105120201111021
TUGAS UAS ISU-ISU KOMUNIKASI KONTEMPORER / B.IK.5
Penggalangan dana melalui media sosial untuk kepedulian sosial memang merupakan
hal yang baik, karena dapat mengimpun berbagai macam kalangan untuk lebih peka dan
peduli kepada orang lain. Seperti yang diterangkan dalam jurnal Toward a Social NetworkBased Theory of Large-Group Interventions oleh Stephen King Garcia bahwa:
The literature on social networks and organizations suggests that strong social
relationships, or strong ties, characterized by trust and frequent, rich
interaction, are crucial to the process of moving. This is because strong ties
serve to overcome misunderstanding and build agreement to organizational
change (Krackhardt, 2003; McGrath and Krackhardt, 2003; Tenkasi and
Chesmore, 2003).
Dalam kasus ini, telah terbentuk sebuah jaringan sosial dan organisasi sosial yang
mempunyai hubungan atau ikatan yang kuat, ditandai dengan kepercayaan bahwa koin yang
terkumpul akan dapat membantu biaya pengobatan Bilqis. Namun, dengan dipanggilnya
Bilqis ke pangkuan Sang Ilahi, uang yang telah terkumpul tersebut digunakan untuk oleh
ibunda Bilqis untuk membangun sebuah Yayasan Bilqis Sehati, yakni sebuah yayasan peduli
Atresia Bilier, dimana ibunda Bilqis disini berperan sebagai agent of change untuk membantu
masyarakat yang memiliki kasus serupa seperti Bilqis.
This strong tie view rests on the assumption that organizational change efforts,
particularly large-scale change efforts, are systemic and multifaceted,
requiring the diffusion of complex knowledge on the purpose and nature of
the change (Mohrman, Tenkasi, and Mohrman, 2003; Tenkasi and Chesmore,
2003).
Mohrman dkk dalam jurnal Toward a Social Network-Based Theory of Large-Group
Interventions oleh Stephen King Garcia, menerangkan bahwa upaya dalam perubahan
organisasi, khususnya perubahan dalam skala besar yang sistematik dan memiliki tujuan akan
perubahaan yang ingin dicapai. Seperti yang dilakukan oleh ibunda Bilqis dalam upayanya
untuk membangun sebuah yayasan peduli Atresis Bilier dan menolong orang-orang yang
mempunyai kasus yang sama seperti beliau melalui dana yang telah terkumpul di yayasan
tersebut.
Penggunaan media sosial disini termasuk kedalam CMC (Computer Mediated
Communication) karena tidak menutup kemungkinan bahwa CMC dapat menarik perhatian
khalayak sehingga membentuk suatu kelompok yang memiliki hubungan yang kuat antara
satu dengan yang lainnya. Pada akhirnya kelompok yang dibentuk oleh ibunda Bilqis melalui
CMC ini berfungsi sebagai sumber identitas sosial dan memiliki pengaruh sosial terhadap
masyarakat yang memiliki kasus yang sama seperti Bilqis. Seperti yang diungkapkan oleh
Postmes dan Walther dalam jurnal The Impact of Computer Mediated Communication
Systems Monitoring on Organizational Communications Content oleh Carolyn F. Holton:
CMC may break down certain social boundaries, it is also possible that CMC
may draw focus away from self and towards the group, providing the group
with greater social influence over individual behavior (Postmes et al. 1998).
CMC users may subrogate their own opinions and values to the groups
(Postmes et al. 1998). In this way, groups and dyads within which CMC occur
serve as a source of social identity, and the medium is socially engaging. The
social influence of the group may even lead to hyperpersonal communications
with richer, more highly social content (Walther 1996).
Adanya peran media sosial khususnya facebook dalam kasus ini yakni menggalang
dana untuk kepedulian sosial cukup efektif untuk menjaring masyarakat agar terlibat,
sehingga tak hanya kerabat atau sahabat dekat saja yang turut membantu namun banyak
oranga akan mendapat inspirai untuk saling membantu karena kita hidup untuk bersosialisasi
kepada yang lain.