin al-Askhari (wafat 282 H)
23. Al-Musnad oleh Imam bin Ahmad bin Syuaib an_nasai (wafat 303 H)
24. Al-Musnad oleh Imam Ibrahim bin Ismail at-Tusi al-Anabari (wafat 280 H)
25. Al-Musnad oleh Imam Musaddad bin Musarhadin (wafat 228 H)
Selain itu, masih banyak sekali kitab-kitab musnad yang ditulis para ulama
abad ini 6(Mualimin Site, 2009.Html)
4. Kitab-kitab hadits pada abad ke-4 H
1. Al-Mujam Kabir, ash-Shagir wa al-Ausath oleh Imam Sulaiman bin Ahmad
ath-Thabrani (wafat 360 H)
5Ibnu Zakfari, 2007:Html 15

6Mualimin Site, 2009.Html 42


6 | Ulumul Hadits

2.
3.
4.
5.
6.

As-Sunan oleh Imam Dafarulkutni (wafat 385 H)


Ash-Shahih oleh Imam Abu Hatim Muhammad bin Habban (wafat 354 H)
Ash-Ashahih oleh Imam Abu Awanah Yaqub bin Ishaq (wafat 316 H)
Ash-Shahih oleh Imam Ibnu Hauzaimah Muhaammadbin Ishaq (wafat 311 H)
Al-Muntaqa oleh Imam Ibnu Saqni Said bin Usman al-Baghdadi (wafat 353

H)
7. Al-Muntaqa oleh Imam Qasim bin Asbagh (wafat 340 H)
8. Al-Musnad oleh Imam Thahawi (wafat 321 H)
9. Al-Musnad oleh Imam Ibnu Jami Muhammad bin Ahmad (wafat 402 H)
10. Al-Musnad oleh Imam Muhammmad bin Ishaq (wafat 313 H)
11. Al-Musnad oleh Imam Hawarizni (wafat 425 H)
12. Al-Musnad oleh Imam Ibnu Natsir ar-Razi ( wafat 385 H )
13. Al-Mustadrak, ala-Shahihaini oleh Imam abu Abdullah muhammad bin
Abdullah al-Hakim ab-Naisaburi (321-405 H) (Mualimin Site, 2009:Html)

D. Tingkatan kitab hadits


Menurut penyelidikan para ulama ahli hadits, secara garis besar tingkatan kitab-kitab
hadits dapat dibagi sebagai berikut :
1. Kitab hadits ash-shahih
Yaitu kitab-kitab hadits yang telah diusahakan para penulisannya untuk hanya
menghimpun hadits-hadits yang shahih saja
2. Kitab-kitab sunan
Yaitu kitab hadits yang tidak sampai kepada derajat munkar. Walaupun mereka
memasukkan juga hadits-hadits yang dlaif (yang tidak sampai kepada munkar).
Dan sebagian mereka menjelaskan kedlaifannya.
3. Kitab-kitab musnad
Kitab-kitab musnad yaitu kitab-kitab hadits yang jumlahnya sangat banyak
sekali. Para penghimpunannya memasukkan hadits-hadits tersebut tanpa
penyaringan yang seksama dan teliti. Oleh karena itu, di dalamnya bercampurbaur di antara hadits-hadits yang shahih, yang dhaif dan yang lebih rendah lagi.
Adapun kitab-kitab lain adalah disejajarkan dengan al-Musnad ini. Di antara
kitab-kitab hadits yang ada, maka Shahih Bukhari-lah kitab hadits yang terbaik
dan menjadi sumber kedua setelah al-quran, dan kemudian menyusul Shahih
Muslim. Adapara ulama hadits yang meneliti kitab Muslim lebih baik daripda
Bukhari, tetapi ternyata kurang dapat dipertanggung jawabkan, walaupun dalam
cara penyusunan hadits-hadits kitab Muslim lebih baik daripada Bukhari, sedang
syarat-syarat hadis yang digunakan Bukhari ternyata tetap lebih ketat dan lebih
teliti daripada apa yang ditempuh Muslim. Seperti tentang syarat yang diharuskan
Bukhari berupa keharusan kenal baik antara seorang penerima dan penyampaian

7 | Ulumul Hadits

hadits, dimana bagi muslim hanya cukup dengan muttasil (bersambung) saja 7
(Muhammad Yasir, 2009:Html)

E. Kitab-kitab shahih selain jamius shahih


Ada beberpa ulama yang telah berusaha menghimpun hadist-hadist shahih
sebagaimana yng di tempuh oleh bukhri muslim ,akan teapi menurut penyelidikn
ahli-ahli hadist,ternyata kitab-kitab mereka tidak sampai kpada tingkat kualitas
kitab-kitab bukhari dan muslim :
Para ulama yang menyusun kitab shahih tersebut ialah:
a. Ibnu Huzaimah dalm kitab ash-Shahih
b. Abu Awanah dalam kitab ash-shahih
c. Ibnu Hibban dalam kitab at-Taqsim Walarba
d. Al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak
e. Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa
f. Ibnu abdil wahid al Maqdisi dalam kitabnya al ukhtaraha
Menurut sebagian besar para ulama hadist di antara kitab-kitab hadist da 7 kitab
hadist yang dinilai terbaik yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Ash-Shahh Bukhari
Ash-Shahih Muslim
Ash-shahih abu-Daud
Ash-Sunan Nasai
Ash-Sunan Tirmidzi
AS-Sunan Ibnu majah,Al-Musnad Imam Ahmad.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab termasyhur atau
populer dikalangan ilmu hadist itu sangat banyak, yang secara garis besarnya
adalah:
Kitab-kitab hadist pada abad ke-3 H.
Kitab-kitab hadist pada abad ke-4 H.
Kitab-kitab popular pada bidang Ulumul Hadist
Kitab-kitab hadist yang shahih
7Muhammad Yasir, 2009:Html
8 | Ulumul Hadits

Kitab-kitab hadist Shahih selain Bukhari dan muslim

Yang sebaiknya kita ketahui untuk memperdalam ketajaman intelektual kita


dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam pembahasan hadist.
.

B. Kritik dan Saran


Kami menyadari didalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan, Hal
ini karena kurangnya sumber bacaan dan keterbatasan pemakalah. Oleh karena itu
kami sebagai pemakalah berharap akan kritik dan saran yang berguna bisa
menjadikan perbaikan makalah mendatang.

9 | Ulumul Hadits

DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, M. Hasbie. Sejarah Pengantar Ilmu Hadits. Bulan Bintang, Jakarta : 1904
Ash-Shalih, Subhi. Membahas Ilmu-ilmu hadits. Pustaka Firdaus, Jakarta : 1995
Az-Zabidi, Imam. Shahih al-Bukhar. Pustaka Amani, Jakarta : 2002
Hajar, Ibnu al-Asqolani. Terjemah Bulughul Maram. 2006
Khon, Majid., Bustamin., Haris, Abdul. Ulumul Hadis. Pusat Study Wanita (PSW) UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta : 1982
Maslani., Ratu Suntiah. Ikhtisar Ulumul Hadits. SEGA ARSY, Bandung : 2010

Nurudin, ITR. Ulum al-Hadits 1, PT Remaja Rosdakarya, Bandung :1994.


Qadir, A. Hasan, Ilmu Muusthalalah Hadis. C. v. Diponegoro, Bandung : 1982
Soetari, Endang. Ilmu Hadits, Kajian Riwayah dan Diriyah. Mimbar Pustaka,
Yogyakarta:1994
Solahudin, M. Agus. Ulumul Hadits. Pustaka Setia, Jakarta : 2008
Syekh Aziz, Abdul bin Baz. Sahih al-Bukhari bersama sarahnya Fathul Bari. Salafiyah,
Kairo :1380 H
Thahan, Mahmud. Ulumul hadis, Study kompleksitas Hadis Nabi. Titian Illahi Press,
Yogyakarta : 1999.
Gameepermai,http://gameepermai.blogspot.com/2007/02/koleksikitab-kitab hadist.html
Tadwin Al-hadis http://tadwin Al-hadis.blogspot.com/2007/02/.html
http://longlifeeducation-sukses.blogspot.com/2011/04/kitab-kitab-hadist-drajat-dansistem.html

10 | U l u m u l H a d i t s

Anda mungkin juga menyukai